SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
ISSN 1907-9850 
1 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA YANG BERPOTENSI SEBAGAI 
ANTITUMOR PADA DAGING BUAH PARE (Momordica charantia L.) 
Wiwik Susanah Rita, I W. Suirta, dan Ali Sabikin 
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran 
ABSTRAK 
Isolasi dan identifikasi senyawa yang berpotensi sebagai antitumor pada buah pare telah dilakukan. 
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana, kloroform, dan etanol. Ketiga ekstrak 
yang diperoleh diuji aktivitasnya dengan larva udang Artemia salina L.. Ekstrak yang paling toksik adalah ekstrak 
etanol dengan LC50 223 ppm. Pemisahan dengan kromatogarfi kolom menggunakan fase diam silika gel 60 dan fase 
gerak benzena : asam asetat (8:2) menghasilkan 3 fraksi. Uji toksisitas ketiga fraksi menunjukkan bahwa semua 
fraksi bersifat toksik terhadap larva udang Artemia salina L., dengan fraksi yang paling toksik adalah fraksi 1 dengan 
LC50 31,62 ppm. Namun demikian yang dilanjutkan adalah fraksi 3 dengan LC50 100 ppm. Hal ini disebabkan karena 
fraksi 1 terdiri dari beberapa senyawa yang sulit dipisahkan secara kromatografi dan jumlah fraksi yang diperoleh 
sangat sedikit. Fraksi ini selanjutnya diuji kemurniannya dengan KLT dan diuji antitumor menggunakan 
Agrobacterium tumefacien A-208. Uji antitumor yang dilakukan selama 6 minggu menunjukkan bahwa fraksi 3 
berpotensi sebagai antitumor pada konsentrasi 1000 ppm. 
Hasil identifikasi menggunakan kromatografi gas – spektroskopi massa menunjukkan bahwa isolat aktif 
antitumor pada daging buah pare mengandung 3 senyawa utama, yaitu ester dioktil heksadioat, asam palmitat, dan 
asam stearat. 
Kata kunci: antitumor, buah pare, Artemia salina L., Agrobacterium tumefaciens A-208 
ABSTRACT 
Isolation and identification of the compound which has a potency as antitumor from bitter melon have been 
carried out. Extraction was conducted n-hexane, chloroform, and ethanol respectively using each extracts obtained 
were examined with brine shrimp lethality test. The most toxic extract was ethanol extract (LC50 223 ppm). 
Separation and purification of the compounds from the ethanol extract were conducted by column chromatogaraphy 
using a gel silica 60 as the stationary phase and benzene : acetic acid ( 8:2) as the mobile phase. This yielded 3 
fractions. Then the fractions were examined with brine shrimp lethality test and the most toxic fraction was found to 
be the fraction 1 (LC50 31,62 ppm), but the fraction that was analysed further was fraction 3 (LC50 100 ppm), 
because fraction 1 consists of using compounds that were difficult to separate. The purity fraction 3 was tested 
conducted thin layer chromatography and its activity as antitumor agent was tested using Agrobacterium tumefacien 
A-208. The test was in 6 weeks and that fraction 3 has a potency as an antitumor agent at 1000 ppm. 
The identification with gas chromatography – mass spectroscopy indicate that the antitumor isolate from 
bitter melon contains 3 mayor compoundsnamely dioxtyl hexadioate esther, palmitic acid, stearic acid. 
Keywords: antitumor, bitter melon, Artemia salina L., Agrobacterium tumefaciens A-208
JURNAL KIMIA 2 (1), JANUARI 2008 : 1-6 
2 
PENDAHULUAN 
Tumor ganas atau yang sering disebut 
kanker merupakan penyebab kematian utama 
kedua (untuk semua umur) di Amerika Serikat. 
Hampir 1 juta individu ditemukan menderita 
kanker setiap tahun, sekitar setengah diantaranya 
meninggal karena penyakit ini, sehingga 
merupakan salah satu ancaman yang utama 
terhadap kesehatan. Meskipun usaha pengobatan 
kanker secara intensif telah dilakukan, namun 
hingga kini belum ditemukan obat yang dapat 
mengatasi penyakit tersebut secara memuaskan. 
Hal ini disebabkan karena rendahnya selektifitas 
obat-obat antikanker yang digunakan ataupun 
patogenasi antikanker tersebut yang belum jelas 
(Yohana et al., 2005; Subahar, 2004). 
Penyakit ini merupakan ancaman 
terbesar bagi kehidupan manusia. Oleh karena 
itu, para ilmuan mulai melakukan riset guna 
menemukan obat yang tepat untuk 
menyembuhkan penyakit ini. Salah satu hal yang 
menjadi pengamatan para ilmuwan adalah obat-obatan 
tradisional. Hal ini dilakukan mengingat 
potensi obat tradisional tersebut yang telah lama 
dipercaya oleh masyarakat mampu 
menyembuhkan penyakit tertentu (Yohana et al., 
2005; Rusmarini, 1996). 
Salah satu obat tradisional yang telah 
lama dipercaya masyarakat dapat 
menyembuhkan penyakit kanker adalah buah 
pare (Momordica charantia L.). Di Cina, khasiat 
buah pare sebagai obat tradisional sudah dicatat 
Lisin sejak tahun 1578. Awalnya sebagai 
tonikum, obat cacing, obat batuk, antimalaria, 
sariawan, penyembuh luka, dan penambah nafsu 
makan. Ratusan riset juga telah banyak 
dilakukan untuk mengungkap efek buah pahit ini 
sebagai penurun kadar gula darah 
(hypopglycemic effect). Riset serupa juga 
dilakukan di Jerman, Inggris, India, Jepang, 
Thailand, dan Malaysia mempertegas khasiat 
pare sebagai antidiabetes (Anonim, 2006 ; Ali et 
al., 1992). 
Penemuan kandungan zat berkhasiat lain 
dalam buah pare sudah banyak dikerjakan. Sejak 
lama pare digunakan juga sebagai antikanker, 
antiinfeksi, dan dalam tahun-tahun belakangan 
terungkap pula kalau pare berkhasiat sebagai 
antiAIDS. Efek buah pare sebagai anti-virus HIV 
terletak pada kandungan protein momorcharin 
alfa dan beta, atau pada protein MAP30 
(Momordica Antiviral Protein 30) (Manitto, 
1981 ; Anonim, 2006 ; Liu, 1993). 
Buah pare yang belum masak 
mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, 
serta glikosida cucurbitacin, charantin, asam 
butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam 
stearat. Sabira, B.; Mansoor, A.; Bina, S. S.; 
Abdullah; Zafar, S.; dan Mohammad juga telah 
berhasil mengisolasi senyawa steroid, 
monosiklik alkohol, dan beberapa senyawa 
triterpenoid (Begum et al., 1996). 
Pada biji buah pare telah berhasil 
ditemukan senyawa a -momorcharin yang aktif 
sebagai agen antitumor, hal ini diharapkan juga 
akan ditemukan pada daging buah pare yaitu 
adanya senyawa kimia tertentu yang berpotensi 
sebagai agen antitumor. Oleh karena potensi 
buah pare yang begitu besar, sehingga perlu 
dilakukan penelitian lebih lanjut guna 
mengungkap potensi buah pare khususnya 
sebagai antitumor (Monitto, 1981). 
Skrining awal untuk menguji bahan-bahan 
yang diduga antitumor adalah dengan uji 
toksisitas terhadap larva udang Artemia salina L. 
Metode ini sering digunakan sebagai skrining 
awal terhadap senyawa aktif yang terkandung 
dalam ekstrak tanaman, karena relatif murah, 
cepat, dan hasilnya dapat dipercaya. Oleh karena 
itu di dalam penelitian ini, uji senyawa aktif 
dilakukan dengan menggunakan larva udang 
Artemia salina L. sampai diperoleh isolat aktif, 
kemudian baru diuji antitumor dengan 
menggunakan bakteri Agrobacterium 
tumefaciens A-208 untuk memastikan apakah 
isolat yang diperoleh benar-benar bersifat 
antitumor (Ledenberg, 1992). 
MATERI DAN METODE 
Bahan 
Bahan-bahan kimia yang digunakan 
dalam penelitian ini adalah kloroform, n-heksana, 
etanol, dimetilsulfoksida, etil asetat, 
akuades, asam asetat, asam sulfat pekat, silika 
gel GF 254, silika gel 60, dan natrium 
hidroksida, pereaksi pendeteksi untuk : alkaloid, 
flavonoid, steroid, dan terpenoid.
ISSN 1907-9850 
3 
Peralatan 
Alat-alat yang digunakan dalam 
penelitian ini meliputi pisau, seperangkat alat 
penumbuk, blender, gelas beker, neraca analitik, 
erlenmeyer, corong pisah, kolom kromatografi, 
kertas saring, kain kasa, toples, akuarium, labu 
ukur, pipet volum, pipet tetes, pipet ukur, pipet 
mikro, tabung reaksi, bejana kromatografi lapis 
tipis, rotary vacuum evaporator, lampu Ultra 
Violet untuk penampak bercak noda, tusuk gigi, 
Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa. 
Cara kerja 
Bahan tanaman yang digunakan dalam 
penelitian ini adalah daging buah pare yang 
diperoleh dari pasar Jimbaran Bali pada bulan 
Maret Tahun 2004. Selanjutnya sekitar 35 kg 
buah pare dikumpulkan dan dibersihkan, 
kemudian buah pare dicelupkan ke dalam 
alkohol (etanol) mendidih yang bertujuan untuk 
menghentikan proses metabolisme. Selanjutnya 
dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dengan 
cara diletakkan di tempat terbuka dengan 
sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar 
matahari langsung. Buah pare yang sudah kering 
kemudian dihaluskan dengan menggunakan 
blender sehingga menjadi serbuk. 
Serbuk buah pare ditimbang sebanyak 
1000 g dan diekstraksi secara maserasi 
menggunakan pelarut n-heksana selama 24 jam 
kemudian disaring. Setelah itu ampas 
dikeringkan hingga terbebas dari pelarut n-heksana 
dan dimaserasi kembali selama 24 jam 
menggunakan kloroform.. Setelah itu ampas 
kembali dikeringkan sampai terbebas dari 
pelarutnya. Selanjutnya dimaserasi kembali 
dengan pelarut etanol selama 24 jam kemudian 
disaring,. Ketiga ekstrak yang diperoleh 
dipekatkan dengan rotary vacum evaporator 
sampai diperoleh ekstrak pekat kloroform, 
etanol, dan n-heksana. 
Ketiga ekstrak pekat yang diperoeh 
selanjutnya diuji toksisitasnya dengan 
mengunakan larva udang Artemia salina L. 
Media brine shrimp dibuat dengan 
menyaring air laut secukupnya. Medium tersebut 
kemudian dimasukkan ke dalam akuarium yang 
memiliki sekat berlubang. Satu bagian dari 
akuarium tersebut dibuat terang sedangkan 
bagian yang lain dibuat gelap. Telur udang 
dimasukkan pada bagian yang gelap, selanjutnya 
akuarium disimpan pada tempat yang memiliki 
penerangan yang cukup selama 48 jam. 
Botol disiapkan untuk pengujian, dimana 
masing-masing sampel dibutuhkan 9 botol dan 
satu botol sebagai kontrol. Ekstrak kental n-heksana, 
kloroform, dan etanol ditimbang 
sebanyak 20 mg dan dilarutkan dengan 
menggunakan pelarutnya masing-masing. 
Selanjutnya larutan yang diperoleh dipipet 
masing-masing sebanyak 500 L, 50 L, dan 5 
L, dan dimasukkan ke dalam botol, pelarutnya 
diuapkan selama 24 jam, selanjutnya 
dimasukkan 2 mL air laut, 50 L dimetil 
sulfoksida, 10 ekor larva udang, dan setetes 
larutan ragi roti, kemudian ditambahkan air laut 
sampai volumenya menjadi 5 mL, sehingga 
konsentrasinya masing-masing menjadi 10, 100, 
dan 1000 ppm. 
Untuk kontrol, ke dalam botol 
dimasukkan 2 mL air laut, 50 L dimetil 
sulfoksida, 10 ekor larva udang dan setetes 
larutan ragi roti, kemudian ditambahkan air laut 
sampai volumenya menjadi 5 mL. Pengamatan 
dilakukan selama 24 jam terhadap kematian 
larva udang. Analisis data kemudian dilakukan 
untuk mencari (LC50). 
Ekstrak aktif yang diperoleh selanjutnya 
di kromatografi lapis tipis (KLT) dengan 
mengunakan fase diam silika gel GF254 yang 
bertujuan untuk mencari eluen yang nantinya 
akan digunakan sebagai eluen dalam 
kromatografi kolom. Dari hasil kolom akan 
diperoleh beberapa eluat yang ditampung dalam 
botol setiap 2 mL. Selanjutnya eluat itu 
digabungkan dengan mengunakan KLT 
penggabungan sehingga diperoleh beberapa 
fraksi. Fraksi-fraksi tersebut diuji toksisitasnya 
dengan mnegunakan Artemia salina L. Analisis 
data selanjutnya dilakukan untuk mencari LC50 
fraksi aktif yang diperoleh selanjutnya diuji 
kemurnian dengan KLT. Fraksi yang telah murni 
secara KLT selanjutnya di uji antitumor dengan 
mengunakan Agrobacterium tumefaciens A-208 
dan diidentifikasi dengan pereaksi warna dan 
Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa.
JURNAL KIMIA 2 (1), JANUARI 2008 : 1-6 
4 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Ekstraksi 
Sebanyak 1000 g serbuk buah pare 
diekstraksi berturut-turut dengan 6 L n-heksana, 
4 L kloroform, dan 4 L etanol, selanjutnya ketiga 
ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary 
vacum evaporator, sehingga diperoleh ekstrak 
kental n-heksana berwarna hijau sebanyak 4,62 
g, ekstrak kental kloroform berwarna hijau 
sebanyak 11,68 g, dan ekstrak kental metanol 
berwarna hijau pekat sebanyak 26,09 g. 
Uji toksisitas terhadap ketiga ekstrak 
yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak 
etanol dan n-heksana bersifat toksik dengan LC50 
kurang dari 1000 ppm yaitu, 223 dan 602,55 
sedang ekstrak kloroform tidak dikatakan 
bersifat toksik karena nilai LC50 lebih dari 1000 
ppm. 
Pemisahan dan Pemurnian 
Ekstrak yang paling aktif (etanol) 
selanjutnya dipisahkan dengan mengunakan 
kromatografi kolom dengan fase diam silika gel 
60 dan fase gerak terbaik yang diperoleh dari 
KLT, yaitu asam asetat: benzena (2:8). Hasil dari 
kromatografi kolom diperoleh 115 fraksi. Fraksi 
yang diperoleh selanjutnya digabungkan dengan 
KLT pengabungan dan diperoleh 3 fraksi dengan 
berat fraksi 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 0,41; 
0,37; dan 0,30. Fraksi ini selanjutnya diuji 
toksisitasnya dengan larva udang dan diperoleh 
ketiga fraksi bersifat aktif toksik dengan LC50 
untuk fraksi 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 
31,62; 120; dan 100 terlihat bahwa fraksi 1 
merupakan fraksi yang paling aktif toksik, 
namun yang dilanjutkan adalah fraksi 3, hal ini 
disebabkan karena fraksi 1 merupakan gabungan 
dari beberapa senyawa yang jarak noda satu 
dengan noda lainnya sangat berdekatan dan 
berekor, hal ini mengakibatkan noda-noda 
tersebut sangat susah dipisahkan. Walaupun 
sudah dilakukan pencarian eluen dengan 
menggunakan campuran dari beberapa pelarut, 
namun belum ditemukan pelarut yang tepat 
untuk memisahkan, selain itu juga jumlah fraksi 
1 yang relatif cukup sedikit, sehingga nantinya 
kalau dipaksakan untuk melakukan pemisahan 
dihawatirkan jumlah sampel yang diperoleh 
sedikit sehingga analisis lebih lanjut tidak dapat 
dikerjakan, sehingga yang dilanjutkan adalah 
fraksi 3, karena fraksi 3 relatif cukup toksik 
dengan LC50 100 ppm. 
Fraksi 3 selanjutnya diuji kemurnian 
dengan mengunakan KLT diperoleh bahwa 
fraksi 3 relatif murni secara KLT. Isolat ini 
selanjutnya diuji antitumor dengan mengunakan 
Agrobacterium tumefaciens A-208 dan diperoleh 
bahwa isolat 3 positif sebagai antitumor pada 
konsentrasi 1000 ppm. Isolat ini selanjutnya 
diidentifikasi dengan pereaksi warna dan 
Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa. 
Identifikasi dengan Pereaksi Warna 
Isolat aktif antitumor yang diperoleh 
selanjutnya diuji golongan fitokimianya dengan 
menggunakan beberapa pereaksi pendeteksi 
golongan dengan hasil seperti pada Tabel 1. 
Tabel 1. Hasil uji warna isolat aktif antitumor 
Senyawa Pereaksi Hasil /warna Kesimpulan 
Alkaloid 
Mayer Tidak terbentuk endapan - 
Wagner Tidak terbentuk endapan - 
NaOH 10% Tidak terbentuk endapan - 
Flavonoid 
Willstater Tidak terjadi perubahan - 
Smith-Matcalfe Tidak terjadi perubahan - 
NaOH 10% Tidak terjadi perubahan - 
Triterpen 
L-B Coklat + 
H2SO4 Pekat Coklat + 
H2SO4 50% Coklat +
ISSN 1907-9850 
5 
Setelah diuji dengan menggunakan 
pereaksi pendeteksi, reaksi positif hanya 
ditunjukkan pada pereaksi-pereaksi terpenoid 
yaitu dengan Lieberman-Burchard (L-B) 
memberikan perubahan warna menjadi coklat 
dengan H2SO4 memberikan warna coklat, dan 
dengan menggunakan H2SO4 50% juga 
memberikan warna coklat, jadi kemungkinan 
Isolat yang diperoleh adalah terpenoid jenuh atau 
bahkan negatif terpenoid hal ini disebabkan 
karena asam-asam lemak juga dapat bereaksi 
dengan pereaksi-pereaksi diatas menghasilkan 
warna yang sama yaitu warna coklat. 
Identifikasi dengan Kromatografi Gas - 
Spektroskopi Massa. 
Isolat aktif antitumor yang diperoleh 
selanjutnya dikarakterisasi dengan Kromatografi 
Gas - Spektroskopi Massa. Hasil dari 
Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa 
menunjukkan adanya beberapa puncak yang 
mengindikasikan bahwa isolat yang diperoleh 
belum murni. Namun demikian dalam isolat 
mengandung beberapa puncak senyawa yang 
relatif cukup besar seperti puncak senyawa yag 
memiliki waktu retensi (tr) 15,42 ; 17, 31; dan 
19.37 menit. Senyawa utama ditunjukkan pada 
waktu retensi 17.31 menit. 
Spektrum senyawa I dengan tr 15, 41 
menit. Pada spektrum tersebut terlihat adanya 
ion-ion pada m/z 256(M+) dan m/z 73 (puncak 
dasar). Ion molekul pada m/z 256 
mengindikasikan berat molekul 256, yang 
berdasarkan literature dalam data base identik 
dengan asam heksadekanoat. 
Spektrum senyawa II dengan tr 17, 31 
menit Pada spektrum tersebut terlihat adanya 
ion-ion pada m/z 284 (M+) dan m/z 73 (puncak 
dasar). Ion molekul pada m/z 284 menunjukkan 
berat molekul senyawa II adalah 284. 
Berdasarkan data literatur dalam data base 
senyawa ini identik dengan asam oktadekanoat. 
Spektrum senyawa III dengan tr 19, 37 
menit. Berdasarkan data library NIST02.L 
senyawa ini identik dengan ester dioktil 
heksadioat (C22H24O4) mempunyai berat molekul 
370 dengan demikian ion molekul senyawa III 
adalah 370. Tidak terlihatnya ion molekul 
senyawa diatas kemungkinan disebabkan tidak 
stabilnya ion molekul dari senyawa tersebut 
(C22H24O4 
+). 
SIMPULAN DAN SARAN 
Simpulan 
Hasil penelitian dan pembahasan dapat 
disimpulkan sebagai berikut : 
1. Ekstrak etanol dari buah pare (Momordica 
charantia L.) bersifat toksik terhadap larva 
udang Artemia salina L. dengan LC50 230 
ppm. 
2. Dari uji aktivitas antitumor dengan 
bacterium tumefaciens A-208 terhadap isolat 
aktif toksik menunjukkan bahwa isolat 
tersebut aktif antitumor. 
3. Isolat yang bersifat antitumor dari buah pare 
diduga gabungan dari beberapa senyawa 
dengan 3 senyawa mayor yang sebagian 
besar merupakan asam-asam organik, ketiga 
senyawa tersebut yaitu, asam heksadekanoat, 
Asam oktadekanoat, dan ester 
dioktilheksadioat. 
Saran 
Hasil identifikasi dengan menggunakan 
Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa 
diperoleh data bahwa isolat 3 merupakan 
gabungan dari beberapa senyawa sehingga perlu 
dilakukan pemisahan terhadap isolat 3 serta uji 
senyawa hasil pemisahan dari isolat 3 tersebut 
sehingga nantinya akan diperoleh senyawa 
tunggal yang bersifat antitumor. 
UCAPAN TERIMA KASIH 
Ucapan terima kasih penulis sampaikan 
kepada Bapak Drs. I Made Siaka, M.Sc.(Hons), 
Bapak Drs. I Made Sukadana, M.Si. dan Ibu Ir. 
Wahyu Dwijani Sulishingtiyas, M.Kes. atas 
masukan dan sarannya sehingga penelitian ini 
dapat dilaksanakan dengan baik. 
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim, 2006, Khasiat dan Kegunaan Senyawa 
Kimia dalam Buah Pare,
JURNAL KIMIA 2 (1), JANUARI 2008 : 1-6 
6 
http://www.Kompas.com/kesehatan/new 
s/0207/02/192257.htm.,23 Pebruari 
2006 
Ali, Liaguai, Abul Kalam, A. K. M., Ikbal, R. M, 
Mohammad. M, Nilufaz. R, Muhammad 
N. A., and Begun R., 1992, Studies on 
Hypoglycemic Effects of Fruit Pulp, 
Seed, and Whole Plant of Momordica 
Charantia on Normal and Diabetic 
Model Rats, Planta Med., Volume 20, 
408-412 
Begum. S., Mansoor. A., Bina S. S., Abdulkhan, 
Zafar S. S., and Mohammad A., 1996, 
Triterpenes, a Sterol, and a Monocyclic 
Alkohol from Momordica Charantia, 
Phytochemistry, Volume 44 (2), 1313- 
1319 
Ledenberg, J., 1992. Encylopedi of 
Microbiology, Volume Academic Press 
Inc, Rockefller University, New York 
Liu, W. K., S. F. Sze, and H. W. Yeung, 1993, 
Action of -Momorcharin, a Ribosoma 
Inactivating Protein, on Cultured Tumor 
Cell Lines, Gen. Pharmac, Volume 25 
(4), 75-77 
Manitto, P., 1981, Biosintesis Produk Alam, a.b. 
Koensoemardyah, IKIP Semarang, 
Semarang 
Rusmarini, I. A., 1996, Pengobatan Tanaman 
Obat Bali, Edisi ke-2, Puri Damai, 
Denpasar 
Subahar Tati S., 2004, Khasiat dan Manfaat 
Pare, Penerbit Agromedia Pustaka, 
Jakarta 
Yohana, Arisandi, dan Yovita Andriani, 2005, 
Khasiat Tanaman Obat, Pustaka Buku 
Murah, Jakarta

More Related Content

What's hot

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027dwifitriyani7
 
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwaIdentifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwamuhammadfurqon36
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....Repository Ipb
 
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_afia deifitita
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderDinda Gusti Ayu
 
Isolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaIsolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaLusiaPrisilia
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...Repository Ipb
 
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidBagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidDinda Gusti Ayu
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Rista Siti Mawarni
 

What's hot (20)

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027
 
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwaIdentifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
 
Bofar ppt 1
Bofar ppt 1Bofar ppt 1
Bofar ppt 1
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
 
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
391 754-1-pb
391 754-1-pb391 754-1-pb
391 754-1-pb
 
Jurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloidJurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloid
 
221 301-1-pb
221 301-1-pb221 301-1-pb
221 301-1-pb
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
 
Jurnal echino
Jurnal echinoJurnal echino
Jurnal echino
 
Isolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaIsolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimia
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
 
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidBagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
 
Lap.yeast
Lap.yeastLap.yeast
Lap.yeast
 
Koch2
Koch2Koch2
Koch2
 

Similar to Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare

Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisYuke Puspita
 
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfResume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfBrilianSaputra
 
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...Annisa Listyaindra
 
JURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdf
JURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdfJURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdf
JURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdfDinda Gusti Ayu
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxWawaSAT
 
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWAEKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWARepository Ipb
 
Kopi Antioksidan dari Biji Glodokan
Kopi Antioksidan dari Biji GlodokanKopi Antioksidan dari Biji Glodokan
Kopi Antioksidan dari Biji GlodokanAgus Darwanto
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIRepository Ipb
 
02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dmdewi rahma
 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)Repository Ipb
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfYuliWulanSari5
 
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKFITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKSofiaNofianti
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIshakZw
 
47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdf47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdfFaridMajedi1
 

Similar to Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare (20)

Review materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimiaReview materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimia
 
9. ririn.pdf
9. ririn.pdf9. ririn.pdf
9. ririn.pdf
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
 
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfResume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
 
297839843
297839843297839843
297839843
 
2069 3756-1-sm
2069 3756-1-sm2069 3756-1-sm
2069 3756-1-sm
 
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
 
JURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdf
JURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdfJURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdf
JURNAL REVIEW FLAVONOID.docx.pdf
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
 
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWAEKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
 
3 rofiq1
3 rofiq13 rofiq1
3 rofiq1
 
Kopi Antioksidan dari Biji Glodokan
Kopi Antioksidan dari Biji GlodokanKopi Antioksidan dari Biji Glodokan
Kopi Antioksidan dari Biji Glodokan
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
 
02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm
 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
 
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKFITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi Antioksidan
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
 
47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdf47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdf
 

More from Puspita Eka Rohmah

Bahan - bahan dalam perancangan teknik
Bahan - bahan dalam perancangan teknikBahan - bahan dalam perancangan teknik
Bahan - bahan dalam perancangan teknikPuspita Eka Rohmah
 
Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)
Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)
Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)Puspita Eka Rohmah
 
Beberapa istilah dalam ilmu lingkungan
Beberapa istilah dalam ilmu lingkunganBeberapa istilah dalam ilmu lingkungan
Beberapa istilah dalam ilmu lingkunganPuspita Eka Rohmah
 
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasPuspita Eka Rohmah
 
Massa atom, jumlah partikel, dan mol
Massa atom, jumlah partikel, dan molMassa atom, jumlah partikel, dan mol
Massa atom, jumlah partikel, dan molPuspita Eka Rohmah
 
Bentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
Bentuk Energi dan Bahasa TermodinamikaBentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
Bentuk Energi dan Bahasa TermodinamikaPuspita Eka Rohmah
 
Rumus empiris dan persamaan kimia
Rumus empiris dan persamaan kimiaRumus empiris dan persamaan kimia
Rumus empiris dan persamaan kimiaPuspita Eka Rohmah
 

More from Puspita Eka Rohmah (10)

Bahan - bahan dalam perancangan teknik
Bahan - bahan dalam perancangan teknikBahan - bahan dalam perancangan teknik
Bahan - bahan dalam perancangan teknik
 
Review jurnal
Review jurnal Review jurnal
Review jurnal
 
Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)
Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)
Materi Jurnal 2 (Healt Effect From Wind Turbin)
 
Beberapa istilah dalam ilmu lingkungan
Beberapa istilah dalam ilmu lingkunganBeberapa istilah dalam ilmu lingkungan
Beberapa istilah dalam ilmu lingkungan
 
Tatanan materi berwujud padat
Tatanan materi berwujud padatTatanan materi berwujud padat
Tatanan materi berwujud padat
 
Kimia periodik unsur
Kimia periodik unsurKimia periodik unsur
Kimia periodik unsur
 
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
 
Massa atom, jumlah partikel, dan mol
Massa atom, jumlah partikel, dan molMassa atom, jumlah partikel, dan mol
Massa atom, jumlah partikel, dan mol
 
Bentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
Bentuk Energi dan Bahasa TermodinamikaBentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
Bentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
 
Rumus empiris dan persamaan kimia
Rumus empiris dan persamaan kimiaRumus empiris dan persamaan kimia
Rumus empiris dan persamaan kimia
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare

  • 1. ISSN 1907-9850 1 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTITUMOR PADA DAGING BUAH PARE (Momordica charantia L.) Wiwik Susanah Rita, I W. Suirta, dan Ali Sabikin Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK Isolasi dan identifikasi senyawa yang berpotensi sebagai antitumor pada buah pare telah dilakukan. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana, kloroform, dan etanol. Ketiga ekstrak yang diperoleh diuji aktivitasnya dengan larva udang Artemia salina L.. Ekstrak yang paling toksik adalah ekstrak etanol dengan LC50 223 ppm. Pemisahan dengan kromatogarfi kolom menggunakan fase diam silika gel 60 dan fase gerak benzena : asam asetat (8:2) menghasilkan 3 fraksi. Uji toksisitas ketiga fraksi menunjukkan bahwa semua fraksi bersifat toksik terhadap larva udang Artemia salina L., dengan fraksi yang paling toksik adalah fraksi 1 dengan LC50 31,62 ppm. Namun demikian yang dilanjutkan adalah fraksi 3 dengan LC50 100 ppm. Hal ini disebabkan karena fraksi 1 terdiri dari beberapa senyawa yang sulit dipisahkan secara kromatografi dan jumlah fraksi yang diperoleh sangat sedikit. Fraksi ini selanjutnya diuji kemurniannya dengan KLT dan diuji antitumor menggunakan Agrobacterium tumefacien A-208. Uji antitumor yang dilakukan selama 6 minggu menunjukkan bahwa fraksi 3 berpotensi sebagai antitumor pada konsentrasi 1000 ppm. Hasil identifikasi menggunakan kromatografi gas – spektroskopi massa menunjukkan bahwa isolat aktif antitumor pada daging buah pare mengandung 3 senyawa utama, yaitu ester dioktil heksadioat, asam palmitat, dan asam stearat. Kata kunci: antitumor, buah pare, Artemia salina L., Agrobacterium tumefaciens A-208 ABSTRACT Isolation and identification of the compound which has a potency as antitumor from bitter melon have been carried out. Extraction was conducted n-hexane, chloroform, and ethanol respectively using each extracts obtained were examined with brine shrimp lethality test. The most toxic extract was ethanol extract (LC50 223 ppm). Separation and purification of the compounds from the ethanol extract were conducted by column chromatogaraphy using a gel silica 60 as the stationary phase and benzene : acetic acid ( 8:2) as the mobile phase. This yielded 3 fractions. Then the fractions were examined with brine shrimp lethality test and the most toxic fraction was found to be the fraction 1 (LC50 31,62 ppm), but the fraction that was analysed further was fraction 3 (LC50 100 ppm), because fraction 1 consists of using compounds that were difficult to separate. The purity fraction 3 was tested conducted thin layer chromatography and its activity as antitumor agent was tested using Agrobacterium tumefacien A-208. The test was in 6 weeks and that fraction 3 has a potency as an antitumor agent at 1000 ppm. The identification with gas chromatography – mass spectroscopy indicate that the antitumor isolate from bitter melon contains 3 mayor compoundsnamely dioxtyl hexadioate esther, palmitic acid, stearic acid. Keywords: antitumor, bitter melon, Artemia salina L., Agrobacterium tumefaciens A-208
  • 2. JURNAL KIMIA 2 (1), JANUARI 2008 : 1-6 2 PENDAHULUAN Tumor ganas atau yang sering disebut kanker merupakan penyebab kematian utama kedua (untuk semua umur) di Amerika Serikat. Hampir 1 juta individu ditemukan menderita kanker setiap tahun, sekitar setengah diantaranya meninggal karena penyakit ini, sehingga merupakan salah satu ancaman yang utama terhadap kesehatan. Meskipun usaha pengobatan kanker secara intensif telah dilakukan, namun hingga kini belum ditemukan obat yang dapat mengatasi penyakit tersebut secara memuaskan. Hal ini disebabkan karena rendahnya selektifitas obat-obat antikanker yang digunakan ataupun patogenasi antikanker tersebut yang belum jelas (Yohana et al., 2005; Subahar, 2004). Penyakit ini merupakan ancaman terbesar bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, para ilmuan mulai melakukan riset guna menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan penyakit ini. Salah satu hal yang menjadi pengamatan para ilmuwan adalah obat-obatan tradisional. Hal ini dilakukan mengingat potensi obat tradisional tersebut yang telah lama dipercaya oleh masyarakat mampu menyembuhkan penyakit tertentu (Yohana et al., 2005; Rusmarini, 1996). Salah satu obat tradisional yang telah lama dipercaya masyarakat dapat menyembuhkan penyakit kanker adalah buah pare (Momordica charantia L.). Di Cina, khasiat buah pare sebagai obat tradisional sudah dicatat Lisin sejak tahun 1578. Awalnya sebagai tonikum, obat cacing, obat batuk, antimalaria, sariawan, penyembuh luka, dan penambah nafsu makan. Ratusan riset juga telah banyak dilakukan untuk mengungkap efek buah pahit ini sebagai penurun kadar gula darah (hypopglycemic effect). Riset serupa juga dilakukan di Jerman, Inggris, India, Jepang, Thailand, dan Malaysia mempertegas khasiat pare sebagai antidiabetes (Anonim, 2006 ; Ali et al., 1992). Penemuan kandungan zat berkhasiat lain dalam buah pare sudah banyak dikerjakan. Sejak lama pare digunakan juga sebagai antikanker, antiinfeksi, dan dalam tahun-tahun belakangan terungkap pula kalau pare berkhasiat sebagai antiAIDS. Efek buah pare sebagai anti-virus HIV terletak pada kandungan protein momorcharin alfa dan beta, atau pada protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) (Manitto, 1981 ; Anonim, 2006 ; Liu, 1993). Buah pare yang belum masak mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, serta glikosida cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat. Sabira, B.; Mansoor, A.; Bina, S. S.; Abdullah; Zafar, S.; dan Mohammad juga telah berhasil mengisolasi senyawa steroid, monosiklik alkohol, dan beberapa senyawa triterpenoid (Begum et al., 1996). Pada biji buah pare telah berhasil ditemukan senyawa a -momorcharin yang aktif sebagai agen antitumor, hal ini diharapkan juga akan ditemukan pada daging buah pare yaitu adanya senyawa kimia tertentu yang berpotensi sebagai agen antitumor. Oleh karena potensi buah pare yang begitu besar, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengungkap potensi buah pare khususnya sebagai antitumor (Monitto, 1981). Skrining awal untuk menguji bahan-bahan yang diduga antitumor adalah dengan uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina L. Metode ini sering digunakan sebagai skrining awal terhadap senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak tanaman, karena relatif murah, cepat, dan hasilnya dapat dipercaya. Oleh karena itu di dalam penelitian ini, uji senyawa aktif dilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina L. sampai diperoleh isolat aktif, kemudian baru diuji antitumor dengan menggunakan bakteri Agrobacterium tumefaciens A-208 untuk memastikan apakah isolat yang diperoleh benar-benar bersifat antitumor (Ledenberg, 1992). MATERI DAN METODE Bahan Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah kloroform, n-heksana, etanol, dimetilsulfoksida, etil asetat, akuades, asam asetat, asam sulfat pekat, silika gel GF 254, silika gel 60, dan natrium hidroksida, pereaksi pendeteksi untuk : alkaloid, flavonoid, steroid, dan terpenoid.
  • 3. ISSN 1907-9850 3 Peralatan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pisau, seperangkat alat penumbuk, blender, gelas beker, neraca analitik, erlenmeyer, corong pisah, kolom kromatografi, kertas saring, kain kasa, toples, akuarium, labu ukur, pipet volum, pipet tetes, pipet ukur, pipet mikro, tabung reaksi, bejana kromatografi lapis tipis, rotary vacuum evaporator, lampu Ultra Violet untuk penampak bercak noda, tusuk gigi, Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa. Cara kerja Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging buah pare yang diperoleh dari pasar Jimbaran Bali pada bulan Maret Tahun 2004. Selanjutnya sekitar 35 kg buah pare dikumpulkan dan dibersihkan, kemudian buah pare dicelupkan ke dalam alkohol (etanol) mendidih yang bertujuan untuk menghentikan proses metabolisme. Selanjutnya dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dengan cara diletakkan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari langsung. Buah pare yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender sehingga menjadi serbuk. Serbuk buah pare ditimbang sebanyak 1000 g dan diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut n-heksana selama 24 jam kemudian disaring. Setelah itu ampas dikeringkan hingga terbebas dari pelarut n-heksana dan dimaserasi kembali selama 24 jam menggunakan kloroform.. Setelah itu ampas kembali dikeringkan sampai terbebas dari pelarutnya. Selanjutnya dimaserasi kembali dengan pelarut etanol selama 24 jam kemudian disaring,. Ketiga ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary vacum evaporator sampai diperoleh ekstrak pekat kloroform, etanol, dan n-heksana. Ketiga ekstrak pekat yang diperoeh selanjutnya diuji toksisitasnya dengan mengunakan larva udang Artemia salina L. Media brine shrimp dibuat dengan menyaring air laut secukupnya. Medium tersebut kemudian dimasukkan ke dalam akuarium yang memiliki sekat berlubang. Satu bagian dari akuarium tersebut dibuat terang sedangkan bagian yang lain dibuat gelap. Telur udang dimasukkan pada bagian yang gelap, selanjutnya akuarium disimpan pada tempat yang memiliki penerangan yang cukup selama 48 jam. Botol disiapkan untuk pengujian, dimana masing-masing sampel dibutuhkan 9 botol dan satu botol sebagai kontrol. Ekstrak kental n-heksana, kloroform, dan etanol ditimbang sebanyak 20 mg dan dilarutkan dengan menggunakan pelarutnya masing-masing. Selanjutnya larutan yang diperoleh dipipet masing-masing sebanyak 500 L, 50 L, dan 5 L, dan dimasukkan ke dalam botol, pelarutnya diuapkan selama 24 jam, selanjutnya dimasukkan 2 mL air laut, 50 L dimetil sulfoksida, 10 ekor larva udang, dan setetes larutan ragi roti, kemudian ditambahkan air laut sampai volumenya menjadi 5 mL, sehingga konsentrasinya masing-masing menjadi 10, 100, dan 1000 ppm. Untuk kontrol, ke dalam botol dimasukkan 2 mL air laut, 50 L dimetil sulfoksida, 10 ekor larva udang dan setetes larutan ragi roti, kemudian ditambahkan air laut sampai volumenya menjadi 5 mL. Pengamatan dilakukan selama 24 jam terhadap kematian larva udang. Analisis data kemudian dilakukan untuk mencari (LC50). Ekstrak aktif yang diperoleh selanjutnya di kromatografi lapis tipis (KLT) dengan mengunakan fase diam silika gel GF254 yang bertujuan untuk mencari eluen yang nantinya akan digunakan sebagai eluen dalam kromatografi kolom. Dari hasil kolom akan diperoleh beberapa eluat yang ditampung dalam botol setiap 2 mL. Selanjutnya eluat itu digabungkan dengan mengunakan KLT penggabungan sehingga diperoleh beberapa fraksi. Fraksi-fraksi tersebut diuji toksisitasnya dengan mnegunakan Artemia salina L. Analisis data selanjutnya dilakukan untuk mencari LC50 fraksi aktif yang diperoleh selanjutnya diuji kemurnian dengan KLT. Fraksi yang telah murni secara KLT selanjutnya di uji antitumor dengan mengunakan Agrobacterium tumefaciens A-208 dan diidentifikasi dengan pereaksi warna dan Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa.
  • 4. JURNAL KIMIA 2 (1), JANUARI 2008 : 1-6 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi Sebanyak 1000 g serbuk buah pare diekstraksi berturut-turut dengan 6 L n-heksana, 4 L kloroform, dan 4 L etanol, selanjutnya ketiga ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary vacum evaporator, sehingga diperoleh ekstrak kental n-heksana berwarna hijau sebanyak 4,62 g, ekstrak kental kloroform berwarna hijau sebanyak 11,68 g, dan ekstrak kental metanol berwarna hijau pekat sebanyak 26,09 g. Uji toksisitas terhadap ketiga ekstrak yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan n-heksana bersifat toksik dengan LC50 kurang dari 1000 ppm yaitu, 223 dan 602,55 sedang ekstrak kloroform tidak dikatakan bersifat toksik karena nilai LC50 lebih dari 1000 ppm. Pemisahan dan Pemurnian Ekstrak yang paling aktif (etanol) selanjutnya dipisahkan dengan mengunakan kromatografi kolom dengan fase diam silika gel 60 dan fase gerak terbaik yang diperoleh dari KLT, yaitu asam asetat: benzena (2:8). Hasil dari kromatografi kolom diperoleh 115 fraksi. Fraksi yang diperoleh selanjutnya digabungkan dengan KLT pengabungan dan diperoleh 3 fraksi dengan berat fraksi 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 0,41; 0,37; dan 0,30. Fraksi ini selanjutnya diuji toksisitasnya dengan larva udang dan diperoleh ketiga fraksi bersifat aktif toksik dengan LC50 untuk fraksi 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 31,62; 120; dan 100 terlihat bahwa fraksi 1 merupakan fraksi yang paling aktif toksik, namun yang dilanjutkan adalah fraksi 3, hal ini disebabkan karena fraksi 1 merupakan gabungan dari beberapa senyawa yang jarak noda satu dengan noda lainnya sangat berdekatan dan berekor, hal ini mengakibatkan noda-noda tersebut sangat susah dipisahkan. Walaupun sudah dilakukan pencarian eluen dengan menggunakan campuran dari beberapa pelarut, namun belum ditemukan pelarut yang tepat untuk memisahkan, selain itu juga jumlah fraksi 1 yang relatif cukup sedikit, sehingga nantinya kalau dipaksakan untuk melakukan pemisahan dihawatirkan jumlah sampel yang diperoleh sedikit sehingga analisis lebih lanjut tidak dapat dikerjakan, sehingga yang dilanjutkan adalah fraksi 3, karena fraksi 3 relatif cukup toksik dengan LC50 100 ppm. Fraksi 3 selanjutnya diuji kemurnian dengan mengunakan KLT diperoleh bahwa fraksi 3 relatif murni secara KLT. Isolat ini selanjutnya diuji antitumor dengan mengunakan Agrobacterium tumefaciens A-208 dan diperoleh bahwa isolat 3 positif sebagai antitumor pada konsentrasi 1000 ppm. Isolat ini selanjutnya diidentifikasi dengan pereaksi warna dan Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa. Identifikasi dengan Pereaksi Warna Isolat aktif antitumor yang diperoleh selanjutnya diuji golongan fitokimianya dengan menggunakan beberapa pereaksi pendeteksi golongan dengan hasil seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji warna isolat aktif antitumor Senyawa Pereaksi Hasil /warna Kesimpulan Alkaloid Mayer Tidak terbentuk endapan - Wagner Tidak terbentuk endapan - NaOH 10% Tidak terbentuk endapan - Flavonoid Willstater Tidak terjadi perubahan - Smith-Matcalfe Tidak terjadi perubahan - NaOH 10% Tidak terjadi perubahan - Triterpen L-B Coklat + H2SO4 Pekat Coklat + H2SO4 50% Coklat +
  • 5. ISSN 1907-9850 5 Setelah diuji dengan menggunakan pereaksi pendeteksi, reaksi positif hanya ditunjukkan pada pereaksi-pereaksi terpenoid yaitu dengan Lieberman-Burchard (L-B) memberikan perubahan warna menjadi coklat dengan H2SO4 memberikan warna coklat, dan dengan menggunakan H2SO4 50% juga memberikan warna coklat, jadi kemungkinan Isolat yang diperoleh adalah terpenoid jenuh atau bahkan negatif terpenoid hal ini disebabkan karena asam-asam lemak juga dapat bereaksi dengan pereaksi-pereaksi diatas menghasilkan warna yang sama yaitu warna coklat. Identifikasi dengan Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa. Isolat aktif antitumor yang diperoleh selanjutnya dikarakterisasi dengan Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa. Hasil dari Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa menunjukkan adanya beberapa puncak yang mengindikasikan bahwa isolat yang diperoleh belum murni. Namun demikian dalam isolat mengandung beberapa puncak senyawa yang relatif cukup besar seperti puncak senyawa yag memiliki waktu retensi (tr) 15,42 ; 17, 31; dan 19.37 menit. Senyawa utama ditunjukkan pada waktu retensi 17.31 menit. Spektrum senyawa I dengan tr 15, 41 menit. Pada spektrum tersebut terlihat adanya ion-ion pada m/z 256(M+) dan m/z 73 (puncak dasar). Ion molekul pada m/z 256 mengindikasikan berat molekul 256, yang berdasarkan literature dalam data base identik dengan asam heksadekanoat. Spektrum senyawa II dengan tr 17, 31 menit Pada spektrum tersebut terlihat adanya ion-ion pada m/z 284 (M+) dan m/z 73 (puncak dasar). Ion molekul pada m/z 284 menunjukkan berat molekul senyawa II adalah 284. Berdasarkan data literatur dalam data base senyawa ini identik dengan asam oktadekanoat. Spektrum senyawa III dengan tr 19, 37 menit. Berdasarkan data library NIST02.L senyawa ini identik dengan ester dioktil heksadioat (C22H24O4) mempunyai berat molekul 370 dengan demikian ion molekul senyawa III adalah 370. Tidak terlihatnya ion molekul senyawa diatas kemungkinan disebabkan tidak stabilnya ion molekul dari senyawa tersebut (C22H24O4 +). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ekstrak etanol dari buah pare (Momordica charantia L.) bersifat toksik terhadap larva udang Artemia salina L. dengan LC50 230 ppm. 2. Dari uji aktivitas antitumor dengan bacterium tumefaciens A-208 terhadap isolat aktif toksik menunjukkan bahwa isolat tersebut aktif antitumor. 3. Isolat yang bersifat antitumor dari buah pare diduga gabungan dari beberapa senyawa dengan 3 senyawa mayor yang sebagian besar merupakan asam-asam organik, ketiga senyawa tersebut yaitu, asam heksadekanoat, Asam oktadekanoat, dan ester dioktilheksadioat. Saran Hasil identifikasi dengan menggunakan Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa diperoleh data bahwa isolat 3 merupakan gabungan dari beberapa senyawa sehingga perlu dilakukan pemisahan terhadap isolat 3 serta uji senyawa hasil pemisahan dari isolat 3 tersebut sehingga nantinya akan diperoleh senyawa tunggal yang bersifat antitumor. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. I Made Siaka, M.Sc.(Hons), Bapak Drs. I Made Sukadana, M.Si. dan Ibu Ir. Wahyu Dwijani Sulishingtiyas, M.Kes. atas masukan dan sarannya sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2006, Khasiat dan Kegunaan Senyawa Kimia dalam Buah Pare,
  • 6. JURNAL KIMIA 2 (1), JANUARI 2008 : 1-6 6 http://www.Kompas.com/kesehatan/new s/0207/02/192257.htm.,23 Pebruari 2006 Ali, Liaguai, Abul Kalam, A. K. M., Ikbal, R. M, Mohammad. M, Nilufaz. R, Muhammad N. A., and Begun R., 1992, Studies on Hypoglycemic Effects of Fruit Pulp, Seed, and Whole Plant of Momordica Charantia on Normal and Diabetic Model Rats, Planta Med., Volume 20, 408-412 Begum. S., Mansoor. A., Bina S. S., Abdulkhan, Zafar S. S., and Mohammad A., 1996, Triterpenes, a Sterol, and a Monocyclic Alkohol from Momordica Charantia, Phytochemistry, Volume 44 (2), 1313- 1319 Ledenberg, J., 1992. Encylopedi of Microbiology, Volume Academic Press Inc, Rockefller University, New York Liu, W. K., S. F. Sze, and H. W. Yeung, 1993, Action of -Momorcharin, a Ribosoma Inactivating Protein, on Cultured Tumor Cell Lines, Gen. Pharmac, Volume 25 (4), 75-77 Manitto, P., 1981, Biosintesis Produk Alam, a.b. Koensoemardyah, IKIP Semarang, Semarang Rusmarini, I. A., 1996, Pengobatan Tanaman Obat Bali, Edisi ke-2, Puri Damai, Denpasar Subahar Tati S., 2004, Khasiat dan Manfaat Pare, Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta Yohana, Arisandi, dan Yovita Andriani, 2005, Khasiat Tanaman Obat, Pustaka Buku Murah, Jakarta