Dokumen tersebut membahas tentang antropometri untuk desain produk yang meliputi pengukuran tubuh manusia, pemetaan kecocokan, antropometri tiga dimensi, dan kesimpulan bahwa data antropometri dan pemetaan kecocokan digunakan untuk merancang produk secara efektif dengan meminimalkan biaya dan memaksimalkan akomodasi berbagai ukuran tubuh pengguna.
2. ABOUT ME
Nama : Kurnia Apriyani
No. Telp : 085939429668
Email : kurniaapriyani15@gmail.com
Jurusan: Psikologi, semester VI (Enam) di Universitas Pancasila
Telah mengambil mata kuliah human engineering
4. Introduction
Anthropometry merupakan studi pengukuran pada tubu
manusia yang digunakan dalam rekayasa untuk memastika
hasil maksimal dari manfaat dan kemampuan produk yan
digunakan oleh menusia. Penggunaan data antropometrik pad
tahap awal dapat menimalisir perubahan ukuran dan bentu
yang nantinya akan dibutuhkan jika dibandingkan denga
memodifikasi yang memerlukan biaya yang cukup besar
5. Introduction
Untuk menggunakan pengetahuan antropometri secara efekti
penting untuk memiliki pengetahuan tentang hubungan antar
tubuh dan barang yang dipakai atau digunakan yang disebu
dengan pemetaan fit (fit mapping). Basis data gabungan (dat
antropometri & fit mapping) dapat digunakan sebagai baha
pembelajaran ntuk pengembangan produk baru. Oleh karena itu
antropometri & fit mapping dianggap sebagai inti informas
desain produk.
6. Fit Maping
Fit mapping merupakan jenis studi bimbingan
desain yang memberikan informasi mengenai
cocok/ tidak cocoknya desain dengan suatu
produk.
Fit mapping menggabungkan pengujian kinerja
prototype dengan pengukuran antropometrik
untuk “memetakan” efektivitas ukuran dan bentuk
tubuh yang berbeda dari suatu produk.
Tes yang berbasis fit mapping ini tidak dapat
dilakukan pada model digital, melainkan
melibatkan manusia sebagai subyeknya untuk
melakukan penelitian
7. Fit Maping
Proses studi terdiri dari:
1. Mencetak kecocokan untuk setiap ukuran,
perlu diingat jangan sampai menentang
konsep fit
2. Mengukur subjek
3. Menganalisa data untuk menentukan:
Kunci (patokan) ukuran dimensi, Kisaran
akomodasi, Masalah desain, Ukuran/ bentuk
kesenjangan populasi target, Ukuran/ bentuk
yang bertentangan dalam cakupan populasi
target.
8. Three-Dimentional Anthropometry
Antropometri 3 dimensi terlebih dahulu
meuncul sebelum stereofotografi. Awalnya
stereopairs harus dilihat melalui
stereoviewer & digital secara manual
sehingga dapat memakan waktu yang
lebih lama.
Fotografi digital memungkinkan untuk
mengotomatiskan prosesnya sehingga
memengaruhi kemampuannya untuk
merancang secara efektif. Pemindaian 3
dimensi secara otomatis ini mulai berjalan
pada tahun 1980- an (Robinette, 1986)
Keuntungan terbesar dari
antropometri permukaan 3 dimensi
adalah kemampuannya dalam
memvisualisasikan kasus. 3 dimensi
peamindaian subjek sering
mengungkapkan informasi penting
yang mungkin tidak terungkap.
9. Conclusions
Anthropometry cases, fit mapping dan three-
dimensional anthropometry digunakan untuk
merancang produk secara efektif sekaligus
meminimalkan biaya dan memaksimalkan akomodasi.
Fit mapping menjelaskan cara menggabungkan
pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan
produk Data antropometrik terbaik pun tidak cukup
untuk membuat desain yang baik jika hubungannya
antara antropometri dan proporsi produk tidak
diketahui. Teknologi 3 dimensi menyediakan
kesempatan untuk memvisualisasikan & membedakan
variasi dalam sampel. Oleh karena itu, antropometri 3
dimensi menawarkan pemahaman tentang masalah
akomodasi yang tidak didapatkan pada tingkat
sebelumnya.