2. Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau
tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang
remaja baik secara sendirian maupun secara
kelompok yang sifatnya melanggar ketentuan-
ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku
di lingkungan masyarakatnya (Singgih, 1978).
Intinya kenakalan remaja yaitu suatu perilaku
menyimpang dari atau melanggar hukum
(Sarwono, 2002:207), dan perilaku melanggar
hukum yang dilakukan oleh orang muda yang
biasanya dibawah umur 16-18 tahun ( Musen,dkk,
1994:557).
3. Berbohong
Pergi keluar rumah tanpa pamit
Keluyuran
Begadang
membolos sekolah
Berkelahi dengan teman
Berkelahi antar sekolah
Buang sampah sembarangan
membaca buku porno
melihat gambar porno dan lain sebagainya.
4. 1. Bacaan Yang Merusak
Media cetak melahirkan banyak produk mulai dari majalah,
ensiklopedi, komik, tabloid, surat kabar, dll. Beberapa diantaranya
ada yang berisi ilmu pengetahuan, hiburan, berita, biografi, opini,
dan masih banyak lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Namun di sisi lain, ada pihak yang menyalahgunakan keberadaan
media cetak yang berkembang luas ini menjadi salah satu upaya
dalam menjatuhkan moral masyarakat dengan menghadirkan bacaan-
bacaan yang dapat merusak dan meracuni otak, bahkan ditambah
dengan gambar-gambar yang tidak pantas di didalamnya. Apalagi
peminat dalam membaca didominasi oleh golongan muda, dan hal
inilah yang membahayakan bagi masa depan bangsa.
5. 2. Kondisi Jiwa Yang Kosong
Kondisi ini merupakan penyakit yang sangat mematikan. Mematikan
kekuatan akal pikiran dan potensi-potensi jasmani manusia,
khususnya bagi remaja yang sedang mengalami perkembangan
kejiawaan. Sebab kondisi jiwa manusia harus aktif dan bergerak.
Karena jika tidak begitu, maka akan menjadi bebal dan stagnan yang
berikutnya segala pikiran jahat dan was was syaithaniyah akan
dihembuskan ke dalam jiwa remaja yang hampa sehingga
menimbulkan keinginan-keinginan jahat dalam dirinya. Sangat
menghawatirkan sekali apabila seorang remaja tidak mampu
mengolah jiwanya menjadi jiwa yang sehat. Untuk itu perlu
diadakan pencegahan agar hal ini tidak terjadi dan menjadi beban di
dalam jiwanya. Karena banyak di luar sana kejadian-kejadian
penyimpangan yang diduga karena factor kekosongan jiwa dalam
diri seorang remaja yang berakibat terbangkalainya waktu mereka
dan memudahkan setan untuk merasuki jiwanya sehingga memicu
keinginan-keinginan buruk yang dinyatakan dalam bentuk perilaku
penyimpangan.
6. 3. Kesenjangan Kaum Tua dan Kaum Remaja
Hubungan kaum tua dan kaum remaja di dalam lapisan
masyarakat haruslah seimbang dan selaras agar
kelangsungan hidup manusia dapat berjalan dengan
harmonis. Namun tidak jarang kita melihat kaum tua yang
tidak mampu meluruskan kaum remaja, bahkan ada
sebagian yang putus asa dalam menghadapinya, yang pada
akhirnya menimbulkan kebencian dan rasa antipati juga
tidak peduli terhadap keadaan mereka baik atau buruk.
Sebaliknya, sebagian kaum remaja seringkali memandang
sinis dan remeh terhadap kaum tua, bahkan menunjukkan
sikap yang menentang sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Hal inilah yang menimbulkan keretakan di tengah
masyarakat dan menjadi bahaya besar yang mengancam
keutuhan masyarakat.
7. 4. Pergaulan Dan Interaksi Dengan Kelompok Yang
Menyimpang
Remaja yang bergaul dengan kelompok yang menyimpang
akan sangat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan
kepribadiannya. Pemandangan seperti ini sering ditemukan
pada remaja yang kurang mendapat perhatian dari orang tua
dan lingkungan yang kurang mendukung dalam membentuk
kepribadiannya. Dewasa ini banyak kelompok remaja yang
menyimpang berkeliaran di tengah kota, mereka biasa
menyebut kelompok mereka dengan sebutan gangster yang
berkonotasi negatif pada sebagian besar pandangan
masyarakat karena perilaku para anggota gangster yang
seringkali menunjukkan sikap berontak dan tidak mau
diatur.
8. UPAYA PENAGGULANGAN SECARA PREVENTIF
1.Dalam lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan terakhir dalam membentuk
peribadi anak, sehingga langkah yang dapat ditempuh dalam upayah preventif ini antara lain :
a.Menciptaka lingkungan keluarga yang harmonis dengan menghindari percecokan antara istri
dan suami serta kerabat yang lain.
b.Menjaga agar dalam keluarga jangan sampai terjadi perceraian, sehingga dalam keluarga tidak
terjadi broken home
c.Orang tua hendaknya lebih banyak meluangkan wakru dirumah, sehingga mereka mempunyai
waktu untuk memberi perhatian terhadap pendidikan anaknya.
d.Orang tua harus berupaya memahami kebutuhan anak-anaknya tidak bersikap yang
berlebihan, sehingga anak tidak akan menjadi manja.
e.Menanamkan disiplin pada anaknya.
f.Orang tua tidak terlalu mengawasi dan mengatur setiap gerak gerik anak, sehingga kebebasan
berdiri sendiri akan tertanam.
9. 2.Dalam lingkungan sekolah
Langkah-langkah untuk melakukan upaya pencegahan
dalam lingkungan sekolah:
a.Guru hendaknya menyampaikan materi pelajaran tidak
membosankan, dan jangan terlalu sulit sehingga motivasi
belajar anak tidak menurun secara deraktis.
b.Guru harus memiliki disiplin yang tinggi terutama
frekuensi kehadiran yang lebih teratur didalam hal mengajar.
c.Antar pihak sekolah dan orang tua secara teratur dapat
mengadakan kerjasama dalam membentuk pertemuan untuk
membicarakan masalah pendidikan dan prestasi siswa.
d.Pihak sekolah mengadakan operasi ketertiban secara
kontinyu dalam waktu tertentu.
e.Adanya sarana dan prasarana yang memadai guna
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar,
sehingga siswa merasa kerasan disekolah.
10. Upaya penanggulangan secara kuratif
Tindakan kuratif dalam mengatasi kenakalan remaja
berarti usaha untuk memulihkan kembali (menolong)
anak yang terlibat kenakalan agar kembali dalam
perkembangan yang normal atau sesuai dengan
aturan-aturan/norma-norma hukum yang berlaku.
Sehingga pada diri siswa tumbuh kesadaran dan
terhindar dari keputusasaan (frustasi).
Penanggulangan ini dilakukan melalui pembinaan
secara khusus maupun perorangan yang ahli dalam
bidang ini.