2. Latar Belakang
Penyakit kecacingan adalah penyakit yang disebabkan masuknya
parasite (berupa cacing) ke dalam tubuh manusia. Jenis cacing
yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang
(Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuria) dan
cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted
Helminths atau STH).
Infeksi cacing ini dapat mengakibatkan terjadinya
anemi, gangguan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan
kecerdasan. Dalam jangka panjang apabila terjadi infeksi secara
terus menerus akan menurunkan kualitas sumber daya manusia.
20XX presentation title 2
3. Epidemiologi Penyakit
cacing
Menurut World Health Organization (WHO), infeksi soil-transmitted helminth (STH) terjadi pada 1,5 juta
orang secara global, atau 24% penduduk dunia. Infeksi terutama terjadi pada daerah tropis dan subtropis,
dengan prevalensi terbesar ditemukan di Afrika daerah sub-Saharan, Amerika, Cina, dan Asia Timur.
Menurut Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 menyatakan prevalensi
cacingan di Indonesia mencapai 62%. Menurut kriteria dari World Health Organization (WHO), prevalensi
di atas 50% termasuk prevalensi tinggi. Infeksi cacing terutama ditemukan pada golongan penduduk yang
kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk. Infeksi cacing dapat mengakibatkan anemia, menurunnya
status gizi, dan gangguan tumbuh kembang pada anak-anak.
4. Epidemiologi Penyakit
cacing
• Penilaian lama paparan jika dilihat berdasarkan segitiga epidemiologi dalam konsep dasar terjadinya
penyakit menular termasuk dalam faktor Agent.
• Faktor Agent merupakan faktor yang berasal dari penyebab penyakit. Pada factor penyebab penyakit
infeksi yang disebabkan oleh parasit atau mikroorganisme lain mempunyai masa inkubasi mulai dari
masuknya agen penyakit hingga timbulnya gejala Tiap jenis penyakit mempunyai lama masa inkubasi
yang berbeda. Masa inkubasi penyakit berkisar mulai dari waktu dalam bentuk jam, hari, minggu,
bulan, hingga tahun.
5. o Infeksi kecacingan, untuk faktor agent melibatkan jenis
klasifikasi cacing meliputi : T. trichiura, Hookworm, Enterobius
vermicularis, dan Ascaris lumbricoides
o faktor host diantaranya karakteristik manusia dan higiene
personal meliputi: aktifitas mencuci tangan, pengggunaan alas
kaki, kontak dengan tanah, kebersihan kuku, Higenitas diri
20XX presentation title 5
o serta faktor lingkungan meliputi : penyediaan air bersih dan
ketersediaan jamban, ketersediaan tempat sampah
Faktor host merupakan salah satu hal yang penting karena manusia sebagai sumber infeksi dapat mengurangi
kontaminasi ataupun pencemaran tanah oleh telur dan larva cacing, selain itu manusia justru akan menambah
tercemarnya lingkungan sekitarnya. Higiene perorangan sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan, artinya
apabila melakukan higiene perorangan harus diikuti atau didukung oleh sanitasi lingkungan yang baik, kaitan keduanya
dapat dilihat misalnya pada saat mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih, yang harus memenuhi syarat
kesehatan
6. ETIOLOGI PENYAKIT CACING
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh
cacing parasit karena faktor lingkungan atau makanan
yang kurang terjaga kebersihannya. Cacingan sering
kali muncul dengan gejala nyeri perut, diare, rasa
gatal di anus, mual, dan muntah.
Cacingan bisa terjadi pada anak-anak hingga orang
dewasa, terutama yang tinggal di lingkungan dengan
sanitasi buruk.
20XX presentation title 6
7. Apa Itu Cacingan ?
Cacingan adalah penyakit akibat infeksi cacing
parasit yang hidup di dalam usus manusia.
Cacing yang tinggal di dalam usus tersebut
akan bertahan hidup dengan menyerap sari-sari
makanan yang masuk ke dalam usus.
Cacing yang menginfeksi tubuh manusia tidak
hanya menyebabkan gangguan pencernaan,
tetapi juga berisiko menimbulkan masalah
kulit. Jika tidak ditangani dengan tepat,
cacingan juga dapat menyebabkan kondisi lebih
serius, seperti anemia.
20XX presentation title 7
8. PENYEBAB KECACINGAN
Lingkungan yang kotor dan juga makanan yang kurang
steril dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
cacingan. Di mana terdapat beberapa jenis cacing yang
paling umum masuk ke tubuh manusia hingga
menyebabkan cacingan.
Jenis-jenis dan carapenularannya cacing tersebut di
antaranya:
20XX presentation title 8
9. Cacing Gelang
Cacing gelang (ascaris lumbricoides)
memiliki ukuran cukup besar berkisar 10-35
cm. Jenis cacing ini masuk dalam tubuh
manusia melalui tanah yang terkontaminasi
telurnya. Saat berada di dalam tubuh, telur
tersebut akan menetas di usus dan
menyebar menuju organ tubuh lain melalui
pembuluh darah atau saluran getah bening
hingga menyebabkan cacingan.
10. Cacing Kremi
Jenis cacing parasit yang juga dapat
menyebabkan cacingan adalah cacing kremi
(enterobius vermicularis). Jenis cacing ini
memiliki bentuk halus dan berwarna putih dengan
panjang kurang lebih 5-13 milimeter. Cacing
kremi banyak menginfeksi anak-anak di usia
sekolah.
Infeksi cacing kremi atau enterobiasis dapat
terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan
atau minuman yang telah terkontaminasi telur
cacing tersebut. Bisa juga dengan mengonsumsi
makanan dari tangan yang kotor dan jarang
dicuci.
Setelah berhasil masuk ke tubuh, telur cacing
kremi akan berkembang menjadi larva di usus
halus. Kemudian, larva akan bermigrasi ke usus
besar dan berkembang menjadi cacing dewasa
dalam kurun waktu sekitar 1 bulan.
11. Cacing Tambang
Cacing tambang (golongan nematoda) dapat masuk
ke dalam tubuh dengan menembus kulit. Misalnya,
melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas.
Kemudian larva cacing tambang yang baru menetas
ini akan masuk dalam sirkulasi darah dan terbawa
ke paru-paru atau tenggorokan. Ketika pasien
terbatuk, larva cacing akan keluar atau tertelan ke
saluran pencernaan.
Larva cacing tambang yang tertelan akan menuju
ke saluran pencernaan dan berkembang menjadi
cacing dewasa di dalam usus halus. Selain
menginfeksi saluran pencernaan, larva cacing
tambang juga dapat menginfeksi kulit dan
mengakibatkan cutaneous larva migrans.
12. Cacing Pita
Jenis cacing berikutnya yang dapat menyebabkan
penyakit cacingan adalah golongan cestoda (cacing
pita). Dalam dunia kedokteran, infeksi cacing pita
ini disebut juga dengan taeniasis.
Cestoda masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi
daging sapi atau babi yang tidak matang dengan
baik. Larva cacing pita akan berkembang menjadi
cacing dewasa di usus manusia selama sekitar 2
bulan.
Cacing dewasa tersebut dapat bertahan di usus
halus manusia hingga bertahun-tahun. Larva cacing
pita yang berasal dari babi juga dapat menyebar ke
otak, otot, dan jaringan tubuh lain.
13. Cacing Gelang Sesak Napas,Batuk Batuk, Gejala Lain Menyerupai Pneumonia
Cacing Kremi Merasa Gatal Dibagian Anus, Nyeri, Ruam dan Iritasi Disekitar Anus
Cacing
Tambang
Anemia, Mudah Lelah, Nyeri Perut, Bab Berdarah, Kehilangan Nafsu
Makan, Penurunan Berat Badan
Cacing Pita
Diare, Lemas,Penurunan Berat Badan, Kehilangan Nafsu Makan, Nyeri
Perut, Apa bila menginfeksi otak dapat menyebabkan nyeri kepala,
kejang atau penurunan kesadaran
20XX presentation title 13
Gejala-Gejala Cacingan
14. Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Cacing
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan adalah sebagai berikut:
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesaat setelah menyentuh tanah, ke toilet, sebelum makan atau
menyiapkan makanan.
Minum air matang atau air kemasan.
Mencuci buah dan sayur dengan bersih sebelum mengonsumsinya.
Memasak daging hingga matang dengan baik.
Bagi yang memiliki peliharaan, segera buang kotorannya ke tempat sampah dan mencuci tangan setelah kontak
dengan hewan.
Bagi yang memelihara anjing atau kucing, usahakan memberikan obat cacing secara rutin.
Pencegahan cacingan dengan rutin mengonsumsi obat cacing 6 bulan sekali.
20XX presentation title 14
15. Program Pemberantasan Penyakit
Cacingan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 15 TAHUN 2017 TENTANG
PENANGGULANGAN CACINGAN
BAB II Pasal 7
o Dalam penyelenggaraan Penanggulangan Cacingan dilaksanakan kegiatan:
o a. promosi kesehatan;
o b. Surveilans Cacingan;
o c. pengendalian faktor risiko;
o d. penanganan Penderita
20XX presentation title 15
16. 1. Kegiatan promosi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf
dilaksanakan dengan strategi advokasi, pemberdayaan masyarakat, dan kemitraan,
yang ditujukan untuk:
• a. meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala Cacingan
serta cara penularan dan pencegahannya;
• b. meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat guna memelihara kesehatan
• c. meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat cacing secara rutin terutama bagi
anak balita dan anak usia sekolah; dan
• d. meningkatkan koordinasi institusi dan Lembaga serta sumber daya untuk
terselenggaranya reduksi Cacingan.
20XX presentation title 16
17. 2. Surveilans Cacingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap
data yang dikumpulkan melalui:
• a. penemuan kasus Cacingan;
• b. survei faktor risiko; dan
• c. survei prevalensi Cacingan.
3. Pengendalian faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilakukan melalui kegiatan:
• a. menjaga kebersihan perorangan; dan
• b. menjaga kebersihan lingkungan.
4. Penanganan Penderita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d dilakukan melalui:
• a. pengobatan Penderita;
• b. penanganan komplikasi Cacingan; dan
• c. konseling kepada Penderita dan keluarga.
20XX presentation title 17