SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
ANALISIS KONDISI HIDROGEOLOGI
KAWASAN PANTAI MUTUN,
KABUPATEN PESAWARAN,
PROVINSI LAMPUNG
AHMAD FAIRUZ APRISNA – 12016013
TUGAS AKHIR B
Dosen Pembimbing: Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
1
Kerangka Presentasi
• Pendahuluan
• Geologi Daerah Penelitian
• Hidrogeologi Daerah Penelitian
• Sintesis Geologi
• Kesimpulan
2
PENDAHULUAN
3
Latar Belakang
• Mayoritas penduduk memanfaatkan air tanah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
• Sementara ada indikasi intrusi air laut telah terjadi di pemukiman
penduduk dekat pantai.
• Belum adanya penelitian yang khusus menelaah intrusi air laut di
daerah penelitian.
4
Tujuan Penelitian
• Menentukan tatanan geologi di Kawasan Pantai Mutun
• Memetakan kondisi hidrogeologinya, serta
• Menentukan persebaran intrusi air laut di akuifer tak tertekan (akuifer
dangkal).
5
Lokasi Penelitian
Peta lokasi daerah penelitian
• Berlokasi di daerah Kota
Bandarlampung dan Kabupaten
Pesawaran.
• Koordinat UTM 9395200-9389000 mN
dan 524300-529500 mE zona 48S
• Luas: 32,24 km2 (6,2km x 5,2km).
• Elevasi: 0-432 mdpl.
6
Diagram Alir
Tahap Analisa Data
Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir
Tahap Pemetaan
Tahap Persiapan
Keterangan
Mulai/Selesai
Proses
Masukan/Keluaran
7
Tabulasi Data
8
Metodologi Penelitian
Pengukuran pH, TDS, dan kedalaman
MAT
Pengambilan data litologi
9
GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
10
Geologi Regional
11
12
13
Stratigrafi
Daerah penelitian dibagi menjadi empat
satuan batuan (dari tua ke muda):
• Satuan Breksi
• Satuan Tuf
• Satuan Lava Andesit
• Satuan Endapan Aluvial
14
Satuan Breksi
Satuan ini terdiri dari breksi dan batupasir.
Kehadiran batupasir pada satuan ini berada di
bagian bawah ke tengah dari satuan. Lalu kembali
muncul di bagian tengah ke atas satuan dengan
terdapatnya fragmen andesit.
Lingkungan pengendapan satuan ini adalah
lingkungan darat dengan morfologi berupa
lembahan dengan ketinggian 50 - 115 mdpl.
Fragmen andesit pada satuan breksi
15
Satuan Breksi
• Breksi, berwarna abu-abu kecoklatan, fragmen berupa andesit
berukuran kerikil-bongkah, menyudut tanggung-menyudut, sortasi
buruk, kemas terbuka, matriks berupa kuarsa dan plagioklas,
berukuran pasir halus-pasir sedang
16
Satuan Breksi
• Batupasir, berwarna abu-abu, fragmen berupa kuarsa, plagioklas, dan
litik, berukuran pasir halus-pasir sedang, membundar tanggung-
membundar, sortasi baik, kemas tertutup, porositas baik, terdapat
struktur laminasi sejajar
17
Satuan Breksi
Penentuan umur didasarkan pada kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang. Satuan Breksi dapat disetarakan
dengan Formasi Tarahan (Mangga, 1993) yang berumur Paleosen-
Oligosen. Secara stratigrafi, satuan ini berada di bagian paling bawah di
daerah penelitian.
18
Satuan Tuf
Satuan ini terdiri dari tuf litik. Singkapan tuf yang ditemukan di satuan
ini cenderung tidak segar. Persebaran tuf pada satuan ini dapat
diidentifikasi dari kesamaan kondisi tanah pada sekitar singkapan.
Morfologi pada satuan ini berupa bukit dengan ketinggian 0-70 mdpl
dan berada di bagian selatan dari Pantai Mutun.
19
Satuan Tuf
• Tuf litik, berwarna putih, sedikit lapuk, fragmen berukuran debu
halus-debu kasar, matriks debu halus, porositas baik, sortasi baik, non
karbonatan
20
Satuan Tuf
Penentuan umur didasarkan pada
kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang.
Satuan Tuf dapat disetarakan dengan
Formasi Lampung (Mangga, 1993)
yang berumur Pleistosen. Secara
stratigrafi, satuan ini berada diatas
Satuan Breksi
breksi
tuf
Kontak breksi dan tuf di lokasi GL-16 (sub-crop)
21
Satuan Lava Andesit
Satuan ini terdiri dari andesit. Satuan ini merupakan satuan yang paling
luas di permukaan daerah penelitian. Terdapat struktur autobreccia
dan kekar berlembar.
Satuan berbentuk punggungan dengan ketinggian 12-432 mdpl di
daerah penelitian.
Struktur autobreccia Struktur kekar berlembar 22
Satuan Lava Andesit
• Andesit, berwarna abu-abu terang, porfiritik-afanitik, fenokris
plagioklas dan biotit berukuran 0,5-2 mm, euhedral-subhedral,
masadasar berupa mineral mafik
23
Satuan Lava Andesit
Penentuan umur didasarkan pada
kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang.
Satuan Lava Andesit dapat
disetarakan dengan Endapan
Gunungapi Muda (Mangga, 1993)
yang berumur Holosen.
breksi
andesit
B T
Kontak breksi dan andesit di lokasi GL-24
24
Satuan Endapan Aluvial
Satuan ini terdiri dari material lepas, berukuran pasir-kerikil, dengan
bentuk butir membundar, yang terdiri dari kuarsa, kalsit, plagioklas,
dan cangkang hewan.
Satuan ini berumur holosen dan diendapkan di daerah pantai secara
tidak selaras dengan batuan yang lebih tua.
T B S U
25
HIDROGEOLOGI DAERAH PENELITIAN
26
27
Mata Air dan Sumur
Mata air (MA-1) Sumur gali (SM-20, kedalaman 0,84m) Sumur bor (SM-14, kedalaman ±3m)
28
Parameter Intrusi Air Laut
Kriteria Penilaian Total Dissolved Solid (TDS)
Mc Nelly dkk, dalam Effendi (2003)
Persyaratan kualitas air minum berdasarkan PerMenKes RI Nomor:492/MENKES/PER/IV/2010
pH : 6,6-8,5
TDS : <500 mg/L
29
Persebaran pH
30
Persebaran pH
31
32
Penampang TDS
33
Persebaran TDS
Layak minum
(29 lokasi)
Air tawar (33 lokasi) Agak asin (4 lokasi) Sedang (2 lokasi)
34
Persebaran Salinitas
35
SM-4 (4033 ppm)
SM-13 (1502 ppm)
SM-14 (2738 ppm)
SM-16 (3550 ppm)
SM-17 (1261 ppm)
SM-25 (1925 ppm)
SINTESIS GEOLOGI
36
PERIODE PALEOSEN-OLIGOSEN
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Material volkanik
mengalir ke dataran
yang lebih rendah
Terbentuk satuan breksi (Paleosen-Oligosen)
37
PERIODE PALEOSEN-OLIGOSEN
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terjadi deformasi berupa sesar naik
di selatan daerah penelitian, menyebabkan
Perubahan kedudukan pada satuan breksi
38
Terjadi erosi pada
satuan breksi
PERIODE PLEISTOSEN
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terbentuk satuan tuf
Diduga jatuhan
piroklastik dari
letusan gunungapi
39
PERIODE HOLOSEN 1
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Aliran lava yang mengalir
ke arah timur
Terbentuk satuan lava andesit
40
PERIODE HOLOSEN 2
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terjadi erosi sehingga satuan
breksi tersingkap ke permukaan
Air laut dari sebelah timur
membawa material pantai
Terbentuk satuan endapan aluvial
41
KESIMPULAN
42
Kesimpulan
• Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat satuan batuan tidak resmi,
yaitu Satuan Breksi, Satuan Tuf, Satuan Lava Andesit, dan Satuan Endapan Aluvial
• Besar nilai TDS pada daerah penelitian yaitu 93-4033 ppm. Besar nilai pH pada
daerah penelitian yaitu 7,04-7,79. Berdasarkan peta persebaran salinitas, terdapat
enam sumur yang terindikasi mengalami intrusi air laut, yaitu pada sumur SM-4
(4033 ppm), SM-13 (1502 ppm), SM-14 (2738 ppm), SM-16 (3550 ppm), SM-17
(1261 ppm), dan SM-25 (1925 ppm).
• Sejarah Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat periode, yaitu Periode
Paleosen-Oligosen, Periode Pleistosen, Periode Holosen 1, dan Periode Holosen 2
43
TERIMA KASIH
44

More Related Content

Similar to KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA

Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
denyainur
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
Repository Ipb
 
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-airAnalisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
subhanalfitrah
 
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
WahyuPrayetno1
 

Similar to KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA (20)

Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
 
Modul 21
Modul 21Modul 21
Modul 21
 
005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1
 
Andrew hidayat 221891-none
 Andrew hidayat   221891-none Andrew hidayat   221891-none
Andrew hidayat 221891-none
 
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxPpt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
 
Pemetaan Geologi Daerah Pangkalan dan Sekitarnya.ppt
Pemetaan Geologi Daerah Pangkalan dan Sekitarnya.pptPemetaan Geologi Daerah Pangkalan dan Sekitarnya.ppt
Pemetaan Geologi Daerah Pangkalan dan Sekitarnya.ppt
 
Bab4 tanah brantashulu
Bab4 tanah brantashuluBab4 tanah brantashulu
Bab4 tanah brantashulu
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
 
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
 
6.isnaini
6.isnaini6.isnaini
6.isnaini
 
ppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptx
 
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-airAnalisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
 
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Journal lahan basah
Journal lahan basahJournal lahan basah
Journal lahan basah
 
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
 
1118
11181118
1118
 

More from Dasapta Erwin Irawan

Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan IklimPentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
Dasapta Erwin Irawan
 
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Dasapta Erwin Irawan
 
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
Dasapta Erwin Irawan
 

More from Dasapta Erwin Irawan (20)

Fischer and Schminke - Pyroclastic rocks
Fischer and Schminke - Pyroclastic rocksFischer and Schminke - Pyroclastic rocks
Fischer and Schminke - Pyroclastic rocks
 
Mcphie - Volcanic Textures
Mcphie - Volcanic TexturesMcphie - Volcanic Textures
Mcphie - Volcanic Textures
 
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan IklimPentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
 
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
 
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
 
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
 
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
 
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 RoadmapRencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
 
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITBPeta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
 
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
 
FENOMENA DAS MAHAKAM
FENOMENA DAS MAHAKAMFENOMENA DAS MAHAKAM
FENOMENA DAS MAHAKAM
 
Curah ide pengelolaan DAS Mahakam
Curah ide pengelolaan DAS MahakamCurah ide pengelolaan DAS Mahakam
Curah ide pengelolaan DAS Mahakam
 
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
 
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICS
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF   RIVER HYDRAULICSDELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF   RIVER HYDRAULICS
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICS
 
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
 
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi JabfungKKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
 
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanBiodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
 
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanPerbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
 
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanRekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
 
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinVisi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 

Recently uploaded (12)

455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 

KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA

  • 1. ANALISIS KONDISI HIDROGEOLOGI KAWASAN PANTAI MUTUN, KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG AHMAD FAIRUZ APRISNA – 12016013 TUGAS AKHIR B Dosen Pembimbing: Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T. 1
  • 2. Kerangka Presentasi • Pendahuluan • Geologi Daerah Penelitian • Hidrogeologi Daerah Penelitian • Sintesis Geologi • Kesimpulan 2
  • 4. Latar Belakang • Mayoritas penduduk memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. • Sementara ada indikasi intrusi air laut telah terjadi di pemukiman penduduk dekat pantai. • Belum adanya penelitian yang khusus menelaah intrusi air laut di daerah penelitian. 4
  • 5. Tujuan Penelitian • Menentukan tatanan geologi di Kawasan Pantai Mutun • Memetakan kondisi hidrogeologinya, serta • Menentukan persebaran intrusi air laut di akuifer tak tertekan (akuifer dangkal). 5
  • 6. Lokasi Penelitian Peta lokasi daerah penelitian • Berlokasi di daerah Kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran. • Koordinat UTM 9395200-9389000 mN dan 524300-529500 mE zona 48S • Luas: 32,24 km2 (6,2km x 5,2km). • Elevasi: 0-432 mdpl. 6
  • 7. Diagram Alir Tahap Analisa Data Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir Tahap Pemetaan Tahap Persiapan Keterangan Mulai/Selesai Proses Masukan/Keluaran 7
  • 9. Metodologi Penelitian Pengukuran pH, TDS, dan kedalaman MAT Pengambilan data litologi 9
  • 12. 12
  • 13. 13
  • 14. Stratigrafi Daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan (dari tua ke muda): • Satuan Breksi • Satuan Tuf • Satuan Lava Andesit • Satuan Endapan Aluvial 14
  • 15. Satuan Breksi Satuan ini terdiri dari breksi dan batupasir. Kehadiran batupasir pada satuan ini berada di bagian bawah ke tengah dari satuan. Lalu kembali muncul di bagian tengah ke atas satuan dengan terdapatnya fragmen andesit. Lingkungan pengendapan satuan ini adalah lingkungan darat dengan morfologi berupa lembahan dengan ketinggian 50 - 115 mdpl. Fragmen andesit pada satuan breksi 15
  • 16. Satuan Breksi • Breksi, berwarna abu-abu kecoklatan, fragmen berupa andesit berukuran kerikil-bongkah, menyudut tanggung-menyudut, sortasi buruk, kemas terbuka, matriks berupa kuarsa dan plagioklas, berukuran pasir halus-pasir sedang 16
  • 17. Satuan Breksi • Batupasir, berwarna abu-abu, fragmen berupa kuarsa, plagioklas, dan litik, berukuran pasir halus-pasir sedang, membundar tanggung- membundar, sortasi baik, kemas tertutup, porositas baik, terdapat struktur laminasi sejajar 17
  • 18. Satuan Breksi Penentuan umur didasarkan pada kesamaan ciri litologi dengan Peta Geologi Lembar Tanjungkarang. Satuan Breksi dapat disetarakan dengan Formasi Tarahan (Mangga, 1993) yang berumur Paleosen- Oligosen. Secara stratigrafi, satuan ini berada di bagian paling bawah di daerah penelitian. 18
  • 19. Satuan Tuf Satuan ini terdiri dari tuf litik. Singkapan tuf yang ditemukan di satuan ini cenderung tidak segar. Persebaran tuf pada satuan ini dapat diidentifikasi dari kesamaan kondisi tanah pada sekitar singkapan. Morfologi pada satuan ini berupa bukit dengan ketinggian 0-70 mdpl dan berada di bagian selatan dari Pantai Mutun. 19
  • 20. Satuan Tuf • Tuf litik, berwarna putih, sedikit lapuk, fragmen berukuran debu halus-debu kasar, matriks debu halus, porositas baik, sortasi baik, non karbonatan 20
  • 21. Satuan Tuf Penentuan umur didasarkan pada kesamaan ciri litologi dengan Peta Geologi Lembar Tanjungkarang. Satuan Tuf dapat disetarakan dengan Formasi Lampung (Mangga, 1993) yang berumur Pleistosen. Secara stratigrafi, satuan ini berada diatas Satuan Breksi breksi tuf Kontak breksi dan tuf di lokasi GL-16 (sub-crop) 21
  • 22. Satuan Lava Andesit Satuan ini terdiri dari andesit. Satuan ini merupakan satuan yang paling luas di permukaan daerah penelitian. Terdapat struktur autobreccia dan kekar berlembar. Satuan berbentuk punggungan dengan ketinggian 12-432 mdpl di daerah penelitian. Struktur autobreccia Struktur kekar berlembar 22
  • 23. Satuan Lava Andesit • Andesit, berwarna abu-abu terang, porfiritik-afanitik, fenokris plagioklas dan biotit berukuran 0,5-2 mm, euhedral-subhedral, masadasar berupa mineral mafik 23
  • 24. Satuan Lava Andesit Penentuan umur didasarkan pada kesamaan ciri litologi dengan Peta Geologi Lembar Tanjungkarang. Satuan Lava Andesit dapat disetarakan dengan Endapan Gunungapi Muda (Mangga, 1993) yang berumur Holosen. breksi andesit B T Kontak breksi dan andesit di lokasi GL-24 24
  • 25. Satuan Endapan Aluvial Satuan ini terdiri dari material lepas, berukuran pasir-kerikil, dengan bentuk butir membundar, yang terdiri dari kuarsa, kalsit, plagioklas, dan cangkang hewan. Satuan ini berumur holosen dan diendapkan di daerah pantai secara tidak selaras dengan batuan yang lebih tua. T B S U 25
  • 27. 27
  • 28. Mata Air dan Sumur Mata air (MA-1) Sumur gali (SM-20, kedalaman 0,84m) Sumur bor (SM-14, kedalaman ±3m) 28
  • 29. Parameter Intrusi Air Laut Kriteria Penilaian Total Dissolved Solid (TDS) Mc Nelly dkk, dalam Effendi (2003) Persyaratan kualitas air minum berdasarkan PerMenKes RI Nomor:492/MENKES/PER/IV/2010 pH : 6,6-8,5 TDS : <500 mg/L 29
  • 32. 32
  • 34. Persebaran TDS Layak minum (29 lokasi) Air tawar (33 lokasi) Agak asin (4 lokasi) Sedang (2 lokasi) 34
  • 35. Persebaran Salinitas 35 SM-4 (4033 ppm) SM-13 (1502 ppm) SM-14 (2738 ppm) SM-16 (3550 ppm) SM-17 (1261 ppm) SM-25 (1925 ppm)
  • 37. PERIODE PALEOSEN-OLIGOSEN SELATAN UTARA Gunung Pesawaran Material volkanik mengalir ke dataran yang lebih rendah Terbentuk satuan breksi (Paleosen-Oligosen) 37
  • 38. PERIODE PALEOSEN-OLIGOSEN SELATAN UTARA Gunung Pesawaran Terjadi deformasi berupa sesar naik di selatan daerah penelitian, menyebabkan Perubahan kedudukan pada satuan breksi 38 Terjadi erosi pada satuan breksi
  • 39. PERIODE PLEISTOSEN SELATAN UTARA Gunung Pesawaran Terbentuk satuan tuf Diduga jatuhan piroklastik dari letusan gunungapi 39
  • 40. PERIODE HOLOSEN 1 SELATAN UTARA Gunung Pesawaran Aliran lava yang mengalir ke arah timur Terbentuk satuan lava andesit 40
  • 41. PERIODE HOLOSEN 2 SELATAN UTARA Gunung Pesawaran Terjadi erosi sehingga satuan breksi tersingkap ke permukaan Air laut dari sebelah timur membawa material pantai Terbentuk satuan endapan aluvial 41
  • 43. Kesimpulan • Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat satuan batuan tidak resmi, yaitu Satuan Breksi, Satuan Tuf, Satuan Lava Andesit, dan Satuan Endapan Aluvial • Besar nilai TDS pada daerah penelitian yaitu 93-4033 ppm. Besar nilai pH pada daerah penelitian yaitu 7,04-7,79. Berdasarkan peta persebaran salinitas, terdapat enam sumur yang terindikasi mengalami intrusi air laut, yaitu pada sumur SM-4 (4033 ppm), SM-13 (1502 ppm), SM-14 (2738 ppm), SM-16 (3550 ppm), SM-17 (1261 ppm), dan SM-25 (1925 ppm). • Sejarah Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat periode, yaitu Periode Paleosen-Oligosen, Periode Pleistosen, Periode Holosen 1, dan Periode Holosen 2 43