SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Perawatan
Luka Bakar
Oleh : Ida Djafar
Luka bakar di lapisan permukaan
kulit bisa terasa lebih sakit dari
pada luka bakar dalam.
Pada luka bakar dalam biasanya
kulit sudah berubah warna
menjadi putih dan bentuknya dan
terasa tidak sakit.
Sedangkan luka bakar pada
permukaan kulit biasanya
menyebabkan kulit berwarna
kemerahan dan rasanya sakit
sekali
KEDALAMAN LUKA BAKAR
• LB Derajat Satu :
Epidermis mengalami kerusakan, dan sebagian
dermis turut cedera. Luka tersebut bisa terasa
nyeri, tampak kemerahan, dan kering.
• LB Derajat Dua:
Destruksi epidermis serta bagian atas dermis dan
cedera pd bagian dermis yg lebih dalam. Luka
terasa nyeri, merah , eksudasi cairan. Pemutihan
jaringan yg terbakar diikuti oleh pengisian
kembali kapiler, folikel rambut masih utuh.
• LB Derajat Tiga :
Destruksi total epidermis serta dermis dan pd
sebagian kasus, jaringan yg ada dibawahnya.
Warna LB sangat bervariasi. Daerah yg
terbakar tdk terasa nyeri krn serabut saraf
hancur.Folikel rambut dan kelenjar keringat
rusak.
Umumnya LB memiliki kedalaman yg tidak
seragam.
PENENTUAN LUAS LUKA BAKAR:
• Rumus Sembilan (role of Nines). Cara cepat
menghitung Luas LB. Menggunakan
persentase dlm kelipatn sembilan terhadap
permukaan tubuh yg luas.
• Metode Lund dan Browder; Metoda yg lebih
tepat. Mengakui presentasi luas LB pd
berbagai bagian anatomik, khususnya kepala
dan tungkai, akan berubah menurut
pertumbuhan.
• Metode Telapak Tangan. Lebar telapak
tangan pasien sebesar 1 %.
Rules of Nines
Anterior 18 %
Posterior 18 %
18% 18%
9 % 9 %
9 %
1 %
Lund dan Browder
Perawatan Luka ???????...
Merawat luka untuk mencegah injury pada kulit,
membran mukosa atau jaringan lain yang
disebabkan karena luka combutsio
Untuk Apa ????
• Mencegah infeksi dan masuknya mikroorganisme
ke dalam kulit dan membran mukosa
• Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
• Mempercepat penyembuhan
• Membersihkan luka dari benda asing
Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan
dewasa pada prinsipnya sama namun pada anak
akibat luka bakar dapat menjadi lebih serius.
lapisan
kulit yang
lebih tipis
lebih
mudah
untuk
kehilangan
cairan
lebih
rentan
untuk
mengalami
hipotermia
Combutsio Pada Anak
Luka bakar
pada anak
65,7%
disebabkan
oleh air panas
atau uap
panas (scald).
Mayoritas dari
luka bakar
pada anak-
anak terjadi di
rumah dan
sebagian besar
dapat dicegah.
Dapur dan
ruang makan
merupakan
daerah yang
seringkali
menjadi lokasi
terjadinya luka
bakar.
Perawatan Luka Bakar Pada Tempat
Kejadian
Yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam
Perawatan Luka Bakar di Tempat
Kejadian ……
• Pasien dengan luka bakar, ketika tiba di rumah
sakit seringkali sudah dalam keadaan dilumuri
kecap atau mentega, atau bahkan minyak tanah.
Seperti sate saja, tubuh terpanggang malah diberi
kecap, mentega, dll. Jadi tercium bau yg sedap.
• Kecap, salep, obat gosok, dll justru akan sangat
mengganggu proses pengobatan. Dan karena kecap
dkk menempel sangat kuat pada kulit, sehingga
sangat sulit membersihkan jaringan yg rusak.
1. Jangan Melumuri Dengan Kecap,
Margarin
2. Jangan Diperban.
• Pembalutan yang salah justru akan memperparah
keadaan.
• Akan mempersulit proses pembersihan luka.
Memang perban diperlukan untuk kasus2
tertentu, namun sebaiknya dilakukan oleh tenaga
medis atau paramedis.
• Dalam kasus luka bakar ada dua pilihan
perawatan dibalut atau tidak, semuanya
mempunyai kelebihan dan kekurangan, itupun
tergantung kasusnya. Namun pembalutan
dilakukan setelah luka dibersihkan, jadi tidak
langsung setelah terbakar.
3. Jangan Menekuk Tubuh
• Ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh
terbakar api, posisi tubuh harus dalam keadaan
menjauhi pusat tubuh.
▫ Misalnya tangan, jari2 harus dalam keadaan terbuka
▫ Tidak boleh menggenggam
▫ Siku tidak boleh ditekuk.
▫ Kepala jangan menunduk, kalau bisa diarahkan ke
atas
• Posisi tubuh harus tidak boleh dalam keadaan
tertekuk, karena kulit akan mengkerut. Jika
tangan anda menggepal atau menekuk, maka
posisinya akan tetap seperti itu ketika sembuh
nanti. Begitu juga dengan kepala, jika menunduk,
maka ketika sembuh dagu akan dempet dengan
dada.
3. Jangan Menekuk Tubuh
• Hal ini wajar, karena setiap makhluk hidup
yg dipanaskan, pasti akan menkerut.
▫ Contohnya ikan asin. Setelah di jemur pasti
akan mengkerut, dan tentu bobotnyapun
akan berkurang. Dan setelah mengkerut,
tidak mungkin ikan asin dapat kembali
menjadi ikan segar.
• Mungkin dengan kemajuan teknologi, hal
ini dapat diperbaiki dengan operasi plastik,
namun apa salahnya mengurangi resiko
kecacatan yang lebih parah.
Penanganan Awal ????
• Jauhkan korban dari sumber panas
▫ jika penyebabnya api :
 jangan biarkan korban berlari
 anjurkan korban untuk berguling – guling
atau bungkus tubuh korban dengan kain
basah dan
 pindahkan segera korban ke ruangan yang
cukup berventilasi jika kejadian luka bakar
berada diruangan tertutup.
• Begitu terkena benda atau cairan panas :
▫ langsung singkirkan pakaian di sekitar luka bakar
▫ Lakukan sesegera mungkin jangan sampai benda
atau cairan panas itu mengenai pakaian yang
lelehannya bisa jatuh ke kulit Anda
• Alirkan air bersih pada kulit yang terkena luka
selama kurang lebih 15 menit
▫ Hal ini dilakukan untuk mendinginkan luka bakar
tersebut dan mencegah pembengkakan.
• Jangan menaruh langsung Es pada kulit yang
terkena luka bakar karena akan mengakibatkan
frosbite atau cidera kematian sel karena membeku.
▫ Mengompres luka dengan es ternyata bisa
menghambat proses penyembuhan.
▫ Kompres luka dengan es membuat hormon yang
berfungsi untuk memperbaiki luka malah tidak keluar.
▫ Peneliti juga memperingati penggunaan obat anti-
inflamasi seperti cortisone harus diperhatikan
kadarnyakarena jika berlebihan justru akan
memperlambat proses penyembuhan luka.
Profesor Lan Zhu dan rekannya dari
Neuroinflammation Research Centre di
Cleveland Clinic, Ohio menemukan
sel yang meradang akan menghasilkan hormon
insulin-like growth factor 1 (IGF-1) tingkat tinggi
yang secara signifikan bisa meningkatkan laju
regenerasi otot. Tapi hormon ini tidak akan
muncul jika luka dikompres es atau
menggunakan obat anti-imflamasi dosis tinggi.
Temuan ini bisa menjadi terapi baru untuk
cedera otot akut yang disebabkan oleh trauma,
bahan kimia, infeksi, kerusakan pembekuan dan
paparan obat yang memiliki efek samping
kerusakan otot,
• Jangan mengoleskan salep atau krim pada
luka bakar tersebut sebelum tindakan diatas
dilakukan.
• Dalam hal ini mengoleskan odol atau
mentega juga bukan hal yang baik karena
bisa menimbulkan infeksi.
▫ Hindari odol, mentega atau salep apapun
karena salah-salah luka akan makin parah.
▫ Air dingin cukup untuk meredakan nyeri luka
bakar.
• Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia,
siram korban dengan air sebanyak – banyaknya
untuk menghilangkan zat kimia dari tubuhnya
• Setelah luka bakar terasa dingin oleskan lotion
atau krim yang mengantung aloe vera atau
vitamin E agar kulit tidak menjadi kering atau
rusak.
• Bila perlu luka bakar bisa ditutup
menggunakan kain kassa steril yang dikasih
antibiotik.
• Bisa juga oleskan salep atau krem seperti
Bioplacenton untuk mencegah infeksi.
• Untuk mengurangi gejala yang timbul
seperti nyeri dan juga demam bisa dikasih
minum obat paracetamol atau aspirin
• Segeralah periksakan luka bakar ke dokter untuk
menghindari infeksi bakteri.
▫ Jika Anda terinfeksi bakteri, setelah mengalami luka
tersebut terjadi demam, radang dan luka
mengeluarkan nanah.
• Luka bakar yang cukup serius sebaiknya langsung
Anda bawa saja ke dokter atau rumah sakit
▫ Karena bisa-bisa jaringan kulit akan rusak dan
merusak sistem kerja tubuh lainnya.
▫ Secepatnya harus mendapatkan perawatan intensif.
Perawatan Luka Bakar
Bahan Yang digunakan
Sodium Klorida
0,9 %
Sodium klorida adalah
larutan fisiologis yang ada
diseluruh tubuh karena tidak
ada reaksi hipersensitifitas.
Normal saline aman
digunakan untuk kondisi
apapun (Lilley & Aucker
2000).
Larutan ini tidak
mempengaruhi sel darah
merah (Handerson. 2008)
Bahan Yang digunakan
Sodium Klorida
0,9 %
Merupakan larutan isotonis
aman untuk tubuh
Tidak iritan
Melindungi granulasi
jaringan dari kondisi kering
Menjaga kelembaban sekitar
luka
Membantu luka menjalani
proses penyembuhan
Mudah didapat dan harga
relatif lebih murah
Bahan Yang digunakan
Larutan Povodine
–Iodine
Iodine adalah elemen
non metalik yang
tersedia dalam bentuk
gram yang
dikombinasikan dengan
bahan lain
iodine berwarna hitam
kebiru-biruan, bau yang
khas.
Sudah tidak bisa lagi
digunakan
PERAWATAN LUKA BAKAR
• Perawatan Luka Bakar Terbuka
• Perawatan Luka Bakar Tertutup
Perawatan Luka Bakar Terbuka
• Tidak menutup luka bakar
• Pemberian obat topikal
• Diberi pelindung cradle bed
• Pada daerah yang sulit dibalut seperti
wajah, perineum dan lipatan paha
Keuntungan Perawatan Luka Bakar
Terbuka
• Waktu yang dibutuhkan lebih singkat
• Lebih praktis dan efisien
• Bila terjadi infeksi mudah terdeteksi
Kerugian Perawatan Luka Bakar
Terbuka
• Pasien merasa kurang nyaman
• Dari segi etika kurang
• Kurang sesuai untuk kondisi indonesia karena
tingginya kelembaban udara, memudahkan
timbulnya infeksi
• Memudahkan penguapan yang berakhir dengan
dehidrasi
Perawatan Luka Bakar
Tertutup
• Menutup luka bakar
• Berkurangnya penguapan
• Memperkecil kemungkinan infeksi dengan
mengurangi pemaparan terhadap
mikroorganisme.
Keuntungan Perawatan Luka Tertutup
• Luka tidak langsung
berhubungan dengan udara
ruangan
• Pasien merasa lebih nyaman
Kerugian Perawatan Luka Tertutup
• Balutan sering membatasi gerakan
pasien
• Biaya perawatan bertambah
• Butuh waktu perawatan lebih lama
• Pasien merasa nyeri saat balutan
dibuka
Prosedur Perawatan Luka Bakar
• Cuci Tangan
• Buka balutan, jika dibalut dengan menggunakan
pinset chirurgis
• Ambil kassa dan masukkan kedalam kom
• Tuangkan Nacl 0,9% ke dalam kom yang berisi
kassa
• Ambil pinset anatomis
• Dengan menggunakan pinset anatomis ambil
kassa didalam kom tersebut dan bersihkan luka
• Bersihkan luka sampai bersih
Prosedur Perawatan Luka Bakar
• Lakukan nekrotomi jaringan yang nekrosis
• Lakukan escharotomi jika luka bakar melingkar
dan eschar menekan pembuluh darah.
Eskartomi dilakukan oleh dokter.
• Bullae dibiarkan utuh sampai hari kelima post
luka bakar, kecuali jika daerah sendi pergerakan
boleh dipecahkan dengan menggunakan spuit
steril dan lakukan nekrotomi.
Prosedur Perawatan Luka Bakar
• Bilas dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
• Keringkan dengan menggunakan kasa steril
• Berikan salep silver Sulfadiazine (SSD) setebal
0,5 cm pada seluruh area luka bakar
• Tutup dengan kassa dan balut
• Cuci tangan
Salep Luka Bakar
Dressing Luka
Bakar
Hal yang perlu diperhatikan
• Lakukan escharotomi jika luka bakar melingkar
dan eschar menekan pembuluh darah.
Eskartomi dilakukan oleh dokter.
• Cukur rambut yang tumbuh pada daerah luka
bakar seperti wajah, axilla dan pubis
Tata Laksana 6 C
• Secara Clothing
• Cooling
• Cleaning
• Chemoprophylaxis
• Covering and
• Comforting (contoh pengurang nyeri).
Clothing
Singkirkan semua pakaian yang panas atau
terbakar. Bahan pakaian yang menempel dan
tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk
sampai pada fase cleaning
Cooling
• Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan
menggunakan air mengalir selama 20 menit, hindari
hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama pada
anak dan orang tua).
• Cara ini efektif sampai dengan 3 jam setelah kejadian luka
bakar
• Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif
tetap memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang
rasa nyeri)
• Untuk luka yang terlokalisasi – Jangan pergunakan es karena
es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi)
sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko
hipotermia
• Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di daerah
mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15
menit atau lebih. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk,
maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru disiram air
yang mengalir.
Cleaning
Pembersihan dilakukan dengan zat anastesi
untuk mengurangi rasa sakit. Dengan
membuang jaringan yang sudah mati, proses
penyembuhan akan lebih cepat dan risiko infeksi
berkurang.
Chemoprophylaxis
Pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada
luka yang lebih dalam dari superficial partial-
thickness
Pemberian krim silver sulvadiazin untuk
penanganan infeksi, dapat diberikan kecuali
pada luka bakar superfisial.
Tidak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi
sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu
menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan
Covering
 Penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan
sesuai dengan derajat luka bakar.
 Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup
dengan kasa atau bahan lainnya. Pembalutan
luka (yang dilakukan setelah pendinginan)
bertujuan untuk mengurangi pengeluaran panas
yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat
luka bakar.
 Jangan berikan mentega, minyak, oli atau
larutan lainnya, menghambat penyembuhan dan
meningkatkan risiko infeksi.
Comforting
Dapat dilakukan pemberian pengurang rasa
nyeri.
• Gelembung cairan memiliki fungsi untuk
proteksi dan mengurangi rasa sakit bila tetap
dibiarkan utuh selama beberapa hari.
• Jika gelembung cairan kecil, tidak berada di
dekat sendi dan tidak menghalangi pembalutan
maka dapat tidak perlu dipecahkan.
• Gelembung cairan yang besar dan yang meliputi
daerah persendian harus dipecah dan
dibersihkan.
• Gelembung cairan yang berubah menjadi
opak/keruh setelah beberapa hari menandakan
proses infeksi sehingga perlu untuk dibuka dan
dibalut.
Perawatan luka bakar

More Related Content

What's hot

What's hot (7)

Obat eksim salep
Obat eksim salepObat eksim salep
Obat eksim salep
 
Leaflet dermatitis
Leaflet dermatitisLeaflet dermatitis
Leaflet dermatitis
 
LUKA BAKAR
LUKA BAKARLUKA BAKAR
LUKA BAKAR
 
Leaflet dermatitis anak akper pemkab muna
Leaflet dermatitis anak akper pemkab munaLeaflet dermatitis anak akper pemkab muna
Leaflet dermatitis anak akper pemkab muna
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Askep dermatitis atau eksema
Askep dermatitis atau eksemaAskep dermatitis atau eksema
Askep dermatitis atau eksema
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 

Similar to Perawatan luka bakar

Similar to Perawatan luka bakar (20)

Mk ika 7
Mk  ika 7Mk  ika 7
Mk ika 7
 
luka bakar.pptx
luka bakar.pptxluka bakar.pptx
luka bakar.pptx
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
 
p3kt.pptx
p3kt.pptxp3kt.pptx
p3kt.pptx
 
Luka bakar
Luka bakar Luka bakar
Luka bakar
 
Burn Wound Management 21.pdf
Burn Wound Management 21.pdfBurn Wound Management 21.pdf
Burn Wound Management 21.pdf
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
 
Masalah Kulit
Masalah KulitMasalah Kulit
Masalah Kulit
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Pert.-14_Manajemen-Luka-Bakar (1).ppt
Pert.-14_Manajemen-Luka-Bakar (1).pptPert.-14_Manajemen-Luka-Bakar (1).ppt
Pert.-14_Manajemen-Luka-Bakar (1).ppt
 
Perawatan luka pasca operasi Sunnex
Perawatan luka pasca operasi SunnexPerawatan luka pasca operasi Sunnex
Perawatan luka pasca operasi Sunnex
 
Sistem_Ekskresi_pada_manusia_Kulit_dan_H.pptx
Sistem_Ekskresi_pada_manusia_Kulit_dan_H.pptxSistem_Ekskresi_pada_manusia_Kulit_dan_H.pptx
Sistem_Ekskresi_pada_manusia_Kulit_dan_H.pptx
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
Kesehatan kulit
Kesehatan kulitKesehatan kulit
Kesehatan kulit
 
Kesehatan kulit
Kesehatan kulitKesehatan kulit
Kesehatan kulit
 
Case Report Session Skin Combustion
Case Report Session Skin CombustionCase Report Session Skin Combustion
Case Report Session Skin Combustion
 

Recently uploaded

FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 

Recently uploaded (20)

FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 

Perawatan luka bakar

  • 2. Luka bakar di lapisan permukaan kulit bisa terasa lebih sakit dari pada luka bakar dalam. Pada luka bakar dalam biasanya kulit sudah berubah warna menjadi putih dan bentuknya dan terasa tidak sakit. Sedangkan luka bakar pada permukaan kulit biasanya menyebabkan kulit berwarna kemerahan dan rasanya sakit sekali
  • 3. KEDALAMAN LUKA BAKAR • LB Derajat Satu : Epidermis mengalami kerusakan, dan sebagian dermis turut cedera. Luka tersebut bisa terasa nyeri, tampak kemerahan, dan kering. • LB Derajat Dua: Destruksi epidermis serta bagian atas dermis dan cedera pd bagian dermis yg lebih dalam. Luka terasa nyeri, merah , eksudasi cairan. Pemutihan jaringan yg terbakar diikuti oleh pengisian kembali kapiler, folikel rambut masih utuh.
  • 4. • LB Derajat Tiga : Destruksi total epidermis serta dermis dan pd sebagian kasus, jaringan yg ada dibawahnya. Warna LB sangat bervariasi. Daerah yg terbakar tdk terasa nyeri krn serabut saraf hancur.Folikel rambut dan kelenjar keringat rusak. Umumnya LB memiliki kedalaman yg tidak seragam.
  • 5. PENENTUAN LUAS LUKA BAKAR: • Rumus Sembilan (role of Nines). Cara cepat menghitung Luas LB. Menggunakan persentase dlm kelipatn sembilan terhadap permukaan tubuh yg luas. • Metode Lund dan Browder; Metoda yg lebih tepat. Mengakui presentasi luas LB pd berbagai bagian anatomik, khususnya kepala dan tungkai, akan berubah menurut pertumbuhan. • Metode Telapak Tangan. Lebar telapak tangan pasien sebesar 1 %.
  • 6. Rules of Nines Anterior 18 % Posterior 18 % 18% 18% 9 % 9 % 9 % 1 %
  • 8. Perawatan Luka ???????... Merawat luka untuk mencegah injury pada kulit, membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan karena luka combutsio
  • 9. Untuk Apa ???? • Mencegah infeksi dan masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa • Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan • Mempercepat penyembuhan • Membersihkan luka dari benda asing
  • 10. Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan dewasa pada prinsipnya sama namun pada anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih serius. lapisan kulit yang lebih tipis lebih mudah untuk kehilangan cairan lebih rentan untuk mengalami hipotermia
  • 11. Combutsio Pada Anak Luka bakar pada anak 65,7% disebabkan oleh air panas atau uap panas (scald). Mayoritas dari luka bakar pada anak- anak terjadi di rumah dan sebagian besar dapat dicegah. Dapur dan ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi terjadinya luka bakar.
  • 12. Perawatan Luka Bakar Pada Tempat Kejadian
  • 13. Yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Perawatan Luka Bakar di Tempat Kejadian ……
  • 14. • Pasien dengan luka bakar, ketika tiba di rumah sakit seringkali sudah dalam keadaan dilumuri kecap atau mentega, atau bahkan minyak tanah. Seperti sate saja, tubuh terpanggang malah diberi kecap, mentega, dll. Jadi tercium bau yg sedap. • Kecap, salep, obat gosok, dll justru akan sangat mengganggu proses pengobatan. Dan karena kecap dkk menempel sangat kuat pada kulit, sehingga sangat sulit membersihkan jaringan yg rusak. 1. Jangan Melumuri Dengan Kecap, Margarin
  • 15. 2. Jangan Diperban. • Pembalutan yang salah justru akan memperparah keadaan. • Akan mempersulit proses pembersihan luka. Memang perban diperlukan untuk kasus2 tertentu, namun sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis. • Dalam kasus luka bakar ada dua pilihan perawatan dibalut atau tidak, semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan, itupun tergantung kasusnya. Namun pembalutan dilakukan setelah luka dibersihkan, jadi tidak langsung setelah terbakar.
  • 16. 3. Jangan Menekuk Tubuh • Ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh terbakar api, posisi tubuh harus dalam keadaan menjauhi pusat tubuh. ▫ Misalnya tangan, jari2 harus dalam keadaan terbuka ▫ Tidak boleh menggenggam ▫ Siku tidak boleh ditekuk. ▫ Kepala jangan menunduk, kalau bisa diarahkan ke atas • Posisi tubuh harus tidak boleh dalam keadaan tertekuk, karena kulit akan mengkerut. Jika tangan anda menggepal atau menekuk, maka posisinya akan tetap seperti itu ketika sembuh nanti. Begitu juga dengan kepala, jika menunduk, maka ketika sembuh dagu akan dempet dengan dada.
  • 17. 3. Jangan Menekuk Tubuh • Hal ini wajar, karena setiap makhluk hidup yg dipanaskan, pasti akan menkerut. ▫ Contohnya ikan asin. Setelah di jemur pasti akan mengkerut, dan tentu bobotnyapun akan berkurang. Dan setelah mengkerut, tidak mungkin ikan asin dapat kembali menjadi ikan segar. • Mungkin dengan kemajuan teknologi, hal ini dapat diperbaiki dengan operasi plastik, namun apa salahnya mengurangi resiko kecacatan yang lebih parah.
  • 18. Penanganan Awal ???? • Jauhkan korban dari sumber panas ▫ jika penyebabnya api :  jangan biarkan korban berlari  anjurkan korban untuk berguling – guling atau bungkus tubuh korban dengan kain basah dan  pindahkan segera korban ke ruangan yang cukup berventilasi jika kejadian luka bakar berada diruangan tertutup.
  • 19. • Begitu terkena benda atau cairan panas : ▫ langsung singkirkan pakaian di sekitar luka bakar ▫ Lakukan sesegera mungkin jangan sampai benda atau cairan panas itu mengenai pakaian yang lelehannya bisa jatuh ke kulit Anda • Alirkan air bersih pada kulit yang terkena luka selama kurang lebih 15 menit ▫ Hal ini dilakukan untuk mendinginkan luka bakar tersebut dan mencegah pembengkakan.
  • 20. • Jangan menaruh langsung Es pada kulit yang terkena luka bakar karena akan mengakibatkan frosbite atau cidera kematian sel karena membeku. ▫ Mengompres luka dengan es ternyata bisa menghambat proses penyembuhan. ▫ Kompres luka dengan es membuat hormon yang berfungsi untuk memperbaiki luka malah tidak keluar. ▫ Peneliti juga memperingati penggunaan obat anti- inflamasi seperti cortisone harus diperhatikan kadarnyakarena jika berlebihan justru akan memperlambat proses penyembuhan luka.
  • 21. Profesor Lan Zhu dan rekannya dari Neuroinflammation Research Centre di Cleveland Clinic, Ohio menemukan sel yang meradang akan menghasilkan hormon insulin-like growth factor 1 (IGF-1) tingkat tinggi yang secara signifikan bisa meningkatkan laju regenerasi otot. Tapi hormon ini tidak akan muncul jika luka dikompres es atau menggunakan obat anti-imflamasi dosis tinggi. Temuan ini bisa menjadi terapi baru untuk cedera otot akut yang disebabkan oleh trauma, bahan kimia, infeksi, kerusakan pembekuan dan paparan obat yang memiliki efek samping kerusakan otot,
  • 22. • Jangan mengoleskan salep atau krim pada luka bakar tersebut sebelum tindakan diatas dilakukan. • Dalam hal ini mengoleskan odol atau mentega juga bukan hal yang baik karena bisa menimbulkan infeksi. ▫ Hindari odol, mentega atau salep apapun karena salah-salah luka akan makin parah. ▫ Air dingin cukup untuk meredakan nyeri luka bakar.
  • 23. • Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram korban dengan air sebanyak – banyaknya untuk menghilangkan zat kimia dari tubuhnya • Setelah luka bakar terasa dingin oleskan lotion atau krim yang mengantung aloe vera atau vitamin E agar kulit tidak menjadi kering atau rusak.
  • 24. • Bila perlu luka bakar bisa ditutup menggunakan kain kassa steril yang dikasih antibiotik. • Bisa juga oleskan salep atau krem seperti Bioplacenton untuk mencegah infeksi. • Untuk mengurangi gejala yang timbul seperti nyeri dan juga demam bisa dikasih minum obat paracetamol atau aspirin
  • 25. • Segeralah periksakan luka bakar ke dokter untuk menghindari infeksi bakteri. ▫ Jika Anda terinfeksi bakteri, setelah mengalami luka tersebut terjadi demam, radang dan luka mengeluarkan nanah. • Luka bakar yang cukup serius sebaiknya langsung Anda bawa saja ke dokter atau rumah sakit ▫ Karena bisa-bisa jaringan kulit akan rusak dan merusak sistem kerja tubuh lainnya. ▫ Secepatnya harus mendapatkan perawatan intensif.
  • 27. Bahan Yang digunakan Sodium Klorida 0,9 % Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada diseluruh tubuh karena tidak ada reaksi hipersensitifitas. Normal saline aman digunakan untuk kondisi apapun (Lilley & Aucker 2000). Larutan ini tidak mempengaruhi sel darah merah (Handerson. 2008)
  • 28. Bahan Yang digunakan Sodium Klorida 0,9 % Merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh Tidak iritan Melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering Menjaga kelembaban sekitar luka Membantu luka menjalani proses penyembuhan Mudah didapat dan harga relatif lebih murah
  • 29. Bahan Yang digunakan Larutan Povodine –Iodine Iodine adalah elemen non metalik yang tersedia dalam bentuk gram yang dikombinasikan dengan bahan lain iodine berwarna hitam kebiru-biruan, bau yang khas. Sudah tidak bisa lagi digunakan
  • 30. PERAWATAN LUKA BAKAR • Perawatan Luka Bakar Terbuka • Perawatan Luka Bakar Tertutup
  • 31. Perawatan Luka Bakar Terbuka • Tidak menutup luka bakar • Pemberian obat topikal • Diberi pelindung cradle bed • Pada daerah yang sulit dibalut seperti wajah, perineum dan lipatan paha
  • 32. Keuntungan Perawatan Luka Bakar Terbuka • Waktu yang dibutuhkan lebih singkat • Lebih praktis dan efisien • Bila terjadi infeksi mudah terdeteksi
  • 33. Kerugian Perawatan Luka Bakar Terbuka • Pasien merasa kurang nyaman • Dari segi etika kurang • Kurang sesuai untuk kondisi indonesia karena tingginya kelembaban udara, memudahkan timbulnya infeksi • Memudahkan penguapan yang berakhir dengan dehidrasi
  • 34. Perawatan Luka Bakar Tertutup • Menutup luka bakar • Berkurangnya penguapan • Memperkecil kemungkinan infeksi dengan mengurangi pemaparan terhadap mikroorganisme.
  • 35. Keuntungan Perawatan Luka Tertutup • Luka tidak langsung berhubungan dengan udara ruangan • Pasien merasa lebih nyaman
  • 36. Kerugian Perawatan Luka Tertutup • Balutan sering membatasi gerakan pasien • Biaya perawatan bertambah • Butuh waktu perawatan lebih lama • Pasien merasa nyeri saat balutan dibuka
  • 37. Prosedur Perawatan Luka Bakar • Cuci Tangan • Buka balutan, jika dibalut dengan menggunakan pinset chirurgis • Ambil kassa dan masukkan kedalam kom • Tuangkan Nacl 0,9% ke dalam kom yang berisi kassa • Ambil pinset anatomis • Dengan menggunakan pinset anatomis ambil kassa didalam kom tersebut dan bersihkan luka • Bersihkan luka sampai bersih
  • 38. Prosedur Perawatan Luka Bakar • Lakukan nekrotomi jaringan yang nekrosis • Lakukan escharotomi jika luka bakar melingkar dan eschar menekan pembuluh darah. Eskartomi dilakukan oleh dokter. • Bullae dibiarkan utuh sampai hari kelima post luka bakar, kecuali jika daerah sendi pergerakan boleh dipecahkan dengan menggunakan spuit steril dan lakukan nekrotomi.
  • 39. Prosedur Perawatan Luka Bakar • Bilas dengan menggunakan cairan NaCl 0,9% • Keringkan dengan menggunakan kasa steril • Berikan salep silver Sulfadiazine (SSD) setebal 0,5 cm pada seluruh area luka bakar • Tutup dengan kassa dan balut • Cuci tangan
  • 42. Hal yang perlu diperhatikan • Lakukan escharotomi jika luka bakar melingkar dan eschar menekan pembuluh darah. Eskartomi dilakukan oleh dokter. • Cukur rambut yang tumbuh pada daerah luka bakar seperti wajah, axilla dan pubis
  • 43. Tata Laksana 6 C • Secara Clothing • Cooling • Cleaning • Chemoprophylaxis • Covering and • Comforting (contoh pengurang nyeri).
  • 44. Clothing Singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning
  • 45. Cooling • Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama pada anak dan orang tua). • Cara ini efektif sampai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar • Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) • Untuk luka yang terlokalisasi – Jangan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia • Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau lebih. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.
  • 46. Cleaning Pembersihan dilakukan dengan zat anastesi untuk mengurangi rasa sakit. Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat dan risiko infeksi berkurang.
  • 47. Chemoprophylaxis Pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih dalam dari superficial partial- thickness Pemberian krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi, dapat diberikan kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan
  • 48. Covering  Penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai dengan derajat luka bakar.  Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya. Pembalutan luka (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar.  Jangan berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, menghambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
  • 49. Comforting Dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri.
  • 50.
  • 51. • Gelembung cairan memiliki fungsi untuk proteksi dan mengurangi rasa sakit bila tetap dibiarkan utuh selama beberapa hari. • Jika gelembung cairan kecil, tidak berada di dekat sendi dan tidak menghalangi pembalutan maka dapat tidak perlu dipecahkan. • Gelembung cairan yang besar dan yang meliputi daerah persendian harus dipecah dan dibersihkan. • Gelembung cairan yang berubah menjadi opak/keruh setelah beberapa hari menandakan proses infeksi sehingga perlu untuk dibuka dan dibalut.