Satuan batuan di daerah penelitian terdiri atas empat satuan, yakni Breksi, Tuf, Lava Andesit, dan Endapan Aluvial. Enam sumur terindikasi intrusi air laut berdasarkan nilai TDS antara 1261-4033 ppm. Sejarah geologi meliputi empat periode formasi batuan dan intrusi air laut Holosen.
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
1. ANALISIS KONDISI HIDROGEOLOGI
KAWASAN PANTAI MUTUN,
KABUPATEN PESAWARAN,
PROVINSI LAMPUNG
AHMAD FAIRUZ APRISNA – 12016013
TUGAS AKHIR B
Dosen Pembimbing: Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
1
4. Latar Belakang
• Mayoritas penduduk memanfaatkan air tanah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
• Sementara ada indikasi intrusi air laut telah terjadi di pemukiman
penduduk dekat pantai.
• Belum adanya penelitian yang khusus menelaah intrusi air laut di
daerah penelitian.
4
5. Tujuan Penelitian
• Menentukan tatanan geologi di Kawasan Pantai Mutun
• Memetakan kondisi hidrogeologinya, serta
• Menentukan persebaran intrusi air laut di akuifer tak tertekan (akuifer
dangkal).
5
6. Lokasi Penelitian
Peta lokasi daerah penelitian
• Berlokasi di daerah Kota
Bandarlampung dan Kabupaten
Pesawaran.
• Koordinat UTM 9395200-9389000 mN
dan 524300-529500 mE zona 48S
• Luas: 32,24 km2 (6,2km x 5,2km).
• Elevasi: 0-432 mdpl.
6
7. Diagram Alir
Tahap Analisa Data
Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir
Tahap Pemetaan
Tahap Persiapan
Keterangan
Mulai/Selesai
Proses
Masukan/Keluaran
7
14. Stratigrafi
Daerah penelitian dibagi menjadi empat
satuan batuan (dari tua ke muda):
• Satuan Breksi
• Satuan Tuf
• Satuan Lava Andesit
• Satuan Endapan Aluvial
14
15. Satuan Breksi
Satuan ini terdiri dari breksi dan batupasir.
Kehadiran batupasir pada satuan ini berada di
bagian bawah ke tengah dari satuan. Lalu kembali
muncul di bagian tengah ke atas satuan dengan
terdapatnya fragmen andesit.
Lingkungan pengendapan satuan ini adalah
lingkungan darat dengan morfologi berupa
lembahan dengan ketinggian 50 - 115 mdpl.
Fragmen andesit pada satuan breksi
15
16. Satuan Breksi
• Breksi, berwarna abu-abu kecoklatan, fragmen berupa andesit
berukuran kerikil-bongkah, menyudut tanggung-menyudut, sortasi
buruk, kemas terbuka, matriks berupa kuarsa dan plagioklas,
berukuran pasir halus-pasir sedang
16
17. Satuan Breksi
• Batupasir, berwarna abu-abu, fragmen berupa kuarsa, plagioklas, dan
litik, berukuran pasir halus-pasir sedang, membundar tanggung-
membundar, sortasi baik, kemas tertutup, porositas baik, terdapat
struktur laminasi sejajar
17
18. Satuan Breksi
Penentuan umur didasarkan pada kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang. Satuan Breksi dapat disetarakan
dengan Formasi Tarahan (Mangga, 1993) yang berumur Paleosen-
Oligosen. Secara stratigrafi, satuan ini berada di bagian paling bawah di
daerah penelitian.
18
19. Satuan Tuf
Satuan ini terdiri dari tuf litik. Singkapan tuf yang ditemukan di satuan
ini cenderung tidak segar. Persebaran tuf pada satuan ini dapat
diidentifikasi dari kesamaan kondisi tanah pada sekitar singkapan.
Morfologi pada satuan ini berupa bukit dengan ketinggian 0-70 mdpl
dan berada di bagian selatan dari Pantai Mutun.
19
20. Satuan Tuf
• Tuf litik, berwarna putih, sedikit lapuk, fragmen berukuran debu
halus-debu kasar, matriks debu halus, porositas baik, sortasi baik, non
karbonatan
20
21. Satuan Tuf
Penentuan umur didasarkan pada
kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang.
Satuan Tuf dapat disetarakan dengan
Formasi Lampung (Mangga, 1993)
yang berumur Pleistosen. Secara
stratigrafi, satuan ini berada diatas
Satuan Breksi
breksi
tuf
Kontak breksi dan tuf di lokasi GL-16 (sub-crop)
21
22. Satuan Lava Andesit
Satuan ini terdiri dari andesit. Satuan ini merupakan satuan yang paling
luas di permukaan daerah penelitian. Terdapat struktur autobreccia
dan kekar berlembar.
Satuan berbentuk punggungan dengan ketinggian 12-432 mdpl di
daerah penelitian.
Struktur autobreccia Struktur kekar berlembar 22
23. Satuan Lava Andesit
• Andesit, berwarna abu-abu terang, porfiritik-afanitik, fenokris
plagioklas dan biotit berukuran 0,5-2 mm, euhedral-subhedral,
masadasar berupa mineral mafik
23
24. Satuan Lava Andesit
Penentuan umur didasarkan pada
kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang.
Satuan Lava Andesit dapat
disetarakan dengan Endapan
Gunungapi Muda (Mangga, 1993)
yang berumur Holosen.
breksi
andesit
B T
Kontak breksi dan andesit di lokasi GL-24
24
25. Satuan Endapan Aluvial
Satuan ini terdiri dari material lepas, berukuran pasir-kerikil, dengan
bentuk butir membundar, yang terdiri dari kuarsa, kalsit, plagioklas,
dan cangkang hewan.
Satuan ini berumur holosen dan diendapkan di daerah pantai secara
tidak selaras dengan batuan yang lebih tua.
T B S U
25
28. Mata Air dan Sumur
Mata air (MA-1) Sumur gali (SM-20, kedalaman 0,84m) Sumur bor (SM-14, kedalaman ±3m)
28
29. Parameter Intrusi Air Laut
Kriteria Penilaian Total Dissolved Solid (TDS)
Mc Nelly dkk, dalam Effendi (2003)
Persyaratan kualitas air minum berdasarkan PerMenKes RI Nomor:492/MENKES/PER/IV/2010
pH : 6,6-8,5
TDS : <500 mg/L
29
38. PERIODE PALEOSEN-OLIGOSEN
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terjadi deformasi berupa sesar naik
di selatan daerah penelitian, menyebabkan
Perubahan kedudukan pada satuan breksi
38
Terjadi erosi pada
satuan breksi
40. PERIODE HOLOSEN 1
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Aliran lava yang mengalir
ke arah timur
Terbentuk satuan lava andesit
40
41. PERIODE HOLOSEN 2
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terjadi erosi sehingga satuan
breksi tersingkap ke permukaan
Air laut dari sebelah timur
membawa material pantai
Terbentuk satuan endapan aluvial
41
43. Kesimpulan
• Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat satuan batuan tidak resmi,
yaitu Satuan Breksi, Satuan Tuf, Satuan Lava Andesit, dan Satuan Endapan Aluvial
• Besar nilai TDS pada daerah penelitian yaitu 93-4033 ppm. Besar nilai pH pada
daerah penelitian yaitu 7,04-7,79. Berdasarkan peta persebaran salinitas, terdapat
enam sumur yang terindikasi mengalami intrusi air laut, yaitu pada sumur SM-4
(4033 ppm), SM-13 (1502 ppm), SM-14 (2738 ppm), SM-16 (3550 ppm), SM-17
(1261 ppm), dan SM-25 (1925 ppm).
• Sejarah Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat periode, yaitu Periode
Paleosen-Oligosen, Periode Pleistosen, Periode Holosen 1, dan Periode Holosen 2
43