Dokumen tersebut membahas program imunisasi nasional Indonesia khususnya mengenai imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) dan campak rubella. Pemerintah merekomendasikan pemberian vaksin HPV untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD guna mencegah kanker serviks. Vaksin HPV dan campak rubella akan diberikan secara terpadu dalam program imunisasi dasar nasional mulai 2022.
3. Penambahan vaksin baru dalam program BIAS yaitu
pemberian vaksin HPV pada anak perempuan usia kelas 5
(dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI/sederajat
Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya
proteksi spesifik dengan memberikan imunisasi HPV
Vaksin HPV sudah tersedia dan sudah
dipakai di sektor swasta
Rekomendasi ITAGI tentang pelaksanaan
program demonstrasi imunisasi HPV
LATAR BELAKANG
4. • WHO merekomendasikan negara untuk
mengintroduksi vaksin HPV ke dalam program
imunisasi nasional dan mencapai 90% anak
perempuan di usia 15 tahun pada tahun 2030
• Vaksin HPV tetap diberikan bersamaan dengan
rangkaian strategi pencegahan yang terkoordinasi
dan komprehensif, termasuk edukasi perilaku dan
informasi skrining, diagnosis, dan tata laksana
• Vaksin HPV bisa diberikan melalui berbagai
upaya, seperti di fasilitas Kesehatan,
sekolah, ataupun kampanye
• Target utama program imunisasi nasional HPV
adalah anak perempuan usia 9-14 tahun
• Semua vaksin HPV yang sudah mendapatkan
lisensi memiliki keamanan yang sangat baik
dan sangat efektif
Rekomendasi pemberian Imunisasi HPV
6. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
IMUNISASI HPV
Setiap anak sasaran BIAS berhak mendapatkan pelayanan imunisasi HPV yang
berguna untuk mencegah kanker serviks
Imunisasi HPV melalui kegiatan BIAS dilaksanakan satu kali setahun pada setiap
waktu yang telah ditentukan
Penyelenggaraan imunisasi pada anak sekolah tingkat dasar atau sederajat dilaksanakan secara
terpadu oleh lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana dan dana mulai dari
tingkat pusat sampai tingkat pelaksana
Keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait diselenggarakan melalui wadah yang
sudah ada, yaitu Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M)
7. SKB 4 MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PENINGKATAN
STATUS KESEHATAN PESERTA DIDIK TAHUN 2022
8. Sasaran
Anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan
yang sederajat
Jadwal
SASARAN DAN JADWAL
Target Vaksin Bulan
Sekolah Tidak Sekolah
Kelas 1 7 tahun Campak Rubella
DT
Agustus
November
Kelas 2 8 tahun Td November
Kelas 5 11 tahun Td
HPV (dosis pertama)*)
November
Agustus
Kelas 6 12 tahun HPV (dosis kedua)*) Agustus
9. STRATEGI MENJANGKAU SASARAN
DI LUAR SEKOLAH
1) Dalam melaksanakan imunisasi HPV yang terintegrasi dengan BIAS, sasaran
yang harus dijangkau tidak hanya anak yang bersekolah di sekolah formal
tetapi juga anak-anak yang bersekolah di sekolah-sekolah non formal, anak
usia sekolah yang tidak bersekolah atau putus sekolah.
2) Bagi sasaran yang tidak bersekolah, imunisasi dapat dilaksanakan di
posyandu, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Imunisasi
juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat dimana anak yang tidak
bersekolah itu berkumpul seperti rumah singgah anak jalanan,
yayasan/panti asuhan, panti sosial, sekolah non formal, dsb.
3) Untuk mendapatkan data anak usia sekolah yang tidak bersekolah, petugas
dinas kesehatan kabupaten/kota dapat berkoordinasi dengan dinas sosial
setempat atau dengan melakukan pendataan secara langsung oleh kader
dari rumah ke rumah.
10. 2023
2016 - 2021
Program introduksi bertahap di
20 kab/kota:
• DKI Jakarta (semua kota
administrasi)
• DIY (semua kabkota)
• Jawa Tengah (Kab Sukoharjo,
Karanganyar)
• Jawa Timur (Kota Surabaya,
Kediri, Lamongan)
• Bali (Kota Denpasar, Badung)*
• Sulsel (Kota Makassar)
• Sulut (Kota Manado)
2022
Perluasan Introduksi bagi
anak perempuan kelas 5 di
112 kab/kota (di Provinsi
Jateng, Jatim, Bali, Sulut,
Gorontalo, Sultra)
Total sasaran 889.813 anak
(kelas 5 dan 6) dengan
target cakupan 95%
2.978.132 anak
perempuan kelas 5 & 6
NASIONAL
TAHAPAN INTRODUKSI IMUNISASI HPV
11. PELAKSANAAN IMUNISASI HPV TAHUN 2023
• Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
Introduksi Imunisasi HPV secara Nasional
dari Dirjen P2P No. IM.02.02/C/3055/2023
12. Jangka Pendek Jangka Panjang
Menurunkan angka insiden kutil
kelamin (genital warts)
Menurunkan prevalensi kanker
serviks
Hal ini dapat tercapai apabila cakupan tinggi sesuai dengan
rekomendasi WHO (WHO Position Paper 2017)
KELUARAN YANG DIHARAPKAN
13. KESIMPULAN
• Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
Diare dan Kanker Leher Rahim dengan melakukan
introduksi vaksin baru yaitu RV dan HPV
• Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi
nasional terbukti aman dan efektif
• Vaksin baru (PCV dan RV) menjadi indikator
Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2022 –
2024
• Diperlukan dukungan dari semua pihak untuk
menyukseskan introduksi vaksin baru ke dalam
program imunisasi nasional
18. PENYAKIT MEASLES
(CAMPAK) dan RUBELLA
(CAMPAK JERMAN)
Gejala :
Mata merah dan sensitif
terhadap cahaya;
Menyerupai gejala pilek
seperti batuk kering,
hidung beringus, dan sakit
tenggorokan;
Lemas dan letih;
Demam tinggi;
Sakit dan nyeri;
Tidak bersemangat dan
kehilangan selera makan;
Diare atau/dan muntah-
muntah; dan
Bercak kecil berwarna
19.
20.
21. Tetanus adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Infeksi dari bakteri ini berpotensi
menyebabkan kerusakan pada sistem saraf.
Bakteri C. tetani menginfeksi seseorang melalui luka terbuka. Jadi, ketika seseorang terkena paku berkarat, bukan paku berkarat yang
menyebabkan terjadinya tetanus. Melainkan, luka terbuka akibat tusukan atau sayatan tersebut yang menjadi jalan bagi bakteri C. tetani
untuk menginfeksi sistem saraf.
22. Booster untuk 4-6
Tahun
Ulangan (Booster)
untuk 7 Tahun
Kenapa vaksin Td harus diberikan ulangan? karena berdasarkan dari penelitian membuktikan adanya penurunan
kekebalan sesudah kurun waktu tertentu, sehingga perlu penguatan pada usia anak (sumber : biofarmaID)
23. JadwalImunisasiRutin
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA
BADUTA
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
<24 jam HB0
1 BCG, OPV1
2 DPT-HepB-Hib1, OPV2, PCV1, RV1*
3 DPT-HepB-Hib2, OPV3, PCV2, RV2*
4 DPT-HepB-Hib3, OPV4, IPV1, RV3*
9 Campak-Rubela, IPV2*
10 JE**
12 PCV3
18 DPT-HepB-Hib, Campak-Rubela2
IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS HARUS MELALUI
SKRINING
Status
Imunisasi
Interval Minimal
Pemberian
Masa Perlindungan
T1 - -
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
* Dimulai di wilayah introduksi, bertahap
diperluas secara nasional
** di wilayah endemis
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Kelas
1 SD
Kelas
2 SD
Kelas
5 SD
Kelas
6 SD
-DT
-CR
Td HPV*
Td
HPV*