SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENYAKIT KECACINGAN
Disusun Oleh :
1. M. Fajar Syawal Nim: P07133222017
2. Elton lekairua Nim: P07133221007
Latar Belakang
Penyakit kecacingan adalah penyakit yang disebabkan masuknya
parasite (berupa cacing) ke dalam tubuh manusia. Jenis cacing
yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang
(Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuria) dan
cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted
Helminths atau STH).
Infeksi cacing ini dapat mengakibatkan terjadinya
anemi, gangguan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan
kecerdasan. Dalam jangka panjang apabila terjadi infeksi secara
terus menerus akan menurunkan kualitas sumber daya manusia.
20XX presentation title 2
Epidemiologi Penyakit
cacing
Menurut World Health Organization (WHO), infeksi soil-transmitted helminth (STH) terjadi pada 1,5 juta
orang secara global, atau 24% penduduk dunia. Infeksi terutama terjadi pada daerah tropis dan subtropis,
dengan prevalensi terbesar ditemukan di Afrika daerah sub-Saharan, Amerika, Cina, dan Asia Timur.
Menurut Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 menyatakan prevalensi
cacingan di Indonesia mencapai 62%. Menurut kriteria dari World Health Organization (WHO), prevalensi
di atas 50% termasuk prevalensi tinggi. Infeksi cacing terutama ditemukan pada golongan penduduk yang
kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk. Infeksi cacing dapat mengakibatkan anemia, menurunnya
status gizi, dan gangguan tumbuh kembang pada anak-anak.
Epidemiologi Penyakit
cacing
• Penilaian lama paparan jika dilihat berdasarkan segitiga epidemiologi dalam konsep dasar terjadinya
penyakit menular termasuk dalam faktor Agent.
• Faktor Agent merupakan faktor yang berasal dari penyebab penyakit. Pada factor penyebab penyakit
infeksi yang disebabkan oleh parasit atau mikroorganisme lain mempunyai masa inkubasi mulai dari
masuknya agen penyakit hingga timbulnya gejala Tiap jenis penyakit mempunyai lama masa inkubasi
yang berbeda. Masa inkubasi penyakit berkisar mulai dari waktu dalam bentuk jam, hari, minggu,
bulan, hingga tahun.
o Infeksi kecacingan, untuk faktor agent melibatkan jenis
klasifikasi cacing meliputi : T. trichiura, Hookworm, Enterobius
vermicularis, dan Ascaris lumbricoides
o faktor host diantaranya karakteristik manusia dan higiene
personal meliputi: aktifitas mencuci tangan, pengggunaan alas
kaki, kontak dengan tanah, kebersihan kuku, Higenitas diri
20XX presentation title 5
o serta faktor lingkungan meliputi : penyediaan air bersih dan
ketersediaan jamban, ketersediaan tempat sampah
Faktor host merupakan salah satu hal yang penting karena manusia sebagai sumber infeksi dapat mengurangi
kontaminasi ataupun pencemaran tanah oleh telur dan larva cacing, selain itu manusia justru akan menambah
tercemarnya lingkungan sekitarnya. Higiene perorangan sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan, artinya
apabila melakukan higiene perorangan harus diikuti atau didukung oleh sanitasi lingkungan yang baik, kaitan keduanya
dapat dilihat misalnya pada saat mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih, yang harus memenuhi syarat
kesehatan
ETIOLOGI PENYAKIT CACING
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh
cacing parasit karena faktor lingkungan atau makanan
yang kurang terjaga kebersihannya. Cacingan sering
kali muncul dengan gejala nyeri perut, diare, rasa
gatal di anus, mual, dan muntah.
Cacingan bisa terjadi pada anak-anak hingga orang
dewasa, terutama yang tinggal di lingkungan dengan
sanitasi buruk.
20XX presentation title 6
Apa Itu Cacingan ?
Cacingan adalah penyakit akibat infeksi cacing
parasit yang hidup di dalam usus manusia.
Cacing yang tinggal di dalam usus tersebut
akan bertahan hidup dengan menyerap sari-sari
makanan yang masuk ke dalam usus.
Cacing yang menginfeksi tubuh manusia tidak
hanya menyebabkan gangguan pencernaan,
tetapi juga berisiko menimbulkan masalah
kulit. Jika tidak ditangani dengan tepat,
cacingan juga dapat menyebabkan kondisi lebih
serius, seperti anemia.
20XX presentation title 7
PENYEBAB KECACINGAN
Lingkungan yang kotor dan juga makanan yang kurang
steril dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
cacingan. Di mana terdapat beberapa jenis cacing yang
paling umum masuk ke tubuh manusia hingga
menyebabkan cacingan.
Jenis-jenis dan carapenularannya cacing tersebut di
antaranya:
20XX presentation title 8
Cacing Gelang
Cacing gelang (ascaris lumbricoides)
memiliki ukuran cukup besar berkisar 10-35
cm. Jenis cacing ini masuk dalam tubuh
manusia melalui tanah yang terkontaminasi
telurnya. Saat berada di dalam tubuh, telur
tersebut akan menetas di usus dan
menyebar menuju organ tubuh lain melalui
pembuluh darah atau saluran getah bening
hingga menyebabkan cacingan.
Cacing Kremi
Jenis cacing parasit yang juga dapat
menyebabkan cacingan adalah cacing kremi
(enterobius vermicularis). Jenis cacing ini
memiliki bentuk halus dan berwarna putih dengan
panjang kurang lebih 5-13 milimeter. Cacing
kremi banyak menginfeksi anak-anak di usia
sekolah.
Infeksi cacing kremi atau enterobiasis dapat
terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan
atau minuman yang telah terkontaminasi telur
cacing tersebut. Bisa juga dengan mengonsumsi
makanan dari tangan yang kotor dan jarang
dicuci.
Setelah berhasil masuk ke tubuh, telur cacing
kremi akan berkembang menjadi larva di usus
halus. Kemudian, larva akan bermigrasi ke usus
besar dan berkembang menjadi cacing dewasa
dalam kurun waktu sekitar 1 bulan.
Cacing Tambang
Cacing tambang (golongan nematoda) dapat masuk
ke dalam tubuh dengan menembus kulit. Misalnya,
melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas.
Kemudian larva cacing tambang yang baru menetas
ini akan masuk dalam sirkulasi darah dan terbawa
ke paru-paru atau tenggorokan. Ketika pasien
terbatuk, larva cacing akan keluar atau tertelan ke
saluran pencernaan.
Larva cacing tambang yang tertelan akan menuju
ke saluran pencernaan dan berkembang menjadi
cacing dewasa di dalam usus halus. Selain
menginfeksi saluran pencernaan, larva cacing
tambang juga dapat menginfeksi kulit dan
mengakibatkan cutaneous larva migrans.
Cacing Pita
Jenis cacing berikutnya yang dapat menyebabkan
penyakit cacingan adalah golongan cestoda (cacing
pita). Dalam dunia kedokteran, infeksi cacing pita
ini disebut juga dengan taeniasis.
Cestoda masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi
daging sapi atau babi yang tidak matang dengan
baik. Larva cacing pita akan berkembang menjadi
cacing dewasa di usus manusia selama sekitar 2
bulan.
Cacing dewasa tersebut dapat bertahan di usus
halus manusia hingga bertahun-tahun. Larva cacing
pita yang berasal dari babi juga dapat menyebar ke
otak, otot, dan jaringan tubuh lain.
Cacing Gelang Sesak Napas,Batuk Batuk, Gejala Lain Menyerupai Pneumonia
Cacing Kremi Merasa Gatal Dibagian Anus, Nyeri, Ruam dan Iritasi Disekitar Anus
Cacing
Tambang
Anemia, Mudah Lelah, Nyeri Perut, Bab Berdarah, Kehilangan Nafsu
Makan, Penurunan Berat Badan
Cacing Pita
Diare, Lemas,Penurunan Berat Badan, Kehilangan Nafsu Makan, Nyeri
Perut, Apa bila menginfeksi otak dapat menyebabkan nyeri kepala,
kejang atau penurunan kesadaran
20XX presentation title 13
Gejala-Gejala Cacingan
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Cacing
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan adalah sebagai berikut:
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesaat setelah menyentuh tanah, ke toilet, sebelum makan atau
menyiapkan makanan.
 Minum air matang atau air kemasan.
 Mencuci buah dan sayur dengan bersih sebelum mengonsumsinya.
 Memasak daging hingga matang dengan baik.
 Bagi yang memiliki peliharaan, segera buang kotorannya ke tempat sampah dan mencuci tangan setelah kontak
dengan hewan.
 Bagi yang memelihara anjing atau kucing, usahakan memberikan obat cacing secara rutin.
 Pencegahan cacingan dengan rutin mengonsumsi obat cacing 6 bulan sekali.
20XX presentation title 14
Program Pemberantasan Penyakit
Cacingan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 15 TAHUN 2017 TENTANG
PENANGGULANGAN CACINGAN
BAB II Pasal 7
o Dalam penyelenggaraan Penanggulangan Cacingan dilaksanakan kegiatan:
o a. promosi kesehatan;
o b. Surveilans Cacingan;
o c. pengendalian faktor risiko;
o d. penanganan Penderita
20XX presentation title 15
1. Kegiatan promosi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf
dilaksanakan dengan strategi advokasi, pemberdayaan masyarakat, dan kemitraan,
yang ditujukan untuk:
• a. meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala Cacingan
serta cara penularan dan pencegahannya;
• b. meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat guna memelihara kesehatan
• c. meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat cacing secara rutin terutama bagi
anak balita dan anak usia sekolah; dan
• d. meningkatkan koordinasi institusi dan Lembaga serta sumber daya untuk
terselenggaranya reduksi Cacingan.
20XX presentation title 16
2. Surveilans Cacingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap
data yang dikumpulkan melalui:
• a. penemuan kasus Cacingan;
• b. survei faktor risiko; dan
• c. survei prevalensi Cacingan.
3. Pengendalian faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilakukan melalui kegiatan:
• a. menjaga kebersihan perorangan; dan
• b. menjaga kebersihan lingkungan.
4. Penanganan Penderita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d dilakukan melalui:
• a. pengobatan Penderita;
• b. penanganan komplikasi Cacingan; dan
• c. konseling kepada Penderita dan keluarga.
20XX presentation title 17
thank you
HTTPS://REPOSITORY.UNSRI.AC.ID/
21830/10/RAMA_13101_10012611
822007_0004105304_0021018101
_01_FRONT_REF.PDF
..DOWNLOADSPMK_NO._
15_TTG_PENANGGULANGA
N_CACINGAN_-1.PDF
HTTPS://WWW.SILOAMHOS
PITALS.COM/INFORMASI-
SILOAM/ARTIKEL/APA-
ITU-CACINGAN
HTTPS://WWW.HALODOC.
COM/KESEHATAN/CACING
AN
REFERENCE

More Related Content

Similar to GEJALA DAN PENCEGAHAN KECACINGAN

Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKNandita Larasati
 
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menularKelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menularAries Kuncoro
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...Tata Naipospos
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Tata Naipospos
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologiKAMARIAH S.Pd
 
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...AlbarFirdaus
 

Similar to GEJALA DAN PENCEGAHAN KECACINGAN (20)

Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menularKelas 8   1 materi penjasorkes - penyakit menular
Kelas 8 1 materi penjasorkes - penyakit menular
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
MATERI TENTANG KECACINGAN
MATERI TENTANG KECACINGAN MATERI TENTANG KECACINGAN
MATERI TENTANG KECACINGAN
 
Thrichuris trichiura
Thrichuris trichiuraThrichuris trichiura
Thrichuris trichiura
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Bahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthesBahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthes
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
 
What is Epidemic?
What is Epidemic?What is Epidemic?
What is Epidemic?
 
TYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALISTYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALIS
 
Trichuriasis
TrichuriasisTrichuriasis
Trichuriasis
 
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
 

Recently uploaded

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 

Recently uploaded (12)

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 

GEJALA DAN PENCEGAHAN KECACINGAN

  • 1. PENYAKIT KECACINGAN Disusun Oleh : 1. M. Fajar Syawal Nim: P07133222017 2. Elton lekairua Nim: P07133221007
  • 2. Latar Belakang Penyakit kecacingan adalah penyakit yang disebabkan masuknya parasite (berupa cacing) ke dalam tubuh manusia. Jenis cacing yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuria) dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminths atau STH). Infeksi cacing ini dapat mengakibatkan terjadinya anemi, gangguan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan kecerdasan. Dalam jangka panjang apabila terjadi infeksi secara terus menerus akan menurunkan kualitas sumber daya manusia. 20XX presentation title 2
  • 3. Epidemiologi Penyakit cacing Menurut World Health Organization (WHO), infeksi soil-transmitted helminth (STH) terjadi pada 1,5 juta orang secara global, atau 24% penduduk dunia. Infeksi terutama terjadi pada daerah tropis dan subtropis, dengan prevalensi terbesar ditemukan di Afrika daerah sub-Saharan, Amerika, Cina, dan Asia Timur. Menurut Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 menyatakan prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 62%. Menurut kriteria dari World Health Organization (WHO), prevalensi di atas 50% termasuk prevalensi tinggi. Infeksi cacing terutama ditemukan pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk. Infeksi cacing dapat mengakibatkan anemia, menurunnya status gizi, dan gangguan tumbuh kembang pada anak-anak.
  • 4. Epidemiologi Penyakit cacing • Penilaian lama paparan jika dilihat berdasarkan segitiga epidemiologi dalam konsep dasar terjadinya penyakit menular termasuk dalam faktor Agent. • Faktor Agent merupakan faktor yang berasal dari penyebab penyakit. Pada factor penyebab penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit atau mikroorganisme lain mempunyai masa inkubasi mulai dari masuknya agen penyakit hingga timbulnya gejala Tiap jenis penyakit mempunyai lama masa inkubasi yang berbeda. Masa inkubasi penyakit berkisar mulai dari waktu dalam bentuk jam, hari, minggu, bulan, hingga tahun.
  • 5. o Infeksi kecacingan, untuk faktor agent melibatkan jenis klasifikasi cacing meliputi : T. trichiura, Hookworm, Enterobius vermicularis, dan Ascaris lumbricoides o faktor host diantaranya karakteristik manusia dan higiene personal meliputi: aktifitas mencuci tangan, pengggunaan alas kaki, kontak dengan tanah, kebersihan kuku, Higenitas diri 20XX presentation title 5 o serta faktor lingkungan meliputi : penyediaan air bersih dan ketersediaan jamban, ketersediaan tempat sampah Faktor host merupakan salah satu hal yang penting karena manusia sebagai sumber infeksi dapat mengurangi kontaminasi ataupun pencemaran tanah oleh telur dan larva cacing, selain itu manusia justru akan menambah tercemarnya lingkungan sekitarnya. Higiene perorangan sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan, artinya apabila melakukan higiene perorangan harus diikuti atau didukung oleh sanitasi lingkungan yang baik, kaitan keduanya dapat dilihat misalnya pada saat mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih, yang harus memenuhi syarat kesehatan
  • 6. ETIOLOGI PENYAKIT CACING Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit karena faktor lingkungan atau makanan yang kurang terjaga kebersihannya. Cacingan sering kali muncul dengan gejala nyeri perut, diare, rasa gatal di anus, mual, dan muntah. Cacingan bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa, terutama yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk. 20XX presentation title 6
  • 7. Apa Itu Cacingan ? Cacingan adalah penyakit akibat infeksi cacing parasit yang hidup di dalam usus manusia. Cacing yang tinggal di dalam usus tersebut akan bertahan hidup dengan menyerap sari-sari makanan yang masuk ke dalam usus. Cacing yang menginfeksi tubuh manusia tidak hanya menyebabkan gangguan pencernaan, tetapi juga berisiko menimbulkan masalah kulit. Jika tidak ditangani dengan tepat, cacingan juga dapat menyebabkan kondisi lebih serius, seperti anemia. 20XX presentation title 7
  • 8. PENYEBAB KECACINGAN Lingkungan yang kotor dan juga makanan yang kurang steril dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cacingan. Di mana terdapat beberapa jenis cacing yang paling umum masuk ke tubuh manusia hingga menyebabkan cacingan. Jenis-jenis dan carapenularannya cacing tersebut di antaranya: 20XX presentation title 8
  • 9. Cacing Gelang Cacing gelang (ascaris lumbricoides) memiliki ukuran cukup besar berkisar 10-35 cm. Jenis cacing ini masuk dalam tubuh manusia melalui tanah yang terkontaminasi telurnya. Saat berada di dalam tubuh, telur tersebut akan menetas di usus dan menyebar menuju organ tubuh lain melalui pembuluh darah atau saluran getah bening hingga menyebabkan cacingan.
  • 10. Cacing Kremi Jenis cacing parasit yang juga dapat menyebabkan cacingan adalah cacing kremi (enterobius vermicularis). Jenis cacing ini memiliki bentuk halus dan berwarna putih dengan panjang kurang lebih 5-13 milimeter. Cacing kremi banyak menginfeksi anak-anak di usia sekolah. Infeksi cacing kremi atau enterobiasis dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi telur cacing tersebut. Bisa juga dengan mengonsumsi makanan dari tangan yang kotor dan jarang dicuci. Setelah berhasil masuk ke tubuh, telur cacing kremi akan berkembang menjadi larva di usus halus. Kemudian, larva akan bermigrasi ke usus besar dan berkembang menjadi cacing dewasa dalam kurun waktu sekitar 1 bulan.
  • 11. Cacing Tambang Cacing tambang (golongan nematoda) dapat masuk ke dalam tubuh dengan menembus kulit. Misalnya, melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas. Kemudian larva cacing tambang yang baru menetas ini akan masuk dalam sirkulasi darah dan terbawa ke paru-paru atau tenggorokan. Ketika pasien terbatuk, larva cacing akan keluar atau tertelan ke saluran pencernaan. Larva cacing tambang yang tertelan akan menuju ke saluran pencernaan dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam usus halus. Selain menginfeksi saluran pencernaan, larva cacing tambang juga dapat menginfeksi kulit dan mengakibatkan cutaneous larva migrans.
  • 12. Cacing Pita Jenis cacing berikutnya yang dapat menyebabkan penyakit cacingan adalah golongan cestoda (cacing pita). Dalam dunia kedokteran, infeksi cacing pita ini disebut juga dengan taeniasis. Cestoda masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi daging sapi atau babi yang tidak matang dengan baik. Larva cacing pita akan berkembang menjadi cacing dewasa di usus manusia selama sekitar 2 bulan. Cacing dewasa tersebut dapat bertahan di usus halus manusia hingga bertahun-tahun. Larva cacing pita yang berasal dari babi juga dapat menyebar ke otak, otot, dan jaringan tubuh lain.
  • 13. Cacing Gelang Sesak Napas,Batuk Batuk, Gejala Lain Menyerupai Pneumonia Cacing Kremi Merasa Gatal Dibagian Anus, Nyeri, Ruam dan Iritasi Disekitar Anus Cacing Tambang Anemia, Mudah Lelah, Nyeri Perut, Bab Berdarah, Kehilangan Nafsu Makan, Penurunan Berat Badan Cacing Pita Diare, Lemas,Penurunan Berat Badan, Kehilangan Nafsu Makan, Nyeri Perut, Apa bila menginfeksi otak dapat menyebabkan nyeri kepala, kejang atau penurunan kesadaran 20XX presentation title 13 Gejala-Gejala Cacingan
  • 14. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Cacing Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan adalah sebagai berikut:  Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesaat setelah menyentuh tanah, ke toilet, sebelum makan atau menyiapkan makanan.  Minum air matang atau air kemasan.  Mencuci buah dan sayur dengan bersih sebelum mengonsumsinya.  Memasak daging hingga matang dengan baik.  Bagi yang memiliki peliharaan, segera buang kotorannya ke tempat sampah dan mencuci tangan setelah kontak dengan hewan.  Bagi yang memelihara anjing atau kucing, usahakan memberikan obat cacing secara rutin.  Pencegahan cacingan dengan rutin mengonsumsi obat cacing 6 bulan sekali. 20XX presentation title 14
  • 15. Program Pemberantasan Penyakit Cacingan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN BAB II Pasal 7 o Dalam penyelenggaraan Penanggulangan Cacingan dilaksanakan kegiatan: o a. promosi kesehatan; o b. Surveilans Cacingan; o c. pengendalian faktor risiko; o d. penanganan Penderita 20XX presentation title 15
  • 16. 1. Kegiatan promosi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf dilaksanakan dengan strategi advokasi, pemberdayaan masyarakat, dan kemitraan, yang ditujukan untuk: • a. meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala Cacingan serta cara penularan dan pencegahannya; • b. meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat guna memelihara kesehatan • c. meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat cacing secara rutin terutama bagi anak balita dan anak usia sekolah; dan • d. meningkatkan koordinasi institusi dan Lembaga serta sumber daya untuk terselenggaranya reduksi Cacingan. 20XX presentation title 16
  • 17. 2. Surveilans Cacingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan melalui: • a. penemuan kasus Cacingan; • b. survei faktor risiko; dan • c. survei prevalensi Cacingan. 3. Pengendalian faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilakukan melalui kegiatan: • a. menjaga kebersihan perorangan; dan • b. menjaga kebersihan lingkungan. 4. Penanganan Penderita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d dilakukan melalui: • a. pengobatan Penderita; • b. penanganan komplikasi Cacingan; dan • c. konseling kepada Penderita dan keluarga. 20XX presentation title 17