SlideShare a Scribd company logo
1 of 90
Download to read offline
Kelon Essensial Koas
Day 3 - Ginekologi
Mediko made the med-easy!
Pemeriksaan Payudara
• Payudara dibagi menjadi 4
kuadran :
- Superolateral
- Superomedial
- Inferolateral
- Inferomedial
Pemeriksaan Payudara
I. INSPEKSI
Posisi DUDUK TEGAK, kedua lengan di samping badan.
Nilai :
1. Ukuran dan simetri (mammae, areola dan papila)
2. Kulit : Warna, tekstur (pori2 besar, berbintik seperti
kulit jeruk), penebalan/edema, ulkus, gambaran
pembuluh darah vena.
3. Kontur : massa, retraksi/lekukan, tonjolan/benjolan.
4. Papila mammae:
• Ukuran dan bentuk
• Arahnya
• Ruam, ulserasi
• Discharge
Pemeriksaan Payudara
b. Posisi MENGANGKAT KEDUA
LENGAN atau KEDUA TANGAN DI
PINGGANG.
➔untuk melihat lebih jelas adanya
retraksi atau benjolan.
Nilai : bentuk payudara, perubahan posisi
dari papila mamae, lokasi retraksi,
benjolan
c. Posisi DUDUK/BERDIRI dengan
MEMBUNGKUKKAN BADAN KE DEPAN,
bersandar pada punggung kursi atau
lengan pemeriksa.
➔jika payudara besar atau pendular.
Nilai : retraksi atau massa, simetri
Dimpling saat mengangkat lengan
Sebelum mengangkat lengan
2. PALPASI
Posisi berbaring, bagian belakang dada diganjal
bantal.
• Kedua lengan pasien di atas kepala.
Teknik :
• Radier : seperti jeruji dari sentral ke perifer
pada seluruh lapang payudara
• Linier : dari lateral atas ke bawah selanjutnya
naik lagi, dari lateral ke medial
• Sirkuler:dari lateral atas dari tiap payudara,
melingkar searah jarum jam ke arah dalam
sampai ke tengah, dilakukan dengan tekanan
yang ringan.
Pemeriksaan Payudara
Gambar arah pemeriksaan palpasi payudara
•Gunakan fingerpads (bukan tip) jari 2,3,4
•Gerakan memutar dengan kekuatan
tekanan yang berbeda:
•Ringan
•Sedang
•Cukup kuat
2. PALPASI
Nilai :
• Konsistensi jaringan
• Nyeri tekan
• Benjolan/massa
• Lokasi : kuadran/jam atau jarak dari
nipple
• Ukuran
• Bentuk dan kontur (reg/irreg)
• Konsistensi : lunak, kenyal, keras
• Batas : tegas/tidak tegas
• Nyeri tekan
• Mobilitas
• Nipple :
• Elastisitas
• Discharge : warna, konsistensi jumlah
Pemeriksaan Payudara
• SADARI = Pemeriksaan Payudara
Sendiri
7 langkah :
1. Amati payudara di cermin
dengan tangan diangkat keatas
➔ benjolan, bentuk pada kulit
dan putting, serta payudara
2. Amati payudara saat
merapatkan telapak tangan
dengan kuat ➔ benjolan, peau d’
orange, dimpling
3. Pijat sekitar puting sampai ke
ujung puting ➔ discharge
SADARI
4. Posisi berbaring diganjal bantal, lengan di kepala
5. Tekan dengan gerakan memutar dr tepi payudara ke arah putting searah jarum jam
6. Ganti sisi sebelahnya
7. Perhatian khusus pada area kuadran atas luar
Pemeriksaan Fisik Aksila
Terutama pada pasien karsinoma mammae krn ada kemungkinan terjadi metastasis ke limfe nodi regional.
Posisi duduk, kedua lengan rikleks di samping badan.
1. INSPEKSI
Inspeksi kulit aksila: rash, infeksi, ulkus, benjolan.
2. PALPASI
Lengan kiri pasien relaks di samping badan, tangan pemeriksa menopang lengan kiri
pasien.
• Letakkan jari tangan kanan di aksila kiri, palpasi sejauh mungkin ke arah
apeks fossa aksilaris
• Kemudian tekan jari-jari pemeriksa ke dinding dada, cari nnll grup aksila
sentralis yang terletak di tengah dinding dada dari aksila.
• Angkat lengan penderita lebih tinggi → palpasi dan cari nnll grup aksila
lateral yang terletak di lengan atas dekat pangkal humerus→ nnll grup
pectoral : terletak di tepi lateral m. pektoralis mayor → nnll grup
subskapular : terletak di tepi depan m. latisimus dorsi.
• nnll grup infraklavikular dan supraklavikular.
• Nilai : pembesaran nnll, perubahan konsistensi, bentuk,nyeri tekan.
• Pemeriksaan aksila kanan menggunakan tangan kiri pemeriksa.
Inverted Nipple
Grade I : dipencet keluar
sebentar dan masuk lagi
Grade II : dipencet keluar,
pencetan dilepas langsung
masuk lagi
Grade III : dipencet tidak bisa
keluar
• Bentuk puting datar/terlalu pendek → kesulitan dalam
menyusui bayi
• Manifestasi Klinis :
• Ibu kesulitan menyusui bayi.
• Puting susu tertarik ke dalam /datar / tenggelam.
Cracked Nipple
• Terjadi akibat posisi menyusui
yang tidak benar sehingga latch
on tidak sempurna.
• Bayi menggigit papilla mammae
sehingga luka.
• Tatalaksana :
• Oleskan ASI pada papilla →
First line
• Oleskan lanolin → alternatif
• Edukasi cara menyusui yg
benar
Dapat terjadi abses mammae
Breast Engorgement
• Bendungan payudara yang terjadi akibat ekspansi dan
penampungan ASI berlebih.
• Faktor predisposisi :
• Posisi menyusui yang salah.
• Penyapihan yang terlalu cepat.
• Pemberian ASI jarang
• Cracked nipple
• Impan payudara
Manifestasi Klinis :
• Payudara bengkak keras.
• Nyeri pada payudara.
• Biasa terjadi 3-5 hari pasca persalinan.
• Mengenai kedua payudara
TATALAKSANA
• Kompres hangat payudara
selama 5 menit (berbeda
dengan mastitis, kompresnya
dingin).
• Urut payudara dari pangkal ke
papilla.
• Susukan bayi/pompa ASI setiap
2-3 jam sekali.
• Bromokriptin 2,5 mg → agonis
dopamin, mencegah sekresi
prolactin.
Mastitis
• Infeksi pada kelenjar mammae, sering terjadi pada minggu 3-4 post partum.
• Etiologi : Staphylococcus aureus, S. viridans.
Manifestasi Klinis :
• Demam → biasnya menghilang
dalam 48-72 jam setelah terapi.
• Perubahan pada payudara :
• Eritema
• Nyeri
• Pembengkakan.
• Curiga abses payudara bila :
• Demam tidak menghilang 72 jam
pasca terapi
• Fluktuasi (+)
TATALAKSANA
• Kompres dingin
• Antipiretik → Paracetamol 3x500 mg PO.
• Antibiotik
• Kloksasilin 4x500 mg PO selama 10-14 hari.
• Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari.
• Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri
• Monitoring dalam 72 jam
• Pada abses → insisi drainase + antibiotik
dr. A
Jl. Jambu no 88
SIP. 1234567890
Semarang, 29 Agustus 2020
R/ Paracetamol 500 mg tab no. X
S 3 dd tab I (prn)
R/ Kloksasilin 500 mg tab no. XX
S o 6 h tab 1
Pro : Ny. Cinta
Usia : 25 tahun
Contoh Resep Mastitis
Contoh : Ny. Indah 30 tahun dengan Mastitis
Abses Mammae
Merah, fluktuasi (+),
disertai demam
INSISI DAN DRAINASE
JANGAN MENYUSUI TERLEBIH DAHULU
GINEKOLOGI
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Persiapan pasien
• Informed consent
• Pastikan pasien sudah BAK
sebelum pemeriksaan
• Pasien dalam posisi litotomi
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Inspeksi : Nilai keadaan keseluruhan, adanya
abnormalitas, hygiene dari vulva, kulit
1. Mons pubis : Rambut kemaluan ➔ Distribusi
dan kelainan dari folikelnya, lice
2. Labia mayora dan minora
3. Klitoris
4. Orificium urethrae externum
5. Introitus vagina
- Hymen, Discharge dari vagina (jumlah, tipe, warna, bau, dll)
6. Perineum dan komisura posterior (utuh /tidak)
Palpasi : pada bagian labium:Bartholin gland,
limfadenopati
Pemeriksaan Bimanual
Satu tangan (kiri) memegang dinding abdomen
bawah,
Satu /dua jari tangan lainnya (kanan) berada
dalam vagina
Vaginal toucher (VT) pada umumnya dilakukan
• Dengan 2 jari telunjuk dan tengah
• Dengan 1 jari pada wanita tua / sensitif
• Tidak dilakukan pada pasien yang himen intak
atau belum berhubungan seksual
Vagina : tenderness, benjolan, jaringan parut, indurasi
Cervix : posisi, bentuk, konsistensi ( lunak, kenyal,
berbenjol, rapuh ), mobilitas, nyeri goyang
Corpus uteri : ukuran, bentuk, mobilitas, posisi (ante/
retro – flexi/versi), konsistensi, nyeri, massa
Adnexa : bentuk / besarnya adnexa, konsistensi,
mobilitas, (normal ovarium dan tuba tidak teraba),
nyeri
Genitalia Interna
Pemeriksaan dengan Spekulum
Vagina
• Dinding vagina terlihat licin, warnanya
apa, bagaimana rugaenya
• Adakah darah atau discharge
• Adakah benjolan
Serviks Uteri
• Bentuk portio
• OUE: bentuk, ukuran, discharge
- Jika terdapat vaginal discharge perhatikan
jumlah , warna, konsistensi, bau.
• Warna, permukaan (halus, berbenjol)
• Mudah berdarah atau tidak
Gambaran cervix multipara
Artinya, serviks pada wanita yang telah
melahirkan normal
Gambaran cervix nulipara
Artinya, serviks pada wanita yang telah
melahirkan normal
Pemeriksaan Rectal Touche
• Rectal examination (RT):
Jari telunjuk diberi pelumas, kemudian dimasukkan ke rektum,
untuk memeriksa:
1. Tonus sphincter ani
2. Mucosa rektum sampai kedalaman 9 cm
3. Hemoroid interna/eksterna
4. Penyebaran carcinoma cervix ke parametrium
Pemeriksaan Recto Vaginal
• Jari telunjuk di dalam vagina dan jari tengah
di dalam rektum
• Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur
panggul (sebelum pemeriksaan diukur
terlebih dahulu panjang jari tengah
pemeriksa berapa cm)
• Diperiksa:
- Septum recto-vaginal: Supel/kaku,
jaringan parut, indurasi benjolan,
penyebaran dari carcinoma
- Cavum douglas: Tumor, penilaian corpus,
uteri/adnexa/parametrium
Gangguan Menstruasi
Amenorrhea Primer Tidak pernah menstruasi setelah berusia 16 tahun, atau
berusia 14 tahun tanpa menstruasi sebelumnya dan tidak
terdapat tanda-tanda perkembangan seksual sekunder
Amenorrhea
sekunder
Tidak terdapat menstruasi selama 3 bulan pada wanita
dengan sklus haid teratur, atau 9 bulan pada wanita dengan
siklus menstruasi tidak teratur
Oligomenorea Menstruasi yang jarang atau dengan perdarahan yang sangat
sedikit.
Menorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang pada interval
menstruasi yang teratur.
Metrorrhagia Perdarahan pada interval yang tidak teratur, biasanya diantara
siklus.
Menometrorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang, lebih sering
dibandingkan dengan siklus normal.
Termi
nologi
Deskripsi
AUB
akut
Episode MB pada
perempuan tidak hamil
yang memerlukan
intervensi untuk
mencegah kehilangan
darah yg lebih parah
AUB
kronik
Durasi, volume,
dan/atau frekuensi MB
yang abnormal yang
terjadi dalam 6 bulan
DIAGNOSIS AMENORRHEA PRIMER
DIAGNOSIS AMENORRHEA SEKUNDER
Abnormal Uterine Bleeding
Mioma Uteri
= fibroid, leiomioma
• Tumor jinak, dari jaringan myometrium
• Etiologi tidak diketahui.
4 Tipe Mioma Uteri
• Subserosa
• Intramural
• Submukosa
Myoma submukosa dapat keluar dari rongga rahim
ke vagina melalui saluran servik: mioma geburt
Faktor risiko :
• Usia
• Hormon
• Riwayat keluarga
• Obesitas
• Diet : daging merah,
ham
• Aktivitas fisik
rendah
Mioma Uteri
GEJALA DAN TANDA
• Dyspareunia, pelvic pain nonsiklik ➔
Torsio pedunculated subserosal
fibroid, degenerasi fibroid, tekanan
tumor
• Perdarahan banyak dan lama.
• Penekanan organ sekitar (kandung
kemih, ureter, rektum, organ lain) ➔
gangguan BAB atau BAK.
• Infertilitas (submucosa, penekanan ke
ovary)
Diagnosis :
• Bimanual : uterus membesar,
ireguler, keras
• USG abdominal/ transvaginal,
saline saline-infusion, sonography
(SIS), hysteroscopy, MRI
MYOMA UTERINE
• PemeriksaanBerkala
– Pemeriksaan fisik & USG setiap 6-8 minggu untuk
mengawasi pertumbuhan, ukuran, dan jumlah →
bila stabil → observasi 3-4 bulan
• Medikamentosa
– Tranexamic acid (antifibrinolytic) ➔ utk menorrhagia
3x 1.3 g,3-5 hari saat mens
– Preparat progestin atau GnRH ➔ efek hipoestrogen,
 volume uterus
• Operasi
– Miomektomi ➔ bila pasien masih ingin memiliki
anak
– Histerektomi ➔ Bila tidak ingin memiliki anak lagi
atau nyeri hebat
Endometriosis
= adanya jaringan endometrium
(kelenjar atau stroma) di luar uterus
1. Teori transplantasi ektopik
jaringan endometrium
2. Teori metaplasia jaringan
selomik
3. Teori induksi
TANDA DAN GEJALA
• Infertilitas
• Dismenore
• Mech : inflamasi lokal, infiltrasi dalam, darah
mens merangsang traksi dr jaringan sekitar
• Dispareunia
• Pelvic pain kronik
• Bisa asimtomatik
• Gejala ekstrapelvik : biasa nya asimtomatik
• Kolon : nyeri abd, distensi, bleeding,
konstipasi
• Paru :Pneumotorak, hemotipsis saat mens
• GI : mual, nyeri, muntah, kembung, distensi
PEMERIKSAAN
• Gold Standard: visualisasi
laparoskopik + histopatologi
Ground glass appearance pada
endometrioma ovarium
Chocolate cyst : endometrioma
Tatalaksana
1. Operatif ➔ eksisi
2. Non-Operatif
• Anti nyeri (NSAID, aspirin,
morphine, and codeine)
• Hormonal
• Pil KB
• Progestogens
(medroxyprogesteron
e acetate)
• Levonorgestrel-
releasing intrauterine
system (LNG-IUS)
• Gonadotrophin-
releasing hormone
(GnRH) analogues
Policystic Ovarian Syndrome
Kriteria diagnosis (2 dr 3)
• Oligoovulasi atau anovulasi
• Tanda klinis/boikimia adanya
hiperanderogenism
• Polycystic ovaries dan eksklusi
etiologi lain
Salah satu penyakit endokrin tersering pada
wanita usia reproduktif. Ada faktor genetik
Diagnosis USG
• Kriteria : 20 folikel
berukuran diameter 2-9
mm dan/atau
meningkatnya volume
ovarium >10 mL
• Gambaran seperti roda
pedati.
Infertilitas
Infertilitas
Primer Sekunder
=kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan min
dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa
kontrasepsi
Faktor risiko :
• Alkohol ➔ gg sintesis testosterone oleh sel
Leydig, kualitas semen 
• Rokok ➔merusak oosit (oxidative injury), gg
morfologi sperma, keguguran
• BMI >29 ➔ sulit hamil
• Stress
• Olahraga terlalu berat
• Obat yg mempengaruhi sperma :
• Spironolakton, sulfasalazine, kolkisin, alopurinol,
simetidin, sikloskporin
• AB tetrasiklin, gentamisin, eritromisin, nitrofurantoin
dosis tinggi
PCOS, gg siklus
haid, amenore
Infeksi
klamidia/GO,
endometriosis
Undescended testis
Infeksi saluran urogenital
Varikokel
Terbanyak disebabkan
oleh Neisseria
gonorrhea dan
Chlamydia trachomatis
Gangguan patensi
Tuba
Pemeriksaan pada Perempuan:
- P. ovulasi : regularitas mens, kadar
homon progesterone, FSH, LH
- P. cadangan ovarium : folikel antral
basal
- P. uterus : HSG, USG TV, histeroskopi
- P. patensi tuba : HSG, laparoskopi
Pemeriksaan pada laki-laki:
- Pemeriksaan fisik : tanda defisiensi
androgen, palpasi skrotum,
epididymis, prostat, penis
- Analisis sperma
• Azoospermia : tidak ada sperma dalam ejakulat.
• Oligospermia : jumlah sperma <20 juta per ml
cairan ejakulat.
• Necrozoospermia : tidak ada
Jenis Keterangan
Kista Bartholin Kista pada kelenjar bartholin yang terletak di kiri-kanan bawah vagina,di
belakang labium mayor. Terjadi karena sumbatan muara kelenjar e.c trauma
atau infeksi
Kista Nabothi
(ovula)
Terbentuk karena proses metaplasia skuamosa, jaringan endoserviks diganti
dengan epitel berlapis gepeng. Ukuran bbrp mm, sedikit menonjol dengan
permukaan licin (tampak spt beras)
Polip Serviks Tumor jinak dari jaringan endoserviks yang hyperplasia dan bertangkai, ukuran
bbrp mm, kemerahan, rapuh. Kadang tangkai panjang sampai menonjol dari
kanalis servikalis ke vagina dan bahkan sampai introitus. Tangkai mengandung
jar.fibrovaskuler, sedangkan polip mengalami peradangan dengan metaplasia
skuamosa atau ulserasi dan perdarahan.
Karsinoma
Serviks
Tumor ganas dari jaringan serviks. Tampak massa yang berbenjol-benjol,
rapuh, mudah berdarah pada serviks. Pada tahap awal menunjukkan suatu
displasia atau lesi in-situ hingga invasif.
Massa
Kista Bartholini
• Sering terjadi pada wanita usia reproduktif
• E: obstruksi ductus akibat akumulasi mukus
• Faktor risiko : infeksi, trauma, congenitally
narrowed duct
• Kebanyakan asimptomatik (1-4 cm).
Besar : dyspareunia, nyeri vulva, tidak nyaman
Kista Bartolini
Glandula Bartolini
Pemfis: massa unilateral,
bulat/ovoid,
fluctuant/tense
loc: inferior
labia mayora
atau lower
vestibule
Abses Bartholini
• infeksi pd kelenjar → akumulasi pus →abses → nyeri,membesar, eritema
• E : polimikrobial : E. coli, G(+), G(-) aerob, anaerob (Bacteroides)
• Gejala : pembesaran vulva unilateral yg cepat dan sangat nyeri + massa fluktuan
Terapi
SIMPTOMATIK
• Kateter word selama 4-6 minggu
• Marsupialization: alternatif kateter
word, biasanya dilakukan jika
rekuren
• Eksisi: bila tidak respon terhadap
terapi sebelumnya → dilakukan bila
tidak ada infeksi aktif, jarang
dilakukan karena menyebabkan
disfigurasi anatomis serta nyeri
Kista Nabothi
ETIOLOGI
• Akibat kelenjar penghasil mucus di
permukaan servix tersumbat oleh
epitel.
• Berbentuk seperti beras dengan
permukaan licin.
• Pemeriksaan :kolposkopi
Terapi : bila simptomatik
Jika sangat besar dan mengganggu
pap smear/pemeriksaan serviks
➔dibuka dengan biopsy forceps →
drain
Kista Gartner
• Etiologi : suatu kista pd vagina akibat sisa jaringan
embryonal (ductus wolffian) mesonephic origin.
• Tanda dan gejala :
• Biasanya didapatkan di dinding anterolateral
superior vagina, terutama lateral
• Ukuran <2 cm, bisa lebih besar.
• Biasanya asimtomatik
• Pemeriksaan : kista yg palpable atau menonjol
dr dinding vagina
• Bila ukuran kista besar : dysuria, gatal,
dyspareunia, nyeri pelvis, protrusi dari vagina.
• Terapi : observasi,drainase, marsupialisasi
Polip Endoserviks
• Pertumbuhan stroma endoserviks yang dilapisi
epitel kolumnar, jinak
• Transformasi jadi ganas <1%
• Gambaran : massa bertangkai, tunggal, merah
yang muncul dari kanal endoserviks, +- 2-3 cm
• SS : asimtomatik, intermenstrual
bleeding/postcoital bleeding
• T: di jepit menggunakan ring forceps → diputar
berkali2 → avulsi
• Jika perdarahan banyak➔ ligase dan eksisi
operatif
Ca Cervix
Keganasan pada cervix yang terjadi umumnya pada usia 40-60
tahun.
• Faktor resiko : HPV 16 dan 18, multipartner, perokok.
Tanda dan Gejala
• Perdarahan pervaginam.
• Perdarahan post menopausal, keputihan berlebihan.
• Perdarahan pasca koitus, keputihan berbau busuk dan darah
Deteksi Lesi Pra Kanker
• Pelayanan primer : IVA, VILI (visual
inspection with lugol iodine/schiller test)
• Liqued base cytology
• DNA HPV
NORMAL CERVIX
PAP negative, ulang 3-5 tahun
Pap Smear • Waktu terbaik pengambilan lendir
serviks adalah dua minggu setelah hari
pertama mendapat haid
• Jangan menggunakan pembasuh atau
sabun antiseptik di sekitar vagina
selama 72 jam sebelum pengambilan
contoh lendir serviks.
• Sebaiknya, tidak melakukan hubungan
seksual selama 48 jam sebelum
pengambilan.
MATERI KB
Efektifitas KB
Cara Pemilihan KB
KB metode alami
Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)
Mekanisme
• Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif → menekan ovulasi.
• 3 syarat :
• Ibu belum haid lagi.
• ASI eksklusif dan diberikan dg sering, sepanjang siang dan malam.
• Usia bayi < 6 bulan
• Efektivitas : Jika dilakukan dg benar, resiko kehamilan <1 dari 100 ibu.
Keuntungan Khusus :
• Mendorong pola ASI yang benar
• ES : tidak ada.
KB metode alami
Metode Kalender
• Menghindari sanggama pada masa
subur.
• Efektivitas : Jika dilakukan dg
benar, resiko kehamilan 1-9 dari
100 ibu.
Kekurangan:
• Memerlukan perhitungan yang
cermat → sulit diterapkan
• pada ibu yang siklus haidnya tidak
teratur.
Metode Senggama Terputus/
Coitus interruptus
• Pria mengeluarkan penis dari
vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi
• Efektivitas : Jika dilakukan dg
benar, resiko kehamilan 4 dari 100
ibu.
Kekurangan:
• Kurang efektif.
KB metode barier
• Menghalangi bertemunya
sperma dan sel telur
• Efektivitas: 98 %
• Mencegah penularan IMS
• Efek samping: Dapat memicu
reaksi alergi lateks, ISK , dan
keputihan (BV, candida)
(diafragma)
• Harus sedia sebelum
berhubungan
kap berbentuk cembung, terbuat dari
lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks
Contraceptive Sponge
KB Hormonal
PIL KOMBINASI PIL PROGESTIN SUNTIK KOMBINASI SUNTIK PROGESTIN IMPLAN
• menekan ovulasi
• mencegah implantasi
• mengentalkan lendir serviks
→ sulit dilalui oleh sperma
• menganggu pergerakan
tuba → transportasi telur
terganggu
• Menekan sekresi
gonadotropin dan sintesis
steroid seks di ovarium
• meningkatkan kekentalan
lendir servix
• menurunkan motilitas cilia
di tuba falopi
•menekan ovulasi
•mengentalkan lender
serviks
•atrofi pada endometrium
→ implantasi terganggu
•menghambat transportasi
gamet oleh tuba
•menekan ovulasi
•mengentalkan lender
serviks
•atrofi pada endometrium
→ implantasi terganggu
•menghambat transportasi
gamet oleh tuba
menekan ovulasi,
mengentalkan lendir
serviks, menjadikan selaput
rahim tipis dan atrofi, dan
mengurangi transportasi
sperma
(+) : Mengurangi risiko
kanker endometrium,
ovarium, PID, nyeri haid,
masalah perdarahan haid,
PCOS, gejala endometriosis.
(+)
Dapat diminum saat
menyusui
(+) Mengurangi risiko kanker
endometrium dan fibroid
uterus, PID, gejala
endometriosis
(+) Mengurangi risiko PID,
(-) : BB naik, haid jd jarang,
sedikit, tidak teratur,
risiko DVT
(-) menunda haid lebih lama
pada ibu menyusui, haid
tidak teratur, haid
memanjang atau sering, haid
jarang, atau tidak haid), sakit
•(-) : BB naik, haid jd jarang,
sedikit, tidak teratur,
risiko DVT
(-) : haid tidak teratur atau
memanjang dalam 3 bulan
pertama, haid jarang, tidak
teratur atau tidak haid
dalam 1 tahun
Perubahan pola haid (pada
beberapa bulan pertama:
haid sedikit dan singkat, haid
tidak teratur jarang, atau
tidak haid;setelah setahun:
haid sedikit dan singkat, haid
tidak teratur, dan haid
jarang), perubahan berat
badan
Metode Hormonal
Pil Dosis E/P Placebo
Monofasik (21 tab) Sama 7 tablet
Bifasik (21 tab) 2 dosis berbeda 7 tablet
Trifasik (21 tab) 3 dosis berbeda 7 tablet
Isi Dosis
25mg Depo Medroksiprogesteron Asetat
+ 5 mg Estradiol Sipionat IM 1 bulan
sekali
50mg Noretindron Enantat + 5 mg
Estradiol Valerat
Sedian monofasik :
• 21 tablet: 150 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
• 28 tablet: 150 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
Sedian trifasik tersedia dalam 3 konsentrasi obat
• Tablet 50 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
• Tablet 75 mcg levonorgestrel dan 40 mcg etinil estradiol
• Tablet 125 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
Pil dan suntikan progesteron
Isi pil progestin Jumlah tablet Merek
300 µg levonorgestrel
35 pil
Microval, noregeston,
microlut
350 µg noretindron
35 pil
Micrinor, NOR-QD, noriday,
norod
75 µg norgestrel 28 pil
Suntikan progestin Jumlah tablet
150mg DMPA (Depo
Provera)
IM di bokong/ 3
bulan
200mg Noretdron
Enantat
IM di bokong/ 2
bulan
Implan
• Cara Kerja
• menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks,
menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi, dan
mengurangi transportasi sperma
• Efek Samping
• Serupa dengan hormonal pil dan suntikan
• Kontra Indikasi
• Serupa dengan hormonal pil dansuntikan
NORPLANT
36 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
Jadena dan Indoplant
75 mg levonorgestrel lama 3 tahun.
AKDR
• AKDR langsung bekerja efektif segera setelah
pemasangan.
• AKDR ➔ membuat inflamasi ringan pada rahim.
• (+):
• AKDR-Cu : Tidak ada efek samping hormonal
• Dapat dilepas setiap saat atas kehendak kliennya.
• (-):
• Risiko keluar secara spontan
• Risiko ekspulsi
• Perdarahan atau spotting beberapa hari setelah
pemasangan
• Perdarahan menstruasi dapat lebih lama dan lebih
banyak
Pascaplasenta 10 menit setelah melahirkan plasenta
Segera pasca salin 10 menit - 48 jam pasca salin
Pasca salin tertunda Setelah 48 jam – 4 minggu pasca salin
(tidak dianjurkan karena resiko
perforasi dan ekspulsi mningkat)
Pasaca salin
tertunda
Extended Postpartum, setelah 4 minggu.
Tidak dianjurkan karena angka
ekspulsinya tinggi.
Waktu Pemasangan Post partum
Kontrasepsi Mantap
Definisi
• Menutup tuba falopii (mengikat dan
memotong atau memasang cincin),
sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum
• Oklusi vasa deferens sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan
proses fertilisasi tidak terjadi
• Infertilitas bersifat permanen
Efek Samping
• Nyeri pasca operasi
Kontrasepsi darurat
• Digunakan dalam 5 hari pasca
senggama yang tidak terlindung
dengan kontrasepsi yang tepat dan
konsisten.
• Semakin cepat minum →semakin
efektif
• Efek samping:
• Mual
• muntah (bila terjadi dalam 2 jam
pertama sesudah minum pil
pertama atau kedua, berikan
dosis ulangan)
• perdarahan/bercak
Indikasi :
• Perkosaan
• Sanggama tanpa menggunakan kontrasepsi
• Pemakaian kontrasepsi tidak benar atau tidak
konsisten:
1. Sanggama terputus gagal
2. Salah hitung masa subur
3. Kondom bocor, lepas atau salah digunakan
4. AKDR ekspulsi (terlepas)
5. Tidak minum 3 pil kombinasi atau baru
mulai 3 hari
6. Terlambat suntik DMPA >4 minggu atau
terlambat suntik NET-EN >2 minggu, atau
terlambat suntik kombinasi >7 hari
Tipe Isi
Jumlah
tablet yg
diminum
pertama kali
Jumlah tablet
yg diminum 12
jam kemudian
Pil Progestin Khusus Kontrasepsi
Darurat
1.5 mg LNG
0.75 mg LNG
1
2
0
0
Pil Progestin 0.03 mg LNG
0.0375 mg LNG
0.075 mg norgestrel
50
40
40
0
0
0
Pil Estrogen-Progestin Khusus
Kontrasepsi Darurat
0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
Kontrasepsi Oral Kombinasi
(estrogen-progestin)
0.02 mg EE + 0.1 mg LNG
0.05 mg EE + 0.25 mg LNG
0.03 mg EE + 0.15 mg LNG
0.03 mg EE + 0.125 mg LNG
0.03 mg EE + 0.3 mg norgestrel
0.05 mg EE + 0.5 mg norgestrel
5
4
4
2
4
2
5
4
4
2
4
2
Pil Ulipristal acetate Khusus
Kontrasepsi Darurat
30 mg ulipristal acetate 1 0
AKDR-Cu 1x pasang
LNG = levonorgestrel EE = etinil estradiol
Diskusi Kasus
Ny. Kim berusia 30 tahun P1A0 baru melahirkan 5 hari yang lalu dan saat
ini sedang menyusui bayinya. Pasien datang dengan keluhan payudara kiri
terasa nyeri.
1. Lengkapilah anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Diagnosis dan diagnosis banding
3. Tatalaksana
4. Edukasi
Diskusi Kasus
Ny. Green usia 36 tahun datang dengan keluhan benjolan pada vulva yang
nyeri. Benjolan awalnya tidak nyeri, namun perlahan menjadi sangat nyeri.
1. Lengkapilah anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Diagnosis dan diagnosis banding
3. Tatalaksana
4. Edukasi
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf

Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfRian Alfajri
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAstriYuliaSariLubis1
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2aissya noor
 
Intranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasIntranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasFransiska Oktafiani
 
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarPangestu S
 
Deteksi dini kanker payudara
Deteksi dini kanker payudaraDeteksi dini kanker payudara
Deteksi dini kanker payudaraobedada
 
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaPelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaYunita Dipra
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 
Checklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdf
Checklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdfChecklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdf
Checklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdfyesan406232093
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannDwiNormaR
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxPutriChika
 

Similar to Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf (20)

Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdf
 
Niar refreshing
Niar refreshingNiar refreshing
Niar refreshing
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2
 
Anc
AncAnc
Anc
 
Intranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasIntranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan Maternitas
 
ANC
ANC ANC
ANC
 
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
 
PEMERIKSAAN_SADARI.pptx
PEMERIKSAAN_SADARI.pptxPEMERIKSAAN_SADARI.pptx
PEMERIKSAAN_SADARI.pptx
 
Deteksi dini kanker payudara
Deteksi dini kanker payudaraDeteksi dini kanker payudara
Deteksi dini kanker payudara
 
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaPelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
 
2
22
2
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Sap sadari
Sap sadariSap sadari
Sap sadari
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
Checklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdf
Checklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdfChecklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdf
Checklist Day 5 (ANC, Papsmear, IVA, Partus, Resusitasi).pdf
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptx
 

More from IntanAuliannisa

More from IntanAuliannisa (7)

JOURNAL READING FIBROADENOMA.pptx
JOURNAL READING FIBROADENOMA.pptxJOURNAL READING FIBROADENOMA.pptx
JOURNAL READING FIBROADENOMA.pptx
 
JURDING .pptx
JURDING .pptxJURDING .pptx
JURDING .pptx
 
LAPSUS
LAPSUS LAPSUS
LAPSUS
 
BEDAH DIGESTIF DAN UROLOGI.pdf
BEDAH DIGESTIF DAN UROLOGI.pdfBEDAH DIGESTIF DAN UROLOGI.pdf
BEDAH DIGESTIF DAN UROLOGI.pdf
 
Essensial Koas Obgyn 1.pdf
Essensial Koas Obgyn 1.pdfEssensial Koas Obgyn 1.pdf
Essensial Koas Obgyn 1.pdf
 
Classified · SlidesMania.pptx
Classified · SlidesMania.pptxClassified · SlidesMania.pptx
Classified · SlidesMania.pptx
 
Agnes · SlidesMania.pptx
Agnes · SlidesMania.pptxAgnes · SlidesMania.pptx
Agnes · SlidesMania.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf

  • 1. Kelon Essensial Koas Day 3 - Ginekologi Mediko made the med-easy!
  • 2. Pemeriksaan Payudara • Payudara dibagi menjadi 4 kuadran : - Superolateral - Superomedial - Inferolateral - Inferomedial
  • 3. Pemeriksaan Payudara I. INSPEKSI Posisi DUDUK TEGAK, kedua lengan di samping badan. Nilai : 1. Ukuran dan simetri (mammae, areola dan papila) 2. Kulit : Warna, tekstur (pori2 besar, berbintik seperti kulit jeruk), penebalan/edema, ulkus, gambaran pembuluh darah vena. 3. Kontur : massa, retraksi/lekukan, tonjolan/benjolan. 4. Papila mammae: • Ukuran dan bentuk • Arahnya • Ruam, ulserasi • Discharge
  • 4. Pemeriksaan Payudara b. Posisi MENGANGKAT KEDUA LENGAN atau KEDUA TANGAN DI PINGGANG. ➔untuk melihat lebih jelas adanya retraksi atau benjolan. Nilai : bentuk payudara, perubahan posisi dari papila mamae, lokasi retraksi, benjolan c. Posisi DUDUK/BERDIRI dengan MEMBUNGKUKKAN BADAN KE DEPAN, bersandar pada punggung kursi atau lengan pemeriksa. ➔jika payudara besar atau pendular. Nilai : retraksi atau massa, simetri Dimpling saat mengangkat lengan Sebelum mengangkat lengan
  • 5. 2. PALPASI Posisi berbaring, bagian belakang dada diganjal bantal. • Kedua lengan pasien di atas kepala. Teknik : • Radier : seperti jeruji dari sentral ke perifer pada seluruh lapang payudara • Linier : dari lateral atas ke bawah selanjutnya naik lagi, dari lateral ke medial • Sirkuler:dari lateral atas dari tiap payudara, melingkar searah jarum jam ke arah dalam sampai ke tengah, dilakukan dengan tekanan yang ringan. Pemeriksaan Payudara Gambar arah pemeriksaan palpasi payudara •Gunakan fingerpads (bukan tip) jari 2,3,4 •Gerakan memutar dengan kekuatan tekanan yang berbeda: •Ringan •Sedang •Cukup kuat
  • 6. 2. PALPASI Nilai : • Konsistensi jaringan • Nyeri tekan • Benjolan/massa • Lokasi : kuadran/jam atau jarak dari nipple • Ukuran • Bentuk dan kontur (reg/irreg) • Konsistensi : lunak, kenyal, keras • Batas : tegas/tidak tegas • Nyeri tekan • Mobilitas • Nipple : • Elastisitas • Discharge : warna, konsistensi jumlah Pemeriksaan Payudara
  • 7. • SADARI = Pemeriksaan Payudara Sendiri 7 langkah : 1. Amati payudara di cermin dengan tangan diangkat keatas ➔ benjolan, bentuk pada kulit dan putting, serta payudara 2. Amati payudara saat merapatkan telapak tangan dengan kuat ➔ benjolan, peau d’ orange, dimpling 3. Pijat sekitar puting sampai ke ujung puting ➔ discharge SADARI
  • 8. 4. Posisi berbaring diganjal bantal, lengan di kepala 5. Tekan dengan gerakan memutar dr tepi payudara ke arah putting searah jarum jam 6. Ganti sisi sebelahnya 7. Perhatian khusus pada area kuadran atas luar
  • 9. Pemeriksaan Fisik Aksila Terutama pada pasien karsinoma mammae krn ada kemungkinan terjadi metastasis ke limfe nodi regional. Posisi duduk, kedua lengan rikleks di samping badan. 1. INSPEKSI Inspeksi kulit aksila: rash, infeksi, ulkus, benjolan. 2. PALPASI Lengan kiri pasien relaks di samping badan, tangan pemeriksa menopang lengan kiri pasien. • Letakkan jari tangan kanan di aksila kiri, palpasi sejauh mungkin ke arah apeks fossa aksilaris • Kemudian tekan jari-jari pemeriksa ke dinding dada, cari nnll grup aksila sentralis yang terletak di tengah dinding dada dari aksila. • Angkat lengan penderita lebih tinggi → palpasi dan cari nnll grup aksila lateral yang terletak di lengan atas dekat pangkal humerus→ nnll grup pectoral : terletak di tepi lateral m. pektoralis mayor → nnll grup subskapular : terletak di tepi depan m. latisimus dorsi. • nnll grup infraklavikular dan supraklavikular. • Nilai : pembesaran nnll, perubahan konsistensi, bentuk,nyeri tekan. • Pemeriksaan aksila kanan menggunakan tangan kiri pemeriksa.
  • 10.
  • 11. Inverted Nipple Grade I : dipencet keluar sebentar dan masuk lagi Grade II : dipencet keluar, pencetan dilepas langsung masuk lagi Grade III : dipencet tidak bisa keluar • Bentuk puting datar/terlalu pendek → kesulitan dalam menyusui bayi • Manifestasi Klinis : • Ibu kesulitan menyusui bayi. • Puting susu tertarik ke dalam /datar / tenggelam.
  • 12.
  • 13. Cracked Nipple • Terjadi akibat posisi menyusui yang tidak benar sehingga latch on tidak sempurna. • Bayi menggigit papilla mammae sehingga luka. • Tatalaksana : • Oleskan ASI pada papilla → First line • Oleskan lanolin → alternatif • Edukasi cara menyusui yg benar Dapat terjadi abses mammae
  • 14. Breast Engorgement • Bendungan payudara yang terjadi akibat ekspansi dan penampungan ASI berlebih. • Faktor predisposisi : • Posisi menyusui yang salah. • Penyapihan yang terlalu cepat. • Pemberian ASI jarang • Cracked nipple • Impan payudara Manifestasi Klinis : • Payudara bengkak keras. • Nyeri pada payudara. • Biasa terjadi 3-5 hari pasca persalinan. • Mengenai kedua payudara
  • 15. TATALAKSANA • Kompres hangat payudara selama 5 menit (berbeda dengan mastitis, kompresnya dingin). • Urut payudara dari pangkal ke papilla. • Susukan bayi/pompa ASI setiap 2-3 jam sekali. • Bromokriptin 2,5 mg → agonis dopamin, mencegah sekresi prolactin.
  • 16. Mastitis • Infeksi pada kelenjar mammae, sering terjadi pada minggu 3-4 post partum. • Etiologi : Staphylococcus aureus, S. viridans. Manifestasi Klinis : • Demam → biasnya menghilang dalam 48-72 jam setelah terapi. • Perubahan pada payudara : • Eritema • Nyeri • Pembengkakan. • Curiga abses payudara bila : • Demam tidak menghilang 72 jam pasca terapi • Fluktuasi (+)
  • 17. TATALAKSANA • Kompres dingin • Antipiretik → Paracetamol 3x500 mg PO. • Antibiotik • Kloksasilin 4x500 mg PO selama 10-14 hari. • Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari. • Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri • Monitoring dalam 72 jam • Pada abses → insisi drainase + antibiotik dr. A Jl. Jambu no 88 SIP. 1234567890 Semarang, 29 Agustus 2020 R/ Paracetamol 500 mg tab no. X S 3 dd tab I (prn) R/ Kloksasilin 500 mg tab no. XX S o 6 h tab 1 Pro : Ny. Cinta Usia : 25 tahun Contoh Resep Mastitis Contoh : Ny. Indah 30 tahun dengan Mastitis
  • 18. Abses Mammae Merah, fluktuasi (+), disertai demam INSISI DAN DRAINASE JANGAN MENYUSUI TERLEBIH DAHULU
  • 20. Pemeriksaan Genitalia Eksterna Persiapan pasien • Informed consent • Pastikan pasien sudah BAK sebelum pemeriksaan • Pasien dalam posisi litotomi
  • 21. Pemeriksaan Genitalia Eksterna Inspeksi : Nilai keadaan keseluruhan, adanya abnormalitas, hygiene dari vulva, kulit 1. Mons pubis : Rambut kemaluan ➔ Distribusi dan kelainan dari folikelnya, lice 2. Labia mayora dan minora 3. Klitoris 4. Orificium urethrae externum 5. Introitus vagina - Hymen, Discharge dari vagina (jumlah, tipe, warna, bau, dll) 6. Perineum dan komisura posterior (utuh /tidak) Palpasi : pada bagian labium:Bartholin gland, limfadenopati
  • 22. Pemeriksaan Bimanual Satu tangan (kiri) memegang dinding abdomen bawah, Satu /dua jari tangan lainnya (kanan) berada dalam vagina Vaginal toucher (VT) pada umumnya dilakukan • Dengan 2 jari telunjuk dan tengah • Dengan 1 jari pada wanita tua / sensitif • Tidak dilakukan pada pasien yang himen intak atau belum berhubungan seksual
  • 23. Vagina : tenderness, benjolan, jaringan parut, indurasi Cervix : posisi, bentuk, konsistensi ( lunak, kenyal, berbenjol, rapuh ), mobilitas, nyeri goyang Corpus uteri : ukuran, bentuk, mobilitas, posisi (ante/ retro – flexi/versi), konsistensi, nyeri, massa Adnexa : bentuk / besarnya adnexa, konsistensi, mobilitas, (normal ovarium dan tuba tidak teraba), nyeri
  • 25. Pemeriksaan dengan Spekulum Vagina • Dinding vagina terlihat licin, warnanya apa, bagaimana rugaenya • Adakah darah atau discharge • Adakah benjolan Serviks Uteri • Bentuk portio • OUE: bentuk, ukuran, discharge - Jika terdapat vaginal discharge perhatikan jumlah , warna, konsistensi, bau. • Warna, permukaan (halus, berbenjol) • Mudah berdarah atau tidak
  • 26.
  • 27. Gambaran cervix multipara Artinya, serviks pada wanita yang telah melahirkan normal Gambaran cervix nulipara Artinya, serviks pada wanita yang telah melahirkan normal
  • 28. Pemeriksaan Rectal Touche • Rectal examination (RT): Jari telunjuk diberi pelumas, kemudian dimasukkan ke rektum, untuk memeriksa: 1. Tonus sphincter ani 2. Mucosa rektum sampai kedalaman 9 cm 3. Hemoroid interna/eksterna 4. Penyebaran carcinoma cervix ke parametrium
  • 29. Pemeriksaan Recto Vaginal • Jari telunjuk di dalam vagina dan jari tengah di dalam rektum • Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur panggul (sebelum pemeriksaan diukur terlebih dahulu panjang jari tengah pemeriksa berapa cm) • Diperiksa: - Septum recto-vaginal: Supel/kaku, jaringan parut, indurasi benjolan, penyebaran dari carcinoma - Cavum douglas: Tumor, penilaian corpus, uteri/adnexa/parametrium
  • 30.
  • 31. Gangguan Menstruasi Amenorrhea Primer Tidak pernah menstruasi setelah berusia 16 tahun, atau berusia 14 tahun tanpa menstruasi sebelumnya dan tidak terdapat tanda-tanda perkembangan seksual sekunder Amenorrhea sekunder Tidak terdapat menstruasi selama 3 bulan pada wanita dengan sklus haid teratur, atau 9 bulan pada wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur Oligomenorea Menstruasi yang jarang atau dengan perdarahan yang sangat sedikit. Menorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang pada interval menstruasi yang teratur. Metrorrhagia Perdarahan pada interval yang tidak teratur, biasanya diantara siklus. Menometrorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang, lebih sering dibandingkan dengan siklus normal.
  • 32.
  • 33. Termi nologi Deskripsi AUB akut Episode MB pada perempuan tidak hamil yang memerlukan intervensi untuk mencegah kehilangan darah yg lebih parah AUB kronik Durasi, volume, dan/atau frekuensi MB yang abnormal yang terjadi dalam 6 bulan
  • 35.
  • 37.
  • 39.
  • 40. Mioma Uteri = fibroid, leiomioma • Tumor jinak, dari jaringan myometrium • Etiologi tidak diketahui. 4 Tipe Mioma Uteri • Subserosa • Intramural • Submukosa Myoma submukosa dapat keluar dari rongga rahim ke vagina melalui saluran servik: mioma geburt Faktor risiko : • Usia • Hormon • Riwayat keluarga • Obesitas • Diet : daging merah, ham • Aktivitas fisik rendah
  • 41. Mioma Uteri GEJALA DAN TANDA • Dyspareunia, pelvic pain nonsiklik ➔ Torsio pedunculated subserosal fibroid, degenerasi fibroid, tekanan tumor • Perdarahan banyak dan lama. • Penekanan organ sekitar (kandung kemih, ureter, rektum, organ lain) ➔ gangguan BAB atau BAK. • Infertilitas (submucosa, penekanan ke ovary) Diagnosis : • Bimanual : uterus membesar, ireguler, keras • USG abdominal/ transvaginal, saline saline-infusion, sonography (SIS), hysteroscopy, MRI
  • 42. MYOMA UTERINE • PemeriksaanBerkala – Pemeriksaan fisik & USG setiap 6-8 minggu untuk mengawasi pertumbuhan, ukuran, dan jumlah → bila stabil → observasi 3-4 bulan • Medikamentosa – Tranexamic acid (antifibrinolytic) ➔ utk menorrhagia 3x 1.3 g,3-5 hari saat mens – Preparat progestin atau GnRH ➔ efek hipoestrogen,  volume uterus • Operasi – Miomektomi ➔ bila pasien masih ingin memiliki anak – Histerektomi ➔ Bila tidak ingin memiliki anak lagi atau nyeri hebat
  • 43. Endometriosis = adanya jaringan endometrium (kelenjar atau stroma) di luar uterus 1. Teori transplantasi ektopik jaringan endometrium 2. Teori metaplasia jaringan selomik 3. Teori induksi
  • 44. TANDA DAN GEJALA • Infertilitas • Dismenore • Mech : inflamasi lokal, infiltrasi dalam, darah mens merangsang traksi dr jaringan sekitar • Dispareunia • Pelvic pain kronik • Bisa asimtomatik • Gejala ekstrapelvik : biasa nya asimtomatik • Kolon : nyeri abd, distensi, bleeding, konstipasi • Paru :Pneumotorak, hemotipsis saat mens • GI : mual, nyeri, muntah, kembung, distensi PEMERIKSAAN • Gold Standard: visualisasi laparoskopik + histopatologi
  • 45. Ground glass appearance pada endometrioma ovarium Chocolate cyst : endometrioma Tatalaksana 1. Operatif ➔ eksisi 2. Non-Operatif • Anti nyeri (NSAID, aspirin, morphine, and codeine) • Hormonal • Pil KB • Progestogens (medroxyprogesteron e acetate) • Levonorgestrel- releasing intrauterine system (LNG-IUS) • Gonadotrophin- releasing hormone (GnRH) analogues
  • 46. Policystic Ovarian Syndrome Kriteria diagnosis (2 dr 3) • Oligoovulasi atau anovulasi • Tanda klinis/boikimia adanya hiperanderogenism • Polycystic ovaries dan eksklusi etiologi lain Salah satu penyakit endokrin tersering pada wanita usia reproduktif. Ada faktor genetik
  • 47. Diagnosis USG • Kriteria : 20 folikel berukuran diameter 2-9 mm dan/atau meningkatnya volume ovarium >10 mL • Gambaran seperti roda pedati.
  • 48.
  • 49. Infertilitas Infertilitas Primer Sekunder =kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan min dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi Faktor risiko : • Alkohol ➔ gg sintesis testosterone oleh sel Leydig, kualitas semen  • Rokok ➔merusak oosit (oxidative injury), gg morfologi sperma, keguguran • BMI >29 ➔ sulit hamil • Stress • Olahraga terlalu berat • Obat yg mempengaruhi sperma : • Spironolakton, sulfasalazine, kolkisin, alopurinol, simetidin, sikloskporin • AB tetrasiklin, gentamisin, eritromisin, nitrofurantoin dosis tinggi PCOS, gg siklus haid, amenore Infeksi klamidia/GO, endometriosis Undescended testis Infeksi saluran urogenital Varikokel
  • 50. Terbanyak disebabkan oleh Neisseria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis Gangguan patensi Tuba Pemeriksaan pada Perempuan: - P. ovulasi : regularitas mens, kadar homon progesterone, FSH, LH - P. cadangan ovarium : folikel antral basal - P. uterus : HSG, USG TV, histeroskopi - P. patensi tuba : HSG, laparoskopi Pemeriksaan pada laki-laki: - Pemeriksaan fisik : tanda defisiensi androgen, palpasi skrotum, epididymis, prostat, penis - Analisis sperma
  • 51. • Azoospermia : tidak ada sperma dalam ejakulat. • Oligospermia : jumlah sperma <20 juta per ml cairan ejakulat. • Necrozoospermia : tidak ada
  • 52.
  • 53.
  • 54. Jenis Keterangan Kista Bartholin Kista pada kelenjar bartholin yang terletak di kiri-kanan bawah vagina,di belakang labium mayor. Terjadi karena sumbatan muara kelenjar e.c trauma atau infeksi Kista Nabothi (ovula) Terbentuk karena proses metaplasia skuamosa, jaringan endoserviks diganti dengan epitel berlapis gepeng. Ukuran bbrp mm, sedikit menonjol dengan permukaan licin (tampak spt beras) Polip Serviks Tumor jinak dari jaringan endoserviks yang hyperplasia dan bertangkai, ukuran bbrp mm, kemerahan, rapuh. Kadang tangkai panjang sampai menonjol dari kanalis servikalis ke vagina dan bahkan sampai introitus. Tangkai mengandung jar.fibrovaskuler, sedangkan polip mengalami peradangan dengan metaplasia skuamosa atau ulserasi dan perdarahan. Karsinoma Serviks Tumor ganas dari jaringan serviks. Tampak massa yang berbenjol-benjol, rapuh, mudah berdarah pada serviks. Pada tahap awal menunjukkan suatu displasia atau lesi in-situ hingga invasif. Massa
  • 55. Kista Bartholini • Sering terjadi pada wanita usia reproduktif • E: obstruksi ductus akibat akumulasi mukus • Faktor risiko : infeksi, trauma, congenitally narrowed duct • Kebanyakan asimptomatik (1-4 cm). Besar : dyspareunia, nyeri vulva, tidak nyaman Kista Bartolini Glandula Bartolini Pemfis: massa unilateral, bulat/ovoid, fluctuant/tense loc: inferior labia mayora atau lower vestibule
  • 56. Abses Bartholini • infeksi pd kelenjar → akumulasi pus →abses → nyeri,membesar, eritema • E : polimikrobial : E. coli, G(+), G(-) aerob, anaerob (Bacteroides) • Gejala : pembesaran vulva unilateral yg cepat dan sangat nyeri + massa fluktuan
  • 57. Terapi SIMPTOMATIK • Kateter word selama 4-6 minggu • Marsupialization: alternatif kateter word, biasanya dilakukan jika rekuren • Eksisi: bila tidak respon terhadap terapi sebelumnya → dilakukan bila tidak ada infeksi aktif, jarang dilakukan karena menyebabkan disfigurasi anatomis serta nyeri
  • 58. Kista Nabothi ETIOLOGI • Akibat kelenjar penghasil mucus di permukaan servix tersumbat oleh epitel. • Berbentuk seperti beras dengan permukaan licin. • Pemeriksaan :kolposkopi Terapi : bila simptomatik Jika sangat besar dan mengganggu pap smear/pemeriksaan serviks ➔dibuka dengan biopsy forceps → drain
  • 59. Kista Gartner • Etiologi : suatu kista pd vagina akibat sisa jaringan embryonal (ductus wolffian) mesonephic origin. • Tanda dan gejala : • Biasanya didapatkan di dinding anterolateral superior vagina, terutama lateral • Ukuran <2 cm, bisa lebih besar. • Biasanya asimtomatik • Pemeriksaan : kista yg palpable atau menonjol dr dinding vagina • Bila ukuran kista besar : dysuria, gatal, dyspareunia, nyeri pelvis, protrusi dari vagina. • Terapi : observasi,drainase, marsupialisasi
  • 60. Polip Endoserviks • Pertumbuhan stroma endoserviks yang dilapisi epitel kolumnar, jinak • Transformasi jadi ganas <1% • Gambaran : massa bertangkai, tunggal, merah yang muncul dari kanal endoserviks, +- 2-3 cm • SS : asimtomatik, intermenstrual bleeding/postcoital bleeding • T: di jepit menggunakan ring forceps → diputar berkali2 → avulsi • Jika perdarahan banyak➔ ligase dan eksisi operatif
  • 61. Ca Cervix Keganasan pada cervix yang terjadi umumnya pada usia 40-60 tahun. • Faktor resiko : HPV 16 dan 18, multipartner, perokok. Tanda dan Gejala • Perdarahan pervaginam. • Perdarahan post menopausal, keputihan berlebihan. • Perdarahan pasca koitus, keputihan berbau busuk dan darah Deteksi Lesi Pra Kanker • Pelayanan primer : IVA, VILI (visual inspection with lugol iodine/schiller test) • Liqued base cytology • DNA HPV
  • 63.
  • 64. PAP negative, ulang 3-5 tahun
  • 65. Pap Smear • Waktu terbaik pengambilan lendir serviks adalah dua minggu setelah hari pertama mendapat haid • Jangan menggunakan pembasuh atau sabun antiseptik di sekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan contoh lendir serviks. • Sebaiknya, tidak melakukan hubungan seksual selama 48 jam sebelum pengambilan.
  • 67.
  • 70. KB metode alami Metode Amenorrhea Laktasi (MAL) Mekanisme • Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif → menekan ovulasi. • 3 syarat : • Ibu belum haid lagi. • ASI eksklusif dan diberikan dg sering, sepanjang siang dan malam. • Usia bayi < 6 bulan • Efektivitas : Jika dilakukan dg benar, resiko kehamilan <1 dari 100 ibu. Keuntungan Khusus : • Mendorong pola ASI yang benar • ES : tidak ada.
  • 71. KB metode alami Metode Kalender • Menghindari sanggama pada masa subur. • Efektivitas : Jika dilakukan dg benar, resiko kehamilan 1-9 dari 100 ibu. Kekurangan: • Memerlukan perhitungan yang cermat → sulit diterapkan • pada ibu yang siklus haidnya tidak teratur. Metode Senggama Terputus/ Coitus interruptus • Pria mengeluarkan penis dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi • Efektivitas : Jika dilakukan dg benar, resiko kehamilan 4 dari 100 ibu. Kekurangan: • Kurang efektif.
  • 72. KB metode barier • Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur • Efektivitas: 98 % • Mencegah penularan IMS • Efek samping: Dapat memicu reaksi alergi lateks, ISK , dan keputihan (BV, candida) (diafragma) • Harus sedia sebelum berhubungan kap berbentuk cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks Contraceptive Sponge
  • 73. KB Hormonal PIL KOMBINASI PIL PROGESTIN SUNTIK KOMBINASI SUNTIK PROGESTIN IMPLAN • menekan ovulasi • mencegah implantasi • mengentalkan lendir serviks → sulit dilalui oleh sperma • menganggu pergerakan tuba → transportasi telur terganggu • Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium • meningkatkan kekentalan lendir servix • menurunkan motilitas cilia di tuba falopi •menekan ovulasi •mengentalkan lender serviks •atrofi pada endometrium → implantasi terganggu •menghambat transportasi gamet oleh tuba •menekan ovulasi •mengentalkan lender serviks •atrofi pada endometrium → implantasi terganggu •menghambat transportasi gamet oleh tuba menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi, dan mengurangi transportasi sperma (+) : Mengurangi risiko kanker endometrium, ovarium, PID, nyeri haid, masalah perdarahan haid, PCOS, gejala endometriosis. (+) Dapat diminum saat menyusui (+) Mengurangi risiko kanker endometrium dan fibroid uterus, PID, gejala endometriosis (+) Mengurangi risiko PID, (-) : BB naik, haid jd jarang, sedikit, tidak teratur, risiko DVT (-) menunda haid lebih lama pada ibu menyusui, haid tidak teratur, haid memanjang atau sering, haid jarang, atau tidak haid), sakit •(-) : BB naik, haid jd jarang, sedikit, tidak teratur, risiko DVT (-) : haid tidak teratur atau memanjang dalam 3 bulan pertama, haid jarang, tidak teratur atau tidak haid dalam 1 tahun Perubahan pola haid (pada beberapa bulan pertama: haid sedikit dan singkat, haid tidak teratur jarang, atau tidak haid;setelah setahun: haid sedikit dan singkat, haid tidak teratur, dan haid jarang), perubahan berat badan
  • 74. Metode Hormonal Pil Dosis E/P Placebo Monofasik (21 tab) Sama 7 tablet Bifasik (21 tab) 2 dosis berbeda 7 tablet Trifasik (21 tab) 3 dosis berbeda 7 tablet Isi Dosis 25mg Depo Medroksiprogesteron Asetat + 5 mg Estradiol Sipionat IM 1 bulan sekali 50mg Noretindron Enantat + 5 mg Estradiol Valerat Sedian monofasik : • 21 tablet: 150 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol • 28 tablet: 150 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol Sedian trifasik tersedia dalam 3 konsentrasi obat • Tablet 50 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol • Tablet 75 mcg levonorgestrel dan 40 mcg etinil estradiol • Tablet 125 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
  • 75. Pil dan suntikan progesteron Isi pil progestin Jumlah tablet Merek 300 µg levonorgestrel 35 pil Microval, noregeston, microlut 350 µg noretindron 35 pil Micrinor, NOR-QD, noriday, norod 75 µg norgestrel 28 pil Suntikan progestin Jumlah tablet 150mg DMPA (Depo Provera) IM di bokong/ 3 bulan 200mg Noretdron Enantat IM di bokong/ 2 bulan
  • 76.
  • 77. Implan • Cara Kerja • menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi, dan mengurangi transportasi sperma • Efek Samping • Serupa dengan hormonal pil dan suntikan • Kontra Indikasi • Serupa dengan hormonal pil dansuntikan NORPLANT 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun. Jadena dan Indoplant 75 mg levonorgestrel lama 3 tahun.
  • 78. AKDR • AKDR langsung bekerja efektif segera setelah pemasangan. • AKDR ➔ membuat inflamasi ringan pada rahim. • (+): • AKDR-Cu : Tidak ada efek samping hormonal • Dapat dilepas setiap saat atas kehendak kliennya. • (-): • Risiko keluar secara spontan • Risiko ekspulsi • Perdarahan atau spotting beberapa hari setelah pemasangan • Perdarahan menstruasi dapat lebih lama dan lebih banyak
  • 79. Pascaplasenta 10 menit setelah melahirkan plasenta Segera pasca salin 10 menit - 48 jam pasca salin Pasca salin tertunda Setelah 48 jam – 4 minggu pasca salin (tidak dianjurkan karena resiko perforasi dan ekspulsi mningkat) Pasaca salin tertunda Extended Postpartum, setelah 4 minggu. Tidak dianjurkan karena angka ekspulsinya tinggi. Waktu Pemasangan Post partum
  • 80. Kontrasepsi Mantap Definisi • Menutup tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum • Oklusi vasa deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi • Infertilitas bersifat permanen Efek Samping • Nyeri pasca operasi
  • 81. Kontrasepsi darurat • Digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten. • Semakin cepat minum →semakin efektif • Efek samping: • Mual • muntah (bila terjadi dalam 2 jam pertama sesudah minum pil pertama atau kedua, berikan dosis ulangan) • perdarahan/bercak Indikasi : • Perkosaan • Sanggama tanpa menggunakan kontrasepsi • Pemakaian kontrasepsi tidak benar atau tidak konsisten: 1. Sanggama terputus gagal 2. Salah hitung masa subur 3. Kondom bocor, lepas atau salah digunakan 4. AKDR ekspulsi (terlepas) 5. Tidak minum 3 pil kombinasi atau baru mulai 3 hari 6. Terlambat suntik DMPA >4 minggu atau terlambat suntik NET-EN >2 minggu, atau terlambat suntik kombinasi >7 hari
  • 82. Tipe Isi Jumlah tablet yg diminum pertama kali Jumlah tablet yg diminum 12 jam kemudian Pil Progestin Khusus Kontrasepsi Darurat 1.5 mg LNG 0.75 mg LNG 1 2 0 0 Pil Progestin 0.03 mg LNG 0.0375 mg LNG 0.075 mg norgestrel 50 40 40 0 0 0 Pil Estrogen-Progestin Khusus Kontrasepsi Darurat 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2 Kontrasepsi Oral Kombinasi (estrogen-progestin) 0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 0.03 mg EE + 0.15 mg LNG 0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 0.03 mg EE + 0.3 mg norgestrel 0.05 mg EE + 0.5 mg norgestrel 5 4 4 2 4 2 5 4 4 2 4 2 Pil Ulipristal acetate Khusus Kontrasepsi Darurat 30 mg ulipristal acetate 1 0 AKDR-Cu 1x pasang LNG = levonorgestrel EE = etinil estradiol
  • 83.
  • 84.
  • 85.
  • 86. Diskusi Kasus Ny. Kim berusia 30 tahun P1A0 baru melahirkan 5 hari yang lalu dan saat ini sedang menyusui bayinya. Pasien datang dengan keluhan payudara kiri terasa nyeri. 1. Lengkapilah anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Diagnosis dan diagnosis banding 3. Tatalaksana 4. Edukasi
  • 87.
  • 88. Diskusi Kasus Ny. Green usia 36 tahun datang dengan keluhan benjolan pada vulva yang nyeri. Benjolan awalnya tidak nyeri, namun perlahan menjadi sangat nyeri. 1. Lengkapilah anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Diagnosis dan diagnosis banding 3. Tatalaksana 4. Edukasi
  • 89.