SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
EKONOMI HINDU
MORALITAS
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 1
Oleh :
I WAYAN EKA SURA ATMAJA, SH, MM
Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Lampung
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 2
BIODATA DOSEN
Nama : I Wayan Eka Sura Atmaja, SH, MM
NIDN : 2426038201
Pendidikan : : - S1 Ilmu Hukum, Universitas Udayana (lulus 2006)
- S2 Magister Manajemen, IIB Darmajaya (lulus 2016)
Pekerjaan : Entrepreneur & Lecturer
Pengalaman : - Wartawan (2 tahun)
- Karyawan di PT FIFGROUP (12 tahun) sebagai
Regional Trainer/Corporate Trainer
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 3
PENGERTIAN MORAL DAN MORALITAS
Kata “Moral” berasal dari Bahasa Latin yakni Mos (jamak Mores) yang berarti ajaran
tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban;
sinonim dengan akhlak, budi pekerti dan susila.
Moralitas adalah budi pekerti; sopan santun, adat sopan santun. Selain itu, moralitas
adalah istilah yang menyebut manusia lainnya dalam bertindak memiliki nilai yang
positif.
Selain itu “Moral” juga berarti kondisi mental yang membuat orang tetap berani,
bersemangat, bergairah, berdisiplin; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana
terungkap dalam perbuatan. Kata “Moral” juga bermakna sebagai kebiasaan,
kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
PENGERTIAN MORAL DAN MORALITAS
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya tidak bermoral dan tidak
memiliki nilai positif di mata manusia yang lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak
yang harus dimiliki oleh manusia.
Menurut Abudin Nata (1996: 45), seseorang dikatakan telah bermoral apabila ucapan,
prinsip, dan perilaku dirinya dinilai baik dan benar oleh standar-standar nilai yang
berlaku dilingkungan masyarakatnya.
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 4
MACAM-MACAM MORAL
Moral Keagamaan
• Merupakan moral yang dikaitkan dengan ajaran
agama yang dianutnya
Moral Non Keagamaan
• Pemaknaan moral yang mengacu pada standar-
standar nilai yang berlaku dalam masyarakat
tertentu
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 5
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 6
PENGERTIAN MORALITAS EKONOMI HINDU
Moralitas Ekonomi Hindu merupakan moral yang dikaitkan dengan ajaran agama Hindu
dalam melakukan kegiatan di bidang ekonomi
Produksi Distribusi Konsumsi
AGAMA HINDU
Konsumen
Distributor
Produsen
Moralitas Ekonomi Hindu ingin menekankan bahwa Veda sebagai Kitab Suci Agama
Hindu beserta seluruh ajaran dalam kitab-kitab suci yang lainnya – harus menjadi
sumber hukum, pedoman dan tuntunan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara – termasuk dalam melaksanakan kegiatan ekonomi
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 7
TUJUAN MORALITAS EKONOMI HINDU
Moralitas Ekonomi Hindu bertujuan agar para pelaku ekonomi untuk selalu
menerapkan ajaran Tri Kaya Parisudha seperti berpikir yang baik (manacika), berkata
yang baik (wacika) dan berbuat yang baik (kayika) dalam melakukan kegiatan ekonomi
di masyarakat.
Kegiatan menimbun minyak goreng di kala pandemi dan masyarakat sedang kesusahan adalah
tindakan yang tidak terpuji. Ini mencerminkan moralitas yang rendah dari pelaku ekonomi dan
bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum dan agama
TUJUAN MORALITAS EKONOMI HINDU
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 8
Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional
akibat pandemi Covid-19 maka suka tidak suka
kita harus mengikuti arahan dari pemerintah
sebagai bagian dari Catur Guru yang dihormati
oleh umat Hindu (Guru Wisesa) yaitu untuk
menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan
disiplin
Protokol kesehatan itu dikenal sebagai 5M yakni
mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi
mobilitas yang tidak perlu
Secara proaktif mengikuti vaksinasi sebagaimana
yang dianjurkan oleh pemerintah
Melakukan penyimpangan terhadap ketentuan ini jelas
melanggar hukum negara dan hukum agama – dan kondisi
ini menunjukkan rendahnya tingkat moralitas bangsa kita
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
Dalam berbisnis atau berusaha maka setiap pelaku ekonomi Hindu harus berdasarkan
pada prinsip-prinsip moralitas sebagaimana terkandung dalam ajaran Catur Purusa
Artha yaitu empat tujuan hidup manusia yang meliputi Dharma, Artha, Kama dan
Moksa.
Bisnis menurut Ilmu Ekonomi adalah menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk
mendapatkan keuntungan atau laba. Bisnis berasal dari suku kata dasar Inggris “busy”
yang berarti “sibuk → sibuk mencari keuntungan”
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 9
Dalam Kitab Sarassamuscaya, 12 disebutkan bahwa :
“Jika Artha dan Kama yang dituntut maka seharusnya lakukanlah Dharma terlebih
dahulu, pasti akan diperoleh Artha atau Kama itu nanti. Tidak akan ada artinya jika
memperoleh Artha dan Kama tetapi menyimpang dari Dharma”
Selanjutnya dijelaskan juga dalam Kitab Sarassamuscaya, 14 bahwa :
“Dharma merupakan jalan untuk pergi ke sorga; sebagai halnya perahu, ia merupakan
alat bagi orang dagang untuk mengarungi lautan”
Dalam Kitab Sarassamuscaya, 263 disebutkan bahwa :
“Jika Artha (kekayaan/harta) diperoleh dengan jalan Dharma maka berbahagialah
orang yang memperolehnya namun jika Artha yang diperoleh dengan jalan Adharma
maka noda dan dosalah yang ia dapatkan itu”
Menurut Kitab Sarasamuccaya, 262 bahwa harta yang diperoleh seseorang harus
dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Sadhana ri Kasiddhan in Dharma. Dipakai untuk memenuhi Dharma contohnya
untuk melakukan kewajiban-kewajiban dharma seperti melaksanakan Panca
Yadnya, dana punia, membayar kebutuhan hidup dan kewajiban-kewajiban
lainnya seperti hutang, dll
2. Sadhana ri Kasiddhan in Kama. Dipakai untuk memenuhi Kama. Contohnya untuk
kesenian, olahraga, rekreasi, hobby, gaya hidup dan lain sebagainya
3. Sadhana ri Kasiddhan in Artha. Dipakai untuk mendapatkan harta kembali atau
melipatgandakan kekayaan atau harta. Contohnya untuk memproduksi sesuatu
dan dijual ke publik, melakukan investasi, dll
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 10
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
Contohnya :
Bapak Putu Suyasa, seorang pedagang di Pasar Untung Suropati, Bandar Lampung. Ia
memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp. 5.000.000,- per bulan maka berapakah
pembagian penghasilan atau laba usaha menurut Kitab Sarasamuccaya?
Jawab :
Jika mengacu pada Kitab Sarasamuccaya, 262 maka berikut ini adalah pembagian
penghasilan atau laba usaha dari Bapak Putu Suyasa :
No Peruntukan Pembagian Besarnya Keterangan
1 Dharma 1/3 Rp. 1.666.667,-
Melaksanakan kewajiban dan
tanggungjawab (needs)
2 Kama 1/3 Rp. 1.666.667,- Memenuhi keinginan (wants)
3 Artha 1/3 Rp. 1.666.667,-
Untuk dilipatgandakan atau
diinvestasikan kembali ke bisnis
Grand Total Rp. 5.000.000,-
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 11
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 12
Pengelolaan keuangan dengan
Prinsip 10-20-30-40
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 13
No Peruntukan Pembagian Besarnya Keterangan
1 Kebaikan 10% Rp. 500.000,-
Zakat, sedekah, infaq, dana
punia, dana sosial
2 Masa Depan 20% Rp. 1.000.000,-
Dana darurat, investasi, asuransi,
tabungan
3 Utang 30% Rp. 1.500.000,-
Cicilan rumah, cicilan kendaraan,
utang produktif
4 Kebutuhan 40% Rp. 2.000.000,-
Biaya rumah tangga, biaya
perawatan diri, pakaian,
makanan, pulsa, internet, listrik,
bayaran sekolah/kuliah, rekreasi
Grand Total Rp. 5.000.000,-
Dengan menggunakan Prinsip 10-20-30-40 maka pembagian penghasilan atau laba
usaha dari Bapak Putu Suyasa menjadi seperti berikut ini :
Menurut Prinsip 10-20-30-40, jika ada sisa uangnya maka boleh dipergunakan untuk
memenuhi gaya hidup dan tidak berlaku sebaliknya
“Dharmaarthakamamoksanam sariram sadhanam”
Artinya:
Tubuh adalah alat untuk mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksa
Dalam Kitab Brahma Purana disebutkan bahwa :
Dharma su Satyam Utamam
Artinya : lakukanlah segala sesuatu berdasarkan Dharma.
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 14
“Yang jahat tidak mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak;
demikian pula mereka tidak memiliki kemurnian, kelakuan baik maupun
kebenaran”
Dalam Kitab Bhagawad Gita, XVI – 7 disebutkan bahwa :
“Tiga pintu gerbang ke neraka, menuju jurang kehancuran diri yaitu kama, krodha
dan lobha, oleh karena itu ketiganya harus ditinggalkan”
Bhagawad Gita, XVI - 21
“Ia yang meninggalkan ajaran kitab suci, berada dibawah pengaruh nafsu
keinginan, tak akan mencapai kesempurnaan, kebahagiaan dan tujuan tertinggi”
Bhagawad Gita, XVI - 23
“Karena itu, biarlah kitab-kitab suci menjadi petunjukmu untuk menentukan apa
yang boleh dilakukan dan apa yang tak boleh; setelah mengetahui apa yang
dikatakan dalam aturan kitab suci engkau hendaknya mengerjakannya disini
Bhagawad Gita, XVI - 24
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 15
PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
MANFAAT MORALITAS DALAM BIDANG EKONOMI
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 16
Dalam berbisnis perlu ada standar moral pribadi wirausaha yang mengaturnya. Adapun
standar moral dalam berwirausaha secara umum yaitu :
1 Bisnis harus dilandasi oleh moralitas, saling menguntungkan sesuai prinsip-prinsip
bisnis dan tidak melanggar hukum
2 Adanya moralitas ekonomi akan mewujudkan iklim bisnis yang aman, damai dan
saling menghormati
3 Sikap dan perilaku seorang wirausaha harus jujur, berempati dan mengikuti norma
yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat
MANFAAT MORALITAS DALAM BIDANG EKONOMI
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 17
Menurut Magnis Suseno (1991), ada tiga ciri moralitas yang tinggi itu, yaitu :
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi
2. Sadar akan kewajibannya
3. Memiliki idealisme yang tinggi
TUGAS
STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 18
1. Bapak Made Suputra, 40 tahun, seorang karyawan swasta di Bandar Lampung. Ia
bekerja di sebuah perusahaan multinasional selama 12 tahun dengan gaji saat ini
sebesar Rp. 10.000.000,- per bulan. Hitunglah berapa pembagian atas penghasilan
dari Bapak Made Suputra menurut Kitab Sarasamuccaya, 262 dan Prinsip 10-20-30-
40?
2. Bagaimana tanggapan Anda terkait maraknya kasus investasi bodong dan pinjaman
online (pinjol) palsu yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan? Coba kaitkan
masalah ini dengan moralitas ekonomi menurut Hindu!
Kirim jawaban Anda melalui e-mail di :
iwe.suraatmaja@gmail.com
Deadline : 27/02/2022 pukul 19:00 WIB

More Related Content

Similar to Pertemuan 1-2 --- Moralitas Ekonomi Hindu

Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahRidwan Munir
 
pengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islampengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islamAnas Masud
 
islamic social reporting
islamic social reportingislamic social reporting
islamic social reportingsultan mubarok
 
kelompok 4 EBI.pptx
kelompok 4 EBI.pptxkelompok 4 EBI.pptx
kelompok 4 EBI.pptxALFINNAJID
 
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimAKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimrimanurmalasarispd
 
Pertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi Hindu
Pertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi HinduPertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi Hindu
Pertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi HinduI Wayan Eka Sura Atmaja
 
[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda
[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda
[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam WedaI Wayan Eka Sura Atmaja
 
Ekonomi dan bisnis dalam pandangan islam.ppt
Ekonomi dan bisnis dalam pandangan islam.pptEkonomi dan bisnis dalam pandangan islam.ppt
Ekonomi dan bisnis dalam pandangan islam.ppterniindriyana
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptxarif218281
 
Etika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam BisnisEtika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam Bisnisanharwahyu
 
Makalah Kemuhammadiyahan
Makalah KemuhammadiyahanMakalah Kemuhammadiyahan
Makalah KemuhammadiyahanApapunituzar
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...basrizal82
 
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.pptEfrizal Zaida
 
Aspek hukum-dalam-ekonomi
Aspek hukum-dalam-ekonomiAspek hukum-dalam-ekonomi
Aspek hukum-dalam-ekonomiSukman Sukman
 
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata SyariahPerkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariahmenanti_senja
 
Hukum Investasi Syariah.pdf
Hukum Investasi Syariah.pdfHukum Investasi Syariah.pdf
Hukum Investasi Syariah.pdfZukét Printing
 

Similar to Pertemuan 1-2 --- Moralitas Ekonomi Hindu (20)

Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
ppt etika bisnis.pptx
ppt etika bisnis.pptxppt etika bisnis.pptx
ppt etika bisnis.pptx
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
pengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islampengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islam
 
islamic social reporting
islamic social reportingislamic social reporting
islamic social reporting
 
kelompok 4 EBI.pptx
kelompok 4 EBI.pptxkelompok 4 EBI.pptx
kelompok 4 EBI.pptx
 
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimAKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
 
Pertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi Hindu
Pertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi HinduPertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi Hindu
Pertemuan 5-6 --- Moralitas Ekonomi Hindu
 
[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda
[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda
[Pertemuan 1-2] Materi Ekonomi Hindu Kuno Dalam Weda
 
Ekonomi dan bisnis dalam pandangan islam.ppt
Ekonomi dan bisnis dalam pandangan islam.pptEkonomi dan bisnis dalam pandangan islam.ppt
Ekonomi dan bisnis dalam pandangan islam.ppt
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx
 
Etika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam BisnisEtika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam Bisnis
 
Makalah Kemuhammadiyahan
Makalah KemuhammadiyahanMakalah Kemuhammadiyahan
Makalah Kemuhammadiyahan
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
 
Etbis Islam.pptx
Etbis Islam.pptxEtbis Islam.pptx
Etbis Islam.pptx
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
 
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
 
Aspek hukum-dalam-ekonomi
Aspek hukum-dalam-ekonomiAspek hukum-dalam-ekonomi
Aspek hukum-dalam-ekonomi
 
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata SyariahPerkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
 
Hukum Investasi Syariah.pdf
Hukum Investasi Syariah.pdfHukum Investasi Syariah.pdf
Hukum Investasi Syariah.pdf
 

Recently uploaded

Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNURULATIQAHBINTIABDG
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 

Pertemuan 1-2 --- Moralitas Ekonomi Hindu

  • 1. EKONOMI HINDU MORALITAS STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 1 Oleh : I WAYAN EKA SURA ATMAJA, SH, MM Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Lampung
  • 2. STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 2 BIODATA DOSEN Nama : I Wayan Eka Sura Atmaja, SH, MM NIDN : 2426038201 Pendidikan : : - S1 Ilmu Hukum, Universitas Udayana (lulus 2006) - S2 Magister Manajemen, IIB Darmajaya (lulus 2016) Pekerjaan : Entrepreneur & Lecturer Pengalaman : - Wartawan (2 tahun) - Karyawan di PT FIFGROUP (12 tahun) sebagai Regional Trainer/Corporate Trainer
  • 3. STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 3 PENGERTIAN MORAL DAN MORALITAS Kata “Moral” berasal dari Bahasa Latin yakni Mos (jamak Mores) yang berarti ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban; sinonim dengan akhlak, budi pekerti dan susila. Moralitas adalah budi pekerti; sopan santun, adat sopan santun. Selain itu, moralitas adalah istilah yang menyebut manusia lainnya dalam bertindak memiliki nilai yang positif. Selain itu “Moral” juga berarti kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan. Kata “Moral” juga bermakna sebagai kebiasaan, kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
  • 4. PENGERTIAN MORAL DAN MORALITAS Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia yang lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Menurut Abudin Nata (1996: 45), seseorang dikatakan telah bermoral apabila ucapan, prinsip, dan perilaku dirinya dinilai baik dan benar oleh standar-standar nilai yang berlaku dilingkungan masyarakatnya. STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 4
  • 5. MACAM-MACAM MORAL Moral Keagamaan • Merupakan moral yang dikaitkan dengan ajaran agama yang dianutnya Moral Non Keagamaan • Pemaknaan moral yang mengacu pada standar- standar nilai yang berlaku dalam masyarakat tertentu STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 5
  • 6. STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 6 PENGERTIAN MORALITAS EKONOMI HINDU Moralitas Ekonomi Hindu merupakan moral yang dikaitkan dengan ajaran agama Hindu dalam melakukan kegiatan di bidang ekonomi Produksi Distribusi Konsumsi AGAMA HINDU Konsumen Distributor Produsen Moralitas Ekonomi Hindu ingin menekankan bahwa Veda sebagai Kitab Suci Agama Hindu beserta seluruh ajaran dalam kitab-kitab suci yang lainnya – harus menjadi sumber hukum, pedoman dan tuntunan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara – termasuk dalam melaksanakan kegiatan ekonomi
  • 7. STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 7 TUJUAN MORALITAS EKONOMI HINDU Moralitas Ekonomi Hindu bertujuan agar para pelaku ekonomi untuk selalu menerapkan ajaran Tri Kaya Parisudha seperti berpikir yang baik (manacika), berkata yang baik (wacika) dan berbuat yang baik (kayika) dalam melakukan kegiatan ekonomi di masyarakat. Kegiatan menimbun minyak goreng di kala pandemi dan masyarakat sedang kesusahan adalah tindakan yang tidak terpuji. Ini mencerminkan moralitas yang rendah dari pelaku ekonomi dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum dan agama
  • 8. TUJUAN MORALITAS EKONOMI HINDU STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 8 Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 maka suka tidak suka kita harus mengikuti arahan dari pemerintah sebagai bagian dari Catur Guru yang dihormati oleh umat Hindu (Guru Wisesa) yaitu untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin Protokol kesehatan itu dikenal sebagai 5M yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu Secara proaktif mengikuti vaksinasi sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah Melakukan penyimpangan terhadap ketentuan ini jelas melanggar hukum negara dan hukum agama – dan kondisi ini menunjukkan rendahnya tingkat moralitas bangsa kita
  • 9. PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU Dalam berbisnis atau berusaha maka setiap pelaku ekonomi Hindu harus berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas sebagaimana terkandung dalam ajaran Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan hidup manusia yang meliputi Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Bisnis menurut Ilmu Ekonomi adalah menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Bisnis berasal dari suku kata dasar Inggris “busy” yang berarti “sibuk → sibuk mencari keuntungan” STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 9 Dalam Kitab Sarassamuscaya, 12 disebutkan bahwa : “Jika Artha dan Kama yang dituntut maka seharusnya lakukanlah Dharma terlebih dahulu, pasti akan diperoleh Artha atau Kama itu nanti. Tidak akan ada artinya jika memperoleh Artha dan Kama tetapi menyimpang dari Dharma” Selanjutnya dijelaskan juga dalam Kitab Sarassamuscaya, 14 bahwa : “Dharma merupakan jalan untuk pergi ke sorga; sebagai halnya perahu, ia merupakan alat bagi orang dagang untuk mengarungi lautan”
  • 10. Dalam Kitab Sarassamuscaya, 263 disebutkan bahwa : “Jika Artha (kekayaan/harta) diperoleh dengan jalan Dharma maka berbahagialah orang yang memperolehnya namun jika Artha yang diperoleh dengan jalan Adharma maka noda dan dosalah yang ia dapatkan itu” Menurut Kitab Sarasamuccaya, 262 bahwa harta yang diperoleh seseorang harus dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. Sadhana ri Kasiddhan in Dharma. Dipakai untuk memenuhi Dharma contohnya untuk melakukan kewajiban-kewajiban dharma seperti melaksanakan Panca Yadnya, dana punia, membayar kebutuhan hidup dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti hutang, dll 2. Sadhana ri Kasiddhan in Kama. Dipakai untuk memenuhi Kama. Contohnya untuk kesenian, olahraga, rekreasi, hobby, gaya hidup dan lain sebagainya 3. Sadhana ri Kasiddhan in Artha. Dipakai untuk mendapatkan harta kembali atau melipatgandakan kekayaan atau harta. Contohnya untuk memproduksi sesuatu dan dijual ke publik, melakukan investasi, dll STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 10 PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
  • 11. Contohnya : Bapak Putu Suyasa, seorang pedagang di Pasar Untung Suropati, Bandar Lampung. Ia memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp. 5.000.000,- per bulan maka berapakah pembagian penghasilan atau laba usaha menurut Kitab Sarasamuccaya? Jawab : Jika mengacu pada Kitab Sarasamuccaya, 262 maka berikut ini adalah pembagian penghasilan atau laba usaha dari Bapak Putu Suyasa : No Peruntukan Pembagian Besarnya Keterangan 1 Dharma 1/3 Rp. 1.666.667,- Melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab (needs) 2 Kama 1/3 Rp. 1.666.667,- Memenuhi keinginan (wants) 3 Artha 1/3 Rp. 1.666.667,- Untuk dilipatgandakan atau diinvestasikan kembali ke bisnis Grand Total Rp. 5.000.000,- STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 11 PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
  • 12. PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 12 Pengelolaan keuangan dengan Prinsip 10-20-30-40
  • 13. PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 13 No Peruntukan Pembagian Besarnya Keterangan 1 Kebaikan 10% Rp. 500.000,- Zakat, sedekah, infaq, dana punia, dana sosial 2 Masa Depan 20% Rp. 1.000.000,- Dana darurat, investasi, asuransi, tabungan 3 Utang 30% Rp. 1.500.000,- Cicilan rumah, cicilan kendaraan, utang produktif 4 Kebutuhan 40% Rp. 2.000.000,- Biaya rumah tangga, biaya perawatan diri, pakaian, makanan, pulsa, internet, listrik, bayaran sekolah/kuliah, rekreasi Grand Total Rp. 5.000.000,- Dengan menggunakan Prinsip 10-20-30-40 maka pembagian penghasilan atau laba usaha dari Bapak Putu Suyasa menjadi seperti berikut ini : Menurut Prinsip 10-20-30-40, jika ada sisa uangnya maka boleh dipergunakan untuk memenuhi gaya hidup dan tidak berlaku sebaliknya
  • 14. “Dharmaarthakamamoksanam sariram sadhanam” Artinya: Tubuh adalah alat untuk mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksa Dalam Kitab Brahma Purana disebutkan bahwa : Dharma su Satyam Utamam Artinya : lakukanlah segala sesuatu berdasarkan Dharma. PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 14 “Yang jahat tidak mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak; demikian pula mereka tidak memiliki kemurnian, kelakuan baik maupun kebenaran” Dalam Kitab Bhagawad Gita, XVI – 7 disebutkan bahwa :
  • 15. “Tiga pintu gerbang ke neraka, menuju jurang kehancuran diri yaitu kama, krodha dan lobha, oleh karena itu ketiganya harus ditinggalkan” Bhagawad Gita, XVI - 21 “Ia yang meninggalkan ajaran kitab suci, berada dibawah pengaruh nafsu keinginan, tak akan mencapai kesempurnaan, kebahagiaan dan tujuan tertinggi” Bhagawad Gita, XVI - 23 “Karena itu, biarlah kitab-kitab suci menjadi petunjukmu untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tak boleh; setelah mengetahui apa yang dikatakan dalam aturan kitab suci engkau hendaknya mengerjakannya disini Bhagawad Gita, XVI - 24 STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 15 PRINSIP-PRINSIP MORALITAS EKONOMI HINDU
  • 16. MANFAAT MORALITAS DALAM BIDANG EKONOMI STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 16 Dalam berbisnis perlu ada standar moral pribadi wirausaha yang mengaturnya. Adapun standar moral dalam berwirausaha secara umum yaitu : 1 Bisnis harus dilandasi oleh moralitas, saling menguntungkan sesuai prinsip-prinsip bisnis dan tidak melanggar hukum 2 Adanya moralitas ekonomi akan mewujudkan iklim bisnis yang aman, damai dan saling menghormati 3 Sikap dan perilaku seorang wirausaha harus jujur, berempati dan mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat
  • 17. MANFAAT MORALITAS DALAM BIDANG EKONOMI STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 17 Menurut Magnis Suseno (1991), ada tiga ciri moralitas yang tinggi itu, yaitu : 1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi 2. Sadar akan kewajibannya 3. Memiliki idealisme yang tinggi
  • 18. TUGAS STAH LAMPUNG | EKONOMI ARTHA SASTRA | MORALITAS EKONOMI HINDU 18 1. Bapak Made Suputra, 40 tahun, seorang karyawan swasta di Bandar Lampung. Ia bekerja di sebuah perusahaan multinasional selama 12 tahun dengan gaji saat ini sebesar Rp. 10.000.000,- per bulan. Hitunglah berapa pembagian atas penghasilan dari Bapak Made Suputra menurut Kitab Sarasamuccaya, 262 dan Prinsip 10-20-30- 40? 2. Bagaimana tanggapan Anda terkait maraknya kasus investasi bodong dan pinjaman online (pinjol) palsu yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan? Coba kaitkan masalah ini dengan moralitas ekonomi menurut Hindu! Kirim jawaban Anda melalui e-mail di : iwe.suraatmaja@gmail.com Deadline : 27/02/2022 pukul 19:00 WIB