SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KETUA
JUNEDI SINAGA
SEKRETARIS
ESTER NATASYA P
BENDAHARA
EUGENIA DENTA
ANGGOTA
EVI SERMAYANI
AURELIA TERESA
ANDRE AGASHI
Proses penanaman tanaman
hias.
1 Rendam bibit bunga dalam air selama 24 jam
2Siapkan pot untuk media menanam dengan lubang drainase yang cukup.
Masukkan pecahan batu bata atau genting kedalam dasar pot sebagai pengikat air, dan
masukkan media tanam tanah yang subur lengkap dengan pupuk kandang atau pupuk
kompos, atau dengan campuran media pakis, sekam, sabut kelapa, arang kayu, pasir, dan
lainnya.
3Tanamkan bibit bunga kedalam tanah. Cara penanaman tiap bunga berbeda, ada yang
ditanam sedalam 10 cm atau 5 cm, bahkan adapula yang hanya menancapkan
sebagian badan bibit ke dalam tanah.
4Beri etiket tanaman atau tanda untuk membedakan tanaman satu dengan lainnya jika
memang anda menanam banyak jenis bunga dalam pot berbeda.
5 Taruh pot tersebut di tempat teduh dan sejuk.
6Siram bibit dengan air cukup seminggu sekali.
7Tunggu hingga akhirnya bibit bunga tumbuh setinggi kira-kira 10 cm dengan 2-3
daun yang muncul, dan bisa dipindahkan ke lahan terbuka, atau bisa
memindahkannya ke dalam pot baru.
Pemupukan harus disesuaikan dengan
jenis pupuk berdasarkan cara
aplikasinya.
a. Pupuk akar
b. b. Pupuk Organik
Pupuk akar
1 . Terlebih dahulu buat buat parit kecil dengan
lebar dan kedalaman kurang lebih
7-10 cm dan berjarak sekitar 10 cm dari tanaman
2. Pupuk akar yang berbentuk butiran disebarkan
secara merata dalam parit
tersebut
3 . Tutup parit dengan tanah. Penutupan
bertujuan untuk mencegah terjadinya
penguapan karena pupuk akar mudah menguap
bila terkena cahaya matahari
4. Lakukan penyiraman kepada tanah yang
terdapat pupuk tersebut
Pupuk Organik
1 Sesuaikan waktu pemupukan sesuai
dengan tanaman hias yang hendak
diberi
pupuk
2 Jika menggunakan pot berukuran
diameter 20 cm maka anda bisa
menggunakan pupuk urea sekitar 2g
3 Lakukan pemupukan pada akar
ataupun daun
Metode Penyiraman:
Jika anda menyiram menggunakan
tangan maka anda dapat melakukan hal
ini:
1 Pada tanaman berukuran kecil, buatlah
ceruk pada tanah tepat dibawah garis
tetes air dari daun dan mengisinya 2
atau 3 kali.
2 Pada tanaman berukuran besar
aplikasikan air yang meresap perlahan
selama
20-30 menit dibeberapa titik sekitar garis
tetes tanaman.
Waktu menyiram:
Mengenai jadwal penyiraman, hal pertama
yang harus Anda lakukan adalah dengan
mengetahui tingkat kebutuhan airnya.
Caranya dengan mengukur secara berkala
waktu yang
tanaman butuhkan, mulai dari penyiraman
secara menyeluruh sampai menjadi layu.
Ingat baik-baik kondisi ini sebagai waktu
maksimal yang dibutuhkan tanaman, di luar
kondisi
cuaca tertentu yang membutuhkan sistem
penyiraman khusus.
ke dalam
tanah lebih dalam daripada jenis semak-semak atau tanaman hias. Tanaman
berdaun kecil,
keabu-abuan, dan menyerupai jarum biasanya membutuhkan air lebih sedikit.
Kedua, waktu hingga tanaman mandiri. Dengan asumsi praktik penyiraman yang
berjalan
tepat, semakin lama tanaman di atas tanah, semakin mandiri dan berkurang
kebutuhan akan
asupan air tambahan.
Tanaman yang baru dipindahkan bisa saja membutuhkan air lebih dari sekali dalam
sehari.
Pastikan dengan mengeceknya secara berkala.
Ketiga, kondisi tanah. Partikel halus pada tanah lempung menyerap air lebih
lambat dan
menahan lebih kuat daripada tanah pasir atau tanah liat yang dapat mengering
lebih cepat.
Oleh karena itu, pada tanah landai, siram air secara perlahan hingga menyerap
sempurna.
Keempat, pencahayaan. Kuantitas cahaya dan kapan tanaman menerimanya
akan
memengaruhi kecepatannya untuk menjadi kering. Ketahui suhu udara dengan
cara meraba
tembok atau merasakan angin yang berhembus di sekitar tanaman.
Kelima, cuaca. Kondisi dingin dan lembap pada musim hujan menimalisir
penggunaan air.
Sementara kondisi panas dan kering saat kemarau akan membutuhkan air yang leb
Hal ini bertujuan untuk menjaga
kebersihan lahan dari gulma.
Penyiangan dapat dilakukan
dengan berbagai cara,
diantaranya :
Secara manual dengan
tangan, yaitu dilakukan
dengan menggunakan tangan
yang mencabut rumput disela-
sela tanaman. Mencabut
rumput penganggu atau
gulma dengan tangan
cenderung melelahkan dan
pada umumnya dikerjakan
dengan tenaga kerja yang
banyak atau pada lahan yang
sempit, misalnya pertanian
dalam pot atau polybag
Secara kimiawi dengan
herbisida, yaitu dilakukan
dengan memberikan
herbisida pada rumput yang
menjadi gulma disekitar
tanaman utama (tanaman
produksi) . Herbisida yang di
pilih secara selektif mampu
membunuh gulma,
namun tidak menyakiti
tanaman produksi. Herbisida
digunakan ketika mekanisasi
tidak memungkinkan atau
tidak diinginkan.
1. Cara Generatif
Perbanyakan secara generatif
adalah perbanyakan tanaman
melalui perkawinan sel - sel
reproduksi. Untuk tanaman
hias yang berbunga,
melakukan reproduksi dengan
cara
membentuk biji yang diperoleh
dari penyerbukan benang sari
sebagai sel jantan dan kepala
putik sebagai sel betinanya.
Penyerbukan pada tanaman
bunga bisa berhasil bila ada
perantara (Self incompatible).
Umumnya perantaranya
adalah serangga seperti
lebah. Kaki lebah yang
hinggap pada bunga
yang sedang berkembang
secara tidak sengaja akan
menempel pada benang sari.
Setelah itu
lebah akan terbang lagi ke
bunga lain. Pada saat dia
hinggap di bunga lain maka
benang sari
yang menempel pada kaki
lebah bisa jatuh pada putik
bunga. Benang sari dan putik
yang
saling menempel ini bisa
mengakibatkan terjadinya
pembuahan yang
menghasilkan biji.
Proses tersebut adalah proses
penyerbukan alami.
Kelemahannya selain
membutuhkan
waktu yang lama juga kita
tidak tahu sifat dari bunga
induknya. Untuk mempercepat
proses
penyerbukan, bisa
menggunakan penyerbukan
buatan / manual dengan
bantuan tangan
manusia.
Caranya adalah dengan
mengambil benang sari pada
bunga yang akan disilangkan
lalu
ditempelkan pada putik
adenium jenis lain yang
memiliki genetik yang berbeda
dengan
menggunakan alat (cutton
bud).
 Untuk melakukannya perlu
ketelitian agar berhasil, jika
penyerbukan berhasil maka dalam
waktu kurang lebih 2 minggu akan
tumbuh sepasang buah
yang berbentuk tanduk dan
berwarna hijau.
Setelah buah matang, yang
ditandai dengan pecahnya buah,
segera ambil biji di dalam
buah sebelum hilang tertiup angin.
Jemur biji hingga 2-3 jam atau
sampai biji kering.
Selanjutnya semai biji pada media
tanam (sekam bakar di campur
dengan pasir dengan
komposisi 1:1). Bila dapat tumbuh
(mulai bertunas) setelah lebih dari
2 minggu. Dengan
tumbuhnya tunas ini berarti proses
perbanyakan berhasil.
Tip
Tips.
Bila akan menyilangkan
tanaman hias bunga, pilihlah
bunga yang telah berumur
antara 2-5
hari untuk bunga betinanya,
dan 3-7 hari untuk bunga
jantaannya. Hal ini agar sel-
sel
produksinya cukup kuat
untuk melakukan
penyerbukan. Ciri-ciri sel
jantan yang cukup umur
adalah serbuk pada benang
sari sudah kering dan sudah
menggumpal.
Agar mudah memperoleh
benang sari dan
menempelkannya pada putik,
buka daun
hingga terlihat dasar
bunganya. Setelah itu ambil
benang sari menggunakan
pinset atau kuas
yang halus. Tempelkan
benang sari itu pada putik
lalu bungkus bunga yang
menjadi bunga
betinanya agar proses
penyerbukan bersih dan
steril.
Kelebihan dari cara generatif
adalah:
1. Diperoleh hasil anakan
yang banyak karena
jumlah biji di dalam buah
banyak, sehingga mudah
di semai.
2. Sifat anaknya
merupakan gabungan
sifat unggul yang sesuai
dengan sifat masing –
masing bunga induknya.
3. Cocok untuk
mendapatkan varietas
adenium baru atau
disebut dengan
nama adenium hibrida.
Kekurangan dari cara
generatif adalah :
1. Memerlukan waktu
yang lama.
2. Tingkat kegagalan
tinggi.
3 .Pelaksanaannya
rumit.
4. Daya hidup
rendah.
Cara Vegetatif
Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan
tanaman tidak melalui perkawinan sel-sel,
tetapi dengan menumbuhkan jaringan – jaringan
vegetatif atau kultur jaringan seperti akar,
daun, batang, atau mata tunas.
Perbanyakan adenium yang umum dilakukan
adalah dengan menyambung, stek dan
cangkok batang. Menurut Slamet Budiarto (Field
Manager Ijo Nurcery), jenis sambung
menggunakan batang (grafting) adalah jenis yang
banyak dilakukan.
Grafting dilakukan
dengan cara menggabungkan batang bawah
dengan batang atas dari adenium yang berlainan.
Selain grafting, stek juga mudah dan sering
dilakukan untuk memperbanyak adenium
tanpa menggabungkan sel-sel reproduksi. Cara ini
dilakukan dengan memotong batang dari
induk yang sehat, lalu ditanam pada media tanam.
Untuk memilih batang yang sehat, pilihlah
batang yang mempunyai diameter minimal 2 cm
dan bukan berasal dari batang utama.
Setelah ditanam kurang lebih 2 minggu, baru batang
tersebut akan mengeluarkan tunas. Ini
berarti stek berhasil dilakukan. Cara perbanyakan
vegetatif ada banyak yaitu:
1. Stek (mawar, melati, asoka, dll)
2. Pemisahan anakan (palem, aglaonema, sansievera,
cocor bebek)
3. Menyambung / grafting (bougenvile, adenium, puring,
ficus)
4. Menempel / okulasi (mawar, beringin, puring)
5. Penyusuan (meningkatkan keberhasilan sambung
pucuk)
6. Keiki (Anggrek)
7. Mencangkok / cangkok ruduk (aglaunema, puring,
dieffenbaciha)
8. Kultur jaringan (anggrek, piludendrom
Waktu penyulaman seawal mungkin
yaitu 10-15 hari setelah tanam.
Penyulaman
dilakukan dengan cara mengganti bibit
yang mati atau layu permanen dengan
bibit
yang baru.
Cara mengatasi Hama atau penyakit :
Busuk pangkal batang
Penyebabnya sejenis cendawan fusarium. Penyakit ini merusak
batang bagian bawah.
Serangannya dapat menghambat pertumbuhan dan tanaman mogok
bertunas. Kelembapan
tinggi dan sirkulasi udara buruk membantu perkembangbiakan
cendawan .
Bisa juga karena media terlalu padat alias kurang porous sehingga
air tersimpan lama. Untuk
mengatasinya dengan cara membongkar tanaman. Akar dan media
di bersihkan, lalu potong
bagian yang busuk dengan pisau yang bersih .
Olesi penutup luka untuk mencegah munculnya cendawan kembali.
Setelah itu, tanaman
dapat ditanam kembali. Langkah antisipasi saat musim hujan
dengan menyemprotkan
fungisida, seperti Menzate, Daconil, atau Orthocide. Dosis
pemakaian disesuaikan dengan
anjuran pada label kemasan.
Busuk daun
 Busuk daun
Penyebab semacam bakteria Erwinia. Pada daun
biasanya terlihat bercak cokelat berlendir,
lalu berubah cokelat kehitaman. Umumnya
serangan terjadi dimusim hujan saat kondisi
lingkungan lembap. Bila tidak segera diatasi,
penyakit ini bisa menjalar ke daun lain, bahkan
ke batang.
Untuk memutus penyebaran penyakit dengan
memotong bagian daun yang terserang.
Sementara untuk mencegah munculnya penyakit
dengan menyemprot bakterisida Agrimycin
atau Agrept. Dosis disesuaikan dengan anjuran
pada label
 Belalang
Waspadai kehadiran belalang karena dapat
meludeskan daun philo yang indah dan
mulus.
Bila populasinya belum banyak di dapat
diambil dengan tangan, lalu dimatikan .
Sementara daun yang sudah bolong-bolong
sebaiknya di potong agar tanaman tetap
tampil
menawan. Serangan belalang secara massal
dikebun dapat dikendalikan dengan cara
fogging
sebulan sekali.
Ulat
Gejala serangan ulat yang tampak
seperti garis putih di permukaan daun.
Garis putih itu
merupakan terowongan di daun untuk
tempat persembunyiannya. Daun yang
tererang
sebaiknya di buang. Kalau serangan
cukup parah, dapat di semprot
insektisida, seperti
Metadison, Decis, Basudin, atau
Supracide.
Semut
Binatang yang satu ini bersembunyi dan
membuat sarang berupa gundukan yang ada
di
media atau menempel di pangkal batang.
Meski tidak berpengaruh langsung, hadirnya
semut
dapat mengakibatkan akar tidak tumbuh
normal.
Dampaknya, penyerapan nutrisi dari akar
terganggu sehingga tanaman tidak tumbuh
prima.
Untuk mengatasinya segera bongkar media
dan diganti dengan yang baru. Sementara
menjaga kebersihan media dengan cara
membersihkan media dengan cara

More Related Content

What's hot

Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasRatna Dewii
 
Bertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBP4K
 
Budidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasBudidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasAndi Rezki
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Emma Femi
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptMasruroh 07
 
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Sudanis Hariyanto
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahZa Rush
 
Powerpoint bunga mawar
Powerpoint bunga mawarPowerpoint bunga mawar
Powerpoint bunga mawarfadiah nadhila
 
Tanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi HiasTanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi HiasMoh Ali Fauzi
 
persentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajahpersentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajahViker' Bab
 
Tanaman hias
Tanaman hiasTanaman hias
Tanaman hiasR0Ssy
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe kuroisku
 
Projek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasanProjek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasanazmega12
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JaheWarta Wirausaha
 

What's hot (19)

Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hias
 
Bertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danb
 
Budidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasBudidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman Hias
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
 
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
 
Powerpoint bunga mawar
Powerpoint bunga mawarPowerpoint bunga mawar
Powerpoint bunga mawar
 
Aglaonema
AglaonemaAglaonema
Aglaonema
 
Tanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi HiasTanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi Hias
 
persentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajahpersentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajah
 
Tanaman hias
Tanaman hiasTanaman hias
Tanaman hias
 
Teknis Berkebun Dahlia
Teknis Berkebun DahliaTeknis Berkebun Dahlia
Teknis Berkebun Dahlia
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe ku
 
Slide perkembangbiakan tumbuhan
Slide perkembangbiakan tumbuhanSlide perkembangbiakan tumbuhan
Slide perkembangbiakan tumbuhan
 
Projek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasanProjek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasan
 
Budi daya buah naga
Budi daya buah nagaBudi daya buah naga
Budi daya buah naga
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
 
Lidah Buaya
Lidah BuayaLidah Buaya
Lidah Buaya
 

Similar to UNTUK DOKUMEN TANAMAN HIAS

Similar to UNTUK DOKUMEN TANAMAN HIAS (20)

Kiat Memilih Nepenthes
Kiat Memilih NepenthesKiat Memilih Nepenthes
Kiat Memilih Nepenthes
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Tugas tanaman
Tugas tanamanTugas tanaman
Tugas tanaman
 
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Khsr Perkebunan Tahun 6 1Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Verikultur
VerikulturVerikultur
Verikultur
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Teknik perawatan tanaman Indoor & Outdoor.pptx
Teknik perawatan tanaman Indoor & Outdoor.pptxTeknik perawatan tanaman Indoor & Outdoor.pptx
Teknik perawatan tanaman Indoor & Outdoor.pptx
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organik
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Perawatan rosella
Perawatan rosellaPerawatan rosella
Perawatan rosella
 
Budidaya Seledri dalam pot.pptx
Budidaya Seledri dalam pot.pptxBudidaya Seledri dalam pot.pptx
Budidaya Seledri dalam pot.pptx
 

Recently uploaded

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Recently uploaded (6)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

UNTUK DOKUMEN TANAMAN HIAS

  • 1.
  • 2. KETUA JUNEDI SINAGA SEKRETARIS ESTER NATASYA P BENDAHARA EUGENIA DENTA ANGGOTA EVI SERMAYANI AURELIA TERESA ANDRE AGASHI
  • 3.
  • 4. Proses penanaman tanaman hias. 1 Rendam bibit bunga dalam air selama 24 jam 2Siapkan pot untuk media menanam dengan lubang drainase yang cukup. Masukkan pecahan batu bata atau genting kedalam dasar pot sebagai pengikat air, dan masukkan media tanam tanah yang subur lengkap dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, atau dengan campuran media pakis, sekam, sabut kelapa, arang kayu, pasir, dan lainnya. 3Tanamkan bibit bunga kedalam tanah. Cara penanaman tiap bunga berbeda, ada yang ditanam sedalam 10 cm atau 5 cm, bahkan adapula yang hanya menancapkan sebagian badan bibit ke dalam tanah. 4Beri etiket tanaman atau tanda untuk membedakan tanaman satu dengan lainnya jika memang anda menanam banyak jenis bunga dalam pot berbeda. 5 Taruh pot tersebut di tempat teduh dan sejuk. 6Siram bibit dengan air cukup seminggu sekali. 7Tunggu hingga akhirnya bibit bunga tumbuh setinggi kira-kira 10 cm dengan 2-3 daun yang muncul, dan bisa dipindahkan ke lahan terbuka, atau bisa memindahkannya ke dalam pot baru.
  • 5.
  • 6. Pemupukan harus disesuaikan dengan jenis pupuk berdasarkan cara aplikasinya. a. Pupuk akar b. b. Pupuk Organik
  • 7. Pupuk akar 1 . Terlebih dahulu buat buat parit kecil dengan lebar dan kedalaman kurang lebih 7-10 cm dan berjarak sekitar 10 cm dari tanaman 2. Pupuk akar yang berbentuk butiran disebarkan secara merata dalam parit tersebut 3 . Tutup parit dengan tanah. Penutupan bertujuan untuk mencegah terjadinya penguapan karena pupuk akar mudah menguap bila terkena cahaya matahari 4. Lakukan penyiraman kepada tanah yang terdapat pupuk tersebut
  • 8. Pupuk Organik 1 Sesuaikan waktu pemupukan sesuai dengan tanaman hias yang hendak diberi pupuk 2 Jika menggunakan pot berukuran diameter 20 cm maka anda bisa menggunakan pupuk urea sekitar 2g 3 Lakukan pemupukan pada akar ataupun daun
  • 9.
  • 10. Metode Penyiraman: Jika anda menyiram menggunakan tangan maka anda dapat melakukan hal ini: 1 Pada tanaman berukuran kecil, buatlah ceruk pada tanah tepat dibawah garis tetes air dari daun dan mengisinya 2 atau 3 kali. 2 Pada tanaman berukuran besar aplikasikan air yang meresap perlahan selama 20-30 menit dibeberapa titik sekitar garis tetes tanaman.
  • 11. Waktu menyiram: Mengenai jadwal penyiraman, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengetahui tingkat kebutuhan airnya. Caranya dengan mengukur secara berkala waktu yang tanaman butuhkan, mulai dari penyiraman secara menyeluruh sampai menjadi layu. Ingat baik-baik kondisi ini sebagai waktu maksimal yang dibutuhkan tanaman, di luar kondisi cuaca tertentu yang membutuhkan sistem penyiraman khusus.
  • 12. ke dalam tanah lebih dalam daripada jenis semak-semak atau tanaman hias. Tanaman berdaun kecil, keabu-abuan, dan menyerupai jarum biasanya membutuhkan air lebih sedikit. Kedua, waktu hingga tanaman mandiri. Dengan asumsi praktik penyiraman yang berjalan tepat, semakin lama tanaman di atas tanah, semakin mandiri dan berkurang kebutuhan akan asupan air tambahan. Tanaman yang baru dipindahkan bisa saja membutuhkan air lebih dari sekali dalam sehari. Pastikan dengan mengeceknya secara berkala. Ketiga, kondisi tanah. Partikel halus pada tanah lempung menyerap air lebih lambat dan menahan lebih kuat daripada tanah pasir atau tanah liat yang dapat mengering lebih cepat. Oleh karena itu, pada tanah landai, siram air secara perlahan hingga menyerap sempurna. Keempat, pencahayaan. Kuantitas cahaya dan kapan tanaman menerimanya akan memengaruhi kecepatannya untuk menjadi kering. Ketahui suhu udara dengan cara meraba tembok atau merasakan angin yang berhembus di sekitar tanaman. Kelima, cuaca. Kondisi dingin dan lembap pada musim hujan menimalisir penggunaan air. Sementara kondisi panas dan kering saat kemarau akan membutuhkan air yang leb
  • 13. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lahan dari gulma. Penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : Secara manual dengan tangan, yaitu dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut rumput disela- sela tanaman. Mencabut rumput penganggu atau gulma dengan tangan cenderung melelahkan dan pada umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak atau pada lahan yang sempit, misalnya pertanian dalam pot atau polybag Secara kimiawi dengan herbisida, yaitu dilakukan dengan memberikan herbisida pada rumput yang menjadi gulma disekitar tanaman utama (tanaman produksi) . Herbisida yang di pilih secara selektif mampu membunuh gulma, namun tidak menyakiti tanaman produksi. Herbisida digunakan ketika mekanisasi tidak memungkinkan atau tidak diinginkan.
  • 14. 1. Cara Generatif Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan tanaman melalui perkawinan sel - sel reproduksi. Untuk tanaman hias yang berbunga, melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji yang diperoleh dari penyerbukan benang sari sebagai sel jantan dan kepala putik sebagai sel betinanya. Penyerbukan pada tanaman bunga bisa berhasil bila ada perantara (Self incompatible). Umumnya perantaranya adalah serangga seperti lebah. Kaki lebah yang hinggap pada bunga yang sedang berkembang secara tidak sengaja akan menempel pada benang sari. Setelah itu lebah akan terbang lagi ke bunga lain. Pada saat dia hinggap di bunga lain maka benang sari yang menempel pada kaki lebah bisa jatuh pada putik bunga. Benang sari dan putik yang saling menempel ini bisa mengakibatkan terjadinya pembuahan yang menghasilkan biji.
  • 15. Proses tersebut adalah proses penyerbukan alami. Kelemahannya selain membutuhkan waktu yang lama juga kita tidak tahu sifat dari bunga induknya. Untuk mempercepat proses penyerbukan, bisa menggunakan penyerbukan buatan / manual dengan bantuan tangan manusia. Caranya adalah dengan mengambil benang sari pada bunga yang akan disilangkan lalu ditempelkan pada putik adenium jenis lain yang memiliki genetik yang berbeda dengan menggunakan alat (cutton bud).  Untuk melakukannya perlu ketelitian agar berhasil, jika penyerbukan berhasil maka dalam waktu kurang lebih 2 minggu akan tumbuh sepasang buah yang berbentuk tanduk dan berwarna hijau. Setelah buah matang, yang ditandai dengan pecahnya buah, segera ambil biji di dalam buah sebelum hilang tertiup angin. Jemur biji hingga 2-3 jam atau sampai biji kering. Selanjutnya semai biji pada media tanam (sekam bakar di campur dengan pasir dengan komposisi 1:1). Bila dapat tumbuh (mulai bertunas) setelah lebih dari 2 minggu. Dengan tumbuhnya tunas ini berarti proses perbanyakan berhasil. Tip
  • 16. Tips. Bila akan menyilangkan tanaman hias bunga, pilihlah bunga yang telah berumur antara 2-5 hari untuk bunga betinanya, dan 3-7 hari untuk bunga jantaannya. Hal ini agar sel- sel produksinya cukup kuat untuk melakukan penyerbukan. Ciri-ciri sel jantan yang cukup umur adalah serbuk pada benang sari sudah kering dan sudah menggumpal. Agar mudah memperoleh benang sari dan menempelkannya pada putik, buka daun hingga terlihat dasar bunganya. Setelah itu ambil benang sari menggunakan pinset atau kuas yang halus. Tempelkan benang sari itu pada putik lalu bungkus bunga yang menjadi bunga betinanya agar proses penyerbukan bersih dan steril. Kelebihan dari cara generatif adalah: 1. Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak, sehingga mudah di semai. 2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat unggul yang sesuai dengan sifat masing – masing bunga induknya. 3. Cocok untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama adenium hibrida.
  • 17. Kekurangan dari cara generatif adalah : 1. Memerlukan waktu yang lama. 2. Tingkat kegagalan tinggi. 3 .Pelaksanaannya rumit. 4. Daya hidup rendah. Cara Vegetatif Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman tidak melalui perkawinan sel-sel, tetapi dengan menumbuhkan jaringan – jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti akar, daun, batang, atau mata tunas. Perbanyakan adenium yang umum dilakukan adalah dengan menyambung, stek dan cangkok batang. Menurut Slamet Budiarto (Field Manager Ijo Nurcery), jenis sambung menggunakan batang (grafting) adalah jenis yang banyak dilakukan. Grafting dilakukan dengan cara menggabungkan batang bawah dengan batang atas dari adenium yang berlainan. Selain grafting, stek juga mudah dan sering dilakukan untuk memperbanyak adenium tanpa menggabungkan sel-sel reproduksi. Cara ini dilakukan dengan memotong batang dari induk yang sehat, lalu ditanam pada media tanam. Untuk memilih batang yang sehat, pilihlah batang yang mempunyai diameter minimal 2 cm dan bukan berasal dari batang utama.
  • 18. Setelah ditanam kurang lebih 2 minggu, baru batang tersebut akan mengeluarkan tunas. Ini berarti stek berhasil dilakukan. Cara perbanyakan vegetatif ada banyak yaitu: 1. Stek (mawar, melati, asoka, dll) 2. Pemisahan anakan (palem, aglaonema, sansievera, cocor bebek) 3. Menyambung / grafting (bougenvile, adenium, puring, ficus) 4. Menempel / okulasi (mawar, beringin, puring) 5. Penyusuan (meningkatkan keberhasilan sambung pucuk) 6. Keiki (Anggrek) 7. Mencangkok / cangkok ruduk (aglaunema, puring, dieffenbaciha) 8. Kultur jaringan (anggrek, piludendrom
  • 19. Waktu penyulaman seawal mungkin yaitu 10-15 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan cara mengganti bibit yang mati atau layu permanen dengan bibit yang baru.
  • 20. Cara mengatasi Hama atau penyakit : Busuk pangkal batang Penyebabnya sejenis cendawan fusarium. Penyakit ini merusak batang bagian bawah. Serangannya dapat menghambat pertumbuhan dan tanaman mogok bertunas. Kelembapan tinggi dan sirkulasi udara buruk membantu perkembangbiakan cendawan . Bisa juga karena media terlalu padat alias kurang porous sehingga air tersimpan lama. Untuk mengatasinya dengan cara membongkar tanaman. Akar dan media di bersihkan, lalu potong bagian yang busuk dengan pisau yang bersih . Olesi penutup luka untuk mencegah munculnya cendawan kembali. Setelah itu, tanaman dapat ditanam kembali. Langkah antisipasi saat musim hujan dengan menyemprotkan fungisida, seperti Menzate, Daconil, atau Orthocide. Dosis pemakaian disesuaikan dengan anjuran pada label kemasan.
  • 21. Busuk daun  Busuk daun Penyebab semacam bakteria Erwinia. Pada daun biasanya terlihat bercak cokelat berlendir, lalu berubah cokelat kehitaman. Umumnya serangan terjadi dimusim hujan saat kondisi lingkungan lembap. Bila tidak segera diatasi, penyakit ini bisa menjalar ke daun lain, bahkan ke batang. Untuk memutus penyebaran penyakit dengan memotong bagian daun yang terserang. Sementara untuk mencegah munculnya penyakit dengan menyemprot bakterisida Agrimycin atau Agrept. Dosis disesuaikan dengan anjuran pada label
  • 22.  Belalang Waspadai kehadiran belalang karena dapat meludeskan daun philo yang indah dan mulus. Bila populasinya belum banyak di dapat diambil dengan tangan, lalu dimatikan . Sementara daun yang sudah bolong-bolong sebaiknya di potong agar tanaman tetap tampil menawan. Serangan belalang secara massal dikebun dapat dikendalikan dengan cara fogging sebulan sekali.
  • 23. Ulat Gejala serangan ulat yang tampak seperti garis putih di permukaan daun. Garis putih itu merupakan terowongan di daun untuk tempat persembunyiannya. Daun yang tererang sebaiknya di buang. Kalau serangan cukup parah, dapat di semprot insektisida, seperti Metadison, Decis, Basudin, atau Supracide.
  • 24. Semut Binatang yang satu ini bersembunyi dan membuat sarang berupa gundukan yang ada di media atau menempel di pangkal batang. Meski tidak berpengaruh langsung, hadirnya semut dapat mengakibatkan akar tidak tumbuh normal. Dampaknya, penyerapan nutrisi dari akar terganggu sehingga tanaman tidak tumbuh prima. Untuk mengatasinya segera bongkar media dan diganti dengan yang baru. Sementara menjaga kebersihan media dengan cara membersihkan media dengan cara