Bryozoa adalah hewan koloni yang kebanyakan hidup di laut. Individu-individunya yang disebut zooid memiliki saluran pencernaan berbentuk U dan organ reproduksi berada di rongga tubuh. Bryozoa umumnya hermafrodit dan melakukan reproduksi seksual dengan membentuk larva. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pertunasan untuk membentuk koloni baru.

1. BRYOZOA
Intanurfemi B. Hismayasari
MK. Fisiologi Reproduksi Hewan Akuatik

2. BRYOZOA
• Bryon = lumut ; zoon =
hewan
• Bryozoa = Polyzoa =
Ectoprocta
• Kebanyakan hidup di
laut (satu class di air
tawar =
Phylactolaemata)
• Filter feeder

3. ANATOMI
• Hidup berkoloni
• Individu = zooid
• Zooid memiliki saluran pencernaan berbentuk U,
lophophore di sekitar mulut dan anus terletak di luar
lophophore

4. REPRODUCTION
• Organ reproduksi berada
pada rongga tubuh (coelom)
• Hermaprodit
• Kebanyakan biseksual (telur
dan sperma) yang
dilepaskan dan membentuk
zygot berkembang menjadi
larva
• Larva bermetamorfosis
menjadi ancestrula dan
membentuk koloni baru
melalui reproduksi aseksual
Gambar daur hidup Celleporella
Kelas Gymnolaemata (Ryland,
1989)

5. Ruppert, E.E.; Fox, R.S. & Barnes, R.D. (2004).

6. REPRODUKSI
SEKSUAL
• Hermaprodit protandri
• Terbentuk larva
trochopore
• Telur dierami dalam
ovicell (ooecium)
• Kelas Gymnolaemata dan
kelas Stenolaemata
Paludicella articulata (Gymnolaemata)
Exidmonea atlantica(Stenolaemata)

7. REPRODUKSI
ASEKSUAL
• Bryozoa air tawar
• Pertunasan
• Menghasilkan
statoblast (satu
sampai beberapa
butir pada funiculus)
• Kelas
Phylactolaemata (ex.
Pectinatella mignifica
dan Lophophus
crystallinus)
Pectinatella mignifica
Lophophus crystallinus

8. Spermatogenesis

9. a. Spermatosit primer
b. Spermatosit sekunder
c. Spermatid
d. Spermiogenesis
e. Kondensasi nukleus
f-g proses penyempurnaan
bentuk sperma
h spermatozoa

10. Oogenesis

11. FERTILIZATION
Self - Fertilization Cross - Fertilization

12. Cross Fertilization
Sperma
Coelom
Zooid betina
Melebur dengan
oosit
Fertilisasi
Keluar melalui
ujung tentakel
Melalui ITO

13. Class Gymnolaemata

14. Kontrol hormonal reproduksi
Signal Lingkungan
Organ sensory
Kelenjar endokrin
Lemak
(jaringan epitel
folikel oosit)
Ovary Ecdysteroids/vertebrate-type
steroids
Juvenile
hormon
Juvenile
hormon
Senyawa energetic (ex. Vitellogenin)
melalui funiculus

15. Kontrol hormonal reproduksi
Signal Lingkungan
Organ sensory
Kelenjar endokrin
Lemak
tubuh
Male Reproductive
system
Ecdysteroids/vertebra
te-type steroids
Juvenile
hormon
Juvenile
hormon
Senyawa energetic