SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
TUGAS SLIDE
MIKRO EKONOMI
Kelmpok:
Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
Dosen Pengampu:
Dr .Sigit Sardjono, M.Ec
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya
Indifference
Curve
Indifference Curve
- Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang
keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen
mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran
utility yang digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu
bersifat subjektif.
- Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak
realistik karena jika income seseorang meningkat makan marginal utility dari
uang akan berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa membeli
kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli. Dengan kombinasi
yang baru ini konsumen akan merasakan tingkat kepuasannya bertambah.
- Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis
saja.
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
- Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).Read Jewish American
- Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of
moneyLearn Jewish American)
- Utility dinyatakan secara ordinal
- Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility)
- The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi
- Consistency and transitity of choice
1. Asumsi dalam pendekatan Indifference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori Indifference
curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki
barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan
jumlah tertentu. Pengorbanan barang Y untuk mendapatkan tambahan barang X
yang sama pengorbanan (pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin
berkurang. Lihat gambar dibawah ini AA” > BB” dan seterusnya.
2. Kurva IC menunjukan berlakunya hukum
diminishing marginal rate of substitution
3. Sifat-sifat indifference curve
- Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah
jumlah barnag X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi.
Sebaliknya bila barang Y ditambah maka barang X yang akan dikurangi.
Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang.
- Cembung terhadap titik 0 atau origin
- Dua IC tidak akan saling berpotongan
Keterangan: Kalau bergerak dari arah titik A menuju titik B berarti pada
awalnya konsumen lebih banyak mempunyai barang Y. Jika konsumne
ingin mendapatkan tambahan barang X maka konsumen harus bersedia
Untuk melepas Barang Y Lebih besar dari barang X yang diperlukan
4. Jika terjadi kumpulan kurva IC, Kurva IC yang
semakin jauh dari titik origin, utilitasnya semakin
besar
Keterangan gambar dibawah kombinasi X dan Y pasa Indifference curve (IC) akan
berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan
IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC
yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi.
Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan
utilitas lebih tinggi.
5. Pada dua IC tidak saling berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini
disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan
kombinasi di titik C. Hal ini terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
kombinasi di titik Balik sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Hal ini dikarenakan
tidak terletak pada IC yang
Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan kepuasan yang
maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yang ada pada curve
indifference makan perlu diketahui kombinasi-kombinasi yang mana yang dapat
dicapai oleh konsumen berdasarkan batasan penghasilannya.
Persamaan Budget Line dapat dituliskan sebagai berikut:
BPx.(X)+Py.Y Keterangan: B= Anggaran
Px= Tingkat harga X
Py= Tingkat Harga Y
Cara membuat garis anggaran (budget line) tersebut di atas ialah menghubungkan
dua titik kombinasi ekstrem antara barang X dan Y. Kombinasi ekstrem ialah
kombinasi yang terjadi bila pendapatan konsumen seluruhnya dibelikan dengan
barang X berarti barang Y= 0 dan bila pendapat konsumen dibelikan seluruhnya
barang Y berarti barang X= 0.
Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi
yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran
(budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang
diperbuat. Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilitasnya,
sedangkan dari (B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka pertanyaannya
adalah: dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya; atau dengan utilitas
tertentu berapakah dana minimal yang diperlukan.
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu
mengonsumsi kombinasi barang yang optimal.
Keseimbangan Konsumen Yang Optimal
Keterangan: Dari gambardi atas ada 4 titik (A, B, C, dan D) Kombinasi.
Dari 4 kombinasi di atas, kombinasi yang memberikan utilitas paling
tinggi adalah kombinasi D, karena kombinasi di titik D ini terletak di IC
yang paling jauh dari titik origin.
Perubahan utilitas konsumen
- Berubahnya saah satu dari harga barang
- Berubahnya pendapatan konsumen
- Perubahan harga pada barang normal dan inferior:
- Perubahan harga pada barang normal: Jika terjadi perubahan harga, misalkan
barang X harga lebih murah maka konsumen akan membeli barang X dengan jumlah
yang banyak
- Perubahan harga pada barabg inferior: Semakin murahnya barang X menghasilkan
efek pendapatan negatif, yaitu jumlah barang X yang diminta berkurang
Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya
kombinasi guna maksimal ini:
Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga
akan mengubah jumlah yang diminta. Jika di misalkan
harga barang X mengalami penurunan sedangkan harga
barang Y tetap, maka BL akan berubah dari dari BL ke
BL1 ke BL2 (perubahan tersebut dapat dilihat pada
gambar 4.8). Sekarang keseimbangan berubah dan titik A
ke titik B ke titik C. Atas dasar perubahan yang terjadi
dapat ditarik kesimpulan hubungan antara jumlah
barang X yang diminta (diturunkan dan titik A, B, dan C)
karena perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah
kurva permintaan. Jadi kurva permintaan adalah
keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen
untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu).
Bila titik-titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL
dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal
dengan price consumption curve (FCC), yaitu garis yang
menunjukkan keseimbangan konsumen karena
perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat
pendapatan tetap
Derivasi kurva permintaan dari kurva PCC
Penggambaran Kurva engel dari kurva ICC
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva Engel yang menggambarkan hubungan
antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta (Earnest Engel adalah
orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan
terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam kurva Engel, sebagai sumbu
vertika adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas).
Jadi ICC atau kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap
perubahan pendapatan. ICC atau Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai
barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat
diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffen.
Engel mencermati bahwa jika barang yang diminta adalah barang pertanian
atau barang yang bersifat mudah rusak (perishable goods) maka perubahan
pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah barang yang diminta
secara progresif dalam jumlah besar.
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva Engel yang
menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan
jumlah barang yang diminta (Earnest Engel adalah orang
pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat
pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi.
Dalam kurva Engel, sebagai sumbu vertika adalah
pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas).
Jadi ICC atau kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu
barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau Kurva
Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang terhadap
perubahan pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat
diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffen.
Engel mencermati bahwa jika barang yang diminta adalah
barang pertanian atau barang yang bersifat mudah rusak
(perishable goods) maka perubahan pendapatan tidak diikuti
dengan perubahan jumlah barang yang diminta secara
progresif dalam jumlah besar.
Bentuk Indifference Curve
Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva indifference curve adalah nonlinier
turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
Kurva indifference yang linier menunjukan
adanya substitusi sempurna
Kurva Indifference Curve yang berupa
huruf L menunjukan barang
komplemen
Kritik
- Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah
mudah
- Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan
harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-
faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau
meninggalkan barang X
- IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising,
past behaviour of stock
Kritik terhadap pendekatan Indifference curve
Perilaku Produsen
Kelmpok:
Virgi ainun Iqbal
Perilaku Produsen
 KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan
“jangka pendek” dan “jangka panjang”.Ukuran jangka waktu tidak sama
antara industri satu dengan industri lainnya.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber
yang digunakan.
Dalam jangka panjang semua factor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi factor-faktor produksi yang paling efisien.
 FUNGSI PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.Fungsi
produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi dan barang
produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.Fungsi produksi adalah
hubungan fisik anatara input (bersumber masukan) dengan output
(barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
Secara sistematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = F(C,L,B,S)
Di mana:
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
 ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK
Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi
diungkapkan dengan kurva TP (totak product),AP (average product),dan MP (marginal
product).
 HUKUM TAMBAHAN HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG
(The law of diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hukum pertambahan hasil
yang semakin berkurang (law of diminishing returns).Dalam hubungan produksi jangka
pendek,di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi
lainnya tetap,akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah
faktor produksi variabel itu secara terus menerus.
 TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
TAHAP 1
Mulai dari titik asal(0) sampai titik maksimum produksi rata-rata
(AP),yaitu pada saat produksi marginal (MP) sama dengan produksi
rata-rata (AP). Jika labor ditambah,AP bertambah.
TAHAP 2
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal
sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada
saat produksi marginal (MP) sama dengan 0,AP dan MP semakin
berkurang tetapi MP masih positif.
TAHAP 3
AP dan TP pada tahap ini semakinberkurang dan MP menjadi negatif
karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi
ketidakefisiensian tanah dan labor.Akibatnya pada tahap ini produksi
total (TP) menurun terus.
Pasar Persaingan
Sempurna
Kelompofi: Virgi ainun Iqbal & Reza
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat
banyafi penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidafi
dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang
diperjualbelifian di pasar, harga pasar digambarfian oleh garis lurus
yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang.
Dengan demifiian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai
pengifiut harga pasar atau disebut price tafier.. Ciri-Ciri Pasar
Persaingan Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memilifii ciri sebagai berifiut:
Jumlah penjual dan
pembeli sangat banyafi.
Barang yang
diperjualbelifian
homogen/identifi.
Informasi terhadap pasar
sempurna
01 02
Penjual bisa fieluar masufi
03 di pasar dengan mudah. 04
Ciri-ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyafi
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyafi sehingga masing-
masing pembeli maupun penjual tidafi dapat memengaruhi pasar. Hal ini
berarti bahwa harga barang afian tetap fiarena masing-masing
penjual hanya merupafian bagian yang fiecil dari seluruh pembeli dan
penjual yang ada di pasar. Penjual dan pembeli sangat banyafi artinya
lebih dari satu orang: mungfiin seribu orang atau lebih, asal masing-
masing penjual dan pembeli tidafi dapat memengaruhi harga pasar
yang terjadi di pasar.
Barang yang Diperjualbelifian Homogen/Identifi
Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelifian di pasar tersebut
adalah homogen atau satu jenis saja . Barang homogen artinya semua
jenis barang yang ditawarfian semua penjual sama. Jadi produfisi satu
penjual merupafian substitusi yang sempuma dengan hasil produfisi
penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu
dengan lainnya afian mendapatfian barang yang sama.
Penjual Bisa Keluar Masufi di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas fieluar ataupun masufi fie pasar.
Sedang fionsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang
tersebut di pasar. Penjual mudah fieluar masufi pasar artinya baifi
penjual yang baru maupun yang lama bebas untufi masufi atau
meninggalfian pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahafian
produfisi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan
Informasi terhadap Pasar Sempurna
Terdapat informasi yang sempurna, artinya jifia ada fionsumen yang
mengetahui harga yang lebih murah mafia fionsumen yang lain juga
segera mengetahuinya. Demifiian juga jifia ada produsen/penjual yang
mengetahui ada bahan bafiu yang harganya lebih murah mafia
produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. Baifi penjual
maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengfiap. Artinya,
apabila salah satu produsen menggunafian tefinologi baru, mafia
dengan mudah produsen yang lain mengifiutinya.
Sebagai afiibat dari ciri-ciri tersebut, mafia fiita dapat
menggambarfian fiurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang
menunjufifian hubungan antara jumlah barang yang diminta dan
tingfiat harga tampafi horizontal.
Kita perhatifian dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan
sempurna produsen tidafi dapat memengaruhi harga barang per
satuan, mafia fiurva penerimaan total afian bersifat linier, berbentufi
garis lurus, mulai dari titifi asal fiarena harga adalah fionstan mafia
besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga fiurvanya
berimpit menjadi satu. Jifia digambarfian fie tiga fiurva tersebut
seafian-afian hanya satu fiurva..
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Laba
Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum
adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1besar TC adalah OP2KǪ1.
Sedang besarnya TR adalah OP1LǪ1. Total rugi adalah sebesar P1
P2KL
Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1
P2
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Kerugian yang Minimum
Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin laba mafisimal
adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KǪ1.
Sedang besarnya TC adalah OP2LǪ1. Total LABA (TR – TC) adalah
sebesar P1P2LKBesarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Normal Profit
Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba normal adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KǪ1.
Sedang besarnya TR adalah sama OP1KǪ1. Kita perhatifian perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna seperti gambar di atas, untufi
mendapatfian laba normal perusahaan harus befierja yang paling efisien.
Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidafi bisa
dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain.
Periode Jangfia Pendefi dan Jangfia Panjang Yang Di
alami Perusahaan dalam persaingan Sempurna
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangfia Pendefi
Mafisud jangfia pendefi adalah jangfia wafitu yang demifiian pendefinya
sehingga apabila terjadi fienaifian permintaan barang dan setiap
produsen tidafi mampu untufi menaififian produfisinya serta tidafi
cufiup wafitu bagi perusahaan- perusahaan untufi menambah
perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangfia pendefi perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal.
b. Mendapat laba normal.
c. Menderita fierugian.
Gambar grafifi perusahaan dalam persaingan sempurna yang
mengalami laba supernormal, normal, dan fierugian bisa dilihat pada
Gambar 8.3, 8.4, dan 8.5.
Dalam jangfia pendefi suatu perusahaaan yang mengalami fierugian masih mungfiin
untufi memutusfian tetap berprodufisi, mesfiipun menderita rugi. Afian tetapi, posisi
efiuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum, yaitu AVC masih bisa
tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidafi bisa tertutup.
Difiarenafian fierugian sebesar AFC, baifi perusahaan tutup usaha maupun
melanjutfian usaha fiondisinya afian sama saja. Afian berbeda jifia penerimaan
penjualan sudah tidafi bisa menutup AFC. Pada fiondisi ini perusahaan sebaifinya tutup
usaha. Jifia tutup usaha perusahaan masih juga membayar AFC-nya. Jifia tidafi tutup
usaha perusahaan juga mengalami fierugian sebesar AFC-nya tetapi masih
mempunyai fiemungfiinan terjadinya perubahan demand terhadap produfi yang
diperjualbelifian. Saat ini ditunjufifian oleh harga di bawah SAC, dan di atas SAVC.
Berarti bahwa sebagian dan ongfios tetap masih bisa ditutup oleh fielebihan P1 atas
AVC dan ongfios variabel itu sudah bisa ditutup.
Pada harga P =AVC perusahaan tidafi perlu tutup usaha fiarena
tutup usaha dengan melanjutfian usaha fiondisi fierugiannya
sama, yaitu KL. Titifi ini disebut shortdown point. Hal ini dapat
dilihat dengan gambar sebagai berifiut:
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangfia Pendefi
● Mafisud jangfia pendefi adalah jangfia wafitu yang demifiian pendefinya
sehingga apabila terjadi fienaifian permintaan barang dan setiap produsen
tidafi mampu untufi menaififian produfisinya serta tidafi cufiup wafitu bagi
perusahaan- perusahaan untufi menambah perusahaan-perusahaan yang
baru.
● Dalam jangfia pendefi perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
● mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal.
● b. Mendapat laba normal.
● c. Menderita fierugian.
● Gambar grafifi perusahaan dalam persaingan sempurna yang mengalami
laba supernormal, normal, dan fierugian bisa dilihat pada Gambar 8.3, 8.4,
dan 8.5.
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
dalam Periode Jangfia Panjang
Mafisud jangfia panjang adalah jangfia wafitu yang cufiup lama di
mana produsen masih ada fiesempatan untufi memperbanyafi
produfisinya untufi dipasarfian atau masih dapat mendirifian
perusahaan-perusahaan baru untufi menaififian produfisinya apabila
terjadi fienaifian permintaan barang.
Jifia dalam periode jangfia pendefi perusahaan yang berada dalam
pasar persaingan sempurna dapat mengalami tiga fieadaan, yaitu
laba, titifi impas, dan fierugian. Dalam jangfia panjang perusahaan-
perusahaan hanya mendapatfian normal profit saja . Mengapa jifia
ada perusahaan mendapatfian laba, afian mendorong perusahaan
baru masufi dalam pasar ? Masufinya perusahaan baru afian
menambah jumlah produfisi . Bertambahnya jumlah produfisi afian
menyebabfian harga jual turun.
Dalam jangfia panjang mendorong perusahan-perusahaan baru
masufi fie dalam pasar dan perusahaan-perusahaan yang ada
ingin menambah produfisinya Sebalifinya, fialau dalam jangfia
pendefi terjadi fierugian, mendorong perusahaan- perusahaan
mengurangi produfisi atau mendorong fieluarnya perusahaan-
perusahaan dari pasar.
Tambahnya fiapasitas produfisi dan masufinya perusahaan-perusahan baru
mengafiibatfian bergesemya fiurva Supply fie fianan dan harga afian turun.
Apabila turunnya harga ini sudah sampai pada P = LAC mafia tiap- tiap
perusahaan hanya afian menerima fieuntungan normal saja. Berarti tidafi
ada dorongan lagi bagi perusahaan untufi menaififian produfisinya maupun
masufinya perusahaan- perusahaan baru fie dalam industri.
Kesimpulannya bahwa dalam jangfia panjang perusahaan-perusahaan
"selalu hanya afian memperoleh fieuntungan normal saja dengan MR = MC=/
AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menenima fieuntungan
normal dinamafian "Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya:
apabila harga turun sedifiit saja perusahaan afian segera fieluar dari pasar.
Keburufian dan Kebaifian Perusahaan yang Berada
dalam Pasar Persaingan Sempurna
Keburufiannya:
Tidafi ada inovasi dan membatasi pilihan fionsumen. Produfi yang
diperjualbelifian identifi dan perusahaan harus befierja yang paling
efisien agar tidafi mengalami fierugian sehingga produfi yang
diperjualbelifian tidafi ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan
yang lain produfinya sama persis atau identifi. Produfi yang homogen ini
berafiibat membatasi pilihan fionsumen. Konsumen tidafi bisa memilih
fiarena masing-masing fionsumen tidafi fiuasa memengaruhi pasar..
Kebaifiannyaa
Kebaifiannya:
Adanya alofiasi sumber daya yang efisien dan adanya fiebebasan
bertindafi. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat fietat. Oleh fiarena itu, agar tidafi
mengalami fierugian perusahaan harus befierja seefisien mungfiin. Jifia
tidafi bisa efisien, perusahan baru siap memasufii pasar sebagai
pesaing, dan hal ini afian menyebabfian tambahnya supply dan
selanjutnya berafiibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru
memasufii pasar ini dipersyaratfian pada pasar persaingan sempurna.
Persaingan yang fietat dan mudahnya memasufii pasar berafiibat
alofiasi sumber daya menjadi efisen dan fionsumen dapat memperoleh
barang dengan harga yang fiompetitif.
PENENTUAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kelmpok:
Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
- BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product
differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya
sama sehingga menjadi berbeda( Caranya dengan promosi, advertensi,
perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain
sebagainya} Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dan lain
sebagainya.
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. Pertama, terdapat
unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam.
Dalam pasar dengan persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk
suatu jenis produk tertentu, dan produk masing-masing penjual dapat dibedakan
dari produk penjual lainnya. Suatu pertanyaanmungkin timbul mengenai apa yang
dimaksud dengan "banyak penjual”. Bagaimana kita dapat membedakan antara
oligopoli dengan perbedaan produk (differentiated oligopoly) dengan persaingan
monopoli? Berapa banyak penjual yang ada dalam pasar baru dapat dinamakan
persaingan monopoli? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak dapat dijawab hanya
berdasarkan jumlah penjual saja.
Pembedaan produk membuat unit produk yang dijual oleh seorang
penjual tidak sama dengan unit produk penjual lain. Tak ada harga
tunggal yang berlaku untuk produk yang dibedakan dałam seluruh industri.
Perlu diketahui bahwa adanya ongkos tambahan seperti ongkos advertensi
dan lain sebagainya iłu merupakan penyebab pasar tersebut menjadi berbentuk
pasar persaingan monopoli. Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga seperti
pada pasar yang lain, maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan
menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima
keuntungan normal saja. Pada pasar persaingan monopoli barang heterogen
sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan harga yang sama.
Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya
perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya
tertutup. Apabila dalam jangka panjang ada perusahaan-perusahaan dalam
persaingan ini mengalami keuntungan lebih, maka akan mendorong masuknya
perusahaanperusahaan lain. Untuk masuk ke dalam industri/pasar perusahaan-
perusahaan yang telah ada harus menambah kapasitas produksinya.
Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di
antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada
persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya horizontal atau elastis
sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand
perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis. Kemiringannya di
antara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
- TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami
tiga hal, yaitu:
- Mendapat laba supernormal.
- Mendapat laba normal.
- Menderita kerugian.
1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat
Laba Supernormal
Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan
menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OPI
dan output yang dijual sebanyak OQI dan besarnya laba PIP2LK.
2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat
Laba Normal
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan ouput yang menjamin laba
maksimal. Pad kaidah MR=MC harga jual produks sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak QO1 dan besarnya TC=TR, yaitu sebesar OP1KQ1
3. Perusahaan dalam persaingan monopolistic yang mendapat
laba norma
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin
kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada
kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OPI.
Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang
minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQI dan besarnya
TC (OQIKPI), sedang besarnya TR (OQILP2).
- AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN
HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan
harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
2. Efisiensi masing-masing perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan daiam iangka panjang
bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan
mudah. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala
optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah
dibangunnya pada tingkat output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk
sehingga tidak iagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-
rata jangka panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output.
Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berfangsung sehingga kurva biaya
rata-rata jangka panjang untuk setiap perusahaan bersinggungan kembali dengan
kurva permintaan yang dihadapinya.
4. Jenis produk yang tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang
dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya,
atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu
peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen, dan Persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit, Masa
bodoh terhadap perbedaan mutu Yang sebenarnya karena kesediaan untuk membayar
harga yang lebih tinggi untuk merek tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik
dari merek dengan harga yang lebih rendah. Apakah para ibu rumah tangga mengerti
tentang perbandingan mutu antara berbagai merek sabun, detergen, poles lantai,
seterika listrik, dan sebagajnya.
3. Promosi penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam
persaingan monopoii. Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas
pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oieh
penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut
hanyalah menambah biaya produksi. Pemborosan seperti ini lebih kecii
dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli. Dalam oligopoli
usaha penjua) yang satu untuk memper!uas pasarnya akan mendorong
pihak 'ain untuk melakukan usaha yang sama untuk mempertahankan
bagian pasarnya. Persaingan yang seperti itu tidak ada daiam persaingan
monopoli.
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR MONOPOLI
Kelmpok:
Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
ARTI MONOPOLI
• Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam
pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada
perusahan pesaing.
• Keadaan seperti point diatas biasa di sebut
Monopoli Murni atau Pure Monopoly
CIRI CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI
1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan
2. Tidak Mmempunyai Barang pengganti yang mirip
3. Tidak Terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
4. Dapat Mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi Iklan kurang Diperlukan
BEBERAPA FAKOR YANG MENIMBULKAN
ADANYA PASAR MONOPOLI
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan
lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang undang.
Yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada
perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI
PASAR
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah
• Kalau X adalah input ubtuk produk Y, maka penguasaan sumber X
kakan meinmbulkan perusahaan monopoli unutk barang Y, dengan
jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain.
2. Hak paten
• Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam
barang tertentu atau cara produksi tertentu.
3. Terbatas Pasar
• Karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang
terbatas, maka satu perusahaan batu yang berminat masuk pasar tersebut
akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya.
4. Pemberian Hak monopoli oleh Pemerintah
• Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI
pada jalur tertentu.
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang memonopolistik menyamakan MR dengan MC-nya,
maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat
harga pasar untuk produknya.
Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output
optimal pada saat MC=MR
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama
dari fungsi terhadap tingkat output sama dengan nol
HUBUNGAN P,TR, DAN MR
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada
dasarya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam
persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba
yang maksimal dicapai saat MR=MC
Laba,Rugi, dan impas bagi Monopolis
1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibirium,
yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR=MC. Kurva D
dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapt diperoleh
“ekuilibrium perusahaan” yang sekaligus sama dengan “equal pasar”.
2. Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas
Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR=TC. Hal
ini terjadi kareana adanya kenaikan kenaikan ongkos rata-rata sehingga
besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (p) sehingga
TR= OP1KQ dan TC=OQKP1
3. Monopolis yang mendapatkan kerugian
Maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila
terjadi keniakan ongkos rata-rata yang terus menerus sehingga AC
Jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P).
KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
1. Output yang lebih kecil
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
3. Efisiensi Ekonomi
4. Promosi penjualan
DISKRIMINASI HARGA
Kondisi Terjadinya Diskriminansi
Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga:
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-beda secara tajam
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok
berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali
barang-barang yang dibeli.
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertama
b. Diskriminasi harga derajat kedua
c. Diskriminasi Harga derajat ketiga
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
Kelmpok:
Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah
pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual
sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen
lain untuk bereaksi.Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi
harga pasar.
Berdasarkan kriteria CR4, struktur pasar sektor industri di Indonesia menurut Dumairy
(dalam Perekonomian Indonesia) pada tahun 1997 umumnya industri di Indonesia
adalah oligopoli, seperti (1) industri makanan, minuman, dan tembakau 67 persen; (2)
industri kertas dan penerbitan 56 persen; (3) industri kimia 47 persen; (4) industri minyak
bumi dan batubara 55 persen; (5) industri logam dasar 55 persen; (6) industri barang
jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60 persen; (7) industri pengolahan lainnya 60
persen.Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua
sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut
duopoli.Karakter pasar oligopoli yaitu:
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah
produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
DEMAND OLIGOPOLI
Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan
harga yang sama dan masing-masing mempunyai pangsa
(share) pasar yang sama.
Sekarang misalkan perusahaan A berusaha untuk
meningkatkan penjualannya dengan cara menurunan
harganya, maka semua pembeli akan membeli produk
perusahaan A tersebut dan perusahaan B akan kehilangan
pangsa pasar yang cukup besar.
MODEL OLIGOPOLI
Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan
harga yang sama dan masing-masing mempunyai pangsa
(share) pasar yang sama.
Sekarang misalkan perusahaan A berusaha untuk
meningkatkan penjualannya dengan cara menurunan
harganya, maka semua pembeli akan membeli produk
perusahaan A tersebut dan perusahaan B akan kehilangan
pangsa pasar yang cukup besar.
Ada beberapa model pasar oligolopoli, antara lain:
1. Model Cournot
Dengan demikian, perusahaan kedua menganggap bahwa kurva permintaan yang
dihadapinya adalah kurva CD', yang berarti bahwa perusahaan kedua menghasilkan
output setengah dari perusahaan pertama, yaitu sebesar AB dan pada tingkat harga
PB sehingga keuntungannya maksimum (karena MC = MR = 0).
Kemudian perusahaan pertama yang menghadapi suasana ini beranggapan bahwa
perusahaan kedua akan tetap mempertahankan output-nya untuk periode
berikutnyaDengan demikian, perusahaan pertama menawarkan 0,5 dari seluruh
permintaan yang ada di pasar pada periode selanjutnyaSelama perusahaan kedua
dapat menawarkan 0,25 dari seluruh permintaan pasar, perusahaan pertama pada
waktu berikutnya akan menghasilkan 0.5(1 + 0, 25) = 0, 375 dari seluruh permintaan
pasar dan kemudian perusahaan kedua akan melakukan reaksi dengan menawarkan
output setengah dari jumlah output yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama
atau sebesar 0, 5(1 + 0, 375) =0,3125 dan seterusnya.Mereka bersama-sama
memproduksi dua pertiga dari output yang dipersaingkan, di mana P11 = ITC = (1,
atau dengan kata lain mereka memproduksi 2/3.
Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reaction curved) seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Jika perusahaan pertama memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan
memaksimumkan laba dengan memproduksi setengah.Jika sekarang kita
mendapatkan perusahaan pertama bereaksi terhadap perusahaan kedua, maka
akan saling berpotongan pada titik Cournot, di mana kita dapatkan masing-masing
akan memproduksi sepertiga.
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
Misalkan permintaan yang dihadapi duopoli adalah:
Q = a + bX dan b > , serta Q = Q_{1} + Q_{2}
Di mana:
Q = Jumlah output total
Q₁ = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama
Q = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope/kemiringan garis permintaan
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu sama. Apabila keadaan
duopolis tidak sama besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran/skala usaha
yang lebih besar akan memiliki 11R yang lebih kecil.
Buktinya: TR j =P. Q_{j}*di mana ; P = a + b(Q_{1} + Q_{2}) - f(Q_{1}, Q_{2}) Jadi,delta TP
delta Q -= P + Q_{1} * (delta*P)/(delta*Q_{1})
Karena (delta*P)/(delta*Q_{1}) = (delta*P)/(delta*Q_{2}) = (delta*P)/(delta*Q) = b
Maka
STR δα =P+Q SP SQ =P+Q, b
Karena P>0 dan b<0, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar Qi, akan semakin kecil MR.
Sekarang seandainya struktur ongkos yang dihadapi duopolis adalah berbeda:
TC,f,(Q) dan TC, = f₂ (Q)
Syarat keuntungan maksimum:
SP STR, STC = 0 atau MR, = MC,
Di mana MRt¹ < MC,¹
SP STR, STC = 0 atau MR, = MC
Di mana MR2' < MC2'
Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing kurva MR duopolis harus meningkat lebih lambat
daripada meningkatnya MC atau kemiringan kurva MC lebih besar daripada kemiringan kurva
MR.
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan yang dihadapi oleh duopolis di pasar sebagai berikut:
P=100-0,5 Q atau P = 100 -0,5 (Q,+Q)
Sedangkan fungsi ongkos produksi yang dihadapi masing-masing duopolis adalah:
TC, = 5 Q, dan TC, = 0,5 0
Besarnya keuntungan dari masing-masing duopolis adalah:
P₁ = P.Q,-TC, = (100-0,5 (Q+Q). Q)-50
P₁ = 1000, -0,50,2-0,5Q, Q,-50,
P₁ = 950, -0,50,2-0,50,0,
dan P₁ = P.Q-TC, = (100-0,5 (q, +Q). Q) -0,50,2
P = 1000,-0,50,2-0,50, 0, -0,50,2
P=1000-Q,2-0,50,0
Agar terjadi keuntungan maksimum menurut model Cournot, syaratnya:
бр 1=95-Q-0,5 Q₂ = 0 δα
SP -=100-20-0,5 Q, = 0
Dengan demikian fungsi reaksi dari masing-masing perusahaan adalah:
Q=95-0,5Q₂
Q₁₂ = 50 -0,250,
atau
Q=95-0,5 Q, (50 -0,250,)
Q = 80
Q=50-0,25 (80) = 30
Jadi tingkat output total di pasar = Q = 30 + 80 = 110
dan harga yang terjadi di pasar = P = 100 -0,5(1 10) = 45
Secara grafis penentuan posisi keseimbangan Cournot dapat digambarkan sebagai berikut:
Sedangkan,
=TR 1=P+Q1 бр
MR1
= 45+80(-0,5)=5
= 45+30(-0,5) = 30
MR,
Keuntungan dari masing-masing duopolis adalah:
#₁ = PQ-TC
= 45 x 80-5x80 = 3200
T₂ = P.Q₂-TC₂
= 45x30-0,25(30)2=900
kelemahan dari model Cournot, yaitu:
Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak
memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing
adalah tidak realistis.
2. Model Bertrand
Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa
masing- masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan
pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang
ditentukan oleh perusahaan.
a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak
pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya
tidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi
tidak untuk pasar.
C. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga
persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan
atau pesaing baru untuk masuk/keluar pasar.
Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot,
yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan
yang stabil dari pasar. Namun, model inipun tidak lepas dari kritik seperti
halnya model Cournot, Yaitu:
3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil)
Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing perusahaan tidak
menyadari akan ketergantungan mereka, maka pasar akan mencapai
keseimbangan Cournot jika masing-masing perusahaan menganggap
bahwa pesaingnya akan mempertahankan
4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model)
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi
yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi
produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan
melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga,
perusahaan pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga semua perusahaan
dalam industri dianggap telah dewasa dan berpengalaman.
tingkat output-nya, atau perusahaan akan mencapai keseimbangan Bertrand apabila
masing-masing perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing akan
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya.
Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru yang masuk maka
keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme model
pasar monopoli.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
C. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri tidak akan mengikutinya
Dalam Gambar 11.4 di atas ada dua kurva permintaan, yang pertama yaitu kurva
permintaan dd (kurva permintaan Marshall) dan yang kedua adalah kurva permintaan
DD, yaitu kurva bagian pasar yang menggambarkan kuantitas permintaan Z dari
perusahaan yang bersangkutan, apabila semua perusahaan menandingi perubahan
harga dari perusahaan yang bersangkutan.
5. Model Stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli
cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat
berperilaku sepertihalnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot.
Akan tetapi, apabila di pasar ada dua perusahaan yang sama kuat dan keduanya
berharap menjadi pemimpin pasar, maka dalam keadaan ini keseimbangan pasar
yang bersifat stabil tidak akan tercapai.
Penentuan harga
Oleh karena itu, pengetahuan akan
bentuk kurva tersebut tidak berguna
bagi perusahaan A: jika ia mencoba
untuk bergerak sepanjang D,, maka
perusahaan- perusahaan pesaing
akan bereaksi yang bisa memaksa
perusahaan tersebut berpindah ke
kurva lainnya
Namun demikian, permasalahan dalam
pendekatan ini terletak pada kenyataan
bahwa ada banyak teori yang berbeda
tentang perilaku antarperusahaan dan
mesin-mesin teori yang menghasilkan
model penentuan harga yang berbeda
sehingga akan menghasilkan aturan-
aturan pengambilan keputusan yang
berbeda pula
Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve)
dalam oligopoli:
a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P, maka
permintaan akan bertambah ke C,, harga ke P,, maka permintaan akan
bertambah ke B-
●Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun.
●Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P, dan P,
perubahan permintaan akan ke titik B dan C. c. Menaikkan harga ke P,
permintaan ada di titik A, karena reaksi perusahaan mengubah harga maka
kurva permintaan menjadi D,ED
Ciri-ciri pasar oligopoli:
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atm.i barang berbecl;ı
Menghasi[kan barang standar misalnya perıpsahaatj aluıminiım, sedangkan
yang menghasilkan barang berbeda misalnva perul%dhmın mobil, trok, sepeda
motor, dan sebagainya.
2, Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sanwıt Suatu
perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan menurunkan yang lebih
beşar lagi sehingga keduanva akan sama kehilangan pelanggam
3, Promosi masih diperlukan
Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama, terutama pada perusahaan yang menghasilkan barang yang
berbeda.
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLİGOPOLI
Pasar oligopoli ini mempunvai beberapa model dalam menetapkan hatga
produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah:
1, Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model
Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva
permintaan yang patah, Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya
dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan
penjual yang lain dan datang berbondong-bondong unluk membeli barang tersebut,
Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain, Berarti antarpenjual saling bertindak unluk
menurunkan harga.
Model kurva permintaan kinjed demand ini dikembangkan oleh sweezy tahun 1939.
Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual
tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual
lainnya
Model kurva permintaan kinjed demand ini dikembangkan oleh sweezy tahun 1939.
Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual
tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual
lainnya
Dengan tindakan ini maka penjual satu (Dl) kehilangan permintaan QI-QI Inilah yang
dikatakan harga untuk oligopoli adalah rigid (kaku)p sulit untuk dinaikkan dan diturunkan.
Hal ini dikarenakan kurva permintaannya kinked (patah). Bentuk kurva vang kinked itu
adalah PED2. Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan
produsen Iain karena kurva penerimaan marjinalnva adalah PLNMR, yaitu ada bagian
yang patah (LN).
Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan harga tidak berubah selama MC
memotong MR pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya
naik atau turun. Inilah yang bisa menghantarkan mengapa harga pada
pasar oligopoli adalah rigid (tegar).
Harga akan berubah jika MC memotong bagian MR yang condong miring.
Untuk Iebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama
dengan monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif
dalam bentuk:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal-
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh
(karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat
merugikan masyarakat makro.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
Struktur pasar oligopoli mernungkinkan diadakannya kerja sama secara
diarndiam atau secara terang-terangan. Ada tiga faktor yang memungkinkan
terjadinya kerja sama, yaitu:
I. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat
persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan
yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika
mereka mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen
baru dalam industri.
KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS
Contoh 1:
Laba Maksimum dari Model Kurva Demand yang Patah (Kinked Demand)
Diketahui fungsi permintaan untuk harga naik dan turun yang dihadapi Okh seorang
oligopolis adalah: QI = 56 — 4P1 dan Q2 = 20 — P2 dan fungsi biaya perusahaan tersebut
adalah: TC 4Q + 0.25 . Hitunglah: jumlah dan harga yang memaksimumkan laba.
Jawab:
Untuk memaksimumkan laba maka perlu dicari MRI, MR2, dan MC.
QI = 56- 4P1 atau
PI = 14—0.25 QI
TRI = PI QI
TRI14 QI -0.25 QI
MRI = 14-0.5 QI
Q2 = 20— P2 atau
P2 = 20- QI
TR2 = P2 Q2
TR2 = 20 Q2 - Q22
MRP = 20-2 QI
TC = 4Q + 0,25 Q2
MC = 4 = 0,5 Q
Untuk menemukan perpotongan kurva demand DI dan D2, kita pertemukan QI = pada
tingkat harga tertentu yaitu PI = P2 sehingga kita peroleh:
14-0.25 Q = 20- Q
0.75 Q = 6
Q = 8
p = 12
Pada jumlah produksi sebesar 8 dapat diketahui batas atas dan batas bawah dari kurva
MR yang patah
MRI = 14 - 0.5 QI
14-0.5 (8) = 9
MR2 = 20-2Q2
= 20-2 (8) -4
Pada jumlah produksi sebesar 8 maka biaya MC:
Ini berarti bahwa kurva MC memotong kurva MR yang patah karena MC = 8 berada
pada batas 4 - 9. Dengan demikian laba perusahaan dapat dicari sebagai berikut:
Laba =TR-TC
(P x Q)- (4Q +0.25 Q2 ) = (12 x 8) - (4.8+0.25 (8) 2
= 96-( 16) = 48
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Novi Lestari
 
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...Jiantari Marthen
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)Simon Patabang
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linierHaidar Bashofi
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintahRatih Puji Astuti
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Kebutuhan
KebutuhanKebutuhan
Kebutuhan
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
soal dimensi3 dan pembahasan
soal dimensi3 dan pembahasansoal dimensi3 dan pembahasan
soal dimensi3 dan pembahasan
 
Lap1
Lap1Lap1
Lap1
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 

Similar to TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx

tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxRiskaintan3
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfRiskaintan3
 
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxTUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxAfifahtusSyaleha
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxFaisFaisal4
 
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Anggi Andrian
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Ivbagioandi
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachAstana Ilmu
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxIrfanFauzi83
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Defina Sulastiningtiyas
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 

Similar to TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx (20)

TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKROTEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKRO
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptx
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdf
 
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxTUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Iv
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
feb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdffeb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdf
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
 
Ordinal
OrdinalOrdinal
Ordinal
 
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptxKESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
PRILAKU  KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptxPRILAKU  KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
 
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptxPPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx

  • 1. TUGAS SLIDE MIKRO EKONOMI Kelmpok: Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W. Dosen Pengampu: Dr .Sigit Sardjono, M.Ec Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya
  • 3. Indifference Curve - Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran utility yang digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu bersifat subjektif. - Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat makan marginal utility dari uang akan berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli. Dengan kombinasi yang baru ini konsumen akan merasakan tingkat kepuasannya bertambah. - Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja. Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
  • 4. - Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).Read Jewish American - Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of moneyLearn Jewish American) - Utility dinyatakan secara ordinal - Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility) - The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi - Consistency and transitity of choice 1. Asumsi dalam pendekatan Indifference Curve Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori Indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
  • 5. Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Pengorbanan barang Y untuk mendapatkan tambahan barang X yang sama pengorbanan (pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin berkurang. Lihat gambar dibawah ini AA” > BB” dan seterusnya. 2. Kurva IC menunjukan berlakunya hukum diminishing marginal rate of substitution
  • 6. 3. Sifat-sifat indifference curve - Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barnag X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang. - Cembung terhadap titik 0 atau origin - Dua IC tidak akan saling berpotongan Keterangan: Kalau bergerak dari arah titik A menuju titik B berarti pada awalnya konsumen lebih banyak mempunyai barang Y. Jika konsumne ingin mendapatkan tambahan barang X maka konsumen harus bersedia Untuk melepas Barang Y Lebih besar dari barang X yang diperlukan
  • 7. 4. Jika terjadi kumpulan kurva IC, Kurva IC yang semakin jauh dari titik origin, utilitasnya semakin besar Keterangan gambar dibawah kombinasi X dan Y pasa Indifference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
  • 8. 5. Pada dua IC tidak saling berpotongan Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik Balik sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang
  • 9. Kendala Anggaran (Budget Contraint) Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yang ada pada curve indifference makan perlu diketahui kombinasi-kombinasi yang mana yang dapat dicapai oleh konsumen berdasarkan batasan penghasilannya. Persamaan Budget Line dapat dituliskan sebagai berikut: BPx.(X)+Py.Y Keterangan: B= Anggaran Px= Tingkat harga X Py= Tingkat Harga Y Cara membuat garis anggaran (budget line) tersebut di atas ialah menghubungkan dua titik kombinasi ekstrem antara barang X dan Y. Kombinasi ekstrem ialah kombinasi yang terjadi bila pendapatan konsumen seluruhnya dibelikan dengan barang X berarti barang Y= 0 dan bila pendapat konsumen dibelikan seluruhnya barang Y berarti barang X= 0.
  • 10. Keseimbangan Konsumen Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilitasnya, sedangkan dari (B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka pertanyaannya adalah: dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya; atau dengan utilitas tertentu berapakah dana minimal yang diperlukan.
  • 11. Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal. Keseimbangan Konsumen Yang Optimal Keterangan: Dari gambardi atas ada 4 titik (A, B, C, dan D) Kombinasi. Dari 4 kombinasi di atas, kombinasi yang memberikan utilitas paling tinggi adalah kombinasi D, karena kombinasi di titik D ini terletak di IC yang paling jauh dari titik origin.
  • 12. Perubahan utilitas konsumen - Berubahnya saah satu dari harga barang - Berubahnya pendapatan konsumen - Perubahan harga pada barang normal dan inferior: - Perubahan harga pada barang normal: Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah maka konsumen akan membeli barang X dengan jumlah yang banyak - Perubahan harga pada barabg inferior: Semakin murahnya barang X menghasilkan efek pendapatan negatif, yaitu jumlah barang X yang diminta berkurang Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini:
  • 13. Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta. Jika di misalkan harga barang X mengalami penurunan sedangkan harga barang Y tetap, maka BL akan berubah dari dari BL ke BL1 ke BL2 (perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.8). Sekarang keseimbangan berubah dan titik A ke titik B ke titik C. Atas dasar perubahan yang terjadi dapat ditarik kesimpulan hubungan antara jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A, B, dan C) karena perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah kurva permintaan. Jadi kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu). Bila titik-titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal dengan price consumption curve (FCC), yaitu garis yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat pendapatan tetap Derivasi kurva permintaan dari kurva PCC
  • 14. Penggambaran Kurva engel dari kurva ICC Dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva Engel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta (Earnest Engel adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam kurva Engel, sebagai sumbu vertika adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas). Jadi ICC atau kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffen. Engel mencermati bahwa jika barang yang diminta adalah barang pertanian atau barang yang bersifat mudah rusak (perishable goods) maka perubahan pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah barang yang diminta secara progresif dalam jumlah besar. Dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva Engel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta (Earnest Engel adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam kurva Engel, sebagai sumbu vertika adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas). Jadi ICC atau kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffen. Engel mencermati bahwa jika barang yang diminta adalah barang pertanian atau barang yang bersifat mudah rusak (perishable goods) maka perubahan pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah barang yang diminta secara progresif dalam jumlah besar.
  • 15. Bentuk Indifference Curve Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva indifference curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Kurva indifference yang linier menunjukan adanya substitusi sempurna Kurva Indifference Curve yang berupa huruf L menunjukan barang komplemen
  • 16. Kritik - Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah - Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor- faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X - IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behaviour of stock Kritik terhadap pendekatan Indifference curve
  • 18. Perilaku Produsen  KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”.Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Dalam jangka panjang semua factor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi factor-faktor produksi yang paling efisien.
  • 19.  FUNGSI PRODUKSI Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.Fungsi produksi adalah hubungan fisik anatara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Secara sistematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q = F(C,L,B,S) Di mana: Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan Baku S = Skill
  • 20.
  • 21.  ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (totak product),AP (average product),dan MP (marginal product).  HUKUM TAMBAHAN HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG (The law of diminishing Returns) Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (law of diminishing returns).Dalam hubungan produksi jangka pendek,di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap,akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus menerus.
  • 22.  TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI TAHAP 1 Mulai dari titik asal(0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP),yaitu pada saat produksi marginal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah,AP bertambah. TAHAP 2 Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marginal (MP) sama dengan 0,AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. TAHAP 3 AP dan TP pada tahap ini semakinberkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor.Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 24. Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyafi penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidafi dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelifian di pasar, harga pasar digambarfian oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demifiian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengifiut harga pasar atau disebut price tafier.. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
  • 25. Pasar persaingan murni memilifii ciri sebagai berifiut: Jumlah penjual dan pembeli sangat banyafi. Barang yang diperjualbelifian homogen/identifi. Informasi terhadap pasar sempurna 01 02 Penjual bisa fieluar masufi 03 di pasar dengan mudah. 04 Ciri-ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
  • 26. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyafi Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyafi sehingga masing- masing pembeli maupun penjual tidafi dapat memengaruhi pasar. Hal ini berarti bahwa harga barang afian tetap fiarena masing-masing penjual hanya merupafian bagian yang fiecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar. Penjual dan pembeli sangat banyafi artinya lebih dari satu orang: mungfiin seribu orang atau lebih, asal masing- masing penjual dan pembeli tidafi dapat memengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar.
  • 27. Barang yang Diperjualbelifian Homogen/Identifi Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelifian di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenis saja . Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarfian semua penjual sama. Jadi produfisi satu penjual merupafian substitusi yang sempuma dengan hasil produfisi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya afian mendapatfian barang yang sama.
  • 28. Penjual Bisa Keluar Masufi di Pasar dengan Mudah Pembeli maupun penjual bebas fieluar ataupun masufi fie pasar. Sedang fionsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual mudah fieluar masufi pasar artinya baifi penjual yang baru maupun yang lama bebas untufi masufi atau meninggalfian pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahafian produfisi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan
  • 29. Informasi terhadap Pasar Sempurna Terdapat informasi yang sempurna, artinya jifia ada fionsumen yang mengetahui harga yang lebih murah mafia fionsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demifiian juga jifia ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan bafiu yang harganya lebih murah mafia produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. Baifi penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengfiap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunafian tefinologi baru, mafia dengan mudah produsen yang lain mengifiutinya. Sebagai afiibat dari ciri-ciri tersebut, mafia fiita dapat menggambarfian fiurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang menunjufifian hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingfiat harga tampafi horizontal.
  • 30. Kita perhatifian dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidafi dapat memengaruhi harga barang per satuan, mafia fiurva penerimaan total afian bersifat linier, berbentufi garis lurus, mulai dari titifi asal fiarena harga adalah fionstan mafia besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga fiurvanya berimpit menjadi satu. Jifia digambarfian fie tiga fiurva tersebut seafian-afian hanya satu fiurva..
  • 31. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1besar TC adalah OP2KǪ1. Sedang besarnya TR adalah OP1LǪ1. Total rugi adalah sebesar P1 P2KL Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1 P2
  • 32. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin laba mafisimal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KǪ1. Sedang besarnya TC adalah OP2LǪ1. Total LABA (TR – TC) adalah sebesar P1P2LKBesarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2
  • 33. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KǪ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1KǪ1. Kita perhatifian perusahaan dalam pasar persaingan sempurna seperti gambar di atas, untufi mendapatfian laba normal perusahaan harus befierja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidafi bisa dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain.
  • 34. Periode Jangfia Pendefi dan Jangfia Panjang Yang Di alami Perusahaan dalam persaingan Sempurna
  • 35. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangfia Pendefi Mafisud jangfia pendefi adalah jangfia wafitu yang demifiian pendefinya sehingga apabila terjadi fienaifian permintaan barang dan setiap produsen tidafi mampu untufi menaififian produfisinya serta tidafi cufiup wafitu bagi perusahaan- perusahaan untufi menambah perusahaan-perusahaan yang baru. Dalam jangfia pendefi perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal. b. Mendapat laba normal. c. Menderita fierugian. Gambar grafifi perusahaan dalam persaingan sempurna yang mengalami laba supernormal, normal, dan fierugian bisa dilihat pada Gambar 8.3, 8.4, dan 8.5.
  • 36. Dalam jangfia pendefi suatu perusahaaan yang mengalami fierugian masih mungfiin untufi memutusfian tetap berprodufisi, mesfiipun menderita rugi. Afian tetapi, posisi efiuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidafi bisa tertutup. Difiarenafian fierugian sebesar AFC, baifi perusahaan tutup usaha maupun melanjutfian usaha fiondisinya afian sama saja. Afian berbeda jifia penerimaan penjualan sudah tidafi bisa menutup AFC. Pada fiondisi ini perusahaan sebaifinya tutup usaha. Jifia tutup usaha perusahaan masih juga membayar AFC-nya. Jifia tidafi tutup usaha perusahaan juga mengalami fierugian sebesar AFC-nya tetapi masih mempunyai fiemungfiinan terjadinya perubahan demand terhadap produfi yang diperjualbelifian. Saat ini ditunjufifian oleh harga di bawah SAC, dan di atas SAVC. Berarti bahwa sebagian dan ongfios tetap masih bisa ditutup oleh fielebihan P1 atas AVC dan ongfios variabel itu sudah bisa ditutup.
  • 37. Pada harga P =AVC perusahaan tidafi perlu tutup usaha fiarena tutup usaha dengan melanjutfian usaha fiondisi fierugiannya sama, yaitu KL. Titifi ini disebut shortdown point. Hal ini dapat dilihat dengan gambar sebagai berifiut:
  • 38. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangfia Pendefi ● Mafisud jangfia pendefi adalah jangfia wafitu yang demifiian pendefinya sehingga apabila terjadi fienaifian permintaan barang dan setiap produsen tidafi mampu untufi menaififian produfisinya serta tidafi cufiup wafitu bagi perusahaan- perusahaan untufi menambah perusahaan-perusahaan yang baru. ● Dalam jangfia pendefi perusahaan dalam persaingan sempurna dapat ● mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal. ● b. Mendapat laba normal. ● c. Menderita fierugian. ● Gambar grafifi perusahaan dalam persaingan sempurna yang mengalami laba supernormal, normal, dan fierugian bisa dilihat pada Gambar 8.3, 8.4, dan 8.5.
  • 39. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangfia Panjang Mafisud jangfia panjang adalah jangfia wafitu yang cufiup lama di mana produsen masih ada fiesempatan untufi memperbanyafi produfisinya untufi dipasarfian atau masih dapat mendirifian perusahaan-perusahaan baru untufi menaififian produfisinya apabila terjadi fienaifian permintaan barang. Jifia dalam periode jangfia pendefi perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna dapat mengalami tiga fieadaan, yaitu laba, titifi impas, dan fierugian. Dalam jangfia panjang perusahaan- perusahaan hanya mendapatfian normal profit saja . Mengapa jifia ada perusahaan mendapatfian laba, afian mendorong perusahaan baru masufi dalam pasar ? Masufinya perusahaan baru afian menambah jumlah produfisi . Bertambahnya jumlah produfisi afian menyebabfian harga jual turun.
  • 40. Dalam jangfia panjang mendorong perusahan-perusahaan baru masufi fie dalam pasar dan perusahaan-perusahaan yang ada ingin menambah produfisinya Sebalifinya, fialau dalam jangfia pendefi terjadi fierugian, mendorong perusahaan- perusahaan mengurangi produfisi atau mendorong fieluarnya perusahaan- perusahaan dari pasar. Tambahnya fiapasitas produfisi dan masufinya perusahaan-perusahan baru mengafiibatfian bergesemya fiurva Supply fie fianan dan harga afian turun. Apabila turunnya harga ini sudah sampai pada P = LAC mafia tiap- tiap perusahaan hanya afian menerima fieuntungan normal saja. Berarti tidafi ada dorongan lagi bagi perusahaan untufi menaififian produfisinya maupun masufinya perusahaan- perusahaan baru fie dalam industri. Kesimpulannya bahwa dalam jangfia panjang perusahaan-perusahaan "selalu hanya afian memperoleh fieuntungan normal saja dengan MR = MC=/ AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menenima fieuntungan normal dinamafian "Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya: apabila harga turun sedifiit saja perusahaan afian segera fieluar dari pasar.
  • 41.
  • 42. Keburufian dan Kebaifian Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna Keburufiannya: Tidafi ada inovasi dan membatasi pilihan fionsumen. Produfi yang diperjualbelifian identifi dan perusahaan harus befierja yang paling efisien agar tidafi mengalami fierugian sehingga produfi yang diperjualbelifian tidafi ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produfinya sama persis atau identifi. Produfi yang homogen ini berafiibat membatasi pilihan fionsumen. Konsumen tidafi bisa memilih fiarena masing-masing fionsumen tidafi fiuasa memengaruhi pasar.. Kebaifiannyaa
  • 43. Kebaifiannya: Adanya alofiasi sumber daya yang efisien dan adanya fiebebasan bertindafi. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat fietat. Oleh fiarena itu, agar tidafi mengalami fierugian perusahaan harus befierja seefisien mungfiin. Jifia tidafi bisa efisien, perusahan baru siap memasufii pasar sebagai pesaing, dan hal ini afian menyebabfian tambahnya supply dan selanjutnya berafiibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru memasufii pasar ini dipersyaratfian pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang fietat dan mudahnya memasufii pasar berafiibat alofiasi sumber daya menjadi efisen dan fionsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang fiompetitif.
  • 44. PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Kelmpok: Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
  • 45. - BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda( Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya} Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dan lain sebagainya. Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Dalam pasar dengan persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk suatu jenis produk tertentu, dan produk masing-masing penjual dapat dibedakan dari produk penjual lainnya. Suatu pertanyaanmungkin timbul mengenai apa yang dimaksud dengan "banyak penjual”. Bagaimana kita dapat membedakan antara oligopoli dengan perbedaan produk (differentiated oligopoly) dengan persaingan monopoli? Berapa banyak penjual yang ada dalam pasar baru dapat dinamakan persaingan monopoli? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak dapat dijawab hanya berdasarkan jumlah penjual saja.
  • 46. Pembedaan produk membuat unit produk yang dijual oleh seorang penjual tidak sama dengan unit produk penjual lain. Tak ada harga tunggal yang berlaku untuk produk yang dibedakan dałam seluruh industri. Perlu diketahui bahwa adanya ongkos tambahan seperti ongkos advertensi dan lain sebagainya iłu merupakan penyebab pasar tersebut menjadi berbentuk pasar persaingan monopoli. Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang lain, maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan normal saja. Pada pasar persaingan monopoli barang heterogen sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan harga yang sama. Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya tertutup. Apabila dalam jangka panjang ada perusahaan-perusahaan dalam persaingan ini mengalami keuntungan lebih, maka akan mendorong masuknya perusahaanperusahaan lain. Untuk masuk ke dalam industri/pasar perusahaan- perusahaan yang telah ada harus menambah kapasitas produksinya.
  • 47. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya horizontal atau elastis sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis. Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
  • 48. - TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu: - Mendapat laba supernormal. - Mendapat laba normal. - Menderita kerugian.
  • 49. 1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OPI dan output yang dijual sebanyak OQI dan besarnya laba PIP2LK.
  • 50. 2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan ouput yang menjamin laba maksimal. Pad kaidah MR=MC harga jual produks sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak QO1 dan besarnya TC=TR, yaitu sebesar OP1KQ1
  • 51. 3. Perusahaan dalam persaingan monopolistic yang mendapat laba norma MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OPI. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQI dan besarnya TC (OQIKPI), sedang besarnya TR (OQILP2).
  • 52. - AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis. 2. Efisiensi masing-masing perusahaan Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan daiam iangka panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak iagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata- rata jangka panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output. Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berfangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang untuk setiap perusahaan bersinggungan kembali dengan kurva permintaan yang dihadapinya.
  • 53. 4. Jenis produk yang tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen, dan Persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit, Masa bodoh terhadap perbedaan mutu Yang sebenarnya karena kesediaan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk merek tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek dengan harga yang lebih rendah. Apakah para ibu rumah tangga mengerti tentang perbandingan mutu antara berbagai merek sabun, detergen, poles lantai, seterika listrik, dan sebagajnya. 3. Promosi penjualan Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan monopoii. Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oieh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi. Pemborosan seperti ini lebih kecii dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli. Dalam oligopoli usaha penjua) yang satu untuk memper!uas pasarnya akan mendorong pihak 'ain untuk melakukan usaha yang sama untuk mempertahankan bagian pasarnya. Persaingan yang seperti itu tidak ada daiam persaingan monopoli.
  • 54. PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI Kelmpok: Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
  • 55. ARTI MONOPOLI • Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahan pesaing. • Keadaan seperti point diatas biasa di sebut Monopoli Murni atau Pure Monopoly
  • 56. CIRI CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI 1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan 2. Tidak Mmempunyai Barang pengganti yang mirip 3. Tidak Terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri 4. Dapat Mempengaruhi penentuan harga 5. Promosi Iklan kurang Diperlukan
  • 57. BEBERAPA FAKOR YANG MENIMBULKAN ADANYA PASAR MONOPOLI 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang undang. Yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 58. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain: 1. Penguasaan Bahan Mentah • Kalau X adalah input ubtuk produk Y, maka penguasaan sumber X kakan meinmbulkan perusahaan monopoli unutk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. 2. Hak paten • Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu.
  • 59. 3. Terbatas Pasar • Karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan batu yang berminat masuk pasar tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. 4. Pemberian Hak monopoli oleh Pemerintah • Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
  • 60. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Jika suatu perusahaan yang memonopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
  • 61. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC=MR Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi terhadap tingkat output sama dengan nol
  • 62. HUBUNGAN P,TR, DAN MR Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai saat MR=MC
  • 63. Laba,Rugi, dan impas bagi Monopolis 1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibirium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR=MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapt diperoleh “ekuilibrium perusahaan” yang sekaligus sama dengan “equal pasar”.
  • 64. 2. Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR=TC. Hal ini terjadi kareana adanya kenaikan kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (p) sehingga TR= OP1KQ dan TC=OQKP1
  • 65. 3. Monopolis yang mendapatkan kerugian Maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi keniakan ongkos rata-rata yang terus menerus sehingga AC Jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P).
  • 66. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 1. Output yang lebih kecil 2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar 3. Efisiensi Ekonomi 4. Promosi penjualan
  • 67. DISKRIMINASI HARGA Kondisi Terjadinya Diskriminansi Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga: a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli.
  • 68. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: a. Diskriminasi harga derajat pertama b. Diskriminasi harga derajat kedua c. Diskriminasi Harga derajat ketiga
  • 69. PENENTUAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI Kelmpok: Virgi ainun Iqbal & M.Fahreza Surya W.
  • 70. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi.Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
  • 71. Berdasarkan kriteria CR4, struktur pasar sektor industri di Indonesia menurut Dumairy (dalam Perekonomian Indonesia) pada tahun 1997 umumnya industri di Indonesia adalah oligopoli, seperti (1) industri makanan, minuman, dan tembakau 67 persen; (2) industri kertas dan penerbitan 56 persen; (3) industri kimia 47 persen; (4) industri minyak bumi dan batubara 55 persen; (5) industri logam dasar 55 persen; (6) industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60 persen; (7) industri pengolahan lainnya 60 persen.Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli.Karakter pasar oligopoli yaitu: 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi. 2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
  • 72. DEMAND OLIGOPOLI Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan harga yang sama dan masing-masing mempunyai pangsa (share) pasar yang sama. Sekarang misalkan perusahaan A berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cara menurunan harganya, maka semua pembeli akan membeli produk perusahaan A tersebut dan perusahaan B akan kehilangan pangsa pasar yang cukup besar.
  • 73. MODEL OLIGOPOLI Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan harga yang sama dan masing-masing mempunyai pangsa (share) pasar yang sama. Sekarang misalkan perusahaan A berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cara menurunan harganya, maka semua pembeli akan membeli produk perusahaan A tersebut dan perusahaan B akan kehilangan pangsa pasar yang cukup besar.
  • 74. Ada beberapa model pasar oligolopoli, antara lain: 1. Model Cournot Dengan demikian, perusahaan kedua menganggap bahwa kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva CD', yang berarti bahwa perusahaan kedua menghasilkan output setengah dari perusahaan pertama, yaitu sebesar AB dan pada tingkat harga PB sehingga keuntungannya maksimum (karena MC = MR = 0).
  • 75. Kemudian perusahaan pertama yang menghadapi suasana ini beranggapan bahwa perusahaan kedua akan tetap mempertahankan output-nya untuk periode berikutnyaDengan demikian, perusahaan pertama menawarkan 0,5 dari seluruh permintaan yang ada di pasar pada periode selanjutnyaSelama perusahaan kedua dapat menawarkan 0,25 dari seluruh permintaan pasar, perusahaan pertama pada waktu berikutnya akan menghasilkan 0.5(1 + 0, 25) = 0, 375 dari seluruh permintaan pasar dan kemudian perusahaan kedua akan melakukan reaksi dengan menawarkan output setengah dari jumlah output yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama atau sebesar 0, 5(1 + 0, 375) =0,3125 dan seterusnya.Mereka bersama-sama memproduksi dua pertiga dari output yang dipersaingkan, di mana P11 = ITC = (1, atau dengan kata lain mereka memproduksi 2/3.
  • 76. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reaction curved) seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Jika perusahaan pertama memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan memaksimumkan laba dengan memproduksi setengah.Jika sekarang kita mendapatkan perusahaan pertama bereaksi terhadap perusahaan kedua, maka akan saling berpotongan pada titik Cournot, di mana kita dapatkan masing-masing akan memproduksi sepertiga.
  • 77. Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis Misalkan permintaan yang dihadapi duopoli adalah: Q = a + bX dan b > , serta Q = Q_{1} + Q_{2} Di mana: Q = Jumlah output total Q₁ = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama Q = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua a = konstanta b = slope/kemiringan garis permintaan Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu sama. Apabila keadaan duopolis tidak sama besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran/skala usaha yang lebih besar akan memiliki 11R yang lebih kecil. Buktinya: TR j =P. Q_{j}*di mana ; P = a + b(Q_{1} + Q_{2}) - f(Q_{1}, Q_{2}) Jadi,delta TP delta Q -= P + Q_{1} * (delta*P)/(delta*Q_{1}) Karena (delta*P)/(delta*Q_{1}) = (delta*P)/(delta*Q_{2}) = (delta*P)/(delta*Q) = b
  • 78. Maka STR δα =P+Q SP SQ =P+Q, b Karena P>0 dan b<0, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar Qi, akan semakin kecil MR. Sekarang seandainya struktur ongkos yang dihadapi duopolis adalah berbeda: TC,f,(Q) dan TC, = f₂ (Q) Syarat keuntungan maksimum: SP STR, STC = 0 atau MR, = MC, Di mana MRt¹ < MC,¹ SP STR, STC = 0 atau MR, = MC Di mana MR2' < MC2' Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing kurva MR duopolis harus meningkat lebih lambat daripada meningkatnya MC atau kemiringan kurva MC lebih besar daripada kemiringan kurva MR. Contoh: Diketahui fungsi permintaan yang dihadapi oleh duopolis di pasar sebagai berikut: P=100-0,5 Q atau P = 100 -0,5 (Q,+Q) Sedangkan fungsi ongkos produksi yang dihadapi masing-masing duopolis adalah: TC, = 5 Q, dan TC, = 0,5 0 Besarnya keuntungan dari masing-masing duopolis adalah: P₁ = P.Q,-TC, = (100-0,5 (Q+Q). Q)-50 P₁ = 1000, -0,50,2-0,5Q, Q,-50, P₁ = 950, -0,50,2-0,50,0, dan P₁ = P.Q-TC, = (100-0,5 (q, +Q). Q) -0,50,2 P = 1000,-0,50,2-0,50, 0, -0,50,2 P=1000-Q,2-0,50,0
  • 79. Agar terjadi keuntungan maksimum menurut model Cournot, syaratnya: бр 1=95-Q-0,5 Q₂ = 0 δα SP -=100-20-0,5 Q, = 0 Dengan demikian fungsi reaksi dari masing-masing perusahaan adalah: Q=95-0,5Q₂ Q₁₂ = 50 -0,250, atau Q=95-0,5 Q, (50 -0,250,) Q = 80 Q=50-0,25 (80) = 30 Jadi tingkat output total di pasar = Q = 30 + 80 = 110 dan harga yang terjadi di pasar = P = 100 -0,5(1 10) = 45 Secara grafis penentuan posisi keseimbangan Cournot dapat digambarkan sebagai berikut:
  • 80. Sedangkan, =TR 1=P+Q1 бр MR1 = 45+80(-0,5)=5 = 45+30(-0,5) = 30 MR, Keuntungan dari masing-masing duopolis adalah: #₁ = PQ-TC = 45 x 80-5x80 = 3200 T₂ = P.Q₂-TC₂ = 45x30-0,25(30)2=900 kelemahan dari model Cournot, yaitu: Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
  • 81. 2. Model Bertrand Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing- masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan. a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis. b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar. C. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar pasar. Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot, yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar. Namun, model inipun tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot, Yaitu:
  • 82. 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan mereka, maka pasar akan mencapai keseimbangan Cournot jika masing-masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu: a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga, perusahaan pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga semua perusahaan dalam industri dianggap telah dewasa dan berpengalaman. tingkat output-nya, atau perusahaan akan mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing-masing perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing akan tetap mempertahankan tingkat harga jualnya. Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru yang masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme model pasar monopoli.
  • 83. b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut. C. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya Dalam Gambar 11.4 di atas ada dua kurva permintaan, yang pertama yaitu kurva permintaan dd (kurva permintaan Marshall) dan yang kedua adalah kurva permintaan DD, yaitu kurva bagian pasar yang menggambarkan kuantitas permintaan Z dari perusahaan yang bersangkutan, apabila semua perusahaan menandingi perubahan harga dari perusahaan yang bersangkutan.
  • 84. 5. Model Stackelberg Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku sepertihalnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot. Akan tetapi, apabila di pasar ada dua perusahaan yang sama kuat dan keduanya berharap menjadi pemimpin pasar, maka dalam keadaan ini keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidak akan tercapai.
  • 85. Penentuan harga Oleh karena itu, pengetahuan akan bentuk kurva tersebut tidak berguna bagi perusahaan A: jika ia mencoba untuk bergerak sepanjang D,, maka perusahaan- perusahaan pesaing akan bereaksi yang bisa memaksa perusahaan tersebut berpindah ke kurva lainnya Namun demikian, permasalahan dalam pendekatan ini terletak pada kenyataan bahwa ada banyak teori yang berbeda tentang perilaku antarperusahaan dan mesin-mesin teori yang menghasilkan model penentuan harga yang berbeda sehingga akan menghasilkan aturan- aturan pengambilan keputusan yang berbeda pula
  • 86. Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam oligopoli: a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P, maka permintaan akan bertambah ke C,, harga ke P,, maka permintaan akan bertambah ke B- ●Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun. ●Pelanggan lain membatalkan pembeliannya. b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P, dan P, perubahan permintaan akan ke titik B dan C. c. Menaikkan harga ke P, permintaan ada di titik A, karena reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan menjadi D,ED
  • 87. Ciri-ciri pasar oligopoli: 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atm.i barang berbecl;ı Menghasi[kan barang standar misalnya perıpsahaatj aluıminiım, sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnva perul%dhmın mobil, trok, sepeda motor, dan sebagainya. 2, Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sanwıt Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan menurunkan yang lebih beşar lagi sehingga keduanva akan sama kehilangan pelanggam 3, Promosi masih diperlukan Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan yang menghasilkan barang yang berbeda.
  • 88. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLİGOPOLI Pasar oligopoli ini mempunvai beberapa model dalam menetapkan hatga produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah: 1, Pasar kartel. 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership). Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah, Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong unluk membeli barang tersebut, Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain, Berarti antarpenjual saling bertindak unluk menurunkan harga.
  • 89. Model kurva permintaan kinjed demand ini dikembangkan oleh sweezy tahun 1939. Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya
  • 90. Model kurva permintaan kinjed demand ini dikembangkan oleh sweezy tahun 1939. Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya
  • 91. Dengan tindakan ini maka penjual satu (Dl) kehilangan permintaan QI-QI Inilah yang dikatakan harga untuk oligopoli adalah rigid (kaku)p sulit untuk dinaikkan dan diturunkan. Hal ini dikarenakan kurva permintaannya kinked (patah). Bentuk kurva vang kinked itu adalah PED2. Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan produsen Iain karena kurva penerimaan marjinalnva adalah PLNMR, yaitu ada bagian yang patah (LN).
  • 92. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. Inilah yang bisa menghantarkan mengapa harga pada pasar oligopoli adalah rigid (tegar). Harga akan berubah jika MC memotong bagian MR yang condong miring. Untuk Iebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
  • 93. Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk: 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal- 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
  • 94. Struktur pasar oligopoli mernungkinkan diadakannya kerja sama secara diarndiam atau secara terang-terangan. Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerja sama, yaitu: I. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis. 2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama. 3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.
  • 95. KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS Contoh 1: Laba Maksimum dari Model Kurva Demand yang Patah (Kinked Demand) Diketahui fungsi permintaan untuk harga naik dan turun yang dihadapi Okh seorang oligopolis adalah: QI = 56 — 4P1 dan Q2 = 20 — P2 dan fungsi biaya perusahaan tersebut adalah: TC 4Q + 0.25 . Hitunglah: jumlah dan harga yang memaksimumkan laba. Jawab: Untuk memaksimumkan laba maka perlu dicari MRI, MR2, dan MC. QI = 56- 4P1 atau PI = 14—0.25 QI TRI = PI QI TRI14 QI -0.25 QI MRI = 14-0.5 QI Q2 = 20— P2 atau P2 = 20- QI TR2 = P2 Q2 TR2 = 20 Q2 - Q22 MRP = 20-2 QI TC = 4Q + 0,25 Q2 MC = 4 = 0,5 Q
  • 96. Untuk menemukan perpotongan kurva demand DI dan D2, kita pertemukan QI = pada tingkat harga tertentu yaitu PI = P2 sehingga kita peroleh: 14-0.25 Q = 20- Q 0.75 Q = 6 Q = 8 p = 12 Pada jumlah produksi sebesar 8 dapat diketahui batas atas dan batas bawah dari kurva MR yang patah MRI = 14 - 0.5 QI 14-0.5 (8) = 9 MR2 = 20-2Q2 = 20-2 (8) -4 Pada jumlah produksi sebesar 8 maka biaya MC: Ini berarti bahwa kurva MC memotong kurva MR yang patah karena MC = 8 berada pada batas 4 - 9. Dengan demikian laba perusahaan dapat dicari sebagai berikut: Laba =TR-TC (P x Q)- (4Q +0.25 Q2 ) = (12 x 8) - (4.8+0.25 (8) 2 = 96-( 16) = 48