Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum Syariah di Indonesia, termasuk teori-teori yang mendasarinya, prinsip-prinsipnya, dan kriteria pelaporannya.
2. ISR merupakan standar pelaporan kinerja sosial perusahaan berbasis syariah yang berdasarkan pada standar AAOIFI dan melaporkan lima tema pengungkapan.
3. Prinsip-pr
1. ISLAMIC SOCIAL
REPORTING (ISR)
PADA BANK UMUM
SYARIAH
(kajian teoritis)
MAKALAH KOMPREHENSIF
PRODI MAGISTER EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN WALISONGO SEMARANG
MUHAMMAD SULTAN MUBAROK
NIM. 1600108013
2. PENDAHULUAN
2
Konsep tanggungjawab sosial dan konsep keadilan dalam islam terdapat pada
Al-Qu’ran Surat Al-Israa’ : 35 dan Al-Baqaraah : 205.
Pertumbuhan Lembaga Keungan Syariah(LKS) termasuk Bank Umum Syariah
(BUS) semakin meningkat, baik di Indonesia maupun Dunia Internasional, hal ini
menjadi daya tarik untuk mengkaji bagaimana praktik CSR pada BUS yg berbeda
falsafah dan makna CSR dengan bank konven.
Terdapat Riset terdahulu tentang CSR pada BUS, namun belum secara lebih
jelas menggambarkan bagaimana ukuran dan praktik CSR pada BUS
Praktik pengungkapan CSR di Indonesia dengan indek ISR belum optimal,
bahkan jika dibandingkan dengan Malaysia masih berada dibawahnya.
3. Identifikasi & Metodologi
▰Identifikasi Masalah
1. Teori yang digunakan dalam CSR secara
umum ?
2. bagaimana konsep CSR dalam Islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan hadist ?
3. definisi dan kedudukan CSR dalam
perbankan syariah ?
4. prinsip-prinsip Islamic Social Reporting
(ISR) pada perbankan syariah ?
5. kriteria-kriteria pengungkapan Islamic
Social Reporting (ISR) pada Perbankan
Syariah ?
▰Metodologi
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan
(library research) dengan pendekatan deskriptif. Yaitu
dengan mendeskripsikan atau menjelaskan teori dan
praktik ISR pada BUS di Indonesia. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi, kemudian dianalisis
menggunakan content analysis (analisis isi), yaitu
dengan menganalisa data-data kepustakaan yang
bersifat deskriptif.
3
4. PEMBAHASAN
1. Teori CSR di Barat
▰Munculnya berbagai industri setelah PD II (1944).
Memberi efek kerusakan lingkungan dan munculnya
golongan kaya(pemilik pabrik) dan golongan miskin
(buruh)
▰Pemilik perusahaan melakukan bisnis tidak beretika.
▰Meningkatnya permasalahan sosial (kemiskinan,
pengangguran, sosial, gendr, deskriminasi agama, dan
limbah)
▰Desakan dan tekanan para pasar dari para pengguna
▰Peraturan perundang-udangan
▰Tumbuhnya kekuatan dan alat komunikasi
▰CSR memberikan niilai lebih trhdp perusahaan
▰Teori CSR di Barat
1. Teori Instrument : CSR sebagai alat untuk
meningkatkan keuntungan
2. Teori Politik : perusahaan mempunyai
kuasa sosial sehingga mempunyai
tanggung jawab sosial terhadap masyarkat
3. Teori integratif : menggabungkan
kehendak masyarakat dalam aktivitas
Bisnis
4. Teori Etika : perusahaan & masyarkat
terbentuk krna adanya etika
4
5. PEMBAHASAN
1. Teori CSR di Barat
5. Teori stakeholder (R.E. Freeman 1984) :
mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan
memerlukan dukungan stakeholder, sehingga aktivitas
perusahaan juga mempertimbangkan persetujuan dari
stakeholder. Semakin kuat stakeholder, maka perusahaan
harus semakin beradaptasi dengan stakeholder.
Pengungkapan sosial dan lingkungan kemudian dipandang
sebagai dialog antara perusahaan dengan stakeholder.
6. Social Contract Theory (T. Hobbes, Locke & J.J.
Rousseau) : dibangun dan dikembangkan, salah satunya
untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan terhadap
masyarakat (society). Di sini, perusahaan atau organisasi
memiliki kewajiban pada masyarakat untuk memberi
manfaat bagi masyarakat. Interaksi perusahaan dengan
masyarakat akan selalu berusaha untuk memenuhi dan
mematuhi aturan dan norma-norma berlaku di masyarakat,
sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang legitimate.
7. Teorii Komunikasi ( Jurgen Habermas) : Transformasi
Sosial tidak dilakukan dengan cara yang revolusioner, tetapi
dengan dialog eman sipatoris dengan komunikasi yang
tanpa penguasaan.
8. Teori legitimasi : menjelaskan bahwa pengungkapan
tanggungjawab sosial dilakukan perusahaan dalam upaya
untuk mendapatkan legitimasi dari komunitas dimana
perusahaan itu berada dan akan meningkatkan reputasi
perusahaan dan nilai perusahaan.
5
6. PEMBAHASAN
2. Islamic Social Reporting (ISR) perspektif Islam
▰konsep tanggung jawab sosial dan konsep keadilan telah lama ada dalam lslam, seiring dengan
kehadiran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melaksanakan tanggung jawab
sosial dan menciptakan keadilan berdasarkan petunjuk Al-Qur'an. Di samping itu, perbuatan Rasulullah
SAW dalam penerapan konsep tanggung jawab sosial dan keadilan dalam masyarakat, menjadi
sumber rujukan bagi generasi setelah wafatnya Rasulullah SAW
▰Al-Qur’an surat Al Isra Ayat 35 berkaitan tentang kesuksesan dalam berbisnis dan pertumbuhan
ekonomi yang dipengaruhi oleh moral para pengusaha dalam menjalankan bisnis
▰HR. Malik, 795: 980 tentang aspek moral dalam bisnis “Seorang buruh/pekerja (lelaki atau
perempuan) berhak paling sedikit memperoleh makanan dan pakaian yang baik dengan ukuran yang
layak dan tidak dibebani dengan pekerjaan yang di luar batas kemampuannya”
▰QS al-Baqarah, 2: 205 tentang kelestarian lingkungan hidup.
▰QS. al-Taqabun, [64]: 16 dan QS. al-Baqarah, [2]: 245 membahas tentang shadaqoh dan pinjaman
kebajikan (qardh hasan)
6
7. PEMBAHASAN
2. Definisi & kedudukan ISR dalam BUS
▰ ISR adalah standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-
perusahaan yang berbasis syariah. Indeks ini lahir
dikembangkan dengan dasar dari standar pelaporan
berdasarkan AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh
Haniffa (2002) membuat lima tema pengungkapan Indeks ISR,
Othman et al (2009) enam tema .
▰undang-undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perusahaan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun pada masyarakat pada umumnya
▰Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2007 tentang penanaman modal, disebutkan pada pasal
15(b) bahwa setiap penanaman modal berkewajiban untuk
menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan
▰Fungsi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib
menjalankan fungsi sebagai intermediasi yaitu
menghimpun dan menyalurkan dana masyarkat, serta
dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga
Baitul Mal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak dan sedekah, hibah, atau dana social
lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi
pengelola zakat.
▰Pelaksanaan program Corporaate Social
Responsibility (CSR) pada Bank Syariah memiliki 2
(dua) sumber dana yaitu dana kebajikan dan dana
zakat. Dana zakat bersumber dari zakat perusahaan
(BUS), zakat dari nasabah dan umum serta zakat
pegawai BUS. Dana Kebajikan bersumber dari Denda,
pendapatan non halal dan dana sosial lainnya(Dana
Qardh & Qardhul Hasan)
7
8. PEMBAHASAN
3. Prinsip-prinsip ISR dalam BUS
▰Aplikasinya dalam CSR
1. prinsip tauhid ini merupakan asas ekonomi islam dan dapat dilihat dari tiga
perspektif yaitu, konteks sumber daya alam (material), konteks manusia sebagai
mahluk ekonomi, konteks hubungan dan interaksi kepada sesama manusia
2. prinsip khalifah untuk memaksimumkan fungsi dan peran LKS guna meningkatkan
dan memberdayakan pertumbuhan ekonomi seluruh stakeholder
3. Prinsip Keadilan wajib menjadikan keadilan sebagai prinsip utama untuk mencapai
tujuan pembangunan ekonomi terhadap semua stakeholder
4. Prinsip Ukhuwwah Saling membantu sesama pemegang berkepentingan LKS
seharusnya tampil sebagai sebuah kekuatan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kesejahteraan, dan kelestarian tanpa merugikan
5. Prinsip Mewujudkan Maslahah program yang menyentuh dasar-dasar keperluan
masyarakat, bukan malah menjadi simbol untuk menarik minat masyarakat dalam
rangka meraih manfaat dan keuntungan yang lebih besar untuk perbankan
8