SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Banyak hal yang menyebabkan persoalan pendidikan memiliki keterikatan dengan 
filsafat. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha membentuk kepribadian manusia 
sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan dihadapkan pada 
perumusan tujuan yang akan dicapai seseorang setelah pendidikan itu berlangsung. Setiap 
rumusan tujuan pendidikan selalu berupaya menjangkau kawasan paling ideal dan baik 
seperti; mandiri dan berguna (UU No. 20 Tahun 2003). Formulasi tujuan pendidikan 
merupakan persoalan yang mendasar dan dalam, sehingga tidak mungkin dapat dirumuskan 
dan terjawab oleh analisis ilmiah yang dangkal, tetapi memerlukan analisis dan pemikiran 
filosofis. 
Selain persoalan tujuan, seluruh aspek dalam pendidikan mulai dari konsep, perencanaan, 
pelaksanaan sampai dengan evaluasi membutuhkan pemikiran filosofis. Dari sini juga 
kemudian lahir aliran-aliran dan pemikiran yang berbeda pada para ahli dalam filsafat 
pendidikan. Salah satu di antara beberapa aliran filsafat pendidikan terseb ut adalah 
Naturalisme. 
B. Rumusan masalah 
1. Apa pengertian dari naturalisme dan abstraksi ? 
2. Bagaimana pandangan atau menurut tokoh tentang aliran nfilsafat pendidikan naturalisme 
dan abstraksi? 
3. Bagaimana implikasi aliran naturalisme dan abstraksi terhadap dunia pendidikan ? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian dari naturalisme dan abstraksi 
2. Untuk mengetahui pendapat para tokoh filsafat tentang aliran filsafat pendidikan 
naturalisme dan abstraksi 
3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi aliran naturalisme dan abstraksi terhadap dunia 
pendidikan.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Naturalisme dan abstraksi 
Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapat dengan menurutkan 
panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan yang baik (susila) 
menurut aliran ini ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan natur manusia. Baik 
mengenai fitrah lahir ataupun mengenai fitrah batin. Kalau lebih memberatkan pada fitrah 
lahirnya dinamakan aliran etika materialisme. Tetapi pada aliran naturalisme ini faktor lahir 
batin itu sama beratnya sebab kedua-duanya adalah fitrah (natur) manusia. 
Aliran ini cara pemikirannya tentang etika adalah sebagai berikut : di dalam dunia ini 
segala sesuatu menuju satu tujuan saja. Dengan memenuhi panggilan naturnya masing-masing 
mereka menuju kebahagiannya yang sempurna. Benda-benda dan tumbuhan-tumbuhan 
menuju pada tujuan itu secara otomatis yakni tanpa pertimbangan atau perasaan. 
Kalau hewan-hewan menuju tujuan itu dengan instict (nalurinya) maka manusia menuju 
tujuan itu dengan akalnya. 
Karena itu kewajiban manusia ialah mencapai kesanggupan akal yang setinggi-tingginya 
dan melakukan segala amal perbuatan dengan berpedoman pada akal itu. Alam telah 
memberikan pada manusia keinginan untuk hidup terus. Dan dengan dasar mengingini 
kelangsungan hidup itulah manusia membeda-bedakan beberapa macam pekerjaan mana 
yang membahayakan dan mana yang mengganggu kelangsungan hidup itu. Kebahagian 
manusia terletak pada tidak terganggunya kelangsungan hidup itu. Adanya ancaman terhdap 
kelangsungan hidup merupakan hilangnya kebahagiaan manusia. 
Ringkasnya aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan itu didapatkan ketika manusia 
melakukan hal yang cocok dengan naturnya dan melangsungkan kehidupannya. 
B. Tokoh Dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme dan abstraksi 
1. John Amos Comenius (1592-1670). 
Menurut john amos comenius pemikiran filsafat pendidikan Naturalisme di bidang 
pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. 
Sebagai pendeta Protestan sekaligus paedagog, ia berpandangan bahwa manusia itu 
diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan.Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua 
makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Percikan pemikiran Comenius berpengaruh 
pada teori-teori pendidikannya.
Dalam pendidikan dan pengajaran, Comenius menggunakan hukum-hukum alam sebagai 
contoh yang senantiasa tertib dan teratur. Hukum alam memiliki ciri sebagai berikut : 
1. Segalanya berkembang dari alam 
2. Perkembangan alam serba teratur, tidak meloncat-loncat melainkan terjadi secara 
bertahap. 
3. Alam, berkembang tidak tergesa-gesa melainkan menunggu waktu yang tepat, sambil 
mengadakan persiapan. 
Selain itu Comenius juga mengemukakan bahwa dimensi kedua dari filsafat pendidikan 
naturalisme adalah penekanan bahwa belajar itu merupakan kegiatan melalui Indra. Belajar 
melalui indra merupakan inti dari metode belajar Naturalistik. Dalam hal ini guru pertamakali 
hendaknya mengenalkan benda kepada anak lebih dahulu, baru setelah itu penjelasan yang 
diperinci (exposition) tentang benda tersebut. 
2. John Locke (1632-1704) 
Dalam buku Essay Concerning Human Understanding. Ia mengemukakan bahwa 
teori dalam jiwa diperoleh dari pengalaman nyata. Dalam formulasi redaksi yang 
berbeda dengan maksud yang sama John Locke mengatakan bahwa, tidak ada sesuatu 
dalam jiwa tanpa melalui indra. 
Kesimpulan lebih lanjut dari statement Locke adalah jiwa senantiasa kosong dan 
hanya terisi apabila ada pengalaman. Oleh karena alam merupakan spot power bagi 
pengisian jiwa, maka proses pendidikan harus mengikuti tata-tertib perkembangan 
alam. Kalau alam serba teratur, ia menghendaki pengajaranpun harus teratur. Mata 
pelajaran harus diajarkan secara berurutan (sequence) , step by step dan tidak 
bersamaan, misalnya: membaca dulu sampai bisa, kemudian diikuti dengan 
pembelajaran menulis, demikian selanjutnya. 
Ide-ide Locke tersebut berseberangan dengan pandangan Platonic Notion, yang 
mengatakan bahwa manusia itu lahir dengan ide (gagasan) pembawaan seperti ide 
tentang Tuhan, rasa tentang benar dan salah, kemampuan-kemampuan logik tentang 
prinsip-prinsip kontradiksi yang secara otomatis tanpa melalui belajar. Bagi Locke 
semua itu harus dipelajari melalui pemahaman. Oleh sebab itu, Locke berkata "baik 
buruknya anak (peserta didik) tergantung pada pendidikannya". Teori inilah yang 
kemudian melahirkan konsep Tabularasa atau Blanksheet dalam pendidikan. 
3. Jean Jacques Rousseau(1712 - 1778) 
mengatakan bahwa pendidikan dapat berasal dari tiga hal, yaitu ; alam, manusia 
dan barang. Bagi Rousseau seorang anak harus hidup dengan prinsip-prinsip alam 
semesta. 
Rousseau dalam bukunya yang sangat monomental berjudul Emile Ou de 
L'Education. Buku ini terdiri atas lima jilid dan merupakan buku roman pendidikan
dengan pemeran utama Emile dan Sophie. Secara bertahap Rousseau menuangkan 
fikiran-fikirannya tentang pendidikan dalam buku ini. Jilid pertama berisi tentang 
perawatan jasmani peserta didik (Emile) yang dapat dilakukan sampai umur 7 tahun. 
Sementara jilid kedua berisi tentang pendidikan jasmani Emile. Jilid ketiga berisi 
tentang pendidikan intelek, jilid keempat mengupas pendidikan akhlak dan agama serta 
jilid terakhir atau kelima mengulas tentang pendidikan wanita dan kesusilaan. 
C. Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme dan abstraksi Terhadap Pendidikan 
Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme di bidang 
pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Manusia 
diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. 
Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang 
signifikan dengan pandangannya adalah pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek. 
Pendidikan tidak hanya sebatas untuk menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga 
untuk menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana. 
Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari 
seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham 
naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah 
merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena belajar 
merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran 
juga merupakan sesuatu yang natural juga. Paham naturalisme memandang guru tidak 
mengajar subjek, melainkan mengajar murid. 
Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal ya ng 
diperkenalkan Herbert Spence r melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Ilmu 
Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”. 
Kelima tujuan itu adalah 
1. Pemeliharaan diri; 
2. Mengamankan kebutuhan hidup; 
3. Meningkatkan anak didik; 
4. Memelihara hubungan sosial dan politik; 
5. Menikmati waktu luang.
Selain kelima tujuan yang disampaikan oleh Spencer, Spencer juga menjelaskan tujuh 
prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme, adalah 
1. Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam; 
2. Proses pendidikan harus menyenangkan bagi anak didik; 
3. Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak; 
4. Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam pendidikan; 
5. Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus otak; 
6. Praktik mengajar adalah seni menunda; 
7. Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif; (Hukuman dijatuhkan 
sebagai konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan 
hukuman, hal itu harus dilakukan secara simpatik.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Aliran filsafat naturalisme dan abstraksi memandang bahwa manusia diciptakan agar 
dapat belajar dan berpikir untuk kembali kepada penciptaNya, dalam hal ini implikasi di 
dunia nyata bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip 
keTuhanan. 
Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran filsafat naturalisme memandang bahwa 
sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar tiap peserta didik 
untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan 
karakteristik dan perkembangan alam yang ada. 
B. Saran 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan
DAFTAR PUSTAKA 
 Bakry, Hasbullah. 1971. Sistematik Filsafat. Jakarta : PT. Bumirestu. 
 Mahfudz, Hakiki. 2008. Filsafat Pendidikan Naturalisme Teori, Implikasi Dan 
Aplikasinya 
 Dalam Pendidikan Islam. Tersedia di http://re-searchengines.com/0308hakiki.html. 
 Di unduh tanggal 02 Oktober 2012. 
 Sudarsono. 2001. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 
 Sudrajat, Ahmad. 2008. Tentang Filsafat Naturalisme. Tersedia di 
 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/10/filsafat-naturalisme/. Di unduh 
 tanggal 02 Oktober 2012.
MAKALAH 
NATULARISME DAN ABSTRAKSI 
DISUSUN OLEH : 
KELOMPOK 7 
1. INANG 
2. WA ODE EKA MULIANI 
3. KEVIN APRIANO R. 
SMK NEGERI 1 RAHA 
2013
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR..............................................................................................i 
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii 
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1 
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1 
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1 
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4 
1. Pengertian Naturalisme dan akbstrak.......................... ...............................2 
2. Tokoh dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme.....................................5 
BAB III PENUTUP................................................................................................6 
A. Kesimpulan..................................................................................................6 
B. Saran...........................................................................................................6 
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat 
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan 
tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“ NATURALISME DAN ABSTRAKSI ” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman 
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau 
menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan 
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 
Raha, November 2013 
"Penulis"
Naturalisme dan Abstraksi

More Related Content

What's hot

Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaDodyk Fallen
 
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Elfan Elfan
 
Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1
Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1
Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1shofichofifah
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporerMahrus Ali
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
 
Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist
Mencintai Al-Qur’an dan Al-HadistMencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist
Mencintai Al-Qur’an dan Al-HadistEloknadlifah
 
Epistemologi islam berpikir burhani
Epistemologi islam berpikir burhaniEpistemologi islam berpikir burhani
Epistemologi islam berpikir burhanidandangBaena
 
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran  realisme dalam filsafat pendidikanAliran  realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikanFauzan Wildan
 
Pemikiran muhammad iqbal
Pemikiran muhammad iqbalPemikiran muhammad iqbal
Pemikiran muhammad iqbalMaman Med
 
Perkembangan filologi
Perkembangan filologiPerkembangan filologi
Perkembangan filologiArif Pradana
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswahaqiemisme
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamAlamsyah Hsb
 
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu TaimiyahPemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu TaimiyahIlham Al-Qarni
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islamanitartaruna
 

What's hot (20)

Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
 
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1
Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1
Aliran-aliran Dalam Filsafat Pendidikan #1
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporer
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Silabus profesi kependidikan 1415
Silabus profesi kependidikan 1415Silabus profesi kependidikan 1415
Silabus profesi kependidikan 1415
 
Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist
Mencintai Al-Qur’an dan Al-HadistMencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist
Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Kritisisme
KritisismeKritisisme
Kritisisme
 
Epistemologi islam berpikir burhani
Epistemologi islam berpikir burhaniEpistemologi islam berpikir burhani
Epistemologi islam berpikir burhani
 
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran  realisme dalam filsafat pendidikanAliran  realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
 
Pemikiran muhammad iqbal
Pemikiran muhammad iqbalPemikiran muhammad iqbal
Pemikiran muhammad iqbal
 
Perkembangan filologi
Perkembangan filologiPerkembangan filologi
Perkembangan filologi
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
 
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu TaimiyahPemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
 

Similar to Naturalisme dan Abstraksi

148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalismeWarnet Raha
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2syskanovalinda
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikanDaniel Saroengoe
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandumPotpotya Fitri
 

Similar to Naturalisme dan Abstraksi (20)

148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Filsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikanFilsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikan
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Berfilsafat hilda p
Berfilsafat  hilda pBerfilsafat  hilda p
Berfilsafat hilda p
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
 
Teori pendidikan
Teori pendidikan Teori pendidikan
Teori pendidikan
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Naturalisme dan Abstraksi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Banyak hal yang menyebabkan persoalan pendidikan memiliki keterikatan dengan filsafat. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha membentuk kepribadian manusia sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan dihadapkan pada perumusan tujuan yang akan dicapai seseorang setelah pendidikan itu berlangsung. Setiap rumusan tujuan pendidikan selalu berupaya menjangkau kawasan paling ideal dan baik seperti; mandiri dan berguna (UU No. 20 Tahun 2003). Formulasi tujuan pendidikan merupakan persoalan yang mendasar dan dalam, sehingga tidak mungkin dapat dirumuskan dan terjawab oleh analisis ilmiah yang dangkal, tetapi memerlukan analisis dan pemikiran filosofis. Selain persoalan tujuan, seluruh aspek dalam pendidikan mulai dari konsep, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi membutuhkan pemikiran filosofis. Dari sini juga kemudian lahir aliran-aliran dan pemikiran yang berbeda pada para ahli dalam filsafat pendidikan. Salah satu di antara beberapa aliran filsafat pendidikan terseb ut adalah Naturalisme. B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian dari naturalisme dan abstraksi ? 2. Bagaimana pandangan atau menurut tokoh tentang aliran nfilsafat pendidikan naturalisme dan abstraksi? 3. Bagaimana implikasi aliran naturalisme dan abstraksi terhadap dunia pendidikan ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari naturalisme dan abstraksi 2. Untuk mengetahui pendapat para tokoh filsafat tentang aliran filsafat pendidikan naturalisme dan abstraksi 3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi aliran naturalisme dan abstraksi terhadap dunia pendidikan.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Naturalisme dan abstraksi Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapat dengan menurutkan panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan yang baik (susila) menurut aliran ini ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan natur manusia. Baik mengenai fitrah lahir ataupun mengenai fitrah batin. Kalau lebih memberatkan pada fitrah lahirnya dinamakan aliran etika materialisme. Tetapi pada aliran naturalisme ini faktor lahir batin itu sama beratnya sebab kedua-duanya adalah fitrah (natur) manusia. Aliran ini cara pemikirannya tentang etika adalah sebagai berikut : di dalam dunia ini segala sesuatu menuju satu tujuan saja. Dengan memenuhi panggilan naturnya masing-masing mereka menuju kebahagiannya yang sempurna. Benda-benda dan tumbuhan-tumbuhan menuju pada tujuan itu secara otomatis yakni tanpa pertimbangan atau perasaan. Kalau hewan-hewan menuju tujuan itu dengan instict (nalurinya) maka manusia menuju tujuan itu dengan akalnya. Karena itu kewajiban manusia ialah mencapai kesanggupan akal yang setinggi-tingginya dan melakukan segala amal perbuatan dengan berpedoman pada akal itu. Alam telah memberikan pada manusia keinginan untuk hidup terus. Dan dengan dasar mengingini kelangsungan hidup itulah manusia membeda-bedakan beberapa macam pekerjaan mana yang membahayakan dan mana yang mengganggu kelangsungan hidup itu. Kebahagian manusia terletak pada tidak terganggunya kelangsungan hidup itu. Adanya ancaman terhdap kelangsungan hidup merupakan hilangnya kebahagiaan manusia. Ringkasnya aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan itu didapatkan ketika manusia melakukan hal yang cocok dengan naturnya dan melangsungkan kehidupannya. B. Tokoh Dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme dan abstraksi 1. John Amos Comenius (1592-1670). Menurut john amos comenius pemikiran filsafat pendidikan Naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Sebagai pendeta Protestan sekaligus paedagog, ia berpandangan bahwa manusia itu diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan.Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Percikan pemikiran Comenius berpengaruh pada teori-teori pendidikannya.
  • 3. Dalam pendidikan dan pengajaran, Comenius menggunakan hukum-hukum alam sebagai contoh yang senantiasa tertib dan teratur. Hukum alam memiliki ciri sebagai berikut : 1. Segalanya berkembang dari alam 2. Perkembangan alam serba teratur, tidak meloncat-loncat melainkan terjadi secara bertahap. 3. Alam, berkembang tidak tergesa-gesa melainkan menunggu waktu yang tepat, sambil mengadakan persiapan. Selain itu Comenius juga mengemukakan bahwa dimensi kedua dari filsafat pendidikan naturalisme adalah penekanan bahwa belajar itu merupakan kegiatan melalui Indra. Belajar melalui indra merupakan inti dari metode belajar Naturalistik. Dalam hal ini guru pertamakali hendaknya mengenalkan benda kepada anak lebih dahulu, baru setelah itu penjelasan yang diperinci (exposition) tentang benda tersebut. 2. John Locke (1632-1704) Dalam buku Essay Concerning Human Understanding. Ia mengemukakan bahwa teori dalam jiwa diperoleh dari pengalaman nyata. Dalam formulasi redaksi yang berbeda dengan maksud yang sama John Locke mengatakan bahwa, tidak ada sesuatu dalam jiwa tanpa melalui indra. Kesimpulan lebih lanjut dari statement Locke adalah jiwa senantiasa kosong dan hanya terisi apabila ada pengalaman. Oleh karena alam merupakan spot power bagi pengisian jiwa, maka proses pendidikan harus mengikuti tata-tertib perkembangan alam. Kalau alam serba teratur, ia menghendaki pengajaranpun harus teratur. Mata pelajaran harus diajarkan secara berurutan (sequence) , step by step dan tidak bersamaan, misalnya: membaca dulu sampai bisa, kemudian diikuti dengan pembelajaran menulis, demikian selanjutnya. Ide-ide Locke tersebut berseberangan dengan pandangan Platonic Notion, yang mengatakan bahwa manusia itu lahir dengan ide (gagasan) pembawaan seperti ide tentang Tuhan, rasa tentang benar dan salah, kemampuan-kemampuan logik tentang prinsip-prinsip kontradiksi yang secara otomatis tanpa melalui belajar. Bagi Locke semua itu harus dipelajari melalui pemahaman. Oleh sebab itu, Locke berkata "baik buruknya anak (peserta didik) tergantung pada pendidikannya". Teori inilah yang kemudian melahirkan konsep Tabularasa atau Blanksheet dalam pendidikan. 3. Jean Jacques Rousseau(1712 - 1778) mengatakan bahwa pendidikan dapat berasal dari tiga hal, yaitu ; alam, manusia dan barang. Bagi Rousseau seorang anak harus hidup dengan prinsip-prinsip alam semesta. Rousseau dalam bukunya yang sangat monomental berjudul Emile Ou de L'Education. Buku ini terdiri atas lima jilid dan merupakan buku roman pendidikan
  • 4. dengan pemeran utama Emile dan Sophie. Secara bertahap Rousseau menuangkan fikiran-fikirannya tentang pendidikan dalam buku ini. Jilid pertama berisi tentang perawatan jasmani peserta didik (Emile) yang dapat dilakukan sampai umur 7 tahun. Sementara jilid kedua berisi tentang pendidikan jasmani Emile. Jilid ketiga berisi tentang pendidikan intelek, jilid keempat mengupas pendidikan akhlak dan agama serta jilid terakhir atau kelima mengulas tentang pendidikan wanita dan kesusilaan. C. Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme dan abstraksi Terhadap Pendidikan Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang signifikan dengan pandangannya adalah pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek. Pendidikan tidak hanya sebatas untuk menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga untuk menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana. Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran juga merupakan sesuatu yang natural juga. Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid. Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal ya ng diperkenalkan Herbert Spence r melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Ilmu Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”. Kelima tujuan itu adalah 1. Pemeliharaan diri; 2. Mengamankan kebutuhan hidup; 3. Meningkatkan anak didik; 4. Memelihara hubungan sosial dan politik; 5. Menikmati waktu luang.
  • 5. Selain kelima tujuan yang disampaikan oleh Spencer, Spencer juga menjelaskan tujuh prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme, adalah 1. Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam; 2. Proses pendidikan harus menyenangkan bagi anak didik; 3. Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak; 4. Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam pendidikan; 5. Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus otak; 6. Praktik mengajar adalah seni menunda; 7. Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif; (Hukuman dijatuhkan sebagai konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman, hal itu harus dilakukan secara simpatik.
  • 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Aliran filsafat naturalisme dan abstraksi memandang bahwa manusia diciptakan agar dapat belajar dan berpikir untuk kembali kepada penciptaNya, dalam hal ini implikasi di dunia nyata bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip keTuhanan. Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran filsafat naturalisme memandang bahwa sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar tiap peserta didik untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan karakteristik dan perkembangan alam yang ada. B. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
  • 7. DAFTAR PUSTAKA  Bakry, Hasbullah. 1971. Sistematik Filsafat. Jakarta : PT. Bumirestu.  Mahfudz, Hakiki. 2008. Filsafat Pendidikan Naturalisme Teori, Implikasi Dan Aplikasinya  Dalam Pendidikan Islam. Tersedia di http://re-searchengines.com/0308hakiki.html.  Di unduh tanggal 02 Oktober 2012.  Sudarsono. 2001. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.  Sudrajat, Ahmad. 2008. Tentang Filsafat Naturalisme. Tersedia di  http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/10/filsafat-naturalisme/. Di unduh  tanggal 02 Oktober 2012.
  • 8. MAKALAH NATULARISME DAN ABSTRAKSI DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7 1. INANG 2. WA ODE EKA MULIANI 3. KEVIN APRIANO R. SMK NEGERI 1 RAHA 2013
  • 9. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1 1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4 1. Pengertian Naturalisme dan akbstrak.......................... ...............................2 2. Tokoh dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme.....................................5 BAB III PENUTUP................................................................................................6 A. Kesimpulan..................................................................................................6 B. Saran...........................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
  • 10. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ NATURALISME DAN ABSTRAKSI ” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 "Penulis"