2. Apa itu kutipan?
• Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil
dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet,
dan lain sebagainya.
• Variasi kutipan dan komposisi kutipan, menyusun
kutipan dalam karya ilmiah merupakan hal penting
yang akan merepresentasikan kualitas karya ilmiah
seseorang. Kutipan yang variatif, logis, relevan dan
koheren akan membuat karya ilmiah menjadi
berkualitas dan mudah dipahami.
3. Mengapa Kita Harus Mengutip?
• Salah satu yang membedakan tulisan karya ilmiah dan nonilmiah adalah
adanya kutipan dan sumber kutipan yang harus ditulis.
• Kita perlu mengutip karena dalam karya ilmiah kita perlu gagasan atau
informasi dan data untuk mendukung atau memperkuat argumen kita
• Dalam kode etik penulisan karya ilmiah mengutip itu ada cara dan
tekniknya. Kutipan dapan bersifat kutipan langsung (mengutipl pernyataan
apa adanya) dan kutipan tidak langsung (mengutip dengan cara membuat
parafrasa).
• Kutipan dalam karya ilmiah dapat berupa pernyataaan atau informasi yang
didapat atau dicantumkan dalam karya tulis ilmiah sebagai referensi.
• Kutipan yang dikutip dapat berupa pernyataan ahli dari berbagai sumber
seperti dari buku, jurnal ilmiah, prosiding, tesis, majalah, atau sumber
daring, dll. Selain itu juga dapat berupa informasi atau berita yang diambil
dari media yang dapat dipercaya.
4. Kutipan Langsung
• Kutipan langsung adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris. Ketentuan
penulisannya sebagai berikut :
• (1) Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
• (2) Diapit dengan tanda petik
• (3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal atau dibelakang. Peletakan
• sumber kutipan di awal, nama sumber ditulis diluar tanda kurung,
• sedangkan tahun terbit dan nomor halaman ditulis dalam kurung. Bila
• sumber kutipan ada di belakang, nama, tahun, dan halaman sumber
• diketik dalam kurung.
• Contoh kutipan langsung:
• Menurut Kridalaksana (2001: 231) Dalam terminologi linguistik “wacana adalah satuan
bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar sebagaimana yang
dikemukakan wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri
ensiklopedia, dsb.), paragraph, kalimat, atau kata yang membawa amanat yang lengkap”.
• Ditulis apa adanya sesuai dengan ayang ada dalam sumber kutipan
5. Kutipan Tidak Langsung
• Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan membuat parafrasa (dimodifikasi)
sedemikian rupa tanpa mengurangi substansi isi kutipan. Dalam penulisan karya ilmiah teknik
pengutipan tidak langsung merupakan teksnik pengutipan yang lebih dianjurkan. Dengan membuat
ktipan-kutipan tidak alangsung akan merepresentasikan kecakapan berbahasa seorang .Berikut
kententuan dalam penulisannya:
• (1) Ditulis integral dalam teks.
• (2) Tidak ditulis dalam tanda petik
• (3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal dan di akhir. Sumber kutipan di awal terdiri
atas nama akhir pengarang (ditulis di luar tanda kurung), tahun, dan nomor halaman
(ditulis di dalam tanda kurung). Bila sumber kutipan di akhir teks kutipan maka nama
pengarang , tahun terbit, dan nomor halaman ditulis di dalam kurung. Bila pengarangnya
dua orang sebutkan nama akhir pengarang pertama dan nama awal pengarang ke dua.
Bila pengarangnya lebih dari dua orang cukup menulis nama akhir pengarang pertama
lalu diikuti tanda koma
• Contoh:
Hermeneutik perlu ditingkatkan menjadi masalah kebahasaan, selain dikaitkan dengan tetika dan
pemahaman yang historikal (Gadamer, 1975:421-429)
6. Kutipan Panjang
• Kutipan panjang biasanya berupa kutipan yang
lebih dari 4 baris. Berikut tata cara
penulisannya:
• kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
• jarak antar kutipan satu spasi
• kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama
kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
• kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
• di belakang kutipan diberi sumber kutipan
• Contoh pada salindia berikutnya:
8. Daftar Pustaka
• Daftar pustaka adalah sebuah halaman yang dapat
dibilang ialah halaman yang wajib ketika membuat
buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu
mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal
ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin
meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis,
selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan
pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang
tertera dalam daftar pustaka.
• Fungsi daftar pustka di antara adalah untuk
mengetahui sumber0-sumber kutipan yang digunakan,
mengetahui sumber informasi yang diterapkan,
9. • Unsur-Unsur Daftar Pustaka:
• Nama pengarang,
• Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
• Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun
terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan
tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
• Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul
artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid.
nomor dan tahun.
10. Cara Penulisan Daftar Pustaka
• Penulisan Dafar Pustaka terdiri atas banyak
gaya, di anataraya ada gaya APA (American
Psychological Association), Chicago, Harvard, Turabian style,
dan Kombinasi dari berbagai style.
• Penulisan Daftar Pustaka untuk penulisan Skripsi dan
Proposal Penelitian di IKIP Siliwangi menggunakan gaya
APA
11. Daftar Pustaka Gaya APA
1. Penulisan Kutipan
Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika merupakan kutipan langsung atau
dikutip dari penulisnya dan kurang dari tiga baris. Jika kutipan itu diambil dari kutipan maka kutipan
tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
Kalimat yang dikutip langsung terdiri dari empat baris atau lebih maka kutipan ditulis tanpa tanda
kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama ditik menjorok sama dengan kalimat
pertama pada awal paragrap. Baris kedua dari kutipan itu ditulis menjorok sama dengan baris
pertama. Kutipan langsung tidak lebih dari ¼ halaman.
2. Penulisan Sumber Kutipan
a. Sumber Kutipan Mendahului Kutipan Langsung
Contoh
Sebagaimana dikemukakan oleh Syamsuddin (2011, hlm. 1) bahwa “menulis adalah salah satu jenis
keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak
langsung antara mereka.”
b. Sumber Kutipan Setelah Kutipan
Contoh
”Menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi berbahasa paling akhir dikuasai
pembelajaran bahasa setelah kompetensi mendengarkan, berbicara, dan membaca” (Nurgiyantoro,
2010, hlm. 422).
12. c. Sumber Kutipan Merujuk Sumber lain
Contoh
Skinner (Brown, 2007, hlm. 9) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah proses pengondisian ke arah
perilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman”.
d. Penulis Dua Orang atau Lebih
Jika penulis terdiri atas dua orang maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya,
Mustika & Azis ( 2008, hlm. 20 ). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan nama
keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh dkk. Misalnya McClelland dkk. (1960, hlm. 35)
e. Penulis Berbeda dan Sumber Berbeda
Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan
itu adalah sebagai berikut.
Contoh
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan menulis merupakan cara yang
paling ampuh dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis (Moore & Parker, 1995; Chaffee, dkk.
2002; Emilia, 2005).
f. Penulis Sama Karya Berbeda
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara
penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun terbitan.
Contoh
(Suharyanto, 1998a, 1998b, 199bc)
13. g. Penulis Sama Sumber Berbeda
Menurut Halliday ada dua konteks yang berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa, yaitu (1) konteks situasi, yang terdiri atas field,
mode atau channel of communication (misalnya bahasa lisan atau tulisan),
dan tenor (siapa penulis/pembicara kepada siapa); dan (2) konteks budaya
yang direalisasikan dalam jenis teks (1985a, b, c).
h. Tanpa Nama
Jika sumber kutipan itu tanpa nama maka penulisanya adalah: (t.n. 2015,
hlm. 20)
14. F. Penulisan Daftar Pustaka Menurut Sistem APA
1. Sumber dari Buku
a. Nama belakang penulis;
b. Nama depan (inisialnya saja);
c. Tahun penerbitan dalam kurung diikuti tanda titik;
d. Judul buku dicetak miring (huruf pertama dari kata pertama saja yang ditulis
dengan huruf kapital) diikuti tanda titik;
e. Kota penerbit diakhiri tanda titik dua;
f. Penerbit diakhiri tanda titik.
Contoh :
1) Sumber Berasal dari Buku dengan Pengarang Satu Orang, Dua Orang,
dan Lebih dari Dua Orang
Poole, M.E. (2008). Social class and language utilization at the tertiary level.
Brisbane: University of Queensland.
Burden, P.R. & Byrd, D.M. (2010). Methods for effective teaching. Boston:
Person Education, Inc.
Emerson, L. dkk. (2007). Writing guidelines for education students. Edisi
kedua. Melbourne: Thomson.
15. 2) Sumber Berasal dari Buku dengan Pengarang yang Sama Berbeda
Judul
Haliday, M. A. K. (1985a). Spoken and written language. Geelong Victoria:
Deakin University Press.
Halliday, M. A. K. (1985b). An introduction to functional grammar. London:
Edward Arnold.
3) Penulis Sebagai Penyunting
Philip, H. W. S. & Simpson, G. L. (penyunting), (1976), Australia in the world
of education today and tomorrow. Canberra: Australian National Commission.
16. 2. Sumber dari Artikel Jurnal
a. nama belakang penulis;
b. nama depan penulis (inisialnya saja);
c. tahun penerbitan (dalam tanda kurung, diikuti tanda baca titik);
d. judul artikel (tidak dicetak miring dan huruf pertama dari kata pertama dalam
judul ditulis dengan huruf kapital);
e. judul jurnal (dicetak miring atau digarisbawahi, dan setiap huruf pertama dari
setiap kata dalam nama jurnal ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas) diikuti
dengan tanda baca koma;
f. nomor volume dengan angka arab;
g. nomor penerbitan ditulis dengan angka arab di antara tanda kurung;
h. nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
terakhir.
Contoh:
Setiawati, L. (2012). A descriptive study on the teacher talk at an EYL classroom.
Conaplin Journal. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 1 (2), hlm. 176—178.
17. 3. Sumber dari Internet
a. Karya Perorangan
Pengarang/penyunting. (tahun). Judul. [jenis medium]. tersedia di: alamat
internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Thomson, A. (1998). The adult and the curriculum. [Online]. Tersedia di:
http://www.ed.uiuc/EPS/PESYearbook/1998/thompson.htm. Diakses 30
Maret 2001.
b. Pesan Posel dari Domain Publik, seperti Dewan Diskusi atau Panitia
Konferensi
Pengirim posel (Tahun). ‘Judul pesan’ [Online]. Nama kegiatan pertemuan
atau diskusi atau konferensi. Tanggal posting: hari, bulan. Tersedia di: alamat
website atau (posel).
Contoh:
Bowcher, W. (2013). ‘Pre-congres institute list’ [Online] 40th International
Systemic Functional Congress. 30 Juni. Tersedia di: //H:/ICSF2013/Pre-
congress Institute-Sun Yat-sen Internasional Studies School.htm.
18. 4. Sumber dari Skripsi, Tesis, Disertasi, Publikasi Departemen, Prosiding,
Surat Kabar
Susunan (urutan) penulisan daftar pustaka sama dengan penulisan artikel
jurnal.
Rakhman, A. (2008). Teacher and students’code switching in English as a
foreign language (EFL) classroom. (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. (contoh dari sumber tesis,
skripsi, atau disertasi)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk pelaksanaan
beasiswa dan dana bantuan operasional. Jakarta: Depdikbud. (contoh dari
sumber publikasi departemen)
Sudaryat, Y. (2013). Menguak nilai filsafat pendidikan Sunda dalam
ungkapan tradisional sebagai upaya pemertahanan bahasa daerah. Dalam: M.
Fasya & M. Zifana (Penyunting), Prosiding Seminar Tahunan Linguistik
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung, UPI Press, hlm. 432-435.
(contoh dari sumber prosiding)
Sujatmiko, I. G. (2013). Reformasi, kekuasaan, dan korupsi. Kompas, 23
Agustus, hlm.66. (contoh dari sumber surat kabar)
19. Daftar Pustaka Gaya HARVARD
• Beberapa aturan dasar penulisan daftar pustaka dengan Harvard-APA Style
yaitu:
• Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam
Daftar Pustaka, dan sebaliknya.
• Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis
pustaka, misalnya buku, jurnal, internet dan sebagainya.
• Ditulis satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor berdasarkan
nama akhir pengarang atau organisasi yang bertanggung jawab. Jika suatu
referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan
untuk mengurutkan referensi tersebut diantara referensi lain yang tetap
diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang.
• Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama
belakangnya lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan
dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain
dari literatur/pustaka yang dirujuk.
20. • Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh
pengarang yang sama, urutkan berdasarkan tanggal
terbitnya (dimulai dari yang paling lama ke yang paling
baru).Jika seorang pengarang mengeluarkan beberapa
karya dalam tahun publikasi yang sama, maka
diurutkan berdasarkan huruf kecil yang menyertai
tanggal publikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c,
dst.).Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama)
pengarang.Judul referensi dituliskan secara italic, jika
daftar pustaka ditulis tangan maka judul
digarisbawahi.Cara penulisan setiap daftar pustaka
berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur/ pustaka
yang menjadi referensi.
21. • Cara Penulisan Daftar Pustaka Harvard-APA
Style
Pada dasarnya dalam pedoman Harvard-APA
Style , penulisan daftar pustaka dipisahkan oleh
koma dan diakhiri dengan tanda titik. Sementara
untuk judul sumber kutipan (sitasi) menggunakan
huruf kapital untuk setiap kata kecuali kata
penghubung. Meskipun demikian, terdapat
beberapa perbedaan dalam penulisannya sebagai
berikut:
22. • Cara Menulis Daftar Pustaka Harvard Style
Sumber dari Buku
Pola dasar penulisan referensi berjenis buku
adalah:
Nama Belakang Pengarang, Inisial tahun
terbit, Judul buku (Edisi jika edisinya lebih
dari satu), Tempat diterbitkan, Penerbit.
23. Satu pengarang
Conley, D 2002, The Daily Miracle: an
introduction to journalism, Oxford University
Press,New York.
Dua pengarang
Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan anak,
edk 5, Family Press, Jakarta.
Lebih dari dua pengarang
Kotler, P, Adam, S, Brown, L & Armstrong, G
2003, Principles of marketing, 2nd edn, Pearson
Education Australia, Melbourne.
Tidak ada nama pengarang
Computer Graphics Inter-Facing 1996, 3rd edn,
Modern technology Corporation, Minnepolis.