SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP 
PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MULTI DATA PALEMBANG (IT SUPERSTORE) 
Irawanperwanda Rofiq 
irawan.s2unsri@yahoo.co.id 
Program Pascasarjana PPS-UNSRI 
ABSTRACT 
Employee job performance in an organization or company is required to contribute for the 
company. Competency, motivation, job satisfaction and job performance is part of human 
resource management which is currently a popular issue in an organization or company, both in 
the public and private sectors as well as widely published in journals locally and internationally. 
This study analyzes the supporting factors of competency, motivation and job satisfaction that 
affecting to job performance of employees at PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). This 
study raise two hypotheses to acknowledge the problems using census method of 191 
respondents, namely employees at PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), through 
questionnaires. The questionnaire was completed by 188 respondents, then analyzed using 
Structural Equation Modeling (SEM) operated by Amos-21 (Analysis of Moment Structure). The 
results of the data analysis showed that the hypothesis is acceptable . 
Research shows that competency has a positive and significant influence on job 
performance with the probability value (sig) P = *** means P values below 0.01 (< 0.05), and 
estimate the value of 0.285. Motivation has a positive and significant influence on job 
performance with the probability value (sig) P = 0.002 (< 0.05), and estimate the value for 0.161. 
Job satisfaction has a positive and significant influence on job performance with the probability 
value (sig) P = 0.006 (< 0.05) and the estimate value of 0.142. In this logic statistic also shows 
that all the independent variables simultaneously positive and significant effect on the dependent 
variable of (0.78), with a probability value (sig) P = 0.000 <0.05 was the significance level (level 
of signifikacance) 0.01. Competency has the most dominant effect on job performance, with the 
probability value (sig) P = ***(< 0.05), this value smallest than other and with value estimate 
0.285 for variable competency is biggest when compared with the motivation and job satisfaction 
of employees at PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). 
Keywords: Competency, Motivation, Job Satisfaction and Job Performance. 
1 
PENDAHULUAN 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, telah memampukan 
para perusahaan di bidang Teknologi Informasi (IT) untuk lebih meningkatkan kapabilitasnya. 
Kemajuan teknologi ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, dalam menjalankan visi 
dan misi suatu perusahaan. Di samping teknologi, fasilitas penunjang yang digunakan,
lingkungan, loyalitas, kompetensi, motivasi serta kepuasan kerja mempunyai peranan yang sangat 
penting. Oleh karena itu peran sumber daya manusia dalam perusahaan harus selalu 
dikembangkan. 
Perusahaan didirikan dengan harapan dapat beroperasi pada tingkat yang tinggi, serta 
dapat meningkatkan prestasi kerja karyawannya secara terus menerus. Prestasi kerja karyawan 
akan membawa dampak bagi karyawan yang bersangkutan, maupun perusahaan tempat ia 
bekerja. Kompetensi biasanya digunakan sebagai pembeda antara karyawan yang sukses, dengan 
karyawan yang biasa-biasa saja di tempat kerja. Kompetensi menurut Sutrisno (2009:203) : 
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang 
yang telah menjadi bagian dari dirinya. 
Selain tingkat kompetensi, prestasi kerja karyawan bisa juga dipengaruhi oleh motivasi 
karyawan tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Pemberian sesuatu untuk memotivasi 
karyawan akan meningkatkan gairah kerja karyawan yang bersangkutan, sehingga pada akhirnya 
bisa memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Prestasi kerja bisa dipengaruhi oleh 
seberapa besar tingkatan motivasi seorang karyawan dalam bekerja. Motivasi menurut 
Mangkunegara (2007:95) : Secara etimologi, motivasi berkaitan dengan hal-hal yang mendorong 
atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. 
Karyawan yang memiliki motivasi untuk berprestasi akan mengerahkan segenap 
kemampuannya, sehingga bisa mencapai hasil yang optimal dalam bekerja. Pencapaian hasil yang 
baik oleh seorang karyawan, bisa meningkatkan kepuasannya dalam bekerja. Perusahaan dengan 
lebih banyak karyawannya yang terpuaskan, cenderung memiliki produktivitas yang tinggi 
dibanding pada perusahaan dengan lebih sedikit karyawannya yang terpuaskan. Kepuasan kerja 
menurut Robbins (2007:99) : Kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang 
pekerjaan seseorang, yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. 
Perusahaan diharapkan bisa memenuhi kepuasan kerja karyawannya. Sebaliknya 
karyawan juga harus bisa mengaplikasikan kompetensi yang dimilikinya dengan baik, serta 
memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai hasil kerja yang tinggi. Prestasi kerja menurut 
Hasibuan (2005:105) : Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam 
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. 
2
Dalam kenyataannya, hampir semua perusahaan mengharapkan prestasi kerja yang baik 
dari setiap karyawannya, sehingga bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan. Terutama 
perusahaan swasta yang mengandalkan kontribusi langsung dari semua karyawannya, agar 
mampu bertahan dan berkembang. Seperti halnya kondisi yang ada pada PT. Multi Data 
Palembang (IT Superstore), dengan jumlah karyawan sebanyak 191 orang. 
PT. Multi Data Palembang (IT Superstore) merupakan perusahaan swasta, yang bergerak 
di bidang penjualan (retail) untuk produk IT sejak tahun 1987, telah memiliki empat cabang di 
Sumatera Selatan dan satu cabang di Bengkulu. Perusahaan ini memiliki IT Superstore terbesar di 
wilayah Sumatera Selatan. Beralamat di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang, yang lebih 
dikenal masyarakat dengan sebutan “MDP IT Superstore”. 
3 
Rumusan Masalah Penelitian 
Berdasarkan uraian di latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan pokok 
permasalahan sebagai berikut : 
1. Berapa besar pengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan, dari variabel 
kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 
pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore)?, Serta apa saja faktor yang dominan 
dalam pendukung variabel kompetensi, motivasi, kepuasan dan prestasi kerja? 
2. Manakah diantara variabel independent ; kompetensi kerja, motivasi kerja dan 
kepuasan kerja, yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel dependent prestasi 
kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore)? 
Tujuan Penelitian 
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh variabel kompetensi kerja, 
motivasi kerja dan kepuasan kerja secara parsial dan simultan, terhadap prestasi kerja 
karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Serta mengetahui dan 
menganalisis faktor-faktor dominan pendukung variabel kompetensi, motivasi, 
kepuasan dan prestasi kerja. 
2. Untuk mengetahui dan menganalisis manakah diantara variabel independent ; 
kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja yang berpengaruh dominan
terhadap variabel dependent prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang 
(IT Superstore). 
4 
Manfaat Penelitian 
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis, 
sebagai berikut : 
1. Manfaat Praktis 
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam upaya untuk 
meningkatkan prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT 
Superstore), sehingga nantinya bisa memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. 
Memberikan saran pemikiran kepada pihak manajemen (HRD Manager), dalam 
mengambil keputusan dan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kegiatan 
operasional perusahaan, yang terkait dengan faktor-faktor pendukung dalam 
kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. 
2. Manfaat Teoritis 
 Mempertajam pemahaman konsep teoritis dan materi ilmu pengetahuan, yang 
telah diperoleh dari Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Fakultas 
Ekonomi, Program Pasca Sarjana Univeritas Sriwijaya. 
 Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi kepada ilmu 
pengetahuan, khususnya mengenai manajemen sumber daya manusia dan 
perilaku organisasi. 
TINJAUAN PUSTAKA 
Pengertian Kompetensi Kerja 
Teori Model Gunung Es (Iceberg Model), digunakan sebagai grand theory untuk 
menjelaskan konsep teori secara umum tentang kompetensi kerja. Teori ini dikemukakan oleh 
Spencer & Spencer dalam Wijayanto, et al (2011:82) : 
“Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan manusia yang ditemukan saat praktek, 
serta dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses superior dengan 
yang biasa-biasa saja di tempat kerja. Kompetensi berada pada tingkatan niat intent dan
tindakan yang dapat memberikan hasil di tempat kerja. Segala niat dan tindakan yang 
tidak memberikan hasil baik, tidak dapat dikategorikan sebagai kompetensi.” 
Kompetensi dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu; hard competency dan soft 
competency. Hard competency merupakan kompetensi yang bisa diamati dan mudah 
dikembangkan terdiri dari; pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Sedangkan soft 
competency merupakan kompetensi yang sulit diamati dan sulit dikembangkan namun bisa 
dipelajari, yang terdiri dari; motif (motive), karakter (trait) dan konsep diri (self concept). 
5 
Pengertian Motivasi Kerja 
Two Factor Theory Herzberg dan Teori Motivasi Berprestasi McClelland (Achievement 
Motivation Theory), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara 
umum tentang motivasi kerja, yang dikaitkan dengan kebutuhan seseorang dalam mencapai 
prestasi. Teori ini dikemukakan oleh McClelland yang menjelaskan tiga motif atau kebutuhan 
utama yang relevan di tempat kerja yaitu ; 
1) Need for Achievement (nAch), kebutuhan untuk berprestasi, yang merupakan refleksi 
dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk 
berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dari pada 
sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi. 
2) Need for Affiliation (nAff), kebutuhan untuk berhubungan sosial, yang merupakan 
dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain atau berada bersama orang lain, tidak 
mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. 
3) Need for Power (nPow), kebutuhan untuk berkuasa, yang merupakan refleksi dari 
dorongan untuk mencapai otoritas/ kekuasaan, serta untuk memiliki pengaruh terhadap 
orang lain. 
Pengertian Kepuasan Kerja 
Teori Kepuasan Kerja Judge & Robbins serta Model Hubungan antara Kepuasan Kerja 
dan Prestasi Kerja (Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model), digunakan sebagai 
grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kepuasan kerja.
Teori ini dikemukakan oleh Judge, et al (2001:377) : 
“There are at least seven different ways in which the satisfaction-performance 
relationship has been specified. A graphical depiction of the different functional forms is 
provide in figure 1.” : 
(“Setidaknya ada tujuh cara yang berbeda mengenai hubungan kepuasan-kinerja seperti 
yang pernah ditetapkan sebelumnya. Sebuah gambaran secara grafis dari bentuk 
fungsional yang berbeda seperti tertera pada Gambar 1.”) 
Model teori hubungan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja digambarkan sebagai berikut : 
Model 1 Job Satisfaction Job Performance 
Model 2 Job Satisfaction Job Performance 
Model 3 Job Satisfaction Job Performance 
Job Satisfaction Job Performance 
Model 5 Job Satisfaction Job Performance 
Gambar 1 : Model Teori Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja. 
Sumber : Judge, et al (2001:377). 
Penetapan tujuh model untuk menjelaskan hubungan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja 
didasarkan pada hasil studi beliau pada 1,008 buah referensi internasional yang telah 
6 
C 
Model 6 Job Satisfaction Job Performance 
Model 7 Job Satisfaction Job Performance 
Affect Performance 
Model 4 
C
dipublikasikan, yang secara khusus membahas tentang hubungan antara kepuasan kerja dengan 
prestasi kerja. Berdasarkan Gambar 3, maka dalam penelitian ini menggunakan Model 1; yaitu 
bahwa kepuasan seseorang akan mempengaruhi prestasi kerja, merujuk pada pendapat Robbins 
(2007:84) : 
“Bahwa dari hasil review 300 studi menyimpulkan adanya korelasi yang cukup kuat 
antara kepuasan dan prestasi kerja. Mulai dari level individu sampai kepada organisasi, 
juga ditemukan dukungan terhadap relasi antara kepuasan dengan prestasi kerja.” 
7 
Pengertian Prestasi Kerja 
Teori tentang prestasi kerja karyawan dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh 
tingkat kepuasan kerja, dikemukakan oleh Robbins (2007:183) : 
“Bahwa prestasi kerja diperusahaan dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja. 
Produktivitas dan kepuasan kerja mempunyai hubungan positif atau searah, yaitu apabila 
kepuasan tinggi maka produktivitas juga akan tinggi, dan apabila kepuasan rendah maka 
produktivitas juga akan rendah.” 
Artinya bahwa organisasi-organisasi dengan karyawan yang terpuaskan cenderung lebih efektif, 
dari pada organisasi dengan karyawan yang kurang terpuaskan. Untuk menilai prestasi kerja 
karyawan dibutuhkan penilaian kinerja. Melalui penilaian kinerja, karyawan akan mendapatkan 
informasi mengenai seberapa baik ia bekerja jika dibandingkan dengan standard organisasi. 
Dengan kata lain karyawan akan mendapat umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman 
perilaku di masa depan. Sehingga diperlukan penilaian prestasi kerja yang dilakukan secara benar 
dan tepat agar hasilnya dapat dijadikan informasi terhadap fokus strategi organisasi ke depan. 
Penelitian Terdahulu 
Penelitian yang dilakukan oleh Jaya Indra (2012), dengan jurnalnya yang berjudul: 
“Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan 
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa; kemampuan kerja dan 
motivasi kerja pegawai secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 73.4% terhadap 
prestasi kerja, pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Secara parsial dari 
dua variabel bebas yang ada ternyata, kedua variabel tersebut (kemampuan kerja dan motivasi)
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, Dinas Pendidikan Kabupaten 
Tanjung Jabung Barat. 
June & Mahmood (2011), dengan jurnal penelitiannya yang berjudul: 
“The Relationship between Role Ambiguity, Competency and Person-Job Fit With the Job 
Performance of Employees in The Service Sector SMEs in Malaysia.” Menyimpulkan bahwa 
faktor peran ambiguitas, kompetensi dan kemantapan kerja berpengaruh signifikan terhadap 
prestasi kerja karyawan, pada Pelayanan Publik di Malaysia. 
Salleh, et al (2011), dengan jurnal yang berjudul: “The Effect of Motivation on Job 
Performance of State Government Employees in Malaysia.” Meneliti bahwa motivasi berprestasi 
dalam bekerja/ achievement motivation (r=0.016), dan motivasi untuk berkuasa atau memiliki 
jabatan tertentu dalam pekerjaan/ power motivation (r=0.165), tidak memiliki hubungan yang 
signifikan terhadap prestasi kerja. Sedangkan motivasi untuk berinteraksi/ affiliation motivation 
(r=0.188), berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi kerja karyawan di pemerintahan 
(Pegawai Negeri Malaysia). Jurnal ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut, untuk melihat 
variabel lain yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan di pemerintahan, dengan menggunakan 
variabel bebas; kompetensi (skill), faktor organisasi, faktor personal dan persepsi. 
Khan, et al (2012), dengan jurnal berjudul: “Impact of Job Satisfaction on Employee 
Performance: An empirical study of autonomous Medical Institutions of Pakistan.” 
Menyimpulkan bahwa kepuasan kerja yang meliputi; kompensasi, promosi, keamanan bekerja, 
kondisi lingkungan kerja, hubungan/ kerja sama antar pekerja. Memiliki pengaruh yang signifikan 
terhadap prestasi kerja karyawan pada Institusi Kesehatan di Pakistan. 
Suwardi & Joko Utomo (2011), jurnal penelitiannya yang berjudul: “Pengaruh Motivasi 
Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai.” Dalam 
kajian studi Pegawai Setda Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menyimpulkan variabel motivasi, 
kepuasan dan komitmen organisasional, memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap 
prestasi kerja. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel motivasi, 
kepuasan dan komitmen organisasional sebesar 0.007; 0.006; dan 0.009 jauh di bawah 0.05. Dari 
sini dapat disimpulkan bahwa, variabel prestasi kerja/ kinerja dipengaruhi oleh motivasi, 
kepuasan dan komitmen organisasional. 
8
9 
Kerangka Pemikiran 
Kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran yang disintesiskan dari fakta-fakta, 
observasi langsung dan telaah pustaka. Dalam penelitian ini prestasi kerja karyawan diukur 
dengan mempertimbangkan; kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan; kuantitas, yaitu jumlah 
pekerjaan yang harus diselesaikan; disiplin waktu, yaitu ketepatan waktu dalam menyelesaikan 
tugas. 
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan jumlah variabel yang terindikasi, maka 
ditetapkan kerangka pemikiran pada penelitian ini sebagai berikut: 
Kerangka pemikiran dengan menggunakan path diagram digambarkan sebagai berikut : 
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran dengan Menggunakan Path Diagram.
10 
Hipotesis 
Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut : 
1) Ada pengaruh signifikan positif secara parsial dan simultan, dari variabel kompetensi 
kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja, terhadap variabel prestasi kerja karyawan. 
2) Variabel kompetensi kerja memiliki pengaruh dominan, terhadap variabel prestasi 
kerja karyawan. 
METODE PENELITIAN 
Ruang Lingkup Penelitian 
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kompetensi kerja, motivasi kerja 
dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Lokasi objek penelitian ini adalah di PT. 
Multi Data Palembang (MDP IT Superstore), yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 
Palembang. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Desember 2013 sampai Bulan Februari 2014. 
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam 
penelitian kausalitas yang meneliti karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 
dua variabel atau lebih. 
Penelitian ini dibatasi oleh variabel yang dapat diidentifikasikan secara garis besar sebagai 
berikut : 
1) Variabel kompetensi kerja (X1), berdasarkan; pengetahuan (Y1), keterampilan (Y2), 
pengalaman kerja (Y3), konsep diri (Y4), karakter (Y5). 
2) Variabel motivasi kerja (X2), berdasarkan; gaji yang diterima (Y6), promosi (Y7), 
tunjangan (Y8), rasa aman (Y9), kondisi kerja (Y10). 
3) Variabel kepuasan kerja (X3), berdasarkan; pimpinan (Y11), kesempatan untuk maju 
(Y12), hubungan karyawan (Y13), kontribusi pekerjaan (Y14), pekerjaan itu sendiri 
(Y15). 
4) Variabel prestasi kerja (Z), berdasarkan; kualitas pekerjaan (Y16), kuantitas pekerjaan 
(Y17), dan disiplin waktu (Y18).
11 
Jenis dan Sumber Data 
1. Data kuantitatif, adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, yang dapat dihitung 
secara sistematis, contoh data kuantitatif adalah skor jawaban responden. 
2. Data kualitatif, adalah jenis data yang tidak dalam bentuk angka, seperti struktur 
organisasi, uraian tugas, dan unit kerja. 
Populasi dan Sampel 
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), 
yang berjumlah 191 orang. Jumlah populasi sample masih relatif kecil, tidak terpusat pada satu 
tempat dan tidak membutuhkan banyak waktu serta biaya, maka teknik sampling dalam penelitian 
ini menggunakan teknik area sampling di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang. Seluruh 
populasi dijadikan sebagai responden, atau menggunakan metode sensus. 
Metode Pengumpulan Data 
Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui responden, terutama dalam 
hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan 
data adalah sebagai berikut : 
1) Observasi Langsung 
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan 
mencatat secara sistematik gejala yang akan diselidiki. Contoh mengamati perilaku para 
karyawan, tentang kondisi karyawan dalam memakai peralatan yang ada, hubungan dan kerja 
sama antar karyawan serta antar kelompok kerja. 
2) Kuesioner 
Pengumpulan data bisa dilakukan secara tidak langsung melalui kuesioner, dengan menggunakan 
daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden. Daftar pertanyaan tersebut memuat hal-hal 
yang berkaitan dengan variabel-variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja, 
yang diindikasikan dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang 
(IT Superstore).
12 
Definisi Operasional Variabel 
Definisi operasional variabel seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2008:38) : 
Merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari, sehingga 
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dari model kerangka 
pemikiran teoritis, maka definisi operasional variabel dalam penelitian ini diuraikan sebagai 
berikut : 
Tabel 1 : Operasional Variabel Penelitian 
Variabel Dimensi Indikator Skala Kuesioner 
Kompetensi Kerja (X1) 
Kapasitas dari seorang individu 
untuk mengerjakan berbagai 
tugas dalam suatu pekerjaan. 
Y1 Pengetahuan 
Tingkat pendidikan yang 
relevan dengan pekerjaan. 
Ordinal 
1-2 
Y2 Keterampilan 
Keahlian yang di dapat dari 
pelatihan yang menunjang 
pekerjaan. 
3-4 
Y3 Pengalaman kerja 
Penguasaan tugas 
berdasarkan pengalaman. 
5-6 
Y4 Konsep Diri 
Menghargai waktu dan efektif 
dalam bekerja. 
7-8 
Y5 Karakter 
Kemampuan berinteraksi dan 
berkomunikasi dalam bekerja. 
9-10 
Motivasi Kerja (X2) 
Dorongan dari dalam maupun 
dari luar diri seorang individu, 
untuk menggerakkan serta 
menyokong sikap dan tingkah 
lakunya dalam bekerja. 
Y6 Gaji yang diterima 
Kesesuaian gaji yang diterima 
dengan hasil pekerjaan. 
Ordinal 
11-12 
Y7 Promosi 
Promosi yang didapatkan 
selama bekerja. 
13-14 
Y8 Tunjangan 
Kesesuaian tunjangan 
dengan pekerjaan. 
15-16 
Y9 Rasa aman 
Perasaan aman dalam 
melakukan pekerjaan. 
17-18 
Y10 Kondisi kerja 
Suasana di lingkungan kerja 
yang mendukung. 
19-20 
Kepuasan Kerja (X3) 
Keadaan emosional dari 
seorang individu, baik yang 
menyenangkan atau tidak 
menyenangkan dari diri individu 
tersebut, dalam menanggapi 
pekerjaannya. 
Y11 Pimpinan 
Hubungan yang baik antara 
atasan dengan bawahannya. 
Ordinal 
21-22 
Y12 Kesempatan untuk maju 
Peluang untuk bisa meraih 
prestasi dan karir. 
23-24 
Y13 Hubungan Karyawan 
Rasa kekeluargaan dan 
perhatian rekan kerja. 
25-26 
Y14 Kontribusi Pekerjaan 
Andil karyawan dengan 
perlunya pengawasan yang 
efektif dalam pekerjaan. 
27-28 
Y15 Pekerjaan itu sendiri 
Kesenangan terhadap 
pekerjaan yang dilakukan. 
29-30 
Prestasi Kerja (Z) 
Hasil kerja yang dicapai oleh 
seorang individu, di dalam 
melaksanakan pekerjaan yang 
telah dibebankan kepadanya. 
Y16 Kualitas pekerjaan 
Kualitas hasil dalam 
pekerjaan. 
Ordinal 
31-32 
Y17 Kuantitas pekerjaan 
Kuantitas hasil dalam 
pekerjaan. 
33-34 
Y18 Disiplin waktu 
Ketepatan waktu dalam 
melaksanakan tugas. 
35-37
13 
Metode Analisis Data 
Uji Instrumen 
Menurut Sugiyono (2008:76) : “Uji instrumen penelitian merupakan suatu alat yang 
digunakan untuk mengukur fenomena alam, maupun sosial yang diamati secara spesifik.” Semua 
fenomena ini disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan uji instrumen 
yang terdiri dari : 
Uji Validitas 
Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner, mampu untuk 
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas tiap butir 
digunakan analisis item, yang mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total, yang merupakan 
jumlah tiap skor butir. 
Uji Reliabilitas 
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat 
diandalkan. Reliabilitas bisa juga diartikan. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan 
menggunakan teknik statistik cronbach’s alpha. Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki 
nilai α > 0.60 
Analisis Structural Equation Modelling (SEM) 
Analisis penelitian ini menggunakan program Structural Equation Modelling (SEM), yang 
dioperasikan melalui program Analysis of Moment Structure (AMOS). Menurut Bacon dalam 
Ferdinand (2005:51-52) : “Sebagai sebuah model persamaan, program AMOS telah sering 
digunakan dalam penelitian manajemen.” Program AMOS adalah salah satu program aplikasi 
SEM yang sangat “user friendly” sekaligus “powerfull”, bisa menjelaskan masalah-masalah 
dalam tahap pengukuran, struktur, dapat digunakan untuk menganalisis dan menguji hipotesis. 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Gambaran Umum Perusahaan 
PT. Multi Data Palembang (IT Superstore) merupakan perusahaan swasta, yang bergerak 
di bidang penjualan (retail) untuk produk IT sejak tahun 1987, telah memiliki empat cabang di 
Sumatera Selatan (MDP IT Superstore, MDP IT Store Dempo, MDP IT Store PSx Mall dan Acer
Center Palembang) serta satu cabang di Bengkulu (Bengkulu Branch). Perusahaan ini memiliki IT 
Superstore terbesar di wilayah Sumatera Selatan. Beralamat di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 
Palembang, yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan “MDP IT Superstore”. Berdiri di 
lahan seluas 6,000 m2 dengan gedung dua lantai seluas 11,000 m2, menjadikan MDP IT 
Superstore sebagai pusat penjualan, perbaikan, dan pelatihan komputer di Kota Palembang. 
14 
Gambaran Umum Responden 
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. Multi Data Palembang 
(IT Superstore), yang berjumlah 191 orang, dengan Seluruh populasi dijadikan sebagai 
responden, atau menggunakan metode sensus. Dari 191 kuesioner yang disebar diperoleh 
sebanyak 188 buah kuesioner yang telah diisi lengkap oleh para responden untuk dianalisis. 
Secara umum responden dalam penelitian ini dapat dikategorikan dan dijelaskan sebagai berikut : 
Tabel 2 : Kategori Responden 
Jabatan 
Analisis Data Penelitian 
Uji Validitas 
Pengujian validitas data hasil penelitian untuk setiap butir skor kuesioner adalah sebagai 
berikut : 
Jumlah 
Responden 
Direktur 1 
General Manager 2 
Manager 7 
Staff 11 
Operasional 170 
TOTAL 191 
Jenis Kelamin 
Jumlah 
Responden 
Pria 96 
Wanita 95 
TOTAL 191 
Pendidikan Jumlah Responden 
SMU/ Sederajat 116 
D-I 8 
D-III 11 
S-1 55 
S-2 1 
TOTAL 191 
Masa Kerja 
(Tahun) 
Jumlah Responden 
<5 112 
5-10 49 
10-15 17 
15-20 7 
>20 6 
TOTAL 191
Tabel 3 : Standardized Regression Weights (Uji Validitas) 
N=188 Estimate Noted 
Y5 <--- Kompetensi 0.664 Valid 
Y4 <--- Kompetensi 0.771 Valid 
Y3 <--- Kompetensi 0.756 Valid 
Y2 <--- Kompetensi 0.720 Valid 
Y1 <--- Kompetensi 0.674 Valid 
Y10 <--- Motivasi 0.714 Valid 
Y9 <--- Motivasi 0.684 Valid 
Y8 <--- Motivasi 0.706 Valid 
Y7 <--- Motivasi 0.703 Valid 
Y6 <--- Motivasi 0.699 Valid 
Y15 <--- Kepuasan 0.714 Valid 
Y14 <--- Kepuasan 0.685 Valid 
Y13 <--- Kepuasan 0.710 Valid 
Y12 <--- Kepuasan 0.702 Valid 
Y11 <--- Kepuasan 0.695 Valid 
Y16 <--- Prestasi 0.652 Valid 
Y17 <--- Prestasi 0.681 Valid 
Y18 <--- Prestasi 0.997 Valid 
15 
Uji Reliabilitas 
Pengujian reliabilitas data hasil penelitian untuk variabel independent dan dependent 
adalah sebagai berikut : 
Tabel 4 : Reliability Statistics Variabel 
No Variable 
Reliability Statistics 
Noted 
N of Items Cronbach's Alpha 
1 Kompetensi (X1) 5 0.812 Reliable 
2 Motivasi (X2) 5 0.828 Reliable 
3 Kepuasan (X3) 5 0.846 Reliable 
4 Prestasi (Z) 3 0.748 Reliable
Analisis Structural Equation Modelling (SEM) 
Keterangan : 
Y1 Pengetahuan 
Y10 Kondisi kerja 
Y2 Keterampilan 
Y11 Pimpinan 
Y3 Pengalaman kerja 
Y12 Kesempatan untuk maju 
Y4 Konsep Diri 
Y13 Hubungan Karyawan 
Y5 Karakter 
Y14 Kontribusi Pekerjaan 
Y6 Gaji yang diterima 
Y15 Pekerjaan itu sendiri 
Y7 Promosi 
Y16 Kualitas pekerjaan 
Y8 Tunjangan 
Y17 Kuantitas pekerjaan 
Y9 Rasa aman 
Y18 Disiplin waktu 
Gambar 3 : Analisis Data SEM Amos-21 
Dari Gambar 3 di atas memberikan informasi rangkuman hasil pengujian GOF (Goodness-of-fit) 
pada model hasil penelitian. Kriteria di atas dapat kita gunakan untuk evaluasi model. Evaluasi 
model dapat disimpulkan berdasarkan rangkuman hasil pengujian GOF (Goodness-of-fit). 
16
Indeks pengujian kelayakan model pada penelitian yang menggunakan metode analisis 
17 
SEM adalah sebagai berikut : 
Tabel 5 : Goodness-Of-Fit (GOF) Model 
Goodness-Of-Fit 
(GOF) 
Hasil Analisis Cut Off Value 
Evaluasi 
Model 
Chi-square 
= 157.636 
P = 0.050 
Probabilitas 
P ≥ 0,05 
Baik 
2  
GFI 0.93 GFI > 0.90 Baik 
cmin/df 1.213 cmin/df ≤ 2.0 Baik 
AGFI 0.908 AGFI ≥ 0.90 Baik 
TLI 0.975 TLI ≥ 0.95 Baik 
CFI 0.978 CFI ≥ 0.95 Baik 
RMSEA 0.03 RMSEA ≤ 0.08 Baik 
Pengujian Regression Weights (Probability) untuk mengetahui pengaruh signifikan antar 
variabel adalah sebagai berikut : 
Tabel 6 : Regression Weights (Probability) 
Estimate S.E. C.R. P Label 
Prestasi <--- Kompetensi .285 .065 4.353 *** 
Prestasi <--- Motivasi .161 .053 3.073 .002 
Prestasi <--- Kepuasan .142 .051 2.759 .006 
Dari Tabel 6 diatas, dapat ditulis persamaan strukturalnya sebagai berikut : 
Prestasi = 0.285*Kompetensi + 0.161*Motivasi + 0.142*Kepuasan 
Uji t dimaksudkan untuk menguji apakah variabel independent berpengaruh signifikan terhadap 
variabel dependent. 
Hipotesis : 
H0 : Variabel independent secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap 
variabel dependent.
H1 : Variabel independent secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap 
18 
variabel dependent. 
Dasar Pengambilan Keputusan 
 Jika nilai probabilitas (nilai sig) > 0.05 atau thitung < ttabel ; maka H0 diterima 
 Jika nilai probabilitas (nilai sig) < 0.05 atau thitung > ttabel ; maka H0 ditolak. 
Keputusan dan Pembahasan : 
1. Pada Tabel 6 diketahui bahwa variabel kompetensi dengan nilai P = *** < 0.05 sehingga H0 
ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel independent kompetensi kerja secara parsial 
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan di PT. Multi 
Data Palembang (IT Superstore). 
Hal ini sesuai dengan Teori Model Gunung Es (Iceberg Model), digunakan sebagai grand 
theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kompetensi kerja. Teori ini 
dikemukakan oleh Spencer & Spencer dalam Wijayanto, et al (2011:82) : 
“Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan manusia yang ditemukan saat praktek, 
serta dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses superior dengan 
yang biasa-biasa saja di tempat kerja. Kompetensi berada pada tingkatan niat intent dan 
tindakan yang dapat memberikan hasil di tempat kerja.” 
Dari nilai konstruk pada Gambar 3, untuk kompetensi di ketahui bahwa dimensi konsep 
diri sebesar (λ4 = 0.77), yang paling besar mempengaruhi kompetensi karyawan di PT. Multi Data 
Palembang (IT Superstore). Konsep diri merupakan Soft Competency merupakan kompetensi 
yang sulit diamati dan sulit dikembangkan namun bisa dipelajari, yang terdiri dari; motif (motive), 
karakter (trait) dan konsep diri (self concept). Menurut Wijayanto, et al (2011:87) : 
“Konsep diri, lingkungan keluarga, serta sosial dimana individu tumbuh berpengaruh 
terhadap pembentukan mutu diri (karakteristik mendasar) yang terkait dan sulit untuk 
dipisahkan dengan kompetensi lunak. Kompetensi lunak lebih nyata mempengaruhi
kinerja dibandingkan dengan kompetensi keras, meskipun keduanya berkontribusi 
terhadap kinerja karyawan.” 
Dimensi ini paling nyata pembentuk kompetensi lunak karyawan. Efektivitas dalam 
bekerja, menghargai waktu dan komitmen untuk fokus mencapai tujuan hidupnya, mengarahkan 
individu bersangkutan lebih efektif mempelajari apa yang diperlukan untuk pencapaian tujuan 
hidupnya, yang pertama diperlukan sudah barang tentu adalah adanya kejelasan tujuan hidup yang 
memberikan gambaran tentang langkah-langkah apa yang harus dilalui dan perilaku apa yang 
harus diperankan, agar semakin dekat kepada pencapaian tujuan hidupnya. 
Di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), soft competence dominan mempengaruhi 
prestasi kerja karyawan, walaupun sebenarnya secara pengalaman kerja karyawan masih relatif 
rendah < 2 tahun. Hal ini bisa dipahami bahwa dalam melakukan kegiatan operasional penjualan 
pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), pengalaman dalam menjual bukan menjadi 
faktor penentu pada pencapaian target penjualan, namun lebih dibutuhkan konsep diri, disiplin 
dan fokus terhadap pelanggan, sehingga bisa mendapatkan hasil penjualan yang lebih baik. Di 
industri penjualan (retail) modern kemampuan interpersonal (soft skill) sangat menunjang 
keberhasilan dalam penjualan dan pencapaian target, yang merupakan prestasi kerja karyawan 
tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Kongnawang 
(2010:164) pada perusahaan retail : 
“There was a significant correlation between the hygiene factors in working conditions, 
interpersonal relations, company policies and administration, salary or incomes and 
technical supervisor had the correlation to the major motivation of achievement working 
in retailing stores throughout Thailand.” : 
(“Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor hygiene; di kondisi kerja, hubungan 
interpersonal, kebijakan perusahaan dan administrasi, gaji atau pendapatan dan 
pengawasan teknis yang memiliki korelasi terhadap motivasi berprestasi karyawan yang 
bekerja di toko-toko ritel di seluruh Thailand.”) 
2. Pada Tabel 6 diketahui variabel motivasi nilai P = 0.002 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 
diterima, yang berarti variabel independent motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif 
19
dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT 
Superstore). 
Kondisi ini merujuk pada Two Factor Theory Herzberg dan Teori Motivasi Berprestasi 
McClelland (Achievement Motivation Theory), digunakan sebagai grand theory untuk 
menjelaskan konsep teori secara umum tentang motivasi kerja, yang dikaitkan dengan kebutuhan 
seseorang dalam mencapai prestasi. Achievement Motivation Theory dikemukakan oleh 
McClelland dalam Robbins, S dan Judge, T.A. (2008:225) 
“McClelland menjelaskan tiga motif atau kebutuhan utama yang relevan di tempat kerja 
20 
yaitu ; 
“Need for Achievement (nAch), kebutuhan untuk berprestasi, yang merupakan refleksi 
dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk 
berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dari pada 
sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi.” 
Kebutuhan merupakan dasar dalam teori motivasi. Pendapat McClelland di atas didasarkan pada 
tiga kebutuhan dalam diri manusia, yang didefinisikan sebagai kebutuhan untuk melebihi, 
mencapai standard-standard, berusaha keras untuk berhasil. 
Dari Gambar 3, nilai konstruk model untuk motivasi di ketahui bahwa dimensi promosi 
(λ7 = 0.78) yang paling besar mempengaruhi motivasi karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT 
Superstore). Menurut Herzberg dalam Sriwidodo & Haryanto (2010:51) : 
“Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja diterjemahkan secara sederhana, yaitu dengan 
cara membaginya ke dalam dua golongan besar yang terdiri dari; faktor intrinsik yaitu 
daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing, dan faktor ekstrinsik yang datang 
dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor-faktor yang 
mendorong aspek motivasi adalah kesempatan meraih kemajuan atau promosi.” 
Promosi adalah kesempatan dimana seseorang dapat memperbaiki posisi jabatannya. 
Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain, yang mempunyai status dan 
tanggung jawab yang lebih tinggi. Hal ini memiliki nilai karena merupakan bukti pengakuan 
terhadap prestasi kerja yang dicapai seseorang. Seseorang yang dipromosikan pada umumnya
dianggap mempunyai prestasi yang baik, dan juga ada beberapa pertimbangan lainnya yang 
menunjang. 
3. Pada Tabel 6 diketahui variabel kepuasan nilai P = 0.006 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 
diterima, yang berarti variabel independent kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif 
dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT 
Superstore). 
Teori Kepuasan Kerja Judge & Robbins serta Model Hubungan antara Kepuasan Kerja 
dan Prestasi Kerja (Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model), digunakan sebagai 
grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kepuasan kerja. 
Teori ini dikemukakan oleh Judge, et al (2001:378) : 
“Model 1 : Job Satisfaction Causes Job Performance, this model posits a causal effect of 
job satisfaction on job performance. This probably the oldest specification of the 
relationship and is often attributed to the human relations movement. As G Strauss 
[1968:264] commented; Early human relationists viewed the morale-productivity 
relationship quite simply, higher morale would lead to improved productivity. This model 
is implicitly grounded in the broader attitudes literature in social psychology. This 
premise that attitude lead to behavior is a prominent theme in the literature, and most 
attitude researchers assume that attitudes carry with them behavioral implications.” : 
(“Model 1: Kepuasan Kerja Penyebab Prestasi Kerja, model ini berpendapat bahwa 
adanya efek kausal antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja. Model ini mungkin 
merupakan spesifikasi tertua dari model hubungan tersebut, dan sering dikaitkan dengan 
gejolak hubungan pada manusia. Seperti yang dikemukakan juga oleh G Strauss 
[1968:264] hubungan antara semangat / kepuasan dengan produktivitas cukup sederhana, 
yaitu semangat / kepuasan yang tinggi akan menyebabkan tingginya produktivitas. Model 
ini secara implisit didasarkan pada luasnya kajian dalam psikologi sosial. Pendapat ini 
juga menyatakan bahwa sikap yang menyebabkan perilaku merupakan topik yang penting 
dalam kajian literatur, dan sebagian peneliti berasumsi bahwa sikap akan membawa ke 
implikasi perilaku.”) 
21
22 
Menurut Robbins (2007:183) : 
“Mengemukakan bahwa efek kepuasan kerja terhadap prestasi kerja sebagai berikut : 
Kepuasan dan Produktivitas mempunyai hubungan positif atau searah, yaitu apabila 
kepuasan tinggi maka produktivitas juga akan tinggi, dan apabila kepuasan rendah maka 
produktivitas juga akan rendah, yang artinya bahwa organisasi-organisasi dengan 
karyawan yang terpuaskan cenderung lebih efektif dari pada organisasi dengan karyawan 
yang kurang terpuaskan.” 
Dari nilai konstruk model pada Gambar 3, untuk kepuasan di ketahui bahwa dimensi 
hubungan karyawan (λ13 = 0.71) dan pekerjaan itu sendiri (λ15 = 0.71), yang paling besar 
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). 
Hal ini mendukung teori yang diungkapkan oleh Herzberg dalam Robbins, S dan 
Judge, T.A. (2008:227) : 
“Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja diterjemahkan secara sederhana, yaitu dengan 
cara membaginya ke dalam dua golongan besar yang terdiri dari; faktor intrinsik yaitu 
daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing, dan faktor ekstrinsik yang datang 
dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor-faktor yang 
mendorong aspek motivasi adalah; (1) keberhasilan; (2) pengakuan; (3) sifat pekerjaan 
yang menjadi tanggung jawab seseorang; (4) kesempatan meraih kemajuan; (5) 
pertumbuhan. Faktor hygiene yang menonjol adalah; (1) kebijakan perusahaan; (2) 
supervisi; (3) kondisi pekerjaan; (4) upah/gaji; (5) hubungan dengan rekan sekerja; (6) 
kehidupan pribadi; (7) hubungan dengan para bawahan; (8) status; (9) keamanan. 
4. Pada Tabel 6 dan Gambar 3, diketahui Estimate Value variabel independent kompetensi 
sebesar (0.285), dan nilai konstruk model (β1 = 0.36) merupakan nilai terbesar dibandingkan 
variabel independent motivasi dan kepuasan yang mempengaruhi variabel dependent prestasi. 
Hal ini menunjukkan bahwa variabel independent kompetensi kerja memiliki pengaruh yang 
dominan terhadap variabel dependent prestasi kerja. Hal ini menunjukkan juga bahwa 
hipotesis bisa diterima.
Bisa dipahami bahwa produk IT (computer, gadget, component, accesories), merupakan 
produk yang menggunakan teknologi tinggi (hi-tech), sehingga dibutuhkan kompetensi/ 
pengetahuan karyawan yang memadai tentang produk tersebut serta dibutuhkan disiplin diri dan 
menghargai waktu dalam pencapaian target penjualan sebagai bentuk prestasi kerja karyawan 
pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Penelitian ini memperkuat hasil penelitian 
sebelumnya yang dilakukan oleh Sofat Surbhi (2012:1) : 
“The efficiency of an employee depends on two factors, first is the level of ability to do a 
certain work and second is the willingness to do the work. Ability can be acquired by 
proper education and training, but the willingness to do work can be created by 
motivation.” : 
(“Efisiensi/ hasil kerja karyawan tergantung pada dua faktor, pertama adalah tingkat 
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu dan yang kedua adalah kemauan mereka 
untuk bekerja. Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, tetapi 
kemauan untuk bekerja hanya bisa diwujudkan dengan adanya motivasi.”) 
5. Pada Tabel 6, diketahui untuk variabel independent kompetensi nilai P = *** (angkanya di 
bawah 0.01), motivasi nilai P = 0.002 dan kepuasan nilai P = 0.006 yang mempengaruhi 
variabel dependent prestasi, ini bermakna signifikan pada taraf nyata (level of signifikacance) 
0.01 yang tentunya lebih baik dari pada taraf nyata 0.05, secara parsial variabel independent 
berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel dependent, Secara logic statistic 
menyatakan bahwa semua variabel independent secara simultan mempengaruhi variabel 
dependent sebesar (ϕ = 0.78) pada taraf nyata (level of signifikacance) 0.01, seperti yang 
tertera pada Gambar 3 di atas. Hal ini menunjukkan juga bahwa hipotesis bisa diterima. 
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja 
secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data 
Palembang (IT Superstore). Hal ini memperkuat konsep teori yang dikemukakan oleh Spencer & 
Spencer tentang kompetensi, Achievement Motivation Theory dikemukakan oleh McClelland dan 
Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model yang dikemukakan oleh Judge, et al. 
Semakin tinggi kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja karyawan maka akan semakin tinggi 
prestasi yang bisa dicapai karyawan tersebut. 
23
Nilai konstruk model pada Gambar 3, diketahui juga bahwa hubungan antara kompetensi 
dengan motivasi dan hubungan antara motivasi dengan kepuasan kerja adalah signifikan negatif 
atau tidak searah (-0.10 dan -0.08). Ini berarti bila kompetensi dan kepuasan kerja yang tinggi 
tidak meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hal ini berbeda dengan hubungan antara 
kompetensi dan kepuasan kerja yang berpengaruh signifikan positif sebesar (0.04). Kompetensi 
yang tinggi akan menyebabkan kepuasan kerja karyawan juga meningkat. 
Penilaian prestasi kerja karyawan di PT Multi Data Palembang (IT Superstore) dari 
Gambar 3 diukur melalui tiga dimensi pengukuran kinerja yaitu pencapaian kualitas hasil kerja 
(ζ16 = 0.52), pencapaian kuantitas hasil kerja (ζ17 = 0.48), dan disiplin waktu kerja (ζ18 = 1.00). 
Berdasarkan nilai konstruk model pada Gambar 3, dapat diketahui bahwa prestasi kerja karyawan 
yang dominan dilihat oleh atasannya adalah melalui ketepatan/ disiplin waktu dalam penyelesaian 
tugas mereka. Melalui analisis interaksi antar model pada metode SEM, dapat diketahui bahwa 
variabel independent kompetensi kerja yaitu (konsep diri) yang juga paling dominan dalam 
mempengaruhi prestasi kerja karyawan di PT Multi Data Palembang (IT Superstore). 
KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan 
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 
1. Secara parsial variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh 
positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Secara simultan variabel kompetensi kerja, 
motivasi kerja dan kepuasan kerja juga mempengaruhi prestasi kerja secara positif dan 
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT 
Superstore). 
a. Kompetensi kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor konsep diri. 
b. Motivasi kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor promosi. 
c. Kepuasan kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor hubungan karyawan dan 
24 
pekerjaan itu sendiri. 
d. Prestasi kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor disiplin waktu. 
2. Variabel kompetensi kerja memiliki pengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan, 
pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore).
25 
Saran 
1. Hasil penelitian prestasi kerja ini diharapkan akan memberikan feedback yang positif 
kepada manajemen perusahaan agar : 
a) Meningkatkan kompetensi kerja karyawan melalui training-training mengenai IT, 
training interpersonal skill (soft skill), serta menerapkan budaya disiplin waktu di 
tempat kerja untuk membentuk konsep diri karyawan. 
b) Memberikan motivasi kepada karyawan melalui promosi jabatan. 
c) Meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan cara membina hubungan 
industrial yang baik antar karyawan serta menerapkan kebijakan-kebijakan yang 
tepat dalam bekerja, agar karyawan bisa lebih menyenangi pekerjaanya. 
Kondisi di atas diharapkan bisa meningkatkan prestasi kerja karyawan, sehingga pada 
akhirnya dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan. 
2. Pada penelitian mendatang diharapkan dapat menjadikan variabel kepuasan kerja sebagai 
variabel intervening untuk menganalisis lebih jauh mengenai (Job Satisfaction‒Job 
Performance Relationship Model) Model Teori Hubungan antara Kepuasan Kerja dan 
Prestasi Kerja. 
DAFTAR PUSTAKA 
Akter, S. 2012. Employee Satisfaction of Sainsbury’s Store : An Exploratory Study. International 
Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 2(8):316-322. 
Arbuckle, J.L. 2009. Amos 21 User’s Guide. Amos Development Corp, Chicago, USA. 
As’ad, M. 2004. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri (Edisi Keempat). Liberty, 
Yogyakarta, Indonesia. 
Baron, R.A. and J. Greenberg. 2003. Behavior in Organization. Prentice Hall, New Jersey, USA. 
Chaudhary, N. and B. Sharma. 2012. Impact of Employee Motivation on Performance 
in Private Organization. International Journal of Business Trends and Technology 
2(4):29-35. 
Chen, W.Y. and M.Y. Chung. 2012. Modelling The Effect of Overseas Adaptation and 
Competence of Expatriate Manager’s on Job Performance in China. The Journal of Global 
Business Management 8(2):49-57. 
Ferdinand, A.T. 2005. Structural Equation Modelling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 
Semarang, Indonesia. 
Funmilola, O.F., K.T. Sola, and A.G. Olusola. 2013. Impact of Job Satisfaction Dimensions on 
Job Performance in A Small and Medium Enterprise in Ibadan, South Western, Nigeria. 
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 4(11):509-521.

More Related Content

What's hot

Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Kasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letakKasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letakLisa Andryani
 
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifariCritical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari1611SitiAlifah
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 barusholikhankanjuruhan
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relationsblade_net
 
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahParfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahM Abdul Aziz
 
Pengertian perencanaan produk
Pengertian perencanaan produkPengertian perencanaan produk
Pengertian perencanaan produkBerkatalah Jujur
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasiendahmustika
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSPropaningtyas Windardini
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaMaxMedia
 
Karya ilmiah bisnis online
Karya ilmiah bisnis onlineKarya ilmiah bisnis online
Karya ilmiah bisnis onlineDaniel Tumanken
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Arif Partono
 

What's hot (20)

Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Kasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letakKasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letak
 
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifariCritical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations
 
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahParfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
 
Pengertian perencanaan produk
Pengertian perencanaan produkPengertian perencanaan produk
Pengertian perencanaan produk
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
Ppt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana rPpt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana r
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Karya ilmiah bisnis online
Karya ilmiah bisnis onlineKarya ilmiah bisnis online
Karya ilmiah bisnis online
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
 

Similar to Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pt

Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...IRAWANPERWANDA
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...IRAWANPERWANDA
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanErsha Amanah
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....andhikapratama176
 
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...Immawan Awaluddin
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1lela julaela
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1lela julaela
 
Framework riyanik 7 d
Framework riyanik 7 dFramework riyanik 7 d
Framework riyanik 7 dRiyanikRaya
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)fahmynurdiansyah12
 
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasijefrimarudutbutar
 
Framework evaluasi kinerja
Framework evaluasi kinerjaFramework evaluasi kinerja
Framework evaluasi kinerjafajar250
 
Tugas uts asep p
Tugas uts asep pTugas uts asep p
Tugas uts asep pAmi Gos
 

Similar to Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pt (20)

Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
 
Makalah 1 uts
Makalah 1 utsMakalah 1 uts
Makalah 1 uts
 
Framework ppt Evakinkom
Framework ppt EvakinkomFramework ppt Evakinkom
Framework ppt Evakinkom
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
 
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
 
Framework riyanik 7 d
Framework riyanik 7 dFramework riyanik 7 d
Framework riyanik 7 d
 
Jurnal msdm
Jurnal msdmJurnal msdm
Jurnal msdm
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
 
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Skiripsis Stie
Skiripsis StieSkiripsis Stie
Skiripsis Stie
 
Framework evaluasi kinerja
Framework evaluasi kinerjaFramework evaluasi kinerja
Framework evaluasi kinerja
 
Tugas uts asep p
Tugas uts asep pTugas uts asep p
Tugas uts asep p
 
Octano delian l
Octano delian lOctano delian l
Octano delian l
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 

More from IRAWANPERWANDA

Perilaku Konsumen dalam Manajemen Pemasaran
Perilaku Konsumen dalam Manajemen PemasaranPerilaku Konsumen dalam Manajemen Pemasaran
Perilaku Konsumen dalam Manajemen PemasaranIRAWANPERWANDA
 
Analisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalAnalisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalIRAWANPERWANDA
 
Penerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam PerusahaanPenerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam PerusahaanIRAWANPERWANDA
 
Organizational problem in the company and performance management appraisal
Organizational problem in the company and performance management appraisalOrganizational problem in the company and performance management appraisal
Organizational problem in the company and performance management appraisalIRAWANPERWANDA
 
A summary of macroeconomics
A summary of macroeconomicsA summary of macroeconomics
A summary of macroeconomicsIRAWANPERWANDA
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaIRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...IRAWANPERWANDA
 

More from IRAWANPERWANDA (12)

Perilaku Konsumen dalam Manajemen Pemasaran
Perilaku Konsumen dalam Manajemen PemasaranPerilaku Konsumen dalam Manajemen Pemasaran
Perilaku Konsumen dalam Manajemen Pemasaran
 
Analisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalAnalisis Struktur Modal
Analisis Struktur Modal
 
Penerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam PerusahaanPenerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
 
Organizational problem in the company and performance management appraisal
Organizational problem in the company and performance management appraisalOrganizational problem in the company and performance management appraisal
Organizational problem in the company and performance management appraisal
 
A summary of macroeconomics
A summary of macroeconomicsA summary of macroeconomics
A summary of macroeconomics
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
 

Recently uploaded

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Recently uploaded (11)

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pt

  • 1. PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MULTI DATA PALEMBANG (IT SUPERSTORE) Irawanperwanda Rofiq irawan.s2unsri@yahoo.co.id Program Pascasarjana PPS-UNSRI ABSTRACT Employee job performance in an organization or company is required to contribute for the company. Competency, motivation, job satisfaction and job performance is part of human resource management which is currently a popular issue in an organization or company, both in the public and private sectors as well as widely published in journals locally and internationally. This study analyzes the supporting factors of competency, motivation and job satisfaction that affecting to job performance of employees at PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). This study raise two hypotheses to acknowledge the problems using census method of 191 respondents, namely employees at PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), through questionnaires. The questionnaire was completed by 188 respondents, then analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) operated by Amos-21 (Analysis of Moment Structure). The results of the data analysis showed that the hypothesis is acceptable . Research shows that competency has a positive and significant influence on job performance with the probability value (sig) P = *** means P values below 0.01 (< 0.05), and estimate the value of 0.285. Motivation has a positive and significant influence on job performance with the probability value (sig) P = 0.002 (< 0.05), and estimate the value for 0.161. Job satisfaction has a positive and significant influence on job performance with the probability value (sig) P = 0.006 (< 0.05) and the estimate value of 0.142. In this logic statistic also shows that all the independent variables simultaneously positive and significant effect on the dependent variable of (0.78), with a probability value (sig) P = 0.000 <0.05 was the significance level (level of signifikacance) 0.01. Competency has the most dominant effect on job performance, with the probability value (sig) P = ***(< 0.05), this value smallest than other and with value estimate 0.285 for variable competency is biggest when compared with the motivation and job satisfaction of employees at PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Keywords: Competency, Motivation, Job Satisfaction and Job Performance. 1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, telah memampukan para perusahaan di bidang Teknologi Informasi (IT) untuk lebih meningkatkan kapabilitasnya. Kemajuan teknologi ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, dalam menjalankan visi dan misi suatu perusahaan. Di samping teknologi, fasilitas penunjang yang digunakan,
  • 2. lingkungan, loyalitas, kompetensi, motivasi serta kepuasan kerja mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu peran sumber daya manusia dalam perusahaan harus selalu dikembangkan. Perusahaan didirikan dengan harapan dapat beroperasi pada tingkat yang tinggi, serta dapat meningkatkan prestasi kerja karyawannya secara terus menerus. Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi karyawan yang bersangkutan, maupun perusahaan tempat ia bekerja. Kompetensi biasanya digunakan sebagai pembeda antara karyawan yang sukses, dengan karyawan yang biasa-biasa saja di tempat kerja. Kompetensi menurut Sutrisno (2009:203) : Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya. Selain tingkat kompetensi, prestasi kerja karyawan bisa juga dipengaruhi oleh motivasi karyawan tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Pemberian sesuatu untuk memotivasi karyawan akan meningkatkan gairah kerja karyawan yang bersangkutan, sehingga pada akhirnya bisa memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Prestasi kerja bisa dipengaruhi oleh seberapa besar tingkatan motivasi seorang karyawan dalam bekerja. Motivasi menurut Mangkunegara (2007:95) : Secara etimologi, motivasi berkaitan dengan hal-hal yang mendorong atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Karyawan yang memiliki motivasi untuk berprestasi akan mengerahkan segenap kemampuannya, sehingga bisa mencapai hasil yang optimal dalam bekerja. Pencapaian hasil yang baik oleh seorang karyawan, bisa meningkatkan kepuasannya dalam bekerja. Perusahaan dengan lebih banyak karyawannya yang terpuaskan, cenderung memiliki produktivitas yang tinggi dibanding pada perusahaan dengan lebih sedikit karyawannya yang terpuaskan. Kepuasan kerja menurut Robbins (2007:99) : Kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang, yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Perusahaan diharapkan bisa memenuhi kepuasan kerja karyawannya. Sebaliknya karyawan juga harus bisa mengaplikasikan kompetensi yang dimilikinya dengan baik, serta memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai hasil kerja yang tinggi. Prestasi kerja menurut Hasibuan (2005:105) : Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. 2
  • 3. Dalam kenyataannya, hampir semua perusahaan mengharapkan prestasi kerja yang baik dari setiap karyawannya, sehingga bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan. Terutama perusahaan swasta yang mengandalkan kontribusi langsung dari semua karyawannya, agar mampu bertahan dan berkembang. Seperti halnya kondisi yang ada pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), dengan jumlah karyawan sebanyak 191 orang. PT. Multi Data Palembang (IT Superstore) merupakan perusahaan swasta, yang bergerak di bidang penjualan (retail) untuk produk IT sejak tahun 1987, telah memiliki empat cabang di Sumatera Selatan dan satu cabang di Bengkulu. Perusahaan ini memiliki IT Superstore terbesar di wilayah Sumatera Selatan. Beralamat di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang, yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan “MDP IT Superstore”. 3 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian di latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : 1. Berapa besar pengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan, dari variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore)?, Serta apa saja faktor yang dominan dalam pendukung variabel kompetensi, motivasi, kepuasan dan prestasi kerja? 2. Manakah diantara variabel independent ; kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja, yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel dependent prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore)? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja secara parsial dan simultan, terhadap prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Serta mengetahui dan menganalisis faktor-faktor dominan pendukung variabel kompetensi, motivasi, kepuasan dan prestasi kerja. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis manakah diantara variabel independent ; kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja yang berpengaruh dominan
  • 4. terhadap variabel dependent prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). 4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis, sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam upaya untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), sehingga nantinya bisa memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Memberikan saran pemikiran kepada pihak manajemen (HRD Manager), dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, yang terkait dengan faktor-faktor pendukung dalam kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. 2. Manfaat Teoritis  Mempertajam pemahaman konsep teoritis dan materi ilmu pengetahuan, yang telah diperoleh dari Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi, Program Pasca Sarjana Univeritas Sriwijaya.  Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan, khususnya mengenai manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompetensi Kerja Teori Model Gunung Es (Iceberg Model), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kompetensi kerja. Teori ini dikemukakan oleh Spencer & Spencer dalam Wijayanto, et al (2011:82) : “Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan manusia yang ditemukan saat praktek, serta dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses superior dengan yang biasa-biasa saja di tempat kerja. Kompetensi berada pada tingkatan niat intent dan
  • 5. tindakan yang dapat memberikan hasil di tempat kerja. Segala niat dan tindakan yang tidak memberikan hasil baik, tidak dapat dikategorikan sebagai kompetensi.” Kompetensi dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu; hard competency dan soft competency. Hard competency merupakan kompetensi yang bisa diamati dan mudah dikembangkan terdiri dari; pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Sedangkan soft competency merupakan kompetensi yang sulit diamati dan sulit dikembangkan namun bisa dipelajari, yang terdiri dari; motif (motive), karakter (trait) dan konsep diri (self concept). 5 Pengertian Motivasi Kerja Two Factor Theory Herzberg dan Teori Motivasi Berprestasi McClelland (Achievement Motivation Theory), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang motivasi kerja, yang dikaitkan dengan kebutuhan seseorang dalam mencapai prestasi. Teori ini dikemukakan oleh McClelland yang menjelaskan tiga motif atau kebutuhan utama yang relevan di tempat kerja yaitu ; 1) Need for Achievement (nAch), kebutuhan untuk berprestasi, yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dari pada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi. 2) Need for Affiliation (nAff), kebutuhan untuk berhubungan sosial, yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain atau berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. 3) Need for Power (nPow), kebutuhan untuk berkuasa, yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas/ kekuasaan, serta untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. Pengertian Kepuasan Kerja Teori Kepuasan Kerja Judge & Robbins serta Model Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja (Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kepuasan kerja.
  • 6. Teori ini dikemukakan oleh Judge, et al (2001:377) : “There are at least seven different ways in which the satisfaction-performance relationship has been specified. A graphical depiction of the different functional forms is provide in figure 1.” : (“Setidaknya ada tujuh cara yang berbeda mengenai hubungan kepuasan-kinerja seperti yang pernah ditetapkan sebelumnya. Sebuah gambaran secara grafis dari bentuk fungsional yang berbeda seperti tertera pada Gambar 1.”) Model teori hubungan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja digambarkan sebagai berikut : Model 1 Job Satisfaction Job Performance Model 2 Job Satisfaction Job Performance Model 3 Job Satisfaction Job Performance Job Satisfaction Job Performance Model 5 Job Satisfaction Job Performance Gambar 1 : Model Teori Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja. Sumber : Judge, et al (2001:377). Penetapan tujuh model untuk menjelaskan hubungan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja didasarkan pada hasil studi beliau pada 1,008 buah referensi internasional yang telah 6 C Model 6 Job Satisfaction Job Performance Model 7 Job Satisfaction Job Performance Affect Performance Model 4 C
  • 7. dipublikasikan, yang secara khusus membahas tentang hubungan antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja. Berdasarkan Gambar 3, maka dalam penelitian ini menggunakan Model 1; yaitu bahwa kepuasan seseorang akan mempengaruhi prestasi kerja, merujuk pada pendapat Robbins (2007:84) : “Bahwa dari hasil review 300 studi menyimpulkan adanya korelasi yang cukup kuat antara kepuasan dan prestasi kerja. Mulai dari level individu sampai kepada organisasi, juga ditemukan dukungan terhadap relasi antara kepuasan dengan prestasi kerja.” 7 Pengertian Prestasi Kerja Teori tentang prestasi kerja karyawan dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja, dikemukakan oleh Robbins (2007:183) : “Bahwa prestasi kerja diperusahaan dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja. Produktivitas dan kepuasan kerja mempunyai hubungan positif atau searah, yaitu apabila kepuasan tinggi maka produktivitas juga akan tinggi, dan apabila kepuasan rendah maka produktivitas juga akan rendah.” Artinya bahwa organisasi-organisasi dengan karyawan yang terpuaskan cenderung lebih efektif, dari pada organisasi dengan karyawan yang kurang terpuaskan. Untuk menilai prestasi kerja karyawan dibutuhkan penilaian kinerja. Melalui penilaian kinerja, karyawan akan mendapatkan informasi mengenai seberapa baik ia bekerja jika dibandingkan dengan standard organisasi. Dengan kata lain karyawan akan mendapat umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman perilaku di masa depan. Sehingga diperlukan penilaian prestasi kerja yang dilakukan secara benar dan tepat agar hasilnya dapat dijadikan informasi terhadap fokus strategi organisasi ke depan. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Jaya Indra (2012), dengan jurnalnya yang berjudul: “Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa; kemampuan kerja dan motivasi kerja pegawai secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 73.4% terhadap prestasi kerja, pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Secara parsial dari dua variabel bebas yang ada ternyata, kedua variabel tersebut (kemampuan kerja dan motivasi)
  • 8. berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. June & Mahmood (2011), dengan jurnal penelitiannya yang berjudul: “The Relationship between Role Ambiguity, Competency and Person-Job Fit With the Job Performance of Employees in The Service Sector SMEs in Malaysia.” Menyimpulkan bahwa faktor peran ambiguitas, kompetensi dan kemantapan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, pada Pelayanan Publik di Malaysia. Salleh, et al (2011), dengan jurnal yang berjudul: “The Effect of Motivation on Job Performance of State Government Employees in Malaysia.” Meneliti bahwa motivasi berprestasi dalam bekerja/ achievement motivation (r=0.016), dan motivasi untuk berkuasa atau memiliki jabatan tertentu dalam pekerjaan/ power motivation (r=0.165), tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi kerja. Sedangkan motivasi untuk berinteraksi/ affiliation motivation (r=0.188), berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi kerja karyawan di pemerintahan (Pegawai Negeri Malaysia). Jurnal ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut, untuk melihat variabel lain yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan di pemerintahan, dengan menggunakan variabel bebas; kompetensi (skill), faktor organisasi, faktor personal dan persepsi. Khan, et al (2012), dengan jurnal berjudul: “Impact of Job Satisfaction on Employee Performance: An empirical study of autonomous Medical Institutions of Pakistan.” Menyimpulkan bahwa kepuasan kerja yang meliputi; kompensasi, promosi, keamanan bekerja, kondisi lingkungan kerja, hubungan/ kerja sama antar pekerja. Memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Institusi Kesehatan di Pakistan. Suwardi & Joko Utomo (2011), jurnal penelitiannya yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai.” Dalam kajian studi Pegawai Setda Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menyimpulkan variabel motivasi, kepuasan dan komitmen organisasional, memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi kerja. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel motivasi, kepuasan dan komitmen organisasional sebesar 0.007; 0.006; dan 0.009 jauh di bawah 0.05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa, variabel prestasi kerja/ kinerja dipengaruhi oleh motivasi, kepuasan dan komitmen organisasional. 8
  • 9. 9 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi langsung dan telaah pustaka. Dalam penelitian ini prestasi kerja karyawan diukur dengan mempertimbangkan; kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan; kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan; disiplin waktu, yaitu ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan jumlah variabel yang terindikasi, maka ditetapkan kerangka pemikiran pada penelitian ini sebagai berikut: Kerangka pemikiran dengan menggunakan path diagram digambarkan sebagai berikut : Gambar 2 : Kerangka Pemikiran dengan Menggunakan Path Diagram.
  • 10. 10 Hipotesis Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut : 1) Ada pengaruh signifikan positif secara parsial dan simultan, dari variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja, terhadap variabel prestasi kerja karyawan. 2) Variabel kompetensi kerja memiliki pengaruh dominan, terhadap variabel prestasi kerja karyawan. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengkaji hubungan antara kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Lokasi objek penelitian ini adalah di PT. Multi Data Palembang (MDP IT Superstore), yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Desember 2013 sampai Bulan Februari 2014. Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kausalitas yang meneliti karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dibatasi oleh variabel yang dapat diidentifikasikan secara garis besar sebagai berikut : 1) Variabel kompetensi kerja (X1), berdasarkan; pengetahuan (Y1), keterampilan (Y2), pengalaman kerja (Y3), konsep diri (Y4), karakter (Y5). 2) Variabel motivasi kerja (X2), berdasarkan; gaji yang diterima (Y6), promosi (Y7), tunjangan (Y8), rasa aman (Y9), kondisi kerja (Y10). 3) Variabel kepuasan kerja (X3), berdasarkan; pimpinan (Y11), kesempatan untuk maju (Y12), hubungan karyawan (Y13), kontribusi pekerjaan (Y14), pekerjaan itu sendiri (Y15). 4) Variabel prestasi kerja (Z), berdasarkan; kualitas pekerjaan (Y16), kuantitas pekerjaan (Y17), dan disiplin waktu (Y18).
  • 11. 11 Jenis dan Sumber Data 1. Data kuantitatif, adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, yang dapat dihitung secara sistematis, contoh data kuantitatif adalah skor jawaban responden. 2. Data kualitatif, adalah jenis data yang tidak dalam bentuk angka, seperti struktur organisasi, uraian tugas, dan unit kerja. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), yang berjumlah 191 orang. Jumlah populasi sample masih relatif kecil, tidak terpusat pada satu tempat dan tidak membutuhkan banyak waktu serta biaya, maka teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik area sampling di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang. Seluruh populasi dijadikan sebagai responden, atau menggunakan metode sensus. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui responden, terutama dalam hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 1) Observasi Langsung Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik gejala yang akan diselidiki. Contoh mengamati perilaku para karyawan, tentang kondisi karyawan dalam memakai peralatan yang ada, hubungan dan kerja sama antar karyawan serta antar kelompok kerja. 2) Kuesioner Pengumpulan data bisa dilakukan secara tidak langsung melalui kuesioner, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden. Daftar pertanyaan tersebut memuat hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja, yang diindikasikan dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore).
  • 12. 12 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2008:38) : Merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dari model kerangka pemikiran teoritis, maka definisi operasional variabel dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : Tabel 1 : Operasional Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Kuesioner Kompetensi Kerja (X1) Kapasitas dari seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Y1 Pengetahuan Tingkat pendidikan yang relevan dengan pekerjaan. Ordinal 1-2 Y2 Keterampilan Keahlian yang di dapat dari pelatihan yang menunjang pekerjaan. 3-4 Y3 Pengalaman kerja Penguasaan tugas berdasarkan pengalaman. 5-6 Y4 Konsep Diri Menghargai waktu dan efektif dalam bekerja. 7-8 Y5 Karakter Kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dalam bekerja. 9-10 Motivasi Kerja (X2) Dorongan dari dalam maupun dari luar diri seorang individu, untuk menggerakkan serta menyokong sikap dan tingkah lakunya dalam bekerja. Y6 Gaji yang diterima Kesesuaian gaji yang diterima dengan hasil pekerjaan. Ordinal 11-12 Y7 Promosi Promosi yang didapatkan selama bekerja. 13-14 Y8 Tunjangan Kesesuaian tunjangan dengan pekerjaan. 15-16 Y9 Rasa aman Perasaan aman dalam melakukan pekerjaan. 17-18 Y10 Kondisi kerja Suasana di lingkungan kerja yang mendukung. 19-20 Kepuasan Kerja (X3) Keadaan emosional dari seorang individu, baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dari diri individu tersebut, dalam menanggapi pekerjaannya. Y11 Pimpinan Hubungan yang baik antara atasan dengan bawahannya. Ordinal 21-22 Y12 Kesempatan untuk maju Peluang untuk bisa meraih prestasi dan karir. 23-24 Y13 Hubungan Karyawan Rasa kekeluargaan dan perhatian rekan kerja. 25-26 Y14 Kontribusi Pekerjaan Andil karyawan dengan perlunya pengawasan yang efektif dalam pekerjaan. 27-28 Y15 Pekerjaan itu sendiri Kesenangan terhadap pekerjaan yang dilakukan. 29-30 Prestasi Kerja (Z) Hasil kerja yang dicapai oleh seorang individu, di dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya. Y16 Kualitas pekerjaan Kualitas hasil dalam pekerjaan. Ordinal 31-32 Y17 Kuantitas pekerjaan Kuantitas hasil dalam pekerjaan. 33-34 Y18 Disiplin waktu Ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas. 35-37
  • 13. 13 Metode Analisis Data Uji Instrumen Menurut Sugiyono (2008:76) : “Uji instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam, maupun sosial yang diamati secara spesifik.” Semua fenomena ini disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan uji instrumen yang terdiri dari : Uji Validitas Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner, mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yang mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total, yang merupakan jumlah tiap skor butir. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan. Reliabilitas bisa juga diartikan. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik statistik cronbach’s alpha. Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai α > 0.60 Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Analisis penelitian ini menggunakan program Structural Equation Modelling (SEM), yang dioperasikan melalui program Analysis of Moment Structure (AMOS). Menurut Bacon dalam Ferdinand (2005:51-52) : “Sebagai sebuah model persamaan, program AMOS telah sering digunakan dalam penelitian manajemen.” Program AMOS adalah salah satu program aplikasi SEM yang sangat “user friendly” sekaligus “powerfull”, bisa menjelaskan masalah-masalah dalam tahap pengukuran, struktur, dapat digunakan untuk menganalisis dan menguji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan PT. Multi Data Palembang (IT Superstore) merupakan perusahaan swasta, yang bergerak di bidang penjualan (retail) untuk produk IT sejak tahun 1987, telah memiliki empat cabang di Sumatera Selatan (MDP IT Superstore, MDP IT Store Dempo, MDP IT Store PSx Mall dan Acer
  • 14. Center Palembang) serta satu cabang di Bengkulu (Bengkulu Branch). Perusahaan ini memiliki IT Superstore terbesar di wilayah Sumatera Selatan. Beralamat di Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang, yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan “MDP IT Superstore”. Berdiri di lahan seluas 6,000 m2 dengan gedung dua lantai seluas 11,000 m2, menjadikan MDP IT Superstore sebagai pusat penjualan, perbaikan, dan pelatihan komputer di Kota Palembang. 14 Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), yang berjumlah 191 orang, dengan Seluruh populasi dijadikan sebagai responden, atau menggunakan metode sensus. Dari 191 kuesioner yang disebar diperoleh sebanyak 188 buah kuesioner yang telah diisi lengkap oleh para responden untuk dianalisis. Secara umum responden dalam penelitian ini dapat dikategorikan dan dijelaskan sebagai berikut : Tabel 2 : Kategori Responden Jabatan Analisis Data Penelitian Uji Validitas Pengujian validitas data hasil penelitian untuk setiap butir skor kuesioner adalah sebagai berikut : Jumlah Responden Direktur 1 General Manager 2 Manager 7 Staff 11 Operasional 170 TOTAL 191 Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 96 Wanita 95 TOTAL 191 Pendidikan Jumlah Responden SMU/ Sederajat 116 D-I 8 D-III 11 S-1 55 S-2 1 TOTAL 191 Masa Kerja (Tahun) Jumlah Responden <5 112 5-10 49 10-15 17 15-20 7 >20 6 TOTAL 191
  • 15. Tabel 3 : Standardized Regression Weights (Uji Validitas) N=188 Estimate Noted Y5 <--- Kompetensi 0.664 Valid Y4 <--- Kompetensi 0.771 Valid Y3 <--- Kompetensi 0.756 Valid Y2 <--- Kompetensi 0.720 Valid Y1 <--- Kompetensi 0.674 Valid Y10 <--- Motivasi 0.714 Valid Y9 <--- Motivasi 0.684 Valid Y8 <--- Motivasi 0.706 Valid Y7 <--- Motivasi 0.703 Valid Y6 <--- Motivasi 0.699 Valid Y15 <--- Kepuasan 0.714 Valid Y14 <--- Kepuasan 0.685 Valid Y13 <--- Kepuasan 0.710 Valid Y12 <--- Kepuasan 0.702 Valid Y11 <--- Kepuasan 0.695 Valid Y16 <--- Prestasi 0.652 Valid Y17 <--- Prestasi 0.681 Valid Y18 <--- Prestasi 0.997 Valid 15 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas data hasil penelitian untuk variabel independent dan dependent adalah sebagai berikut : Tabel 4 : Reliability Statistics Variabel No Variable Reliability Statistics Noted N of Items Cronbach's Alpha 1 Kompetensi (X1) 5 0.812 Reliable 2 Motivasi (X2) 5 0.828 Reliable 3 Kepuasan (X3) 5 0.846 Reliable 4 Prestasi (Z) 3 0.748 Reliable
  • 16. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Keterangan : Y1 Pengetahuan Y10 Kondisi kerja Y2 Keterampilan Y11 Pimpinan Y3 Pengalaman kerja Y12 Kesempatan untuk maju Y4 Konsep Diri Y13 Hubungan Karyawan Y5 Karakter Y14 Kontribusi Pekerjaan Y6 Gaji yang diterima Y15 Pekerjaan itu sendiri Y7 Promosi Y16 Kualitas pekerjaan Y8 Tunjangan Y17 Kuantitas pekerjaan Y9 Rasa aman Y18 Disiplin waktu Gambar 3 : Analisis Data SEM Amos-21 Dari Gambar 3 di atas memberikan informasi rangkuman hasil pengujian GOF (Goodness-of-fit) pada model hasil penelitian. Kriteria di atas dapat kita gunakan untuk evaluasi model. Evaluasi model dapat disimpulkan berdasarkan rangkuman hasil pengujian GOF (Goodness-of-fit). 16
  • 17. Indeks pengujian kelayakan model pada penelitian yang menggunakan metode analisis 17 SEM adalah sebagai berikut : Tabel 5 : Goodness-Of-Fit (GOF) Model Goodness-Of-Fit (GOF) Hasil Analisis Cut Off Value Evaluasi Model Chi-square = 157.636 P = 0.050 Probabilitas P ≥ 0,05 Baik 2  GFI 0.93 GFI > 0.90 Baik cmin/df 1.213 cmin/df ≤ 2.0 Baik AGFI 0.908 AGFI ≥ 0.90 Baik TLI 0.975 TLI ≥ 0.95 Baik CFI 0.978 CFI ≥ 0.95 Baik RMSEA 0.03 RMSEA ≤ 0.08 Baik Pengujian Regression Weights (Probability) untuk mengetahui pengaruh signifikan antar variabel adalah sebagai berikut : Tabel 6 : Regression Weights (Probability) Estimate S.E. C.R. P Label Prestasi <--- Kompetensi .285 .065 4.353 *** Prestasi <--- Motivasi .161 .053 3.073 .002 Prestasi <--- Kepuasan .142 .051 2.759 .006 Dari Tabel 6 diatas, dapat ditulis persamaan strukturalnya sebagai berikut : Prestasi = 0.285*Kompetensi + 0.161*Motivasi + 0.142*Kepuasan Uji t dimaksudkan untuk menguji apakah variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Hipotesis : H0 : Variabel independent secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependent.
  • 18. H1 : Variabel independent secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap 18 variabel dependent. Dasar Pengambilan Keputusan  Jika nilai probabilitas (nilai sig) > 0.05 atau thitung < ttabel ; maka H0 diterima  Jika nilai probabilitas (nilai sig) < 0.05 atau thitung > ttabel ; maka H0 ditolak. Keputusan dan Pembahasan : 1. Pada Tabel 6 diketahui bahwa variabel kompetensi dengan nilai P = *** < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel independent kompetensi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Hal ini sesuai dengan Teori Model Gunung Es (Iceberg Model), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kompetensi kerja. Teori ini dikemukakan oleh Spencer & Spencer dalam Wijayanto, et al (2011:82) : “Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan manusia yang ditemukan saat praktek, serta dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses superior dengan yang biasa-biasa saja di tempat kerja. Kompetensi berada pada tingkatan niat intent dan tindakan yang dapat memberikan hasil di tempat kerja.” Dari nilai konstruk pada Gambar 3, untuk kompetensi di ketahui bahwa dimensi konsep diri sebesar (λ4 = 0.77), yang paling besar mempengaruhi kompetensi karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Konsep diri merupakan Soft Competency merupakan kompetensi yang sulit diamati dan sulit dikembangkan namun bisa dipelajari, yang terdiri dari; motif (motive), karakter (trait) dan konsep diri (self concept). Menurut Wijayanto, et al (2011:87) : “Konsep diri, lingkungan keluarga, serta sosial dimana individu tumbuh berpengaruh terhadap pembentukan mutu diri (karakteristik mendasar) yang terkait dan sulit untuk dipisahkan dengan kompetensi lunak. Kompetensi lunak lebih nyata mempengaruhi
  • 19. kinerja dibandingkan dengan kompetensi keras, meskipun keduanya berkontribusi terhadap kinerja karyawan.” Dimensi ini paling nyata pembentuk kompetensi lunak karyawan. Efektivitas dalam bekerja, menghargai waktu dan komitmen untuk fokus mencapai tujuan hidupnya, mengarahkan individu bersangkutan lebih efektif mempelajari apa yang diperlukan untuk pencapaian tujuan hidupnya, yang pertama diperlukan sudah barang tentu adalah adanya kejelasan tujuan hidup yang memberikan gambaran tentang langkah-langkah apa yang harus dilalui dan perilaku apa yang harus diperankan, agar semakin dekat kepada pencapaian tujuan hidupnya. Di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), soft competence dominan mempengaruhi prestasi kerja karyawan, walaupun sebenarnya secara pengalaman kerja karyawan masih relatif rendah < 2 tahun. Hal ini bisa dipahami bahwa dalam melakukan kegiatan operasional penjualan pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore), pengalaman dalam menjual bukan menjadi faktor penentu pada pencapaian target penjualan, namun lebih dibutuhkan konsep diri, disiplin dan fokus terhadap pelanggan, sehingga bisa mendapatkan hasil penjualan yang lebih baik. Di industri penjualan (retail) modern kemampuan interpersonal (soft skill) sangat menunjang keberhasilan dalam penjualan dan pencapaian target, yang merupakan prestasi kerja karyawan tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Kongnawang (2010:164) pada perusahaan retail : “There was a significant correlation between the hygiene factors in working conditions, interpersonal relations, company policies and administration, salary or incomes and technical supervisor had the correlation to the major motivation of achievement working in retailing stores throughout Thailand.” : (“Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor hygiene; di kondisi kerja, hubungan interpersonal, kebijakan perusahaan dan administrasi, gaji atau pendapatan dan pengawasan teknis yang memiliki korelasi terhadap motivasi berprestasi karyawan yang bekerja di toko-toko ritel di seluruh Thailand.”) 2. Pada Tabel 6 diketahui variabel motivasi nilai P = 0.002 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel independent motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif 19
  • 20. dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Kondisi ini merujuk pada Two Factor Theory Herzberg dan Teori Motivasi Berprestasi McClelland (Achievement Motivation Theory), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang motivasi kerja, yang dikaitkan dengan kebutuhan seseorang dalam mencapai prestasi. Achievement Motivation Theory dikemukakan oleh McClelland dalam Robbins, S dan Judge, T.A. (2008:225) “McClelland menjelaskan tiga motif atau kebutuhan utama yang relevan di tempat kerja 20 yaitu ; “Need for Achievement (nAch), kebutuhan untuk berprestasi, yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dari pada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi.” Kebutuhan merupakan dasar dalam teori motivasi. Pendapat McClelland di atas didasarkan pada tiga kebutuhan dalam diri manusia, yang didefinisikan sebagai kebutuhan untuk melebihi, mencapai standard-standard, berusaha keras untuk berhasil. Dari Gambar 3, nilai konstruk model untuk motivasi di ketahui bahwa dimensi promosi (λ7 = 0.78) yang paling besar mempengaruhi motivasi karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Menurut Herzberg dalam Sriwidodo & Haryanto (2010:51) : “Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja diterjemahkan secara sederhana, yaitu dengan cara membaginya ke dalam dua golongan besar yang terdiri dari; faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing, dan faktor ekstrinsik yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah kesempatan meraih kemajuan atau promosi.” Promosi adalah kesempatan dimana seseorang dapat memperbaiki posisi jabatannya. Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain, yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Hal ini memiliki nilai karena merupakan bukti pengakuan terhadap prestasi kerja yang dicapai seseorang. Seseorang yang dipromosikan pada umumnya
  • 21. dianggap mempunyai prestasi yang baik, dan juga ada beberapa pertimbangan lainnya yang menunjang. 3. Pada Tabel 6 diketahui variabel kepuasan nilai P = 0.006 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel independent kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Teori Kepuasan Kerja Judge & Robbins serta Model Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja (Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model), digunakan sebagai grand theory untuk menjelaskan konsep teori secara umum tentang kepuasan kerja. Teori ini dikemukakan oleh Judge, et al (2001:378) : “Model 1 : Job Satisfaction Causes Job Performance, this model posits a causal effect of job satisfaction on job performance. This probably the oldest specification of the relationship and is often attributed to the human relations movement. As G Strauss [1968:264] commented; Early human relationists viewed the morale-productivity relationship quite simply, higher morale would lead to improved productivity. This model is implicitly grounded in the broader attitudes literature in social psychology. This premise that attitude lead to behavior is a prominent theme in the literature, and most attitude researchers assume that attitudes carry with them behavioral implications.” : (“Model 1: Kepuasan Kerja Penyebab Prestasi Kerja, model ini berpendapat bahwa adanya efek kausal antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja. Model ini mungkin merupakan spesifikasi tertua dari model hubungan tersebut, dan sering dikaitkan dengan gejolak hubungan pada manusia. Seperti yang dikemukakan juga oleh G Strauss [1968:264] hubungan antara semangat / kepuasan dengan produktivitas cukup sederhana, yaitu semangat / kepuasan yang tinggi akan menyebabkan tingginya produktivitas. Model ini secara implisit didasarkan pada luasnya kajian dalam psikologi sosial. Pendapat ini juga menyatakan bahwa sikap yang menyebabkan perilaku merupakan topik yang penting dalam kajian literatur, dan sebagian peneliti berasumsi bahwa sikap akan membawa ke implikasi perilaku.”) 21
  • 22. 22 Menurut Robbins (2007:183) : “Mengemukakan bahwa efek kepuasan kerja terhadap prestasi kerja sebagai berikut : Kepuasan dan Produktivitas mempunyai hubungan positif atau searah, yaitu apabila kepuasan tinggi maka produktivitas juga akan tinggi, dan apabila kepuasan rendah maka produktivitas juga akan rendah, yang artinya bahwa organisasi-organisasi dengan karyawan yang terpuaskan cenderung lebih efektif dari pada organisasi dengan karyawan yang kurang terpuaskan.” Dari nilai konstruk model pada Gambar 3, untuk kepuasan di ketahui bahwa dimensi hubungan karyawan (λ13 = 0.71) dan pekerjaan itu sendiri (λ15 = 0.71), yang paling besar mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Hal ini mendukung teori yang diungkapkan oleh Herzberg dalam Robbins, S dan Judge, T.A. (2008:227) : “Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja diterjemahkan secara sederhana, yaitu dengan cara membaginya ke dalam dua golongan besar yang terdiri dari; faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing, dan faktor ekstrinsik yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah; (1) keberhasilan; (2) pengakuan; (3) sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang; (4) kesempatan meraih kemajuan; (5) pertumbuhan. Faktor hygiene yang menonjol adalah; (1) kebijakan perusahaan; (2) supervisi; (3) kondisi pekerjaan; (4) upah/gaji; (5) hubungan dengan rekan sekerja; (6) kehidupan pribadi; (7) hubungan dengan para bawahan; (8) status; (9) keamanan. 4. Pada Tabel 6 dan Gambar 3, diketahui Estimate Value variabel independent kompetensi sebesar (0.285), dan nilai konstruk model (β1 = 0.36) merupakan nilai terbesar dibandingkan variabel independent motivasi dan kepuasan yang mempengaruhi variabel dependent prestasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independent kompetensi kerja memiliki pengaruh yang dominan terhadap variabel dependent prestasi kerja. Hal ini menunjukkan juga bahwa hipotesis bisa diterima.
  • 23. Bisa dipahami bahwa produk IT (computer, gadget, component, accesories), merupakan produk yang menggunakan teknologi tinggi (hi-tech), sehingga dibutuhkan kompetensi/ pengetahuan karyawan yang memadai tentang produk tersebut serta dibutuhkan disiplin diri dan menghargai waktu dalam pencapaian target penjualan sebagai bentuk prestasi kerja karyawan pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sofat Surbhi (2012:1) : “The efficiency of an employee depends on two factors, first is the level of ability to do a certain work and second is the willingness to do the work. Ability can be acquired by proper education and training, but the willingness to do work can be created by motivation.” : (“Efisiensi/ hasil kerja karyawan tergantung pada dua faktor, pertama adalah tingkat kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu dan yang kedua adalah kemauan mereka untuk bekerja. Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, tetapi kemauan untuk bekerja hanya bisa diwujudkan dengan adanya motivasi.”) 5. Pada Tabel 6, diketahui untuk variabel independent kompetensi nilai P = *** (angkanya di bawah 0.01), motivasi nilai P = 0.002 dan kepuasan nilai P = 0.006 yang mempengaruhi variabel dependent prestasi, ini bermakna signifikan pada taraf nyata (level of signifikacance) 0.01 yang tentunya lebih baik dari pada taraf nyata 0.05, secara parsial variabel independent berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel dependent, Secara logic statistic menyatakan bahwa semua variabel independent secara simultan mempengaruhi variabel dependent sebesar (ϕ = 0.78) pada taraf nyata (level of signifikacance) 0.01, seperti yang tertera pada Gambar 3 di atas. Hal ini menunjukkan juga bahwa hipotesis bisa diterima. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). Hal ini memperkuat konsep teori yang dikemukakan oleh Spencer & Spencer tentang kompetensi, Achievement Motivation Theory dikemukakan oleh McClelland dan Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model yang dikemukakan oleh Judge, et al. Semakin tinggi kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja karyawan maka akan semakin tinggi prestasi yang bisa dicapai karyawan tersebut. 23
  • 24. Nilai konstruk model pada Gambar 3, diketahui juga bahwa hubungan antara kompetensi dengan motivasi dan hubungan antara motivasi dengan kepuasan kerja adalah signifikan negatif atau tidak searah (-0.10 dan -0.08). Ini berarti bila kompetensi dan kepuasan kerja yang tinggi tidak meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hal ini berbeda dengan hubungan antara kompetensi dan kepuasan kerja yang berpengaruh signifikan positif sebesar (0.04). Kompetensi yang tinggi akan menyebabkan kepuasan kerja karyawan juga meningkat. Penilaian prestasi kerja karyawan di PT Multi Data Palembang (IT Superstore) dari Gambar 3 diukur melalui tiga dimensi pengukuran kinerja yaitu pencapaian kualitas hasil kerja (ζ16 = 0.52), pencapaian kuantitas hasil kerja (ζ17 = 0.48), dan disiplin waktu kerja (ζ18 = 1.00). Berdasarkan nilai konstruk model pada Gambar 3, dapat diketahui bahwa prestasi kerja karyawan yang dominan dilihat oleh atasannya adalah melalui ketepatan/ disiplin waktu dalam penyelesaian tugas mereka. Melalui analisis interaksi antar model pada metode SEM, dapat diketahui bahwa variabel independent kompetensi kerja yaitu (konsep diri) yang juga paling dominan dalam mempengaruhi prestasi kerja karyawan di PT Multi Data Palembang (IT Superstore). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara parsial variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Secara simultan variabel kompetensi kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja juga mempengaruhi prestasi kerja secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore). a. Kompetensi kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor konsep diri. b. Motivasi kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor promosi. c. Kepuasan kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor hubungan karyawan dan 24 pekerjaan itu sendiri. d. Prestasi kerja paling besar dipengaruhi oleh faktor disiplin waktu. 2. Variabel kompetensi kerja memiliki pengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan, pada PT. Multi Data Palembang (IT Superstore).
  • 25. 25 Saran 1. Hasil penelitian prestasi kerja ini diharapkan akan memberikan feedback yang positif kepada manajemen perusahaan agar : a) Meningkatkan kompetensi kerja karyawan melalui training-training mengenai IT, training interpersonal skill (soft skill), serta menerapkan budaya disiplin waktu di tempat kerja untuk membentuk konsep diri karyawan. b) Memberikan motivasi kepada karyawan melalui promosi jabatan. c) Meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan cara membina hubungan industrial yang baik antar karyawan serta menerapkan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam bekerja, agar karyawan bisa lebih menyenangi pekerjaanya. Kondisi di atas diharapkan bisa meningkatkan prestasi kerja karyawan, sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan. 2. Pada penelitian mendatang diharapkan dapat menjadikan variabel kepuasan kerja sebagai variabel intervening untuk menganalisis lebih jauh mengenai (Job Satisfaction‒Job Performance Relationship Model) Model Teori Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja. DAFTAR PUSTAKA Akter, S. 2012. Employee Satisfaction of Sainsbury’s Store : An Exploratory Study. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 2(8):316-322. Arbuckle, J.L. 2009. Amos 21 User’s Guide. Amos Development Corp, Chicago, USA. As’ad, M. 2004. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri (Edisi Keempat). Liberty, Yogyakarta, Indonesia. Baron, R.A. and J. Greenberg. 2003. Behavior in Organization. Prentice Hall, New Jersey, USA. Chaudhary, N. and B. Sharma. 2012. Impact of Employee Motivation on Performance in Private Organization. International Journal of Business Trends and Technology 2(4):29-35. Chen, W.Y. and M.Y. Chung. 2012. Modelling The Effect of Overseas Adaptation and Competence of Expatriate Manager’s on Job Performance in China. The Journal of Global Business Management 8(2):49-57. Ferdinand, A.T. 2005. Structural Equation Modelling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia. Funmilola, O.F., K.T. Sola, and A.G. Olusola. 2013. Impact of Job Satisfaction Dimensions on Job Performance in A Small and Medium Enterprise in Ibadan, South Western, Nigeria. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 4(11):509-521.