SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KALA II
PERUBAHAN FISIOLOGIS KALA II
 TD menigkat 15-25 mmHg selama kontraksi kala II
 Peningkatan metabolisme (adanya peningkatan otot
rangka karena meneran)
 Nadi meningkat
 Suhu meningkat 0,5-1 C
 Pernafsan
 Penurunan mortalitas lambung (mual, muntah)
2
TANDA GEJALA KALA II
 Ibu merasakan ingin mengejan bersamaan terjadinya kontraksi;
 Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau
vaginanya
 Perineum terlihat menonjol
 Vagina dan sfingter ani terlihat membuka
 Peningkatan pengeluaran lendir darah
3
DORAN-TEKNUS-PERJOL-VULKA
ASUHAN KALA II
 Sebaiknya dibiarkan spontan tanpa struktur, lakukan sesuai dengan
instink ibu
 Sebaiknya tidak ada pembatasan waktu bila kesejahteraan ibu dan janin
baik
 Rutin Valsava atau meneran dengan cara menahan napas dapat
membahayakan ibu dan janin
 Ibu seharusnya didukung dan dianjurkan untuk meneran spontan
kadang sering diikuti dengan suara
 Pendekatan fleksibel terhadap keinginan meneran lebih awal, tergantung
pada pembukaan serviks dan tanda lain
4
5
Anjurkan ibu didampingi keluarga
Anjurkan keluarga terlibat dalam asuhan
Penolong memberikan dukungan dan semangat
Tentramkan hati ibu
Bantu ibu untuk memilih posisi
Anjurkan ibu untuk minum
Berikan rasa aman
dll
 Pada Persalinan Kala II
 Posisi Ibu dapat Berdiri, Jongkok, Duduk, Dalam Air, Supine – Lateral,
sesuai kenyamanan
 Ibu meneran sesuai dengan keinginannya
 Bidan mendampingi ibu selama proses kelahiran dan menolong kelahiran
bayi
6
• Macam – macam posisi meneran
▫ Suatu keadaan dimana setelah kepala
dilahirkan, bahu anterior tidak dapat
lewat di bawah simfisis pubis.
▫ Diagnosis
1. Kesulitan melahirkan wajah dan dagu
2. Kepala bayi tetap melekat erat di vulva atau
bahkan tertarik kembali (turtle sign)
3. Kegagalan paksi luar kepala bayi
4. Kegagalan turunnya bahu
Distosia Bahu
TANDA BAHAYA KALA II
▫ Kesulitan dalam jalannya persalinan.
▫ Inersia uteri (His yang sifatnya lebih lemah, lebih singkat, dan
lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal)
▫ Tetania uteri (His yang terlampau kuat dan terlalu sering
sehingga tidak ada relaksasi rahim)
▫ Aksi Uterus Inkoordinasi (Incoordinate Uterine Action) = Sifat
his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronasi
antar kontraksi dan bagian-bagiannya
Distosia Karena His
▫ Primi > 2 jam
▫ Multi >1 jam
▫ Penyebab : panggul sempit, bayi besar
Kala II Memanjang
DETEKSI DINI PENYULIT KALA II
1. LETAK SUNGSANG
Keadaan dmn janin terletak memanjang dgn kepala di fundus uteri &
bokong dibag.bawah kavum uteri.
▫ Presentasi bokong sempurna (Complete) 2 kaki fleksi pd panggul &
lutut
▫ Presentasi bokong murni (Frank breech) 2 kaki fleksi pd panggul &
ekstensi pd lutut
▫ Presentasi bokong kaki (Incomplete breech) sebuah kaki ekstensi pd
panggul & lutut.
11
Presentasi bokong
2. LETAK LINTANG
▫ Suatu keadaan dmn janin
melintang di dlm uterus dgn
kepala pd sisi yg 1, sedangkan
bokong berada pd sisi yg lain.
▫ Keadaan sumbu panjang janin
tegak lurus thd sumbu panjang
ibu.
3. GEMELLI
▫ Satu kehamilan dg dua
janin atau lebih.
▫ Jenis kehamilan ganda :
a. Kehamilan ganda monozigotik (1
ovum yg dibuahi & membelah scr
dini hingga membentuk 2 embrio
yg sama)
b. Kehamilan ganda dizigotik (
2/lebih ovum yg telah dibuahi)
4. Presentasi Oksiput Posterior Persisten (OPP)
▫ Malposisi karena kegagalan kepala melakukan fleksi shg
sinsiput menjadi bagian terpenting.
▫ Oksiput disakrum ibu, muka menghadap simfisis pubis.
5. Presentasi Puncak Kepala
▫ Presentasi sisiput, shga UUB
bagian terendah
▫ Kepala bayi defleksi
▫ Mekanisme persalinan hampir
sama dg OPP
6. Presentasi Muka
▫ Kepala mengalami hiperfleksi
shg oksiput bersentuhan dg
punggu bayi & mentum sbg
denominator.
7. Presentasi Dahi
▫ Presentasi kepala dg
defleksi yg sedang
sehingga dahi mnjadi
bagian terendah.
▫ Bag.kepala janin yg berada
di antara tonjolan orbita dg
UUB tampak di PAP.
AMNIOTOMI
 Pemecahan selaput ketuban jika ketuban belum
pecah dan pembukaan sudah lengkap.
 Lakukan evaluasi cairan amnion
20
ANASTESI DAN EPISIOTOMI
 Mengiris atau menggunting perineum menurut arah irisan.
 Dilakukan jika ada indikasi (gawat janin, penyulit persalinan, perineum
kaku)
 Medialis : dibuat digaris tengah
 Mediolateralis : dari garis tengah kesamping menuju anus
 Lateralis : 1-2 cm di atas komisura posterior kesamping
 Sekunder : epis dilakukan ketika ada ruptur perineum/epis medialis yg
melebar
21
O EPISIOTOMI MEDIALIS
1. Mudah dijahit
2. Anatomis maupun fungsionil dpt sembuh dg baik
3. Tidak terlalu nyeri pada saat nifas
4. Dapat menyebabkan ruptur perineum totalis
O EPISIOTOMI MEDIO LATERALIS
1. Luka lebih sulit dijahit
2. Penyembuhan anatomis maupn fungsionil kurang sempurna
3. Nyeri pd hari-hari pertama nifas
4. Jarang menjadi ruptur perineum totalis
O Tujuan Episiotomi :
Epis membuat luka lurus dg pinggir yg tajam,
sedangkan ruptur yg spontan bersifat luka koyak
dg dinding luka bergerigi.
Mengurangi tekanan pada kepala anak
Mempersingkat kala II
Epis lateralis dan medioteralis mengurangi
kemungkinan ruptur perineum totalis.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
 Definisi : asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu
kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi
lahir serta upaya pencegahan komplikasi
 Tujuan : menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya
terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal
mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga
pada tingkat yang diinginkan (optimal).
25
LANGKA-LANGKAH APN (60 LANGKAH)
1. Mendengar dan meliat adanya tanda persalinan kala II
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksanaan komplikasi segera pada ibu dan BBL
3. Pakai celemek plastik/baham yg tidak tembus
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yg dipakai, cuci tangan, lalu
keringkan dg handuk
5. Memakai sarung tangan DTT sebelah kanan untuk periksa dalam
6. Memasukkan oksitosis ke dalam tabung suntik (pastikan tdk
terkontaminasi)
7. Membersikan vulva dan perineum, menyeka dg hati-hati dari depan
kebelakang
26
Lanjutan…
8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan sdh lengkap
9. Dekontaminasi sarung tangan
10.Periksa DJJ
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
bantu ibu menemukan posisi yg nyaman
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa
ingin meneran
13. Laksanakan bimbingan meneran pd saat ibu merasa inginmeneran
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
nyaman
15. Letakan handuk bersih di perut bawah ibu (untuk mengeringkan bayi)
27
Lanjutan…
16. Letakkan kain bersih 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu
17. Bukaa tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan
bahan
18. Pakai sarung tangan DTT/steril pd kedua tangan
19. Setelah tampak kepala bayi diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dg satu tangan yg dilapisi dg kain bersih dan kering.
Tangan yg lain (kanan) menahan kepala untuk mempertahankan posisi
defleksi dan membantu lairnya kepala. Anjuran ibu meneran secara
eektif dan dangkal
20.Periksa kemunginan adanya lilitan tali pusat
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar
28
Lanjutan…
22.Pegang kepala bayi secara biparietal. Anjurkan ibu meneran. Gerakkan
kepala ke arah bawah untuk melahirkan bahu atas, gerakan ke atas
untuk melahirkan bahu bawah
23.Setelah kedua bahu lahir, satu tangan meyangga kepala dan bahu
belakang, tangan lain menyusuri lengan dan siku atas
24.Setelah tubuh bayi lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
25.Melakukan penilaian (selintas) : apaka bayi cukup bulan dan menangis
26.Keringan tubuh bayi
27.Periksa kembali uterus memastikan janin ke dua
28.Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin
29
Lanjutan…
29.Suntikan oksi 1/3 paha luar
30.Setelah 2 menit sejak bayi lahir, jepit tapi pusat d klem 2-3 cm dari
pusat bayi dan klem lagi 2 cm klem dari pertama
31. Potong dan ikat tali pusat
32.Letakkan bayi tengkurap di dada ibu secara skin to skin (IMD)
33.Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34.Tangan kiri di atas perut ibu, diatas simfisis, tangan kanan melakukan
peregangan tali pusat
35.Saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah (tangan
lain melakukan dorso kranial). Jika tidak lepas, berhenti 30-40 detik,
kemudian ulangi kembali.
30
Lanjutan…
36.Bila ada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal,
lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dpt dilahirkan
37.Saat plasenta mucul di introitus vagina, lahirkan plasenta dg kedua tangan.
Pegang & putar hingga selaput ketuban terpilin, letakkan plasenta pada
wadah (jika ada yg robek, laukan eksplorasi sisa selaput ketuban)
38.Setela plasenta lair, massase uterus telapak tangan di fundus dengan
gerakan melingkar hingga uterus berkontraksi
39.Ealuasi kemungkinan perdarahan & laserasi pd vagina & perineum.
40.Periksa kedua sisi plasenta (harus lengkap) masukan ke dalam tempat
khusus
41. Pastikan uterus berkontraksi dg baik & tdk terjadi perdarahan
31
Lanjutan…
42.Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan katerisasi
43.Celupkan tangan yg masi pakai sarung tangan ke dalam klorin, bersihkan
noda dara, cairan tubuh & bilas dg DTT tanpa melepas hhandscoon
44.Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
45.Memeriksa nadi ibu dan pastikan keaddaan umum ibu
46.Evaluasi dan estimasi jumla kehilangan darahh
47.Pantau keaaan bayi & pastikan bayi bernafas dg baik (40-60x/mnt)
48.Bersihkan ibu dari paparan darah & cairan tubuh dg DTT-air klorin-air DTT.
Ganti pakaian ibu
49.Pastikan ibu merrasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI, anjurkan klg
memberikan makan minum yg diinginkan
32
Lanjutan…
50.Tempatkan semua alat dalam larutan klorin (10 mnt). Cuci dan bilas
51. Buang bahan yg terkontaminasi ke tempat sampah
52.Dekontaminasi tempat bersalin dg klorin
53.Celupkan tangan yg masih menggunakan handscoon dlm larutan klorin,
lepaskan secara terbalik, rendam 10 menit
54.Cuci tangan dg sabun
55.Pakai handscoon untuk memberikan vit.K (1 mg) IM di paha kiri dan salep
mata profilaksis 1 jam pertama kelahiran
56.Lakukan pemeriksaan fisik bayi lanjutan (nafas, suhu)
57.Setelah 1 jam, berikan HB di paha kanan
58.Lepaskan sarung tangan terbalik, rendam 10 menit
59.Cuci tangan
60.Lengkapi partograf 33
PERTOLONGAN PERSALINAN PADA
MASA COVID
 Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan deliery
camber untuk pelayanan persalinan peraginam
 Melakukan tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila
ada, atau melakukan modifikasi aliran udara
 Memeliki ketersediaan APD sesuai standar bagi tenaga kesehatan
pemberi pelayanan maternal dan neonatal
34
TERIMAKASIH
35

More Related Content

Similar to KALA II: PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptMantriNtuz
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apnarfadin
 
5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdfputriagnes4
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdfssuser489844
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalEvan Permana
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )Dea Noviana
 
asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran KamilatulKhuriyah
 
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxdinarperbawati1
 
Palpasi leopold
Palpasi leopoldPalpasi leopold
Palpasi leopoldAyu Kamedi
 
Kespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIKespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIgyubie77
 
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefKegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefMahruriSaputra
 

Similar to KALA II: PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (20)

Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
Sop apn
Sop apnSop apn
Sop apn
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apn
 
5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 
asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran
 
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 
Palpasi leopold
Palpasi leopoldPalpasi leopold
Palpasi leopold
 
Oce
OceOce
Oce
 
loogbook salin.docx
loogbook salin.docxloogbook salin.docx
loogbook salin.docx
 
Kespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIKespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala II
 
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuefKegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
Kegawatan Obstetri uhhifhruihuihfuihidviuef
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

KALA II: PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL

  • 2. PERUBAHAN FISIOLOGIS KALA II  TD menigkat 15-25 mmHg selama kontraksi kala II  Peningkatan metabolisme (adanya peningkatan otot rangka karena meneran)  Nadi meningkat  Suhu meningkat 0,5-1 C  Pernafsan  Penurunan mortalitas lambung (mual, muntah) 2
  • 3. TANDA GEJALA KALA II  Ibu merasakan ingin mengejan bersamaan terjadinya kontraksi;  Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya  Perineum terlihat menonjol  Vagina dan sfingter ani terlihat membuka  Peningkatan pengeluaran lendir darah 3 DORAN-TEKNUS-PERJOL-VULKA
  • 4. ASUHAN KALA II  Sebaiknya dibiarkan spontan tanpa struktur, lakukan sesuai dengan instink ibu  Sebaiknya tidak ada pembatasan waktu bila kesejahteraan ibu dan janin baik  Rutin Valsava atau meneran dengan cara menahan napas dapat membahayakan ibu dan janin  Ibu seharusnya didukung dan dianjurkan untuk meneran spontan kadang sering diikuti dengan suara  Pendekatan fleksibel terhadap keinginan meneran lebih awal, tergantung pada pembukaan serviks dan tanda lain 4
  • 5. 5 Anjurkan ibu didampingi keluarga Anjurkan keluarga terlibat dalam asuhan Penolong memberikan dukungan dan semangat Tentramkan hati ibu Bantu ibu untuk memilih posisi Anjurkan ibu untuk minum Berikan rasa aman dll
  • 6.  Pada Persalinan Kala II  Posisi Ibu dapat Berdiri, Jongkok, Duduk, Dalam Air, Supine – Lateral, sesuai kenyamanan  Ibu meneran sesuai dengan keinginannya  Bidan mendampingi ibu selama proses kelahiran dan menolong kelahiran bayi 6
  • 7. • Macam – macam posisi meneran
  • 8. ▫ Suatu keadaan dimana setelah kepala dilahirkan, bahu anterior tidak dapat lewat di bawah simfisis pubis. ▫ Diagnosis 1. Kesulitan melahirkan wajah dan dagu 2. Kepala bayi tetap melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali (turtle sign) 3. Kegagalan paksi luar kepala bayi 4. Kegagalan turunnya bahu Distosia Bahu TANDA BAHAYA KALA II
  • 9. ▫ Kesulitan dalam jalannya persalinan. ▫ Inersia uteri (His yang sifatnya lebih lemah, lebih singkat, dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal) ▫ Tetania uteri (His yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi rahim) ▫ Aksi Uterus Inkoordinasi (Incoordinate Uterine Action) = Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronasi antar kontraksi dan bagian-bagiannya Distosia Karena His
  • 10. ▫ Primi > 2 jam ▫ Multi >1 jam ▫ Penyebab : panggul sempit, bayi besar Kala II Memanjang
  • 11. DETEKSI DINI PENYULIT KALA II 1. LETAK SUNGSANG Keadaan dmn janin terletak memanjang dgn kepala di fundus uteri & bokong dibag.bawah kavum uteri. ▫ Presentasi bokong sempurna (Complete) 2 kaki fleksi pd panggul & lutut ▫ Presentasi bokong murni (Frank breech) 2 kaki fleksi pd panggul & ekstensi pd lutut ▫ Presentasi bokong kaki (Incomplete breech) sebuah kaki ekstensi pd panggul & lutut. 11
  • 13. 2. LETAK LINTANG ▫ Suatu keadaan dmn janin melintang di dlm uterus dgn kepala pd sisi yg 1, sedangkan bokong berada pd sisi yg lain. ▫ Keadaan sumbu panjang janin tegak lurus thd sumbu panjang ibu.
  • 14. 3. GEMELLI ▫ Satu kehamilan dg dua janin atau lebih. ▫ Jenis kehamilan ganda : a. Kehamilan ganda monozigotik (1 ovum yg dibuahi & membelah scr dini hingga membentuk 2 embrio yg sama) b. Kehamilan ganda dizigotik ( 2/lebih ovum yg telah dibuahi)
  • 15.
  • 16. 4. Presentasi Oksiput Posterior Persisten (OPP) ▫ Malposisi karena kegagalan kepala melakukan fleksi shg sinsiput menjadi bagian terpenting. ▫ Oksiput disakrum ibu, muka menghadap simfisis pubis.
  • 17. 5. Presentasi Puncak Kepala ▫ Presentasi sisiput, shga UUB bagian terendah ▫ Kepala bayi defleksi ▫ Mekanisme persalinan hampir sama dg OPP
  • 18. 6. Presentasi Muka ▫ Kepala mengalami hiperfleksi shg oksiput bersentuhan dg punggu bayi & mentum sbg denominator.
  • 19. 7. Presentasi Dahi ▫ Presentasi kepala dg defleksi yg sedang sehingga dahi mnjadi bagian terendah. ▫ Bag.kepala janin yg berada di antara tonjolan orbita dg UUB tampak di PAP.
  • 20. AMNIOTOMI  Pemecahan selaput ketuban jika ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap.  Lakukan evaluasi cairan amnion 20
  • 21. ANASTESI DAN EPISIOTOMI  Mengiris atau menggunting perineum menurut arah irisan.  Dilakukan jika ada indikasi (gawat janin, penyulit persalinan, perineum kaku)  Medialis : dibuat digaris tengah  Mediolateralis : dari garis tengah kesamping menuju anus  Lateralis : 1-2 cm di atas komisura posterior kesamping  Sekunder : epis dilakukan ketika ada ruptur perineum/epis medialis yg melebar 21
  • 22.
  • 23. O EPISIOTOMI MEDIALIS 1. Mudah dijahit 2. Anatomis maupun fungsionil dpt sembuh dg baik 3. Tidak terlalu nyeri pada saat nifas 4. Dapat menyebabkan ruptur perineum totalis O EPISIOTOMI MEDIO LATERALIS 1. Luka lebih sulit dijahit 2. Penyembuhan anatomis maupn fungsionil kurang sempurna 3. Nyeri pd hari-hari pertama nifas 4. Jarang menjadi ruptur perineum totalis
  • 24. O Tujuan Episiotomi : Epis membuat luka lurus dg pinggir yg tajam, sedangkan ruptur yg spontan bersifat luka koyak dg dinding luka bergerigi. Mengurangi tekanan pada kepala anak Mempersingkat kala II Epis lateralis dan medioteralis mengurangi kemungkinan ruptur perineum totalis.
  • 25. ASUHAN PERSALINAN NORMAL  Definisi : asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi  Tujuan : menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). 25
  • 26. LANGKA-LANGKAH APN (60 LANGKAH) 1. Mendengar dan meliat adanya tanda persalinan kala II 2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksanaan komplikasi segera pada ibu dan BBL 3. Pakai celemek plastik/baham yg tidak tembus 4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yg dipakai, cuci tangan, lalu keringkan dg handuk 5. Memakai sarung tangan DTT sebelah kanan untuk periksa dalam 6. Memasukkan oksitosis ke dalam tabung suntik (pastikan tdk terkontaminasi) 7. Membersikan vulva dan perineum, menyeka dg hati-hati dari depan kebelakang 26
  • 27. Lanjutan… 8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan sdh lengkap 9. Dekontaminasi sarung tangan 10.Periksa DJJ 11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, bantu ibu menemukan posisi yg nyaman 12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin meneran 13. Laksanakan bimbingan meneran pd saat ibu merasa inginmeneran 14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman 15. Letakan handuk bersih di perut bawah ibu (untuk mengeringkan bayi) 27
  • 28. Lanjutan… 16. Letakkan kain bersih 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu 17. Bukaa tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan 18. Pakai sarung tangan DTT/steril pd kedua tangan 19. Setelah tampak kepala bayi diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dg satu tangan yg dilapisi dg kain bersih dan kering. Tangan yg lain (kanan) menahan kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan membantu lairnya kepala. Anjuran ibu meneran secara eektif dan dangkal 20.Periksa kemunginan adanya lilitan tali pusat 21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar 28
  • 29. Lanjutan… 22.Pegang kepala bayi secara biparietal. Anjurkan ibu meneran. Gerakkan kepala ke arah bawah untuk melahirkan bahu atas, gerakan ke atas untuk melahirkan bahu bawah 23.Setelah kedua bahu lahir, satu tangan meyangga kepala dan bahu belakang, tangan lain menyusuri lengan dan siku atas 24.Setelah tubuh bayi lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki 25.Melakukan penilaian (selintas) : apaka bayi cukup bulan dan menangis 26.Keringan tubuh bayi 27.Periksa kembali uterus memastikan janin ke dua 28.Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin 29
  • 30. Lanjutan… 29.Suntikan oksi 1/3 paha luar 30.Setelah 2 menit sejak bayi lahir, jepit tapi pusat d klem 2-3 cm dari pusat bayi dan klem lagi 2 cm klem dari pertama 31. Potong dan ikat tali pusat 32.Letakkan bayi tengkurap di dada ibu secara skin to skin (IMD) 33.Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva 34.Tangan kiri di atas perut ibu, diatas simfisis, tangan kanan melakukan peregangan tali pusat 35.Saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah (tangan lain melakukan dorso kranial). Jika tidak lepas, berhenti 30-40 detik, kemudian ulangi kembali. 30
  • 31. Lanjutan… 36.Bila ada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal, lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dpt dilahirkan 37.Saat plasenta mucul di introitus vagina, lahirkan plasenta dg kedua tangan. Pegang & putar hingga selaput ketuban terpilin, letakkan plasenta pada wadah (jika ada yg robek, laukan eksplorasi sisa selaput ketuban) 38.Setela plasenta lair, massase uterus telapak tangan di fundus dengan gerakan melingkar hingga uterus berkontraksi 39.Ealuasi kemungkinan perdarahan & laserasi pd vagina & perineum. 40.Periksa kedua sisi plasenta (harus lengkap) masukan ke dalam tempat khusus 41. Pastikan uterus berkontraksi dg baik & tdk terjadi perdarahan 31
  • 32. Lanjutan… 42.Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan katerisasi 43.Celupkan tangan yg masi pakai sarung tangan ke dalam klorin, bersihkan noda dara, cairan tubuh & bilas dg DTT tanpa melepas hhandscoon 44.Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi 45.Memeriksa nadi ibu dan pastikan keaddaan umum ibu 46.Evaluasi dan estimasi jumla kehilangan darahh 47.Pantau keaaan bayi & pastikan bayi bernafas dg baik (40-60x/mnt) 48.Bersihkan ibu dari paparan darah & cairan tubuh dg DTT-air klorin-air DTT. Ganti pakaian ibu 49.Pastikan ibu merrasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI, anjurkan klg memberikan makan minum yg diinginkan 32
  • 33. Lanjutan… 50.Tempatkan semua alat dalam larutan klorin (10 mnt). Cuci dan bilas 51. Buang bahan yg terkontaminasi ke tempat sampah 52.Dekontaminasi tempat bersalin dg klorin 53.Celupkan tangan yg masih menggunakan handscoon dlm larutan klorin, lepaskan secara terbalik, rendam 10 menit 54.Cuci tangan dg sabun 55.Pakai handscoon untuk memberikan vit.K (1 mg) IM di paha kiri dan salep mata profilaksis 1 jam pertama kelahiran 56.Lakukan pemeriksaan fisik bayi lanjutan (nafas, suhu) 57.Setelah 1 jam, berikan HB di paha kanan 58.Lepaskan sarung tangan terbalik, rendam 10 menit 59.Cuci tangan 60.Lengkapi partograf 33
  • 34. PERTOLONGAN PERSALINAN PADA MASA COVID  Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan deliery camber untuk pelayanan persalinan peraginam  Melakukan tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara  Memeliki ketersediaan APD sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal 34