1. Imunisasi HPV menjadi program nasional untuk mencegah kanker leher rahim dan dimasukkan dalam jadwal Bulan Imunisasi Anak Sekolah.
2. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan di sekolah dasar untuk mencegah infeksi virus HPV yang menyebabkan kanker.
3. Target cakupan vaksinasi HPV pada anak sekolah dasar adalah 90 persen.
2. • Mengapa Vaksin HPV Penting pada Anak & Remaja?
• Rekomendasi Vaksin HPV pada program BIAS
• Pelaksanaan Imunisasi HPV di SD/MI
3.
4. • Kanker leher rahim meningkat insidensinya;
disebabkan oleh infeksi virus HPV
• Ada 88 kasus baru dan 50 kematian akibat kanker
leher rahim setiap hari di Indonesia
• Tipe yang paling sering menyebabkan kanker leher
rahim, pre-kanker anal, kanker penis dan kanker
orofaring adalah tipe 16 dan 18. Tipe 6 dan 11 paling
sering menyebabkan kutil kelamin.
• Perjalanan penyakit kronis dan tidak mudah dideteksi
• Pencegahan melalui imunisasi pencegahan terpenting
PENDAHULUAN
5. Proteksi HPV
WHO telah menetapkan strategi global untuk
mengeliminasi kanker leher rahim
90% anak perempuan
sepenuhnya mendapat
vaksinasi dengan vaksin
HPV pada usia15 tahun
Upaya proteksi spesifik dengan memberikan
dua dosis imunisasi HPV dengan interval 6 -
12 bulan.
6. Infeksi HPV prevalensi 11-29 %, tertinggi pada usia
remaja dan dewasa muda usia <25 tahun
Risiko tertinggi pada wanita usia <20 tahun (20,6%)
Usia Menikah Dini (<18 tahun)
Menjadi Salah Satu Faktor Risiko Kanker Leher Rahim
8. Ada
flek/perdarahan
diluar jadwal
menstruasi dan
atau pasca
menopause
Durasi
menstruasi
lebih
panjang dari
biasanya dan
lebih banyak
Nyeri disekitar
pinggul
Kehilangan
nafsu makan
Mudah lelah
Keputihan tidak
normal
GEJALA KANKER LEHER
RAHIM
9. Faktor Risiko Kanker Leher
Rahim
• Aktivitas Seksual terlalu dini (dibawah 20 tahun)
• Berganti-ganti pasangan
• Merokok
• Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
• Melahirkan banyak anak
10. Perjalanan Alamiah Kanker Leher Rahim
• Studi menunjukkan risiko infeksi HPV meningkat pada usia lebih muda (remaja
dan dewasa muda usia 15-25 tahun) terkait dengan respon imun kurang
adekuat dan perkembangan epitel cervix ke metaplasia skuamosa
• >75% infeksi HPV terjadi pada usia tersebut
11. Mekanisme Proteksi Vaksin HPV
•Antibody color legend:
•Blue = Neutralizing antibodies
•Yellow = Nonneutralizing antibodies
1.Chen XS, et al. Molecular Cell. 2000;5:557–567. 2.Booy FP, et al. J Mol Biol. 1998;281:95–106
•X
•X
Neutralizing Antibody yang ditimbulkan
vaksin:
1.Menghambat menempelnya HPV pada
reseptornya di sel manusia .1
2.Mencegah terbukanya selubung virus HPV.2
14. Pemberian imunisasi HPV
diberikan hanya pada
anak perempuan.
Dilaksanakan pada bulan
Agustus setiap tahunnya.
Usia kelas 5 (dosis
pertama) dan usia kelas
6 (dosis kedua) SD/MI
atau sederajat dengan
interval dua belas
bulan.
Pemberian Imunisasi HPV
Pemberian Imunisasi HPV
15. BIAS dilaksanakan
di sekolah/
madrasah
Apabila peserta didik
berhalangan hadir saat
pemberian imunisasi
maka imunisasi dapat
diberikan di Puskesmas
dengan surat pengantar
dari sekolah/madrasah
Pemberian Imunisasi HPV
16. Langkah-Langkah
Pelaksanaan Imunisasi
HPV
• Puskesmas berkoordinasi dengan sekolah/madrasah di
wilayah kerjanya & menyepakati pelaksanaan jadwal imunisasi
di masing-masing sekolah/madrasah.
• Puskesmas menghitung kebutuhan dan menyiapkan
kebutuhan vaksin, ADS, Safety Box, peralatan anafilaktik dan
lain-lain.
• Sekolah/madrasah memberikan surat pemberitahuan kepada
orang tua peserta didik mengenai pemberian imunisasi/BIAS.
• Puskesmas memberikan penyuluhan kepada guru, orang tua
dan peserta didik sebelum dan sesudah pelaksanaan
imunisasi.
• Puskesmas melaksanakan kegiatan imunisasi dibantu dengan
sekolah/madrasah.
17. Pelaksanaan Imunisasi
HPV
Cara
Pemberian
Sepertiga atas lengan atas
(otot deltoid)
Pencatatan
Nama anak (sasaran),
Nomor Induk
Kependudukan (NIK),
tanggal lahir/ umur, Nama
orang tua dan tanggal
pemberian imunisasi HPV.
Pencatatan
Anak pindah
sekolah sebelum
imunisasi HPV
lengkap,
kartu imunisasi
diberikan kepada
anak tersebut
18. Vaksin
Quadrivalent
6,11,16,18
• Diberikan pada anak perempuan umur 9-
14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15 bulan
(atau pada program BIAS kelas 5 dan 6).
• Umur 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali
dengan jadwal 0,1,6 bulan (vaksin bivalen)
atau 0,2,6 bulan (vaksin quadrivalent).
Dosis kedua harus diberikan setidaknya
satu bulan setelah dosis pertama dan dosis
ketiga harus diberikan setidaknya 3 bulan
setelah dosis kedua. Ketiga dosis harus
diberikan dalam periode 1 tahun.
19. Pemberian Bersamaan Vaksin HPV
Quadrivalen dengan Vaksin Lainnya
Vaksin HPV bisa diberikan pada
waktu yang bersamaan
menggunakan syringe yang
berbeda dan tempat injeksi yang
berbeda pula.
20. Durasi Perlindungan Vaksin HPV Kuadrivalen
100% efikasi vaksin selama ~14 tahun sejak subjek menerima vaksin
Tidak ada kasus yang
ditemukan pada seluruh
jenis lesi
0 0 0 0 0
0
20
40
60
80
100
Vaccine
effectiveness
Vaccine
effectiveness
Vaccine
effectiveness
Vaccine
effectiveness
Vaccine
effectiveness
0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus
Lesi CIN
2/3
Kanker
Vulva
Kanker
Vagina
Adenokarsinoma In
situ
Vaccine
Effectiveness*
(VE)
Percentage
VE:100 % VE:100 % VE:100 % VE:100 % VE:100 %
Kanker
Serviks
VE
HPV
CIN
: Vaccine Effectiveness
: Human Papiloma virus
: cervical intraepithelial neoplasia
* Per-protocol population (n=2084) dimana telah dilakukan analisis untuk efektivitas selama 14 tahun, dan tidak terdapat kasus
kekambuhan dari infeksi HPV 16/18 yang berhubungan dengan CIN2, CIN3, AIS (Adenocarcinoma in situ) dan kanker serviks.
Desain studi: Perempuan dari negara-negara Nordik dari Denmark, Islandia, Norwegia, dan Swedia yang sebelumnya menerima
regimen 3-dosis Vaksin QHPV di Studi FUTURE II, diikuti melalui surveillance registry yang berbeda. Analisis efektivitas dilakukan
sekitar 2 tahun setelah selesainya FUTURE II dan setiap 2 tahun setelahnya selama 10 tahun (sehingga didapatkan data 14 tahun
dari hari l dimulainya studi FUTURE II). Efektivitas vaksinasi terhadap CIN2 terkait HPV 16/18 atau yang lebih buruk (CIN2+)
diperkirakan dengan membandingkan yang diamati insidensi CIN2+ yang diharapkan dalam kohort yang tidak di-vaksinasi dengan
21. Vaksin HPV pada
umumnya tidak
menimbulkan KIPI yang
serius.
WHO Global Advisory
Committee on Vaccine Safety
(GACVS) mengeluarkan
pernyataan tentang
keamanan vaksin HPV
22. Reaksi lokal dapat
ditemukan berupa
kemerahan,
pembengkakan dan nyeri
di lokasi suntikan pada
25% anak yang menerima
imunisasi HPV.
Gejala ini berlangsung
satu sampai tiga hari.
Reaksi sistemik berupa
demam atau iritability
jangka pendek setelah
pemberian imunisasi
lebih jarang ditemukan.
Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi
24. Imunisasi HPV
Imunisasi HPV ini
diharapkan dapat
memberikan
perlindungan
kepada anak
perempuan di
Indonesia terhadap
bahaya kanker
leher rahim.
MANFAAT
EFEK
SAMPING/
KIPI
26. Kesimpulan
1. Imunisasi HPV menjadi program Nasional dan
dimasukan dalam jadwal Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS).
2. Salah satu upaya untuk mencegah kanker leher rahim
secara dini adalah dengan cara pemberian imunisasi
HPV pada anak perempuan di SD/MI.
3. Cakupan vaksinasi HPV pada anak sekolah dasar
ditargetkan mencapai 90 persen
27.
28. The end of Presentation
THANK
YOU
Any
questions?