2. RUJUKAN
Menurut KBBI adalah : kata ‘rujukan’
memiliki dua arti.
Pertama, kata tersebut berarti
keterangan lanjutan mengenai suatu hal.
Sedangkan, arti kedua ialah bahan
sumber yang dipakai untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut;
acuan; referensi..
3. Rujukan juga dapat didifinisikan sbb :
Suatu yang digunakan sebagai
pemberi informasi untuk
menyokong atau memperkuat
pernyataan dengan tegas.
Dikenal juga dengan sebutan
Referensi
4. Rujukan bisa saja menggunakan faktual
ataupun non faktual.
Rujukan faktual terdiri atas :
kesaksian, statistik contoh, dan objek aktual.
Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti,
nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas.
Sumber materi rujukan adalah tempat materi
tersebut ditemukan.
5. Materi-materi rujukan faktual dan rujukan non faktual
mungkin akan muncul dalam tiga bentuk:
Bukti seperti contoh-contoh, statistik, dan
kesaksian.
Nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang
menerima argumentasi (anggota khalayak).
Kredibilitas pemberi informasi (pembicara).
Contohnya: seorang pemberi informasi mungkin
merujuk pada pengalamannya sendiri untuk
menyakinkan pemirsanya bahwa ia adalah orang
yang cakap
7. KUTIPAN
Kutipan merupakan sebuah pinjaman atas kalimat
atau pendapat seseorang dari seorang pengarang
atau seseorang yang sangat terkenal (populer),
baik didalam buku, surat kabar, majalah, atau
pun media elektronika. Pengertian kutipan
merupakan pengulangan satu ekspresi sebagai
bagian dari yang lain, terutama saat ekspresi yang
dikutip tersebut terkenal atau juga secara tersurat
dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya,
serta juga ditandai oleh (diselingi dengan) tanda
kutip.
8. FUNGSI KUTIPAN
Fungsi dari kutipan sendiri adalah
sebagai bukti atau juga memperkuat
pendapat penulis. Bedanya dengan
jiplakan, kalau jiplakan mengambil
pendapat orang lain tanpa atau
dengan tidak menyebut sumbernya
sehingga dianggapnya pendapat dari
dirinya /pemikirannya sendiri.
9. Fungsi lain dari kutipan adalah :
1) Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber
dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan
ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data
pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan
referensi, dan memudahkan penyuntingan
naskah yang terkait dengan data pustaka.
10. Sebagai Pendukung argumen ataupun juga
analisa penulis.
Sebagai landasan teori dalam mengemukan
pemikiran/tulisan kita
Sebagai penjelasan
Sebagai penguat dalam argumen atau
pendapat yang dikemukakan.
TUJUAN KUTIPAN
11. Tujuan Kutipan selanjutnya adalah :
Sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang
waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah
dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis
cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan
demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
13. Kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan suatu penggunaan
kutipan yang dilakukan oleh penulis dengan cara
menulis kembali pikiran/pendapat/ide/gagasan orang
lain yang sama persis dengan aslinya. Atau juga
dapat dikatakan, bahwa penulis secara langsung
menggunakan teknik copas (copy paste) tanpa
adanya pengubahan dari kalimat aslinya.
Prinsip dasar pada kutipan langsung adalah
mengutip sumber bacaan dengan secara langsung
dilakukan sama presis seperti yang dituliskan yang
terdapat dalam sumber, artinya tidak menambah
ataupun juga mengurangi. Jika kata, kalimat, atau
paragraf tidak dicetak miring ataupun dicetak tebal,
pengutip tidak boleh mencetak miring atau cetak
tebal pada saat mengutip.
14. Ciri-Ciri Kutipan Langsung
ciri-ciri dari kutipan langsung diantaranya sebagai
berikut:
Tidak mengalami perubahan terhadap teks yang
dikutip.
Menggunakan titik tiga berspasi [. . .] jika terdapat
bagian kata-kata dari kutipan yang dihilangkan.
Menggunakan tanda [sic!], apabiala terdapat
kesalahan dalam teks aslinya. Contoh: … hal itu
memiliki maka [sic!] yang ambigu.
Menambahkan sumber kutipan dengan menggunakan
sistem APA, MLA, ataupun juga sistem yang berlaku
lainnya.
15. Contoh kutipan langsung
1. Argumentasi merupakan suatu bentuk retorika
yang berusaha untuk dapat mempengaruhi sikap
serta juga pendapat orang lain, agar mereka itu
percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf,
1983: 3).
2. Menurut Gorys Keraf didalam bukunya
Argumentasi serta Narasi (1983:3), argumentasi
merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha
untuk dapat mempengaruhi sikap serta pendapat
orang lain, agar mereka itu percaya dan pada
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau juga pembicara.
16. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung merupakan
penggunaan kutipan yang dilakukan oleh
penulis dengan cara mengambil
pikiran/ide/gagasan/pendapat orang lain,
kemudian menyampaikan dalam sebuah karya
penulis itu dengan kalimatnya sendiri sesuai
dengan pemahamannya pada kutipan tersebut.
Dengan kata lain, penulis tersebut tidak
menulisnya dengan sama persis dengan
tulisan/paragraf/kalimat yang dikutipnya.
Penulis itu merangkum serta merangkai kalimat
yang didasarkan dari artikel atau sumber
lainnya.
17. Contoh kutipan tidak langsung
Dan di antara tanda-tanda kesempurnaan kekuasaan dan
hikmah-Nya, adalah penciptaan langit dan bumi dengan
sistem yang sangat indah ini. Juga, termasuk tanda
kekuasaan-Nya, perbedaan bahasa dan dialek kalian, serta
perbedaan warna kulit kalian, yaitu hitam, putih atau lainnya.
Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat tanda-tanda yang
dapat diambil manfaatnya oleh orang-orang yang memiliki
ilmu dan kepahaman.
Tafsir QS. Ar Rum (30) : 22. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas
bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari
masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan
semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter,
sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).
19. Tujuan catatan kaki
Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk
menyusun pembuktian (sumber tulisan),
menyatakan utang budi (kepada pengarang yang
dikutip pendapatnya), menyampaikan keterangan
tambahan, memperkuat uraian (intisari,
keterangan insidental materi penjelas yang kurang
penting, perbaikan, dan pandangan yang
bertentangan), dan merujuk bagian lain teks
(uraian pada halaman lain, sebelum atau
sesudahnya).
20. Fungsi Catatan Kaki
a. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi
pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber
atau reference footnote).
b. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan
dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat
dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu
alur tulisan.
c. Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang
dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman
tersebut.
d. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal
yang sama (catatan kaki isi atau content footnote).
21. Contoh Penulisan Catatan Kaki
__________________________________________
“Mustakin. Psikologi Pendidikan, ( Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2001). hlm.21
“Abdurrohman Said,“ Pendidikan Agama Setengah
Hati. ”. Suara Merdeka. Semarang. 4 Juli 2003, hlm.
VI.
22. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan
dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah,
Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian.
Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai
dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam
makalah. Mahasiswa, Dosen tidak boleh
mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta
dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang
tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
23. Fungsi Daftar Pustaka
- Memberikan deskripsi yang penting tentang buku,
artikel, majalah, dll. secara keseluruhan.
- Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi
penulis.
- Memberi informasi kepada pembaca untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan
mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh
penulis.
- Membantu pembaca memilih referensi dan materi
dasar untuk studinya.
24. Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier.
http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
Contoh Daftar Pustaka dari Buku :
Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning
A Great Idea into A Business Reality. New York :
Amacom
25. Perbedaan daftar pustaka dan catatan kaki
Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang
berisi buku, makalah, jurnal, dan lain sebagainya
yang isinya dikutip langsung ataupun tidak langsung
ke dalam suatu karangan.
Sedangkan, catatan kaki (footnote) adalah suatu
catatan dari teks yang dikutip yang biasanya
diletakkan di bawah karangan. Tak hanya
terkandung di dalam karangan ilmiah dan semi
ilmiah, catatan kaki juga terkadang bisa ditemukan
pada beberapa jenis-jenis karangan non ilmiah,
seperti jenis-jenis novel, macam-macam cerpen, dan
jenis-jenis esai.
27. Kata adalah :
• Kata adalah : unsur bahasa terkecil yang dapat berdiri
sendiri.
• Satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain
setiap satuan bebas merupakan kata (Kushartanti, 2005:
151).
Dari gabungan kata dapat membentuk frasa, klausa, atau
kalimat.
28. Berdasarkan bentuknya,
kata bisa digolongkan menjadi empat:
1. Kata dasar
adalah kata yang merupakan dasar pembentukan
2 Kata turunan atau kata berimbuhan.
perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya
imbuhan baik di awal di tengah, maupun di akhir kata.
3. Kata ulang
adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami
perulangan baik seluruh maupun sebagian
4. Kata majemuk
adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda
membentuk suatu arti baru.
29. Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kata terbagi menjadi tujuh
kategori, yaitu:
1. kata benda: nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan
segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
2. kata kerja; kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian
dinamis.
3. kata sifat; kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras,
cepat.
4. kata keterangan; kata yang memberikan keterangan pada kata
yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
5. kata ganti; kata pengganti kata benda.
6. kata bilangan; kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau
menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
7. Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang
berdasarkan peranannya.
30. Adapun kata dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1. Kata Baku
a. Kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan.
b. Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis
dengan pengungkapan gagasan secara cepat.
2. Kata Tidak Baku
a. Kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang ditentukan.
b. Dalam bahasa sehari-hari, bahasa tutur.
31. Contoh kata baku dan tidak baku
NO KATA BAKU KATA TIDAK BAKU
1. Aktif Aktip
2. Ambulans Ambulan
3. Analisa Analisis
4. Anggota Anggauta
5. Antre Antri
6. Apotek Apotik
7. Atlet Atlit
8. Berpikir Berfikir
9. Frekuensi Frekwensi
10. Hakikat Hakekat
32. Frasa
adalah gabungan kata yang menduduki satu fungsi atau unsur dalam
kalimat
Jenis Frasa:
1 Frasa Eksosentrik:
frasa yang terdiri dari gabungan kata dasar dan kata depan preposisi
contoh: di kebun, ke pasar, dari kampus, pada malam
2. Frasa Endosenstrik:
frasa yang terdiri dari unsur yang tidak dapat disubtisusikan oleh unsur lain
- frasa koordinatif: frasa yang unsurnya tidak dapat diganti oleh unsur lain
dan hanya dapat disisipi oleh unsur (dan) atau (atau)
- frasa atributif: frasa yang terdiri dari unsur inti dan tambahan (atribut)
- frasa apositif: frasa yang berupa istilah dan tidak bisa digantikan dengan
unsur lain
33. Jenis Frasa:
1. Frasa Verba: sedang berbicara,
2. Frasa Nomina: sepeda baru, rumah makan
3. Frasa Adjektifa: sangat cantik, paling tampan
4. Frasa Adverbia: tadi malam, kemarin sore
5. Frasa Preposisional: dari kantor, di rumah, ke
kebun
34. Gabungan Kata (bukan Frasa)
1. Gabungan kata (kata majemuk)
contoh: duta besar, kambing hitam, kereta api, kelinci
percobaan, orang tua, tangan kanan, memeras keringat,
banting tulang
2. Gabungan kata dirangkai
contoh: acapkali, adakalanya, barangkali, bilamana,
beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti,
kacamata, olahraga, radioaktif, saputangan, saripati, segitiga,
sekalipun, sukacita, sukarela, peribahasa,
35. Klausa
Klausa merupakan suatu satuan yang terdiri dari subjek dan
predikat. Subjek dan predikat tersebut, baik disertai dengan
objek, pelengkap, dan keterangan, atau tidak disertai dengan
ketiga hal tersebut. Klausa berbeda dengan kalimat, sebab
tidak menggunakan unsur intonasi.
Klausa menggunakan bagian dari suatu kalimat. Sama hal
nya dengan pendapat lain yang menyatakan bahwa klausa
merupakan suatu kumpulan kata yang setidaknya atau
sedikitnya memiliki satu objek dan satu predikat. Klausa tidak
mengandung jeda, intonasi, tempo, dan nada, seperti dalam
sebuah kalimat.
36. Klausa adalah struktur atau gabungan kata
yang memiliki struktur unsur kalimat tetapi
belum menjadi kalimat.
Contoh:
kami sedang mengamen
mereka membutuhkan makanan
Klausa terdiri dari :
1. Klausa Utama/inti: induk kalimat
2. Klausa bawahan/: anak kalimat
37. Klausa bawahan merupakan suatu klausa yang
tidak dapat berdiri sendiri dan isi dalam klausa
tersebut belum lengkap.
Klausa utama merupakan suatu klausa yang dapat
berdiri sendiri dan isi dari klausa tersebut dapat
dipahami.
Contoh dari klausa utama dan klausa bawahan,
yaitu sebagai berikut:
Ketika hujan turun, para siswa memakai jas hujan
dengan baik.
Ketika hujan turun (merupakan klausa bawahan)
Para siswa memakai jas hujan dengan baik
(merupakan klausa utama)