Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, prinsip-prinsip, dan jenis-jenis kutipan serta cara membuat kutipan yang tepat dalam penulisan karya ilmiah."
3. KUTIPAN
A. PENGERTIAN KUTIPAN
Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan
sebuah pengambilan konsep atau pendapat dari orang lain
sebagaimana yang tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan di
samping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung
bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti
penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang
mengutip itu.
Dari perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber
sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis
4. KUTIPAN
B. FUNGSI KUTIPAN
Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah
menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang
diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti
yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau
pakar, bahkan pengalaman empiris.
5. KUTIPAN
B. FUNGSI KUTIPAN
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip,
diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan
dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya
dengan sumber rujukan.
6. KUTIPAN
C. PRINSIP-PRINSIP MENGUTIP
Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip,
yaitu :
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga
tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat
atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan
kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak
uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam
lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan
syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan
perubahan makna.
7. KUTIPAN
C. PRINSIP-PRINSIP MENGUTIP
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah
apapun.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-
katanya maupun tekniknya.
8. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
JENIS-JENIS
KUTIPAN
KUTIPAN
LANGSUNG
TIDAK LEBIH DARI
EMPAT BARIS
LEBIH DARI
EMPAT BARIS
KUTIPAN TAK
LANGSUNG
SYARAT MEMBUAT
KUTIPAN
CARA MEMBUAT
KUTIPAN
CARA MEMBUAT
KUTIPAN
KUTIPAN LANGSUNG
MENGGUNAKAN
TANDA KUTIP
9. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Tidak Lebih dari Empat Baris
Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat
baris ketikan, akan dimasukan dalam teks dengan cara-cara berikut:
1. Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks;
2. Jarak antara baris dengan baris dua spasi;
3. Kutipan itu diapit dengan tanda kutip;
4. Sesudah kutipan diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke
atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
10. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Tidak Lebih dari Empat Baris
Nomor urut penunjukan terdapat pada catatan kaki yang berlaku
untuk tiap bab dan untuk seluruh karangan.
Untuk tiap bab:
1. Pada tiap bab akan dimulai dengan no urut 1
2. Untuk penunjukan pertama dalam tiap bab, nama pengarang
harus disebut secara lengkap
3. Cukup dengan menyebut nama singkat pengarang, ditambah
penggunaan singkatan-singkatan ibid., op. cit.
Untuk seluruh karangan:
1. Hanya untuk penyebutan yang pertama, nama pengarang
ditulis secara lengkap
2. Hanya mempergunakan nama singkat, dan singkatan-singkatan
sebagaimana tersebut diatas.
11. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Lebih dari Empat Baris
Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka akan
dimasukan dalam teks dengan cara-cara berikut:
1. Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi
2. Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
3. Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip
4. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah
spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat
kutipan itu
5. Seluruh kutipan itu dimasukan ke dalam 5 – 7 ketikan. Bila
kutipan itu dimulai dengan allinea baru, maka baris pertama dari
kutipan itu dimasukan lagi 5 – 7 ketikan.
12. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Menggunakan Tanda Kutip
Hal ini dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu:
1. Mempergunakan tanda kutip ganda [“…”] bagi kutipan asli dan
tanda kutip tunggal [‘…’] bagi kutipan dalam kutipan itu, atau
sebaliknya
2. Bagi kutipan asli tidak dipergunakan tanda kutip, sedangkan
kutipan dalam kutipan itu mempergunakan tanda kutip ganda.
13. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Menggunakan Tanda Kutip
Contoh :
a. Mempergunakan tanda kutip
“ Suatu fikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan
orang banyak meggambarkan buku-buku sebagai benda-benda
yang tak berjiwa, tidak efektif [sic!], serba damai yang pada
tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk
dan ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-
universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang
jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini” (Asrul Sani
1959:7).
HANYA ADA
SATU JENIS
TANDA KUTIP
14. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Menggunakan Tanda Kutip
Contoh :
b. Tidak mempergunakan tanda kutip
Suatu fikiran yang salah yang tersebar dengan luas sekali
dikalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai
benda-benda yang tak berjiwa, tidak efektif, serba damai yang
pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan
sejuk dan ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-
universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang
jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini. (Asrul Sani, 1959:7)
15. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Kutipan Langsung yang Menggunakan Tanda Kutip
Contoh :
c. Mempergunakan dua jenis tanda kutip
“Dramatik timbul oleh pertentangan (konflik); pertentangan dengan Alam atau
Tuhan, dengan diri sendiri, dengan manusia sesame, dengan lingkungan.
Pertentangan menimbulkan lakon, menimbulkan plot (alur) atau intrigue. Akan
tetapi pertentangan sendiri dimungkinkan oleh apa? Apa sumber
pertentangan?
Syahdan sumber pertentangan tiadalah lain selain jiwa manusia. Jiwa manusia
sebagai benda logam yang berat bermuatan listrik. Bila bertemu benda lain
yang berlistrik maka timbullah dramatik: ‘Sebelum kutarik handle ini dan
electron berloncatan dari kutub ke kutub ungu gelora panas-bangis…’
Jadi, dasar dramatik yang paling dalam adalah kejiwaan manusia, ‘benda
bermuatan listrik’ yang voltasenya lebih dari seribu.”
JENIS TANDA
KUTIP
PERTAMA
JENIS TANDA
KUTIP KEDUA
16. D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT
KUTIPAN
Syarat Membuat Kutipan Tak Langsung
Beberapa syarat harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak
langsung:
1. Kutipan itu diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris dan spasi
3. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
4. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah
spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat
kutipan itu.
17. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
Kutipan pada Catatan Kaki
Selain dari kutipan yang dimasukan dalam teks baik kutipan
langsung maupun tak langsung, ada pula kutipan yang
ditempatkan pada catatan kaki. Telah dikemukakan bahwa
kutipan yang panjang sekali lebih baik ditempatkan dalam
Apendiks atau Lampiran, namun ada juga pengarang yang
beranggapan bahwa kutipan semacam itu lebih baik
ditempatkan pada catatan kaki, agar lebih mudah bagi pembaca
untuk memeriksanya.
18. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
Contoh:
Berbagai penyelidikan alkuturasi yang dilakukan oleh para sarjana
ilmu anthropologi-budaya bangsa Amerika memang telah
menunjukan bahwa penyelidikan-penyelidikan akan peristiwa
perpaduan kebudayaan yang dipandang dari sudut kompleks-
kompleks unsur-unsur yang khusus, telah memberi hasil yang
memuaskan. Karena itu Herskovit beranggapan bahwa pandangan
serupa serupa itulah pandangan yang paling berguna di dalam
penyelidikan akulturasi. ²
2Kata beliau: However desirable studies of changes in whole culture may thus be, it
seems most advantageous in practice for student to analyse into its components the
culture that has experienced contact… one can no more study ‘whole cultures’ than
one take as the subject for a specific research project the human body in its entirety…”
(M.J. Herskovits, 1948:536)
19. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
Kutipan Atas Ucapan Lisan
Dalam karya-karya illmiah atau tulisan-tulisan lainnya sering
pula dibuat kutipan-kutipan atas ucapan-ucapan lisan. Bila
penulis ingin memasukkan kutipan semacam itu di dalam
tulisannya, maka sebaiknya ia memperliahatkan naskah kutipan
itu terlebih dahulu kepada orang yang memberi keterangan itu
untuk mendapatkan pengesyahannya. Kalau ada kekurangan
atau kesalahan dapat diadakan perbaikan terlebih dahulu oleh
yang bersangkutan. Dengan demikian tidak perlu timbul
bantahan atau hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
20. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
Cara 1:
Dalam menjawab nota Keuangan dan & RAPBD Daerah Khusus
Ibukota tahun 1973, tanggal 2 Februari 1973, Gubernur Ali Sadikin
mengatakan a.l.: ”…Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat
persoalan itu pada perspektif yang lebih luas dan pada proporsi
yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum
memang benar , menuntut adanya pengorbanan-pengorbanan
itu…”
21. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
Cara 2:
Dalam usaha meremajakan Ibukota, Pemerintah DKI Jakarta selalu
berusaha memperkecil pengorbanan. Pengorbanan inilah yang
pada instasi pertama sering dirasakan membawa akibat yang
kurang menyenangkan bagi semenatra pihak yang terkena
ketentuan itu. Kepentingan umum akhirnya menuntut yang
demikian, sebagaimana ditegaskan dengn kata-kata berikut: “…
Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada
perspektif yang lebih luas dan pada propors yang wajar, maka akan
terlihat bahwa kepentingan umum memang benar menunntt
adanya pengorbanan-pengorbanan itu…
2Gubernur Ali Sadikin, dalam menjawab nota Keuangan dan RAPBD 1973, tanggal 2
Februari 1973.
22. KUTIPAN
D. JENIS KUTIPAN DAN CARA MEMBUAT KUTIPAN
Variasi Membuat Kutipan
Beberapa cara lain untuk membuat kutipan (terutama untuk
kutipan yang singkat) sebagai berikut:
1. Langsung mulai dengan materi kutipan hingga perhentian
terdekat (bisa koma, frasa yang bebas, bisa juga titik)
2. Sisipan penjelas tentang ucapan atau pendapat itu, untuk
mengetahui siapa yang berkata demikian. Perhentian itu dapat
dilakukan sesudah sebuah kata, dapat pula sesudah sebuah
frasa atau kalimat singkat.
Contoh :
“ Jelaslah,” demikian tulis Ny. Haryati Soebadio, “ bahwa pola
tata bahasa-bahasa fleksi sukar kita pergunakan untuk bahasa
Indonesi. Dengan pola tersebut kita mendapatkan kesan,
bahwa perasaan untuk membedakan kata kerja dengan kata
nama dalam bahasa Indonesia tidak sangat bertumbuh…”