Dokumen tersebut membahas tentang penilaian masalah kesehatan yang ada di Posyandu dan kegiatan yang dilakukan untuk menangani masalah tersebut. Posyandu bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, balita, dan masyarakat. Pelayanan utama yang diberikan meliputi kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, dan pencegahan diare.
2. Latar Belakang
1986 – Posyandu dicanangkan
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya
untuk mempercepat penurunan AKI & AKB
2
3. 3
PENGELOLA POSYANDU
Penanggungjawab Umum : Kepala Desa / Lurah
Ketua Pelaksana : Tokoh Masyarakat
Sekretaris : Ketua Pokja IV Desa/Kel
Pelaksana : Kader Posyandu,
Petugas Kesehatan
4. 4
Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa / kelurahan
dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan
dasar, terutama KIA KB, Imunisasi, Gizi, dan
Penanggulangan Diare kepada masyarakat setempat.
Satu buah Posyandu melayani sekitar 80 – 100 Balita.
Dalam lokasi tertentu seperti lokasi geografis, perumahan
penduduk yang terlaku berjauhan, dan atau jumlah balita
lebih dari 100 orang, dapat dibentuk Posyandu baru.
6. “
Pelayanan Kesehatan Dasar adalah pelayanan
kesehatan yang mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi, yang sekurang-kurangnya
mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni
KIA, KB, Imunisasi, Gizi, dan Penanggulangan Diare
6
7. Sasaran Posyandu
◎Bayi (0-12 Bulan)
◎Anak Balita
◎Bumil, Ibu Melahirkan, Ibu
Nifas & Busui
◎PUS (Pasangan Usia Subur)
7
10. 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
◎ Ibu Hamil
◎ Penimbangan BB dan pemberian tablet tambah
darah (zat besi) yang dilakukan oleh kader
kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah
dengan pengukuran tekanan darah dan
pemberian imunisasi Tetanus Toksoid. Bila
tersedia ruang pemeriksaan tinggi fundus (usia
kehamilan). Apabila ditemukan kelainan, segera
dirujuk ke Puskesmas.
10
11. ...Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
◎ Ibu Nifas dan Menyusui
◎ Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan Gizi, perawatan
kebersihan jalan lahir
◎ Pemberian Vit. A dan tablet Fe (tambah darah)
◎ Perawatan Payudara
◎ Senam Ibu Nifas
◎ Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan,
dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan
payudara, pemeriksaan tinggi fundus & pemeriksaan lochia.
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas
11
12. ...Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
◎ Bayi dan Balita
◎ Penimbangan BB Bayi/Balita
◎ Penentuan status pertumbuhan
◎ Penyuluhan
◎ Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan
pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan deteksi
dini tumbuh kembang.
◎ Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas
12
13. 2. Keluarga Berencana (KB)
◎ Pelayanan KB di Posyandu yang dapat
diselenggarakan oleh kader adalah pemberian
kondom dan pil ulangan.
◎ Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas, dilakukan
suntikan KB, konseling KB.
◎ Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang
mendukung dilakukan pemasangan IUD.
13
14. 3. Imunisasi
◎ Pelayanan Imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan
apabila ada petugas kesehatan Puskesmas.
◎ Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program, baik terhadap bayi dan balita maupun
terhadap ibu hamil.
14
15. 4. Gizi
◎ Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader.
◎ Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS.
◎ Jenis pelayanan yang diberikan : Penimbangan BB, Deteksi dini
gangguan pertumbuhan, Penyuluhan Gizi, Pemberian PMT,
Pemberian Vit. A dan Sirup Fe.
◎ Khusus Bumil & Ibu Nifas ditambah dengan pemberian tablet Fe
dan kapsul yodium (untuk yang bertempat tinggal di daerah
gondok endemik).
◎ Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan BB
Dirujuk ke Puskesmas
15
16. 5. Pencegahan dan Penanggulangan
Diare
◎ Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain
dengan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat).
◎ Penanggulangan diare di Posyandu selain penyuluhan
juga dilakukan pemberian larutan gula garam yang
dapat dibuat sendiri oleh masyarakat dan pemberian
oralit yang disediakan.
16
17. KEGIATAN TAMBAHAN
◎ Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan
apabila kegiatan utama telah dilaksanakan dengan
baik (cakupan diatas 50%) & tersedia SDM yang
mendukung.
◎ Penetapan kegiatan baru/tambahan harus mendapat
dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin
dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati
bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
17
18. ...KEGIATAN TAMBAHAN
◎ Contohnya :
◎ Bina Keluarga Balita (BKB)
◎ Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
◎ Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan
pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA)
◎ Desa Siaga
◎ Penanggulangan penyakit endemis setempat, misalnya
gondok, Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, TB dan
lain-lain.
18