SlideShare a Scribd company logo
1 of 444
Download to read offline
Modul Ajar SMK
ILMUPENGETAHUAN ALAM
DANSOSIAL
KELAS
X
Welas Delima K., S.Pd.
Indes Nur Kufailah, S.Pd.
Qorry Debby Ismayati, M.Pd.
Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
Referensi
Karangklesem Purwokerto Selatan
www.rumahkreatifwadaskelir.com
penerbitrumahkreatifwadaskelir
wadaskelirpublisher@yahoo.com
0895379041613
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Jl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 Karangklesem
Layanan sms : 0895379041613
Email : wadaskelirpublisher@yahoo.com
Modul Ajar SMK
ILMUPENGETAHUANALAM
DANSOSIAL
ILMU
PENGETAHUAN
ALAM
DAN
SOSIAL
Welas
Delima
K,
S.Pd.,
Indes
Nur
Kufailah,
S.Pd.,
Qorry
Debby
Ismayati,
M.Pd.,
Ika
Rakhmawati
Utami,
S.Pd.
SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini
sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul-
betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard
skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK
“AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi
peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK
Hebat”.
Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA
memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum,
sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih
berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat
ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini
harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu
internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga
dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi.
Ketua Umum Pengurus
YPP Ma'arif NU Ajibarang
Drs. H. Rohim, M.Pd.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
Welas Delima K., S.Pd.
Indes Nur Kufailah, S.Pd.
Qorry Debby Ismayati., M.Pd.
Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
ii
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
Penulis:
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd.
Qorry Debby Ismayati., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2021
Hak Cipta ada pada Penulis
ISBN: 978-623-6307-61-8
Editor: Bayu Suta Wardianto
Perancang Sampul: Mukhamad Hamid Samiaji
Layout: Rafli Adi Nugroho
Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com
Layanan sms/wa: 081227791977
Cetakan 1, November 2021
17.6 x 25 cm
viii, 428 hlm
Penerbit
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com
© Hak cipta dilindungi undang-undang
All Rights Reserved
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun tanpa seizin dari Penerbit Rumah Kreatif
Wadas Kelir
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
SWT. yang senantiasa memberikan nikmat pada kita semua.
Khususnya nikmat sehat yang sering kali kita lupakan.
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan
yang didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah
berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas,
menjunjung tinggi nilai–nilai keagamaan dan senantiasa
mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh masyarakat.
Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa, secara
perlahan telah berkembang menjadi sekolah yang bermutu dan
mampu mewarnai dunia pendidikan.
Pada tahun 2019, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang diberi
kepercayaan oleh Kemendikbud mendapatkan fasilitasi bantuan
SMK Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020, kembali dipercaya
mendapatkan fasilitasi bantuan SMK CoE (Center of Excelence).
Dan pada tahun 2021 masih dipercaya dengan mendapatkan
fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat Keunggulan).
Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan
sebuah proses yang menuntut sekolah untuk melakukan
perubahan di semua lini. Baik kurikulum, SDM, sarpras maupun
pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu sisi, SDM guru harus
melakukan perubahan-perubahan.
Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu poin
yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan
diterbitkannya buku ini, guru diharapkan mampu
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
iv
menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara terstruktur
sehingga mampu untuk menularkan kepada para siswa.
Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak
kekurangan dari berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk
kemajuan pada penyusunan buku berikutnya, sangat kami
harapkan.
Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat
memberikan manfaat untuk dunia pendidikan.
Ajibarang, Desember 2021
Kepala Sekolah
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Zaenudin S. Pd, M. Si
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
v
Sekapur Sirih
Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah
R.A “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan
dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun
orang Majusi.” Hadis di atas memberikan arahan kepada kita
bahwa setiap anak tentunya memiliki fitrah (potensi) yang
diberikan Tuhan padanya. Kemudian kewajiban orang tuanyalah
yang nantinya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
anak agar betul-betul menjadi manusia yang sukses dan
bermanfaat bagi seluruh alam.
Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem,
maka lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam
membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
Peran orang tua di sekolah dalam hal ini adalah guru. Guru
sangat berperan penting atas pengondisian lingkungan yang
diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai dengan
fase perkembangannya.
Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan dengan
Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan karakteristik,
bakat, dan potensi yang dimiliki anak. Kurikulum MERDEKA
berusaha untuk mengarahkan pendidikan agar terwujud lulusan-
lulusan SMK yang kompeten, mempunyai soft skill yang bagus,
dan tentunya hardskill yang mumpuni. Di mana titik tekan
lulusan SMK Pusat Keunggulan adalah “AKU BISA APA” dan “AKU
MAMPU APA”, bukan “INI IJAZAHKU”.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
vi
Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang bagus dan skenario pembelajaran
yang nantinya diharapkan siswa bisa sesuai dengan harapan di
atas. Maka dari itu, guru-guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
membuat MODUL AJAR sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran menggunakan Kurikulum MERDEKA SMK PK.
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media,
metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis
dan menarik yang merupakan implementasi dari alur tujuan
pembelajaran yang dikembangkan dari capaian pembelajaran
dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Disusun sesuai
dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru-
guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan dengan
baik dan bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk bisa
menjadi manusia pembelajar yang nantinya betul-betul kompeten
dan menjadi manusia yang bermanfaat.
Ajibarang, Desember 2021
Ketua Komite Pembelajaran
Isnandar.Z.F, S.Pd
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................iii
Sekapur Sirih........................................................................................iv
Daftar Isi .............................................................................................vi
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
(IPAS)........................................................................................... 1
B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN...................................................... 10
C. MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)......... 18
1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah...............................................18
A. INFORMASI UMUM.......................................................... 18
B. KOMPONEN INTI............................................................. 19
C. LAMPIRAN...................................................................... 27
2. Mendesain Dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah..........................57
A. INFORMASI UMUM........................................................................57
B. KOMPONEN INTI ...........................................................................58
C. LAMPIRAN.......................................................................................69
3. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah.........................103
A. INFORMASI UMUM......................................................................103
B. KOMPONEN INTI .........................................................................104
C. LAMPIRAN.....................................................................................114
4. Menerjemahkan Data dan Bukti-Bukti ............................................160
A. INFORMASI UMUM......................................................................160
B. KOMPONEN INTI .........................................................................161
C. LAMPIRAN.....................................................................................172
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
viii
5. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah.........................259
A. INFORMASI UMUM:.....................................................................259
B. KOMPONEN INTI .........................................................................260
C. LAMPIRAN.....................................................................................272
6. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah.............................................318
A. INFORMASI UMUM......................................................................318
B. KOMPONEN INTI .........................................................................319
C. LAMPIRAN.....................................................................................334
7. Menerjemahkan Data dan Bukti-Bukti Secara Ilmiah...................375
A. INFORMASI UMUM......................................................................375
B. KOMPONEN INTI .........................................................................376
C. LAMPIRAN.....................................................................................389
Tentang Penulis.................................................................................427
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
1
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
SOSIAL (IPAS)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Pelajaran
Waktu : 192 Jam Pelajaran
Link Capaian Pembelajaran IPAS
https://drive.google.com/folderview?id=1tq_B8nDKm6giORPusIlh8ASMfwm
Lvnrz
Capaian Pembelajaran IPAS
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
1 Makhluk Hidup
dan
Lingkungannya
18 JP –
SMT 1
Aspek ini meliputi keterkaitan antara
makhluk hidup yang terdiri dari manusia,
tumbuhan, dan hewan yang saling
bergantung antara satu dengan yang
lain dan terhadap lingkungannya, baik
berupa tanah, air, dan energi. Hubungan
makhluk hidup dan lingkungannya dapat
digambarkan sebagai individu – populasi
– komunitas – ekosistem – biosfer.
Elemen: menjelaskan fenomena secara
ilmiah
CP: Peserta didik menjelaskan
fenomena-fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari
berbagai aspek seperti makhluk hidup
dan lingkungannya.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik menjelaskan hubungan
makhluk hidup dan lingkungannya dapat
digambarkan sebagai individu – populasi
– komunitas – ekosistem – biosfer.
(Pertemuan 1)
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
2
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
Peserta didik mengidentifikasi masalah
yang terdapat pada ekosistem.
(Pertemuan 2)
Peserta didik menentukan upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut di tingkat lokal dalam
perspektif global. (Pertemuan 3)
2 Zat dan
Perubahannya
24 JP –
SMT 1
Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran
dan pengukuran, sifat zat yang
dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-
ciri dari perubahan zat secara fisika dan
kimia, serta penggolongan zat menjadi
unsur, senyawa, campuran dan cara
pemisahan campuran yang bermanfaat
secara ekonomis.
Elemen: Mendesain dan mengevaluasi
penyelidikan ilmiah.
CP: Peserta didik dapat menentukan dan
mengikuti prosedur yang tepat untuk
melakukan penyelidikan ilmiah,
menjelaskan cara penyelidikan yang
tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta
diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain
percobaan ilmiah.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menganalisis
jenis-jenis besaran dan
pengukurannya dengan mandiri.
(Pertemuan 4)
2. Peserta didik dapat menjelaskan
dengan menggunakan kata-kata
sendiri sifat berbagai zat dan
perubahannya secara fisika dan kimia
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
3
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
dalam kehidupan sehari-hari.
(Pertemuan 5)
3. Peserta didik dapat menganalisis
penggolongan zat menjadi unsur,
senyawa, campuran serta menarik
kesimpulan dari tujuan
penggolongan zat tersebut dengan
menggunakan bahasa sendiri.
(Pertemuan 6)
4. Peserta didik dapat menganalisis cara
pemisahan campuran yang
bermanfaat secara ekonomis dalam
kehidupan sehari-hari yang bisa
ditemukan di daerahnya masing-
masing. (Pertemuan 7)
3 Energi dan
Perubahannya
24 JP –
SMT 1
Aspek Energi dan Perubahannya
mencakup segala sesuatu yang
berkaitan dengan kemampuan sebuah
benda untuk melakukan usaha. Energi
dan perubahannya meliputi perubahan
energi kimia, listrik, kalori, dan mekanik
serta energi terbarukan.
Elemen: Mendesain dan mengevaluasi
penyelidikan ilmiah.
CP: Peserta didik dapat menentukan dan
mengikuti prosedur yang tepat untuk
melakukan penyelidikan ilmiah,
menjelaskan cara penyelidikan yang
tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta
diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain
percobaan ilmiah.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
4
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu
mengidentifikasi berbagai macam
energi alternatif yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari melalui
observasi. (Pertemuan 8)
2. Peserta didik mampu
mempresentasikan ide/ gagasan
tentang energi alternatif sebagai
solusi dalam upaya mengurangi
pencemaran lingkungan dari bahan
bakar fosil dengan menggunakan
kata-katanya sendiri. (Pertemuan 9)
3. Peserta didik dapat menghitung
energi yang dihasilkan dari
perubahan materi melalui analisa
data. (Pertemuan 10)
4. Peserta didik dapat menganalisis
pengaruh perubahan kalor pada
kehidupan melalui observasi.
(Pertemuan 11)
4 Bumi dan
Antariksa
24 JP –
SMT 1
Aspek bumi dan antariksa berkaitan
dengan materi gravitasi universal dan
hukum-hukum gravitasi yang berlaku.
Struktur Bumi yang terdiri dari interior
bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan
gempa bumi. Struktur bumi meliputi
hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet
bumi. Materi ini juga mencakup iklim,
cuaca, musim, perubahan iklim serta
mitigasi bencana.
Elemen: Menerjemahkan data dan
bukti-bukti secara ilmiah.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
5
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
CP :Peserta didik dapat menerjemahkan
data dan bukti dari berbagai sumber
untuk membangun sebuah argumen
serta dapat mempertahankannya
dengan penjelasan ilmiah.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menganalisis
materi gravitasi bumi menggunakan
Hukum Newton melalui observasi.
(Pertemuan 12)
2. Peserta didik dapat menganalisis
dinamika litosfer dan dampaknya
dalam kehidupan sehari-hari secara
mandiri sesuai pemahamannya.
(Pertemuan 13)
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi
dinamika hidrosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan secara mandiri
menggunakan kata-katanya sendiri.
(Pertemuan 14)
4. Peserta didik dapat menganalisis
perubahan iklim dan dampaknya bagi
ekosistem dengan mengungkapkan
gagasan menggunakan kata-katanya
sendiri. (Pertemuan 15)
5 Keruangan dan
Konektivitas
antar Ruang
dan Waktu
30 JP –
SMT 2
Aspek ini berkaitan dengan pemahaman
terhadap kondisi sosial dan lingkungan
alam dalam konteks lokal dan regional,
nasional, hingga global. Selain itu, aspek
ini juga terkait dengan pembelajaran
tentang kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi, dan politik. Mempelajari
konektivitas dan interaksi tersebut untuk
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
6
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
mengasah kemampuan peserta didik
berpikir kritis.
Elemen: Menerjemahkan data dan
bukti-bukti secara ilmiah.
CP: Peserta didik diharapkan dapat
mengidentifikasi kesimpulan yang benar
diambil dari tabel hasil, grafik, atau
sumber data lain.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menyimpulkan
kondisi ekonomi suatu daerah
berdasarkan survey studi lapangan.
(Pertemuan 16)
2. Peserta didik dapat memotret kondisi
sosial pendidikan suatu daerah
melalui observasi. (Pertemuan 17)
3. Peserta didik dapat membuat peta
kerawanan sosial berdasarkan
kondisi keaneka ragaman suku
agama ras antar gololongan
(Pertemuan 18)
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi
permasalahan sosial akibat kemajuan
teknologi melalui observasi lapangan.
(Pertemuan 19)
5. Peserta didik mampu membuat solusi
atas permasalahan sosial akibat
kemajuan teknologi melalui analisis
data. (Pertemuan 20)
6 Interaksi,
Komunikasi,
Sosialisasi,
Institusi Sosial,
36 JP –
SMT 2
Aspek ini berkaitan dengan
pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
7
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
dan Dinamika
Sosial
berbeda-beda, serta mempelajari dan
menjalankan peran sebagai warga
Indonesia dan bagian dari warga dunia.
Peserta didik mempelajari tentang
interaksi dan institusi sosial, peluang dan
tantangannya, mempelajari dinamika
/problematika sosial, faktor penyebab
dan solusinya untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan bagi
kemaslahatan manusia dan bumi.
Elemen: menjelaskan fenomena secara
ilmiah.
CP: Peserta didik menjelaskan
fenomena-fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari
berbagai aspek.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mengemukakan jati diri
melalui refleksi individu dengan
menggunakan kata-katanya sendiri.
(Pertemuan 21)
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi
peran diri di lingkungan sekitar
melalui refleksi diri. (Pertemuan 22)
3. Peserta didik dapat menerapkan
kedudukan dan peran diri sebagai
warga negara Indonesia dan bagian
dari warga dunia melalui simulasi.
(Pertemuan 23)
4. Peserta didik menganalisis interaksi
individu dengan kelompok di
lingkungan institusi sosial melalui
pengamatan. (Pertemuan 24)
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
8
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
5. Peserta didik mengidentifikasi
dinamika/ problematika sosial melalui
pengamatan lingkungan. (Pertemuan
25)
6. Peserta didik menganalisis faktor
penyebab dan solusi untuk
mewujudkan pembangunan
berkelanjutan melalui studi literasi.
(Pertemuan 26)
7 Perilaku
Ekonomi dan
Kesejahteraan
36 JP –
SMT 2
Aspek ini berkaitan tentang peran diri,
masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama.
Menganalisis faktor-faktor penyebab
kelangkaan, permintaan, penawaran,
harga pasar, serta inflasi.
Mengidentifikasi peran lembaga
keuangan, nilai, serta fungsi uang.
Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-
sumber pendapatan dan pengeluaran
keuangan keluarga, perusahaan serta
negara. Aspek ini menjadi salah satu
ruang bagi peserta didik agar cakap
dalam hal literasi finansial sehingga
dapat memberikan kontribusi ke
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup di tingkat lokal namun dalam
perspektif global.
Elemen: Menerjemahkan data dan
bukti-bukti secara ilmiah.
CP: Peserta didik dapat menerjemahkan
data dan bukti dari berbagai sumber
untuk membangun sebuah argumen
serta dapat mempertahankannya
dengan penjelasan ilmiah.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
9
No Aspek IPAS
Alokasi
Waktu
Deskripsi
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik menganalisis faktor-
faktor penyebab kelangkaan,
permintaan dan penawaran melalui
observasi studi lapangan.
(Pertemuan 27)
2. Peserta didik mengidentifikasi proses
terbentuknya harga pasar melalui
studi literasi. (Pertemuan 28)
3. Peserta didik menelaah faktor-faktor
yang mempengaruhi inflasi melalui
studi literasi. (Pertemuan 29)
4. Peserta didik mengidentifikasi peran
lembaga keuangan melalui
pengamatan langsung. (Pertemuan
30)
5. Peserta didik dapat menganalisis
pengelolaan keuangan keluarga
melalui pengamatan langsung.
(Pertemuan 31)
6. Peserta didik dapat menelaah literasi
finansial melalui pengalaman
langsung terjun di masyarakat
sekitar lingkungannya. (Pertemuan
32)
Ajibarang, 12 Juli 2021
Tim Penyusun
Tim Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
10
B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ini disusun dengan asumsi bahwa di
sekolah tersedia peralatan yang dapat dipergunakan oleh siswa baik secara
individu maupun berkelompok untuk mendukung pembelajaran Projek Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Mengingat bahwa mata pelajaran ini
baru saja diimplementasikan di Sekolah Menengah Kejuruan, maka materi
yang disusun ini dirancang sedemikian rupa agar siswa yang belum pernah
mendapatkan mata pelajaran tersebut dapat mempelajari dengan mudah
dan tidak mengalami kesulitan.
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
Menjelaskan
fenomena
secara ilmiah
Makhluk hidup
dan
lingkungannya
 Aspek ini meliputi
keterkaitan antara
makhluk hidup
yang terdiri dari
manusia,
tumbuhan, dan
hewan yang saling
bergantung satu
dengan yang lain
serta terhadap
lingkungannya
baik berupa
tanah, air, dan
energi.
 Hubungan
makhluk hidup
dan
lingkungannya
dapat
digambarkan
sebagai individu –
populasi –
komunitas –
ekosistem –
biosfer.
 Pada akhir fase
E, peserta didik
menjelaskan
fenomena-
fenomena yang
terjadi di
lingkungan
sekitarnya
dilihat dari
berbagai aspek
seperti makhluk
hidup dan
lingkungannya.
 Peserta didik
menjelaskan
hubungan
makhluk hidup
dan
lingkungannya
dapat
digambarkan
sebagai individu
– populasi –
komunitas –
ekosistem –
biosfer.
(Pertemuan 1)
 Peserta didik
mengidentifikasi
masalah yang
terdapat pada
ekosistem.
(Pertemuan 2)
 Peserta didik
menentukan
upaya yang
dapat dilakukan
untuk
mengatasi
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN (ATP)
SMK MA`ARIF
NU 1
AJIBARANG
IPAS
(ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN SOSIAL)
Kelas/Fase: X/E
Semester: Ganjil
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
11
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
masalah
tersebut di
tingkat lokal
dalam
perspektif
global.
(Pertemuan 3)
Mendesain
dan
mengevaluasi
penyelidikan
ilmiah
Zat dan
Perubahannya
 Aspek ini meliputi
dasar-dasar
besaran dan
pengukuran, sifat
zat yang
dibedakan secara
kimia dan fisika,
ciri-ciri dari
perubahan zat
secara fisika dan
kimia, serta
penggolongan zat
menjadi unsur,
senyawa,
campuran dan
cara pemisahan
campuran yang
bermanfaat
secara ekonomis.
 Pada akhir fase
E, peserta didik
dapat
menentukan
dan mengikuti
prosedur yang
tepat untuk
melakukan
penyelidikan
ilmiah,
menjelaskan
cara
penyelidikan
yang tepat bagi
suatu
pertanyaan
ilmiah, serta
diharapkan
dapat
mengidentifikasi
kekurangan
atau kesalahan
pada desain
percobaan
ilmiah.
 Peserta didik
mampu
menganalisis
jenis-jenis
besaran dan
pengukurannya
dengan mandiri.
(Pertemuan 4)
 Peserta didik
dapat
menjelaskan
dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri sifat
berbagai zat
dan
perubahannya
secara fisika
dan kimia dalam
kehidupan
sehari-hari.
(Pertemuan 5)
 Peserta didik
dapat
menganalisis
penggolongan
zat menjadi
unsur, senyawa,
campuran serta
menarik
kesimpulan dari
tujuan
penggolongan
zat tersebut
dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri.
(Pertemuan 6)
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
12
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
 Peserta didik
dapat
menganalisis
cara pemisahan
campuran yang
bermanfaat
secara
ekonomis dalam
kehidupan
sehari-hari yang
bisa ditemukan
di daerahnya
masing-masing.
(Pertemuan 7)
Mendesain
dan
mengevaluasi
penyelidikan
ilmiah
Energi dan
Perubahannya
 Aspek Energi dan
Perubahannya
mencakup segala
sesuatu yang
berkaitan dengan
kemampuan
sebuah benda
untuk melakukan
usaha. Energi dan
perubahannya
meliputi
perubahan energi
kimia, listrik, kalor
dan mekanik serta
energi terbarukan.
 Pada akhir fase
E, peserta didik
dapat
menentukan
dan mengikuti
prosedur yang
tepat untuk
melakukan
penyelidikan
ilmiah,
menjelaskan
cara
penyelidikan
yang tepat bagi
suatu
pertanyaan
ilmiah, serta
diharapkan
dapat
mengidentifikasi
kekurangan
atau kesalahan
pada desain
percobaan
ilmiah.
 Peserta didik
mampu
mengidentifikasi
macam-macam
energi alternatif
yang
bermanfaat
dalam
kehidupan
sehari-hari
melalui
observasi.
(Pertemuan 8)
 Peserta didik
mampu
mempresentasik
an ide/ gagasan
tentang energi
alternatif
sebagai solusi
untuk
mengurangi
pencemaran
lingkungan
dengan
menggunakan
kata-katanya
sendiri.
(Pertemuan 9)
 Peserta didik
dapat
menghitung
energi yang
dihasilkan dari
perubahan
materi melalui
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
13
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
analisa data.
(Pertemuan 10)
 Peserta didik
dapat
menganalisis
pengaruh
perubahan kalor
pada kehidupan
melalui
observasi.
(Pertemuan 11)
Menerjemahka
n data dan
bukti-bukti
secara ilmiah
Bumi dan
Antariksa
 Aspek bumi dan
antariksa
berkaitan dengan
materi gravitasi
universal dan
hukum-hukum
gravitasi yang
berlaku
 Struktur Bumi
yang terdiri dari
interior bumi,
litosfer, lempeng
tektonik, dan
gempa bumi
 Struktur bumi
meliputi hidrosfer,
atmosfer, dan
medan magnet
bumi
 Materi ini juga
mencakup iklim,
cuaca, musim,
perubahan iklim
serta mitigasi
bencana
 Pada akhir fase
E, peserta didik
dapat
menerjemahkan
data dan bukti
dari berbagai
sumber untuk
membangun
sebuah
argumen serta
dapat
mempertahanka
nnya dengan
penjelasan
ilmiah
 Peserta didik
dapat
menganalisis
materi gravitasi
bumi
menggunakan
Hukum Newton
melalui
observasi.
(Pertemuan 12)
 Peserta didik
dapat
menganalisis
dinamika litosfer
dan dampaknya
dalam
kehidupan
sehari-hari
secara mandiri
sesuai
pemahamannya
. (Pertemuan
13)
 Peserta didik
dapat
mengidentifikasi
dinamika
hidrosfer dan
dampaknya
terhadap
kehidupan
secara mandiri
menggunakan
kata-katanya
sendiri.
(Pertemuan 14)
 Peserta didik
dapat
menganalisis
perubahan iklim
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
14
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
dan dampaknya
bagi ekosistem
dengan
mengungkapka
n gagasan
menggunakan
kata-katanya
sendiri.
(Pertemuan 15)
Menerjemahka
n data dan
bukti-bukti
secara ilmiah
Keruangan
dan
konektivitas
antar ruang
dan waktu
 Aspek ini
berkaitan dengan
pemahaman
terhadap kondisi
sosial dan
lingkungan alam
dalam konteks
lokal dan regional,
nasional, hingga
global
 Selain itu, aspek
ini juga terkait
dengan
pembelajaran
tentang kondisi
geografis
Indonesia dan
pengaruhnya
terhadap aktivitas
sosial, ekonomi,
dan politik
 Mempelajari
konektivitas dan
interaksi tersebut
untuk mengasah
kemampuan
peserta didik
berpikir kritis
 Pada akhir fase
E, peserta didik
diharapkan
dapat
mengidentifikasi
kesimpulan
yang benar
diambil dari
tabel hasil,
grafik, atau
sumber data
lain
 Peserta didik
dapat
menyimpulkan
kondisi ekonomi
suatu daerah
berdasarkan
survey studi
lapangan.
(Pertemuan 16)
 Peserta didik
dapat
memetakan
kondisi sosial
pendidikan
suatu daerah
melalui
observasi.
(Pertemuan 17)
 Peserta didik
dapat membuat
peta kerawanan
sosial
berdasarkan
kondisi keaneka
ragaman suku
agama ras antar
golongan
(Pertemuan 18)
 Peserta didik
dapat
mengidentifikasi
permasalahan
sosial akibat
kemajuan
teknologi
melalui
observasi
lapangan.
(Pertemuan 19)
 Peserta didik
mampu
membuat solusi
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
15
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
atas
permasalahan
sosial akibat
kemajuan
teknologi
melalui analisis
data.
(Pertemuan 20)
Menjelaskan
fenomena
secara ilmiah
Interaksi,
Komunikasi,
Sosialisasi,
Institusi
Sosial, dan
Dinamika
Sosial
 Aspek ini
berkaitan dengan
pembentukan
identitas diri,
merefleksikan
keberadaan diri di
tengah
keberagaman dan
kelompok yang
berbeda-beda,
serta mempelajari
dan menjalankan
peran sebagai
warga Indonesia
dan bagian dari
warga dunia
 Peserta didik
mempelajari
tentang interaksi
dan institusi
sosial, peluang
dan
tantangannya,
mempelajari
dinamika/problem
atika sosial, faktor
penyebab dan
solusinya untuk
mewujudkan
pembangunan
berkelanjutan bagi
kemaslahatan
manusia dan bumi
 Pada akhir fase
E, peserta didik
menjelaskan
fenomena-
fenomena yang
terjadi di
lingkungan
sekitarnya
dilihat dari
berbagai aspek
 Peserta didik
mengemukakan
jatidiri melalui
refleksi individu
dengan
menggunakan
kata-katanya
sendiri.
(Pertemuan 21)
 Peserta didik
dapat
mengidentifikasi
peran diri di
lingkungan
sekitar melalui
refleksi diri.
(Pertemuan 22)
 Peserta didik
dapat
menerapkan
kedudukan dan
peran diri
sebagai warga
negara
Indonesia dan
bagian dari
warga dunia
melalui simulasi.
(Pertemuan 23)
 Peserta didik
menganalisis
interaksi
individu dengan
kelompok di
lingkungan
institusi sosial
melalui
pengamatan.
(Pertemuan 24)
 Peserta didik
mengidentifikasi
dinamika
/problematika
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
16
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
sosial melalui
pengamatan
lingkungan.
(Pertemuan 25)
 Peserta didik
menganalisis
faktor penyebab
dan solusi untuk
mewujudkan
pembangunan
berkelanjutan
melalui studi
literasi.
(Pertemuan 26)
Menerjemahka
n data dan
bukti-bukti
secara ilmiah
Perilaku
Ekonomi dan
Kesejahteraan
 Aspek ini
berkaitan tentang
peran diri,
masyarakat serta
negara dalam
memenuhi
kebutuhan
bersama.
Menganalisis
faktor-faktor
penyebab
kelangkaan,
permintaan,
penawaran, harga
pasar, serta
inflasi.
Mengidentifikasi
peran lembaga
keuangan, nilai,
serta fungsi uang
 Mendeskripsikan
pengelolaan,
sumber-sumber
pendapatan dan
pengeluaran
keuangan
keluarga,
perusahaan serta
negara
 Aspek ini menjadi
salah satu ruang
bagi peserta didik
agar cakap dalam
hal literasi
finansial sehingga
dapat
memberikan
 Pada akhir fase
E, peserta didik
dapat
menerjemahkan
data dan bukti
dari berbagai
sumber untuk
membangun
sebuah
argumen serta
dapat
mempertahanka
nnya dengan
penjelasan
ilmiah.
 Peserta didik
menganalisis
faktor-faktor
penyebab
kelangkaan,
permintaan, dan
penawaran
melalui
observasi studi
lapangan.
(Pertemuan 27)
 Peserta didik
mengidentifikasi
proses
terbentuknya
harga pasar
melalui studi
literasi.
(Pertemuan 28)
 Peserta didik
menelaah
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
inflasi melalui
studi literasi.
(Pertemuan 29)
 Peserta didik
mengidentifikasi
peran lembaga
keuangan
melalui
pengamatan
langsung.
(Pertemuan 30)
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
17
Elemen Aspek Deskripsi
Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
kontribusi ke
masyarakat untuk
memenuhi
kebutuhan hidup
di tingkat lokal
namun dalam
perspektif global
 Peserta didik
dapat
menganalisis
pengelolaan
keuangan
keluarga melalui
pengamatan
langsung.
(Pertemuan 31)
 Peserta didik
dapat menelaah
literasi finansial
melalui
pengalaman
langsung terjun
di masyarakat
sekitar
lingkungannya.
(Pertemuan 32)
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
18
C. MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)
1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
MODUL AJAR
SMK MA`ARIF NU 1
AJIBARANG
IPAS
(ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN SOSIAL)
Kelas/Fase: X/E
Semester: Ganjil
A. INFORMASI UMUM:
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Tim Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi Waktu : 810 menit (3 pertemuan @6x45’)
Elemen : Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik menjelaskan fenomena
fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari berbagai aspek
seperti makhluk hidup dan
lingkungannya.
2. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang memahami
pengertian makhluk hidup.
3. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
Peserta didik akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis dan
mandiri dalam menyelesaikan masalah.
4. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
 Laptop/ Handphone
 Internet
 LKPD
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
19
 Alat tulis
5. Target Peserta Didik
 Peserta didik reguler/tipikal: 75%
 Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
6. Model Pembelajaran yang Digunakan
Discovery Learning secara tatap muka dan daring
B. KOMPONEN INTI:
1. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik menjelaskan hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu–populasi–
komunitas–ekosistem–biosfer. (Pertemuan 1)
 Peserta didik mengidentifikasi masalah yang terdapat pada
ekosistem. (Pertemuan 2)
 Peserta didik menentukan upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif
global. (Pertemuan 3)
2. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat
mengatasi dampak perubahan lingkungan yang terjadi dalam
lingkungan.
3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah kamu suka lingkungan yang bersih?
b. Apa yang kamu rasakan atau kamu dapatkan dari hasil
pengamatan tentang fenomena alam yang ada dalam modul
ajar?
c. Apa harapanmu saat kamu mempelajari dampak perubahan
lingkungan dan upaya mengatasinya?
d. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang kamu ketahui?
Upaya apa yang dapat kamu atasi?
e. Bagaimana upaya mengatasi dampak perubahan demi menjaga
keseimbangan lingkungan?
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
20
4. Persiapan Pembelajaran
a. Guru membuat presentasi tentang hubungan makhluk hidup
dengan lingkungannya.
b. Guru membuat contoh-contoh masalah yang terjadi di
ekosistem mencari upaya yang dapat dilakukan untuk mengtasi
masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global.
5. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi makhluk hidup dan
lingkungannya
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
berlangsung
15
menit
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik
untuk dikerjakan yaitu:
210
menit
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
21
a. Apakah kamu suka lingkungan yang
bersih?
b. Apa yang kamu dapatkan dari hasil
pengamatan tentang fenomena alam
yang ada dalam modul ajar?
c. Apa harapanmu saat kamu
mempelajari dampak perubahan
lingkungan dan upaya
mengatasinya?
E = (Eksplorasi Konsep)
1. Peserta didik menggali konsep tentang
perubahan lingkungan dengan
mempelajari modul yang sudah diupload
guru di Google Classroom (P3 Bernalar
Kritis).
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 1
yang telah diupload guru dalam Google
Classroom (P3 Gotong royong).
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat menemukan konsep perubahan
lingkungan melalui pertanyaan di Google
Classroom.
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami perubahan
lingkungan di Google Classroom (P3
Mandiri).
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
22
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik
Bersama)
1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum.
2. Peserta didik mengerjakan assesmen
sumatif berupa k
uis tentang perubahan
lingkungan.
A = (Aksi Nyata)
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi,
2. Guru memberikan motivasi,
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
45
menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru,
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME),
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
dampak perubahan lingkungan.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
15
menit
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
23
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
berlangsung.
Kegiatan Inti
Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik
untuk dikerjakan yaitu:
a. Bagaimana dampak perubahan
lingkungan yang kamu ketahui?
b. Upaya apa yang dapat kamu atasi?
E = (Eksplorasi Konsep)
1. Peserta didik menggali konsep tentang
upaya mengatasi perubahan lingkungan
dengan mempelajari modul yang sudah
diupload guru di Google Classroom (P3
bernalar kritis).
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 2
yang telah diupload guru dalam Google
Classroom (P3 Gotong royong).
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat memahami tentang Upaya
mengatasi perubahan lingkungan melalui
pertanyaan di Google Classroom.
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami upaya mengatasi
perubahan lingkungan di Google
Classroom (P3 mandiri).
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan,
210
menit
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
24
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
Penutup
K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik
Bersama)
1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum,
2. Peserta didik mengerjakan assesmen
sumatif berupa kuis tentang perubahan
lingkungan.
A = (Aksi Nyata)
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi,
2. Guru memberikan motivasi,
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
45
menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi upaya mengatasi
perubahan lingkungan.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
15
menit
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
25
Pemberian Acuan
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
berlangsung.
Kegiatan Inti
Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik
untuk dikerjakan yaitu:
a. Bagaimana upaya mengatasi
dampak perubahan demi menjaga
keseimbangan lingkungan?
E = (Eksplorasi Konsep)
1. Peserta didik menggali materi tentang
upaya menjaga keseimbangan
lingkungan dengan mempelajari modul
yang sudah diupload guru di Google
Classroom (P3 bernalar kritis).
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 3
yang telah diupload guru dalam Google
Classroom (P3 Gotong royong).
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat memahami konsep upaya menjaga
keseimbangan lingkungan melalui
pertanyaan di Google Classroom.
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami materi (P3
Mandiri).
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan.
210
menit
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
26
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
Penutup
K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik
Bersama)
1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum.
A = (Aksi Nyata)
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
45
menit
ASSESMENT
a. Penilaian pengetahuan: Tes Tulis Pilihan Ganda
b. Penilaian Performa: Membuat Laporan Diskusi dan Presentasi
c. Penilaian Sikap: Observasi
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan
Minimal yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan siswa tersebut
belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau materi yang belum
mencapai batas KKM harus dianalisis serta dilakukan pelakasanaan
program pendalaman materi dan selanjutnya diadakan program remedial
atau perbaikan. Pada prinsipnya program remedial atau perbaikan
dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan pembelajaran yang belum
dicapai siswa.
METODE
1. Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah
2. Mengerjakan soal-soal latihan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Mengumpulkan siswa yang akan mengikuti remedial untuk
memperoleh tambahan pelajaran/pengayaan
2. Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh
siswa
3. Mempersiapkan soal-soal untuk siswa
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
27
4. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan
5. Guru memeriksa hasil pekerjaan
6. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya
7. Siswa yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan
diberi tugas atau soal-soal lebih lanjut
REFLEKSI PESERTA DIRI DAN GURU
1. Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran?
2. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan LKPD?
3. Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan belajar Makhluk
Hidup dan Lingkungannya?
4. Apa harapanmu?
C. LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua
makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan
dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
semua kegiatannya dengan memerlukan lingkungan.
Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang
diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di
alam kehidupan ini, namun selalu terjadi saling ketergantungan di
antara makhluk hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara
kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah,
air, energi surya, mineral, serta ‘flora & fauna’ yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan
hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan
dan hewan. Sementara itu hewan dan tumbuhan yang dipelihara tidak
dapat hidup pula tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
28
hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi yang dalam
kehidupan sehari-hari, individu dapat ditemukan dalam berbagai
mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan
individu dalam kelompok organisme, misalnya memisahkan individu
rumput dari lapangan rumput atau individu bambu dari serumpun
bambu. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh: seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, dan seekor
burung.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal
di suatu tempat. Kata sejenis yang dimaksud yaitu mempunyai
persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.
Contoh: populasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, dan
populasi gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup
yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu
tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut
kelompok organisme tertentu dalam suatu habitat juga sebagai
komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas
tumbuhan di Tangkuban Perahu. Komunitas tersusun dari dua atau
lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Komunitas Akuatik
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang
hidup di perairan. Misalnya, parit, kolam, sungai, danau, dan
laut. Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu,
populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi
udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput
laut, dan populasi kerang.
b. Komunitas Terestrial (komunitas darat)
Komunitas Terestrial atau yang disebut juga dengan
komunitas darat merupakan kelompok makhluk hidup yang
hidup di daratan. Misalnya, di hutan, gunung, padang rumput,
padang pasir, dan padang es. Contoh komunitas hutan yang
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
29
terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang,
populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, dan
populasi gajah.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk
hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia,
hewan, dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati
yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban,
sinar matahari, dan mineral. Ekosistem dibedakan menjadi:
a. Ekosistem Alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan
sendirinya (secara alami). Contoh: danau, sungai, padang
rumput, padang pasir, dan hutan
b. Ekosistem Buatan yaitu ekosistem yang sengaja
dibuat. Contoh: sawah, ladang, kolam, dan akuarium
5. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism
dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan
disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi
dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua
kehidupannya. Contoh: bumi tempat tinggal kita.
Hubungan Antar Makhluk Hidup
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis
parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
1. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama maing-masing
mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang
dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak
dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme
hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan
kelangsungan hidup kedua populasi. Contoh:
a. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak
memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang
menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
30
dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu
tubuhnya.
b. Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil
nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga
diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
2. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup
yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak
lain. Contoh:
a. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu
yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan
yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan
mati karena makanannya diserap oleh benalu.
b. Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh
hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah
hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa
gatal karena ada kutu di tubuhnya.
3. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk
hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya
tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh:
a. Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon
inangnya. Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai
tempat menempel agar memperoleh sinar matahari,
sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena
anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya
sendiri.
b. Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora
berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang
berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa
dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak
mengambil semua makanannya.
4. Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah
maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling
menguntungkan. Contoh: ayam dengan kambing di halaman
rumput.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
31
5. Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies
berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies
lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang
dimakan disebut mangsa. Perbedaan simbiosis predasi dengan
simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis parasitisme, parasit
biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk inang
mati, maka parasit juga akan ikut mati. Contoh: harimau memakan
kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa.
6. Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling
mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan
yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
Contoh: beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama
makan rumput di padang rumput.
7. Antagonisme
Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua
populasi bisa hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka
salah satu akan mati. Contoh: hubungan anjing dengan kucing,
jamur penghasil antibiotik dengan bakteri.
Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan
peristiwa makan memakan antara makhluk hidup. Produsen adalah
penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau
herbivora.
1. Produsen
 Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen
 Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri
2. Konsumen I
 Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora)
 Konsumen I disebut konsumen primer
 Contoh: belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
3. Konsumen II
 Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
 Konsumen II disebut konsumen sekunder
 Contoh: singa, harimau, dll.
4. Konsumen III
 Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
32
 Konsumen III disebut konsumen tersier
 Contoh: burung elang, manusia
5. Pengurai
 Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa
tumbuhan atau hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur
pembentuknya.
 Contoh: bakteri dan jamur
2. MASALAH PADA EKOSISTEM
Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia sering menimbulkan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut
menjadikan kerusakan lingkungan mengkawatirkan. Perubahan lingkungan
akibat pencemaran lingkungan saat ini sudah menjadi isu lokal, nasional, dan
juga global karena sudah seringkali terjadi.
Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa
terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia.
1. Kerusakan lingkungan karena faktor manusia
a. Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok
atau kebutuhan lainnya. Semakin banyak jumlah manusia, semakin
banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses
pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam
terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa
tersebut dibuang karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
33
pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan mencemari
perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan lingkungan
menjadi rusak.
b. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan yaitu:
1) Penebangan hutan
2) Penambangan liar
3) Pembangunan perumahan
4) Penerapan intensifikasi pertanian
2. Perubahan lingkungan karena faktor alam
a. Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu
berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas sehingga
tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada di dalamnya.
Namun, dalam jangka waktu yang sangat lama dan berangsur-
angsur lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang
memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan
itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam
yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara
lain bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah
longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Bahan pencemar yang umumnya merusak lingkungan berupa limbah.
Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi,
baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang kehadirannya dapat
berdampak negatif bagi lingkungan.
 Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dapat dikategorikan ke dalam
dua macam, yaitu:
1. Biodegradabel
a. Yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau
teruraikan.
b. Biodegradabel adalah limbah yang dapat diuraikan atau
didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
34
dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh
manusia.
c. Contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan, daun,
dan ranting.
2. Non Biodegradabel
a. Bahan pencemar yang tidak dapat terdegradasi.
b. Non Biodegradabel adalah limbah yang tidak dapat diuraikan
secara alamiah oleh dekomposer. Keberadaan limbah jenis ini
di alam sangat membahayakan. Untuk menanggulangi
menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya untuk
dapat menanggulangi hal tersebut seperti proses daur ulang
menjadi produk tertentu yang bermanfaat.
c. Contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan plastik.
 Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan menjadi:
1. Pencemaran Air
a. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air
tanah akibat masuknya organisme atau zat tertentu yang
menyebabkan menurunya kualitas air tersebut.
b. Penyebab pencemaran air di antaranya:
1) Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau,
laut)
2) Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai,
seperti air cucian, air kamar mandi
3) Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan
4) Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke
perairan
5) Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap
ikan
6) Pembuangan limbah rumah sakit dan limbah peternakan
ke sungai
7) Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan
sumur minyak lepas pantai
2. Pencemaran Udara
a. Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-
unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
35
b. Udara, di mana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen,
merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% Nitrogen, 20% Oksigen,
0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida (CO2), dan sisanya
terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4), dan Hidrogen
(H2).
c. Udara dikatakan “Normal” dan dapat mendukung kehidupan
manusia apabila komposisinya seperti tersebut di atas dan
seimbang. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain
yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi
tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Adapun beberapa jenis bahan yang dapat mencemari udara
yakni Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur
Dioksida (SO2), Karbon dioksida (CO2), Ozon (O3), Benda
Partikulat (PM), Timah (Pb) dan Hydro Carbon (HC).
d. Akibat aktivitas perubahan manusia, udara seringkali menurun
kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan
sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi,
dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu
komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim
dikenal sebagai pencemaran udara.
e. Pencemaran udara dapat diklasifikasikan kedalam 2 macam,
yaitu:
1) Pencemar Primer
Pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara, di antaranya kendaraan bermotor dan
aktivitas mesin pembakaran pada pabrik-pabrik penghasil
sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat dari proses
pembakaran yang tidak lengkap.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
36
2) Pencemar Sekunder
Pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer. Contohnya gabungan sulfur
dioksida, sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asid
sulfuric. Tindak balas antara pencemar primer dengan gas
terampai di atmosfer akan menghasilkan peroksid asetil nirat
(PAN). Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air
akan menghasilkan asam sulfurik.
f. Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara
diantaranya berikut ini:
1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor,
pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang
membebaskan CO dan CO2 ke udara.
2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap
letusan gunung berapi yang menebarkan partikelpartikel
debu ke udara. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari
bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan
partikelpartikel debu radioaktif ke udara. Asap dari
pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik
yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida
sulfur.
3) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran
mesin pendingin ruangan, kulkas, dan AC mobil.
3. Pencemaran Tanah
a. Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan di mana
polutan masuk ke dalam lingkungan tanah sehingga
menurunkan kualitas tanah tersebut. Di mana polutan bisa
berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu,
panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme.
b. Menurut sumbernya, penyebab pencemaran tanah dibagi
menjadi 3 golongan yaitu:
1) Limbah Domestik
Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk,
perdagangan/ pasar/ tempat usaha hotel dan lain-lain.
Kebanyakan limbah domestik merupakan sampah basah atau
organik yang mudah diurai.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
37
2) Limbah Industri
Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan,
lumpur, bubur yangberasal dari proses pengolahan. Misalnya
sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, dan ikan daging.
3) Limbah Pertanian
Seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama
tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan
organisme lainnya.
Jenis Limbah
Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5, yaitu:
1. Limbah cair
Limbah cair mengacu pada semua lemak, minyak, lumpur, air
pencuci, limbah deterjen, dan air kotor yang telah dibuang. Mereka
berbahaya dan beracun bagi lingkungan kita, limbah cair tersebut
ditemukan pada industri maupun rumah tangga. Air limbah,
demikian sering disebut adalah segala limbah yang ada dalam
bentuk cair.
2. Limbah padat
Limbah padat adalah semua sisa sampah padat, lumpur, dan
yang ditemukan di rumah tangga, lokasi industri, dan komersial.
Empat jenis utama sampah padat adalah:
a. Kaca dan Keramik, adalah bahan kaca dan keramik yang
diproduksi oleh perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. Cara
mengelolanya yang benar adalah harus membuangnyadengan
benar supaya bisa di daur ulang.
b. Sampah plastik, adalah segala wadah, botol, dan tas yang
ditemukan di perusahaan dan rumah. Plastik tidak dapat terurai
secara hayati dan sebagian besar tidak dapat didaur ulang.
Jangan mencampur sampah plastik dengan sampah biasa serta
yang paling untuk menanggulanginya adalah dengan
mengurangi penggunaannya.
c. Sampah kertas, adalah limbah dari semua surat kabar, bahan
kemasan, kardus, dan produk kertas lainnya. Kertas dapat
didaur ulang. Penting untuk bisa memisahkan dari sampah
kotor lainnya yang bisa membuatnya rusak.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
38
d. Logam dan Kaleng, mudah ditemukan di sekitar kita karena
kaleng dan logam di rumah dipakaiuntuk wadah makanan dan
bahan rumah tangga dibuat dari keduanya. Sebagian besar
logam dapat didaur ulang, jadi bisa memisahkannya dari
sampah lain dan membawanya ke tempat daur ulang.
3. Limbah organik
Sampah organik mengacu pada limbah daging, kebun, dan
makanan busuk. Jenis sampah ini banyak ditemukan di rumah-
rumah. Seiring waktu, mereka terurai dan berubah menjadi kotoran
oleh mikroorganisme.
4. Limbah daur ulang
Semua barang yang dibuang seperti logam, furnitur, sampah
organik yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori ini.
5. Limbah berbahaya
Limbah berbahaya mencakup bahan yang mudah terbakar,
korosif, beracun, dan reaktif. Singkatnya, mereka adalah limbah
yang menimbulkan ancaman signifikan atau potensial bagi
lingkungan kita. Jenis limbah berbahaya khusus meliputi:
a. E-waste, adalah limbah dari peralatan listrik dan elektronik
seperti komputer, telepon, dan peralatan rumah tangga.
Limbah elektronik umumnya digolongkan berbahaya karena
mengandung komponen beracun, misalnya PCB dan berbagai
logam.
b. Limbah Medis, berasal dari sistem perawatan kesehatan
manusia dan hewan dan biasanya terdiri dari obat-obatan,
bahan kimia, farmasi, perban, peralatan medis bekas, cairan
tubuh, dan bagian-bagian tubuh. Limbah medis dapat menular,
beracun atau radioaktif dan mengandung bakteri serta
mikroorganisme berbahaya (termasuk yang kebal obat).
c. Limbah Radioaktif, mengandung bahan radioaktif. Pengelolaan
limbah radioaktif berbeda secara signifikan dari limbah lainnya.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
39
3. UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN
Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar
tercipta keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia
dengan pemeliharaan lingkungan. Usaha tersebut dilakukan dengan
konservasi, pengolahan dan daur ulang limbah, serta penggunaan
bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan peruntuknnya.
Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan
memperbaharui sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi
lingkungan antara lain:
1. Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup
satwa melalui tamannasional.
2. Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi
tanaman.
3. Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan.
4. Konservasi air: pembuatan waduk.
5. Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif.
Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan
dan pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan
bahwa kita akan makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran
lingkungan yang tidak dapat diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga
cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu
secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/pendidikan.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
40
1. Penanggulangan secara Administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran
lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat
peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan
yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut:
a. Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat
mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC
dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang
menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan
penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.
b. Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat,
cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan
sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.
c. Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat
tertentu yang jauh dari pemukiman.
d. Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek
industri, Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan,
artinya standar untuk menentukan mutu suatu lingkungan.
Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan
untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam
buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan
pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Di dalam
buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan
pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan
memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah
yang melebihi standar baku mutu.
2. Penanggulangan secara Teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis,
misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau
limbah. Di Surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir
sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang
asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.
3. Penanggulangan secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui
jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan
formal, di sekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan
hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang
terkait, misalnya IPA dan Pendidikan Agama. Melalui jalur
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
41
pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan
pencemaran lingkungan.
Pemanfaatan Limbah
1. Pemanfaatan limbah organik
Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah
daun, kertas, kulit, dan kotoran hewan. Karena tersusun atas
bahan-bahan organik limbah jenis ini dapat mudah diuraikan oleh
oraganisme pengurai. Meskipun begitu, sebenarnya limbah organik
masih dapat dimanfaatkan kembali (reuse) baik dengan cara didaur
ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.
a. Dengan daur ulang
Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran,
sampah daun atau sampah ranting dapat dimanfaatkan
kembali dengan cara didaur ulang, misalnya menjadi pupuk
kompos. Selain itu, kertas bekas juga dapat didaur ulang
menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan
kertas tulis.
b. Tanpa daur ulang
Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang
terlebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa
limbah pada tersebut antara lain:
1) Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember,
sandal, meja, atau kursi
2) Serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagi media tanam
jamur
3) Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan
2. Pemanfaatan limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari
bahan-bahn tak hidup atau bahan sintetis seperti minyak bumi, sisa-
sisa bahan kimia, kaleng alumunium, kasa, dan besi. Sama halnya
seperti limbah organik, pada limbah anorganik pun dapat
dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang atau tanpa didaur
ulang.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
42
a. Dengan daur ulang
Beberapa limbah anorganik seperti kaleng, alumunium,
baja, pecahan botol, toples, kaca, serta botol gelas dapat
dilebur dan diolah kembali.
b. Tanpa daur ulang
Beberapa limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali
tanpa melalui proses daur ulang, yaitu dengan dijadikan berang-
barang yang terkadang memiliki harga jual tinggi. Contohnya
botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dijadikan
mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan. Begitupun
dengan pecahan kaca yang dapat dijadikan hiasan dinding atau
lukisan.
Untuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang
disingkat dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari
proses produksi dengan kandungan bahan berbahayadan beracun
karena memiliki jumlah dan konsentrasi toxicity, reactivity,
flammability, dan corrosivity yang mampu mencemari dan merusak
lingkungan, serta membahayakan kesehatan manusia. Karena
keberadaannya yang mengancam ekosistem di sekitarnya, limbah
B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak dan
membahayakan.
Kurang tepat jika beranggapan limbah B3 dapat ditimbun,
dibuang, atau dibakar begitu saja. Pengelolaan limbah B3
membutuhkan penanganan khusus dibandingkan limbah yanglain
agar bisa mengurangi bahkan menghilangkan kadar racun di
dalamnya. Adapun metode pengelolaan limbah B3 yang umum
digunakan dan terbukti efektif dalam mencegah resiko terjadinya
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode pengelolaanya
dilakukan dengan:
1. Pengelolaan Limbah B3 secara fisik
a. Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde
yang berbeda. Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan
lingkungan Anda dalam memilih metode yang digunakan untuk
pengelolaan limbah B3.
b. Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi,
electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan
reverse osmosis.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
43
c. Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi
thickening, sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi,
sentrifugasi, dan klarifikasi
d. Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik
presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel.
2. Pengelolaan Limbah B3 secara kimia
a. Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti
stabilisasi atau solidifikasi, reduksi-oksidasi, absorpsi, prolisa,
penukaran ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi.
b. Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 secara fisik dan
kimia yang paling umum digunakan adalah stabilisasi atau
solidifikasi. Sebuah proses yang memungkinkan terjadinya
perubahan sifat kimia dan bentuk fisik melalui tambahan
senyawa pereaksi atau bahan peningkat tertentu yang bisa
digunakan untuk membatasi dan memperkecil pelarutan,
penyebaran kadar atau daya racun limbah.
c. Proses ini biasanya ditemukan pada bahan seperti termoplastik,
kapur (CaOH2), serta semen.
3. Pengelolaan Limbah B3 secara biologi
Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan
sebutan viktoremediasi serta bioremediasi. Vitoremediasi
merupakan penggunaan tumbuhan dalam proses akumulasi serta
absorpsi berbagai bahan beracun dan berbahaya dari tanah.
Sementara bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme
dan bakteri sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi
limbah B3. Kedua proses tersebut tak kalah efektif untuk mengatasi
permasalahan pencemaran lingkungan oleh limbah B3. Apalagi
biaya yang dibutuhkan lebih terjangkau jika dibandingkan dengan
metode fisik dan kimia, meski secara praktis metode biologi juga
memiliki kelemahan akibat prosedur alaminya. Jika dipakai untuk
pengelolaan limbah B3 dalam jumlah besar, waktu yang dibutuhkan
lebih lama. Serta penggunaan makhluk hidup di dalam proses
biologi juga beresiko membawa berbagai senyawa beracun yang
dibawa ke dalam rantai makanan ekosistem.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
44
Etika Lingkungan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan
berupa derajat, kecerdasan, budaya, dan keyakinan terhadap
penciptanya. Seiring dengan perkembangan teknologi memang telah
berhasil membawa manusia untuk menaklukkan dan merajai bumi. Bila
manusia mempunyai pandangan seperti kalimat di atas, akan terjadilah
pengeksploitasian sumber daya alam baik hayati maupun non-hayati.
Hal ini menandakan manusia bukan merupakan bagian dari lingkungan
dan hal ini akan menyebabkan bencana dari alam itu sendiri.
Oleh karena itu, supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan
etika lingkungan, di mana manusia mempunyai tanggung jawab dan
kewajiban melestarikan keseimbangan lingkungan baik lingkungan
biotik maupun lingkungan abiotik.
LAMPIRAN 2
A. Lembar Observasi 1
Cermati berbagai gambar perubahan lingkungan berikut!
1. Sebutkan 5 faktor yang mengakibatkan perubahan lingkungan pada
gambar 1, 2, 3, dan 4!
2. Jelaskan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4!
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
45
3. Jelaskan 3 dampak perubahan lingkungan yang terjadi pada peristiwadi
gambar 4 serta carilah alternatif penanggulangannya!
B. Lembar Observasi 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN
Tema Perubahan Lingkungan
Observer 1.
2.
3.
Petunjuk :
Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelompok anda observasi
gambar pada modul ajar untuk menggali informasi.
No Komponen/Sub Komponen Hasil observasi
1 5 Faktor penyebab perubahan
lingkungan pada gambar 1, 2, 3,
dan 4!
Gambar 1:
1.
2.
3.
4.
Gambar 2:
1.
2.
3.
4.
Gambar 3:
1.
2.
3.
4.
Gambar 4:
1.
2.
3.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
46
No Komponen/Sub Komponen Hasil observasi
4.
2 Jenis pencemaran yang terjadi
pada gambar 3 dan 4!
Jenis pencemaran gambar 3:
Jenis pencemaran gambar 4:
3 3 dampak perubahan lingkungan
akibat peristiwa 4 dan alternatif
penanggulangannya!
Dampak:
1.
2.
3.
Alternatif penanggulangannya:
Aspek Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Menentukan 5 faktor
penyebab
perubahan
lingkungan pada
gambar 1, 2, 3, dan
4.
Peserta didik hanya
mampu menentukan
sebagian kecil dari 5
faktor penyebab
perubahan
lingkungan dari
gambar 1 s.d. 4.
Peserta didik hanya
mampu menentukan
sebagian dari 5
faktor penyebab
perubahan
lingkungan dari
gambar 1 s.d. 4.
Peserta didik
mampu
menentukan 5
faktor penyebab
perubahan
lingkungandari
gambar 1 s.d. 4
dengan sempurna.
Menentukan jenis
pencemaran yang
terjadi pada gambar
3 dan 4.
Peserta didik tidak
dapat menentukan
jenis pencemaran.
Peserta didik dapat
menentukan
sebagianjenis
pencemaran.
Peserta didik dapat
menentukan jenis
pencemaran secara
lengkap.
Menentukan 3
dampakperubahan
lingkungan akibat
peristiwa 4 dan
alternatif
penanggulangannya.
Peserta didik tidak
mampu/hanya 1
menentukan
dampak perubahan
lingkungandan
alternatif
penanggulangannya.
Peserta didik tidak
mampu/hanya
sebagian
menentukan
dampak perubahan
lingkungan dan
alternatif
penanggulangannya.
Peserta didik
mampu
menentukan
dampak perubahan
lingkungan dan
alternatif
penanggulangannya
dengan tepat.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
47
Keterangan :
- Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran
remidiasi.
- Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki
pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.
C. Lembar Observasi 3
UPAYA MENGATASI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Tema Upaya mengatasi perubahan lingkungan
Observer 1.
2.
3.
Petunjuk :
Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelompok anda memahami
dengancermat uraian materi pada modul ajar untukmenggali informasi.
No.
Komponen/sub
komponen
Hasil observasi
1 5 contoh konservasi
alam
1.
2.
3.
4.
2 3 cara mencegah dan
menanggulangi serta
melestarikan
lingkungan
1.
2.
3.
4.
3 3 pengelolaan limbah
B3 secara fisik
1.
2.
3.
4.
4 4 tujuan pengelolaan
lingkungan
1.
2.
3.
4.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
48
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA
MENGATASI PERUBAHAN
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES
ASPEK
TIDAK
KOMPETEN
CUKUP
KOMPETEN
KOMPETEN
Menentukan 5
contoh
konservasi
alam.
Peserta didik
hanya dapat
menentukan 0-2
konservasi alam.
Peserta didik dapat
menentukan 3-4
konservasi alam.
Peserta didik
dapat
menentukan 5
konservasi alam.
3 cara
mencegah dan
menanggulangi
serta
melestarikan
lingkungan.
Peserta didik
tidak/hanya 1
mampu
menentukan cara
mencegah dan
menanggulangi
serta melestarikan
lingkungan.
Peserta didik
mampu
menentukan 2 cara
mencegah dan
menanggulangi
serta melestarikan
lingkungan.
Peserta didik
mampu
menentukan 3
cara mencegah
dan
menanggulangi
serta
melestarikan
lingkungan
dengan tepat.
3 pengelolaan
limbahB3
secara fisik.
Peserta didik tidak/
hanya 1cara
pengelolaan limbah
B3 secara fisik.
Peserta didik 2 cara
pengelolaanlimbah
B3 secara fisik.
Peserta didik
mampu
menetukan 3
cara pengelolaan
limbah B3 secara
fisik dengan baik.
4 tujuan
pengelolaan
lingkungan.
Peserta didik
tidak/hanya
mampu
menentukan 1
tujuandari
pengelolaan
lingkungan.
Peserta didik hanya
mampu
menentukan 2
tujuan dari
pengelolaan
lingkungan.
Peserta didik
mampu
menentukan 3
tujuan dari
pengelolaan
lingkungan
dengan tepat.
Keterangan :
- Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran
remidiasi.
- Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki
pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
49
LAMPIRAN 3
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
A. Asesmen Non Kognitif
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut
yangmewakili perasaanmu.
A B C
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan
berdampak pada semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan
lingkungan belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi salon kecantikan lalu
melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi ventilasi
ataupun kebersihan lingkungannya?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang dampak perubahan
lingkungan dan upaya dalam mengatasi perubahan lingkungan
tersebut?
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
50
B. Asesmen Kognitif
Identifikasi
Materi yang
Akan
Diujikan
Pertanyaan
Kemungkinan
Jawaban
Skor
(Kategori)
Rencana
Tindak
Lanjut
Peserta didik
mampu
membedakan
dampak
perubahan
lingkungan
dan upaya
mengatasi
perubahan
lingkungan.
Coba amati
gambar berikut,
menurut kalian,
tindakan
tersebut adalah
tindakan
sanitasi atau
higiene?
Dampak
perubahan
lingkungan.
Paham
utuh
Pembelajaran
dapat
dilanjutkan
keunit
berikutnya.
Solusi
perubahan
lingkungan.
Paham
sebagian
Mengamati
dan
memberikan
pertanyaan
pada saat
presentasi,
jika peserta
didik tidak
mampu
menjawab
maka guru
memberikan
pembelajaran
remedial.
Pengelolaan l
in
gkungan
Tidak
paham
Mengamati
dan
memberikan
pertanyaan
pada saat
presentasi,
jika peserta
didik tidak
mampu
menjawab
maka guru
memberikan
pembelajaran
Remedial.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
51
Identifikasi
Materi yang
Akan
Diujikan
Pertanyaan
Kemungkinan
Jawaban
Skor
(Kategori)
Rencana
Tindak
Lanjut
Dampak
perubahan
lingkungan
Paham
utuh
Pembelajaran
dapat
dilanjutkan
keunit
berikutnya.
Solusi
perubahan
lingkungan
Paham
sebagian
Mengamati
dan
memberikan
pertanyaan
pada saat
presentasi,
jika peserta
didik tidak
mampu
menjawab
maka guru
memberikan
pembelajaran
remedial.
Pengelolaan
lingkungan
Tidak
paham
Mengamati
dan
memberikan
pertanyaan
pada saat
presentasi.
Dampak
perubahan
lingkungan
Paham
utuh
Pembelajaran
dapat
dilanjutkan
keunit
berikutnya.
Solusi
perubahan
lingkungan
Paham
sebagian
Mengamati
dan
memberikan
pertanyaan
pada saat
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
52
Identifikasi
Materi yang
Akan
Diujikan
Pertanyaan
Kemungkinan
Jawaban
Skor
(Kategori)
Rencana
Tindak
Lanjut
presentasi,
jika peserta
didik tidak
mampu
menjawab
maka guru
memberikan
pembelajaran
remedial.
Pengelolaan
lingkungan
Tidak
paham
Mengamati
dan
memberikan
pertanyaan
pada saat
presentasi.
SOAL LATIHAN
PERTEMUAN KE- 3
Petunjuk: Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar!
1. Berikut ini merupakan beberapa perubahan lingkungan akibat perbuatan
manusia yaitu...
A. menurunnya hasil pertanian karena serbuan burung-burung
B. berkurangnya sumber protein dari daging burung
C. berkurangnya pupuk kandang dari daging burung
D. berkurangnya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian
meningkat
E. naiknya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian turun
2. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah…
A. alga dan enceng gondok mati
B. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut
C. bentos tidak hidup di daerah tersebut
D. meningkatnya konsentrasi CO di air
E. menurunnya konsentrasi CO di air
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
53
3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam
adalah...
A. produk akhir suatu industri
B. limbah buangan industri
C. pembakaran yang menghasilkan SO2
D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas
E. CFC (Chloro Fluoro Carbon)
4. Dalam ekosistem air, diketahui komponen-komponen penyusun
mengandung DTT sebagai berikut:
(1) fitoplangton mengandung 0,04 ppm
(2) burung pemakan ikan mengandung 6 ppm
(3) air mengandung 0,00005 ppm
(4) zooplangton mengandung 0,16 ppm
Hal ini dapat terjadi dikarenakan...
A. air dapat menetralkan DTT
B. burung terkena DTT langsung
C. ikan berada di permukaan air saat penyemprotan
D. zooplangton jumlahnya lebih sedikit dibanding fitoplangton
E. DDT dapat terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup
5. Meningkatmya populasi sejenis Insecta yang merusak tanaman
pertanian perlu dikendalikan secara serius. Cara pengendalian yang
tidak menimbulkan dampak negtif bagi lingkungan adalah...
A. disemprot pestisida
B. radiasi dengan zat radioaktif
C. ditangkap beramai-ramai
D. Dilepas pejantan steril
E. dilepaskan katak hijau
6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi
kemampuan daya dukung tanah juga merupakan polutan yang tidak
dapat diuraikan. Sebagai upaya penanggulangannya dilakukan...
A. penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik
B. penelitian cara penguraian plastik dalam tanah
C. penggantian bahan plastik
D. penguraian produksi plastik
E. pendaur ulang limbah plastik
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
54
7. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC
dapat mengakibatkan...
A. peningkatan polutan biologis yan mencemari udara
B. peningkatan kadar CO2 di atmosfir dan penipisan lapisan ozon
C. menurunnya kadar oksigen di atas permukan air laut
D. peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dlam berfotosintesis
E. menurunnya kualitas udara bersih di hutan hujan tropis
8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya
alam terbatasuntuk kepentingan manusia dan semua spesies lainnya".
Tindakan kita dalam menerapkan prinsip etika lingkungan tersebut
adalah...
A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal
B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal
C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia
D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan
E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia
9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang
berhubungan dengan iklim. Hal ini disebabkan karena hutan...
A. memiliki keranekaragam tumbuhan
B. memiliki keanekaragaman satwa
C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan
D. selalu terletak pada daerah pegunungan
E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah
10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu
menurunkansuhu udara perkotaan. Kenyataan itu disebabkan...
A. penaungan oleh daun pohon
B. produksi oksigen pada proses fotosintesis
C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan
D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis
E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuhan
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
55
11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi
subur. Namun penggunaan pupuk yang berlebihan dapat
menyebabkan...
A. terbunuhnya musuh alami hama
B. penyerapan unsur hara menjadi cepat
C. meningkatnya produktivitas tanah
D. penimbunan bahan organik dalam tanah
E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering
12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari
kemajuanilmu pengetahuan dan teknologi adalah…
A. membuang limbah sedikit demi sedikit
B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air
C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri
D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi
E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan
13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak
buruk pada kehidupan organisme air. Hal ini karena pembusukan
sampah organik dapat menyebabkan…
A. pH air akan meningkat
B. air kekurangan oksigen
C. populasi cacing parasite meningkat
D. tumbuhan air kekurangan unsur hara
E. kandungan logam beracun meningkat
14. Gambar pembagian zona di ekosistem laut.
Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zonalimnetik jika
ekosistem tersebut tercemar oleh berbagaimacam sampah plastiK?
A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh
gelombang laut sehingga organisme di zona itu ikut terdampar ke
pantai
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
56
B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju
ke dasar sehingga merusak susunan habitatdi zona itu
C. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar
matahari dan mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu
D. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil
menimbun di dasar laut dan merusak habitat organisme di zona itu
E. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil
menghambat proses penguaraian mikroorganisme di zona itu
PEMBELAJARAN REMIDIASI
1. Siswa mempelajari memberikan kelengkapan uraian
2. Siswa mempelajari uraian dari modul ajar kemudian menguraiakan
secara lisan
3. Dampak perubahan lingkungan
4. Upaya mengatasi perubahan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2020. Makhluk Hidup dan Lingkungannya Jilid1 Untuk SMK.
Kemendikbud–Dit. PSMK.
Huda Koirul. Modul Pembelajaran SMA Perubahan Lingkungan. Mapel
Biologi Kelas X. Lamongan.
www.nationalgeographic.grid.id
www.tubagus-indra.blogspot.com
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
57
2. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah
MODUL AJAR
SMK MA`ARIF NU 1
AJIBARANG
IPAS
(ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN SOSIAL)
Kelas/Fase: X/E
Semester: Ganjil
A. INFORMASI UMUM:
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Tim Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi Waktu : 1080 menit (4 pertemuan @6x45’)
Elemen : Mendesain dan mengevaluasi
penyelidikan ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menentukan dan
mengikuti prosedur yang tepat untuk
melakukan penyelidikan ilmiah,
menjelaskan cara penyelidikan yang
tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah,
serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan atau
kesalahan pada desain percobaan
ilmiah.
2. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang jenis
jenis zat dan berbagai macam besaran.
3. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila
yang diharapkan muncul pada peserta didik yaitu; Peserta didik
akan mengembangkan kemampuan Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong dalam
menyelesaikan masalah.
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
58
4. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
 Laptop / HP
 Internet
 LKPD
 Alat Tulis
5. Target Peserta Didik
 Peserta didik reguler/tipikal: 75%
 Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
6. Model Pembelajaran yang Digunakan
Discovery Learning secara tatap muka dan daring
B. KOMPONEN INTI:
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan
pengukurannya dengan mandiri. (Pertemuan 4)
b. Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-
kata sendiri sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika
dan kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Pertemuan 5)
c. Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi
unsur, senyawa, campuran serta menarik kesimpulan dari
tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan
bahasa sendiri. (Pertemuan 6)
d. Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran
yang bermanfaat secara ekonomis dalam kehidupan sehari-hari
yang bisa ditemukan di daerah masing-masing. (Pertemuan 7)
2. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat
menganalisis penggolongan zat dan perubahannya bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat energi alternatif
seperti biogas.
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
59
3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran?
Bagaimana cara mengukurnya?
b. Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda
ketahui?
c. Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?
d. Bagaimana cara memisahkan garam dengan air?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Guru membuat presentasi tentang zat dan perubahannya,
b. Guru membuat contoh hasil karya berupa alat sederhana
pembuatan biogas.
5. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 4
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Peserta didik melakukan assesment
diagnostik kognitif dan non kognitif
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi besaran dan satuannya
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
15
menit
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
60
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan
Inti
Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik
untuk dikerjakan yaitu:
a. Apakah Anda pernah mengukur
berbagai macam besaran?
b. Bagaimana cara mengukurnya?
E = (Eksplorasi Konsep)
1. Peserta didik menggali konsep tentang
tentang besaran, satuan pengukuran
dengan mempelajari modul (P3 Bernalar
Kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 1 yang telah
diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat dapat menemukan konsep besaran
dan pengukurannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami konsep besaran
dan pengukurannya (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan
210
menit
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
61
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik
Bersama)
1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum
A = (Aksi Nyata)
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi
2. Guru menutup dengan memberikan salam
45
menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 5
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi zat dan perubahannya
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung
15
menit
Kegiatan
Inti
Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik
untuk dikerjakan yaitu:
210
menit
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
62
a. Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika
dan kimia yang Anda ketahui?
E = (Eksplorasi Konsep)
1. Peserta didik menggali konsep tentang zat
dan perubahnnya pengukuran dengan
mempelajari modul (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 2 yang telah
diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat menemukan konsep zat dan
perubahannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami konsep zat dan
perubahannya (P3 mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik
Bersama)
1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum
2. Peserta didik mengerjakan assesmen
sumatif berupa kuis tentang zat dan
perubahannya
45
menit
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
63
A = (Aksi Nyata)
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi
2. Guru memberikan motivasi
3. Guru menutup dengan memberikan salam
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 6
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait penggolongan zat menjadi unsur,
senyawa, dan campuran
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
berlangsung
15
menit
Kegiatan
Inti
Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
dikerjakan yaitu:
a. Bagaimana ciri-ciri unsur dan
senyawa?
210
menit
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
64
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 3 yang telah
diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat menemukan konsep unsur,
senyawa dan campuran
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami konsep unsur,
senyawa dan campuran (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik
Bersama)
1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum
2. Peserta didik mengerjakan assesmen
sumatif berupa kuis tentang unsur,
senyawa dan campuran
A = (Aksi Nyata)
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi
2. Guru memberikan motivasi
3. Guru menutup dengan memberikan salam
45
menit
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
65
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 7
Tahapan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta
didik terkait cara pemisahan campuran
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
berlangsung
15
menit
Kegiatan
Inti
Fase 1: Reflection
M = (Mulai Diri)
1. Menggunakan pertanyaan pemantik
untuk dikerjakan yaitu:
a. Bagaimana cara memisahkan garam
dengan air?
b. Bagaimana penerapan zat dan
perubahannya dalam kehidupan
sehari-hari?
E = (Eksplorasi Konsep)
1. Peserta didik menggali konsep tentang
pemisahan campuran pengukuran
dengan mempelajari modul yang sudah
210
menit
Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
66
diupload guru di Google Classroom (P3
bernalar kritis)
Fase 2: Research
R = (Ruang Kolaborasi)
1. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 4 yang telah
diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Guru membimbing peserta didik untuk
dapat menemukan konsep pemisahan
campuran melalui pertanyaan di Google
Classroom
D = (Demonstrasi Konstektual)
1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami konsep
pemisahan campuran (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
1. Guru membimbing peserta yang
mengalami kesulitan
2. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan
Fase 3: Discovery
R = (Refeleksi Terbimbing)
1. Peserta didik menemukan solusi tentang
permasalahan yang telah diberikan (P3
bernalar kritis)
2. Peserta didik membuat desain
perencanaan pembuatan produk yaitu
membuat peralatan sederhana untuk
membuat biogas (P3 kreatif)
3. Guru dan peserta didik sepakat membuat
jadwal pembuatan proyek
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL

More Related Content

Similar to ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL

Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...
Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...
Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahYANI RASMADI
 
Aksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdf
Aksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdfAksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdf
Aksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdfTomiDesputra
 
PANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdf
PANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdfPANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdf
PANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdfrohdianhistiyadi3
 
Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptx
Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptxVisi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptx
Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptxdhinarusdha61
 
Presentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptx
Presentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptxPresentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptx
Presentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptxSDWARGALUYU02
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxHendraKurniawan858649
 
RINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptx
RINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptxRINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptx
RINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptxsolikhin11
 
Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014PASEBAN01
 
Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...
Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...
Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...lapalemba04
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptxMAWARSIREGAR3
 
Aksi Nyata-NAni - Salin.pdf
Aksi Nyata-NAni - Salin.pdfAksi Nyata-NAni - Salin.pdf
Aksi Nyata-NAni - Salin.pdfSallyKasmana
 
1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx
1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx
1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptxSDNNgagelrejosatu
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruAgus Hariyatno
 
Presentasi kinerja kepsek 2013
Presentasi kinerja kepsek 2013Presentasi kinerja kepsek 2013
Presentasi kinerja kepsek 2013sdncisitu1
 

Similar to ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (20)

Modul 1.1.A.6.pdf
Modul 1.1.A.6.pdfModul 1.1.A.6.pdf
Modul 1.1.A.6.pdf
 
Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...
Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...
Seminar hardiknas 2016 di kota Bireuen – Banda Aceh Oleh Marjohan, M.Pd (Guru...
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolah
 
Aksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdf
Aksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdfAksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdf
Aksi Nyata Merefleksikan Visi Misi Sekolah_20230905_105352_0000.pdf
 
PANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdf
PANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdfPANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdf
PANDUAN GERAKAN 7 HARKAT.pdf
 
Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptx
Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptxVisi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptx
Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.pptx
 
Presentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptx
Presentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptxPresentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptx
Presentasi_Adiwiyata_Mandiri.pptx
 
Gugus Melati
Gugus MelatiGugus Melati
Gugus Melati
 
Ktsp sdn 3 mekarsari
Ktsp sdn 3 mekarsariKtsp sdn 3 mekarsari
Ktsp sdn 3 mekarsari
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
 
RINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptx
RINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptxRINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptx
RINGKASAN MATERI AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR_NUR ARPIYAH.pptx
 
Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014
 
Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...
Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...
Presentasi PI 2 Mendiskusikan cita-citavisi warga sekolah terhadap murid di m...
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
 
PRESENTASI PPKM.pptx
PRESENTASI PPKM.pptxPRESENTASI PPKM.pptx
PRESENTASI PPKM.pptx
 
Aksi Nyata-NAni - Salin.pdf
Aksi Nyata-NAni - Salin.pdfAksi Nyata-NAni - Salin.pdf
Aksi Nyata-NAni - Salin.pdf
 
1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx
1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx
1 Presentasi SEKOLAE AREK SUROBOYO_07 Oktober 2022 Final.pptx
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
01 model ktsp sd
01 model ktsp sd01 model ktsp sd
01 model ktsp sd
 
Presentasi kinerja kepsek 2013
Presentasi kinerja kepsek 2013Presentasi kinerja kepsek 2013
Presentasi kinerja kepsek 2013
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL

  • 1. Modul Ajar SMK ILMUPENGETAHUAN ALAM DANSOSIAL KELAS X Welas Delima K., S.Pd. Indes Nur Kufailah, S.Pd. Qorry Debby Ismayati, M.Pd. Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. Referensi Karangklesem Purwokerto Selatan www.rumahkreatifwadaskelir.com penerbitrumahkreatifwadaskelir wadaskelirpublisher@yahoo.com 0895379041613 CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir Jl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 Karangklesem Layanan sms : 0895379041613 Email : wadaskelirpublisher@yahoo.com Modul Ajar SMK ILMUPENGETAHUANALAM DANSOSIAL ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL Welas Delima K, S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby Ismayati, M.Pd., Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul- betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK Hebat”. Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum, sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi. Ketua Umum Pengurus YPP Ma'arif NU Ajibarang Drs. H. Rohim, M.Pd.
  • 2. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL Welas Delima K., S.Pd. Indes Nur Kufailah, S.Pd. Qorry Debby Ismayati., M.Pd. Ika Rakhmawati Utami, S.Pd.
  • 3. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. ii ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL Penulis: Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd. Qorry Debby Ismayati., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2021 Hak Cipta ada pada Penulis ISBN: 978-623-6307-61-8 Editor: Bayu Suta Wardianto Perancang Sampul: Mukhamad Hamid Samiaji Layout: Rafli Adi Nugroho Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com Layanan sms/wa: 081227791977 Cetakan 1, November 2021 17.6 x 25 cm viii, 428 hlm Penerbit CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com © Hak cipta dilindungi undang-undang All Rights Reserved Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa seizin dari Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir
  • 4. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL iii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa memberikan nikmat pada kita semua. Khususnya nikmat sehat yang sering kali kita lupakan. SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan yang didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, menjunjung tinggi nilai–nilai keagamaan dan senantiasa mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh masyarakat. Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa, secara perlahan telah berkembang menjadi sekolah yang bermutu dan mampu mewarnai dunia pendidikan. Pada tahun 2019, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang diberi kepercayaan oleh Kemendikbud mendapatkan fasilitasi bantuan SMK Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020, kembali dipercaya mendapatkan fasilitasi bantuan SMK CoE (Center of Excelence). Dan pada tahun 2021 masih dipercaya dengan mendapatkan fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat Keunggulan). Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan sebuah proses yang menuntut sekolah untuk melakukan perubahan di semua lini. Baik kurikulum, SDM, sarpras maupun pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu sisi, SDM guru harus melakukan perubahan-perubahan. Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu poin yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan diterbitkannya buku ini, guru diharapkan mampu
  • 5. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. iv menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara terstruktur sehingga mampu untuk menularkan kepada para siswa. Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak kekurangan dari berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk kemajuan pada penyusunan buku berikutnya, sangat kami harapkan. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat untuk dunia pendidikan. Ajibarang, Desember 2021 Kepala Sekolah SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang Zaenudin S. Pd, M. Si
  • 6. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL v Sekapur Sirih Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah R.A “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun orang Majusi.” Hadis di atas memberikan arahan kepada kita bahwa setiap anak tentunya memiliki fitrah (potensi) yang diberikan Tuhan padanya. Kemudian kewajiban orang tuanyalah yang nantinya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak agar betul-betul menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat bagi seluruh alam. Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem, maka lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Peran orang tua di sekolah dalam hal ini adalah guru. Guru sangat berperan penting atas pengondisian lingkungan yang diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai dengan fase perkembangannya. Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan karakteristik, bakat, dan potensi yang dimiliki anak. Kurikulum MERDEKA berusaha untuk mengarahkan pendidikan agar terwujud lulusan- lulusan SMK yang kompeten, mempunyai soft skill yang bagus, dan tentunya hardskill yang mumpuni. Di mana titik tekan lulusan SMK Pusat Keunggulan adalah “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA”, bukan “INI IJAZAHKU”.
  • 7. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. vi Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang bagus dan skenario pembelajaran yang nantinya diharapkan siswa bisa sesuai dengan harapan di atas. Maka dari itu, guru-guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang membuat MODUL AJAR sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Kurikulum MERDEKA SMK PK. Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik yang merupakan implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru- guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk bisa menjadi manusia pembelajar yang nantinya betul-betul kompeten dan menjadi manusia yang bermanfaat. Ajibarang, Desember 2021 Ketua Komite Pembelajaran Isnandar.Z.F, S.Pd
  • 8. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL vii DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................i Kata Pengantar ....................................................................................iii Sekapur Sirih........................................................................................iv Daftar Isi .............................................................................................vi A. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)........................................................................................... 1 B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN...................................................... 10 C. MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)......... 18 1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah...............................................18 A. INFORMASI UMUM.......................................................... 18 B. KOMPONEN INTI............................................................. 19 C. LAMPIRAN...................................................................... 27 2. Mendesain Dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah..........................57 A. INFORMASI UMUM........................................................................57 B. KOMPONEN INTI ...........................................................................58 C. LAMPIRAN.......................................................................................69 3. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah.........................103 A. INFORMASI UMUM......................................................................103 B. KOMPONEN INTI .........................................................................104 C. LAMPIRAN.....................................................................................114 4. Menerjemahkan Data dan Bukti-Bukti ............................................160 A. INFORMASI UMUM......................................................................160 B. KOMPONEN INTI .........................................................................161 C. LAMPIRAN.....................................................................................172
  • 9. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. viii 5. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah.........................259 A. INFORMASI UMUM:.....................................................................259 B. KOMPONEN INTI .........................................................................260 C. LAMPIRAN.....................................................................................272 6. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah.............................................318 A. INFORMASI UMUM......................................................................318 B. KOMPONEN INTI .........................................................................319 C. LAMPIRAN.....................................................................................334 7. Menerjemahkan Data dan Bukti-Bukti Secara Ilmiah...................375 A. INFORMASI UMUM......................................................................375 B. KOMPONEN INTI .........................................................................376 C. LAMPIRAN.....................................................................................389 Tentang Penulis.................................................................................427
  • 10. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 1 A. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian Program Keahlian : Semua Program Pelajaran Waktu : 192 Jam Pelajaran Link Capaian Pembelajaran IPAS https://drive.google.com/folderview?id=1tq_B8nDKm6giORPusIlh8ASMfwm Lvnrz Capaian Pembelajaran IPAS No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya 18 JP – SMT 1 Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung antara satu dengan yang lain dan terhadap lingkungannya, baik berupa tanah, air, dan energi. Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer. Elemen: menjelaskan fenomena secara ilmiah CP: Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik menjelaskan hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer. (Pertemuan 1)
  • 11. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 2 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi Peserta didik mengidentifikasi masalah yang terdapat pada ekosistem. (Pertemuan 2) Peserta didik menentukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global. (Pertemuan 3) 2 Zat dan Perubahannya 24 JP – SMT 1 Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan pengukuran, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri- ciri dari perubahan zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis. Elemen: Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah. CP: Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah. Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan pengukurannya dengan mandiri. (Pertemuan 4) 2. Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika dan kimia
  • 12. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 3 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi dalam kehidupan sehari-hari. (Pertemuan 5) 3. Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran serta menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. (Pertemuan 6) 4. Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di daerahnya masing- masing. (Pertemuan 7) 3 Energi dan Perubahannya 24 JP – SMT 1 Aspek Energi dan Perubahannya mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan sebuah benda untuk melakukan usaha. Energi dan perubahannya meliputi perubahan energi kimia, listrik, kalori, dan mekanik serta energi terbarukan. Elemen: Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah. CP: Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
  • 13. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 4 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai macam energi alternatif yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari melalui observasi. (Pertemuan 8) 2. Peserta didik mampu mempresentasikan ide/ gagasan tentang energi alternatif sebagai solusi dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan dari bahan bakar fosil dengan menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 9) 3. Peserta didik dapat menghitung energi yang dihasilkan dari perubahan materi melalui analisa data. (Pertemuan 10) 4. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh perubahan kalor pada kehidupan melalui observasi. (Pertemuan 11) 4 Bumi dan Antariksa 24 JP – SMT 1 Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi gravitasi universal dan hukum-hukum gravitasi yang berlaku. Struktur Bumi yang terdiri dari interior bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi. Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana. Elemen: Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.
  • 14. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 5 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi CP :Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat menganalisis materi gravitasi bumi menggunakan Hukum Newton melalui observasi. (Pertemuan 12) 2. Peserta didik dapat menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari secara mandiri sesuai pemahamannya. (Pertemuan 13) 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan secara mandiri menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 14) 4. Peserta didik dapat menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem dengan mengungkapkan gagasan menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 15) 5 Keruangan dan Konektivitas antar Ruang dan Waktu 30 JP – SMT 2 Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga global. Selain itu, aspek ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas dan interaksi tersebut untuk
  • 15. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 6 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi mengasah kemampuan peserta didik berpikir kritis. Elemen: Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah. CP: Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat menyimpulkan kondisi ekonomi suatu daerah berdasarkan survey studi lapangan. (Pertemuan 16) 2. Peserta didik dapat memotret kondisi sosial pendidikan suatu daerah melalui observasi. (Pertemuan 17) 3. Peserta didik dapat membuat peta kerawanan sosial berdasarkan kondisi keaneka ragaman suku agama ras antar gololongan (Pertemuan 18) 4. Peserta didik dapat mengidentifikasi permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi melalui observasi lapangan. (Pertemuan 19) 5. Peserta didik mampu membuat solusi atas permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi melalui analisis data. (Pertemuan 20) 6 Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, 36 JP – SMT 2 Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang
  • 16. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 7 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi dan Dinamika Sosial berbeda-beda, serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan bagian dari warga dunia. Peserta didik mempelajari tentang interaksi dan institusi sosial, peluang dan tantangannya, mempelajari dinamika /problematika sosial, faktor penyebab dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi. Elemen: menjelaskan fenomena secara ilmiah. CP: Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek. Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik mengemukakan jati diri melalui refleksi individu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 21) 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi peran diri di lingkungan sekitar melalui refleksi diri. (Pertemuan 22) 3. Peserta didik dapat menerapkan kedudukan dan peran diri sebagai warga negara Indonesia dan bagian dari warga dunia melalui simulasi. (Pertemuan 23) 4. Peserta didik menganalisis interaksi individu dengan kelompok di lingkungan institusi sosial melalui pengamatan. (Pertemuan 24)
  • 17. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 8 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi 5. Peserta didik mengidentifikasi dinamika/ problematika sosial melalui pengamatan lingkungan. (Pertemuan 25) 6. Peserta didik menganalisis faktor penyebab dan solusi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui studi literasi. (Pertemuan 26) 7 Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan 36 JP – SMT 2 Aspek ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber- sumber pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta negara. Aspek ini menjadi salah satu ruang bagi peserta didik agar cakap dalam hal literasi finansial sehingga dapat memberikan kontribusi ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup di tingkat lokal namun dalam perspektif global. Elemen: Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah. CP: Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah.
  • 18. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 9 No Aspek IPAS Alokasi Waktu Deskripsi Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik menganalisis faktor- faktor penyebab kelangkaan, permintaan dan penawaran melalui observasi studi lapangan. (Pertemuan 27) 2. Peserta didik mengidentifikasi proses terbentuknya harga pasar melalui studi literasi. (Pertemuan 28) 3. Peserta didik menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi melalui studi literasi. (Pertemuan 29) 4. Peserta didik mengidentifikasi peran lembaga keuangan melalui pengamatan langsung. (Pertemuan 30) 5. Peserta didik dapat menganalisis pengelolaan keuangan keluarga melalui pengamatan langsung. (Pertemuan 31) 6. Peserta didik dapat menelaah literasi finansial melalui pengalaman langsung terjun di masyarakat sekitar lingkungannya. (Pertemuan 32) Ajibarang, 12 Juli 2021 Tim Penyusun Tim Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
  • 19. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 10 B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ini disusun dengan asumsi bahwa di sekolah tersedia peralatan yang dapat dipergunakan oleh siswa baik secara individu maupun berkelompok untuk mendukung pembelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Mengingat bahwa mata pelajaran ini baru saja diimplementasikan di Sekolah Menengah Kejuruan, maka materi yang disusun ini dirancang sedemikian rupa agar siswa yang belum pernah mendapatkan mata pelajaran tersebut dapat mempelajari dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan. Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Menjelaskan fenomena secara ilmiah Makhluk hidup dan lingkungannya  Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu dengan yang lain serta terhadap lingkungannya baik berupa tanah, air, dan energi.  Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.  Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan fenomena- fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya.  Peserta didik menjelaskan hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer. (Pertemuan 1)  Peserta didik mengidentifikasi masalah yang terdapat pada ekosistem. (Pertemuan 2)  Peserta didik menentukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SMK MA`ARIF NU 1 AJIBARANG IPAS (ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL) Kelas/Fase: X/E Semester: Ganjil
  • 20. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 11 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global. (Pertemuan 3) Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah Zat dan Perubahannya  Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan pengukuran, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis.  Pada akhir fase E, peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.  Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan pengukurannya dengan mandiri. (Pertemuan 4)  Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Pertemuan 5)  Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran serta menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri. (Pertemuan 6)
  • 21. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 12 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran  Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di daerahnya masing-masing. (Pertemuan 7) Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah Energi dan Perubahannya  Aspek Energi dan Perubahannya mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan sebuah benda untuk melakukan usaha. Energi dan perubahannya meliputi perubahan energi kimia, listrik, kalor dan mekanik serta energi terbarukan.  Pada akhir fase E, peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.  Peserta didik mampu mengidentifikasi macam-macam energi alternatif yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari melalui observasi. (Pertemuan 8)  Peserta didik mampu mempresentasik an ide/ gagasan tentang energi alternatif sebagai solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 9)  Peserta didik dapat menghitung energi yang dihasilkan dari perubahan materi melalui
  • 22. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 13 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran analisa data. (Pertemuan 10)  Peserta didik dapat menganalisis pengaruh perubahan kalor pada kehidupan melalui observasi. (Pertemuan 11) Menerjemahka n data dan bukti-bukti secara ilmiah Bumi dan Antariksa  Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi gravitasi universal dan hukum-hukum gravitasi yang berlaku  Struktur Bumi yang terdiri dari interior bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi  Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi  Materi ini juga mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana  Pada akhir fase E, peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahanka nnya dengan penjelasan ilmiah  Peserta didik dapat menganalisis materi gravitasi bumi menggunakan Hukum Newton melalui observasi. (Pertemuan 12)  Peserta didik dapat menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari secara mandiri sesuai pemahamannya . (Pertemuan 13)  Peserta didik dapat mengidentifikasi dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan secara mandiri menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 14)  Peserta didik dapat menganalisis perubahan iklim
  • 23. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 14 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran dan dampaknya bagi ekosistem dengan mengungkapka n gagasan menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 15) Menerjemahka n data dan bukti-bukti secara ilmiah Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu  Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga global  Selain itu, aspek ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan politik  Mempelajari konektivitas dan interaksi tersebut untuk mengasah kemampuan peserta didik berpikir kritis  Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain  Peserta didik dapat menyimpulkan kondisi ekonomi suatu daerah berdasarkan survey studi lapangan. (Pertemuan 16)  Peserta didik dapat memetakan kondisi sosial pendidikan suatu daerah melalui observasi. (Pertemuan 17)  Peserta didik dapat membuat peta kerawanan sosial berdasarkan kondisi keaneka ragaman suku agama ras antar golongan (Pertemuan 18)  Peserta didik dapat mengidentifikasi permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi melalui observasi lapangan. (Pertemuan 19)  Peserta didik mampu membuat solusi
  • 24. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 15 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran atas permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi melalui analisis data. (Pertemuan 20) Menjelaskan fenomena secara ilmiah Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial  Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda, serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan bagian dari warga dunia  Peserta didik mempelajari tentang interaksi dan institusi sosial, peluang dan tantangannya, mempelajari dinamika/problem atika sosial, faktor penyebab dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi  Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan fenomena- fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek  Peserta didik mengemukakan jatidiri melalui refleksi individu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. (Pertemuan 21)  Peserta didik dapat mengidentifikasi peran diri di lingkungan sekitar melalui refleksi diri. (Pertemuan 22)  Peserta didik dapat menerapkan kedudukan dan peran diri sebagai warga negara Indonesia dan bagian dari warga dunia melalui simulasi. (Pertemuan 23)  Peserta didik menganalisis interaksi individu dengan kelompok di lingkungan institusi sosial melalui pengamatan. (Pertemuan 24)  Peserta didik mengidentifikasi dinamika /problematika
  • 25. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 16 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran sosial melalui pengamatan lingkungan. (Pertemuan 25)  Peserta didik menganalisis faktor penyebab dan solusi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui studi literasi. (Pertemuan 26) Menerjemahka n data dan bukti-bukti secara ilmiah Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan  Aspek ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang  Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta negara  Aspek ini menjadi salah satu ruang bagi peserta didik agar cakap dalam hal literasi finansial sehingga dapat memberikan  Pada akhir fase E, peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahanka nnya dengan penjelasan ilmiah.  Peserta didik menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan, permintaan, dan penawaran melalui observasi studi lapangan. (Pertemuan 27)  Peserta didik mengidentifikasi proses terbentuknya harga pasar melalui studi literasi. (Pertemuan 28)  Peserta didik menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi melalui studi literasi. (Pertemuan 29)  Peserta didik mengidentifikasi peran lembaga keuangan melalui pengamatan langsung. (Pertemuan 30)
  • 26. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 17 Elemen Aspek Deskripsi Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran kontribusi ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup di tingkat lokal namun dalam perspektif global  Peserta didik dapat menganalisis pengelolaan keuangan keluarga melalui pengamatan langsung. (Pertemuan 31)  Peserta didik dapat menelaah literasi finansial melalui pengalaman langsung terjun di masyarakat sekitar lingkungannya. (Pertemuan 32)
  • 27. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 18 C. MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) 1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah MODUL AJAR SMK MA`ARIF NU 1 AJIBARANG IPAS (ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL) Kelas/Fase: X/E Semester: Ganjil A. INFORMASI UMUM: 1. Identitas Modul Nama Penyusun : Tim Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang Tahun Penyusunan : 2021 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 810 menit (3 pertemuan @6x45’) Elemen : Menjelaskan fenomena secara ilmiah Capaian Pembelajaran : Peserta didik menjelaskan fenomena fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya. 2. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang memahami pengertian makhluk hidup. 3. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah: Peserta didik akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis dan mandiri dalam menyelesaikan masalah. 4. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:  Laptop/ Handphone  Internet  LKPD
  • 28. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 19  Alat tulis 5. Target Peserta Didik  Peserta didik reguler/tipikal: 75%  Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%  Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10% 6. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka dan daring B. KOMPONEN INTI: 1. Tujuan Pembelajaran  Peserta didik menjelaskan hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu–populasi– komunitas–ekosistem–biosfer. (Pertemuan 1)  Peserta didik mengidentifikasi masalah yang terdapat pada ekosistem. (Pertemuan 2)  Peserta didik menentukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global. (Pertemuan 3) 2. Pemahaman Bermakna Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat mengatasi dampak perubahan lingkungan yang terjadi dalam lingkungan. 3. Pertanyaan Pemantik a. Apakah kamu suka lingkungan yang bersih? b. Apa yang kamu rasakan atau kamu dapatkan dari hasil pengamatan tentang fenomena alam yang ada dalam modul ajar? c. Apa harapanmu saat kamu mempelajari dampak perubahan lingkungan dan upaya mengatasinya? d. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang kamu ketahui? Upaya apa yang dapat kamu atasi? e. Bagaimana upaya mengatasi dampak perubahan demi menjaga keseimbangan lingkungan?
  • 29. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 20 4. Persiapan Pembelajaran a. Guru membuat presentasi tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. b. Guru membuat contoh-contoh masalah yang terjadi di ekosistem mencari upaya yang dapat dilakukan untuk mengtasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global. 5. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi makhluk hidup dan lingkungannya Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: 210 menit
  • 30. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 21 a. Apakah kamu suka lingkungan yang bersih? b. Apa yang kamu dapatkan dari hasil pengamatan tentang fenomena alam yang ada dalam modul ajar? c. Apa harapanmu saat kamu mempelajari dampak perubahan lingkungan dan upaya mengatasinya? E = (Eksplorasi Konsep) 1. Peserta didik menggali konsep tentang perubahan lingkungan dengan mempelajari modul yang sudah diupload guru di Google Classroom (P3 Bernalar Kritis). Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 1 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong). R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep perubahan lingkungan melalui pertanyaan di Google Classroom. D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami perubahan lingkungan di Google Classroom (P3 Mandiri). E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan.
  • 31. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 22 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan. Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum. 2. Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa k uis tentang perubahan lingkungan. A = (Aksi Nyata) 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi, 2. Guru memberikan motivasi, 3. Guru menutup dengan memberikan salam. 45 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru, 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME), 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik dampak perubahan lingkungan. Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari. 15 menit
  • 32. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 23 Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung. Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: a. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang kamu ketahui? b. Upaya apa yang dapat kamu atasi? E = (Eksplorasi Konsep) 1. Peserta didik menggali konsep tentang upaya mengatasi perubahan lingkungan dengan mempelajari modul yang sudah diupload guru di Google Classroom (P3 bernalar kritis). Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 2 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong). R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat memahami tentang Upaya mengatasi perubahan lingkungan melalui pertanyaan di Google Classroom. D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami upaya mengatasi perubahan lingkungan di Google Classroom (P3 mandiri). E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan, 210 menit
  • 33. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 24 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan. Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum, 2. Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang perubahan lingkungan. A = (Aksi Nyata) 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi, 2. Guru memberikan motivasi, 3. Guru menutup dengan memberikan salam. 45 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 3 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru. 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME). 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi upaya mengatasi perubahan lingkungan. Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari. 15 menit
  • 34. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 25 Pemberian Acuan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung. Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: a. Bagaimana upaya mengatasi dampak perubahan demi menjaga keseimbangan lingkungan? E = (Eksplorasi Konsep) 1. Peserta didik menggali materi tentang upaya menjaga keseimbangan lingkungan dengan mempelajari modul yang sudah diupload guru di Google Classroom (P3 bernalar kritis). Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 3 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong). R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat memahami konsep upaya menjaga keseimbangan lingkungan melalui pertanyaan di Google Classroom. D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami materi (P3 Mandiri). E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan. 210 menit
  • 35. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 26 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan. Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum. A = (Aksi Nyata) 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi. 2. Guru memberikan motivasi. 3. Guru menutup dengan memberikan salam. 45 menit ASSESMENT a. Penilaian pengetahuan: Tes Tulis Pilihan Ganda b. Penilaian Performa: Membuat Laporan Diskusi dan Presentasi c. Penilaian Sikap: Observasi PENGAYAAN DAN REMIDIAL Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan siswa tersebut belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau materi yang belum mencapai batas KKM harus dianalisis serta dilakukan pelakasanaan program pendalaman materi dan selanjutnya diadakan program remedial atau perbaikan. Pada prinsipnya program remedial atau perbaikan dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan pembelajaran yang belum dicapai siswa. METODE 1. Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah 2. Mengerjakan soal-soal latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Mengumpulkan siswa yang akan mengikuti remedial untuk memperoleh tambahan pelajaran/pengayaan 2. Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh siswa 3. Mempersiapkan soal-soal untuk siswa
  • 36. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 27 4. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan 5. Guru memeriksa hasil pekerjaan 6. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya 7. Siswa yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan diberi tugas atau soal-soal lebih lanjut REFLEKSI PESERTA DIRI DAN GURU 1. Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran? 2. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan LKPD? 3. Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan belajar Makhluk Hidup dan Lingkungannya? 4. Apa harapanmu? C. LAMPIRAN RINGKASAN MATERI BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK 1. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan semua kegiatannya dengan memerlukan lingkungan. Organisasi Kehidupan Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, namun selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta ‘flora & fauna’ yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan dan tumbuhan yang dipelihara tidak dapat hidup pula tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk
  • 37. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 28 hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut: Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer. 1. Individu Individu adalah setiap anggota populasi yang dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat ditemukan dalam berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bambu dari serumpun bambu. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal. Contoh: seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, dan seekor burung. 2. Populasi Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Kata sejenis yang dimaksud yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan. Contoh: populasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, dan populasi gajah. 3. Komunitas Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut kelompok organisme tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu. Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Komunitas Akuatik Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan. Misalnya, parit, kolam, sungai, danau, dan laut. Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, dan populasi kerang. b. Komunitas Terestrial (komunitas darat) Komunitas Terestrial atau yang disebut juga dengan komunitas darat merupakan kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan. Misalnya, di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es. Contoh komunitas hutan yang
  • 38. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 29 terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, dan populasi gajah. 4. Ekosistem Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral. Ekosistem dibedakan menjadi: a. Ekosistem Alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). Contoh: danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan b. Ekosistem Buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh: sawah, ladang, kolam, dan akuarium 5. Biosfer Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya. Contoh: bumi tempat tinggal kita. Hubungan Antar Makhluk Hidup Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme. 1. Simbiosis Mutualisme Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi. Contoh: a. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan
  • 39. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 30 dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya. b. Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan. 2. Simbiosis Parasitisme Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain. Contoh: a. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu. b. Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya. 3. Simbiosis Komensalisme Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh: a. Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri. b. Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya. 4. Simbiosis Netralisme Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan. Contoh: ayam dengan kambing di halaman rumput.
  • 40. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 31 5. Predasi Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa. Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk inang mati, maka parasit juga akan ikut mati. Contoh: harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa. 6. Kompetisi Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas. Contoh: beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput. 7. Antagonisme Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi bisa hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati. Contoh: hubungan anjing dengan kucing, jamur penghasil antibiotik dengan bakteri. Rantai Makanan Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara makhluk hidup. Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora. 1. Produsen  Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen  Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri 2. Konsumen I  Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora)  Konsumen I disebut konsumen primer  Contoh: belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll. 3. Konsumen II  Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)  Konsumen II disebut konsumen sekunder  Contoh: singa, harimau, dll. 4. Konsumen III  Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
  • 41. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 32  Konsumen III disebut konsumen tersier  Contoh: burung elang, manusia 5. Pengurai  Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.  Contoh: bakteri dan jamur 2. MASALAH PADA EKOSISTEM Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sering menimbulkan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut menjadikan kerusakan lingkungan mengkawatirkan. Perubahan lingkungan akibat pencemaran lingkungan saat ini sudah menjadi isu lokal, nasional, dan juga global karena sudah seringkali terjadi. Perubahan Lingkungan Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia. 1. Kerusakan lingkungan karena faktor manusia a. Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses
  • 42. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 33 pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak. b. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yaitu: 1) Penebangan hutan 2) Penambangan liar 3) Pembangunan perumahan 4) Penerapan intensifikasi pertanian 2. Perubahan lingkungan karena faktor alam a. Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas sehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada di dalamnya. Namun, dalam jangka waktu yang sangat lama dan berangsur- angsur lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan. Pencemaran Lingkungan Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Bahan pencemar yang umumnya merusak lingkungan berupa limbah. Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.  Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dapat dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu: 1. Biodegradabel a. Yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan. b. Biodegradabel adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh
  • 43. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 34 dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh manusia. c. Contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan, daun, dan ranting. 2. Non Biodegradabel a. Bahan pencemar yang tidak dapat terdegradasi. b. Non Biodegradabel adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer. Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat membahayakan. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut seperti proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat. c. Contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan plastik.  Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan menjadi: 1. Pencemaran Air a. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat masuknya organisme atau zat tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air tersebut. b. Penyebab pencemaran air di antaranya: 1) Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut) 2) Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi 3) Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan 4) Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan 5) Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan 6) Pembuangan limbah rumah sakit dan limbah peternakan ke sungai 7) Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai 2. Pencemaran Udara a. Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur- unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
  • 44. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 35 b. Udara, di mana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida (CO2), dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4), dan Hidrogen (H2). c. Udara dikatakan “Normal” dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut di atas dan seimbang. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Adapun beberapa jenis bahan yang dapat mencemari udara yakni Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Karbon dioksida (CO2), Ozon (O3), Benda Partikulat (PM), Timah (Pb) dan Hydro Carbon (HC). d. Akibat aktivitas perubahan manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. e. Pencemaran udara dapat diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu: 1) Pencemar Primer Pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, di antaranya kendaraan bermotor dan aktivitas mesin pembakaran pada pabrik-pabrik penghasil sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat dari proses pembakaran yang tidak lengkap.
  • 45. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 36 2) Pencemar Sekunder Pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar- pencemar primer di atmosfer. Contohnya gabungan sulfur dioksida, sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asid sulfuric. Tindak balas antara pencemar primer dengan gas terampai di atmosfer akan menghasilkan peroksid asetil nirat (PAN). Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik. f. Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara diantaranya berikut ini: 1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara. 2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan partikelpartikel debu ke udara. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan partikelpartikel debu radioaktif ke udara. Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur. 3) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, dan AC mobil. 3. Pencemaran Tanah a. Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan di mana polutan masuk ke dalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Di mana polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme. b. Menurut sumbernya, penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 1) Limbah Domestik Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk, perdagangan/ pasar/ tempat usaha hotel dan lain-lain. Kebanyakan limbah domestik merupakan sampah basah atau organik yang mudah diurai.
  • 46. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 37 2) Limbah Industri Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yangberasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, dan ikan daging. 3) Limbah Pertanian Seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Jenis Limbah Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5, yaitu: 1. Limbah cair Limbah cair mengacu pada semua lemak, minyak, lumpur, air pencuci, limbah deterjen, dan air kotor yang telah dibuang. Mereka berbahaya dan beracun bagi lingkungan kita, limbah cair tersebut ditemukan pada industri maupun rumah tangga. Air limbah, demikian sering disebut adalah segala limbah yang ada dalam bentuk cair. 2. Limbah padat Limbah padat adalah semua sisa sampah padat, lumpur, dan yang ditemukan di rumah tangga, lokasi industri, dan komersial. Empat jenis utama sampah padat adalah: a. Kaca dan Keramik, adalah bahan kaca dan keramik yang diproduksi oleh perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. Cara mengelolanya yang benar adalah harus membuangnyadengan benar supaya bisa di daur ulang. b. Sampah plastik, adalah segala wadah, botol, dan tas yang ditemukan di perusahaan dan rumah. Plastik tidak dapat terurai secara hayati dan sebagian besar tidak dapat didaur ulang. Jangan mencampur sampah plastik dengan sampah biasa serta yang paling untuk menanggulanginya adalah dengan mengurangi penggunaannya. c. Sampah kertas, adalah limbah dari semua surat kabar, bahan kemasan, kardus, dan produk kertas lainnya. Kertas dapat didaur ulang. Penting untuk bisa memisahkan dari sampah kotor lainnya yang bisa membuatnya rusak.
  • 47. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 38 d. Logam dan Kaleng, mudah ditemukan di sekitar kita karena kaleng dan logam di rumah dipakaiuntuk wadah makanan dan bahan rumah tangga dibuat dari keduanya. Sebagian besar logam dapat didaur ulang, jadi bisa memisahkannya dari sampah lain dan membawanya ke tempat daur ulang. 3. Limbah organik Sampah organik mengacu pada limbah daging, kebun, dan makanan busuk. Jenis sampah ini banyak ditemukan di rumah- rumah. Seiring waktu, mereka terurai dan berubah menjadi kotoran oleh mikroorganisme. 4. Limbah daur ulang Semua barang yang dibuang seperti logam, furnitur, sampah organik yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori ini. 5. Limbah berbahaya Limbah berbahaya mencakup bahan yang mudah terbakar, korosif, beracun, dan reaktif. Singkatnya, mereka adalah limbah yang menimbulkan ancaman signifikan atau potensial bagi lingkungan kita. Jenis limbah berbahaya khusus meliputi: a. E-waste, adalah limbah dari peralatan listrik dan elektronik seperti komputer, telepon, dan peralatan rumah tangga. Limbah elektronik umumnya digolongkan berbahaya karena mengandung komponen beracun, misalnya PCB dan berbagai logam. b. Limbah Medis, berasal dari sistem perawatan kesehatan manusia dan hewan dan biasanya terdiri dari obat-obatan, bahan kimia, farmasi, perban, peralatan medis bekas, cairan tubuh, dan bagian-bagian tubuh. Limbah medis dapat menular, beracun atau radioaktif dan mengandung bakteri serta mikroorganisme berbahaya (termasuk yang kebal obat). c. Limbah Radioaktif, mengandung bahan radioaktif. Pengelolaan limbah radioaktif berbeda secara signifikan dari limbah lainnya.
  • 48. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 39 3. UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan lingkungan. Usaha tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur ulang limbah, serta penggunaan bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan peruntuknnya. Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain: 1. Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup satwa melalui tamannasional. 2. Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman. 3. Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan. 4. Konservasi air: pembuatan waduk. 5. Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif. Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita akan makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak dapat diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/pendidikan.
  • 49. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 40 1. Penanggulangan secara Administratif Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut: a. Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer. b. Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan. c. Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat tertentu yang jauh dari pemukiman. d. Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri, Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Di dalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah yang melebihi standar baku mutu. 2. Penanggulangan secara Teknologis Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di Surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator. 3. Penanggulangan secara Edukatif Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, di sekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan Agama. Melalui jalur
  • 50. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 41 pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan Limbah 1. Pemanfaatan limbah organik Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, kertas, kulit, dan kotoran hewan. Karena tersusun atas bahan-bahan organik limbah jenis ini dapat mudah diuraikan oleh oraganisme pengurai. Meskipun begitu, sebenarnya limbah organik masih dapat dimanfaatkan kembali (reuse) baik dengan cara didaur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang. a. Dengan daur ulang Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran, sampah daun atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos. Selain itu, kertas bekas juga dapat didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan kertas tulis. b. Tanpa daur ulang Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang terlebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa limbah pada tersebut antara lain: 1) Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja, atau kursi 2) Serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagi media tanam jamur 3) Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan 2. Pemanfaatan limbah anorganik Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahn tak hidup atau bahan sintetis seperti minyak bumi, sisa- sisa bahan kimia, kaleng alumunium, kasa, dan besi. Sama halnya seperti limbah organik, pada limbah anorganik pun dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang atau tanpa didaur ulang.
  • 51. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 42 a. Dengan daur ulang Beberapa limbah anorganik seperti kaleng, alumunium, baja, pecahan botol, toples, kaca, serta botol gelas dapat dilebur dan diolah kembali. b. Tanpa daur ulang Beberapa limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses daur ulang, yaitu dengan dijadikan berang- barang yang terkadang memiliki harga jual tinggi. Contohnya botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dijadikan mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan. Begitupun dengan pecahan kaca yang dapat dijadikan hiasan dinding atau lukisan. Untuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi dengan kandungan bahan berbahayadan beracun karena memiliki jumlah dan konsentrasi toxicity, reactivity, flammability, dan corrosivity yang mampu mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan kesehatan manusia. Karena keberadaannya yang mengancam ekosistem di sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak dan membahayakan. Kurang tepat jika beranggapan limbah B3 dapat ditimbun, dibuang, atau dibakar begitu saja. Pengelolaan limbah B3 membutuhkan penanganan khusus dibandingkan limbah yanglain agar bisa mengurangi bahkan menghilangkan kadar racun di dalamnya. Adapun metode pengelolaan limbah B3 yang umum digunakan dan terbukti efektif dalam mencegah resiko terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode pengelolaanya dilakukan dengan: 1. Pengelolaan Limbah B3 secara fisik a. Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde yang berbeda. Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan Anda dalam memilih metode yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3. b. Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi, electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse osmosis.
  • 52. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 43 c. Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening, sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi d. Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel. 2. Pengelolaan Limbah B3 secara kimia a. Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi atau solidifikasi, reduksi-oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi. b. Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 secara fisik dan kimia yang paling umum digunakan adalah stabilisasi atau solidifikasi. Sebuah proses yang memungkinkan terjadinya perubahan sifat kimia dan bentuk fisik melalui tambahan senyawa pereaksi atau bahan peningkat tertentu yang bisa digunakan untuk membatasi dan memperkecil pelarutan, penyebaran kadar atau daya racun limbah. c. Proses ini biasanya ditemukan pada bahan seperti termoplastik, kapur (CaOH2), serta semen. 3. Pengelolaan Limbah B3 secara biologi Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan viktoremediasi serta bioremediasi. Vitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan dalam proses akumulasi serta absorpsi berbagai bahan beracun dan berbahaya dari tanah. Sementara bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan bakteri sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua proses tersebut tak kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan oleh limbah B3. Apalagi biaya yang dibutuhkan lebih terjangkau jika dibandingkan dengan metode fisik dan kimia, meski secara praktis metode biologi juga memiliki kelemahan akibat prosedur alaminya. Jika dipakai untuk pengelolaan limbah B3 dalam jumlah besar, waktu yang dibutuhkan lebih lama. Serta penggunaan makhluk hidup di dalam proses biologi juga beresiko membawa berbagai senyawa beracun yang dibawa ke dalam rantai makanan ekosistem.
  • 53. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 44 Etika Lingkungan Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan berupa derajat, kecerdasan, budaya, dan keyakinan terhadap penciptanya. Seiring dengan perkembangan teknologi memang telah berhasil membawa manusia untuk menaklukkan dan merajai bumi. Bila manusia mempunyai pandangan seperti kalimat di atas, akan terjadilah pengeksploitasian sumber daya alam baik hayati maupun non-hayati. Hal ini menandakan manusia bukan merupakan bagian dari lingkungan dan hal ini akan menyebabkan bencana dari alam itu sendiri. Oleh karena itu, supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika lingkungan, di mana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik. LAMPIRAN 2 A. Lembar Observasi 1 Cermati berbagai gambar perubahan lingkungan berikut! 1. Sebutkan 5 faktor yang mengakibatkan perubahan lingkungan pada gambar 1, 2, 3, dan 4! 2. Jelaskan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4!
  • 54. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 45 3. Jelaskan 3 dampak perubahan lingkungan yang terjadi pada peristiwadi gambar 4 serta carilah alternatif penanggulangannya! B. Lembar Observasi 2 PERUBAHAN LINGKUNGAN Tema Perubahan Lingkungan Observer 1. 2. 3. Petunjuk : Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelompok anda observasi gambar pada modul ajar untuk menggali informasi. No Komponen/Sub Komponen Hasil observasi 1 5 Faktor penyebab perubahan lingkungan pada gambar 1, 2, 3, dan 4! Gambar 1: 1. 2. 3. 4. Gambar 2: 1. 2. 3. 4. Gambar 3: 1. 2. 3. 4. Gambar 4: 1. 2. 3.
  • 55. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 46 No Komponen/Sub Komponen Hasil observasi 4. 2 Jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4! Jenis pencemaran gambar 3: Jenis pencemaran gambar 4: 3 3 dampak perubahan lingkungan akibat peristiwa 4 dan alternatif penanggulangannya! Dampak: 1. 2. 3. Alternatif penanggulangannya: Aspek Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Menentukan 5 faktor penyebab perubahan lingkungan pada gambar 1, 2, 3, dan 4. Peserta didik hanya mampu menentukan sebagian kecil dari 5 faktor penyebab perubahan lingkungan dari gambar 1 s.d. 4. Peserta didik hanya mampu menentukan sebagian dari 5 faktor penyebab perubahan lingkungan dari gambar 1 s.d. 4. Peserta didik mampu menentukan 5 faktor penyebab perubahan lingkungandari gambar 1 s.d. 4 dengan sempurna. Menentukan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4. Peserta didik tidak dapat menentukan jenis pencemaran. Peserta didik dapat menentukan sebagianjenis pencemaran. Peserta didik dapat menentukan jenis pencemaran secara lengkap. Menentukan 3 dampakperubahan lingkungan akibat peristiwa 4 dan alternatif penanggulangannya. Peserta didik tidak mampu/hanya 1 menentukan dampak perubahan lingkungandan alternatif penanggulangannya. Peserta didik tidak mampu/hanya sebagian menentukan dampak perubahan lingkungan dan alternatif penanggulangannya. Peserta didik mampu menentukan dampak perubahan lingkungan dan alternatif penanggulangannya dengan tepat.
  • 56. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 47 Keterangan : - Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. - Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten. C. Lembar Observasi 3 UPAYA MENGATASI PERUBAHAN LINGKUNGAN Tema Upaya mengatasi perubahan lingkungan Observer 1. 2. 3. Petunjuk : Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelompok anda memahami dengancermat uraian materi pada modul ajar untukmenggali informasi. No. Komponen/sub komponen Hasil observasi 1 5 contoh konservasi alam 1. 2. 3. 4. 2 3 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan 1. 2. 3. 4. 3 3 pengelolaan limbah B3 secara fisik 1. 2. 3. 4. 4 4 tujuan pengelolaan lingkungan 1. 2. 3. 4.
  • 57. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 48 RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Menentukan 5 contoh konservasi alam. Peserta didik hanya dapat menentukan 0-2 konservasi alam. Peserta didik dapat menentukan 3-4 konservasi alam. Peserta didik dapat menentukan 5 konservasi alam. 3 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan. Peserta didik tidak/hanya 1 mampu menentukan cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan. Peserta didik mampu menentukan 2 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan. Peserta didik mampu menentukan 3 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan dengan tepat. 3 pengelolaan limbahB3 secara fisik. Peserta didik tidak/ hanya 1cara pengelolaan limbah B3 secara fisik. Peserta didik 2 cara pengelolaanlimbah B3 secara fisik. Peserta didik mampu menetukan 3 cara pengelolaan limbah B3 secara fisik dengan baik. 4 tujuan pengelolaan lingkungan. Peserta didik tidak/hanya mampu menentukan 1 tujuandari pengelolaan lingkungan. Peserta didik hanya mampu menentukan 2 tujuan dari pengelolaan lingkungan. Peserta didik mampu menentukan 3 tujuan dari pengelolaan lingkungan dengan tepat. Keterangan : - Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. - Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.
  • 58. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 49 LAMPIRAN 3 LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif 1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yangmewakili perasaanmu. A B C 2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu? 3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah? 4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi salon kecantikan lalu melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya? 5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang dampak perubahan lingkungan dan upaya dalam mengatasi perubahan lingkungan tersebut?
  • 59. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 50 B. Asesmen Kognitif Identifikasi Materi yang Akan Diujikan Pertanyaan Kemungkinan Jawaban Skor (Kategori) Rencana Tindak Lanjut Peserta didik mampu membedakan dampak perubahan lingkungan dan upaya mengatasi perubahan lingkungan. Coba amati gambar berikut, menurut kalian, tindakan tersebut adalah tindakan sanitasi atau higiene? Dampak perubahan lingkungan. Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan keunit berikutnya. Solusi perubahan lingkungan. Paham sebagian Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial. Pengelolaan l in gkungan Tidak paham Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran Remedial.
  • 60. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 51 Identifikasi Materi yang Akan Diujikan Pertanyaan Kemungkinan Jawaban Skor (Kategori) Rencana Tindak Lanjut Dampak perubahan lingkungan Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan keunit berikutnya. Solusi perubahan lingkungan Paham sebagian Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial. Pengelolaan lingkungan Tidak paham Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi. Dampak perubahan lingkungan Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan keunit berikutnya. Solusi perubahan lingkungan Paham sebagian Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat
  • 61. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 52 Identifikasi Materi yang Akan Diujikan Pertanyaan Kemungkinan Jawaban Skor (Kategori) Rencana Tindak Lanjut presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial. Pengelolaan lingkungan Tidak paham Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi. SOAL LATIHAN PERTEMUAN KE- 3 Petunjuk: Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar! 1. Berikut ini merupakan beberapa perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia yaitu... A. menurunnya hasil pertanian karena serbuan burung-burung B. berkurangnya sumber protein dari daging burung C. berkurangnya pupuk kandang dari daging burung D. berkurangnya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian meningkat E. naiknya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian turun 2. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah… A. alga dan enceng gondok mati B. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut C. bentos tidak hidup di daerah tersebut D. meningkatnya konsentrasi CO di air E. menurunnya konsentrasi CO di air
  • 62. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 53 3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah... A. produk akhir suatu industri B. limbah buangan industri C. pembakaran yang menghasilkan SO2 D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas E. CFC (Chloro Fluoro Carbon) 4. Dalam ekosistem air, diketahui komponen-komponen penyusun mengandung DTT sebagai berikut: (1) fitoplangton mengandung 0,04 ppm (2) burung pemakan ikan mengandung 6 ppm (3) air mengandung 0,00005 ppm (4) zooplangton mengandung 0,16 ppm Hal ini dapat terjadi dikarenakan... A. air dapat menetralkan DTT B. burung terkena DTT langsung C. ikan berada di permukaan air saat penyemprotan D. zooplangton jumlahnya lebih sedikit dibanding fitoplangton E. DDT dapat terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup 5. Meningkatmya populasi sejenis Insecta yang merusak tanaman pertanian perlu dikendalikan secara serius. Cara pengendalian yang tidak menimbulkan dampak negtif bagi lingkungan adalah... A. disemprot pestisida B. radiasi dengan zat radioaktif C. ditangkap beramai-ramai D. Dilepas pejantan steril E. dilepaskan katak hijau 6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi kemampuan daya dukung tanah juga merupakan polutan yang tidak dapat diuraikan. Sebagai upaya penanggulangannya dilakukan... A. penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik B. penelitian cara penguraian plastik dalam tanah C. penggantian bahan plastik D. penguraian produksi plastik E. pendaur ulang limbah plastik
  • 63. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 54 7. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC dapat mengakibatkan... A. peningkatan polutan biologis yan mencemari udara B. peningkatan kadar CO2 di atmosfir dan penipisan lapisan ozon C. menurunnya kadar oksigen di atas permukan air laut D. peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dlam berfotosintesis E. menurunnya kualitas udara bersih di hutan hujan tropis 8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya alam terbatasuntuk kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam menerapkan prinsip etika lingkungan tersebut adalah... A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia 9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang berhubungan dengan iklim. Hal ini disebabkan karena hutan... A. memiliki keranekaragam tumbuhan B. memiliki keanekaragaman satwa C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan D. selalu terletak pada daerah pegunungan E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah 10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkansuhu udara perkotaan. Kenyataan itu disebabkan... A. penaungan oleh daun pohon B. produksi oksigen pada proses fotosintesis C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuhan
  • 64. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 55 11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan... A. terbunuhnya musuh alami hama B. penyerapan unsur hara menjadi cepat C. meningkatnya produktivitas tanah D. penimbunan bahan organik dalam tanah E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering 12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuanilmu pengetahuan dan teknologi adalah… A. membuang limbah sedikit demi sedikit B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan 13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak buruk pada kehidupan organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat menyebabkan… A. pH air akan meningkat B. air kekurangan oksigen C. populasi cacing parasite meningkat D. tumbuhan air kekurangan unsur hara E. kandungan logam beracun meningkat 14. Gambar pembagian zona di ekosistem laut. Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zonalimnetik jika ekosistem tersebut tercemar oleh berbagaimacam sampah plastiK? A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut sehingga organisme di zona itu ikut terdampar ke pantai
  • 65. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 56 B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar sehingga merusak susunan habitatdi zona itu C. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu D. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di dasar laut dan merusak habitat organisme di zona itu E. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menghambat proses penguaraian mikroorganisme di zona itu PEMBELAJARAN REMIDIASI 1. Siswa mempelajari memberikan kelengkapan uraian 2. Siswa mempelajari uraian dari modul ajar kemudian menguraiakan secara lisan 3. Dampak perubahan lingkungan 4. Upaya mengatasi perubahan lingkungan DAFTAR PUSTAKA Kemendikbud. 2020. Makhluk Hidup dan Lingkungannya Jilid1 Untuk SMK. Kemendikbud–Dit. PSMK. Huda Koirul. Modul Pembelajaran SMA Perubahan Lingkungan. Mapel Biologi Kelas X. Lamongan. www.nationalgeographic.grid.id www.tubagus-indra.blogspot.com
  • 66. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 57 2. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah MODUL AJAR SMK MA`ARIF NU 1 AJIBARANG IPAS (ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL) Kelas/Fase: X/E Semester: Ganjil A. INFORMASI UMUM: 1. Identitas Modul Nama Penyusun : Tim Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang Tahun Penyusunan : 2021 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 1080 menit (4 pertemuan @6x45’) Elemen : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah. 2. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang jenis jenis zat dan berbagai macam besaran. 3. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik yaitu; Peserta didik akan mengembangkan kemampuan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah.
  • 67. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 58 4. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:  Laptop / HP  Internet  LKPD  Alat Tulis 5. Target Peserta Didik  Peserta didik reguler/tipikal: 75%  Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%  Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10% 6. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning secara tatap muka dan daring B. KOMPONEN INTI: 1. Tujuan Pembelajaran a. Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan pengukurannya dengan mandiri. (Pertemuan 4) b. Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata- kata sendiri sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Pertemuan 5) c. Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran serta menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. (Pertemuan 6) d. Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di daerah masing-masing. (Pertemuan 7) 2. Pemahaman Bermakna Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat menganalisis penggolongan zat dan perubahannya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat energi alternatif seperti biogas.
  • 68. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 59 3. Pertanyaan Pemantik a. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran? Bagaimana cara mengukurnya? b. Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui? c. Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa? d. Bagaimana cara memisahkan garam dengan air? 4. Persiapan Pembelajaran a. Guru membuat presentasi tentang zat dan perubahannya, b. Guru membuat contoh hasil karya berupa alat sederhana pembuatan biogas. 5. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 4 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik 4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi besaran dan satuannya Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari 15 menit
  • 69. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 60 Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: a. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran? b. Bagaimana cara mengukurnya? E = (Eksplorasi Konsep) 1. Peserta didik menggali konsep tentang tentang besaran, satuan pengukuran dengan mempelajari modul (P3 Bernalar Kritis) Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 1 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong) R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat dapat menemukan konsep besaran dan pengukurannya D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep besaran dan pengukurannya (P3 Mandiri) E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan 210 menit
  • 70. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 61 Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum A = (Aksi Nyata) 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi 2. Guru menutup dengan memberikan salam 45 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 5 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi zat dan perubahannya Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: 210 menit
  • 71. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 62 a. Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui? E = (Eksplorasi Konsep) 1. Peserta didik menggali konsep tentang zat dan perubahnnya pengukuran dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis) Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 2 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong) R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep zat dan perubahannya D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep zat dan perubahannya (P3 mandiri) E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum 2. Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang zat dan perubahannya 45 menit
  • 72. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 63 A = (Aksi Nyata) 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi 2. Guru memberikan motivasi 3. Guru menutup dengan memberikan salam KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 6 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, dan campuran Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: a. Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa? 210 menit
  • 73. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 64 Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 3 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong) R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep unsur, senyawa dan campuran D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep unsur, senyawa dan campuran (P3 Mandiri) E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum 2. Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang unsur, senyawa dan campuran A = (Aksi Nyata) 1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi 2. Guru memberikan motivasi 3. Guru menutup dengan memberikan salam 45 menit
  • 74. ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL 65 KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 7 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi 1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait cara pemisahan campuran Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung 15 menit Kegiatan Inti Fase 1: Reflection M = (Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu: a. Bagaimana cara memisahkan garam dengan air? b. Bagaimana penerapan zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari? E = (Eksplorasi Konsep) 1. Peserta didik menggali konsep tentang pemisahan campuran pengukuran dengan mempelajari modul yang sudah 210 menit
  • 75. Welas Delima K., S.Pd., Indes Nur Kufailah, S.Pd., Qorry Debby I., M.Pd., dan Ika Rakhmawati Utami, S.Pd. 66 diupload guru di Google Classroom (P3 bernalar kritis) Fase 2: Research R = (Ruang Kolaborasi) 1. Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 4 yang telah diupload guru dalam Google Classroom (P3 Gotong royong) R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep pemisahan campuran melalui pertanyaan di Google Classroom D = (Demonstrasi Konstektual) 1. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep pemisahan campuran (P3 Mandiri) E = (Elaborasi Pemahaman) 1. Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan 2. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Fase 3: Discovery R = (Refeleksi Terbimbing) 1. Peserta didik menemukan solusi tentang permasalahan yang telah diberikan (P3 bernalar kritis) 2. Peserta didik membuat desain perencanaan pembuatan produk yaitu membuat peralatan sederhana untuk membuat biogas (P3 kreatif) 3. Guru dan peserta didik sepakat membuat jadwal pembuatan proyek