1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada masa Pandemi COVID-19, yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga di Puskesmas.
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
PISPK-SEHAT
1. D I R E K T O R A T P E L A Y A N A N K E S E H A T A N P R I M E R
KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
PADA MASA PANDEMI COVID-19
P a d a P e l a t i h a n P e m b e k a l a n P e n u g a s a n K h u s u s N a k e s I n d i v i d u a l d i
P u s k e s m a s p a d a M a s a P a n d e m i C O V I D - 1 9
B a p e l k e s C i k a r a n g , 2 1 J u l i 2 0 2 0
2. • Tujuan Pembelajaran Umum : peserta mampu memahami kebijakan dasar Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga pada masa Pandemi COVID-19
• Tujuan Pembelajaran Khusus : Peserta mampu menjelaskan:
1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
• Paradigma Sehat
• Konsep Pendekatan Keluarga
• Pelaksanaan Pendekatan Keluarga
• Peran Puskesmas dalam Pendekatan Keluarga
• Peran Pemangku Kepentingan
2. Penguatan Puskesmas melalui pendekatan keluarga yang holistik
• Pengenalan SPM
• Penguatan UKBM
• Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
• Penguatan P2PTM
Output yang Diharapkan
3. Sehat - Kesehatan
HAK ASASI
Ps 4-8 UU 36/2009
TANGGUNGJAWAB
Ps 14-20 UU 36/2009
KEWAJIBAN
Ps 9-13 UU 36/2009
HAK ASASI (PASAL 4-8)
a. Hak atas kesehatan.
b. Hak yang sama memperoleh
akses sumber daya kesehatan.
c. Hak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau.
d. Hak secara mandiri dan
bertanggung jawab menentukan
sendiri pelayanan kesehatan
yang diperlukan bagi dirinya.
e. Hak mendapatkan lingkungan
yang sehat
f. Hak mendapatkan informasi dan
edukasi tentang kesehatan
g. Hak memperoleh informasi
tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah maupun
yang akan diterimanya
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH (PASAL 14-20):
a. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan,
membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya
kesehatan yang merata dan terjangkau
b. Tersedianya lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan
baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
c. Tersedianya sumber daya di bidang kesehatan yang
adil dan merata bagi seluruh masyarakat
d. Tersedianya akses terhadap informasi, edukasi, dan
fasilitas pelayanan kesehatan.
e. Memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
f. Tersedianya segala bentuk upaya kesehatan yang
bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
g. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui
sistem jaminan sosial nasional bagi upaya
kesehatan perorangan.
KEWAJIBAN (PASAL 9-13)
a. Ikut mewujudkan, mempertahankan,
dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
(pelaksanaannya meliputi UKP, UKM,
dan pembangunan berwawasan
kesehatan)
b. Menghormati hak orang lain dalam
upaya memperoleh lingkungan yang
sehat, baik fisik, biologi, maupun
sosial.
c. Berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan
memajukan kesehatan yang setinggi-
tingginya.
d. Menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang
menjadi tanggung jawabnya.
e. Turut serta dalam program jaminan
kesehatan sosial.
4. A r a h K e b i j a k a n & S t r a t e g i B i d a n g K e s e h a t a n
( R PJ M N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 )
Meningkatkanpelayanankesehatanmenujucakupankesehatan semestaterutamapenguatanpelayanankesehatan
dasar(PrimaryHealthCare) denganmendorongpeningkatan upayapromotif dan preventif didukungolehinovasi
danpemanfaatanteknologi,melalui
optimalisasi penguatan
pelayanankesehatandasar
melalui pendekatan
keluarga
Mengukur
perubahan perilaku
masyarakat untuk
hidup sehat sehingga
diperoleh
SDM unggul
Pengutan yankes dasar
dan rujukan
Indikator RPJMN:
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan
cakupan 100% intervensi keluarga.
5. 10.134Puskesmas
Data Pusdatin per 31 Des 2019
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Pusat Kesehatan Masyarakat
PE RME NKES N OMOR 4 3 TAHUN 2 0 1 9
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapaitujuanpembangunankesehatan
diwilayahkerjanya
6. PRINSIP PENYELENGGARAAN
Paradigma
sehat
Ketersediaan
akses yankes
Pertanggung-
jawaban
wilayah
Teknologi tepat
guna
Kemandirian
masyarakat
Keterpaduan
dan
kesinambungan
Pusat Kesehatan Masyarakat
PE RME NKES N OMOR 4 3 TAHUN 2 0 1 9
PARADIGMA SEHAT Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
P E R I L A K U S E H AT
M E N J A N G K A U
P E L AYA N A N B E R M U T U
L I N G K U N G A N
S E H AT
D E R A J AT K E S E H ATA N
O P T I M A L
K E C A M ATA N S E H AT
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS
7. Tujuan Pendekatan
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
seluruh program di
Puskesmas
2. Meningkatkan akses
keluarga terhadap
pelayanan kesehatan
yang komprehensif
3. Mendukung
pencapaian SPM
Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
pelaksanaan JKN
5. Mendukung
tercapainya program
indonesia sehat
Permenkes Nomor 39 Tahun 2016
Program
Indonesia Sehat
dilaksanakan untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat1
Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
diselenggarakan melalui
Pendekatan Keluarga
2
Pendekatan keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan
sasaran & mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga
3
Integrasi
UKP & UKM secara
berkesinambungan, dengan
target / fokus keluarga,
berdasarkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga.
4
Pe doma n Pe nye leng garaan PIS -P K
8. Penguatan Promotif dan Preventif
Melalui PIS-PK
ASPEK PROMOTIF
• KIE pada kunjungan keluarga (intervensi
awal) dan bentuk intervensi lanjut
• Advokasi pada lintas sektor terkait untuk
pemecahan masalah kesehatan
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal
ASPEK PREVENTIF
• Skrining awal penyakit dan perilaku
berisiko
• Pencegahan stunting
• Penurunan risiko kematian ibu dan bayi
9. Kerangka Konsep Pendekatan Keluarga
9
Fungsi
“Puskesmas”
1. UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
2. UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN (UKP)
a. UKM Esensial
b. UKM Pengembangan
(Permenkes 43/2019)
FUNGSIPUSKESMAS
PASAL5
OUTPUT
1. Keluarga mengikuti KB
2. Ibu melakukan persalinan di Faskes
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5. Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
tiap bulan
P ro g ra m G i z i , Ke s e h ata n I b u & A n a k
6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
P e n g e n d a l i a n P e n y. M e n u l a r & T i d a k M e n u l a r
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN
Pe r i l a ku d a n ke s e h ata n l i n g ku n ga n
INDIKATOR
KELUARGA
SEHAT
Note : dapat ditambahkan indikator sesuai kebutuhan setempat
OUTPUT
10. Pro-aktif Menjangkau Keluarga
• Balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu, segera dilakukan
kunjungan rumah agar dapat dilakukan deteksi dini keadaan balita
ybs.
• Pro-aktif ke keluarga harus dilakukan untuk menemukan 2/3
penderita PTM yang belum sadar bahwa mereka menderita PTM
tersebut
• Pendekatan keluarga secara total diperlukan
13. Manajemen Pendekatan Keluarga
di Puskesmas
PENGAWASAN,
PENGENDALIAN &
PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS,
PERUBAHAN IKS PADA
LEVEL KELUARGA
SAMPAI LEVEL
PUSKESMAS
PERSIAPAN
PENYUSUNAN RUK
SECARA EVIDANCE
BASED
PENDEKATAN
KELUARGA DENGAN
TETAP MELIHAT
DATA2 PROGRAM
KUNJUNGAN
RUMAH
IMPLEMENTASI
INTERVENSI
PERMASALAHAN YG
SDH DISEPAKATI SBG
PRIORITAS MASALAH
INPUT DATA PADA
FORM TERCETAK
ATAU
ELEKTRONIK
(APLIKASI)
Sosialisasi,
pengorganisasian
dan integrasi
program
Kunjungan Rumah
Promkes
Intervensi Awal
Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau
tribulanan
13
P1 P2 P3
POLA KEPEMIMPINAN
P1 : Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
14. Tahapan Perencanaan Puskesmas (P1)
ANALISA SITUASI
1. Pengumpulan
data
2. Analisa data
3. Analisa masalah
dari sisi
pandang
masyarakat
melalui Survei
Mawas Diri
1. Identifikasi masalah
2. Penetapan urutan
prioritas masalah
3. Mencari akar
penyebab masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Bergantung pada
kondisi “bio-
psiko-sosio-
kultural”
menghasilkan
pemecahan
masalah local
specific
pohon masalah
INARATA_PIS-PK
Cross-tab pada aplikasi
KS versi 2.0
Hasil PIS-PK memperkuat Puskesmas merencanakan kegiatan sesuai kebutuhan
15. Integrasi
DD
Pemanfaatan transport
kunjungan rumah
program Kesga dari BOK
Puskesmas
Soasio, Kota
Tidore Kepulauan
integrasi program
kusta
Papua Barat
integrasi program
malaria
Petugas Kesling
yang juga
pembina
keluarga,
mengambil
sampling air RT
sambil melakukan
Kunjungan
Keluarga
Pelaksanaan Kunjungan
sehat bagi keluarga
anggota JKN
16. Monitoring Dan Evaluasi
• Peran pembinaan secara terintegrasi dan berjenjang
dinkes daerah kabupaten/kota, dinkes daerah
provinsi dan Kemenkes
• Sesuai Pedoman Monev Pelaksanaan PIS-PK
• Dilakukan secara berkala sesuai dengan tugas dan
fungsi dari masing-masing level penanggungjawab.
17. PUSKESMAS
RT
RT
RT
RW
Intervensi
Lanjut
Kunjungan
Keluarga
Intervensi awal
DESA
ANALISA
LOKMIN
BULANAN &
TRIBULANAN
• Hasil kunjungan keluarga segera
dilakukan intervensi lanjut yang di
analisa melalui manajemen
Puskesmas
• Intervensi lanjut untuk tingkat
keluarga, kelompok/ masyarakat/
wilayah
• Perubahan kondisi kesehatan
keluarga hasil intervensi lanjut ,
segera diperbaiki informasi
kesehatan keluarga pada kunjungan
sebelumnya /di update.
• Intervensi lanjut yang membutuhkan
dukungan LS dibahas pada Lokakarya
mini tribulanan.
• Setiap tahun hasil kunjungan
keluarga di update selain melihat
hasil intervensi lanjut, juga terkait
dengan DO indikator
Percepatan Perubahan IKS
dengan adanya Sinergi Lintas Program
18. 85.00%
79.00%
78.00%
73.00%
70.00%
68.00%
42.00%
38.00%
36.00%
34.00%
32.00%
20.00%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Pertumbuhan Balita dipantau
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana
air bersih
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban
keluarga
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan
tidak ditelantarkan
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Keluarga mengikuti program KB
Penderita hipertensi yang berobat teratur
• Desa A di kecamatan B wilayah kerja Puskesmas C sudah total
coverage
Peningkatan IKS Wilayah
Masalah: >70% keluarga memiliki anggota rumah tangga
merokok
Masalah: >30% keluarga memiliki masalah
akses/penggunaan jamban dan air bersih
Intervensi lanjut tingkat wilayah: Pendekatan Wilayah
Melibatkan otoritas di wilayah tersebut: pemerintah
Desa
Contoh: Bentuk KTR melalui Perdes, pemanfaatan ADD
untuk jamban komunal dan akses air bersih
Manfaatkan forum yang ada dan implementasi MP
Intervensi lanjut tingkat Keluarga
Sasaran by name, by address sesuai data yang ada
dilakukan intervensi termasuk untuk perilaku.
19. Dinkes Kabupaten/Kota mengeluarkan kebijakan operasional tingkat kabupaten/kota terkait COVID-19:
Skema untuk kegiatan luar gedung dan kunjungan rumah seperti PIS-PK, Posyandu, dan kegiatan UKBM
lainnya pada saat pandemi COVID-19 berlangsung.
PIS-PK Pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber: Hasil sementara Kajian Cepat Peran Puskesmas Dalam Penanganan Wabah COVID-19 di Indonesia, Juni 2020
Kunjungan keluarga PIS-PK dapat dilakukan
bersamaan dengan pemantauan kasus (jika
dilakukan dengan cara kunjungan langsung),
kunjungan dalam rangka contact tracing atau
kunjungan yg dilakukan dlm rangka
pelaksanaan program lainnya.
20. S L I D E 2 0
S U R AT E D A R A N D I R J E N YA N K E S
Puskesmas di Era Tatanan Hidup Baru
Prioritas pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang
dilaksanakan mengacu pada pedoman/panduan program di
masa pandemi COVID-19
Penyesuaian perencanaan untuk pengendalian target
Puskesmas
Pemanfaatan data Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk pemetaan populasi rentan
Memperkuat koordinasi lintas sektor dan jejaring Puskesmas
Prevensi, deteksi dan respon terhadap COVID-19 secara
optimal
Pemanfaatan TIK
Penerapan kaidah-kaidah PPI serta physical distancing secara
ketat pada pelayanan Puskesmas di dalam dan luar gedung.
21. PIS-PK pada Masa Pandemi COVID-19
Serta Adaptasi Kebiasaan Baru
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
INTERVENSI
LANJUT
ANALISIS HASIL DAN
PENYUSUNAN
RENCANA
INTERVENSI
KUNJUNGAN
KELUARGA
PEMANTAUAN
CAPAIAN PIS-PK
• Konsolidasi internal
• Pemetaan wilayah terdampak COVID-19
• Perencanaan APD
• Pemetaan keluarga
• Penjadwalan kunjungan & janji temu
• Tinjau ulang pembagian tim
• Memperhatikan penerapan kaidah
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) serta physical distancing secara
ketat.
• Terintegrasi dengan kegiatan program
agar pelaksanaannya dapat efisien dan
efektif
• Jika bersamaan dengan kegiatan
survailans dan pemantauan kasus
COVID-19 -> waktu kontak minimal
untuk mencegah transmisi
memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, seperti menyampaikan
pengingat/reminder untuk mengakses
layanan; Lokmin daring
Melakukan pengawasan terhadap
target dan melaksanakan corrective
action agar target tetap dapat secara
optimal dicapai di akhir tahun
dengan melakukan berbagai bentuk
inovasi.
22. Raw Data Individu Hasil Kunjungan Keluarga PIS-PK
22
Puskesmas memiliki basis data kelompok rentan yaitu lansia, ibu hamil serta individu
yang memiliki faktor komorbid seperti hipertensi, tuberkulosis paru serta perilaku yang
memperberat yaitu merokok.
Pemetaan kelompok rentan untuk diberikan edukasi dan dilakukan rapid test guna
mencegah terjadinya penularan.
Bila terjadi penularan kasus COVID-19 pada kelompok ini, maka akan memiliki prognosa
yang jelek untuk sembuh dan berpotensi kepada kematian akibat infeksi COVID-19.
Oleh karena itu, data PIS-PK tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemetaan faktor risiko
sekaligus penentuan sasaran intervensinya akan akhirnya dapat mengurangi angka Case
Fatality Rate (CFR) akibat kasus COVID-19.
23. Akses dan Pemanfaatan Raw Data PIS-PK
Puskesmas dapat
mengunduh raw
data hasil kunjungan
keluarga dengan
menggunakan akun
admin Puskesmas
MANFAAT
• Puskesmas memperoleh data base by name by address
individu/ keluarga bermasalah kesehatan untuk
intervensi lanjut
• Puskesmas mendapatkan data sasaran riil sebagai
sasaran SPM (life cycle dan masalah penyakit)
• Puskesmas dapat mencocokkan dengan data program
• Mengaitkan capaian PIS-PK dengan capaian program,
misalnya persalinan di fasyankes dengan Hb0, IMD
(apakah terjadi miss opportunity)
raw data
PIS-PK
Alat bantu
analisis
Informasi
untuk
perencanaan
evidence based
•Sasaran riil program
dan SPM
•Mapping wilayah kerja
TEMPLATE EXCEL
link untuk mengunduh:
bit.ly/INARATA_PIS-PK
Instrumen
≤50.000
Instrumen
≤100.000
Instrumen
≤200.000
HARUS ADA SURAT
PERNYATAAN !!
24. S L I D E 2 4
Isi Raw Data PIS-PK
Faktor Komorbid
dan pemberat
Kelompok
Rentan
25. Contoh Pemanfaatan Raw Data
Menggunakan menu
CROSS TAB ANALISIS
pada Aplikasi KS versi 2.0
Menggunakan
INARATA
PUSKESMAS mengupload raw data dengan format csv (comma delimited) dan
memilih variabel yang akan disandingkan secara ONLINE
PUSKESMAS menggunakan excel INARATA dan dapat memodifikasi variabel pada
pivot table secara OFFLINE
26. S L I D E 2 6
I n d i k a t o r K e l u a r g a S e h a t d a n
P e l a y a n a n D a s a r S P M
27. Menemukan sasaran
SASARAN SPM*
Penetapan sasaran di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS
atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/
riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah.
Keterkaitan SPM dan PIS-PK
Ibu hamil
Kelompok umur
Sumber*: Permenkes No. 4 Tahun 2019
Kelompok suspek/
penderita
PIS-PK
(total coverage)
Dalam Penentuan Sasaran
Intervensi
lanjut
28. Hasil PIS-PK Mendukung Pencapaian SPM
Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator KS
PENDEKATAN KELUARGA
PENDEKATAN KELUARGA
PENDEKATAN KELUARGA
kabupaten/kota
Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam upaya perbaikan
pelayanan kesehatan
Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.
PISPK
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI
PELAYANAN DASAR PADA SPM
29. Puskesmas Ajangale Kab. Bone, Sulsel:
Memadukan PIS-PK & MR dalam Family Folder
Semua keluarga sudah punya family folder, warna pita menunjukkan
status kesehatan keluarga
30. • wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masy dengan bimbingan petugas
Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
• Salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam bangkes berbasis pada potensi
sumberdaya yang tersedia dan atau dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
• Tujuan : menyadarkan, menggerakkan, dan mengembangkan partisipasi masyarakat
secara mandiri untuk berinisiatif mengembangkan dan mengelola upaya pemeliharaan
kesehatan keluarga dan masyarakatnya, secara berkelanjutan
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM)
pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah ini tidak berarti
mematikan UKBM-UKBM yang ada, tetapi justru untuk memperkuat
UKBM-UKBM yang selama ini dirasakan masih kurang efektif
31. Mekanisme Puskesmas – Keluarga – UKBM
Puskesmas
Keluarga
UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,
Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll
Keluarga KeluargaKeluarga Keluarga
32. Peningkatan Gaya Hidup Sehat
Dengan Perilaku Cerdik Dan Patuh
P
A
T
U
H
Periksa Kesehatan secara rutin dan
ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi
seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan
aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya
Program Patuh bagi yang sudah menyandang
PTM diselenggarakan agar mereka rajin kontrol
dan minum obat
Promosi kesehatan untuk berperilaku CERDIK
dalam mengatasi PTM dan
mengimplementasikan dalam Posbindu PTM
33. Suatu tindakan yang sistematis dan terencana
yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERMAS
pengertian
34. Tujuan GERMAS
AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT
SEHINGGA BERDAMPAK PADA :
Kesehatan
Terjaga
Biaya untuk
berobat
berkurangProduktif
Lingkungan
Bersih
46
35. MEWUJUDKAN GERMAS melalui…
35
Peningkatan
Edukasi
Hidup Sehat
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan
Peningkatan
Pencegahan
dan Deteksi
Dini Penyakit
Penyediaan
Pangan Sehat
dan Percepatan
Perbaikan Gizi
Peningkatan
Perilaku
Hidup Sehat
Peningkatan
Aktivitas Fisik
BENTUK KEGIATAN
1.Melakukan aktivitas fisik
2.Mengkonsumsi sayur dan buah
3.Memeriksa kesehatan secara rutin
4.Tidak merokok
5. Tidak mengkonsumsi alkohol
6. Membersihkan lingkungan
7. Menggunakan jamban
36. Kesimpulan
1. Pada masa pandemi COVID-19, Puskesmas tetap melakukan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan mengikuti aturan yang terdapat pada Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian COVID-19 terbaru dengan penerapan kaidah-kaidah PPI serta physical
distancing secara ketat pada pelayanan Puskesmas di dalam dan luar gedung.
2. Kunjungan keluarga PIS-PK dapat dilakukan bersamaan dengan pemantauan kasus (jika
dilakukan dengan cara kunjungan langsung), kunjungan dalam rangka contact tracing
atau kunjungan yg dilakukan dlm rangka pelaksanaan program lainnya.
3. Dinkes Kabupaten/Kota mengeluarkan kebijakan operasional tingkat kabupaten/kota terkait COVID-19:
Skema untuk kegiatan luar gedung dan kunjungan rumah seperti PIS-PK, Posyandu, dan kegiatan UKBM
lainnya pada saat pandemi COVID-19 berlangsung.
37. Harapan Bagi Nusantara Sehat Individu
1
2
3
4
1. Memahami kebijakan dasar Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga pada masa Pandemi COVID-19
2. Dapat beradaptasi dengan kondisi Puskesmas dan wilayah kerjanya
3. Menjalin kolaborsi yang baik dengan seluruh petugas Puskesmas, relawan gugus
tugas dan lintas sektor
4. Menjadi inisiator, inspirator dalam memunculkan ide-ide/inovasi untuk
mengoptimalkan peran Puskesmas dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan
diwilayahkerjanya