SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DISUSUN OLEH:
JUWITA
GURU PEMBIMBING :
JUNIERISSA MARPAUNG,M.Psi.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
2020/2021
Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau
tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang
remaja baik secara sendirian maupun secara
kelompok yang sifatnya melanggar ketentuan-
ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku
di lingkungan masyarakatnya (Singgih, 1978).
Intinya kenakalan remaja yaitu suatu perilaku
menyimpang dari atau melanggar hukum
(Sarwono, 2002:207), dan perilaku melanggar
hukum yang dilakukan oleh orang muda yang
biasanya dibawah umur 16-18 tahun ( Musen,dkk,
1994:557).
 Berbohong
 Pergi keluar rumah tanpa pamit
 Keluyuran
 Begadang
 membolos sekolah
 Berkelahi dengan teman
 Berkelahi antar sekolah
 Buang sampah sembarangan
 membaca buku porno
 melihat gambar porno dan lain sebagainya.
 1. Bacaan Yang Merusak
Media cetak melahirkan banyak produk mulai dari majalah,
ensiklopedi, komik, tabloid, surat kabar, dll. Beberapa diantaranya
ada yang berisi ilmu pengetahuan, hiburan, berita, biografi, opini,
dan masih banyak lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Namun di sisi lain, ada pihak yang menyalahgunakan keberadaan
media cetak yang berkembang luas ini menjadi salah satu upaya
dalam menjatuhkan moral masyarakat dengan menghadirkan bacaan-
bacaan yang dapat merusak dan meracuni otak, bahkan ditambah
dengan gambar-gambar yang tidak pantas di didalamnya. Apalagi
peminat dalam membaca didominasi oleh golongan muda, dan hal
inilah yang membahayakan bagi masa depan bangsa.
 2. Kondisi Jiwa Yang Kosong
Kondisi ini merupakan penyakit yang sangat mematikan. Mematikan
kekuatan akal pikiran dan potensi-potensi jasmani manusia,
khususnya bagi remaja yang sedang mengalami perkembangan
kejiawaan. Sebab kondisi jiwa manusia harus aktif dan bergerak.
Karena jika tidak begitu, maka akan menjadi bebal dan stagnan yang
berikutnya segala pikiran jahat dan was was syaithaniyah akan
dihembuskan ke dalam jiwa remaja yang hampa sehingga
menimbulkan keinginan-keinginan jahat dalam dirinya. Sangat
menghawatirkan sekali apabila seorang remaja tidak mampu
mengolah jiwanya menjadi jiwa yang sehat. Untuk itu perlu
diadakan pencegahan agar hal ini tidak terjadi dan menjadi beban di
dalam jiwanya. Karena banyak di luar sana kejadian-kejadian
penyimpangan yang diduga karena factor kekosongan jiwa dalam
diri seorang remaja yang berakibat terbangkalainya waktu mereka
dan memudahkan setan untuk merasuki jiwanya sehingga memicu
keinginan-keinginan buruk yang dinyatakan dalam bentuk perilaku
penyimpangan.
3. Kesenjangan Kaum Tua dan Kaum Remaja
Hubungan kaum tua dan kaum remaja di dalam lapisan
masyarakat haruslah seimbang dan selaras agar
kelangsungan hidup manusia dapat berjalan dengan
harmonis. Namun tidak jarang kita melihat kaum tua yang
tidak mampu meluruskan kaum remaja, bahkan ada
sebagian yang putus asa dalam menghadapinya, yang pada
akhirnya menimbulkan kebencian dan rasa antipati juga
tidak peduli terhadap keadaan mereka baik atau buruk.
Sebaliknya, sebagian kaum remaja seringkali memandang
sinis dan remeh terhadap kaum tua, bahkan menunjukkan
sikap yang menentang sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Hal inilah yang menimbulkan keretakan di tengah
masyarakat dan menjadi bahaya besar yang mengancam
keutuhan masyarakat.
4. Pergaulan Dan Interaksi Dengan Kelompok Yang
Menyimpang
Remaja yang bergaul dengan kelompok yang menyimpang
akan sangat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan
kepribadiannya. Pemandangan seperti ini sering ditemukan
pada remaja yang kurang mendapat perhatian dari orang tua
dan lingkungan yang kurang mendukung dalam membentuk
kepribadiannya. Dewasa ini banyak kelompok remaja yang
menyimpang berkeliaran di tengah kota, mereka biasa
menyebut kelompok mereka dengan sebutan gangster yang
berkonotasi negatif pada sebagian besar pandangan
masyarakat karena perilaku para anggota gangster yang
seringkali menunjukkan sikap berontak dan tidak mau
diatur.
UPAYA PENAGGULANGAN SECARA PREVENTIF
1.Dalam lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan terakhir dalam membentuk
peribadi anak, sehingga langkah yang dapat ditempuh dalam upayah preventif ini antara lain :
a.Menciptaka lingkungan keluarga yang harmonis dengan menghindari percecokan antara istri
dan suami serta kerabat yang lain.
b.Menjaga agar dalam keluarga jangan sampai terjadi perceraian, sehingga dalam keluarga tidak
terjadi broken home
c.Orang tua hendaknya lebih banyak meluangkan wakru dirumah, sehingga mereka mempunyai
waktu untuk memberi perhatian terhadap pendidikan anaknya.
d.Orang tua harus berupaya memahami kebutuhan anak-anaknya tidak bersikap yang
berlebihan, sehingga anak tidak akan menjadi manja.
e.Menanamkan disiplin pada anaknya.
f.Orang tua tidak terlalu mengawasi dan mengatur setiap gerak gerik anak, sehingga kebebasan
berdiri sendiri akan tertanam.
2.Dalam lingkungan sekolah
Langkah-langkah untuk melakukan upaya pencegahan
dalam lingkungan sekolah:
a.Guru hendaknya menyampaikan materi pelajaran tidak
membosankan, dan jangan terlalu sulit sehingga motivasi
belajar anak tidak menurun secara deraktis.
b.Guru harus memiliki disiplin yang tinggi terutama
frekuensi kehadiran yang lebih teratur didalam hal mengajar.
c.Antar pihak sekolah dan orang tua secara teratur dapat
mengadakan kerjasama dalam membentuk pertemuan untuk
membicarakan masalah pendidikan dan prestasi siswa.
d.Pihak sekolah mengadakan operasi ketertiban secara
kontinyu dalam waktu tertentu.
e.Adanya sarana dan prasarana yang memadai guna
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar,
sehingga siswa merasa kerasan disekolah.
 Upaya penanggulangan secara kuratif
Tindakan kuratif dalam mengatasi kenakalan remaja
berarti usaha untuk memulihkan kembali (menolong)
anak yang terlibat kenakalan agar kembali dalam
perkembangan yang normal atau sesuai dengan
aturan-aturan/norma-norma hukum yang berlaku.
Sehingga pada diri siswa tumbuh kesadaran dan
terhindar dari keputusasaan (frustasi).
Penanggulangan ini dilakukan melalui pembinaan
secara khusus maupun perorangan yang ahli dalam
bidang ini.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sosiologi : Media sosialisasi
Sosiologi : Media sosialisasiSosiologi : Media sosialisasi
Sosiologi : Media sosialisasiFransiska RF
 
Remaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islamRemaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islamAbdul Muchith
 
Peranan masyarakat dalam menangani gejala...
Peranan masyarakat dalam menangani gejala...Peranan masyarakat dalam menangani gejala...
Peranan masyarakat dalam menangani gejala...Hishamhana583
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Rmk peranan keluarga
Rmk peranan keluargaRmk peranan keluarga
Rmk peranan keluargaarshaqaxman
 
kenakalan remaja
kenakalan remajakenakalan remaja
kenakalan remajasovia24
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2animax2000
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)Teacher Nasrah
 
Kemoralan sosial 1.2 part 3
Kemoralan sosial 1.2 part 3Kemoralan sosial 1.2 part 3
Kemoralan sosial 1.2 part 3Rayhan Jamaludin
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluargaKopi Ais
 
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaMslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaAL Imtiyaz
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaetto kono
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remajaimamgazpada
 

What's hot (20)

Makalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan RemajaMakalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan Remaja
 
Sosiologi : Media sosialisasi
Sosiologi : Media sosialisasiSosiologi : Media sosialisasi
Sosiologi : Media sosialisasi
 
Kenakalan remaja masa kini
Kenakalan remaja masa kiniKenakalan remaja masa kini
Kenakalan remaja masa kini
 
Remaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islamRemaja dan solusi islam
Remaja dan solusi islam
 
Peranan masyarakat dalam menangani gejala...
Peranan masyarakat dalam menangani gejala...Peranan masyarakat dalam menangani gejala...
Peranan masyarakat dalam menangani gejala...
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Rmk peranan keluarga
Rmk peranan keluargaRmk peranan keluarga
Rmk peranan keluarga
 
kenakalan remaja
kenakalan remajakenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
 
Kemoralan sosial 1.2 part 3
Kemoralan sosial 1.2 part 3Kemoralan sosial 1.2 part 3
Kemoralan sosial 1.2 part 3
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guru
 
Asti sivia
Asti siviaAsti sivia
Asti sivia
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluarga
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Makalah Kenakalan Remaja BK/BP
Makalah Kenakalan Remaja BK/BPMakalah Kenakalan Remaja BK/BP
Makalah Kenakalan Remaja BK/BP
 
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaMslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 

Similar to Psikologi perkembangan ii (25 06-20)

Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxmirzahmaradoni1
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasPryses Jaklyn
 
Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051fittri57
 
Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)wulandarifitri
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang BanyakMusni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyakmusniumar
 
Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asanhasanputra
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang mellisaimell
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajaSi Yusuf
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektifrida rahmah
 

Similar to Psikologi perkembangan ii (25 06-20) (20)

Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
B.ind project
B.ind projectB.ind project
B.ind project
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
 
Residivisme Bab 5
Residivisme Bab 5Residivisme Bab 5
Residivisme Bab 5
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
 
Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051
 
Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)Fitri Wulandari (201131051)
Fitri Wulandari (201131051)
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang BanyakMusni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
 
Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asan
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektif
 

More from JuwitaRahmah1

Pendidikan anak berebakat
Pendidikan anak berebakat Pendidikan anak berebakat
Pendidikan anak berebakat JuwitaRahmah1
 
Psikologi pendidikan (11 06-20)
Psikologi pendidikan (11 06-20)Psikologi pendidikan (11 06-20)
Psikologi pendidikan (11 06-20)JuwitaRahmah1
 
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)JuwitaRahmah1
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)JuwitaRahmah1
 
Psikologi pendidikan (04 06-20)
Psikologi pendidikan  (04 06-20)Psikologi pendidikan  (04 06-20)
Psikologi pendidikan (04 06-20)JuwitaRahmah1
 
Psikologi perkembangan II (04 06-20)
Psikologi perkembangan II (04 06-20)Psikologi perkembangan II (04 06-20)
Psikologi perkembangan II (04 06-20)JuwitaRahmah1
 

More from JuwitaRahmah1 (6)

Pendidikan anak berebakat
Pendidikan anak berebakat Pendidikan anak berebakat
Pendidikan anak berebakat
 
Psikologi pendidikan (11 06-20)
Psikologi pendidikan (11 06-20)Psikologi pendidikan (11 06-20)
Psikologi pendidikan (11 06-20)
 
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (04 06-20)
 
Psikologi pendidikan (04 06-20)
Psikologi pendidikan  (04 06-20)Psikologi pendidikan  (04 06-20)
Psikologi pendidikan (04 06-20)
 
Psikologi perkembangan II (04 06-20)
Psikologi perkembangan II (04 06-20)Psikologi perkembangan II (04 06-20)
Psikologi perkembangan II (04 06-20)
 

Recently uploaded

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Psikologi perkembangan ii (25 06-20)

  • 1. DISUSUN OLEH: JUWITA GURU PEMBIMBING : JUNIERISSA MARPAUNG,M.Psi. PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM 2020/2021
  • 2. Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang sifatnya melanggar ketentuan- ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya (Singgih, 1978). Intinya kenakalan remaja yaitu suatu perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum (Sarwono, 2002:207), dan perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh orang muda yang biasanya dibawah umur 16-18 tahun ( Musen,dkk, 1994:557).
  • 3.  Berbohong  Pergi keluar rumah tanpa pamit  Keluyuran  Begadang  membolos sekolah  Berkelahi dengan teman  Berkelahi antar sekolah  Buang sampah sembarangan  membaca buku porno  melihat gambar porno dan lain sebagainya.
  • 4.  1. Bacaan Yang Merusak Media cetak melahirkan banyak produk mulai dari majalah, ensiklopedi, komik, tabloid, surat kabar, dll. Beberapa diantaranya ada yang berisi ilmu pengetahuan, hiburan, berita, biografi, opini, dan masih banyak lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun di sisi lain, ada pihak yang menyalahgunakan keberadaan media cetak yang berkembang luas ini menjadi salah satu upaya dalam menjatuhkan moral masyarakat dengan menghadirkan bacaan- bacaan yang dapat merusak dan meracuni otak, bahkan ditambah dengan gambar-gambar yang tidak pantas di didalamnya. Apalagi peminat dalam membaca didominasi oleh golongan muda, dan hal inilah yang membahayakan bagi masa depan bangsa.
  • 5.  2. Kondisi Jiwa Yang Kosong Kondisi ini merupakan penyakit yang sangat mematikan. Mematikan kekuatan akal pikiran dan potensi-potensi jasmani manusia, khususnya bagi remaja yang sedang mengalami perkembangan kejiawaan. Sebab kondisi jiwa manusia harus aktif dan bergerak. Karena jika tidak begitu, maka akan menjadi bebal dan stagnan yang berikutnya segala pikiran jahat dan was was syaithaniyah akan dihembuskan ke dalam jiwa remaja yang hampa sehingga menimbulkan keinginan-keinginan jahat dalam dirinya. Sangat menghawatirkan sekali apabila seorang remaja tidak mampu mengolah jiwanya menjadi jiwa yang sehat. Untuk itu perlu diadakan pencegahan agar hal ini tidak terjadi dan menjadi beban di dalam jiwanya. Karena banyak di luar sana kejadian-kejadian penyimpangan yang diduga karena factor kekosongan jiwa dalam diri seorang remaja yang berakibat terbangkalainya waktu mereka dan memudahkan setan untuk merasuki jiwanya sehingga memicu keinginan-keinginan buruk yang dinyatakan dalam bentuk perilaku penyimpangan.
  • 6. 3. Kesenjangan Kaum Tua dan Kaum Remaja Hubungan kaum tua dan kaum remaja di dalam lapisan masyarakat haruslah seimbang dan selaras agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan dengan harmonis. Namun tidak jarang kita melihat kaum tua yang tidak mampu meluruskan kaum remaja, bahkan ada sebagian yang putus asa dalam menghadapinya, yang pada akhirnya menimbulkan kebencian dan rasa antipati juga tidak peduli terhadap keadaan mereka baik atau buruk. Sebaliknya, sebagian kaum remaja seringkali memandang sinis dan remeh terhadap kaum tua, bahkan menunjukkan sikap yang menentang sebagai bentuk kekecewaan mereka. Hal inilah yang menimbulkan keretakan di tengah masyarakat dan menjadi bahaya besar yang mengancam keutuhan masyarakat.
  • 7. 4. Pergaulan Dan Interaksi Dengan Kelompok Yang Menyimpang Remaja yang bergaul dengan kelompok yang menyimpang akan sangat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan kepribadiannya. Pemandangan seperti ini sering ditemukan pada remaja yang kurang mendapat perhatian dari orang tua dan lingkungan yang kurang mendukung dalam membentuk kepribadiannya. Dewasa ini banyak kelompok remaja yang menyimpang berkeliaran di tengah kota, mereka biasa menyebut kelompok mereka dengan sebutan gangster yang berkonotasi negatif pada sebagian besar pandangan masyarakat karena perilaku para anggota gangster yang seringkali menunjukkan sikap berontak dan tidak mau diatur.
  • 8. UPAYA PENAGGULANGAN SECARA PREVENTIF 1.Dalam lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan terakhir dalam membentuk peribadi anak, sehingga langkah yang dapat ditempuh dalam upayah preventif ini antara lain : a.Menciptaka lingkungan keluarga yang harmonis dengan menghindari percecokan antara istri dan suami serta kerabat yang lain. b.Menjaga agar dalam keluarga jangan sampai terjadi perceraian, sehingga dalam keluarga tidak terjadi broken home c.Orang tua hendaknya lebih banyak meluangkan wakru dirumah, sehingga mereka mempunyai waktu untuk memberi perhatian terhadap pendidikan anaknya. d.Orang tua harus berupaya memahami kebutuhan anak-anaknya tidak bersikap yang berlebihan, sehingga anak tidak akan menjadi manja. e.Menanamkan disiplin pada anaknya. f.Orang tua tidak terlalu mengawasi dan mengatur setiap gerak gerik anak, sehingga kebebasan berdiri sendiri akan tertanam.
  • 9. 2.Dalam lingkungan sekolah Langkah-langkah untuk melakukan upaya pencegahan dalam lingkungan sekolah: a.Guru hendaknya menyampaikan materi pelajaran tidak membosankan, dan jangan terlalu sulit sehingga motivasi belajar anak tidak menurun secara deraktis. b.Guru harus memiliki disiplin yang tinggi terutama frekuensi kehadiran yang lebih teratur didalam hal mengajar. c.Antar pihak sekolah dan orang tua secara teratur dapat mengadakan kerjasama dalam membentuk pertemuan untuk membicarakan masalah pendidikan dan prestasi siswa. d.Pihak sekolah mengadakan operasi ketertiban secara kontinyu dalam waktu tertentu. e.Adanya sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar, sehingga siswa merasa kerasan disekolah.
  • 10.  Upaya penanggulangan secara kuratif Tindakan kuratif dalam mengatasi kenakalan remaja berarti usaha untuk memulihkan kembali (menolong) anak yang terlibat kenakalan agar kembali dalam perkembangan yang normal atau sesuai dengan aturan-aturan/norma-norma hukum yang berlaku. Sehingga pada diri siswa tumbuh kesadaran dan terhindar dari keputusasaan (frustasi). Penanggulangan ini dilakukan melalui pembinaan secara khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.