3. Generasi muda terjemahan dari Young Generation
yaitu mereka yang secara biologis masih berusia
muda (15-40). Mereka adalah young citizen yang
memiliki kedudukan penting. Pertama, pelanjut
keturunan, pelanjut agama, pelanjut bangsa dan
negara. Kedua, pewaris kekayaan alam
Indonesia, pewaris nilai-nilai luhur budaya
bangsa, pewaris agama, pewaris bangsa dan
negara. Ketiga, calon pemimpin
masyarakat, pemimpin agama, pemimpin bangsa
dan negara. Benjamine Fine dalam bukunya
1.000.000 Deliquents, mengatakan "a generation
who will one day become our national leader".
Maka, generasi muda memiliki posisi penting hari
ini dan di masa depan.
4. Oleh karena itu, generasi muda harus dipersiapkan dan
mempersiapkan diri. Pertama, memiliki iman yang kuat
dan akhlak mulia. Sejak kecil, mereka harus dididik dan
diperintahkan untuk belajar agama, menghayati serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari serta
mendidik mereka untuk berprilaku baik kepada
Tuhan, kepada kedua orang tua, famili dan lingkungan
pergaulan dan di masyarakat.
Kedua, mempunyai ilmu pengetahuan dan kepakaran.
Sejak kecil, mereka harus dilatih, dididik dan diajarkan
berbagai ilmu pengetahuan. Selain itu, harus
dipersiapkan dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi kehidupan yang makin lama makin
kompetitif dengan memiliki kepakaran dalam bidang
yang diminati seperti kepakaran di bidang
komputer, kepakaran dalam berpidato, kepakaran di
bidang keuangan dan sebagainya.
5. Ketiga, memiliki idealisme dan nasionalisme. Generasi
muda sebagai pewaris, pelanjut dan calon
pemimpin, mau tidak mau harus memiliki idealisme
yaitu cita-cita untuk membangun dan memajukan
masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Selain itu, generasi muda penting
pula memiliki nasionalisme, yaitu cinta terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia.
Keempat, merasa memiliki bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Generasi
muda, harus merasa memiliki bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diwujudkan dengan
menjaga, merawat, memelihara dan melindungi bangsa
dan negara Indonesia dari penjajahan dan penguasaan
ekonomi dan kekayaan alam Indonesia oleh pihak lain.
6. Kelima, merasa bertanggungjawab terhadap kemajuan
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Generasi muda, suka tidak suka dan mau tidak mau
harus merasa bertanggung jawab terhadap kemajuan
masyarakat, bangsa dan NKRI. Mereka tidak boleh
membiarkan masyarakat, bangsa dan NKRI seperti
sekarang. Mereka berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk memajukan masyarakat, bangsa dan
negara.
Generasi muda sebagai bagian dari masyarakat, bangsa
dan negara, harus berjuang bersama masyarakat untuk
mewujudkan tujuan Indonesia merdeka yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan bangsa.
7. Memiliki Wawasan Kebangsaan
Bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai krisis.
Setelah bangsa Indonesia terjerembab ke dalam krisis
multi dimensi, yang bermula dari krisis perbankan, yang
kemudian berlanjut dengan krisis ekonomi, dan
akhirnya melahirkan Orde Reformasi, maka bangsa
kita lambat laun mengalami krisis kepercayaan diri (self
confidence), krisis hormat diri (self esteem).
Wujudnya kita berorientasi penuh kepada barat setelah
di mulai di masa Orde Baru dengan melakukan
amandemen UUD 1945 serta membuat UU yang
sepenuhnya mengacu kepada Amerika Serikat, bahkan
melebihi dari itu.
8. Pada hal apa yang baik dan cocok di barat, belum
tentu cocok dan sesuai dengan Indonesia yang
memiliki agama, budaya, adat-istiadat, dan tingkat
pendidikan yang amat berbeda dengan barat.
Untuk mengembalikan bangsa Indonesia ke
mainstream utama sesuai pembukaan UUD
1945, maka diperlukan pemahaman wawasan
kebangsaan. Setelah dipahami, diharapkan ada
penghayatan dan pengamalan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Apa itu wawasan kebangsaan?
9. Pengertian Wawasan yang dikutip dari Smart and Good
Education (http://dadamra.blogspot.com/2013/03/
adalah kemampuan memahami cara memandang suatu
konsep tertentu yang di refleksikan dalam prilaku
tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang
terkandung didalamnya. Kebangsaan: Tindak
tanduk, kesadaran, dan sikap yang memandang dirinya
itu sebagai suatu kelompok bangsa yang sama dengan
keterikatan sosio-kultural yang disepakati bersama.
Wawasan Kebangsaan : Sudut pandang atau cara
memandang yang mengandung kemampuan sesorang
atau kelompok orang untuk memaknai keberadaan
jatidirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup
bangsanya (Ideologi dinamis) dalam lingkungan
internal; sejarah, geografis, ideologi, yang dapat
menjiwai bangsa. Awal pemikiran pelajar STOVIA:
usaha meraih kemajuan bersama melalui persatuan
organisasi.
10. Pemahaman dan Pengamalan
Dari pengertian tentang wawasan
kebangsaan, maka yang sangat penting
dipahami, dipelihara, dirawat, dijaga dan diamalkan
oleh seluruh bangsa Indonesia adalah:
1. Ideologi negara
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Konsep Wawasan Kebangsaan Sebagai Acuan
4. Kekayaan Bangsa Indonesia
Jika berbicara tentang falsafah atau ideologi bangsa
Indonesia, maka tidak lain dan tidak bukan adalah
Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.
11. Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila digali dari
akar budaya Indonesia yang mengandung nilai-nilai
luhur yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia sejak
zaman dulu. Nilai-nilai itu antara lain nilai agama, adat
istiadat dan perjuangan untuk melepaskan diri dari
segala bentuk penjajahan.
Nilai-nilai ini mengkristal dalam rumusan Pancasila
sebagai perwujudan filsafat kehidupan masyarakat
Indonesia. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan
pencerminan dari masyarakat Indonesia yang sangat
religius (hablun minallah), . Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab mencerminkan hubungan manusia
dengan manusia (hablun minannas). Begitu juga
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin Himat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan keadilan Sosial bagi
12. Rumusannya merupakan suatu pandangan hidup yang
diyakini bangsa Indonesia sebagai suatu kebenaran
yang dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa. Idealisme
itu bersifat abstrak yang kemudian dijadikan sebagai
ideologi nasional.
Untuk mengaplikasikan Pembukaan UUD 1945 dan
Pancasila, maka dirumuskan UUD 1945 dan seterus
UU, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, dan Peraturan Daerah.
Semua UU dan turunannya, harus merujuk kepada roh
dan nafas dari Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.
Masalah kita sekarang, banyak UU dan turunannya
tidak merujuk kepada roh, spirit dan semangat
Pembukaan UUD 1945, dan Pancasila.
13. Kesimpulan
Generasi muda adalah harapan dan masa depan
Indonesia. Oleh karena itu, sejak kecil mereka
harus dibina, dididik dan dilatih untuk
mengetahui, memahami, menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang diimani.
Begitu pula, amat penting dan diperlukan oleh
generasi muda mengetahui arti wawasan
kebangsaan seperti Pembukaan UUD
1945, Pancasila serta UUD 1945, dan terusmenerus ditingkatkan pemahaman, penghayatan
dan pengamalan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
14. Selain itu, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan Pancasila dalam perspektif dua
dimensi sangat penting yaitu Ketuhanan yang Maha
Esa yang berdimensi Hablun minallah (Hubungan
manusia dengan Tuhan) dan keempat sila dari
Pancasila mengandung dimensi hablun minannaas
(hubungan sesama manusia) yang harus
diperjuangkan oleh generasi muda untuk diamalkan
oleh segenap bangsa indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
* Tulisan singkat ini merupakan makalah yang akan
dipresentasikan dalam program Kesbangpol DKI
Jakarta, 26 November 2013, di Hotel Grand
Mutiara, Cipayung-Bogor, Jawa Barat.