PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
Mendidik Pemimpin Yang Tercerahkan
1. yit’s updates:
Lorem Ipsum Dolor
Sit Amet
Viva Legislativa:
Lebih Akrab Dengan
Dunia Legislatif
Beastudi Pemuda Indonesia:
bersama
lahirkan
Pemimpin
masa depan
indonesia
tangguhe-magz
3. i
pengantar
direktur
Salah satunya dari perjalanan dakwah
Rasulullah Muhammad SAW. Ada satu episode
dalam perjalanan dakwah Rasulullah
Muhammad SAW yang sangat menginspirasi
saya untuk bermimpi besar membangun
peradaban Islam, yaitu episode hijrahnya BELIA
bersama para pengikutnya dari Mekkah ke
Madinah untuk membangun peradaban Islam
atas perintah Allah SWT.
“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah,
niscaya mereka akan mendapatkan di bumi
ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang
banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya
dengan maksud berhijrah karena Allah dan
Rasulnya, kemudia kematian menimpanya
(sebelum sampai ke tempat yang dituju),
maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di
sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.” (QS. An-Nisa:100)
Maha Besar Allah
yang telah memberikan
banyak hikmah dan pelajaran,
Agus Budiyanto
Direktur Utama
Yayasan Indonesia Tangguh
Belajar Dari
Rasulullah S.A.W
Singkat cerita, sesampainya Rasulullah di Madinah,
yang pertama kali beliau lakukan adalah membangun
sebuah masjid. Masjid Nabawi namanya, masjid
berlantai tanah berbatu dengan atap dari pelepah
kurma, saat itu tidak hanya digunakan untuk aktivitas
Shalat saja, tapi juga digunakan sebagai pusat
kegiatan umat Islam seperti pendidikan, kesehatan,
ekonomi, bahkan strategi dakwah (perang). Dari
masjid sederhana itulah lahir pejuang-pejuang Islam
yang tangguh, dan dari masjid sederhana itulah
peradaban Islam yang mendunia dimulai.
Peristiwa itulah yang membuat saya membayangkan
seandainya di setiap kampus yang ada di Indonesia
memiliki satu tempat (asrama) yang digunakan untuk
membina mahasiswa-mahasiswa yang memiliki
semangat tinggi untuk membangun Indonesia, yang
akan lahir pemuda-pemuda tangguh bermental juang
tinggi yang akan membangun peradaban di
Indonesia. Seperti halnya Masjid Nabawi yang
‘melahirkan’ banyak pejuang-pejuang yang berperan
membangun peradaban Islam di muka bumi.
Akhirnya pada awal tahun 2014, saya dan
teman-teman mulai merintis Yayasan Indonesia
Tangguh dengan program pertama Beastudi Pemuda
Indonesia. Dimulai dari sebuah rumah usang yang
kami sewa meski kebingungan harus membayar
dengan apa, mengingat saya dan teman-teman masih
4. ii
belum berpenghasilan karena baru lulus sarjana, tapi
kami terus berdoa pada Allah dan berikhtiar. Kami
yakin akan janji Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 186
berikut ini,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila dia
berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu
memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku,
agar mereka memperoleh kebenaran.”
Dan, Alhamdulillah di tahun pertama, Yayasan
Indonesia Tangguh telah melaksanakan program
Beastudi Pemuda Indonesia di kampus Politeknik
Negeri Jakarta dengan jumlah santri 10 orang
mahasiswa.
Semua santri program ini selama masa karantina
akan mendapatkan fasilitas tahsin dan tahfidz
Al-Qur’an untuk menambah hafalan dan menjadikan
mereka pribadi yang dekat dengan Al-Qur’an, ibadah
harian seperti tahajud, dhuha, dan sholat berjamaah
di masjid juga dibiasakan, bimbingan akademik agar
nilai akademik mereka tetap baik, kajian keislaman
dan kenegaraan untuk membentuk pribadi yang
memiliki pemahaman Islam yang komprehensif dan
memilik pengetahuan kenegaraan yang baik, dan
pelatihan-pelatihan pengembangan diri untuk
membentuk pribadi yang memiliki tujuan hidup yang
dahsyat, khususnya untuk membangun peradaban
Indonesia.
Lebih dahsyatnya lagi, Allah memeberikan bonus
kepercayaan lagi pada Yayasan Indonesia Tangguh
melalui program lainnya yang sebelumnya belum
pernah kami rencanakan. Alhamdulillah pada akhir
Januari, Yayasan Indonesia Tangguh menggulirkan
program Beasiswa Prestasi Nusantara kepada 10
mahasiswa-mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta yang
pintar berprastasi namun kesulitan membayar uang
kuliah. Kemudian Yayasan Indonesia Tangguh juga
ikut terjun langsung memberikan pelayanan Trauma
Healing bagi anak-anak korban kebakaran Tanah
Abang.
Maha Besar Allah, yang di tangan-Nya lah segala
kehendak, yang mengganti siang menjadi malam,
malam mejadi siang, menghidupkan yang mati, dan
mematikan yang hidup, yang sudah mengizinkan
Yayasan Indonesia Tangguh untuk lahir dan
berkiprah dalam membangun peradaban di
Indonesia. Kami yakin, atas izin Allah, mimpi
membangun rumah peradaban di setiap kampus di
Indonesia yang akan melahirkan
pemimpin-pemimpin masa depan yang cerdas dan
dekat dengan Al-Qur’an akan terwujud.
Terimakasih kepada semua donatur yang sudah
mempercayakan donasinya kepada kami. Dengan
terus meningkatnya kepercayaan masyarkat, Yayasan
Indonesia Tangguh akan terus berevolusi menjadi
lembaga sosial yang memiliki kebermanfaatan tidak
hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
5. 1
S
pikiran
pemuda
eperti singa di hutan, ikan paus di lautan, atau
hati pada jasad manusia. Penguasa. Penentu.
Pengendali. Entah itu makhluk dengan posisi
rantai makanan tertinggi, pemilik gelar rangka
terbesar, atau segumpal darah yang
mengendalikan segala perbuatan. Dalam lingkup
manusia yang berkumpul, hidup bersama dan
bermasyarakat, selalu ada pihak yang menjadi
pemeran kata ‘paling’. Paling tinggi, paling depan,
paling besar, dan yang terpenting dalam
kehidupan umat manusia, masyarakat suatu
Negara, pemeran ‘paling’ dalam skenario semesta
adalah manusia-manusia terpilih. Kita sebut
mereka pemimpin, orang yang paling bertanggung
jawab.
Michael H. Hart, seorang sejarahwan dan ilmuwan
astrofisika asal Amerika Serikat menerbitkan buku
berjudul The 100 : A Ranking of the Most Influential
Persons in History, dan menempatkan Muhammad,
sang Nabi terakhir sebagai orang paling
berpengaruh nomor satu dalam sejarah dunia.
Nabi Muhammad merupakan satu-satunya
Mendidik
Pemimpin yang
Tercerahkan
Safira Chairunnissa
6. 2
manusia dalam sejarah yang berhasil meraih
sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama
maupun ruang lingkup duniawi. Ia menegakkan
dan menyebarkan salah satu agama terbesar di
dunia, Agama Islam. Pada saat yang bersamaan, ia
tampil sebagai seorang pemimpin yang tangguh
dan efektif. Terbukti, pengaruhnya masih tetap
berakar dan tertanam kuat dalam peradaban
setelahnya.
Siapapun merindukan pemimpin yang adil, jujur,
bijaksana, tangguh dan sederet sifat mulia yang
memang seharusnya dimiliki orang-orang pilihan.
Pemimpin adalah mereka yang terpilih, bukan
yang memaksa dipilih. Atas rekam jejak yang ada,
para pemimpin yang adil dan tangguh biasanya
justru lahir dari keengganan, bukan gelora; dari
kegamangan, bukan kesungguhan; dari ketakutan,
bukan semangat; dari penolakan, bukan
keinginan; dan dari keterpaksaan, bukan kerelaan.
Ya, karena memimpin berarti mengambil amanah
langit dan meletakkannya di pundak. Menampung
buih lautan, menjadi bangunan gubuk bagi dirinya
sendiri, dan menjelma istana bagi orang lain.
Namun demi menjawab tantangan zaman yang
menagih perubahan, atas firman-Nya dalam kitab
suci bahwa nasib suatu kaum tidak akan berubah
kecuali ada upaya sendiri untuk merubahnya,
maka setiap kita adalah pemimpin. Kita
bertanggung jawab atas diri kita, untuk kemudian
meleburkan berbagai tanggung jawab di sekitar
menjadi kekuatan besar perubahan global. Negeri
ini butuh pemimpin yang berisi, sementara
menuangkan isi selalu membutuhkan proses diisi.
Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya
pendidikan dalam ilmu kepemimpinan.
Selain terdidik, kita membutuhkan pemimpin yang
tercerahkan. Seperti Soekarno dan Hatta, seorang
insinyur dan ahli ekonomi yang tercerahkan
karena mereka memilih berjuang memerdekakan
bangsanya. Padahal pada masa itu mereka bisa
hidup tenang dan nyaman jika bekerjasama
dengan penjajah berkat tingginya pendidikan
mereka. Saat ini banyak pejabat yang terdidik,
namun belum tercerahkan untuk terus melayani,
tidak korupsi, dan layak diteladani. Saat kesadaran
akan urgensi pendidikan kepemimpinan kian
dipahami, bukan tidak mungkin pemimpin yang
relijius (Islami), cerdas prestatif, memiliki jiwa
kepemimpinan, dan rasa sosial yang tinggi akan
segera hadir memenuhi kursi setiap lini terkecil
hingga yang paling besar bangsa kita, Indonesia.
Pada akhirnya manusia cerdas adalah mereka
yang tahu siapa dirinya. Bertanggung jawab atas
kepemimpinannya terhadap diri sendiri. Sejatinya,
entah itu Presiden atau Ketua RT, keduanya
tetaplah warga Negara; pelayan. Seperti halnya
manusia, jin dan malaikat, ketiganya tetaplah
ciptaan Tuhan; hamba.
Pada akhirnya manusia cerdas adalah mereka yang tahu siapa
dirinya. Bertanggung jawab atas kepemimpinannya terhadap diri
sendiri. Sejatinya, entah itu Presiden atau Ketua RT, keduanya
tetaplah warga Negara; pelayan. Seperti halnya manusia, jin dan
malaikat, ketiganya tetaplah ciptaan Tuhan; hamba.
7. 3
M
pikiran
pemuda
erupakan suatu keniscayaan bahwa pendidikan
telah menjadi kebutuhan primer umat manusia hari
ini, seakan segala bidang akan menjadi cacat tanpa
keberadaannya. Jika kita berbicara tentang pemimpin,
sudah tentu pendidikan (formal dan informal)
menjadi pena yang menggoreskan cerita luar biasa
dalam kehidupan mereka. Saya percaya, pemimpin
yang baik terlahir dari rahim pendidikan yang benar.
Tidak bisa tidak, dan inilah sebuah kepastian.
Bagaimana membuktikannya? Mari kita berjalan
menyusuri sejarah tokoh Indonesia yang memiliki
pendidikan intelektual dan spiritual seimbang.
Sebelum beranjak lebih jauh, mari melihat
pandangan tentang pendidikan dari seorang tokoh di
negara Brazil, menurut Paulo Freire (1984: 32),
seseorang harus mengembangkan kemampuannya
untuk melihat tantangan-tantangan dari zamannya
serta mampu menumbuhkan kesadaran kritis pada
masyarakat melalui pendidikan, sebab ia menjadi
sebuah hal yang menanamkan nilai-nilai kebaikan
kepada seseorang sebelum berbaur dalam
masyarakat, nilai yang dibutuhkan sebagai seorang
pemimpin.
Pendidikan
yang Melahirkan
Sosok Pemimpin
Milka Anggun
Kini mari kita berjalan menyambangi sejarah salah
seorang tokoh Indonesia yang datang dari Madiun.
Membangun rumah kos ternyata menjadi sarana
pendidikan yang dijalankan di bawah naungan ide
Tjokroaminoto, dan pendidikan agama menjadi salah
satu cara yang digunakan oleh Tjokroaminoto untuk
mengimbangi pendidikan barat yang didapat dari
sekolah-sekolah Belanda (Amelz, 1952: 60). Hebatnya
dengan bimbingan yang penuh, para pemuda
penghuni rumah kos-kosan tersebut dikemudian hari
menjadi tokoh-tokoh berpengaruh di masa-masa awal
kemerdekaan. Di antaranya adalah Soekarno,
Semaun, Alimin, Darsono, Tan Malaka, Musso hingga
Kartosoewirjo. Ialah Tjokroaminoto, yang dengan
pendidikan ia mampu mengisi bangsa dengan
generasi muda yang luar biasa.
Kita beranjak menuju Surabaya, menengok seorang
lelaki luar biasa yang terkenal dengan pekikan
8. 4
semangatnya, "Merdeka atau Mati.
Allahu Akbar!"
Ya, Bung Tomo sungguh beruntung
sebab ia terlahir dari keluarga yang
sangat menghargai pendidikan,
hingga pembawaannya sangat lugas
dan bersemangat. Bung Tomo
menyadari bahwa rasa nasionalisnya
didapatkan pertama melalui
keluarga, terutama dari kakeknya.
Kemudian rasa nasionalisnya pun
bangkit melalui pendidikan yang
ditempuhnya di Kepanduan Bangsa
Indonesia, Bung Tomo mendapat
peringkat Pandu Garuda, yakni
peringkat yang sangat berharga
karena berarti ia menjadi orang
kedua di Hindia Belanda. Di samping
nasionalismenya, ia merupakan
sosok yang shaleh dan taat akan
agama islam. Bung Tomo meninggal
dunia ketika sedang melaksanakan
ibadah haji di Padang Arafah, 7
Oktober 1981. Bung Tomo, dengan
pendidikan ia bela bangsa Indonesia
bersama ketaatan pada Tuhannya.
Selanjutnya, kita melaju kembali
menuju kediaman lelaki hebat yang
lahir dari pulau Sumatra. Kala itu
pelaksanaan pendidikan masih
bersifat tradisional. Apa sebab?
Karena materi pendidikan masih
berorientasi pada pengajian
kitab-kitab klasik. Lelaki ini, meski
tidak puas dengan sistem pendidikan
waktu itu namun ia tetap
mengikutinya dengan baik, ya
menempuh pendidikan di sekolah
diniyah di padang panjang dan
Sumatra Thawalib di Palabek. Ialah
lelaki pengelana yang kita kenal
dengan nama Buya Hamka.
Sejak muda ia dikenal sebagai
seorang pengelana, hingga ayahnya
memberi gelar Si Buyung jauh. Pada
usia 15 tahun ia merantau ke pulau
Jawa dan tertarik untuk menimba
ilmu tentang gerakan sosial politik,
khususnya gerakan Islam modern, ia
pun memulai kursus-kursus di
Yogyakarta. Buya Hamka, dengan
pendidikannya ia bangun Indonesia
sepenuh jiwa.
Ya, itulah beberapa tokoh Indonesia
yang dalam sejarah hidupnya begitu
kental dengan pendidikan yang
benar, yakni kesadaran tinggi akan
kebutuhan ilmu dunia dan akhirat.
Tanpa disadari, pendidikan yang
benar telah membentuk mereka
menjadi pemimpin yang baik bagi
bangsa ini, bukan? Mari tempuh
pendidikan dengan benar dan
bersiap menjadi generasi pemimpin
berikutnya!
YITUpdates
9. Rabu (28/1), Yayasan Indonesia Tangguh menyalurkan
Beasiswa Prestasi Nasional kepada 10 mahasiswa dan
mahasiswa prestatif dari Kampus Politeknik Negeri
Jakarta. Acara penyaluran beasiswa ini dilangsungkan di
Aula lantai dua CODE Margonda dengan menghadirkan
langsung Direktur Yayasan Indonesia Tangguh, Agus
Budiyanto, dan salah satu dewan pembina Yayasan
Indonesia Tangguh, Nining Latianingsih. Turut hadir juga
dalam acara tersebut para tamu undangan dan awak
media yang datang untuk meliput.
Beasiswa Prestasi Nasional merupakan beasiswa yang
diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa pintar dan
prestatif baik dalam bidang akademik maupun non
akademik yang mengalami kesulitan dalam membayar
uang kuliah. Selain mendapatkan dana bantuan biaya
Yayasan Indonesia Tangguh
Salurkan Beasiswa Prestasi Nasional
kuliah, para penerima Beasiswa Prestasi Nasional juga
akan medapatkan pelatihan-pelatihan pengembangan
diri secara berkala, seperti pelatihan jurnalistik dan
pelatihan menyusun proposal hidup. Ini lah yang
membuat Beasiswa Prestasi Nasional berbeda dengan
beasiswa kebanyakan, karena tidak hanya membantu
dalam bentuk uang tapi juga memperhatikan
pengembangan diri para penerima manfaatnya.
Pada tahun-tahun berikutnya, Beasiswa Prestasi
Nasional akan membantu lebih banyak mahasiswa
prestatif dari berbagai kampus di seluruh Indonesia.
Tentunya dengan peran serta seluruh masyarakat
Indonesia yang berdonasi, program ini akan semakin
banyak memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Santri BPI dan BPN
Berkunjung ke
Gedung DPR MPR RI
1
2
10. Santri Program Beastudi Pemuda Indonesia dan Beasiswa
Prestasi Nasional berkesempatan mengunjungi Gedung
Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia di Senayan, Jakarta, melalui
agenda ‘VIVA LEGISLATIVA’ yang diselenggarkan MPM PNJ.
Bertemakan “Membentuk Karakter Legislator Muda dan
Berwawasan Kebangsan Yang Luas”, agenda kunjungan ini
bertujuan memberikan pencerdasan mengenai dunia
legislatif kepada mahasiwa Politeknik Negeri Jakarta.
Kamis, 5 Maret 2015, Yayasan Indonesia Tangguh
menggelar diskusi akademik bertajuk “Ke Luar Negeri
Modal Paper? Bisa!” di Kampus Politeknik Negeri Jakarta.
Diskusi Akademik merupakan program rutin Yayasan
Indonesia Tangguh yang dilakukan di berbagai kampus
dengan tujuan memberikan berbagai pengetahuan di
bidang pendidikan, khususnya bidang penelitian dan
beasiswa, agar mahasiswa-mahasiswa saat ini juga
terbiasa dengan penelitian dan memiliki pengetahuan
tentang tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa.
Bekerja sama dengan UKM Mars Project PNJ, Diskusi
Akademik kali ini menghadirkan Mahasiswa Berprestasi
PNJ jurusan Teknik Sipil tahun 2012 Tri Rahayu dan
Diskusi Akademik
Yayasan Indonesia
Tangguh
Rombongan diterima langsung oleh para pimpinan DPR RI.
Di sana, mereka mendapatkan penjelasan tentang sejarah,
fungsi, dan tugas-tugas anggota DPR RI, berdialog tentang
isu-isu kekinian, dan berkeliling beberapa area gedung DPR
MPR RI.
Dengan adanya kujungan ini, para santri Program
Beastudi Pemuda Indonesia dan Beasiswa Prestasi Nasional
mendapatkan wawasan kenegeraan baru.
Mahasiswa Berprestasi PNJ tahun 2014 Dini Hanifa Karim.
Kedua pembicara menceritakan pengalaman mereka di
bidang penelitian yang sudah mengantarkan mereka
meraih berbagai penghargaan dan bahkan hingga mampu
pergi ke luar negeri bermodal (paper) penelitian.
Diskusi Akademik kali ini sekaligus bagian dari pelatihan
pengembangan diri bagi para santri Program Beastudi
Pemuda Indonesia dan mahasiswa penerima Beasiswa
Prestasi Nasional. Peserta yang hadir sangat antusias
mengikuti Diskusi Akademik ini, banyak dari peserta
tergugah untuk melakukan penelitian-penelitian dan
mengikuti lomba-lomba karya ilmiah.
3
11. 5
utama
kabar
Dengan konsep yang sangat simpel dan sederhana,
program Beastudi Pemuda Indonesia didesain sebagai
program beasiswa berbasis pembinaan mahasiawa
dalam sebuah asrama. Tidak tanggung-tanggung, kami
ingin semua kampus yang ada di Indonesia memiliki
asrama Beastudi Pemuda Indonesia. Yang mana di
dalam asrama tersebut para santri (mahasiswa) akan
mendapatkan program-program unggulan seperti tahsin
dan tahfidz Al-Qur’an, bimbingan akademik, kajian
Beastudi Pemuda Indonesia:
bersama
lahirkan
Pemimpin
masa depan
Agus Budiyanto
Direktur Utama
Yayasan Indonesia Tangguh
Proyek peradaban. Dua kata yang selalu terngiang dalam benak, saat pertama kali tercetus Program
Beatudi Pemuda Indonesia. Tepat satu tahun lalu, program ini mulai dirumuskan secara matang oleh
para pendiri Yayasan Indonesia Tangguh. Program Beastudi Pemuda Indonesia dibuat untuk
melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa yang mampu membawa perubahan bagi
Indonesia. Seperti halnya yang dilakukan Rasulullah semasa hijrah, dengan membangun Masjid
Nabawi dan mejadikannya tempat membina dan melahirkan pejuang-pejuang Islam yang militan
sebagai awal mula tegaknya perdaban Islam yang mendunia.
keislaman dan kenegeraan, dan pelatihan
kepemimpinan secara berkala selama satu tahun.
Dengan program-program asrama yang para santri
dapatkan, maka harapan kami akan tercapai tujuan dari
program Beastudi Pemuda Indonesia yaitu melahirkan
pemuda-pemuda yang relijius, cerdas, berjiwa pemimpin
dan miliki rasa sosial yang tinggi, serta memiliki konsep
hidup yang matang.
12. 6
Relijius
Santri-santri program Beastudi Pemuda Indonesia
akan dibina agar menjadi pemuda yang rejius dan
memiliki pemahaman Islam yang komprehensif.
Program yang akan mereka dapatkan antara lain tahsin
dan tahfidz Al-Qur’an, kajian Islam kontemporer,
tahajud, dzikir pagi berjama’ah, dhuha, shalat berjama’ah
di masjid, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya dikontrol
setiap hari. Dengan demikian, para santri Program
Beastudi Pemuda Indonesia akan terbiasa dengan
ibadah-ibadah harian, mendapat tambahan wawasan
keislaman yang baik, juga menambah hafalan Al-Qur’an
mereka.
Cerdas
Selain relijius, para santri juga akan dibina agar
menjadi pemuda yang cerdas, bukan hanya cerdas
dalam bidang akademik tapi juga memiliki wawasan
pengetahuan umum yang baik. Oleh karenanya, para
santri diberikan bimbingan akademik oleh supervisor
asrama setiap harinya. Mereka diwajibkan untuk belajar
setiap malam minimal satu jam. Selain itu, para santri
juga dituntut untuk membaca minimal satu judul buku
setiap bulan.
Berjiwa Pemimpin dan Memiliki Rasa Sosial yang
Tinggi
Untuk membentuk jiwa kepemimpinan dan rasa sosial,
para santri diwajibkan untuk aktif dalam berbagai
kegiatan kemahasiswaan maupun kemasyarakatan di
kampus maupun dilingkungan masyarakat secara
umum. Selain itu, para santri juga mendapatkan
program kajian kenegaraan setiap dua pekan sekali dan
kunjungan tokoh sebulan sekali untuk mendambah
wawasan mereka tentang kenegaraan. Dengan ini,
mereka akan terbiasa hadir dan berkiprah di
tengah-tengah masyarakat.
Konsep Diri yang Matang
Santri-santri pogram Beastudi Pemuda Indonesia akan
dibentuk menjadi pemuda yang memiliki konsep diri
yang matang, misalnya memikili fisik yang kuat dan
sehat, rapih dalam penjadwalan kegiatan sehari-hari,
dan memiliki rencana hidup yang jelas selama beberapa
tahun ke depan; khususnya untuk mewujudkan
mimpi-mimpi besarnya untuk Indonesia.
Alhamdulillah, di tahun pertamanya program Beastudi
Pemuda Indonesia sudah terlaksana di Kampus
Politeknik Negeri Jakarta dengan satu asrama laki-laki
berjumlah 10 orang. Mimpi besar kami, program
Beastudi Pemudai Indonesia ada di semua kampus
yanga ada di Indonesia. Sehingga bukan hal yang
mustahil peradaban Indonesia yang lebih baik akan
terwujud.
Atas bantuan semua orang, mimpi besar untuk
melahirkan ribuan pemimpin masa depan melalui
program Beastudi Pemuda Politeknik akan segera
tewujud, bersama-sama. Dan peradaban Indoneisa yang
lebih baik akan terwujud, insya Allah.
13. 7
santri
Yanwar Firmansyah
Merintis
PNJTV
seputar
Yanwar Firmansyah lahir pada 13 Januari 1995 di
sebuah kota di ujung Jawa Barat, salah satu kota yang
disebut kota wali. Ia menempuh pendidikan formal dari
SD hingga SMA dengan baik, dengan berbagai prestasi
baik akademik maupun non akademik. SDN II
kabupaten Cirebon, SMPN 4 kota Cirebon, SMAN 9
Cirebon, adalah sekolah yang ia tempuh. Prestasi yang
ia dapatkan sewaktu di SMA adalah Juara Umum Cerdas
Cermat Agama dan Juara 3 Cerdas Cermat Umum.
Tidak kalah penting, ia pernah menjadi ketua umum
atau pradana dalam organisasi
Kepramukaan.
Karakteristik yang power full, visioner,
dan memiliki tekad yang kuat membuat
Yanwar tergerak hijrah ke kota Depok
untuk menempuh pendidikan yang lebih baik dengan
melanjutkan kuliah di Politeknik Negeri Jakarta. Cita-cita
yang ingin ia capai yaitu memiliki sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang multimedia dan penyiaran
televisi atau radio. Hal ini sesuai dengan jurusan yang
diambilnya yaitu Teknik Elektro program studi Teknik
Telekomunikasi.
Pada tanggal 17 Agustus 2013 lalu ia masuk dan
enjajaki kampus Politeknik Negeri Jakarta. Dengan
bangga dan semangat yang membara ia beradaptasi
dengan cepat. Didorong oleh bakat dan visi yang
dimilikinya ia pun mengikuti banyak kepanitiaan dan
bebagai organisasi, termasuk himpunan dan UKM.
Suatu saat ia memikirkan sesuatu yang berbeda
untuk kampus tersebut, yang bertujuan membuat
Politeknik Negeri Jakarta menjadi lebih baik dan harum
namanya di masyarakat luas. Ia mulai mengajak
beberapa temannya untuk merintis sebuah
komunitas media dengan nama PNJTV.
Visinya adalah ‘menjadikan media
informasi dan multimedia utama yang
berintegrasi, berwawasan, bermanfaat, dan
sebagai tuntunan masyarakat sehingga dapat
mengharumkan nama baik kampus’. Tujuan lainya
yakni ‘sebagai sayap informasi yang akurat, tepat,
bermanfaat, dan terpercaya’. Target kedepan ialah
mempersiapkan komunitas PNJTV menjadi BO (badan
otonom), memberikan siaran yang berkualitas, serta
menjadi media partner. Sampai saat ini PNJTV masih
terus berkarya dan selalu mengevaluasi kinerjanya agar
menjadi media yang profesional.
14. 8
DONASI VIA BNI
Iuran donatur 50.000Rp
Sheila 50.000Rp
Iuran donatur 100.000Rp
Lisa 200.000Rp
Iuran donatur 50.000Rp
Iuran donatur 200.000Rp
Total Donasi Via Bank BNI 650.000Rp
DONASI VIA MANDIRI
Suluh Kartiko 50.000Rp
Intan Mustabsyiroh 2.000.000Rp
Safira Chairunnissa 100.000Rp
Firdha Febriyanti Hasanah 100.000Rp
Rama Hidayat 150.000Rp
Vera Dwianggraeni 350.000Rp
Yanuar Setyadi 50.000Rp
Prma CR Transfer 50.000Rp
Anonim 250.000Rp
Markana 100.002Rp
Muzamil R 100.000Rp
Mety Parmiati 150.000Rp
Prma CR Transfer 200.000Rp
Muammar Hafizh Fa'iq 200.000Rp
Widya Megasari 100.000Rp
Anonim 1.000.000Rp
Hashif Ibadurrahman 600.000Rp
Rizka Adheliana 100.000Rp
Annurfal S 400.000Rp
Anonim 50.000Rp
Dini Hanifa 50.000Rp
ATMB Transfer 50.000Rp
Safira Chairunnissa 100.000Rp
Total Donasi Via Bank Mandiri 6.300.002Rp
TOTAL DONASI BULAN APRIL 6.950.002Rp
Laporan Penerimaan Donasi
April 2015
15. Terima Kasih!
Atas segala dukungan anda kepada kami.
Proyek Peradaban ini takkan mungkin tumbuh dan berbuah,
tanpa uluran tangan kita bersama.
Semoga Allah yang Maha Pemurah membalas semua kebaikan
yang telah kita lakukan untuk terwujudnya cita besar ini.
jangan
lewatkan!
keep on
supporting
us&spread it