Tujuh kebutaan dalam belajar dijelaskan, yaitu buta akan posisi sendiri, kelemahan diri, ingin terlihat cepat bertindak, hanya melihat masalah sesaat, selalu bergantung pada pengalaman, dan kurang toleransi perbedaan pendapat. Contohnya adalah ketua kelompok yang tidak menerima masukan, mahasiswa yang menyalahkan teman tanpa melihat akar masalahnya, serta senior yang meremehkan pendapat junior.
2. Tujuh kebutaan merupakan salah
satu dari kesalahan dalam belajar.
Karena hal tersebut mengakibatkan
salah pengertian dalam komunikasi
Dimana kebutaan tersebut yang sering
menggelapkan pandangan kita, apa yang
seharusnya dilakukan. Termasuk dalam
proses belajar. Sikap tersebut bisa saja
merugikan orang lain atau bahkan
merugikan suatu orgnisasi. Dimana yang
mempunyai anggota yang banyak.
3. Contoh kebutaan
1. Buta karena posisi sendiri
Seorang ketua kelompok yang selalu menganggap dirinya
paling benar dan tidak menerima masukan dari anggotanya
saat diskusi belajar .
Seorang guru atau dosen yang menganggap tahu segala
hal dibanding mahasiswa ataupun muridnya
Tim Basket FKM menganggap enteng lawannya saat di semi
final, dan tidak memperbaiki kelemahannya. Akhirnya
kelemahan ini dimanfaatkan oleh lawan untuk mengalahkan
Tim basket FKM yang gagal ke babak FINAL
4. 2. Buta akan kelemahan diri sendiri
• Dalam sebuah kelompok belajar, salah satu anggota dalam
kelompok tersebut menyalahkan teman seanggotanya
karena penampilan presentasi kelompoknya kurang
memuaskan
• Seorang sahabat yang menyalahkan temannya saat
nilai ujiannya kurang memuaskan karena salah satu
temannya mengajak main sehari sebelum ujian
• Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti ujian karena
absensi yang tidak memenuhi persyaratan, dan
menyalahkan temannya karena tidak membantunya
untuk menandatangani absensi.
5. 3. Buta karena ingin dianggap bertindak cepat; sikap diri
yang terlalu reaktif dan tidak mampu menganalisa
masalah secara komprehensif.
• Karena kesibukan seorang dosen,
sehingga jarang memberikan
perkuliah sesuai jadwal suatu ketika
dosen meminta jadwal tambahan
sehingga mengakibatkan jadwal yang
tumpang tindih
• Mahasiswa yang menumpuk tugas
kuliah, dan dikerjakan di penguhujung
waktu pengumpulan sehingga tugas
tidak terselesaikan dan nilai pun tidak
sesuai harapan.
6. 4. Buta terhadap akar masalah (melihat
hanya pada kejadian sesaat saja)
• Ketika Sebuah Tim basket
seringkali mengalami
kekalahan, manajer tim
mengganti pelatih yang lebih
baik. Padahal masalahnya ada
pada kekompakan tim. Bukan
dari pelatih yang kurang
kompeten.
• Seorang Pimpinan hanya
berespon ketika ada
karyawannya yang resign, dan
menanggapi tiap masalah
sendiri-sendiri.Tanpa mencari
tau akar masalahnya, kenapa
karyawannya banyak yang
resign.
• Seorang ketua kelas yang bertindak semaunya dan tidak memikirkan
teman sekelasnya, sehingga pada pemilihan ketua kelas selanjutnya dia
tidak dipilih lagi oleh teman-temannya
7. 5. Buta akan perubahan masalah (balada katak
rebus)
Seorang mahasiswa menunda tugas
yang diberikan dari dosen. Padahal
masih banyak tugas yang lain yang
harus diselesaikan.
seorang mahasiswa tidak pernah belajar
di rumah atau hadir saat kelas
berlangsung, saat ujian mendadak, dia
tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik sehingga mengakibatkan dia harus
mengulang mata kuliah yang berkaitan
Ketika ada janji dengan teman, kita tidak
mempersiapkan diri di awal. Akhirnya
terburu-buru dan menyebabkan terlambat
bertemu dan beberapa barang yang harus
dibawa tertinggal
8. 6. Buta karena selalu mengandalkan
pengalaman
• Mahasiswa ekstensi yang sudah bekerja dan sudah mempunyai
pengalaman menganggap dirinya lebih tau segala hal dibanding
mahasiswa reguler yang belum bekerja.
• Senior yang merasa dirinya sudah mempunyai kemampuan yang cukup,
menganggap masukan dari junior nya hanya omong kosong karena tidak
memiliki pengalaman sebanyak dia
• seorang dosen yang mengganggap pendidikannya lebih tinggi dari
mahasiswanya, tidak mau diberi masukan oleh mahasiswanya. Karena
dosen merasa lebih tahu banyak hal dan banyak pengalamannya dari
mahasiswanya.
9. 7. Buta terhadap perbedaan dalam satu tim;
kelemahan yang cenderung mentoleransi terhadap
perbedaan anggota team.
• Ketika dalam satu team ada
yang membuat kekeliruan,
anggota yang lain menghindari
untuk mengkoreksi karena
khawatir terjadi salah paham
dan menyinggung perasaan
anggota yang dikoreksi
karena menjaga kesolidan
antar team
• Ketika rapat evaluasi, tidak
ada yang berani untuk
berkomentar. karena takut
ada yang kecewa dengan
saran yang diberikan. Padahal
saran sangat di perlukan
untuk kegiatan yang lebih
baik.
• Pada saat salah seorang mahasiswa presentasi dikelas,dan
ketika mahasiswa lain diberi kesempatan untuk bertanya namun
tidak ada satupun mahasiswa yang mengajukan pertanyaan
maupun masukan kepada kelompok karena mereka berpikir akan
menyulitkan temannya yang sebagai presentan.