3. Pengertian
Pyrrophyta adalah alga uniseluler dengan dua
flagel yang berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi
perut dalam suatu saluran. Pyrrophyta memiliki alat
gerak berupa flagel sebanyak 2 buah, satu buah
melingkar sedangkan satu lagi berada dibagian
posterior. Ada juga flagel yang terletak di bagian
lateral. Bila flagel yang melingkar bergerak, maka sel
akan berputar dan bila flagel bagian posterior yang
bergerak maka sel akan maju.
4. Ciri - ciri
Pyrrophyta/dinoflagellata/ganggang api memiliki ciri :
Bersel satu (uniseluler)
Bergerak aktif
Dapat berfotosintesis karena mempunyai pigmen klorofil dan
coklat kekuning-kuningan
Bersifat parasit (dalam tahap tertentu)
Habitat di laut
Bersifat fosforensi (memancarkan cahaya) sehingga laut akan
bercahaya ketika malam hari
7. Reproduksi
Vegetatif : yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel
memiliki panser, maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara
protoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel yang dapat
mengembara yang kemudian masing – masing membuat panser lagi.
Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding
mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang
telanjang.
Sexual : dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat
mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain.
Sporik : yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan
aplanospora (contohnya Glenodinium).
8. Habitat
Mayoritas dari lautan,tetapi ada beberapa
spesies lain yg hidup di sungai. Pyrrophyta adalah
komponen yg penting dari plankton,khususnya pada
kondisi hangat. Beberapa spesies adalah
benthic/terjadi dalam peristiwa simbiotik.
Dinoflagellata/pyrrophyta memiliki variasi nutrisi yg
besar,dari range nututropik ke bentuk heterotropik,yg
terdapat juga invertebrata parasit dan ikan/alga
phagocytiza yg lain. Memiliki sistem fotosintesis dan
membutuhkan vitamin disebut autotropi dan yg
membutuhkan energi disebut heterotrof.
9. Peranan
Positif :
a. Bidang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan
zooplankton)
b. Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c. Ekosistem perairan (sebagai produsen primer)
d. Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e. Bahan dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat),
alginat (bahan campuran es krim), Porphyra (makanan)
f. Bahan obat-obatan (Chlorella)
Negatif :
Pencemaran perairan dengan proses populasi meledak(red tide) sehingga
menutupi perairan dan menimbulkan racun(toksin) sehingga mempengaruhi
kelangsujgan hidup di dalam laut.
10. Beberapa jenis pyrrophyta
Jenis-jenis ganggang api penghasil racun antara lain sebagai berikut.
•Pfiesteria menghasilkan racun yang menyebabkan kerusakan sistem saraf
(neurotoksin). Neurotoksin dapat menyebabkan kematian ikan, udang,
kepiting, dan burung. Manusia akan mengalami gangguan kesehatan apabila
mengonsumsi produk laut yang terkontaminasi neurotoksin.
•Gymnodinium breve menghasilkan racun brevetoksin atau gymnocin A yang
menyebabkan keracunan dengan gejala pusing, muai, muntah, dan ataksia
(gangguan koordinasi gerakan otot).
•Lingulodium polyedrum dan Gonyaulax menghasilkan racun saksitoksin
yang dapat menyebabkan muntah, diare, hingga hilangnya koordinasi tubuh
jika dikonsumsi manusia.
•Gambierdiscus toxicus menghasilkan ciguatoksin.
Namun ada spesies ganggang api yang tidak meng hasilkan racun, misalnya
Noctiluca scintillans dan Ceratium hirundinella.