Kelompok 1_ PENGANTAR MANAGEMENT_Hiraki Manajement.pdf
1. PENGANTAR MANAGEMENT
“Hirarki Manajemen dan Keterampilan Manajerial di
PT Federal International Finance Member Of Astra International”
Dosen Pengampu :
Setianingsih SE.,MM
Disusun Oleh :
Istiqomah : 161021250001
Salwana Gusnindar : 211011250281
Teris Kristiani Zalukhu : 211011250266
UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
TANGERANG SELATAN
2022
2. KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ini yang berjudul “Hirarki
Manajemen dan Keterampilan Manajerial di PT Federal International Finance Member Of
Astra International” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun karya tulis ini untuk memenuhi tugas
Pengantar Management. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam menyusun karya tulis ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk kami
jadikan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya.
Tangerang, 03 April 2022
Kelompok 1
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................4
1. Apa Hirarki Manajemen ? .......................................................................................................4
2. Bagaimana Keterampilan Manajer dalam Manajerial? ..........................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
1. Memahami Fungsi Manajer dalam Manajemen.....................................................................4
2. Memahami Efisien dan efektif dalam Manajemen.................................................................4
3. Contoh Kasus dan Penyelesaian Masalah...............................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................5
2.1 Apa Hirarki Manajemen............................................................................................................5
2.2 Bagaimana Keterampilan Manajer dalam Manajerial...........................................................7
2.3 Memahami Fungsi dalam Manajerial.......................................................................................9
2.4 Memahami Efisien dan efektif dalam Manajemen................................................................10
2.5 Contoh Kasus serta Penyelesaian Masalah ............................................................................11
BAB III.................................................................................................................................................15
PENUTUP............................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
3.2 Saran ..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Federal International Finance (FIFGROUP) FIFGROUP adalah perusahaan
pembiayaan yang didirikan pada tahun 1989 oleh Astra yang menyediakan fasilitas
pembiayaan konvensional dan syariah bagi konsumen yang ingin membeli sepeda
motor Honda. FIFGROUP terus berkembang dengan menambahkan rangkaian produk
pembiayaan yang luas untuk memenuhi berbagai keperluan pelanggan, yang dilakukan
dengan menerapkan manajemen risiko yang terintegrasi.
FIFGROUP menawarkan rangkaian fasilitas pembiayaan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan pelanggan. Kontribusi portofolio terbesar berasal dari pembiayaan
sepeda motor Honda dengan merek dagang FIFASTRA. Unit bisnis multipurpose financing
di bawah merek dagang SPEKTRA terutama untuk pembiayaan produk elektronik dan
peralatan rumah tangga. Unit bisnis pembiayaan modal kerja mikro dan religious tour
dengan merek dagang AMITRA financing diharapkan dapat menjadi portofolio yang terus
bertumbuh pada tahun-tahun mendatang. Untuk melayani segmen konsumen Muslim di
Indonesia, FIFGROUP juga melengkapi setiap business unit dengan pilihan produk
syariah.
Pada akhir tahun 2017, FIFGROUP mengelola jaringan penjualan dengan 196
kantor cabang dan 416 titik layanan untuk menghadirkan standar layanan terbaik dan
jangkauan pelanggan yang luas di seluruh penjuru Indonesia. Akses distribusi juga
dioptimalkan melalui pengembangan jalinan bisnis kemitraan, antara lain dengan
dealer/jaringan ritel/ATPM, seperti Lotte Mart yang menyediakan fasilitas instalasi kios
lotte, serta kerja sama dalam skema pelanggan grup dengan korporasi, termasuk Glaxo
Smith Kline, untuk pengadaan armada sepeda motor yang memberikan kontribusi nilai
pembiayaan dalam jumlah besar dengan tingkat risiko yang terkendali.
Pada tahun 2017, kerja sama religi travel agent untuk pembiayaan paket perjalanan
religi telah berkembang pesat, dengan partisipasi 181 travel agent di seluruh Indonesia dari
hanya 14 travel agent pada tahun sebelumnya
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Hirarki Manajemen ?
2. Bagaimana Keterampilan Manajer dalam Manajerial?
1.3 Tujuan
1. Memahami Fungsi Manajer dalam Manajemen
2. Memahami Efisien dan efektif dalam Manajemen
3. Contoh Kasus dan Penyelesaian Masalah
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa Hirarki Manajemen
Dalam organisasi sangat jarang seseorang dapat menguasai secara
sekaligus berbagai keahlian manajemen. Pada praktiknya berbagai keahlian
tersebut diperlukan dalam kegiatan bisnis berdasarkar peran dan tugas masing-
masing orang dalam sebuah organisasi bisnis. Tugas dan peran dari setiap orang
tersebut secara organisasional dibagi menjadi beberapa tingkatan yang
dinamakan sebagai tingkatan-tingkatan manajemen atau hierarki manajemen.
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan dibagi menjadi tiga golongan
yang berbeda:
1. Manajer Lini/Pelaksana Tingkatan paling rendah dalam suatu
organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional
(karyawan). Para manajer ini disebut dengan kepala bagian, mandor, dan
penyelia/supervisor.
2. Manajer Menengah Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-dang juga
karyawan operasional. Para manajer ini disebut manajer departemen, kepala
pengawas, kepala bidang, dan sebagainya
3. Manajer Puncak/Top Manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok
kecil eksekutif. Manajemen Puncak bertanggung jawab atas keseluruhan
organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak/Top adalah direktur, presiden,
dan sebagainya.
6.
7. Pada praktiknya, beberapa keahlian manajemen yang sangat beragam
berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya sangat bersifat relatif, dan tergantung
kepada budaya organisasi bisnis yang dijalankan. Jika budaya perusahaan yang
dikembangkan cenderung terbuka dan demokratis, maka bisa jadi hampir seluruh
personel di perusahaan dituntut untuk menguasai keahlian-keahlian manajemen
sebagaimana dijelaskan di atas. Bahkan sulit untuk dibedakan keahlian mana yang
harus dimiliki oleh setiap tingkatan
manajemen. Perbedaan pada tingkat manajemen hanya bisa dilihat pada saat
masing-masing personel mengimplementasikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
Namun, sekiranya budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung tertutup dan
bersifat top-down policy, maka bisa jadi jenis-jenis keahlian tersebut akan dapat
dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya
2.2 Bagaimana Keterampilan Manajer dalam Manajerial
Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas
organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan
masyarakat, sangat bergantung pada baik tidaknya manajer organisasi yang
bersangkutan mengoperasikan pekerjaannya. Untuk dapat mengimplementasikan
kegiatan manajemen tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam sebuah
organisasi, maka diperlukan beberapa keterampilan manajerial (managerial skills) yang
diperlukan oleh setiap orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi, khususnya
organisasi bisnis.
Paul Hersey dan Kenneth H. Blancard (1980: 67) dalam (Siswanto, 2005:18)
mengemukakan bahwa terdapat tiga bidang keterampilan yang penting untuk
melaksanakan proses manajemen bagi seorang manajer. Bidang keterampilan tersebut,
sebagai berikut:
1. Keterampilan teknis (technical skills), yaitu kemamapuan untuk menggunakan
pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu,
Keterampilan teknis diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti
mengoperasikan komputer, akuntansi, produksi, penjualan, mendesain bangunan,
membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.
2. Keterampilan manusiawi (human skills), yaitu kemampuan dan pertimabangan yang
diusahakan bersama orang lain, termasuk pemahaman mengenai motivasi dan aplikasi
8. tentang kepemimpinan yang efektif. Selain itu, keterampilan manusiawi digunakan
untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu
ataupun kelompok. Di antara contoh keterampilan ini adalah keahlian dalam
bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
3. Keterampilan konseptual (conceptual skills), yaitu kemampuan memahami
kompleksitas keseluruhan organsiasi tempat seseorang beradaptasi dalam operasi.
Selain itu, keterampilan konseptual digunakan untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Keterampilan ini
mencakup berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan
menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian
untuk memprediksi di masa yang akan datang.
Berdasarkana ilustrasi pada gambar di atas, Setiap keterampilan harus dimiliki
oleh setiap manajer, hanya untuk tingkatan manajemen yang berbeda akan berbeda pula
proporsi masing-masing kebutuhan atas keterampilan-keterampilan tersebut. Sebagai
contoh manajer puncak lebih membutuhkan keterampilan konseptual dibanding
manajer pelaksana, yang lebih membutuhkan keterampilan teknik
9. 2.3 Memahami Fungsi dalam Manajerial
Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling
bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.
Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang
manajer dalam suatu organisasi (Siswanto, 2005:23). Manajer adalah seorang yang
bertindak sebagai perencanaan, perorganisasian, pengarah, pemotivasi, serta
pengendalian orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Jabatan manajer
diharapkan dapat berfungsi dengan baik untuk mendapatkan hasil yang optimal,
sehingga masing-masing bidang yang dikelola baik unit atau departemen dapat
beroperasi secara efektif.
Kajian fungsi manajer secara garis besarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu:
1. Fungsi manajer ke dalam organisasi, dapat dilihat dari dua sudut berikut:
a. Fungsi manajer dari sudut proses.
Dalam proses manajemen seorang manajer akan menjalankan
fungsi fungsi manajemen, yaitu:
1) Perencanaan (Planning) Pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem,
anggaran dan standar, yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2) Pengorganisasian (Organizing) Penentuan sumber daya-sumber daya organisasi,
perancangan dan pengembangan suatu orgnanisasi, penugasan tanggung jawab tertentu,
dan pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya.
3) Pengarahan (Actuating) Untuk membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan
4) Pegawasan (Controlling) Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
10. b. Fungsional manajer dari sudut spesiliasi kerja,
merupakan penerapan sesuai bidang kerja yang ada dalam organisasi. Fungsi yang dimaksud
yaitu:
1) Fungsi keuangan
2) Fungsi ketenagakerjaan
3) Fungsi pemasaran
4) Fungsi pembelian
5) Fungsi produksi
2. Fungsi manajer ke luar organisasi
Merupakan pelaksanaan manajer yang berhubungan dengan pihak yang
berkepentingan dengan organisasi maupun organisasi yang berkepentingan dengan pihak
tertentu. Fungsi manajer keluar organisasi, antara lain berupa.
a) Penyampain informasi ekonomis kepada pihak yang berkepetingan dengan organisasi,
seperti: pemegang saham, investor, pemasok, pelanggan, bank, kreditur, pemerintah,
dan sejenisnya.
b) Penyampaian informasi umum kepada pihak luar, misalnya: pengumuman, pameran,
siaran, dan sejenisnya.
c) Kerja sama dengan pihak lain, pemerintah maupun swasta dalam maupun luar negeri.
Efektivitas pekerjaan manjerial menunjukkan sejauh mana apa yang manajer
lakukan sesuai dengan apa yang seharusnya mereka lakukan. Hal ini terkait dengan
kinerja manajer, yang mengacu pada apa yang orang lakukan (prestasi manajer) dan
bagaimana orang melakukannya (perilaku manajer). Untuk mengukur efektivitas perlu
memahami dan mendefinisikan kedua sisi persamaan, yaitu input (keterampilan dan
perilaku) dan output (hasil). Pengukuran efektivitas dan kinerja membandingkan
ekspetasi tentang prestasi dan perilaku dengan hasil aktual dan perilaku
2.4 Memahami Efisien dan efektif dalam Manajemen
Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja manajemen adalah efisiensi dan
efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.
Perhitungan rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). Seorang manajer efisien
adalah seorang yang mencapai keluaran (output) yang lebih tinggi (Hasil, produktivitas,
performance) dibanding dengan masukan (hasil kerja, bahan, uang, mesin dan waktu) yang
digunakan. Dengan kata lain, manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber
daya-sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan disebut manajer yang
efisien. Atau sebaliknya, manajer disebut efisien bila dapat memaksimumkan keluaran dengan
jumlah masukan yang terbatas.
11. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan
yang harus dilakukan atau metoda (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan (Handoko, 2013:7)
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah mela kukan pekerjaan yang
benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar
(doing things right). Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah bukan
bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang
benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.
Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi hanya mobil-mobil besar, sedang
permintaan masyarakat justru ditujukan pada mobil-mobil kecil adalah manajer yang tidak
efektif, walaupun produksi mobil-mobil besar tersebut dilakukan dengan efisien.
2.5 Contoh Kasus serta Penyelesaian Masalah
1. Contoh di FIFGROUP Menghindari gagal bayar
Dampak langsung COVID-19 yang ada di Indonesia Mulai Maret 2020
sehingga mengakibatkan banyak masyarakat yang penghasilan atau pendapatannya
menurun bahakan banyak orang yang kehilangan pekerjaannya.
Oleh sebab itu Konsumen yang mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajiban karena usahanya terdampak penyebaran COVID-19 secara langsung,
terutama di 7 sektor meliputi: transportasi, pariwisata, perhotelan, perdagangan,
pengelolaan, pertanian, dan pertambangan termasuk UMKM (pekerja sector informal
dan/atau pengusaha UMKM) yang mana Pemegang unit kendaraan atau jaminan di FIF
Group yang dilakukan Top Manager dalam problem sloving/ penyelesaian masalah
adalah memberikan program Relaksasi pembayaran kredit FIFGROUP yang diberikan
kepada konsumen FIFGROUP yang terdampak COVID-19 dengan cara memperkecil
nilai angsuran sehingga dapat dijangkau oleh konsumen.di seluruh cabang FIFGROUP
yang ada di Indonesia, dalam kasus ini peran Middle Manager sangat Penting untuk
12. Memberikan rencana serta sasaran oprasioanl kepada First Level Manager agar
oprasional berjalan secara efektif dan efesien yang akan di jalankan oleh karyawan
Bentuk relaksasi kredit yang diberikan FIFGROUP adalah Perpanjangan jangka waktu
pembayaran maksimal 12 bulan dan Menurunkan tingkat suku bunga. Guna
menghindari gagal bayar yang terjadi.
2. Mengantisipasi Arus Digitalisasi di Astra International serta Anak Perusahaannya
PT Federal International Finance (FIFGROUP) terus mengantisipasi
arus digitalisasi yang mengubah perilaku konsumen saat ini. Hal itu disampaikan
oleh Direktur PT Sharia Multifinance Astra (Amitra) Yulian Warman. Amitra
sendiri merupakan bagan dari FIF GROUP. Dia mengatakan perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor sebetulnya belum mengarah ke digital.
Hal itu lantaran konsumen masih perlu melihat fisik motor yang hendak
dibeli. “Namun, kami sudah ada antisipasi dengan fintech AWDA. Kalau motor
harus ada barangnya. Customer ritel kami sangat berdekatan sekali, jadi kebutuhan
itu pasti terdeteksi oleh kami,” katanya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia,
Selasa (19/11). PT Astra Welab Digital Arta (AWDA) merupakan salah satu anak
usaha FIFGROUP yang merupakan peer-to-peer (P2P) lending yang memberikan
pinjaman konsumen melalui kanal daring
Pandemi Covid-19 telah berperan besar dalam mengubah pola
transaksi masyarakat dari tunai menuju digital. Hal ini senada dengan data
dari Bank Indonesia (BI) yang menyatakan pertumbuhan pesat transaksi
digital selama 2021.
Untuk menjawab kebutuhan konsumen, Astra melalui PT Astra
Digital Arta meluncurkan AstraPay agar masyarakat dapat tetap
bertransaksi dengan mudah dan aman. Meliza Musa Rusli, CEO AstraPay
mengungkapkan, sebagai aplikasi pembayaran digital yang tumbuh dalam
ekosistem Astra, AstraPay mempunyai value proposition yang khas, yang
berbeda dengan pemain pembayaran digital lainnya
AstraPay adalah aplikasi pembayaran digital milik Grup Astra
yang memberikan kemudahan terhadap pengguna dalam melakukan
13. pembayaran digital. Meliza mengatakan bahwa AstraPay ingin
berkontribusi sebagai technology enabler dari produk-produk digital yang
dikembangkan di dalam Grup Astra
AstraPay memiliki fitur direct payment untuk produk
pembayaran angsuran dari layanan Grup Astra. Saat ini, AstraPay telah
bekerja sama dengan FIFGROUP, Toyota Astra Finance (TAF), Astra
Credit Companies (ACC), hingga Maucash. Hal ini ini sejalan dengan
keunggulan AstraPay yang difokuskan pada mobilitas masyarakat.
AstraPay juga terintegrasi dengan sistem pembayaran moda
transportasi umum, seperti MRT Jakarta dan Transjakarta. Selebihnya,
AstraPay juga dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, PDAM,
TV kabel, BPJS, pajak, hingga beli pulsa atau paket data
Sebagai wujud komitmen AstraPay untuk memastikan standar
keamanan data pengguna sesuai regulasi yang berlaku, AstraPay telah
mendapatkan lisensi sebagai uang elektronik dari Bank Indonesia
sebagaimana surat keputusan No. 22/59/DKSP/Srt/B dan surat keputusan
Transfer Dana No. 22/273/DKSP/100.
Di sisi keamanan akses akun, AstraPay telah dilengkapi dengan
mekanisme single device authentication. Sistem ini hanya memungkinkan
pengguna untuk login akun di satu peringkat saja, sehingga pengguna tetap
aman bertransaksi di AstraPay. Langkah-langkah ini diharapkan menjadi
bukti bahwa AstraPay adalah sarana pembayaran digital Grup Astra yang
terpercaya, khususnya di kancah layanan keuangan digital Indonesia
Melalui fitur ini, pengguna dapat melakukan pembayaran servis
kendaraan di Toyota Sales Operation (TSO), Shop&Drive, Isuzu Sales
Operation (ISO), Daihatsu Sales Operation (DSO), dan AHASS. Bahkan
di luar ekosistem Astra, pengguna dapat melakukan transaksi berbagai
produk dan keperluan secara mobile, di mana saat ini telah ada sekitar 9
juta merchant di seluruh Indonesia yang telah menerima pembayaran
melalui QRIS.
14. AstraPay hadir melengkapi pilihan di industri pembayaran
digital sebagai mitra terpercaya yang solutif terhadap kebutuhan
masyarakat Indonesia. Kami meyakini kehadiran AstraPay dapat
meningkatkan kenyamanan konsumen Indonesia saat melakukan
pembayaran digital. Hal ini tentunya akan berkontribusi positif terhadap
Gerakan Nasional Non-Tunai dari Bank Indonesia..
Top Manager Memberikan Ide gagasan untuk memulai
Astrapay, selanjutnya adalah bagi Middle Manager untuk memberikan
rencana serta proses oprasional yang harus dijalankan kepada First Level
Manager guna mencapai target atau sasaran perusahaan.
First Level Manager memberikan perintah serta arahan kepada
karyawan terutama di bagian sales dan marketing untuk mewajibkan
setiap nasabah baru maupun nasabah lama yang belum memiliki astrapay
untuk mengunduh aplikasi astrapay untuk edukasi mengenai produk astra
terbaru yang akan dijalankan secara masive diseluruh indonesia serta
menjalankan program yang diperintahkan Middle Manager dan Top
Manager
15. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelayanan yang diberikan perusahaan haruslah pelayanan terbaik dalam
melayani setiap para konsumennya agar para konsumen tersebut merasa
tertarik dan mengesankan.
2. Kemudahan dalam melakukan pengecekan data yang telah dilakukan oleh
perusahaan akan meningkatkan ketepatan data yang dibutuhkan dalam
melakukan keputusan
3.2 Saran
saran untuk pengembangan aplikasi pada waktu mendatang adalah:
1. Mengembangkan sistem pakar ini dengan sistem client server.
2. Sebaiknya sistem ini dikembangkan agar mampu menyajikan informasi
nilai keputusan yang responsif dan lebih baik.
3. Selalu mem–backup data agar terhindar dari kemungkinan terjadinya
kehilangan data penting yang disebabkan oleh kerusakan pada perangkat
keras.
4. Sebaiknya sistem akan menampilkan pesan untuk memberitahukan kepada
user mengenai nilai terbaik Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor
untuk mempermudah penentuan nilai
5. Aplikasi ASTRAPAY dikembangkan lagi agar tidak terlalu sering terjadi
eror
16. DAFTAR PUSTAKA
Amirullah dan Budiyono, Haris. (2004) Pengantar Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta
Anthony, Robert dan Govindarajan, Vijay. (2005). Management Control System 11th ed.
Jakarta: Salemba Empat.
Abdul kadir dan Terra Ch. Triwahyuni (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Andi
Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Edisi kedua,
Jakarta: Salemba Empat
Brantas.(2009). Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta Cv
Dessler, Gary. (2003). Human Resources Management. Jakatra Barat: PT Indeks
Fahmi, Irham. (2014). Majanejemen Kepemimpinan teori dan Aplikasi. Alfabeta. Bandung
Handoko, Hani. (2013). Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Hasan, Ali. (2009). Marketing. Yogyakarta: MedPres
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasional. Jakarta: Salemba empat
James dan John. (1997). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Kotler dan Gary. (2000). Principles of Marketing. Jakarta: Prenhallindo
Rusdiana dan Ahmad ghazin. (2014). Asas-asas manajemen Berwawasan Global. Bandung:
Pustaka setia
Siswanto. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
Suharno dkk. (2012). Aplikasi Komputer. Jakarta : Mercu Buana
https://keuangan.kontan.co.id/news/astrapay-meluncur-ini-sederet-keunggulannya
https://www.fifgroup.co.id/relaksasi-pembayaran-kredit-fifgroup
https://www.astra.co.id/
https://finansial.bisnis.com/read/20191119/89/1172014/fif-group-antisipasi-arus-digitalisasi