Telah kita ketahui bahwa sesungguhnya qiyas itu harus tersusun dari tiga qadhiyah dan tiga. Dari tiga had itu antara lain ada yang diulang-ulang pada dua muqaddimah, itulah yang dinamakan haddul ausath. Dan dua had lainnya masing-masing nampak, sekali pada muqaddimah shughra dan sekali pada natijah. Qadhiyyah pertama disebut muqaddimah shughra , qadhiyyah kedua disebut muqaddimah kubra dan yang ketiga adalah natijah. Natijah merupakan gabungan dari maudhu’ dan mahmul yang sudah tercantum pada dua muqaddimah, yakni “kunci” (maudhu’), “akan memuai jika dipanaskan” (mahmul) dan “besi” sebagai had wasath.
Yang paling berperan dalam qiyas adalah penghubung antara maudhu’ muqaddimah shughra dengan mahmul muqaddimah kubra. Penghubung itu disebut had wasath. Had wasath harus berada pada kedua muqaddimah (shughra dan kubra) tetapi tidak tercantum dalam natijah. Syakal qiyas ditentukan oleh letak had ausath pada dua muqaddimah shughra dan muqaddimah kubra.
2. PENGERTIAN SYAKL
Syakal artinya bentuk, maksudnya adalah syakal ini salah satu bentuk
Qiyas. Secara istilah syakal adalah bentuk bangunan qiyas yang
Diletakkan pada had wasath dalam muqaddamah sughra dan
muqaddamah kubra.
PENGERTIAN DHARB
Dhorob yaitu berkumpulnya dua qodhiyyah dengan
memperhatikan adanya soer. Artinya qodhiyyah itu harus
menyebutkan soer atau qodhiyyah yang dipakai yaitu qodhiyyah
musawwaroh. Jadi dhorob pasti syakal, tapi syakal belum tentu
dhorob. Dhorob yaitu berkumpulnya dua qodhiyyah dengan
memperhatikan adanya soer artinya qodhiyyah itu harus
menyebutkan soer Dhorob harus memperhatikan soer dan syakal
tidak perlu.
Al-ASYKAL AL-ARBA’AH
3. Macam-macam Syakl
Syakl Awwal, yaitu qiyas yang had ausath nya menjadi mah
mul (predikat) pada
muqaddimah sughra dan menjadi madbu' (subjek) pada muqa
ddimah kubra.
Syarat penarikan kesimpulannya dengan ijab sugghra, yaitu a
danya ijab (positif) pada
muqaddimah sughra dan dengan kuliyah kubra, yaitu adanya
kulliyah pada muqaddimah kubra.
Dari syarat tersebut kesimpulannya adalah sebagai berikut :
•Muqadimah sughra berupa mujab kulliyah,muqoddimah
kubra berupa mujab kulliyah, kesimpulannya juga berupa
mujab kulliyah
•Muqaddimah Sughra nya berupa mujabah kuliyah, seda
ngkan muqaddimah kubra dan kesimpulannya berupa sa
libah kulliyah
•Muqaddimah Kubra nya berupa mujabah kulliyah, sedan
gkan muqaddimah sughra dan kesimpulannya berupa m
4. 1
2
3
4
Syakl Tsani, yaitu apabila ada had ausath yang menjadi mahmul pada
muqaddimah sughra dan kubra. Syarat yang harus dipenuhi agar natijah
nya sahih ialah muqaddimah kubra nya harus kulliyah, dan kaif nya
harus berbeda, artinya jika dalam muqaddimah sughra mujabah maka,
dalam muqaddimah kubra salibah dan sebaliknya ( kalau sughra nya
salibah, maka kubra nya harus mujabah).
Ada 4 dharb yang dapat mengeluarkan natijah yang shahih dari syakel
tsanni ini :
•Kulliyah mujabah pada muqaddimah sughra, kulliyah salibah pada
muqaddimah kubra, dan natijahnya kulliyah salibah.
•Kulliyyah salibah pada muqaddimah sughra, kulliyah mujabah pada
muqaddimah kubra, natijahnya kulliyah salibah.
•Juz’iyah mujabah pada muqaddimah sughra, kulliyyah salibah pada
muqaddimah kubra, dan natijahnya juz’iyah salibah
•Juz’iyah salibah pada muqaddimah sughra, kulliyah mujabah pada
muqaddimah kubra, dan natijahnya juz’iyah salibah.
5. 04
Syakl Tsalits, yaitu qiyas yang had ausathnya menjadi maudhu’ atau subjek, dala
m muqaddimah sughra dan kubra. Syarat-syarat penarikan kesimpulan qiyas dala
m syakal tsalits yaitu : adanya bentuk ijab (positif) dalam muqaddimah sughra, kull
iyyah pada salah satu atau kedua muqaddimah nya.
Dari syarat tersebut dapat disimpulkan bahwa :
•Muqaddimah sughra dan kubra nya berupa mujabah kulliyah sedangkan nat
ijahnya berupa mujabah juz’iyah
•Muqaddimah sughra nya berupa mujabah kulliyah, muqaddimah kubra nya
berupa salibah kulliyah sedangkan natijah nya berupa salibah juz’iyah
•Muqaddimah kubra nya berupamujibah kulliyah, sedangkan muqddimah su
ghra dan natijah nya berupa juz’iyah.
•Muqaddimah sughra nya berupa mujabah kulliyah, sedangkan muqaddimah
kubra dan natijah nya berupa mujibah juz’iyah
•Muqaddimah syghra nya berupa mujabah kulliyah, sedangkan muqaddimah
kubra dan natijah nya berupa salibah jaz’iyah.
6. Syakl Rabi’,yaitu haddul ausatnya harus terdiri dari maudhu’ dari muqaddimah
sughra, dan mahmul dari muqaddimah kubra. Pada syakal ke empat ini natijah nya
ada dua syarat yaitu: Dalam muqaddimahnya tidak boleh berkumpul dan
dikecualikan untuk satu bentuk saja yakni muqaddimah sughranya juz’iyah mujaba
dan muqaddimah sughronya juz’iyah mujabah, dan muqaddimah kubranya kulliyah
salibah.
Syakl Rabi’ menghasilkan 4 bentuk natijah :
•Muqaddimah sughranya kulliyah mujabah, muqaddimah kubranya kulliyah
mujabah. Natijahnya : juz’iyah mujabah
•. Muqaddimah sughranya kulliyah mujabah muqaddimah kubranya kulliyah
mujabah. Natijahnya : juz’iyah mujabah
•Muqaddam sughranya kulliyah salibah, Muqaddam kubranya kulliyah
mujabah. Natijahnya: kulliyah salibah.
•Muqaddimah sughranya juz’iyah mujabah, muqaddimah kubra nya kulliyah
sabilah, natijahnya juz’iyah sabilah.