SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
FILSAFAT ILMU
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS
Dr. Saronom Silaban, M.Pd
DISUSUN OLEH
NAMA MAHASISWA : HILDA PRATIWI
NIM : 8206142003
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA B 2020
MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU
PENDIDIKAN KIMIA KELAS B (EKSEKUTIF)
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2020
Identitas Jurnal
Judul : Perspektif Filosofi Yang Menjelaskan Bagaimana Pekerjaan Dalam
Pendidikan Kimia
Penulis : Albinus Silalahi
Nama Jurnal : Prosiding
e-ISSN : 2548-4613
http : http://digilib.unimed.ac.id/28931/2/Proceedings%20AISTEEL_51.pdf
1. Pendahuluan
Hubungan antara pendidikan kimia (sains) dan aspek filosofis kimia (sains)
memiliki sejarah yang panjang. Selama 100 tahun terakhir, ada tiga jurusan gerakan dalam
filsafat kimia (sains): empirisme, historisisme, dan filsafat naturalisasi ilmu pengetahuan.
Tetapi rekonstruksi sejarah konten sains tidak sebanyak sains yang bermanfaat pendidik ingin
kita percaya dan pengembangan perspektif baru tentang bagaimana Aspek filosofis kimia
dapat menginformasikan bahwa pendidikan mengalami kemajuan yang agak lambat.
Menariknya, tinjauan pustaka baru-baru ini dalam pendidikan kimia telah mengakui
kebutuhannya penelitian dalam pendidikan kimia berdasarkan sejarah dan filsafat ilmu,
sedangkan filsafat kimia secara bertahap muncul sebagai epistemologi khusus untuk kimia
Lebih banyak pekerjaan itu menyelidiki apa yang membentuk sifat kimia secara filosofis,
epistemologis, dan Secara historis - bagaimana hal itu dapat diintegrasikan ke dalam
kurikulum diperlukan agar pemahaman yang lebih baik tentang apa pendidikan kimia itu
mungkin diperoleh. Dengan demikian, pertanyaan penting diajukan untuk pendidikan kimia
guru: Apa konten pedagogis Pengetahuan yang perlu dimiliki guru untuk mendukung
pembelajaran perspektif filosofis tema dalam pendidikan kimia? Filsuf berpikir tentang arti
benda dan interpretasi arti itu. Ada kebutuhan konstan untuk memperbarui keterampilan guru
yang terlibat dalam pengajaran kimia, dan pendidikan kimia berbicara tentang kebutuhan ini.
2. Literatur
2.1.Filsafat
Ada tiga cabang utama filsafat. Setiap cabang berfokus pada aspek dan aspek yang
berbeda pusat pengajaran kami. Ketiga cabang dan sub-cabangnya adalah: (1) Metafisika
(ontologi dan kosmologi): Apa sifat dari realitas? Contoh Pendidikan: Apakah menurut Anda
manusia itu pada dasarnya baik atau jahat? Apa kepercayaan konservatif atau liberal? -
Ontologi: Masalah apa yang terkait alam, eksistensi, atau wujud? Apakah seorang anak pada
dasarnya jahat atau baik? Bagaimana pandangan Anda menentukan manajemen kelas? -
Kosmologi: Apa sifat dan asal dari kosmos atau alam semesta? Adalah dunia dan alam
semesta tertata atau apakah itu ditandai dengan kekacauan? Apa arti satu atau yang lain untuk
kelas?; (2) Epistemologi (Mengetahui berdasarkan: Inkuiri Ilmiah, Indera dan Perasaan dari
otoritas atau keilahian, Empirisme, Intuisi, Penalaran atau Logika): Apa hakikat
pengetahuan? Bagaimana kita bisa tahu? Contoh Pendidikan: –Bagaimana seorang
antropolog melihat ini kelas? Seorang ilmuwan politik? Seorang ahli biologi? –Bagaimana
kita tahu apa yang diketahui seorang anak? –Deduktif: penalaran dari umum ke khusus
Semua anak bisa belajar. Bret adalah siswa kelas lima. Ia mempunyai ketidakmampuan
belajar. Bisakah Bret belajar? –Induktif: penalaran dari yang spesifik ke umum. Setelah
bereksperimen dengan pertumbuhan tanaman dalam berbagai kondisi, siswa menyimpulkan
tanaman membutuhkan air dan cahaya; (3) Aksiologi (Etika dan Estetika): Nilai-nilai apa
yang harus dijunjung? Contoh Pendidikan: -Apakah moralitas ditentukan oleh tindakan kita,
atau oleh apa yang ada di hati kita? –Nilai apa yang harus diajarkan pendidikan karakter? –
Ethics: Apa yang baik dan jahat, benar dan salah? Apakah itu benar untuk diambil sesuatu
yang bukan milikmu? –Aesthetics: Apa yang indah? Bagaimana kita mengenali yang hebat
karya musik? Seni? Bisakah ada keindahan dalam kehancuran?
Metafisika berupaya menemukan kesatuan di seluruh domain pengalaman dan
pemikiran. Pada tingkat metafisik, ada empat aliran pemikiran filosofis yang luas yang
berlaku untuk pendidikan hari ini. Mereka adalah idealisme, realisme, pragmatisme
(terkadang disebut eksperiensialisme), dan eksistensialisme. Idealisme adalah pendekatan
filosofis yang memiliki prinsip sentral bahwa gagasan adalah satu-satunya realitas sejati,
satu-satunya hal yang perlu diketahui. Dalam pencarian kebenaran, keindahan, dan keadilan
yang abadi dan kekal, fokusnya adalah pada penalaran sadar dalam pikiran. Plato, bapak
Idealisme, percaya akan hal itu dunia spiritual atau mental adalah kekal, permanen, teratur,
teratur, dan universal. Ada juga dunia dari penampilan, dunia yang dialami melalui
penglihatan, sentuhan, bau, rasa, dan suara, yang berubah, tidak sempurna, dan tidak teratur.
Pembagian ini sering disebut sebagai dualitas budi dan jasmani. Bereaksi terhadap apa yang
dia anggap terlalu fokus pada kesegeraan dunia fisik dan indrawi, Platon menggambarkan
masyarakat utopis di mana "pendidikan untuk tubuh dan jiwa semua keindahan dan
kesempurnaan yang mereka mampu "sebagai cita-cita. Dalam alegori gua, bayang-bayang
dunia sensorik harus diatasi dengan cahaya akal atau kebenaran universal. Untuk memahami
kebenaran, seseorang harus mengejar pengetahuan dan identifikasi dengan Pikiran Mutlak.
Plato juga percaya bahwa jiwa sudah terbentuk sempurna sebelumnya untuk lahir dan
sempurna dan menyatu dengan Makhluk Universal. Proses kelahiran memeriksa
kesempurnaan ini, jadi pendidikan membutuhkan membawa ide-ide laten (konsep yang
terbentuk sepenuhnya) ke dalam kesadaran. Dalam idealisme, tujuannya Pendidikan adalah
untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan masing-masing individu dan
kesempurnaan moral secara penuh melayani masyarakat dengan lebih baik. Penekanan
kurikuler adalah pokok pikiran: sastra, sejarah, filsafat, dan agama. Metode pengajaran fokus
pada penanganan ide melalui ceramah, diskusi, dan Socrates dialog (metode pengajaran yang
menggunakan pertanyaan untuk membantu siswa menemukan dan mengklarifikasi
pengetahuan). Introspeksi, intuisi, wawasan, dan logika seluruh bagian digunakan untuk
menyadarkan bentuk atau konsep yang terpendam dalam pikiran. Karakter dikembangkan
dengan meniru contoh dan pahlawan.
Aristoteles, seorang mahasiswa Plato yang memutuskan filosofi idealis mentornya,
disebut bapak baik Realisme maupun metode ilmiah, percaya bahwa realitas ada terlepas dari
pikiran manusia. Di Pandangan metafisik ini, tujuannya adalah untuk memahami realitas
objektif melalui "yang rajin dan tak tanggung-tanggung pemeriksaan yang cermat dari semua
data yang dapat diamati. "Aristoteles percaya bahwa untuk memahami suatu objek, bentuk
akhirnya memiliki untuk dipahami, yang tidak berubah. Misalnya, ada mawar terlepas apakah
seseorang menyadarinya atau tidak dari itu. Bunga mawar bisa ada dalam pikiran tanpa hadir
secara fisik, tetapi pada akhirnya, mawar itu berbagi properti dengan semua mawar dan
bunga lainnya (bentuknya), meskipun satu mawar mungkin merah dan persik lainnya
berwarna. Aristoteles juga orang pertama yang mengajarkan logika sebagai disiplin formal
agar mampu bernalar tentang peristiwa dan aspek fisik. Pelaksanaan pemikiran rasional
dipandang sebagai tujuan akhir untuk umat manusia. Kurikulum Realis menekankan materi
pelajaran dunia fisik, khususnya sains dan matematika. Guru mengatur dan menyajikan
konten secara sistematis dalam suatu disiplin, mendemonstrasikan penggunaan kriteria dalam
membuat keputusan. Fokus pada metode pengajaran penguasaan fakta dan keterampilan
dasar melalui demonstrasi dan pengajian. Siswa juga harus mendemonstrasikan kemampuan
berpikir kritis dan ilmiah, menggunakan observasi dan eksperimen. Kurikulum harus didekati
secara ilmiah, distandarisasi, dan berdasarkan disiplin ilmu yang berbeda. Karakter
dikembangkan melalui pelatihan tentang aturan perilaku.
Hakikat realitas bagi Eksistensialis bersifat subjektif, dan terletak di dalam individu.
Soren Kierkegaard (1813-1855), seorang menteri dan filsuf Denmark, dianggap sebagai
pendiri eksistensialisme. Orientasinya adalah Kristen. Kelompok eksistensialis lain, sebagian
besar Eropa, percaya bahwa kita harus mengenali keterbatasan hidup kita di planet yang kecil
dan rapuh ini percaya pada keselamatan melalui Tuhan. Keberadaan kita tidak dijamin di
akhirat, jadi ada ketegangan tentang kehidupan dan kepastian kematian, harapan atau
keputusasaan. Berbeda dengan pendekatan Eropa yang lebih keras di mana alam semesta
dipandang tidak berarti ketika dihadapkan pada kepastian akhir keberadaan, Eksistensialis
Amerika lebih fokus pada potensi manusia dan pencarian makna pribadi. Klarifikasi nilai
adalah hasil dari gerakan ini. Setelah periode suram Perang Dunia II, Filsuf Prancis, Jean
Paul Sartre, mengemukakan bahwa bagi kaum muda, momen eksistensial muncul ketika anak
muda untuk pertama kalinya menyadari bahwa pilihan ada di tangan mereka, bahwa mereka
bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Pertanyaan mereka menjadi "Siapakah saya dan
apa yang harus saya lakukan? Terkait pendidikan, materi pelajaran ruang kelas eksistensialis
harus menjadi masalah pilihan pribadi. Guru memandang individu sebagai entitas dalam
konteks sosial di mana pelajar harus menghadapi pandangan orang lain untuk memperjelas
pandangannya sendiri. Pengembangan karakter menekankan tanggung jawab individu untuk
keputusan. Jawaban nyata datang dari dalam individu, bukan dari otoritas luar. Memeriksa
kehidupan melalui pemikiran otentik melibatkan siswa dalam pengalaman belajar yang asli.
2.2.Mengajar dan Belajar
Belajar adalah tindakan memperoleh yang baru, atau memodifikasi dan
memperkuat, pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai, atau preferensi dan mungkin
melibatkan sintesis berbagai jenis informasi. Metode pengajaran terdiri dari prinsip dan
metode yang digunakan untuk instruksi yang akan dilaksanakan oleh guru untuk mencapai
pembelajaran atau hafalan yang diinginkan oleh siswa. Strategi ini adalah ditentukan
sebagian pada materi pelajaran yang akan diajarkan dan sebagian lagi oleh sifat pelajar.
Untuk tertentu Metode pengajaran yang tepat dan efisien harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa pelajar dan jenis pembelajaran yang diharapkan untuk dihasilkan.
Pendekatan pengajaran secara luas dapat diklasifikasikan menjadi berpusat pada guru dan
berpusat pada siswa. Dalam Teacher Centered Approach to Learning, guru adalah figur
otoritas utama dalam model ini. Siswa dipandang sebagai "wadah kosong" yang peran
utamanya adalah menerima informasi secara pasif (melalui ceramah dan instruksi langsung)
dengan tujuan akhir pengujian dan penilaian. Ini adalah peran utama guru untuk
menyebarkan pengetahuan dan informasi kepada siswanya. Dalam model ini, pengajaran dan
penilaian dipandang sebagai dua entitas terpisah. Pembelajaran siswa diukur secara objektif
mencetak tes dan penilaian. Dalam Student-Centered Approach to Learning, sedangkan guru
adalah seorang figur otoritas dalam model ini, guru dan siswa memainkan peran yang sama-
sama aktif dalam proses pembelajaran. Peran utama guru adalah untuk melatih dan
memfasilitasi pembelajaran siswa dan pemahaman secara keseluruhan bahan. Pembelajaran
siswa diukur melalui bentuk penilaian formal dan informal, termasuk proyek kelompok,
portofolio siswa, dan partisipasi kelas. Pengajaran dan penilaian terhubung; Pembelajaran
siswa terus menerus diukur selama instruksi guru. Umum digunakan metode pengajaran
dapat mencakup partisipasi kelas, demonstrasi, pelafalan, menghafal, atau kombinasi ini.
Metode pengajaran yang lebih baru dapat mencakup televisi, radio, internet, multimedia dan
perangkat modern lainnya. Beberapa pendidik percaya bahwa penggunaan teknologi
sementara memfasilitasi pembelajaran sampai taraf tertentu, bukanlah pengganti metode
pendidikan yang mendorong kritis berpikir dan keinginan untuk belajar. Pembelajaran inkuiri
adalah metode pengajaran modern lainnya. Ajaran yang populer Metode yang digunakan oleh
sebagian besar guru adalah aktivitas langsung. Aktifitas langsung aktivitas yang
membutuhkan gerakan, berbicara, dan mendengarkan, ini mengaktifkan banyak area di otak.
2.3.Filsafat Pendidikan
Bagi Perennialists, tujuan pendidikan adalah untuk memastikan bahwa siswa
memperoleh pemahaman tentang ide-ide hebat peradaban Barat. Ide-ide ini berpotensi
memecahkan masalah di era apa pun. Itu fokusnya adalah untuk mengajarkan ide-ide yang
abadi, untuk mencari kebenaran abadi yang konstan, tidak berubah, sebagaimana alam dan
dunia manusia pada tingkat yang paling penting, tidak berubah. Mengajar ini tidak berubah
prinsip sangat penting. Manusia adalah makhluk rasional, dan pikiran mereka perlu
dikembangkan. Jadi, penanaman kecerdasan adalah prioritas tertinggi dalam pendidikan yang
bermanfaat. Kurikulum yang menuntut berfokus pada pencapaian literasi budaya,
menekankan pertumbuhan siswa dalam disiplin ilmu yang bertahan lama. Yang paling tinggi
prestasi umat manusia ditekankan– karya besar sastra dan seni, hukum atau prinsip-prinsip
sains. Pendukung filosofi pendidikan ini adalah Robert Maynard Hutchins yang
mengembangkan program Great Books pada tahun 1963 dan Mortimer Adler, yang
mengembangkan kurikulum ini lebih lanjut berdasarkan 100 buku besar peradaban barat.
Pengetahuan mungkin bersifat umum, dapat diterapkan pada banyak situasi; misalnya,
mengetahui cara mengetik atau mengeja. Pengetahuan lainnya adalah domain khusus, berlaku
untuk subjek atau tugas tertentu, seperti vokal terdengar dalam bahasa Spanyol. Pengetahuan
juga bersifat deklaratif (konten, atau mengetahui itu; misalnya, sekolah memiliki siswa, guru,
dan administrator), prosedural (mengetahui bagaimana melakukan sesuatu langkah atau
strategi; misalnya, untuk mengalikan bilangan campuran, ubah kedua sisi menjadi pecahan
biasa, lalu mengalikan pembilang dan penyebut), atau kondisional (mengetahui kapan dan
mengapa menerapkan dua lainnya jenis pengetahuan; misalnya, saat mengikuti tes pilihan
ganda terstandardisasi, catat waktu, jadilah strategis, dan jangan terjebak pada masalah yang
sulit). Kesimpulan berdasarkan tinjauan literatur di atas adalah “filosofi pendidikan kami
adalah keyakinan kami mengapa, apa dan bagaimana kita mengajar, siapa yang kita ajar, dan
tentang hakikat pembelajaran ”. Ini adalah satu set prinsip yang memandu tindakan
profesional melalui peristiwa dan masalah yang dihadapi guru setiap hari. Sumber untuk
filosofi pendidikan kami adalah pengalaman hidup kami, nilai-nilai kami, lingkungan tempat
kami tinggal, interaksi dengan orang lain dan kesadaran akan pendekatan filosofis.
Mempelajari tentang cabang filsafat, pandangan dunia filosofis, dan filosofi dan teori
pendidikan yang berbeda akan membantu kami menentukan dan membentuk filosofi
pendidikan kami sendiri, dikombinasikan dengan aspek-aspek lainnya.
2.4. Perspektif Kimia dan Filsafat dalam Pendidikan Kimia
Pendidikan kimia (kimia) adalah istilah komprehensif yang mengacu pada studi
tentang pengajaran dan pembelajaran kimia di semua sekolah, perguruan tinggi dan
universitas. Hubungan antar kimia pendidikan dan sejarah dan filsafat ilmu memiliki sejarah
yang panjang. Edisi baru Pengantar Konsep dan Teori dalam Ilmu Fisika telah menghadirkan
sains sebagai manusia petualangan, dari Copernicus hingga Einstein dan seterusnya.
Berdasarkan Sains & Pendidikan adalah salah satu jurnal pertama yang mendedikasikan
ruang untuk pekerjaan pendidik disibukkan dengan sintesis perspektif dari filsafat kimia
dalam pendidikan kimia. Edisi khusus ini adalah bukti visi jurnal dalam mendorong batasan
untuk inovasi beasiswa, dan itu menggambarkan minat kecil tapi tumbuh dari filsuf, pendidik
dan ahli kimia sama dalam "memanfaatkan" pada aspek filosofis kimia untuk perbaikan
kimia pendidikan. Volume terdiri dari makalah yang membahas berbagai masalah yang
diangkat dalam filsafat kimia dalam aplikasi pendidikan kimia. Satu set makalah berfokus
pada sifat kimiawi pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan model, penjelasan dan
hukum. Andrea Woody menggunakan gas ideal hukum sebagai contoh dalam mengkaji
penelitian kontemporer dalam filsafat ilmu tentang keilmuan penjelasan. Dia menjelaskan
konsepsi penjelasan inferensial, kausal, penyatuan, dan erotetik. Hukum kimia adalah fokus
utama dari karya Emma Tobin. Dia memberikan gambaran umum tentang hukum di kimia,
dan merefleksikan perdebatan baru-baru ini tentang sifat khusus dan universal dari hukum,
menyimpulkan bahwa sementara generalisasi dalam kimia beragam dan heterogen, ada
perbedaan antara keduanya idealisasi dan aproksimasi dapat digunakan untuk membuat
taksonominya dengan sukses. Agustin Aduriz-Bravo menantang konsepsi sintaksis yang
diterima dari teori-teori ilmiah dan berargumen untuk a akun berbasis model tentang sifat
sains. Pentingnya model dan pemodelan dalam kimia lebih lanjut disorot oleh Jose A.
Chamizo yang menyajikan tipologi model dan hubungannya dengan pemodelan. Merce
Izquierdo-Aymerich mengemukakan kriteria kimiawi dari sejarah dan filosofi kimia untuk
menginformasikan desain kurikulum kimia.
3. Metode
Metode pengajaran yang tepat dan efisien harus disesuaikan dengan karakteristik
siswa pelajar dan jenis pembelajaran yang diharapkan untuk dihasilkan. Pendekatan
pengajaran secara luas dapat diklasifikasikan menjadi berpusat pada guru dan berpusat pada
siswa. Dalam Teacher Centered Approach to Learning, guru adalah figur otoritas utama
dalam model ini. Siswa dipandang sebagai "wadah kosong" yang peran utamanya adalah
menerima informasi secara pasif (melalui ceramah dan instruksi langsung) dengan tujuan
akhir pengujian dan penilaian. Ini adalah peran utama guru untuk menyebarkan pengetahuan
dan informasi kepada siswanya. Dalam model ini, pengajaran dan penilaian dipandang
sebagai dua entitas terpisah. Pembelajaran siswa diukur secara objektif mencetak tes dan
penilaian. Dalam Student-Centered Approach to Learning, sedangkan guru adalah seorang
figur otoritas dalam model ini, guru dan siswa memainkan peran yang sama-sama aktif dalam
proses pembelajaran. Peran utama guru adalah untuk melatih dan memfasilitasi pembelajaran
siswa dan pemahaman secara keseluruhan bahan. Pembelajaran siswa diukur melalui bentuk
penilaian formal dan informal, termasuk proyek kelompok, portofolio siswa, dan partisipasi
kelas. Pengajaran dan penilaian terhubung; Pembelajaran siswa terus menerus diukur selama
instruksi guru. Umum digunakan metode pengajaran dapat mencakup partisipasi kelas,
demonstrasi, pelafalan, menghafal, atau kombinasi ini. Metode pengajaran yang lebih baru
dapat mencakup televisi, radio, internet, multimedia dan perangkat modern lainnya. Beberapa
pendidik percaya bahwa penggunaan teknologi sementara memfasilitasi pembelajaran sampai
taraf tertentu, bukanlah pengganti metode pendidikan yang mendorong kritis berpikir dan
keinginan untuk belajar. Pembelajaran inkuiri adalah metode pengajaran modern lainnya.
Ajaran yang populer Metode yang digunakan oleh sebagian besar guru adalah aktivitas
langsung. Aktifitas langsung aktivitas yang membutuhkan gerakan, berbicara, dan
mendengarkan, ini mengaktifkan banyak area di otak.
4. Hasil
Ada tiga cabang utama filsafat. Setiap cabang berfokus pada aspek dan aspek yang
berbeda pusat pengajaran kami. Ketiga cabang dan sub-cabangnya adalah: (1) Metafisika
(ontologi dan kosmologi). Belajar adalah tindakan memperoleh yang baru, atau memodifikasi
dan memperkuat, pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai, atau preferensi dan mungkin
melibatkan sintesis berbagai jenis informasi. tujuan pendidikan adalah untuk memastikan
bahwa siswa memperoleh pemahaman tentang ide-ide hebat peradaban Barat. Ide-ide ini
berpotensi memecahkan masalah di era apa pun. Itu fokusnya adalah untuk mengajarkan ide-
ide yang abadi, untuk mencari kebenaran abadi yang konstan, tidak berubah, sebagaimana
alam dan dunia manusia pada tingkat yang paling penting, tidak berubah. Pendidikan kimia
(kimia) adalah istilah komprehensif yang mengacu pada studi tentang pengajaran dan
pembelajaran kimia di semua sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Hubungan antar
kimia pendidikan dan sejarah dan filsafat ilmu memiliki sejarah yang panjang.
Pendidikan Kimia dan Kimia adalah sebagai Jembatan Menuju Kedamaian. Bisa
jadi alat penting untuk memajukan proses perdamaian, misalnya di Timur Tengah. Timur
Tengah adalah wilayah konflik selama bertahun-tahun. Bagian dunia ini sangat penting
karena memiliki sumber energi yang merupakan sumber strategis: bahan bakar fosil. Sumber
energi tak terbarukan ini bukan hanya memicu konflik ekonomi dan politik, tetapi
penggunaannya di seluruh dunia juga membahayakan kelangsungan hidup di Planet Bumi,
dengan mencemari lingkungan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Timur Tengah
juga memiliki masalah utama kualitas udara dan air, yang akan membutuhkan kerja sama
regional untuk menyelesaikannya. Batas geopolitik hanyalah garis-garis di peta; udara dan air
tidak mengenali garis-garis ini. Oleh karena itu, apapun Pekerjaan yang menyangkut
lingkungan - terutama kualitas udara dan air - harus dilakukan secara kerjasama antar negara.
Kimia adalah bahasa internasional. Seorang ahli kimia dari Bethlehem, Pennsylvania di
Amerika Serikat, dan seorang ahli kimia dari Bethlehem, Palestina, menggunakan notasi
kimia yang sama, dan kaleng berkomunikasi secara ilmiah satu sama lain tanpa memahami
bahasa lisan satu sama lain. Dibangun di atas bahasa kimia internasional, tiga konferensi
internasional besar disebut “Konferensi Malta” dan secara resmi berjudul “Frontiers of
Chemical Science: Research and Education in Timur Tengah ”diadakan pada tahun 2003.
pada tahun 2005 dan pada tahun 2007. Di Dalam konferensi ini, ahli kimia dari 14 negara
Timur Tengah berkumpul untuk membahas solusi atas masalah tersebut kualitas udara dan
air, sumber daya energi, dan pendidikan kimia di Timur Tengah. Ini kolaborasi antara ahli
kimia telah membuahkan hasil yang merupakan landasan jembatan menuju perdamaian.
5. Kesimpulan
Pendidikan kimia (kimia) adalah istilah komprehensif yang mengacu pada studi
tentang pengajaran dan pembelajaran kimia di semua sekolah, perguruan tinggi dan
universitas. Filosofi pendidikan adalah keyakinan kami tentang “mengapa, apa dan
bagaimana kami mengajar, siapa yang kami ajar, dan tentang hakikat pembelajaran ”. Ini
adalah seperangkat prinsip yang memandu tindakan profesional melalui acara dan masalah
yang dihadapi guru setiap hari. Sumber filosofi pendidikan kita adalah hidup kita
pengalaman, nilai-nilai kita, lingkungan tempat kita hidup, interaksi dengan orang lain dan
kesadaran pendekatan filosofis. Belajar tentang cabang filsafat, dunia filsafat pandangan, dan
filosofi dan teori pendidikan yang berbeda akan membantu kita untuk menentukan dan
membentuk kita filosofi pendidikan sendiri, dikombinasikan dengan aspek-aspek lainnya.
Pendidikan Kimia dan Kimia adalah sebagai Jembatan Menuju Perdamaian. Ini bisa menjadi
alat penting untuk maju proses perdamaian. Setidaknya ada dua perspektif filosofis berbeda
yang menggambarkan cara kerja kimia pendidikan dilakukan. Yang pertama adalah apa yang
disebut perspektif praktisi, di mana dalam individu yang bertanggung jawab untuk mengajar
kimia (guru, instruktur, profesor) adalah orang yang akhirnya mendefinisikan pendidikan
kimia dengan tindakan mereka. Perspektif keduanya dapat didefinisikan oleh sekelompok
pendidik dan instruktur kimia yang mengidentifikasi dirinya sendiri yang menentang untuk
mendeklarasikan minat utama dalam bidang khas penelitian laboratorium, tertarik untuk
berkontribusi saran, esai, observasi, dan laporan praktik deskriptif lainnya ke dalam domain
publik, melalui publikasi jurnal, buku, dan presentasi.
FILSAFAT ILMU UNTUK PENDIDIKAN KIMIA
FILSAFAT ILMU UNTUK PENDIDIKAN KIMIA

More Related Content

What's hot

Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikanalvianica nanda
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeDewi Atin Surya
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufCartoon Dyqta
 
Filsafat Materialisme
Filsafat MaterialismeFilsafat Materialisme
Filsafat Materialismedianacitra
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanReni Nazta
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePamela Natasa
 
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLEFALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLEHusna M
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Jocareture Interprises
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialismeErna Mariana
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatnewskiem
 
Metafizik (ontologi)
Metafizik (ontologi)Metafizik (ontologi)
Metafizik (ontologi)chenta_miamor
 

What's hot (20)

Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
 
Filsafat Materialisme
Filsafat MaterialismeFilsafat Materialisme
Filsafat Materialisme
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikan
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realisme
 
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLEFALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
Cici
CiciCici
Cici
 
Edu 3004 mazhab falsafah barat
Edu 3004   mazhab falsafah baratEdu 3004   mazhab falsafah barat
Edu 3004 mazhab falsafah barat
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat PendidikanProblema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
Metafizik (ontologi)
Metafizik (ontologi)Metafizik (ontologi)
Metafizik (ontologi)
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 

Similar to FILSAFAT ILMU UNTUK PENDIDIKAN KIMIA

Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeErna Mariana
 
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugasMakalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugasarifrahman87863
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilHidayat Amin
 
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxM. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxabuzaf
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalismeWarnet Raha
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat AnggiChaca
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 

Similar to FILSAFAT ILMU UNTUK PENDIDIKAN KIMIA (20)

Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksiMakalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksi
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
 
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugasMakalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
 
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxM. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

FILSAFAT ILMU UNTUK PENDIDIKAN KIMIA

  • 1. FILSAFAT ILMU Dosen Pengampu: Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS Dr. Saronom Silaban, M.Pd DISUSUN OLEH NAMA MAHASISWA : HILDA PRATIWI NIM : 8206142003 KELAS : PENDIDIKAN KIMIA B 2020 MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN KIMIA KELAS B (EKSEKUTIF) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020
  • 2. Identitas Jurnal Judul : Perspektif Filosofi Yang Menjelaskan Bagaimana Pekerjaan Dalam Pendidikan Kimia Penulis : Albinus Silalahi Nama Jurnal : Prosiding e-ISSN : 2548-4613 http : http://digilib.unimed.ac.id/28931/2/Proceedings%20AISTEEL_51.pdf 1. Pendahuluan Hubungan antara pendidikan kimia (sains) dan aspek filosofis kimia (sains) memiliki sejarah yang panjang. Selama 100 tahun terakhir, ada tiga jurusan gerakan dalam filsafat kimia (sains): empirisme, historisisme, dan filsafat naturalisasi ilmu pengetahuan. Tetapi rekonstruksi sejarah konten sains tidak sebanyak sains yang bermanfaat pendidik ingin kita percaya dan pengembangan perspektif baru tentang bagaimana Aspek filosofis kimia dapat menginformasikan bahwa pendidikan mengalami kemajuan yang agak lambat. Menariknya, tinjauan pustaka baru-baru ini dalam pendidikan kimia telah mengakui kebutuhannya penelitian dalam pendidikan kimia berdasarkan sejarah dan filsafat ilmu, sedangkan filsafat kimia secara bertahap muncul sebagai epistemologi khusus untuk kimia Lebih banyak pekerjaan itu menyelidiki apa yang membentuk sifat kimia secara filosofis, epistemologis, dan Secara historis - bagaimana hal itu dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum diperlukan agar pemahaman yang lebih baik tentang apa pendidikan kimia itu mungkin diperoleh. Dengan demikian, pertanyaan penting diajukan untuk pendidikan kimia guru: Apa konten pedagogis Pengetahuan yang perlu dimiliki guru untuk mendukung pembelajaran perspektif filosofis tema dalam pendidikan kimia? Filsuf berpikir tentang arti benda dan interpretasi arti itu. Ada kebutuhan konstan untuk memperbarui keterampilan guru yang terlibat dalam pengajaran kimia, dan pendidikan kimia berbicara tentang kebutuhan ini. 2. Literatur 2.1.Filsafat Ada tiga cabang utama filsafat. Setiap cabang berfokus pada aspek dan aspek yang berbeda pusat pengajaran kami. Ketiga cabang dan sub-cabangnya adalah: (1) Metafisika (ontologi dan kosmologi): Apa sifat dari realitas? Contoh Pendidikan: Apakah menurut Anda manusia itu pada dasarnya baik atau jahat? Apa kepercayaan konservatif atau liberal? -
  • 3. Ontologi: Masalah apa yang terkait alam, eksistensi, atau wujud? Apakah seorang anak pada dasarnya jahat atau baik? Bagaimana pandangan Anda menentukan manajemen kelas? - Kosmologi: Apa sifat dan asal dari kosmos atau alam semesta? Adalah dunia dan alam semesta tertata atau apakah itu ditandai dengan kekacauan? Apa arti satu atau yang lain untuk kelas?; (2) Epistemologi (Mengetahui berdasarkan: Inkuiri Ilmiah, Indera dan Perasaan dari otoritas atau keilahian, Empirisme, Intuisi, Penalaran atau Logika): Apa hakikat pengetahuan? Bagaimana kita bisa tahu? Contoh Pendidikan: –Bagaimana seorang antropolog melihat ini kelas? Seorang ilmuwan politik? Seorang ahli biologi? –Bagaimana kita tahu apa yang diketahui seorang anak? –Deduktif: penalaran dari umum ke khusus Semua anak bisa belajar. Bret adalah siswa kelas lima. Ia mempunyai ketidakmampuan belajar. Bisakah Bret belajar? –Induktif: penalaran dari yang spesifik ke umum. Setelah bereksperimen dengan pertumbuhan tanaman dalam berbagai kondisi, siswa menyimpulkan tanaman membutuhkan air dan cahaya; (3) Aksiologi (Etika dan Estetika): Nilai-nilai apa yang harus dijunjung? Contoh Pendidikan: -Apakah moralitas ditentukan oleh tindakan kita, atau oleh apa yang ada di hati kita? –Nilai apa yang harus diajarkan pendidikan karakter? – Ethics: Apa yang baik dan jahat, benar dan salah? Apakah itu benar untuk diambil sesuatu yang bukan milikmu? –Aesthetics: Apa yang indah? Bagaimana kita mengenali yang hebat karya musik? Seni? Bisakah ada keindahan dalam kehancuran? Metafisika berupaya menemukan kesatuan di seluruh domain pengalaman dan pemikiran. Pada tingkat metafisik, ada empat aliran pemikiran filosofis yang luas yang berlaku untuk pendidikan hari ini. Mereka adalah idealisme, realisme, pragmatisme (terkadang disebut eksperiensialisme), dan eksistensialisme. Idealisme adalah pendekatan filosofis yang memiliki prinsip sentral bahwa gagasan adalah satu-satunya realitas sejati, satu-satunya hal yang perlu diketahui. Dalam pencarian kebenaran, keindahan, dan keadilan yang abadi dan kekal, fokusnya adalah pada penalaran sadar dalam pikiran. Plato, bapak Idealisme, percaya akan hal itu dunia spiritual atau mental adalah kekal, permanen, teratur, teratur, dan universal. Ada juga dunia dari penampilan, dunia yang dialami melalui penglihatan, sentuhan, bau, rasa, dan suara, yang berubah, tidak sempurna, dan tidak teratur. Pembagian ini sering disebut sebagai dualitas budi dan jasmani. Bereaksi terhadap apa yang dia anggap terlalu fokus pada kesegeraan dunia fisik dan indrawi, Platon menggambarkan masyarakat utopis di mana "pendidikan untuk tubuh dan jiwa semua keindahan dan kesempurnaan yang mereka mampu "sebagai cita-cita. Dalam alegori gua, bayang-bayang dunia sensorik harus diatasi dengan cahaya akal atau kebenaran universal. Untuk memahami kebenaran, seseorang harus mengejar pengetahuan dan identifikasi dengan Pikiran Mutlak.
  • 4. Plato juga percaya bahwa jiwa sudah terbentuk sempurna sebelumnya untuk lahir dan sempurna dan menyatu dengan Makhluk Universal. Proses kelahiran memeriksa kesempurnaan ini, jadi pendidikan membutuhkan membawa ide-ide laten (konsep yang terbentuk sepenuhnya) ke dalam kesadaran. Dalam idealisme, tujuannya Pendidikan adalah untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan masing-masing individu dan kesempurnaan moral secara penuh melayani masyarakat dengan lebih baik. Penekanan kurikuler adalah pokok pikiran: sastra, sejarah, filsafat, dan agama. Metode pengajaran fokus pada penanganan ide melalui ceramah, diskusi, dan Socrates dialog (metode pengajaran yang menggunakan pertanyaan untuk membantu siswa menemukan dan mengklarifikasi pengetahuan). Introspeksi, intuisi, wawasan, dan logika seluruh bagian digunakan untuk menyadarkan bentuk atau konsep yang terpendam dalam pikiran. Karakter dikembangkan dengan meniru contoh dan pahlawan. Aristoteles, seorang mahasiswa Plato yang memutuskan filosofi idealis mentornya, disebut bapak baik Realisme maupun metode ilmiah, percaya bahwa realitas ada terlepas dari pikiran manusia. Di Pandangan metafisik ini, tujuannya adalah untuk memahami realitas objektif melalui "yang rajin dan tak tanggung-tanggung pemeriksaan yang cermat dari semua data yang dapat diamati. "Aristoteles percaya bahwa untuk memahami suatu objek, bentuk akhirnya memiliki untuk dipahami, yang tidak berubah. Misalnya, ada mawar terlepas apakah seseorang menyadarinya atau tidak dari itu. Bunga mawar bisa ada dalam pikiran tanpa hadir secara fisik, tetapi pada akhirnya, mawar itu berbagi properti dengan semua mawar dan bunga lainnya (bentuknya), meskipun satu mawar mungkin merah dan persik lainnya berwarna. Aristoteles juga orang pertama yang mengajarkan logika sebagai disiplin formal agar mampu bernalar tentang peristiwa dan aspek fisik. Pelaksanaan pemikiran rasional dipandang sebagai tujuan akhir untuk umat manusia. Kurikulum Realis menekankan materi pelajaran dunia fisik, khususnya sains dan matematika. Guru mengatur dan menyajikan konten secara sistematis dalam suatu disiplin, mendemonstrasikan penggunaan kriteria dalam membuat keputusan. Fokus pada metode pengajaran penguasaan fakta dan keterampilan dasar melalui demonstrasi dan pengajian. Siswa juga harus mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah, menggunakan observasi dan eksperimen. Kurikulum harus didekati secara ilmiah, distandarisasi, dan berdasarkan disiplin ilmu yang berbeda. Karakter dikembangkan melalui pelatihan tentang aturan perilaku. Hakikat realitas bagi Eksistensialis bersifat subjektif, dan terletak di dalam individu. Soren Kierkegaard (1813-1855), seorang menteri dan filsuf Denmark, dianggap sebagai pendiri eksistensialisme. Orientasinya adalah Kristen. Kelompok eksistensialis lain, sebagian
  • 5. besar Eropa, percaya bahwa kita harus mengenali keterbatasan hidup kita di planet yang kecil dan rapuh ini percaya pada keselamatan melalui Tuhan. Keberadaan kita tidak dijamin di akhirat, jadi ada ketegangan tentang kehidupan dan kepastian kematian, harapan atau keputusasaan. Berbeda dengan pendekatan Eropa yang lebih keras di mana alam semesta dipandang tidak berarti ketika dihadapkan pada kepastian akhir keberadaan, Eksistensialis Amerika lebih fokus pada potensi manusia dan pencarian makna pribadi. Klarifikasi nilai adalah hasil dari gerakan ini. Setelah periode suram Perang Dunia II, Filsuf Prancis, Jean Paul Sartre, mengemukakan bahwa bagi kaum muda, momen eksistensial muncul ketika anak muda untuk pertama kalinya menyadari bahwa pilihan ada di tangan mereka, bahwa mereka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Pertanyaan mereka menjadi "Siapakah saya dan apa yang harus saya lakukan? Terkait pendidikan, materi pelajaran ruang kelas eksistensialis harus menjadi masalah pilihan pribadi. Guru memandang individu sebagai entitas dalam konteks sosial di mana pelajar harus menghadapi pandangan orang lain untuk memperjelas pandangannya sendiri. Pengembangan karakter menekankan tanggung jawab individu untuk keputusan. Jawaban nyata datang dari dalam individu, bukan dari otoritas luar. Memeriksa kehidupan melalui pemikiran otentik melibatkan siswa dalam pengalaman belajar yang asli. 2.2.Mengajar dan Belajar Belajar adalah tindakan memperoleh yang baru, atau memodifikasi dan memperkuat, pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai, atau preferensi dan mungkin melibatkan sintesis berbagai jenis informasi. Metode pengajaran terdiri dari prinsip dan metode yang digunakan untuk instruksi yang akan dilaksanakan oleh guru untuk mencapai pembelajaran atau hafalan yang diinginkan oleh siswa. Strategi ini adalah ditentukan sebagian pada materi pelajaran yang akan diajarkan dan sebagian lagi oleh sifat pelajar. Untuk tertentu Metode pengajaran yang tepat dan efisien harus disesuaikan dengan karakteristik siswa pelajar dan jenis pembelajaran yang diharapkan untuk dihasilkan. Pendekatan pengajaran secara luas dapat diklasifikasikan menjadi berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Dalam Teacher Centered Approach to Learning, guru adalah figur otoritas utama dalam model ini. Siswa dipandang sebagai "wadah kosong" yang peran utamanya adalah menerima informasi secara pasif (melalui ceramah dan instruksi langsung) dengan tujuan akhir pengujian dan penilaian. Ini adalah peran utama guru untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi kepada siswanya. Dalam model ini, pengajaran dan penilaian dipandang sebagai dua entitas terpisah. Pembelajaran siswa diukur secara objektif mencetak tes dan penilaian. Dalam Student-Centered Approach to Learning, sedangkan guru adalah seorang figur otoritas dalam model ini, guru dan siswa memainkan peran yang sama-
  • 6. sama aktif dalam proses pembelajaran. Peran utama guru adalah untuk melatih dan memfasilitasi pembelajaran siswa dan pemahaman secara keseluruhan bahan. Pembelajaran siswa diukur melalui bentuk penilaian formal dan informal, termasuk proyek kelompok, portofolio siswa, dan partisipasi kelas. Pengajaran dan penilaian terhubung; Pembelajaran siswa terus menerus diukur selama instruksi guru. Umum digunakan metode pengajaran dapat mencakup partisipasi kelas, demonstrasi, pelafalan, menghafal, atau kombinasi ini. Metode pengajaran yang lebih baru dapat mencakup televisi, radio, internet, multimedia dan perangkat modern lainnya. Beberapa pendidik percaya bahwa penggunaan teknologi sementara memfasilitasi pembelajaran sampai taraf tertentu, bukanlah pengganti metode pendidikan yang mendorong kritis berpikir dan keinginan untuk belajar. Pembelajaran inkuiri adalah metode pengajaran modern lainnya. Ajaran yang populer Metode yang digunakan oleh sebagian besar guru adalah aktivitas langsung. Aktifitas langsung aktivitas yang membutuhkan gerakan, berbicara, dan mendengarkan, ini mengaktifkan banyak area di otak. 2.3.Filsafat Pendidikan Bagi Perennialists, tujuan pendidikan adalah untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman tentang ide-ide hebat peradaban Barat. Ide-ide ini berpotensi memecahkan masalah di era apa pun. Itu fokusnya adalah untuk mengajarkan ide-ide yang abadi, untuk mencari kebenaran abadi yang konstan, tidak berubah, sebagaimana alam dan dunia manusia pada tingkat yang paling penting, tidak berubah. Mengajar ini tidak berubah prinsip sangat penting. Manusia adalah makhluk rasional, dan pikiran mereka perlu dikembangkan. Jadi, penanaman kecerdasan adalah prioritas tertinggi dalam pendidikan yang bermanfaat. Kurikulum yang menuntut berfokus pada pencapaian literasi budaya, menekankan pertumbuhan siswa dalam disiplin ilmu yang bertahan lama. Yang paling tinggi prestasi umat manusia ditekankan– karya besar sastra dan seni, hukum atau prinsip-prinsip sains. Pendukung filosofi pendidikan ini adalah Robert Maynard Hutchins yang mengembangkan program Great Books pada tahun 1963 dan Mortimer Adler, yang mengembangkan kurikulum ini lebih lanjut berdasarkan 100 buku besar peradaban barat. Pengetahuan mungkin bersifat umum, dapat diterapkan pada banyak situasi; misalnya, mengetahui cara mengetik atau mengeja. Pengetahuan lainnya adalah domain khusus, berlaku untuk subjek atau tugas tertentu, seperti vokal terdengar dalam bahasa Spanyol. Pengetahuan juga bersifat deklaratif (konten, atau mengetahui itu; misalnya, sekolah memiliki siswa, guru, dan administrator), prosedural (mengetahui bagaimana melakukan sesuatu langkah atau strategi; misalnya, untuk mengalikan bilangan campuran, ubah kedua sisi menjadi pecahan
  • 7. biasa, lalu mengalikan pembilang dan penyebut), atau kondisional (mengetahui kapan dan mengapa menerapkan dua lainnya jenis pengetahuan; misalnya, saat mengikuti tes pilihan ganda terstandardisasi, catat waktu, jadilah strategis, dan jangan terjebak pada masalah yang sulit). Kesimpulan berdasarkan tinjauan literatur di atas adalah “filosofi pendidikan kami adalah keyakinan kami mengapa, apa dan bagaimana kita mengajar, siapa yang kita ajar, dan tentang hakikat pembelajaran ”. Ini adalah satu set prinsip yang memandu tindakan profesional melalui peristiwa dan masalah yang dihadapi guru setiap hari. Sumber untuk filosofi pendidikan kami adalah pengalaman hidup kami, nilai-nilai kami, lingkungan tempat kami tinggal, interaksi dengan orang lain dan kesadaran akan pendekatan filosofis. Mempelajari tentang cabang filsafat, pandangan dunia filosofis, dan filosofi dan teori pendidikan yang berbeda akan membantu kami menentukan dan membentuk filosofi pendidikan kami sendiri, dikombinasikan dengan aspek-aspek lainnya. 2.4. Perspektif Kimia dan Filsafat dalam Pendidikan Kimia Pendidikan kimia (kimia) adalah istilah komprehensif yang mengacu pada studi tentang pengajaran dan pembelajaran kimia di semua sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Hubungan antar kimia pendidikan dan sejarah dan filsafat ilmu memiliki sejarah yang panjang. Edisi baru Pengantar Konsep dan Teori dalam Ilmu Fisika telah menghadirkan sains sebagai manusia petualangan, dari Copernicus hingga Einstein dan seterusnya. Berdasarkan Sains & Pendidikan adalah salah satu jurnal pertama yang mendedikasikan ruang untuk pekerjaan pendidik disibukkan dengan sintesis perspektif dari filsafat kimia dalam pendidikan kimia. Edisi khusus ini adalah bukti visi jurnal dalam mendorong batasan untuk inovasi beasiswa, dan itu menggambarkan minat kecil tapi tumbuh dari filsuf, pendidik dan ahli kimia sama dalam "memanfaatkan" pada aspek filosofis kimia untuk perbaikan kimia pendidikan. Volume terdiri dari makalah yang membahas berbagai masalah yang diangkat dalam filsafat kimia dalam aplikasi pendidikan kimia. Satu set makalah berfokus pada sifat kimiawi pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan model, penjelasan dan hukum. Andrea Woody menggunakan gas ideal hukum sebagai contoh dalam mengkaji penelitian kontemporer dalam filsafat ilmu tentang keilmuan penjelasan. Dia menjelaskan konsepsi penjelasan inferensial, kausal, penyatuan, dan erotetik. Hukum kimia adalah fokus utama dari karya Emma Tobin. Dia memberikan gambaran umum tentang hukum di kimia, dan merefleksikan perdebatan baru-baru ini tentang sifat khusus dan universal dari hukum, menyimpulkan bahwa sementara generalisasi dalam kimia beragam dan heterogen, ada perbedaan antara keduanya idealisasi dan aproksimasi dapat digunakan untuk membuat
  • 8. taksonominya dengan sukses. Agustin Aduriz-Bravo menantang konsepsi sintaksis yang diterima dari teori-teori ilmiah dan berargumen untuk a akun berbasis model tentang sifat sains. Pentingnya model dan pemodelan dalam kimia lebih lanjut disorot oleh Jose A. Chamizo yang menyajikan tipologi model dan hubungannya dengan pemodelan. Merce Izquierdo-Aymerich mengemukakan kriteria kimiawi dari sejarah dan filosofi kimia untuk menginformasikan desain kurikulum kimia. 3. Metode Metode pengajaran yang tepat dan efisien harus disesuaikan dengan karakteristik siswa pelajar dan jenis pembelajaran yang diharapkan untuk dihasilkan. Pendekatan pengajaran secara luas dapat diklasifikasikan menjadi berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Dalam Teacher Centered Approach to Learning, guru adalah figur otoritas utama dalam model ini. Siswa dipandang sebagai "wadah kosong" yang peran utamanya adalah menerima informasi secara pasif (melalui ceramah dan instruksi langsung) dengan tujuan akhir pengujian dan penilaian. Ini adalah peran utama guru untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi kepada siswanya. Dalam model ini, pengajaran dan penilaian dipandang sebagai dua entitas terpisah. Pembelajaran siswa diukur secara objektif mencetak tes dan penilaian. Dalam Student-Centered Approach to Learning, sedangkan guru adalah seorang figur otoritas dalam model ini, guru dan siswa memainkan peran yang sama-sama aktif dalam proses pembelajaran. Peran utama guru adalah untuk melatih dan memfasilitasi pembelajaran siswa dan pemahaman secara keseluruhan bahan. Pembelajaran siswa diukur melalui bentuk penilaian formal dan informal, termasuk proyek kelompok, portofolio siswa, dan partisipasi kelas. Pengajaran dan penilaian terhubung; Pembelajaran siswa terus menerus diukur selama instruksi guru. Umum digunakan metode pengajaran dapat mencakup partisipasi kelas, demonstrasi, pelafalan, menghafal, atau kombinasi ini. Metode pengajaran yang lebih baru dapat mencakup televisi, radio, internet, multimedia dan perangkat modern lainnya. Beberapa pendidik percaya bahwa penggunaan teknologi sementara memfasilitasi pembelajaran sampai taraf tertentu, bukanlah pengganti metode pendidikan yang mendorong kritis berpikir dan keinginan untuk belajar. Pembelajaran inkuiri adalah metode pengajaran modern lainnya. Ajaran yang populer Metode yang digunakan oleh sebagian besar guru adalah aktivitas langsung. Aktifitas langsung aktivitas yang membutuhkan gerakan, berbicara, dan mendengarkan, ini mengaktifkan banyak area di otak.
  • 9. 4. Hasil Ada tiga cabang utama filsafat. Setiap cabang berfokus pada aspek dan aspek yang berbeda pusat pengajaran kami. Ketiga cabang dan sub-cabangnya adalah: (1) Metafisika (ontologi dan kosmologi). Belajar adalah tindakan memperoleh yang baru, atau memodifikasi dan memperkuat, pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai, atau preferensi dan mungkin melibatkan sintesis berbagai jenis informasi. tujuan pendidikan adalah untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman tentang ide-ide hebat peradaban Barat. Ide-ide ini berpotensi memecahkan masalah di era apa pun. Itu fokusnya adalah untuk mengajarkan ide- ide yang abadi, untuk mencari kebenaran abadi yang konstan, tidak berubah, sebagaimana alam dan dunia manusia pada tingkat yang paling penting, tidak berubah. Pendidikan kimia (kimia) adalah istilah komprehensif yang mengacu pada studi tentang pengajaran dan pembelajaran kimia di semua sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Hubungan antar kimia pendidikan dan sejarah dan filsafat ilmu memiliki sejarah yang panjang. Pendidikan Kimia dan Kimia adalah sebagai Jembatan Menuju Kedamaian. Bisa jadi alat penting untuk memajukan proses perdamaian, misalnya di Timur Tengah. Timur Tengah adalah wilayah konflik selama bertahun-tahun. Bagian dunia ini sangat penting karena memiliki sumber energi yang merupakan sumber strategis: bahan bakar fosil. Sumber energi tak terbarukan ini bukan hanya memicu konflik ekonomi dan politik, tetapi penggunaannya di seluruh dunia juga membahayakan kelangsungan hidup di Planet Bumi, dengan mencemari lingkungan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Timur Tengah juga memiliki masalah utama kualitas udara dan air, yang akan membutuhkan kerja sama regional untuk menyelesaikannya. Batas geopolitik hanyalah garis-garis di peta; udara dan air tidak mengenali garis-garis ini. Oleh karena itu, apapun Pekerjaan yang menyangkut lingkungan - terutama kualitas udara dan air - harus dilakukan secara kerjasama antar negara. Kimia adalah bahasa internasional. Seorang ahli kimia dari Bethlehem, Pennsylvania di Amerika Serikat, dan seorang ahli kimia dari Bethlehem, Palestina, menggunakan notasi kimia yang sama, dan kaleng berkomunikasi secara ilmiah satu sama lain tanpa memahami bahasa lisan satu sama lain. Dibangun di atas bahasa kimia internasional, tiga konferensi internasional besar disebut “Konferensi Malta” dan secara resmi berjudul “Frontiers of Chemical Science: Research and Education in Timur Tengah ”diadakan pada tahun 2003. pada tahun 2005 dan pada tahun 2007. Di Dalam konferensi ini, ahli kimia dari 14 negara Timur Tengah berkumpul untuk membahas solusi atas masalah tersebut kualitas udara dan air, sumber daya energi, dan pendidikan kimia di Timur Tengah. Ini kolaborasi antara ahli kimia telah membuahkan hasil yang merupakan landasan jembatan menuju perdamaian.
  • 10. 5. Kesimpulan Pendidikan kimia (kimia) adalah istilah komprehensif yang mengacu pada studi tentang pengajaran dan pembelajaran kimia di semua sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Filosofi pendidikan adalah keyakinan kami tentang “mengapa, apa dan bagaimana kami mengajar, siapa yang kami ajar, dan tentang hakikat pembelajaran ”. Ini adalah seperangkat prinsip yang memandu tindakan profesional melalui acara dan masalah yang dihadapi guru setiap hari. Sumber filosofi pendidikan kita adalah hidup kita pengalaman, nilai-nilai kita, lingkungan tempat kita hidup, interaksi dengan orang lain dan kesadaran pendekatan filosofis. Belajar tentang cabang filsafat, dunia filsafat pandangan, dan filosofi dan teori pendidikan yang berbeda akan membantu kita untuk menentukan dan membentuk kita filosofi pendidikan sendiri, dikombinasikan dengan aspek-aspek lainnya. Pendidikan Kimia dan Kimia adalah sebagai Jembatan Menuju Perdamaian. Ini bisa menjadi alat penting untuk maju proses perdamaian. Setidaknya ada dua perspektif filosofis berbeda yang menggambarkan cara kerja kimia pendidikan dilakukan. Yang pertama adalah apa yang disebut perspektif praktisi, di mana dalam individu yang bertanggung jawab untuk mengajar kimia (guru, instruktur, profesor) adalah orang yang akhirnya mendefinisikan pendidikan kimia dengan tindakan mereka. Perspektif keduanya dapat didefinisikan oleh sekelompok pendidik dan instruktur kimia yang mengidentifikasi dirinya sendiri yang menentang untuk mendeklarasikan minat utama dalam bidang khas penelitian laboratorium, tertarik untuk berkontribusi saran, esai, observasi, dan laporan praktik deskriptif lainnya ke dalam domain publik, melalui publikasi jurnal, buku, dan presentasi.