SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
Diri Pribadi
Topik :
 Presentasi Diri
 Pengetahuan Diri Pribadi
 Berpikir mengenai Diri Pribadi
 Harga Diri Pribadi
 Penilaian Diri Pribadi
 Diri Pribadi sebagai sasaran prasangka
The Self
Dimanakah letak "Diri" kita (Self) sebenarnya?
Aspek yang paling penting dari diri kita adalah kita
sendiri. Ketika kita sedang
merasa tidak bahagia maka amigdala, reseptor
serotonin, endorfin, serta
sejumlah bagian otak sedang berproses secara aktif
Pertanyaannya kembali: siapakah "saya" yang
membuat perasaan ini?
Menurut Zimmer, 2005
"Korteks prefrontal medial" *bagian tsb menjadi lebih
aktif saat kita berpikir
tentang diri kita sendiri
Merupakan komponen identitas unik seseorang
Diri Pribadi/The Self
 Self memberikan sebuah kerangka berpikir yang menentukan bagaimana kita mengolah
informasi tentang diri kita sendiri, termasuk motivasi, keadaan emosional, evaluasi diri,
kemampuan dan banyak hal lainnya (Klein, Loftus & Burton, 1989; Van Hook & Higgins, 1988)
 Menurut Hattie (dalam Rayner, 2001), Leary dan Tangney (2003) bahasan mengenai Self dapat
ditemukan pada karya-karya filsuf seperti Plato (427-347 SM) ataupun Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles→Teori Hilemorfisme; manusia terdiri atas materi dan bentuk (jiwa)
Plato→ ajaran tentang idea: realitas yg ada dlm dunia yg tetap/dunia baka
 Ajaran Budha mengajarkan bahwa Self bukanlah "sesuatu" yang holistik,melainkan koleksi dari
berbagai pikiran, persepsi, konsep, dan perasaan yang berubah dari waktu ke waktu
 Ibnu Sina: teori tentang manusia yg terdiri atas unsur jiwa dan jasad
 William James (1890-1950)
Sebagai yang "mengetahui" ("self-as-knower"), perasaan yang kita semua miliki mengenai adanya
sebuah pribadi tersendiri yang mampu berpikir, merasa dan bertindak
Diri Pribadi /The Self
 Menurut Leary, Mc Donald, dan Tangney (2003):
Self adalah kelengkapan psikologis yang memungkinkan refleksi diri berpengaruh
terhadap pengalaman kesadaran, yang mendasari semua jenis persepsi, kepercayaan dan perasaaan tentang diri
sendiri, serta yang memungkinkan seseorang untuk meregulasi perilakunya sendiri
Konsep Tentang Diri
 Menurut Carl Rogers (1902-1987)
Self adalah aspek pengalaman fenomenologis (salah satu aspek dari pengalaman
kita yang ada didunia yaitu yang memenuhi pengalaman sadar kita)
Rogers posited that people were inherently good and creative, and only became destructive
when external constraints or a poor self-concept superseded the valuing process
 Gordon Allport (1897-1967)-Teori Sifat
Allport yakin bahwa sifat adalah unit dasar dari kepribadian. Sifat dapat di definisikan melalui tiga properti-
Frekuensi, Intensitas dan Rentang Situasi, misalnya: org yg sangat patuh biasanya menjadi sangat patuh
sepanjang rentang situasi yang luas
 Karen Horney (1885-1952)
Konsep utama Horney adalah basic anxiety, sehingga untuk meminimkan kecemasan dasar tersebut, Horney
mengelompokkan menjadi 3 pola utama penyesuaian diri yaitu: Moving toward people, Moving against people
dan Moving away from people
Presentasi Diri (Self Presentation)
Presentasi Diri (Self Presentation) mengacu pada keinginan kita untuk
menampilkan sebuah gambaran yang diinginkan, yaitu terhadap orang lain dan
terhadap diri sendiri. Bagi beberapa orang, kesadaran presentasi diri adalah
sebuah jalan hidup. Mereka secara terus menerus mengawasi perilaku & mencatat
bagaimana orang lain beraksi, lalu menyesuaikan penampilan sosial mereka untuk
mendapatkan pengaruh yang diinginkan.
A. Pengawasan Diri (self-monitoring) tinggi, cenderung bertindak seperti
bunglon-bunglon sosial-mereka menyesuaikan perilaku mereka dalam
merespons situasi-situasi eksternal (Gangestad & Snyder,2000; Snyder, 1987)
B. Pengawasan Diri (self-monitoring) rendah, mereka secara lugas akan
mengungkapkan apa yang mereka pikirkan, tanpa menghiraukan tingkah laku
dari yang diharapkan oleh khalayak (Klein & dkk, 2004)
Pengetahuan Diri Pribadi
Peramal Yunani Kuno berkata " Kenalilah Diri Anda"
1. Menjelaskan perilaku kita
Memprovokasikan pemikiran adalah penelitian dimana orang mencatat suasana
hati mereka setiap hari selama dua atau tiga bulan (Stone & dkk, 1985; Weiss &
Brown, 1976; Wilson & dkk, 1982)
- Mencatat faktor yang mempengaruhi suasana hati
- Cuaca
- Jumlah waktu tidur
Sebagai contoh:
Orang mungkin mengira mereka akan mengalami suasana hati yang lebih negatif
pada hari Senin, tetapi faktanya suasana hati mereka di hari Senin tidak lebih
negatif dibanding dengan hari kerja lainnya.
Pengetahuan Diri Pribadi
Peramal Yunani Kuno berkata " Kenalilah Diri Anda"
2. Memperkirakan perilaku kita
Salah satu kesalahan paling umun dalam memperkirakan perilaku adalah
meremehkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
disebut dgn Ramalan Perencanaan (planning fallacy). Cara yang terbaik dilakukan
adalah dengan menjadi lebih realistis kira-kira berapa lama tugas di kerjakan dimasa
lalu.
3. Memperkirakan perasaan kita
Apakah saya akan merasa bahagia sepanjang hidup saya bila saya menikahi dia?
Orang telah salah memperkirakan bagaimana perasaan mereka setelah putus cinta,
menerima hadiah, kalah dalam pemilihan, memenangkan pertandingan dan dilecehkan
(Gilbert & Ebert, 2002; Loewenstein & Schkade, 1999)
Pengetahuan Diri Pribadi
Peramal Yunani Kuno berkata " Kenalilah Diri Anda"
4. Kebijaksanaan dan tipuan dari analisis diri
Untuk peristiwa-peristiwa yang memberi pukulan, intuisi kita sering kali salah mengenai
apa yang mempengaruhi kita dan apa yang akan kita kerjakan & rasakan. Menurut Wilson
dkk (2009) menggambarkan bahwa kita memiliki sistem sikap ganda (dual attitude) yaitu
implisit (otomatis) dan eksplisit (dikendalikan secara sadar). Sikap eksplisit yang
diungkapkan dapat berubah dengan pendidikan dan persuasi; sedangkan sikap implisit
berubah secara perlahan dengan latihan membentuk kebiasaan baru dengan meninggalkan
kebiasaan lama.
Dari point-point tersebut diatas ternyata pengetahuan diri kita tidak selalu benar. Kita
seringkali tidak mengetahui mengapa kita berperilaku seperti yang kita lakukan.
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
Diri
Diri sbg sistem
multi
dimensional
Bagaimana Diri
dipelihara?
Dampak
budaya thd
Diri
Diri sebagai sistem multidimensional
Yang akan di bahas dalam sistem ini adalah mengenai Konsep Diri.
Konsep Diri dipandang sebagai representasi kognitif diri yang berupaya
memberikan koherensi dan makna bagi pengalaman-pengalaman kita,
bagaimana diri di organisasikan, dipelihara dan dapat mengatur perilaku kita
Seiring bertumbuhnya kita dan memproses lebih banyak informasi, sehingga
pengetahuan tentang diri kita makin berkembang dan diorganisasikan secara
kognitif dengan cara terstruktur, struktur-struktur ini yang disebut Skema Diri
(Markus, 1977)
Berpikir Mengenai diri pribadi
Diri sebagai sistem multidimensional
Skema Diri :
Kerangka mental yang berisi informasi yang relevan dengan diri sendiri (yang
objeknya adalah diri sendiri)
Contoh skema diri: merasa diri cantik, merasa diri pintar, merasa diri pendek, suka
jogging, takut kepanasan, suka makan ikan, pembohong, malas dsb
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
Isi
Darimana
asalnya?
Disimpan
sbg apa? Tujuan
Pengetahuan
tentang diri
Generalisasi-
generalisasi
sebelumnya
Sebagai
generalisasi
kognitif
Mengorganisasikan
dan memandu
informasi yang
berkaitan dengan
diri
Tentang skema diri:
 Skema diri dapat memandu kita dengan memprediksi bagaimana kita akan
berperilaku dan merasa dalam situasi-situasi tertentu-contoh, orang dengan skema
diri pemalu akan memiliki pikiran-pikiran berbeda tentang menghadiri pesta yang
akan diselenggarakan ketimbang jika memiliki skema diri mudah bergaul.
 Konsep diri kita terdiri dari sangat banyak skema diri, dan ini dianggap lebih
kompleks ketimbang skema-skema lainnya yang kita miliki dalam memori karena
informasi tentang diri kita yang kita miliki lebih banyak dari semua informasi lain
yang mungkin kita simpan.
 Kemenonjolan skema diri terutama relevan jika skema yang digunakan untuk
memandu kita dan mengurangi ketidakpastian. Informasi yang sesuai dengan
skema diri akan diproses dgn cepat, sedangan informasi yang tidak sesuai akan
ditolak.
Diri sebagai sistem multidimensional
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
Bagaimana Diri di pelihara?
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
Guna membentuk diri yang positif, tampaknya kita menggunakan strategi-strategi yg dapat
dikategorikan sebagai pemeliharaan konsep diri:
Pentingnya perbandingan
Para psikolog sosial berpendapat bahwa proses perbandingan penting untuk
memahami bagaimana diri dibentuk dan dipelihara
Dengan siapa kita membuat perbandingan?
Perbandingan yang dibuat dengan diri
Menurut Carver dan Scheier (1981,1998) dikenal sebagai "teori kendali"
pengaturan-diri, didasarkan pada gagasan tentang sistem umpan balik kognitif empat tahap,
sbb:
1.Tes: diri dibandingkan dengan standar pribadi atau umum
2.Operasi: jika individu merasa standar-standar yang layak tdk tersedia, maka ia akan
melakukan perubahan perilaku untuk mengatasi hal tsb
3.Tes ulang: merenungkan kembali perilaku dgn menggunakan poin-poin perbandingan
seperti dalam tahap 1. Jika diri masih belum mencapai standar yg diinginkan, maka
pengulangan umpan balik kembali dimulai. Jika sudah, dilanjutkan ke tahap 4.
4.Keluar: diri telah seimbang dengan titik perbandingan, tidak diperlukan umpan balik lebih
lanjut
Ada lagi satu teori perbandingan yang dibuat dengan diri yaitu "Teori
Kesenjangan-Diri Higgins (1987,1989) menggambarkan bagaimana
kesenjangan antara perbandingan perbandingan diri kita dapat
menghasilkan perilaku-perilaku dan perasaan-perasaan yang berbeda.
Higgins mengkategorikan perbandingan sebagai perbandingan diri yang
"seharusnya" atau yang "ideal" (kita membandingkan diri kita yang
sekarang dengan perasaan kita tentang seperti apa seharusnya kita atau
idealnya kita ingin menjadi apa)
Bagaimana Diri di pelihara?
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
 Membuat perbandingan dengan individu-individu lain
Festinger (1954) yang pertama kali memperkenalkan gagasan tentang
perbandingan sosial.
Tesser (1988) mengembangkan model pemeliharaan evaluasi diri.
Model ini mengidentifikasi empat strategi yang kita gunakan untuk
melindungi harga diri kita ketika melakukan perbandingan keatas
dengan orang lain:
1. Melebih-lebihkan kemampuan target yang berhasil
2. Mengubah target perbandingan
3. Menjauhkan diri dari target yang berhasil
4. Mengecilkan nilai dimensi perbandingan
Bagaimana Diri di pelihara?
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
 Membuat perbandingan dengan kelompok
Teori yang mendukung hal tersebut di atas adalah "teori kategorisasi-
diri” (Turner, Hogg, Oakes, Reicher &Wetherel, 1987) yang berfokus
pada perbandingan-perbandingan di dalam (antar) dan di antara (intra)
kelompok-kelompok Turner dkk menggunakan istilah "Purwarupa
kognitif" untuk menggambarkan skema yang kita miliki keterkaitan
kelompok. Purwarupa tersebut akan memandu perilaku dan perasaan-
perasaan kita tentang diri sebagai anggota kelompok.
Bagaimana Diri di pelihara?
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
Dampak budaya terhadap diri
Markus dan Kitayana (1991) mengidentifikasi "penafsiran-diri":
Mandiri Saling Tergantung
Biasanya ditunjukkan dalam budaya Amerika dan
Eropa Barat
Biasanya ditunjukkan dalam budaya Jepang & Asia
lainnya, Afrika, Amerika Latin & banyak budaya
Eropa Selatan
Individu merupakan unit primer kesadaran
Diri dlm hubungannya dgn org2 lain merupakan
fokus pengalaman individual
Diri terpisah dari orang-orang lain Diri terhubung dgn orang-orang lain
Otonomi dan kemandirian merupakan atribut yang
diinginkan
Otonomi merupakan pertimbangan sekunder-
menyesuaikan diri dgn orang2 lain yg relevan
merupakan bagian wajib dalam hub yang saling
bergantung
Atribut-atribut batin dipandang penting dalam
mengatur perilaku
Harmoni antar pribadi dipandang penting dalam
mengatur perilaku
Mementingkan tujuan-tujuan sendiri Mementingkan tujuan-tujuan orang lain
Berpikir Mengenai Diri Pribadi
Harga Diri Pribadi
Harga diri pribadi atau disebut juga dengan self-esteem, mempunyai beberapa
pengertian menurut tokoh, yaitu:
 Baron dan Byrne, harga diri sebagai penilaian terhadap diri sendiri yang dibuat
individu dan dipengaruhi karakteristik yang dimiliki orang lain dalam menjadi
pembanding (Geldard, 2010).
 Harper, harga diri adalah penilaian diri yang dipengaruhi oleh sikap, interaksi,
pengahargaan, dan peneraimaan orang lain terhaap individu (2002).
 Shahizan, harga diri merupakan evaluasi positif dan negatif tentang diri sendiri
yang dimiliki seseorang (2003).
 Gecas dan Rosenberg, harga diri sebagai evaluasi positif yang menyeluruh
tentang dirinya (Hurlock, 2007).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, didapatkan bahwa harga diri (self-
esteem) adalah penilaian individu terhadap dirinya sendir,baik secara positif dan
negatif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu hasil interaksi, penerimaan,
penghargaan, dan perlakuan orang lain.
Harga Diri Pribadi
Menurut Brown (dalam Santrock, 2003), ada 3 aspek yang berhubungan
dengan self –esteem, yaitu:
1) Global Self-Esteem, variabel keseluruhan dalam diri individu, dan
relatif menetap dalam berbagai waktu dan situasi
2) Self-Evaluation, merupakan bagaimana seseorang dalam
mengevaluasi variabel dan atribusi yang terdapat pada diri mereka.
3) Emotion, keadaan emosi sesaat terutama sesuatu yang muncul
sebagai konsekuensi positif dan negatif. Di sini situasi yang terjadi
pada diri individu sangat mempunyai pengaruh yang besar.
Harga Diri Pribadi
Menurut Monks (2004), terdapat 4 faktor yang mempengaruhi self-
esteem, yaitu:
1) Ligkungan keluarga,
2) Lngkungan sosial
3) Faktor psikologis
4) Jenis kelamin
Menurut Hurlock (2007), terdapat beberapa kondisi yang mempengaruhi
terbentuknya self-esteem, yakni:
 Teman sebaya
 Cita-cita
Harga Diri Pribadi
Struktur multidimensi harga diri, menurut Shavelson, Stanton dan Hubner
(1976) memiliki tujuh penjelasan utama yaitu:
1) Harga diri adalah suatu bentuk yang teroganisir dan terstruktur.
2) Harga diri merupakan suatu konstruk dengan multifase.
3) Harga diri merupakan suatu hirarki
4) Karakteristik dari harga diri secara keseluruhan dapat dilihat sebagai
bentuk yang stabil
5) Konstruk harga diri bersifat berkembang.
6) Harga diri dapat dievaluasi.
7) Dimensi-dimensi harga diri berbeda antar satu dan lainnya.
Harga Diri Pribadi
Harga diri paada diri seorang individu dapat diukur, salah satunya dengan
menggunakan Skala Rosenberg (Baron dkk, 2006). Skala Rosenberg terdiri dari 10 item
pernyataan yang berfokus pada seputar diri, berikut untuk lebih jelasnya.
1) Saya merasa sebagai orang yang berguna, paling tidak sama seperti orang lain.
2) Saya merasa memiliki sejumlah kualitas yang baik.
3) Secara umum, saya cenderung merasa sebagai orang yang gagal.
4) Saya mampu melakukan hal-hal sebaik yang kebanyakan orang lakukan.
5) Saya merasa tidak memiliki banyak hal yang dibanggakan.
6) Saya memiliki sikap positif terhadap diri sendiri.
7) Secara umum, saya puas dengan diri saya.
8) Saya berharap saya lebih menghargai diri saya sendiri.
9) Saya sering kali merasa tidak berguna.
10) Saya sering kali berpikir saya sama sekali bukan orang yang baik.
Harga Diri Pribadi
…Lanjutan
Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri, beri angka (1).
Jika tidak sesuai dengan diri, beri angka (2). Jika agak sesuai dengan diri,
beri angka (3). Jika sesuai dengan diri, beri angka (4). Jika sangat sesuai
dengan diri, beri angka (5).
Tetapi perlu diingat bahwa, skala diatas mempunyai pernyataan
yang favorable dan unfavorable. Jika anda mendapatkan nilai yang tinggi,
berarti anda memunyai harga diri yang tinggi. Jika hasil skor skala rendah,
berarti anda mempunyai harga diri yang rendah.
Penilaian Diri Pribadi
• C. H. Cooley (1902), mengembangkan konsep “looking glass-self,” yakni bahwa
orang memandang diri mereka sebagaimana orang memandang dan
merespons mereka (Leary et al., 2003).
• Persepsi kita tentang bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita, dinamakan
reflected appraisal.
• Penilaian diri pribadi yang bersumber dari tanggapan orang lain, terbagi dalam
beberapa bentuk, yakni:
• Ada hubungan erat antara pandangan orang tua tentang kemampuan anak
dengan konsep diri si anak tentang kemampuannya (Felson&Reed, 1986).
• Pada masa kanak-kanak akhir dan remaja awal, tanggapan dari teman sebaya
dianggap lebih penting (Leary, Cottrel, & Phillips, 2001).
Penilaian Diri Pribadi
• Dalam bidang akademik, seoarang anak juga membutuhkan tanggapan dari
guru mereka tentang kemampuan yang mereka miliki dalam bentuk
komentar dan nilai (Jussim, Soffin, Brown, Ley, & Kohlhepp, 1992).
• Secara keseluruhan, orang lebih menyukai tanggapan atau umpan balik
yang objektif (seperti nilai ujian) tentang atribut personal yang mereka
miliki (Festinger, 1954).
• Tanggapan yang bersifat objektif dianggap tidak terlalu bias dan lebih fair,
jika dibandingkan dengan opini personal. (Taylor, 2009)
• Lingkungan memberi petunjuk lain tentang kualitas personal kita. Secara
khusus konsep diri amat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang membuat kita
berbeda (McGuire&McGuire, 1982; McGuire&Padawer-Singer, 1976).
• Individu memandang diri mereka dalam term keanggotaan (Turner, Oakes,
Haslam, &McGarty, 1994).
• Social identity, adalah bagian dari konsep diri individu yang berasa dari
keanggotaannya dalam satu kelompok sosial (atau kelompok-kelompok sosial)
dan nilai siginifikansi emosional yang ada diletakan dalam keanggotaan (Tajfel,
1981, h. 248; et al., 1994)
Penilaian Diri Pribadi
• Identitas etnis adalah bagian dari pengetahuan diri individu yang
berhubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok etnis tertentu.
• Identitas sosial dan identitas etnis mempunyai satu aspek menarik,
yaitu keduanya dapat menimbulkan stereotipe diri. Stereotipe diri
adalah memandang diri sendiri sebagai anggota kelompok tertentu
dan konsekuensinya berperilaku sesuai dengan identitas sosial
tersebut (Tuner, Hogg, Oakes, Reicher, &Wetherell, 1987).
• Dalam satu riset, Phinney (1991) menemukan bahwa identitas etnis
yang kuat biasanya terkait dengan penghargaan diri yang tinggi, tetapi
hanya dengan diiringi dengan orientasi positif.
Diri Sebagai Sasaran Prasangka
• Menurut Carl Rogers, setiap manusia memiliki kebutuhan dasar untuk kehangatan,
penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Perkembangan ini
dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang ibu. Kebutuhan ini disebut
dengan need for positive regard, yang dibagi menjadi 2, yaitu conditional positive regard
(bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
• Prasangka adalah evaluasi negatif atas satu kelompok atau seseorang berdasarkan pada
keanggotaan orang itu dalam suatu kelompok. Prsangka didasarka pada dua dimensi,
yakni dimensi evaluatif dan afektif. Selain itu prasangka juga didasarkan pada pra-
penilaian, yang sering kali merefleksikan evaluasi yang dilakukan sebelum tahu banyak
tentang karakteristik seseorang (Taylor, 2009).
• Prasangka yang dikaitkan dengan diri pribadi berhubungan dengan cara penilaian atas
diri pribadi yang cenderung ke arah negatif, sehingga konsekuensinya sebagai skema
yang berpengaruh pada cara memproses informasi.
Referensi…
Rosenberg. M . (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton, NJ: Princeton University
Press.
John W. Santrock (2003). Psychology. McGraw-Hill Companies, The
Hurlock, Elizabeth B (1953). Developmental Psychology. New York : McGraw-Hill Book Company
Cooley, C. H. (1902). Human natureand the social order. New York: Scribners
Felson, R. B., & Reed, M. D. (1986). Reference groups and self-appraisals of academic ability and
performance. Social Psychology Quarterly, 49, 103-109
Leary, M. R., Cottrell, C. A., & Phillips, M. (2001). Deconfounding the effects of dominance and
social acceptance on self-esteem. Journal Of Personality And Social Psychology, 81, 898-909.
Jussim, L., Soffin, S., Brown, R., ley, J, & Kohlepp, K. (1992). Understanding reactions to
performance feedback by integrating ideas from symbolic interactionism and cognitive
evaluation theory. Journal of personality and social psychology, 62, 402-421
Referensi…
Festinger, L. (1954). A theory of social comparison prosesses. Human Relation, 7, 117-140
Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O. Sears. Psikologi Sosial – Edisi Kedua Belas. Jakarta:
Kencana, 2009
McGuire&McGuire, 1982; McGuire&Padawer-Singer. (1976). Trait Salience in the spontaneous self-
concept. Journal of personality and social psychology, 33, 743-754
Turner, J. C., Oakes, P. J. , Haslam, S. A., & McGarry, C. (1994). Self and the collective: Cognition and
social context. Personality and social psychology bulletin, 20, 454-463
Tajfel, H. (1981). Human groups and social categories. Cambridge, England: Cambridge University
Press
Turner, J. C., Hogg, M. A., Oakes, P. J., Reicher, S. D., & Wetherell, M. (1987). Rediscovering the social
group: A self-categorization theory. Oxford, England: Basil Blackwell
Phinney, J. S. (1991). Ethnic identity and self-esteem: A review and integration. Hispanic Journal of
Behavioral Science, 13, 193-208.
Referensi…
Dr, Agus Abdul Rahman, M.Psi . Psikologi Sosial. RajaGrafindo Persada, 2010
David G. Myers . Psikologi Sosial. Salemba Humanika, 2012
Mathhew H. Olson & B.R Hergenhahn . Pengantar Teori Kepribadian Edisi Kedelapan. Pustaka
Pelajar, 2013
Daniel Cervone & Lawrence A. Pervin. Teori dan Penelitian "Kepribadian" . Salemba Humanika,
2012
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197409072001121-
DIDIN_BUDIMAN/psikologi_olahraga/positive_self-esteem.pdf
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00003-PL%202.pdf
Thank You

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Resolusi konflik ddwk
Resolusi konflik ddwkResolusi konflik ddwk
Resolusi konflik ddwk
 
Psi klinis psikologi komunitas
Psi klinis   psikologi komunitasPsi klinis   psikologi komunitas
Psi klinis psikologi komunitas
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Opini Publik 2
Opini Publik 2Opini Publik 2
Opini Publik 2
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
 
Siapakah Robert R Mcrae
Siapakah Robert R McraeSiapakah Robert R Mcrae
Siapakah Robert R Mcrae
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Thurstone
ThurstoneThurstone
Thurstone
 
komunikasi kelompok
komunikasi kelompokkomunikasi kelompok
komunikasi kelompok
 
PENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESIPENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESI
 
Self Disclosure Theory
Self Disclosure TheorySelf Disclosure Theory
Self Disclosure Theory
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Tat & rorschach full
Tat & rorschach fullTat & rorschach full
Tat & rorschach full
 
ToT Literasi Media
ToT Literasi MediaToT Literasi Media
ToT Literasi Media
 

Viewers also liked

Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Persepsi diri
Persepsi diriPersepsi diri
Persepsi dirielmakrufi
 
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosialSelf & self esteem kelompok 11 psikologi sosial
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosialismailirhasanie
 
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakartaSelf & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakartaismailirhasanie
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALGriselda Wodong
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 

Viewers also liked (11)

Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Persepsi diri
Persepsi diriPersepsi diri
Persepsi diri
 
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosialSelf & self esteem kelompok 11 psikologi sosial
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial
 
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakartaSelf & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
 
Ilmu psikologi
Ilmu psikologiIlmu psikologi
Ilmu psikologi
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
 
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.comHarga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
 
Self concept
Self conceptSelf concept
Self concept
 

Similar to SEMUA TENTANG DIRI

PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIxue er tui
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfNawang Setyoningrum
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusiapjj_kemenkes
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusiapjj_kemenkes
 
Carl rogers
Carl rogersCarl rogers
Carl rogersejak19
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusiaAhmad Kurnia
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 

Similar to SEMUA TENTANG DIRI (20)

PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 
Tugas sip 1
Tugas sip 1Tugas sip 1
Tugas sip 1
 
Tugas sip 1
Tugas sip 1Tugas sip 1
Tugas sip 1
 
Tugas sip 1
Tugas sip 1Tugas sip 1
Tugas sip 1
 
Tugas sip 1
Tugas sip 1Tugas sip 1
Tugas sip 1
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
 
Bab6
Bab6Bab6
Bab6
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
Carl rogers
Carl rogersCarl rogers
Carl rogers
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDUTUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 

More from Tri Astuti Utomo (iyas)

More from Tri Astuti Utomo (iyas) (9)

Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatKonsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
 
Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi
 
Logoterapi - Viktor E. Frankl
Logoterapi - Viktor E. FranklLogoterapi - Viktor E. Frankl
Logoterapi - Viktor E. Frankl
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Memori
MemoriMemori
Memori
 
Investigasi kasus korupsi
Investigasi kasus korupsi Investigasi kasus korupsi
Investigasi kasus korupsi
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

SEMUA TENTANG DIRI

  • 1.
  • 2. Diri Pribadi Topik :  Presentasi Diri  Pengetahuan Diri Pribadi  Berpikir mengenai Diri Pribadi  Harga Diri Pribadi  Penilaian Diri Pribadi  Diri Pribadi sebagai sasaran prasangka
  • 3. The Self Dimanakah letak "Diri" kita (Self) sebenarnya? Aspek yang paling penting dari diri kita adalah kita sendiri. Ketika kita sedang merasa tidak bahagia maka amigdala, reseptor serotonin, endorfin, serta sejumlah bagian otak sedang berproses secara aktif Pertanyaannya kembali: siapakah "saya" yang membuat perasaan ini? Menurut Zimmer, 2005 "Korteks prefrontal medial" *bagian tsb menjadi lebih aktif saat kita berpikir tentang diri kita sendiri Merupakan komponen identitas unik seseorang
  • 4. Diri Pribadi/The Self  Self memberikan sebuah kerangka berpikir yang menentukan bagaimana kita mengolah informasi tentang diri kita sendiri, termasuk motivasi, keadaan emosional, evaluasi diri, kemampuan dan banyak hal lainnya (Klein, Loftus & Burton, 1989; Van Hook & Higgins, 1988)  Menurut Hattie (dalam Rayner, 2001), Leary dan Tangney (2003) bahasan mengenai Self dapat ditemukan pada karya-karya filsuf seperti Plato (427-347 SM) ataupun Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles→Teori Hilemorfisme; manusia terdiri atas materi dan bentuk (jiwa) Plato→ ajaran tentang idea: realitas yg ada dlm dunia yg tetap/dunia baka  Ajaran Budha mengajarkan bahwa Self bukanlah "sesuatu" yang holistik,melainkan koleksi dari berbagai pikiran, persepsi, konsep, dan perasaan yang berubah dari waktu ke waktu  Ibnu Sina: teori tentang manusia yg terdiri atas unsur jiwa dan jasad  William James (1890-1950) Sebagai yang "mengetahui" ("self-as-knower"), perasaan yang kita semua miliki mengenai adanya sebuah pribadi tersendiri yang mampu berpikir, merasa dan bertindak
  • 5. Diri Pribadi /The Self  Menurut Leary, Mc Donald, dan Tangney (2003): Self adalah kelengkapan psikologis yang memungkinkan refleksi diri berpengaruh terhadap pengalaman kesadaran, yang mendasari semua jenis persepsi, kepercayaan dan perasaaan tentang diri sendiri, serta yang memungkinkan seseorang untuk meregulasi perilakunya sendiri Konsep Tentang Diri  Menurut Carl Rogers (1902-1987) Self adalah aspek pengalaman fenomenologis (salah satu aspek dari pengalaman kita yang ada didunia yaitu yang memenuhi pengalaman sadar kita) Rogers posited that people were inherently good and creative, and only became destructive when external constraints or a poor self-concept superseded the valuing process  Gordon Allport (1897-1967)-Teori Sifat Allport yakin bahwa sifat adalah unit dasar dari kepribadian. Sifat dapat di definisikan melalui tiga properti- Frekuensi, Intensitas dan Rentang Situasi, misalnya: org yg sangat patuh biasanya menjadi sangat patuh sepanjang rentang situasi yang luas  Karen Horney (1885-1952) Konsep utama Horney adalah basic anxiety, sehingga untuk meminimkan kecemasan dasar tersebut, Horney mengelompokkan menjadi 3 pola utama penyesuaian diri yaitu: Moving toward people, Moving against people dan Moving away from people
  • 6. Presentasi Diri (Self Presentation) Presentasi Diri (Self Presentation) mengacu pada keinginan kita untuk menampilkan sebuah gambaran yang diinginkan, yaitu terhadap orang lain dan terhadap diri sendiri. Bagi beberapa orang, kesadaran presentasi diri adalah sebuah jalan hidup. Mereka secara terus menerus mengawasi perilaku & mencatat bagaimana orang lain beraksi, lalu menyesuaikan penampilan sosial mereka untuk mendapatkan pengaruh yang diinginkan. A. Pengawasan Diri (self-monitoring) tinggi, cenderung bertindak seperti bunglon-bunglon sosial-mereka menyesuaikan perilaku mereka dalam merespons situasi-situasi eksternal (Gangestad & Snyder,2000; Snyder, 1987) B. Pengawasan Diri (self-monitoring) rendah, mereka secara lugas akan mengungkapkan apa yang mereka pikirkan, tanpa menghiraukan tingkah laku dari yang diharapkan oleh khalayak (Klein & dkk, 2004)
  • 7. Pengetahuan Diri Pribadi Peramal Yunani Kuno berkata " Kenalilah Diri Anda" 1. Menjelaskan perilaku kita Memprovokasikan pemikiran adalah penelitian dimana orang mencatat suasana hati mereka setiap hari selama dua atau tiga bulan (Stone & dkk, 1985; Weiss & Brown, 1976; Wilson & dkk, 1982) - Mencatat faktor yang mempengaruhi suasana hati - Cuaca - Jumlah waktu tidur Sebagai contoh: Orang mungkin mengira mereka akan mengalami suasana hati yang lebih negatif pada hari Senin, tetapi faktanya suasana hati mereka di hari Senin tidak lebih negatif dibanding dengan hari kerja lainnya.
  • 8. Pengetahuan Diri Pribadi Peramal Yunani Kuno berkata " Kenalilah Diri Anda" 2. Memperkirakan perilaku kita Salah satu kesalahan paling umun dalam memperkirakan perilaku adalah meremehkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang disebut dgn Ramalan Perencanaan (planning fallacy). Cara yang terbaik dilakukan adalah dengan menjadi lebih realistis kira-kira berapa lama tugas di kerjakan dimasa lalu. 3. Memperkirakan perasaan kita Apakah saya akan merasa bahagia sepanjang hidup saya bila saya menikahi dia? Orang telah salah memperkirakan bagaimana perasaan mereka setelah putus cinta, menerima hadiah, kalah dalam pemilihan, memenangkan pertandingan dan dilecehkan (Gilbert & Ebert, 2002; Loewenstein & Schkade, 1999)
  • 9. Pengetahuan Diri Pribadi Peramal Yunani Kuno berkata " Kenalilah Diri Anda" 4. Kebijaksanaan dan tipuan dari analisis diri Untuk peristiwa-peristiwa yang memberi pukulan, intuisi kita sering kali salah mengenai apa yang mempengaruhi kita dan apa yang akan kita kerjakan & rasakan. Menurut Wilson dkk (2009) menggambarkan bahwa kita memiliki sistem sikap ganda (dual attitude) yaitu implisit (otomatis) dan eksplisit (dikendalikan secara sadar). Sikap eksplisit yang diungkapkan dapat berubah dengan pendidikan dan persuasi; sedangkan sikap implisit berubah secara perlahan dengan latihan membentuk kebiasaan baru dengan meninggalkan kebiasaan lama. Dari point-point tersebut diatas ternyata pengetahuan diri kita tidak selalu benar. Kita seringkali tidak mengetahui mengapa kita berperilaku seperti yang kita lakukan.
  • 10. Berpikir Mengenai Diri Pribadi Diri Diri sbg sistem multi dimensional Bagaimana Diri dipelihara? Dampak budaya thd Diri
  • 11. Diri sebagai sistem multidimensional Yang akan di bahas dalam sistem ini adalah mengenai Konsep Diri. Konsep Diri dipandang sebagai representasi kognitif diri yang berupaya memberikan koherensi dan makna bagi pengalaman-pengalaman kita, bagaimana diri di organisasikan, dipelihara dan dapat mengatur perilaku kita Seiring bertumbuhnya kita dan memproses lebih banyak informasi, sehingga pengetahuan tentang diri kita makin berkembang dan diorganisasikan secara kognitif dengan cara terstruktur, struktur-struktur ini yang disebut Skema Diri (Markus, 1977) Berpikir Mengenai diri pribadi
  • 12. Diri sebagai sistem multidimensional Skema Diri : Kerangka mental yang berisi informasi yang relevan dengan diri sendiri (yang objeknya adalah diri sendiri) Contoh skema diri: merasa diri cantik, merasa diri pintar, merasa diri pendek, suka jogging, takut kepanasan, suka makan ikan, pembohong, malas dsb Berpikir Mengenai Diri Pribadi Isi Darimana asalnya? Disimpan sbg apa? Tujuan Pengetahuan tentang diri Generalisasi- generalisasi sebelumnya Sebagai generalisasi kognitif Mengorganisasikan dan memandu informasi yang berkaitan dengan diri
  • 13. Tentang skema diri:  Skema diri dapat memandu kita dengan memprediksi bagaimana kita akan berperilaku dan merasa dalam situasi-situasi tertentu-contoh, orang dengan skema diri pemalu akan memiliki pikiran-pikiran berbeda tentang menghadiri pesta yang akan diselenggarakan ketimbang jika memiliki skema diri mudah bergaul.  Konsep diri kita terdiri dari sangat banyak skema diri, dan ini dianggap lebih kompleks ketimbang skema-skema lainnya yang kita miliki dalam memori karena informasi tentang diri kita yang kita miliki lebih banyak dari semua informasi lain yang mungkin kita simpan.  Kemenonjolan skema diri terutama relevan jika skema yang digunakan untuk memandu kita dan mengurangi ketidakpastian. Informasi yang sesuai dengan skema diri akan diproses dgn cepat, sedangan informasi yang tidak sesuai akan ditolak. Diri sebagai sistem multidimensional Berpikir Mengenai Diri Pribadi
  • 14. Bagaimana Diri di pelihara? Berpikir Mengenai Diri Pribadi Guna membentuk diri yang positif, tampaknya kita menggunakan strategi-strategi yg dapat dikategorikan sebagai pemeliharaan konsep diri: Pentingnya perbandingan Para psikolog sosial berpendapat bahwa proses perbandingan penting untuk memahami bagaimana diri dibentuk dan dipelihara Dengan siapa kita membuat perbandingan? Perbandingan yang dibuat dengan diri Menurut Carver dan Scheier (1981,1998) dikenal sebagai "teori kendali" pengaturan-diri, didasarkan pada gagasan tentang sistem umpan balik kognitif empat tahap, sbb: 1.Tes: diri dibandingkan dengan standar pribadi atau umum 2.Operasi: jika individu merasa standar-standar yang layak tdk tersedia, maka ia akan melakukan perubahan perilaku untuk mengatasi hal tsb 3.Tes ulang: merenungkan kembali perilaku dgn menggunakan poin-poin perbandingan seperti dalam tahap 1. Jika diri masih belum mencapai standar yg diinginkan, maka pengulangan umpan balik kembali dimulai. Jika sudah, dilanjutkan ke tahap 4. 4.Keluar: diri telah seimbang dengan titik perbandingan, tidak diperlukan umpan balik lebih lanjut
  • 15. Ada lagi satu teori perbandingan yang dibuat dengan diri yaitu "Teori Kesenjangan-Diri Higgins (1987,1989) menggambarkan bagaimana kesenjangan antara perbandingan perbandingan diri kita dapat menghasilkan perilaku-perilaku dan perasaan-perasaan yang berbeda. Higgins mengkategorikan perbandingan sebagai perbandingan diri yang "seharusnya" atau yang "ideal" (kita membandingkan diri kita yang sekarang dengan perasaan kita tentang seperti apa seharusnya kita atau idealnya kita ingin menjadi apa) Bagaimana Diri di pelihara? Berpikir Mengenai Diri Pribadi
  • 16.  Membuat perbandingan dengan individu-individu lain Festinger (1954) yang pertama kali memperkenalkan gagasan tentang perbandingan sosial. Tesser (1988) mengembangkan model pemeliharaan evaluasi diri. Model ini mengidentifikasi empat strategi yang kita gunakan untuk melindungi harga diri kita ketika melakukan perbandingan keatas dengan orang lain: 1. Melebih-lebihkan kemampuan target yang berhasil 2. Mengubah target perbandingan 3. Menjauhkan diri dari target yang berhasil 4. Mengecilkan nilai dimensi perbandingan Bagaimana Diri di pelihara? Berpikir Mengenai Diri Pribadi
  • 17.  Membuat perbandingan dengan kelompok Teori yang mendukung hal tersebut di atas adalah "teori kategorisasi- diri” (Turner, Hogg, Oakes, Reicher &Wetherel, 1987) yang berfokus pada perbandingan-perbandingan di dalam (antar) dan di antara (intra) kelompok-kelompok Turner dkk menggunakan istilah "Purwarupa kognitif" untuk menggambarkan skema yang kita miliki keterkaitan kelompok. Purwarupa tersebut akan memandu perilaku dan perasaan- perasaan kita tentang diri sebagai anggota kelompok. Bagaimana Diri di pelihara? Berpikir Mengenai Diri Pribadi
  • 18. Dampak budaya terhadap diri Markus dan Kitayana (1991) mengidentifikasi "penafsiran-diri": Mandiri Saling Tergantung Biasanya ditunjukkan dalam budaya Amerika dan Eropa Barat Biasanya ditunjukkan dalam budaya Jepang & Asia lainnya, Afrika, Amerika Latin & banyak budaya Eropa Selatan Individu merupakan unit primer kesadaran Diri dlm hubungannya dgn org2 lain merupakan fokus pengalaman individual Diri terpisah dari orang-orang lain Diri terhubung dgn orang-orang lain Otonomi dan kemandirian merupakan atribut yang diinginkan Otonomi merupakan pertimbangan sekunder- menyesuaikan diri dgn orang2 lain yg relevan merupakan bagian wajib dalam hub yang saling bergantung Atribut-atribut batin dipandang penting dalam mengatur perilaku Harmoni antar pribadi dipandang penting dalam mengatur perilaku Mementingkan tujuan-tujuan sendiri Mementingkan tujuan-tujuan orang lain Berpikir Mengenai Diri Pribadi
  • 19. Harga Diri Pribadi Harga diri pribadi atau disebut juga dengan self-esteem, mempunyai beberapa pengertian menurut tokoh, yaitu:  Baron dan Byrne, harga diri sebagai penilaian terhadap diri sendiri yang dibuat individu dan dipengaruhi karakteristik yang dimiliki orang lain dalam menjadi pembanding (Geldard, 2010).  Harper, harga diri adalah penilaian diri yang dipengaruhi oleh sikap, interaksi, pengahargaan, dan peneraimaan orang lain terhaap individu (2002).  Shahizan, harga diri merupakan evaluasi positif dan negatif tentang diri sendiri yang dimiliki seseorang (2003).  Gecas dan Rosenberg, harga diri sebagai evaluasi positif yang menyeluruh tentang dirinya (Hurlock, 2007). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, didapatkan bahwa harga diri (self- esteem) adalah penilaian individu terhadap dirinya sendir,baik secara positif dan negatif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu hasil interaksi, penerimaan, penghargaan, dan perlakuan orang lain.
  • 20. Harga Diri Pribadi Menurut Brown (dalam Santrock, 2003), ada 3 aspek yang berhubungan dengan self –esteem, yaitu: 1) Global Self-Esteem, variabel keseluruhan dalam diri individu, dan relatif menetap dalam berbagai waktu dan situasi 2) Self-Evaluation, merupakan bagaimana seseorang dalam mengevaluasi variabel dan atribusi yang terdapat pada diri mereka. 3) Emotion, keadaan emosi sesaat terutama sesuatu yang muncul sebagai konsekuensi positif dan negatif. Di sini situasi yang terjadi pada diri individu sangat mempunyai pengaruh yang besar.
  • 21. Harga Diri Pribadi Menurut Monks (2004), terdapat 4 faktor yang mempengaruhi self- esteem, yaitu: 1) Ligkungan keluarga, 2) Lngkungan sosial 3) Faktor psikologis 4) Jenis kelamin Menurut Hurlock (2007), terdapat beberapa kondisi yang mempengaruhi terbentuknya self-esteem, yakni:  Teman sebaya  Cita-cita
  • 22. Harga Diri Pribadi Struktur multidimensi harga diri, menurut Shavelson, Stanton dan Hubner (1976) memiliki tujuh penjelasan utama yaitu: 1) Harga diri adalah suatu bentuk yang teroganisir dan terstruktur. 2) Harga diri merupakan suatu konstruk dengan multifase. 3) Harga diri merupakan suatu hirarki 4) Karakteristik dari harga diri secara keseluruhan dapat dilihat sebagai bentuk yang stabil 5) Konstruk harga diri bersifat berkembang. 6) Harga diri dapat dievaluasi. 7) Dimensi-dimensi harga diri berbeda antar satu dan lainnya.
  • 23. Harga Diri Pribadi Harga diri paada diri seorang individu dapat diukur, salah satunya dengan menggunakan Skala Rosenberg (Baron dkk, 2006). Skala Rosenberg terdiri dari 10 item pernyataan yang berfokus pada seputar diri, berikut untuk lebih jelasnya. 1) Saya merasa sebagai orang yang berguna, paling tidak sama seperti orang lain. 2) Saya merasa memiliki sejumlah kualitas yang baik. 3) Secara umum, saya cenderung merasa sebagai orang yang gagal. 4) Saya mampu melakukan hal-hal sebaik yang kebanyakan orang lakukan. 5) Saya merasa tidak memiliki banyak hal yang dibanggakan. 6) Saya memiliki sikap positif terhadap diri sendiri. 7) Secara umum, saya puas dengan diri saya. 8) Saya berharap saya lebih menghargai diri saya sendiri. 9) Saya sering kali merasa tidak berguna. 10) Saya sering kali berpikir saya sama sekali bukan orang yang baik.
  • 24. Harga Diri Pribadi …Lanjutan Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri, beri angka (1). Jika tidak sesuai dengan diri, beri angka (2). Jika agak sesuai dengan diri, beri angka (3). Jika sesuai dengan diri, beri angka (4). Jika sangat sesuai dengan diri, beri angka (5). Tetapi perlu diingat bahwa, skala diatas mempunyai pernyataan yang favorable dan unfavorable. Jika anda mendapatkan nilai yang tinggi, berarti anda memunyai harga diri yang tinggi. Jika hasil skor skala rendah, berarti anda mempunyai harga diri yang rendah.
  • 25. Penilaian Diri Pribadi • C. H. Cooley (1902), mengembangkan konsep “looking glass-self,” yakni bahwa orang memandang diri mereka sebagaimana orang memandang dan merespons mereka (Leary et al., 2003). • Persepsi kita tentang bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita, dinamakan reflected appraisal. • Penilaian diri pribadi yang bersumber dari tanggapan orang lain, terbagi dalam beberapa bentuk, yakni: • Ada hubungan erat antara pandangan orang tua tentang kemampuan anak dengan konsep diri si anak tentang kemampuannya (Felson&Reed, 1986). • Pada masa kanak-kanak akhir dan remaja awal, tanggapan dari teman sebaya dianggap lebih penting (Leary, Cottrel, & Phillips, 2001).
  • 26. Penilaian Diri Pribadi • Dalam bidang akademik, seoarang anak juga membutuhkan tanggapan dari guru mereka tentang kemampuan yang mereka miliki dalam bentuk komentar dan nilai (Jussim, Soffin, Brown, Ley, & Kohlhepp, 1992). • Secara keseluruhan, orang lebih menyukai tanggapan atau umpan balik yang objektif (seperti nilai ujian) tentang atribut personal yang mereka miliki (Festinger, 1954). • Tanggapan yang bersifat objektif dianggap tidak terlalu bias dan lebih fair, jika dibandingkan dengan opini personal. (Taylor, 2009) • Lingkungan memberi petunjuk lain tentang kualitas personal kita. Secara khusus konsep diri amat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang membuat kita berbeda (McGuire&McGuire, 1982; McGuire&Padawer-Singer, 1976). • Individu memandang diri mereka dalam term keanggotaan (Turner, Oakes, Haslam, &McGarty, 1994). • Social identity, adalah bagian dari konsep diri individu yang berasa dari keanggotaannya dalam satu kelompok sosial (atau kelompok-kelompok sosial) dan nilai siginifikansi emosional yang ada diletakan dalam keanggotaan (Tajfel, 1981, h. 248; et al., 1994)
  • 27. Penilaian Diri Pribadi • Identitas etnis adalah bagian dari pengetahuan diri individu yang berhubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok etnis tertentu. • Identitas sosial dan identitas etnis mempunyai satu aspek menarik, yaitu keduanya dapat menimbulkan stereotipe diri. Stereotipe diri adalah memandang diri sendiri sebagai anggota kelompok tertentu dan konsekuensinya berperilaku sesuai dengan identitas sosial tersebut (Tuner, Hogg, Oakes, Reicher, &Wetherell, 1987). • Dalam satu riset, Phinney (1991) menemukan bahwa identitas etnis yang kuat biasanya terkait dengan penghargaan diri yang tinggi, tetapi hanya dengan diiringi dengan orientasi positif.
  • 28. Diri Sebagai Sasaran Prasangka • Menurut Carl Rogers, setiap manusia memiliki kebutuhan dasar untuk kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Perkembangan ini dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang ibu. Kebutuhan ini disebut dengan need for positive regard, yang dibagi menjadi 2, yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). • Prasangka adalah evaluasi negatif atas satu kelompok atau seseorang berdasarkan pada keanggotaan orang itu dalam suatu kelompok. Prsangka didasarka pada dua dimensi, yakni dimensi evaluatif dan afektif. Selain itu prasangka juga didasarkan pada pra- penilaian, yang sering kali merefleksikan evaluasi yang dilakukan sebelum tahu banyak tentang karakteristik seseorang (Taylor, 2009). • Prasangka yang dikaitkan dengan diri pribadi berhubungan dengan cara penilaian atas diri pribadi yang cenderung ke arah negatif, sehingga konsekuensinya sebagai skema yang berpengaruh pada cara memproses informasi.
  • 29. Referensi… Rosenberg. M . (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton, NJ: Princeton University Press. John W. Santrock (2003). Psychology. McGraw-Hill Companies, The Hurlock, Elizabeth B (1953). Developmental Psychology. New York : McGraw-Hill Book Company Cooley, C. H. (1902). Human natureand the social order. New York: Scribners Felson, R. B., & Reed, M. D. (1986). Reference groups and self-appraisals of academic ability and performance. Social Psychology Quarterly, 49, 103-109 Leary, M. R., Cottrell, C. A., & Phillips, M. (2001). Deconfounding the effects of dominance and social acceptance on self-esteem. Journal Of Personality And Social Psychology, 81, 898-909. Jussim, L., Soffin, S., Brown, R., ley, J, & Kohlepp, K. (1992). Understanding reactions to performance feedback by integrating ideas from symbolic interactionism and cognitive evaluation theory. Journal of personality and social psychology, 62, 402-421
  • 30. Referensi… Festinger, L. (1954). A theory of social comparison prosesses. Human Relation, 7, 117-140 Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O. Sears. Psikologi Sosial – Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana, 2009 McGuire&McGuire, 1982; McGuire&Padawer-Singer. (1976). Trait Salience in the spontaneous self- concept. Journal of personality and social psychology, 33, 743-754 Turner, J. C., Oakes, P. J. , Haslam, S. A., & McGarry, C. (1994). Self and the collective: Cognition and social context. Personality and social psychology bulletin, 20, 454-463 Tajfel, H. (1981). Human groups and social categories. Cambridge, England: Cambridge University Press Turner, J. C., Hogg, M. A., Oakes, P. J., Reicher, S. D., & Wetherell, M. (1987). Rediscovering the social group: A self-categorization theory. Oxford, England: Basil Blackwell Phinney, J. S. (1991). Ethnic identity and self-esteem: A review and integration. Hispanic Journal of Behavioral Science, 13, 193-208.
  • 31. Referensi… Dr, Agus Abdul Rahman, M.Psi . Psikologi Sosial. RajaGrafindo Persada, 2010 David G. Myers . Psikologi Sosial. Salemba Humanika, 2012 Mathhew H. Olson & B.R Hergenhahn . Pengantar Teori Kepribadian Edisi Kedelapan. Pustaka Pelajar, 2013 Daniel Cervone & Lawrence A. Pervin. Teori dan Penelitian "Kepribadian" . Salemba Humanika, 2012 http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197409072001121- DIDIN_BUDIMAN/psikologi_olahraga/positive_self-esteem.pdf http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00003-PL%202.pdf