SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
GRAVITASI UNIVERSAL
1. Nanda Paranty Azhary (4201414005)
2. Ika Nirvaana (42014140100)
3. Diyah Ayu Budi L (4201414027)
4. Yoga Ahmadi (4201414061)
5. Zahrina Lu’aili (4201414091)
Perkembangan Teori Geosentris
• Astronomi sebagai ilmu baru berkembang di Yunani pada abad IV SM yang
berpendapat bahwa bumi berbentuk datar.
• Dua abad kemudian muncul terobosan pertama dalam astronomi yang
dilakukan oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa bumi bulat bundar.
• Zaman astronomi klasik Yunani ditutup oleh Hipparchus pada abad I SM
yang menyatakan bumi yang bundar itu diam. Matahari, bulan dan planet-
planet lain mengelilingi bumi dalam lintasan yang lebih rumit yang terdiri dari
lingkaran-lingkaran kecil dinamakan epicycle yang menumpangi lingkaran-
lingkaran yang lebih besar.
• Sistem geosentris ini disempurnakan oleh Cladius Ptolemaus pada abad II M
yang merupakan ilmuwan astronomi Mesir Kuno. Sistem geosentris ini
disebut juga teori geosentris atau lebih dikenal sistem Ptolemaus.
Perkembangan Teori Heliosentris
• Lebih dari tiga belas abad toeri geosentris diterima masyarakat dunia. Barulah pada
tahun 1512, seorang ilmuwan astronomi berkebangsaan Polandia, Nicolaus
Copernicus (1473-1543) mengemukakan bahwa benda langit mengelilingi matahari
dengan orbit lingkaran.
• Pernyataan ini mendukung pernyataan Aristacus yang sebelumnya telah
mengatakan bahwa mataharilah pusat tata surya. Sistem ini disebut sistem
heliosentris (bahasa Yunani : Helios = matahari).
• Dalam sistem Copernicus gerak benda langit tampak menjadi lebih sederhana dan
memudahkan pengelompokkan keluarga benada langit secara bersistem. Dalam
pandangan ini para ilmuwan kemudian mengemukakan apa yang dikenal dengan
sistem tata surya, yaitu kelompok atau keluarga benda langit yang bergerak
mengelilingi matahari.
• Adanya dua teori yang bertentangan tersebut telah merangsang para
ahli ilmu hitung untuk memperoleh data pengamatan yang lebih teliti.
Data seperti itu akhirnya didapat oleh Tycho Brache. Namun dalam
melakukan pengamatan, Brache belum menggunakan teleskop.
• Pada tahun 1609, Kepler mendukung gagasan teori heliosentris dengan
mengeluarkan tiga hukumnya yang selain menyebutkan bahwa matahari
adalah pusat tata surya juga memperbaiki mengenai bentuk orbit planet,
yaitu yang berbentuk ellips.
• Pada tahun yang sama, Galileo menjadi penemu teleskop yang
pertama. Melalui pengamatan dengan menggunakan teleskopnya,
Galileo menyimpulkan bahwa bumi bukanlah pusat gerak. Penemuan
teleskop oleh Galileo ini bukan saja membantu menguatkan konsep
heliosentris Copernicus tetapi juga membuka lembaran baru dalam
perkembangan ilmu astronomi selanjutnya.
Hukum Kepler
• Orang Yunani Kuno menganggap benda langit bergerak dalam
lintasan yang berupa lingkaran.
• Akhir abad XVI, Tycho Brache mempelajari tentang gerakan
planet dan menerbitkan buku.
• Johanes Kepler, mengemukakan bahwa
1. orbit planet mengelilingi matahari tidaklah berbentuk lingkaran
melainkan berbentuk ellips
2. 𝑣 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡 semakin besar saat mendekati matahari
3. Terdapat hubungan antara periode planet dan jarak rata-ratanya
dari matahari
Hukum Kepler
1. Semua planet bergerak dalam
lintasan berupa ellips dengan
matahari sebagai salah satu titik
fokusnya
2. Garis yang menghubungkan tiap
planet dan matahari dalam selang
waktu yang sama akan menyapu
luas daerah yang sama
3. Kuadrat periode tiap planet
sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-rata planet ke matahari
𝑇1
2
𝑇2
2 =
𝑅1
3
𝑅2
3
HUKUM GRAVITASI NEWTON
 Penemuan Newton tentang gravitasi diilhami dari pengamatan
peristiwa buah apel yang jatuh dari pohonnya ketika dia sedang duduk
di bawah pohon tersebut.
 Newton berusaha menentukan besar gaya gravitasi yang diberikan
bumi pada bulan dengan membandingkan gaya gravitasi pada benda-
benda dipermukaan bumi.
ar =
v2
r
=
(2r)2
T2 r
= 0,00272 m/s2
Perbandingan gravitasi bumi dan percepatan
sentripetal bulan didapat :
ar  1/3600 g
hubungan antara percepatan gravitasi dan jarak benda
terhadap bumi yaitu
g  1/R2
Percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2
Percepatan bulan ar = v2/r
Orbit bulan 384.000 km dan periodenya mengorbit bumi selama 27 hari (T = 27)
Hukum Gravitasi Newton
Menurut hukum Newton ketiga, ketika bumi memberikan gaya
gravitasi ke benda apapun, seperti bulan misalnya, benda
tersebut akan memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanana arah pada bumi. Berdasarkan simetri ini, Newton
menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi harus sebanding
dengan kedua massa sehingga :
Setiap partikel di alam menarik partikel lain dengan gaya yang besarnya
berbanding langsung dengan hasil kali masa kedua partikel tersebut dan
berbanding terbalik dengan kwadrat jarak antara kedua massa tersebut.
2
21
r
mm
F  2
21
r
mm
GF 
konstanta gravitasi
2
21
r
mm
F 
Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler
• Hukum Newton tentang gerak dan gravitasi dapat
dipergunakan pada sistem dua benda atau lebih
• Untuk sistem lebih dari dua benda, gaya gravitasinya:
𝐹 = 𝐺
𝑚1 𝑚2
(𝑟1+𝑟2)2
Untuk benda pertama Untuk benda kedua
𝐹 =
𝑚1. 𝑣1
2
𝑟1
2
𝐹 =
𝑚2. 𝑣2
2
𝑟2
2
• Sistem dua benda pada koordinat (x1, y1, z1) dan (x2, y2,
z2). Maka pada benda 1 akan bekerja gaya :
m
M
𝑚1
𝑑2
𝑦1
𝑑𝑡2
= −𝐺𝑚1 𝑚2
𝑦1 − 𝑦2
𝑟3
𝑚1
𝑑2
𝑥1
𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2
𝑥1 − 𝑥2
𝑟3
𝑚1
𝑑2
𝑧1
𝑑𝑡2
= −𝐺𝑚1 𝑚2
𝑧1 − 𝑧2
𝑟3
𝑚1
𝑑2 𝑥2
𝑑𝑡2
= −𝐺𝑚1 𝑚2
𝑥2 − 𝑥1
𝑟3
2
2 3
d x x
GM
dt r
 
2
2 3
d y y
GM
dt r
 
2
2 3
d z z
GM
dt r
 
𝑚1
𝑑2 𝑦2
𝑑𝑡2
= −𝐺𝑚1 𝑚2
𝑦2 − 𝑦1
𝑟3
𝑚1
𝑑2 𝑧2
𝑑𝑡2
= −𝐺𝑚1 𝑚2
𝑧2 − 𝑧1
𝑟3
Kalikan persamaan dengan y,
dengan x, lalu keduanya dikurangkan sehingga
didapat :
Jika ketiga persamaan di atas kita kita kalikan dengan z,x, dan y,
kemudian ketiganya dijumlahkan, maka diperoleh
a1z + a2x + a3y = 0
persamaan bidang datar, jadi orbit benda terletak pada
sebuah bidang datar yang tetap.
Untuk kecepatan
2
2 3
d x x
GM
dt r
 
2
2 3
d y y
GM
dt r
 
0
d dy dx
x y
dt dt dt
 
  
 
1
dy dy
x y a
dt dt
 
2
dz dy
y z a
dt dt
 
3
dx dz
z x a
dt dt
 
• Jarak antara kedua benda dan kecepatan benda dapat
dinyatakan :
r2 = x2 + y2 + z2
Maka
Dimana maka
2
2
GM
v h
r
 
Untuk menyederhanakan persoalan
kita tinjau gerak benda dalam
bidang (x, y)
dan
Dari ini Newton menunjukkan bila
sebuah benda yang bergerak
mengelilingi pusat gaya ke mana
benda itu ditarik oleh sebuah gaya
yang berubah dengan 1 / r2,
lintasan benda itu adalah elips,
parabola dan hiperbola.
Hukum kedua kepler, diperoleh dari
kenyataan bahwa gaya yang
diberikan oleh matahari pada planet
diarahkan ke matahari. Hukum
gravitasi Newton menunjuk hukum
ketiga kepler untuk kasus khusus
orbit lingkaran.
Karena bergerak dalam orbit
lingkaran maka planet memiliki
percepatan sentripetal 𝑣2
𝑟 . Maka
gaya gravitasi haruslah sama
dengan gaya sentripetal yang
diperlukan untuk mempertahankan
geraknya.
Dari persamaan di atas tampak bahwa massa planet m tidak
terlibat. Besaran
4𝜋2
𝐺𝑀
adalah konstanta, harga
𝑇2
𝑟3 merupakan
perbandingan yang tetap untuk semua planet.
Pertanyaan
1. Ikhsannudin (4201414060)
Menurut Kepler lintasan orbit planet ialah elips, bagaimana Kepler membuktikan bentuk
tersebut? Mengapa tidak lingkaran seperti pemikiran orang Yunani Kuno?
Jawab :
• Bentuk elips yang di kemukakan oleh Kepler didasarkan atas perhitungan dan eksentrisitas
(e). Kondisi lingkaran dengan e=0 adalah kondisi yang sangat ideal, yang berlaku pada
sistem dua-benda tak terganggu, (hanya meninjau interaksi dua benda saja), dengan massa
yang berada di pusat sistem jauh lebih dominan dibanding massa yang mengitarinya
(dengan kata lain, massa pusat sistem tepat berada di pusat lingkaran).
• Akan tetapi kenyataannya, ada lebih dari dua obyek yang memiliki massa yang berinteraksi
pada sistem, seperti Tata Surya, walaupun massa Matahari adalah 99% massa dari seluruh
sistem Tata Surya, akan tetapi tidak serta merta pengaruh gaya gravitasi massa planet bisa
saling mengabaikan. Oleh karena itu pusat massa sistem tidaklah berada tepat pada pusat
massa Matahari, dan demikian juga planet-planet tidak bergerak dengan e = 0, akan tetapi
dengan eksentrisitas yang sedikit lebih besar dari nol, artinya cenderung mengikuti gerak
elips, sebagaimana yang telah teramati selama ini.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
ikasaputri
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
umammuhammad27
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Bisdev Oeykarisma
 
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kunoKeberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Rafhachan HyuugaUchiha
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
Fachrul Rozi
 

What's hot (20)

POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Hukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiHukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasi
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 
Fluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMAFluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMA
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Bumi sebagai planet
Bumi sebagai planetBumi sebagai planet
Bumi sebagai planet
 
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kunoKeberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuran
 

Viewers also liked

Copernicus theory
Copernicus theoryCopernicus theory
Copernicus theory
ATorres_4
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
linda_rosalina
 
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
Nur Arifaizal Basri
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
روحايز حمزه
 

Viewers also liked (17)

Teori geosentris & heliosentris
Teori geosentris & heliosentrisTeori geosentris & heliosentris
Teori geosentris & heliosentris
 
teori geosentris dan heliosentris
teori geosentris dan heliosentristeori geosentris dan heliosentris
teori geosentris dan heliosentris
 
FISIKA by Robby*satria A
FISIKA by Robby*satria AFISIKA by Robby*satria A
FISIKA by Robby*satria A
 
Metode GEOFISIKA gravitasi
Metode GEOFISIKA gravitasiMetode GEOFISIKA gravitasi
Metode GEOFISIKA gravitasi
 
Copernicus general overview
Copernicus general overviewCopernicus general overview
Copernicus general overview
 
Copernicus theory
Copernicus theoryCopernicus theory
Copernicus theory
 
06. teori behavioristik
06. teori behavioristik06. teori behavioristik
06. teori behavioristik
 
Nicolaus copernicus
Nicolaus copernicusNicolaus copernicus
Nicolaus copernicus
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
 
Percepatan Gravitasi
Percepatan GravitasiPercepatan Gravitasi
Percepatan Gravitasi
 
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
 
teori behavioristik
teori behavioristikteori behavioristik
teori behavioristik
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
 

Similar to Gravitasi universal

fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptxfdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
yenisipangkar
 
Fisika presentasi
Fisika presentasiFisika presentasi
Fisika presentasi
Andi Widya
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
ferosiscaa
 
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan IIIKarya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Cynthia Caroline
 

Similar to Gravitasi universal (20)

Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptBagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
 
Presentasi mekanika
Presentasi mekanikaPresentasi mekanika
Presentasi mekanika
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
Keppler
KepplerKeppler
Keppler
 
Tata surya 2
Tata surya 2Tata surya 2
Tata surya 2
 
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptxfdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
 
Gerak Planet
Gerak PlanetGerak Planet
Gerak Planet
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)
 
Bahan ajar fisika hukum keppler
Bahan ajar fisika hukum kepplerBahan ajar fisika hukum keppler
Bahan ajar fisika hukum keppler
 
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
 
Fisika presentasi
Fisika presentasiFisika presentasi
Fisika presentasi
 
astronomi hukum kepler
astronomi hukum keplerastronomi hukum kepler
astronomi hukum kepler
 
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
 
Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
 
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan IIIKarya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Hukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiHukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasi
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Gravitasi universal

  • 1. GRAVITASI UNIVERSAL 1. Nanda Paranty Azhary (4201414005) 2. Ika Nirvaana (42014140100) 3. Diyah Ayu Budi L (4201414027) 4. Yoga Ahmadi (4201414061) 5. Zahrina Lu’aili (4201414091)
  • 2. Perkembangan Teori Geosentris • Astronomi sebagai ilmu baru berkembang di Yunani pada abad IV SM yang berpendapat bahwa bumi berbentuk datar. • Dua abad kemudian muncul terobosan pertama dalam astronomi yang dilakukan oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa bumi bulat bundar. • Zaman astronomi klasik Yunani ditutup oleh Hipparchus pada abad I SM yang menyatakan bumi yang bundar itu diam. Matahari, bulan dan planet- planet lain mengelilingi bumi dalam lintasan yang lebih rumit yang terdiri dari lingkaran-lingkaran kecil dinamakan epicycle yang menumpangi lingkaran- lingkaran yang lebih besar. • Sistem geosentris ini disempurnakan oleh Cladius Ptolemaus pada abad II M yang merupakan ilmuwan astronomi Mesir Kuno. Sistem geosentris ini disebut juga teori geosentris atau lebih dikenal sistem Ptolemaus.
  • 3.
  • 4. Perkembangan Teori Heliosentris • Lebih dari tiga belas abad toeri geosentris diterima masyarakat dunia. Barulah pada tahun 1512, seorang ilmuwan astronomi berkebangsaan Polandia, Nicolaus Copernicus (1473-1543) mengemukakan bahwa benda langit mengelilingi matahari dengan orbit lingkaran. • Pernyataan ini mendukung pernyataan Aristacus yang sebelumnya telah mengatakan bahwa mataharilah pusat tata surya. Sistem ini disebut sistem heliosentris (bahasa Yunani : Helios = matahari). • Dalam sistem Copernicus gerak benda langit tampak menjadi lebih sederhana dan memudahkan pengelompokkan keluarga benada langit secara bersistem. Dalam pandangan ini para ilmuwan kemudian mengemukakan apa yang dikenal dengan sistem tata surya, yaitu kelompok atau keluarga benda langit yang bergerak mengelilingi matahari.
  • 5. • Adanya dua teori yang bertentangan tersebut telah merangsang para ahli ilmu hitung untuk memperoleh data pengamatan yang lebih teliti. Data seperti itu akhirnya didapat oleh Tycho Brache. Namun dalam melakukan pengamatan, Brache belum menggunakan teleskop. • Pada tahun 1609, Kepler mendukung gagasan teori heliosentris dengan mengeluarkan tiga hukumnya yang selain menyebutkan bahwa matahari adalah pusat tata surya juga memperbaiki mengenai bentuk orbit planet, yaitu yang berbentuk ellips. • Pada tahun yang sama, Galileo menjadi penemu teleskop yang pertama. Melalui pengamatan dengan menggunakan teleskopnya, Galileo menyimpulkan bahwa bumi bukanlah pusat gerak. Penemuan teleskop oleh Galileo ini bukan saja membantu menguatkan konsep heliosentris Copernicus tetapi juga membuka lembaran baru dalam perkembangan ilmu astronomi selanjutnya.
  • 6.
  • 7. Hukum Kepler • Orang Yunani Kuno menganggap benda langit bergerak dalam lintasan yang berupa lingkaran. • Akhir abad XVI, Tycho Brache mempelajari tentang gerakan planet dan menerbitkan buku. • Johanes Kepler, mengemukakan bahwa 1. orbit planet mengelilingi matahari tidaklah berbentuk lingkaran melainkan berbentuk ellips 2. 𝑣 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡 semakin besar saat mendekati matahari 3. Terdapat hubungan antara periode planet dan jarak rata-ratanya dari matahari
  • 8. Hukum Kepler 1. Semua planet bergerak dalam lintasan berupa ellips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya 2. Garis yang menghubungkan tiap planet dan matahari dalam selang waktu yang sama akan menyapu luas daerah yang sama 3. Kuadrat periode tiap planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari 𝑇1 2 𝑇2 2 = 𝑅1 3 𝑅2 3
  • 9. HUKUM GRAVITASI NEWTON  Penemuan Newton tentang gravitasi diilhami dari pengamatan peristiwa buah apel yang jatuh dari pohonnya ketika dia sedang duduk di bawah pohon tersebut.  Newton berusaha menentukan besar gaya gravitasi yang diberikan bumi pada bulan dengan membandingkan gaya gravitasi pada benda- benda dipermukaan bumi.
  • 10. ar = v2 r = (2r)2 T2 r = 0,00272 m/s2 Perbandingan gravitasi bumi dan percepatan sentripetal bulan didapat : ar  1/3600 g hubungan antara percepatan gravitasi dan jarak benda terhadap bumi yaitu g  1/R2 Percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2 Percepatan bulan ar = v2/r Orbit bulan 384.000 km dan periodenya mengorbit bumi selama 27 hari (T = 27)
  • 11. Hukum Gravitasi Newton Menurut hukum Newton ketiga, ketika bumi memberikan gaya gravitasi ke benda apapun, seperti bulan misalnya, benda tersebut akan memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanana arah pada bumi. Berdasarkan simetri ini, Newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi harus sebanding dengan kedua massa sehingga : Setiap partikel di alam menarik partikel lain dengan gaya yang besarnya berbanding langsung dengan hasil kali masa kedua partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jarak antara kedua massa tersebut. 2 21 r mm F  2 21 r mm GF  konstanta gravitasi 2 21 r mm F 
  • 12. Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler • Hukum Newton tentang gerak dan gravitasi dapat dipergunakan pada sistem dua benda atau lebih • Untuk sistem lebih dari dua benda, gaya gravitasinya: 𝐹 = 𝐺 𝑚1 𝑚2 (𝑟1+𝑟2)2 Untuk benda pertama Untuk benda kedua 𝐹 = 𝑚1. 𝑣1 2 𝑟1 2 𝐹 = 𝑚2. 𝑣2 2 𝑟2 2
  • 13. • Sistem dua benda pada koordinat (x1, y1, z1) dan (x2, y2, z2). Maka pada benda 1 akan bekerja gaya : m M 𝑚1 𝑑2 𝑦1 𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2 𝑦1 − 𝑦2 𝑟3 𝑚1 𝑑2 𝑥1 𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2 𝑥1 − 𝑥2 𝑟3 𝑚1 𝑑2 𝑧1 𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2 𝑧1 − 𝑧2 𝑟3 𝑚1 𝑑2 𝑥2 𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2 𝑥2 − 𝑥1 𝑟3 2 2 3 d x x GM dt r   2 2 3 d y y GM dt r   2 2 3 d z z GM dt r   𝑚1 𝑑2 𝑦2 𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2 𝑦2 − 𝑦1 𝑟3 𝑚1 𝑑2 𝑧2 𝑑𝑡2 = −𝐺𝑚1 𝑚2 𝑧2 − 𝑧1 𝑟3
  • 14. Kalikan persamaan dengan y, dengan x, lalu keduanya dikurangkan sehingga didapat : Jika ketiga persamaan di atas kita kita kalikan dengan z,x, dan y, kemudian ketiganya dijumlahkan, maka diperoleh a1z + a2x + a3y = 0 persamaan bidang datar, jadi orbit benda terletak pada sebuah bidang datar yang tetap. Untuk kecepatan 2 2 3 d x x GM dt r   2 2 3 d y y GM dt r   0 d dy dx x y dt dt dt        1 dy dy x y a dt dt   2 dz dy y z a dt dt   3 dx dz z x a dt dt  
  • 15. • Jarak antara kedua benda dan kecepatan benda dapat dinyatakan : r2 = x2 + y2 + z2 Maka Dimana maka 2 2 GM v h r  
  • 16. Untuk menyederhanakan persoalan kita tinjau gerak benda dalam bidang (x, y) dan Dari ini Newton menunjukkan bila sebuah benda yang bergerak mengelilingi pusat gaya ke mana benda itu ditarik oleh sebuah gaya yang berubah dengan 1 / r2, lintasan benda itu adalah elips, parabola dan hiperbola. Hukum kedua kepler, diperoleh dari kenyataan bahwa gaya yang diberikan oleh matahari pada planet diarahkan ke matahari. Hukum gravitasi Newton menunjuk hukum ketiga kepler untuk kasus khusus orbit lingkaran. Karena bergerak dalam orbit lingkaran maka planet memiliki percepatan sentripetal 𝑣2 𝑟 . Maka gaya gravitasi haruslah sama dengan gaya sentripetal yang diperlukan untuk mempertahankan geraknya.
  • 17. Dari persamaan di atas tampak bahwa massa planet m tidak terlibat. Besaran 4𝜋2 𝐺𝑀 adalah konstanta, harga 𝑇2 𝑟3 merupakan perbandingan yang tetap untuk semua planet.
  • 18. Pertanyaan 1. Ikhsannudin (4201414060) Menurut Kepler lintasan orbit planet ialah elips, bagaimana Kepler membuktikan bentuk tersebut? Mengapa tidak lingkaran seperti pemikiran orang Yunani Kuno? Jawab : • Bentuk elips yang di kemukakan oleh Kepler didasarkan atas perhitungan dan eksentrisitas (e). Kondisi lingkaran dengan e=0 adalah kondisi yang sangat ideal, yang berlaku pada sistem dua-benda tak terganggu, (hanya meninjau interaksi dua benda saja), dengan massa yang berada di pusat sistem jauh lebih dominan dibanding massa yang mengitarinya (dengan kata lain, massa pusat sistem tepat berada di pusat lingkaran). • Akan tetapi kenyataannya, ada lebih dari dua obyek yang memiliki massa yang berinteraksi pada sistem, seperti Tata Surya, walaupun massa Matahari adalah 99% massa dari seluruh sistem Tata Surya, akan tetapi tidak serta merta pengaruh gaya gravitasi massa planet bisa saling mengabaikan. Oleh karena itu pusat massa sistem tidaklah berada tepat pada pusat massa Matahari, dan demikian juga planet-planet tidak bergerak dengan e = 0, akan tetapi dengan eksentrisitas yang sedikit lebih besar dari nol, artinya cenderung mengikuti gerak elips, sebagaimana yang telah teramati selama ini.
  • 19.
  • 20.