SlideShare a Scribd company logo
1 of 121
Download to read offline
Modul Ajar SMK
BIMBINGANKONSELING
KELAS
X
Widi Tri Estuti, S.Pd.
Referensi
Karangklesem Purwokerto Selatan
www.rumahkreatifwadaskelir.com
penerbitrumahkreatifwadaskelir
wadaskelirpublisher@yahoo.com
0895379041613
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Jl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 Karangklesem
Layanan sms : 0895379041613
Email : wadaskelirpublisher@yahoo.com
Modul Ajar SMK
BIMBINGANKONSELING
BIMBINGAN
KONSELING
Widi
Tri
Estuti,
S.Pd.
SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini
sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul-
betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard
skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK
“AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi
peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK
Hebat”.
Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA
memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum,
sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih
berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat
ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini
harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu
internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga
dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi.
Ketua Umum Pengurus
YPP Ma'arif NU Ajibarang
Drs. H. Rohim, M.Pd.
ISBN 978-623-6308-08-0
BIMBINGAN KONSELING
Widi Tri Estuti, S.Pd.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
ii
BIMBINGAN KONSELING
Penulis:
Widi Tri Estuti, S.Pd.
Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2022
Hak Cipta ada pada Penulis
ISBN: 978-623-6308-08-0
Editor: Titi Anisatul Laely
Perancang Sampul: Rafli Adi Nugroho
Layout: Mukhamad Hamid Samiaji
Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com
Layanan sms/wa: 081227791977
Cetakan 1, Februari 2022
Penerbit
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com
© Hak cipta dilindungi undang-undang
All Rights Reserved
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun tanpa seizin dari Penerbit Rumah Kreatif
Wadas Kelir
Bimbingan Konseling
iii
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat pada
kita semua. Khususnya nikmat sehat yang seringkali kita
lupakan.
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan
yang didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah
berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas,
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan senantiasa
mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh masyarakat.
Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa, secara
perlahan telah berkembang menjadi sekolah yang bermutu dan
mampu mewarnai dunia pendidikan.
Pada tahun 2019, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang diberi
kepercayaan oleh Kemendikbud mendapatkan fasilitas
bantuan SMK Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020,
kembali dipercaya mendapatkan fasilitasi bantuan SMK CoE
(center of excelence). Dan pada tahun 2021 masih dipercaya
dengan mendapatkan fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat
keunggulan).
Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan
sebuah proses yang menuntut sekolah untuk melakukan
perubahan di semua lini. Baik kurikulum, SDM, sarpras
maupun pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu sisi, SDM
guru harus melakukan perubahan-perubahan.
Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu
poin yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan
diterbitkanya buku ini, guru diharapkan mampu
menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara terstruktur.
Sehingga mampu untuk menularkan kepada para siswa.
Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak
kekurangan dari berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk
Widi Tri Estuti, S.Pd.
iv
kemajuan pada penyusunan buku berikutnya, sangat kami
harapkan.
Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat
memberikan manfaat untuk dunia pendidikan.
Ajibarang, Desember 2021
Kepala Sekolah
SMK Ma’arif NU1 Ajibarang
Zaenudin, S.Pd., M.Si.
Bimbingan Konseling
v
Sekapur Sirih
Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi
Hurairah R.A “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu
dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah
yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani
ataupun orang Majusi.”
Hadis di atas memberikan arahan kepada kita bahwa
setiap anak tentunya memiliki fitrah (potensi) yang diberikan
Tuhan padanya. Kemudian kewajiban orang tuanyalah yang
nantinya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak
agar betul-betul menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat
bagi seluruh alam.
Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem,
maka lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam
membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
Peran orang tua di sekolah dalam hal ini adalah guru. Guru
sangat berperan penting atas pengondisian lingkungan yang
diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai
dengan fase perkembangannya.
Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan
dengan Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan
karakteristik, bakat, dan potensi yang dimiliki anak.
Kurikulum MERDEKA berusaha untuk mengarahkan
pendidikan agar terwujud lulusan-lulusan SMK yang
kompeten, mempunyai soft skill yang bagus, dan tentunya
hardskill yang mumpuni. Di mana titik tekan lulusan SMK
Pusat Keunggulan adalah “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU
APA”, bukan “INI IJAZAHKU”.
Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang bagus dan skenario
pembelajaran yang nantinya diharapkan siswa bisa sesuai
dengan harapan di atas. Maka dari itu, guru-guru SMK Ma’arif
NU 1 Ajibarang membuat MODUL AJAR sebagai pedoman
Widi Tri Estuti, S.Pd.
vi
dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Kurikulum
MERDEKA SMK PK.
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media,
metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara
sistematis dan menarik yang merupakan implementasi dari
alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian
pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
Disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan
tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka
panjang.
Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru-
guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan
dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk
bisa menjadi manusia pembelajar yang nantinya betul-betul
kompeten dan menjadi manusia yang bermanfaat.
Ajibarang, Desember 2021
Ketua Komite Pembelajaran
Isnandar. Z. F., S.Pd.
Bimbingan Konseling
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................. iii
SEKAPUR SIRIH ....................................................................v
DAFTAR ISI .........................................................................vii
CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING FASE E (KELAS
X) ......................................................................................... 1
RUMUSAN TUJUAN LAYANAN PESERTA DIDIK .................... 3
BIMBINGAN KONSELING...................................................... 3
PROGRAM TAHUNAN.......................................................... 18
PROGRAM SEMESTER ....................................................... 58
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK ............................. 67
SEMESTER GANJIL............................................................ 67
FORMAT ASESMENT BIODATA PESERTA DIDIK................. 95
FORMAT ASESMENT PERHATIAN ORANG TUA/WALI......... 98
FORMAT ASESMENT PEMINATAN KARIER ....................... 100
EVALUASI PROSES DAN HASIL........................................ 102
FORMAT PELAKSANAAN KONFERENSI KASUS................ 106
FORMAT PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU.............. 107
FORMAT PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK........... 109
FORMAT LAPORAN REFERAL........................................... 111
TENTANG PENULIS .......................................................... 133
Widi Tri Estuti, S.Pd.
viii
Bimbingan Konseling
1
CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING FASE E (KELAS X)
Aspek Capaian Layanan
Landasan
Hidup
Religius
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku sehari hari.
Landasan Perilaku
Etis
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Kematangan Emosi
Mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara
bebas dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik
Kematangan
Intelektual
Mengembangkan ragam alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
Kesadaran
Tanggung
jawab
Berinteraksi secara harmonis dengan
orang lain sesuai hak dan kewajiban
Kesadaran Gender
Menunjukkan kolaborasi secara
harmonis dengan lain jenis
sesuai peran sosial.
Pengembangan
Pribadi
Berperilaku secara tepat sesuai dengan
kemampuan dan
keunikan diri dalam lingkungan sosial
yang lebih luas.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
2
Perilaku
Kewirausahaan/
Kemandirian
Perilaku
Ekonomis
Membiasakan diri berperilaku hemat,
ulet, kompetitif dan kolaboratif untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan
Wawasan
Kesiapan
Karier
Melatih diri menerapkan budaya kerja
di lingkungan keluarga, sekolah dan
teman sebaya sebagai landasan
kesiapan karier antara bekerja,
melanjutkan studi atau berwirausaha.
Kematangan
Hubungan
dengan Teman
Sebaya
Menunjukkan jalinan persahabatan
dengan teman sebaya antar budaya
dengan memperhatikan norma-norma
dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
bersama
Mencapai
kematangan dan
kesiapan diri
untuk menikah
dan
berkeluarga
Mengeksplorasi norma-norma dan
kesiapan yang dibutuhkan dalam
pernikahan dan berkeluarga (agama,
fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu
pengetahuan)
Bimbingan Konseling
3
RUMUSAN TUJUAN LAYANAN PESERTA DIDIK
BIMBINGAN KONSELING
A. RASIONAL DAN KONTEKS
Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta
didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya.
Bidang
Layanan
Rumusan
Kebutuhan
Capaian Layanan
Tujuan Layanan
Pribadi Memiliki Pola
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Peserta didik dapat
menyimpulkan pengertian
pola hidup bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
membentuk perilaku pola
hidup bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
menciptakan perilaku pola
hidup bersih dan sehat
Memahami Hikmah
Di balik Pandemi
Covid 19
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
● Mengidentifikasi pola perilaku
saat adanya pandemi Covid-19
Widi Tri Estuti, S.Pd.
4
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Menjelaskan hikmah di balik
pandemi Covid-19
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku baru saat
pandemi
● Menganalisis perilaku-
perilaku yang dapat dijadikan
acuan untuk mencegah
tertularnya virus Corona
Memanfaatkan
Waktu Luang
Dengan Kegiatan
Positif
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengidentifikasi Berbagai
macam kegiatan yang positif
di waktu luang
● Menjelaskan apa saja yang
termasuk kegiatan yang positif
● Mengklasifikasi berbagai
macam kegitan positif
● Menganalisis beberapa
kegiatan yang efektif dalam
mengisi waktu luang
Memiliki Perasaan
Bahagia Di Tengah
Pandemi
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan di tengah
pandemi Covid-19
Bimbingan Konseling
5
● Menjelaskan kriteria kegiatan
yang bisa membuat hati
bahagia
● Mengklasifikasi kegiatan yang
bermanfaat di tengah
pandemic Covid-19
● Menganalisis berbagai macam
kegiatan yang bermanfaat bagi
kebahagiaan diri
Memiliki Kesadaran
untuk beriman dan
bertakwa pada
Tuhan YME
Pada akhir fase E, peserta didik
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara konsisten
melalui sikap dan perilaku
● Peserta Didik dapat
memahami menfaat bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami akibat dan
ancaman jika tidak mau
bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami sebab-sebab
kurang bersyukur
Belajar Mampu memiliki
semangat belajar
dari rumah
Pada akhir fase E, peserta didik
mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik sehari hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan belajar dari
rumah
● Menjelaskan kriteria semangat
dalam belajar
Widi Tri Estuti, S.Pd.
6
● Mengklasifikasi perilaku
belajar aktif yang dilakukan
dari rumah
● Menganalisis keberhasilan
siswa dengan belajar dari
rumah
Mengatasi
Kejenuhan Dalam
Belajar
Pada akhir fase E, peserta didik
mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik sehari hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam penyebab kejenuhan
dalam belajar
● Menjelaskan bagaimana cara
mengatasi kejenuhan dalam
belajar
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku yang
menunjukkan sikap jenuh
dalam belajar
● Menganalisis teknik yang
sesuai untuk mengatasi
kejenuhan dalam belajar
Memiliki motivasi
untuk berprestasi
Pada akhir fase E, peserta didik
Mengembangkan ragam alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif
● Konseli dapat menjelaskan
motivasi berprestasi
● Konseli dapat menelaah
pengaruh motivasi
Bimbingan Konseling
7
menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
● Konseli dapat
mengualifikasikan jenis
tingkatan motivasi
● Konseli dapat mendesain cara
menumbuhkan motivasi
Sosial Memiliki
pemahaman
tentang dampak
dari media sosial
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam perilaku yang
menyimpang dalam bermedia
sosial
● Menjelaskan cara penggunaan
media sosial dengan bijak
● Mengklasifikasi perilaku bijak
dalam penggunaan media
sosial
● Menganalisis kegiatan yang
dikategorikan positif dalam
penggunaan media sosial
Memiliki etika
berkomunikasi
dengan guru
melalui media sosial
Pada akhir fase E, peserta didik
berinteraksi secara harmonis
dengan orang lain sesuai hak dan
kewajiban
● Mengidentifikasi etika yang
baik dalam berkomunikasi
● Menyusun komunikasi yang
tepat untuk berkomunikasi
dengan guru
Widi Tri Estuti, S.Pd.
8
● Mempraktikan komunikasi
yang baik dengan guru lewat
media sosial
Memiliki etika
bergaul dengan
teman sebaya
Pada akhir fase E, peserta didik
menunjukkan jalinan persahabatan
dengan teman sebaya antar budaya
dengan memperhatikan norma-
norma dan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi bersama
● Mempelajari cara-cara
membina kerjasama dan
toleransi dalam pergaulan
dengan teman sebaya
● Peserta didik mampu
mematuhi norma/etika dalam
pergaulan
● Peserta didik mampu
mengimplementasikan Etika
Bergaul dengan Teman Sebaya
Mengenal
lingkungan sekolah
baru
Pada akhir fase E, peserta didik ● Peserta didik mampu
menyimpulkan pengertian dan
proses penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
mengkualifikasikan
karakteristik penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
menentukan cara penyesuaian
diri
Bimbingan Konseling
9
Karier Memiliki wawasan
kesiapan karier
Pada akhir fase E, peserta didik
melatih diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan keluarga,
sekolah dan teman sebaya sebagai
landasan kesiapan karier antara
bekerja, melanjutkan studi atau
berwirausaha.
● Peserta didik mampu
menganalisis kesuksesan dan
kegagalan
● Peserta didik mampu
meningkatkan kesuksesan
dalam semua bidang
● Peserta didik mampu
membiasakan optimis meraih
kesuksesan dimasa depan
● Peserta didik mampu
memahami dan mengambil
keputusan untuk meraih
sukses
Memiliki
perencanaan karier
yang baik
Pada akhir fase E, peserta didik
melatih diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan keluarga,
sekolah dan teman sebaya sebagai
landasan kesiapan karier antara
bekerja, melanjutkan studi atau
berwirausaha.
● Peserta didik mampu
menganalisis arti dan
pentingnya perencanaan
karier
● Peserta didik mampu
menjelaskan ragam alternative
karier
● Peserta didik mampu
memahami langkah-langkah
dalam perencanaan karier
Widi Tri Estuti, S.Pd.
10
● Peserta didik mampu
memahami alternatif karier
sebagai bekal perencanaan
karier
B. PENGEMBANGAN TOPIK/TEMA
Bidang
Layanan
Rumusan
Kebutuhan
Capaian Layanan
Tujuan Layanan Tema/Topik
Pribadi Memiliki Pola
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Peserta didik dapat
menyimpulkan
pengertian pola hidup
bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
membentuk perilaku pola
hidup bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
menciptakan perilaku
pola hidup bersih dan
sehat
Pola Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
Memahami
Hikmah di balik
Pandemi Covid-
19
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
● Mengidentifikasi pola
perilaku saat adanya
pandemi Covid-19
Hikmah Di balik
Pandemi Covid-
19
Bimbingan Konseling
11
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Menjelaskan hikmah di
balik pandemi Covid-19
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku baru
saat pandemi
● Menganalisis perilaku-
perilaku yang dapat
dijadikan acuan untuk
mencegah tertularnya
virus Corona
Memanfaatkan
Waktu Luang
dengan Kegiatan
Positif
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan yang
positif di waktu luang
● Menjelaskan apa saja
yang termasuk kegiatan
yang positif
● Mengklasifikasi berbagai
macam kegiatan positif
● Menganalisis beberapa
kegiatan yang efektif
dalam mengisi waktu
luang
Mengisi Waktu
Luang dengan
Kegiatan Positif
Widi Tri Estuti, S.Pd.
12
Memiliki
Perasaan
Bahagia di
Tengah Pandemi
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan di
tengah pandemi Covid-19
● Menjelaskan kriteria
kegiatan yang bisa
membuat hati bahagia
● Mengklasifikasi kegiatan
yang bermanfaat di
tengah pandemi Covid-19
● Menganalisis berbagai
macam kegiatan yang
bermanfaat bagi
kebahagiaan diri
Tetap Bahagia
di Tengah
Pandemi
Memiliki
Kesadaran
untuk beriman
dan bertakwa
pada Tuhan
YME
Pada akhir fase E,
peserta didik
menerapkan
pengetahuan
keberagamaan atas
dasar keyakinan yang
dimiliki secara
konsisten melalui sikap
dan perilaku
● Peserta didik dapat
memahami manfaat
bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami akibat dan
ancaman jika tidak mau
bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami sebab-sebab
kurang bersyukur
Stop Mengeluh,
Selalu
Bersyukur
Bimbingan Konseling
13
Belajar Mampu memiliki
semangat belajar
dari rumah
Pada akhir fase E,
peserta didik
mengembangkan ragam
ekspresi perasaan diri
sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan belajar
dari rumah
● Menjelaskan kriteria
semangat dalam belajar
● Mengklasifikasi perilaku
belajar aktif yang
dilakukan dari rumah
● Menganalisis
keberhasilan siswa
dengan belajar dari
rumah
Semangat
Belajar Dari
Rumah
Mengatasi
Kejenuhan
dalam Belajar
Pada akhir fase E,
peserta didik
mengembangkan ragam
ekspresi perasaan diri
sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik
sehari hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam penyebab
kejenuhan dalam belajar
● Menjelaskan bagaimana
cara mengatasi
kejenuhan dalam belajar
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku yang
menunjukkan sikap
jenuh dalam belajar
Mengatasi
Kejenuhan
dalam Belajar
Widi Tri Estuti, S.Pd.
14
● Menganalisis teknik yang
sesuai untuk mengatasi
kejenuhan dalam belajar
Memiliki
motivasi untuk
berprestasi
Pada akhir fase E,
peserta didik
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
keputusan dan
pengentasan masalah
secara objektif
menggunakan konsep
ilmu pengetahuan dan
perilaku belajar.
● Konseli dapat
menjelaskan motivasi
berprestasi
● Konseli dapat menelaah
pengaruh motivasi
● Konseli dapat
mengualifikasikan jenis
tingkatan motivasi
● Konseli dapat mendesain
cara menumbuhkan
motivasi
Motivasi
Berprestasi
Sosial Memiliki
pemahaman
tentang dampak
dari media sosial
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam perilaku yang
menyimpang dalam
bermedia sosial
● Menjelaskan cara
penggunaan media sosial
dengan bijak
● Mengklasifikasi perilaku
bijak dalam penggunaan
media sosial
Medsosmu,
Harimaumu
Bimbingan Konseling
15
● Menganalisis kegiatan
yang dikategorikan
positif dalam
penggunaan media sosial
Memiliki etika
berkomunikasi
dengan guru
melalui media
sosial
Pada akhir fase E,
peserta didik
berinteraksi secara
harmonis dengan orang
lain sesuai hak dan
kewajiban
● Mengidentifikasi etika
yang baik dalam
berkomunikasi
● Menyusun komunikasi
yang tepat untuk
berkomunikasi dengan
guru
● Mempraktikan
komunikasi yang baik
dengan guru lewat media
sosial
Etika
Berkomunikasi
dengan Guru
Memiliki etika
bergaul dengan
teman sebaya
Pada akhir fase E,
peserta didik
menunjukkan jalinan
persahabatan dengan
teman sebaya antar
budaya dengan
memperhatikan norma-
norma dan nilai-nilai
● Mempelajari cara-cara
membina kerjasama dan
toleransi dalam
pergaulan dengan teman
sebaya
● Peserta didik mampu
mematuhi norma/etika
dalam pergaulan
Etika Bergaul
dengan Teman
Sebaya
Widi Tri Estuti, S.Pd.
16
yang dijunjung tinggi
bersama.
● Peserta didik mampu
mengimplementasikan
Etika Bergaul dengan
Teman Sebaya
Mengenal
lingkungan
sekolah baru
Pada akhir fase E,
peserta didik
berinteraksi secara
harmonis dengan orang
lain sesuai hak dan
kewajiban
● Peserta didik mampu
menyimpulkan
pengertian dan proses
penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
mengkualifikasikan
karakteristik
penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
menentukan cara
penyesuaian diri
Penyesuaian
diri remaja di
sekolah baru
Karier Memiliki
wawasan
kesiapan karier
Pada akhir fase E,
peserta didik melatih
diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan
keluarga, sekolah dan
teman sebaya sebagai
landasan kesiapan
karier antara bekerja,
● Peserta didik mampu
menganalisis kesuksesan
dan kegagalan
● Peserta didik mampu
meningkatkan
kesuksesan dalam semua
bidang
● Peserta didik mampu
membiasakan optimis
Raih Suksesmu
Atasi Gagalmu
Bimbingan Konseling
17
melanjutkan studi atau
berwirausaha.
meraih kesuksesan
dimasa depan
● Peserta didik mampu
memahami dan
mengambil keputusan
untuk meraih sukses
Memiliki
perencanaan
karier yang baik
Pada akhir fase E,
peserta didik melatih
diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan
keluarga, sekolah dan
teman sebaya sebagai
landasan kesiapan
karier antara bekerja,
melanjutkan studi atau
berwirausaha.
● Peserta didik mampu
menganalisis arti dan
pentingnya perencanaan
karier
● Peserta didik mampu
menjelaskan ragam
alternative karier
● Peserta didik mampu
memahami langkah-
langkah dalam
perencanaan karier
● Peserta didik mampu
memahami alternatif
karier sebagai bekal
perencanaan karier
Perencanaan
Karier
Widi Tri Estuti, S.Pd.
18
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal.
Semasa SMK, peserta didik dituntut untuk mampu mengambil
pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta
memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang
dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat
dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan
kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan
penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseli.
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan upaya
bantuan secara sistematis, objektif, logis, berkelanjutan dan
terprogram yang dilaksanakan melalui interaksi konselor (guru
Bimbingan dan Konseling)-konseli secara langsung maupun tidak
langsung. Bimbingan dan Konseling bertujuan membantu konseli
agar mampu memahami dan menerima dirinya, lingkungannya,
mengembangkan potensi, merencanakan masa depan,
menyelesaikan permasalahan, untuk mencapai kemandirian dan
kemaslahatan dirinya dan juga orang lain. Layanan Bimbingan
dan Konseling memiliki lima sifat meliputi: (1) pencegahan
(preventive); (2) pengembangan (developmental); (3) perbaikan
(corrective); (4) penyembuhan (curative); dan (5) pemeliharaan
(preservative).
Dalam konteks era 4.0 ini, layanan Bimbingan dan
Konseling tidak hanya mengarah pada dukungan aspek akademik
dan keterampilan teknis (hardskill) namun juga pada penguatan
softskill atau karakter yang harus dimiliki oleh para lulusan SMK.
Karakter yang dimaksud adalah sifat-sifat yang melekat pada
pribadi peserta didik yang oleh Kementerian Pendidikan Nasional
dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) disebut Profil
Pelajar Pancasila, yaitu: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global (3) bergotong-
royong (4) kreatif (5) bernalar kritis dan (6) mandiri serta nilai-nilai
karakter budaya kerja.
Bimbingan Konseling
19
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan oleh SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG memiliki
banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari
sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar
peserta didik bersifat kompleks. Beberapa di antaranya adalah
problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian
diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan
orientasi pilihan karier, dan lain-lainnya. Dari sisi eksternal,
peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan
perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan masif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan
pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak
terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan
dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem
lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup
yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang
besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta
didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan
olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di
samping itu, daya dukung yang tersedia di SMK MA’ARIF NU 1
AJIBARANG dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh
fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki
profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-
masing. Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam
mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG memiliki
kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan
bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan
intra maupun ekstrakurikuler.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
20
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu
layanan pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik
telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. “Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka
6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan
pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi
dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik
per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih
lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah
pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan
pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
Bimbingan Konseling
21
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri
Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan
dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus
lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima
puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi
akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana
pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17
kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA,
dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat
mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun
2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan
dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Widi Tri Estuti, S.Pd.
22
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan
pribadi, (b) bidang layanan belajar, (c) bidang layanan sosial,
(d) bidang layanan karier.
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan
Konseling SMK, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
(GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi guru BK/
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,
melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan
konseling.
10.Penguatan karakter peserta didik melalui layanan Bimbingan
dan Konseling ini diharapkan mampu merespon kebutuhan
dan masalah peserta didik agar berkembang optimal. Harapan
ini diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan koordinasi
lintas sektoral dalam upaya pelindungan anak (yang di
dalamnya masuk pula usia remaja). Saat ini anak dan remaja
Indonesia sedang rentan menghadapi problem kesehatan
mental. Problem tersebut tentu harus segera direspon dan
ditindaklanjuti oleh sekolah.
C. VISI DAN MISI
1. Visi dan Misi SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
a. Visi
Unggul dalam Prestasi, Berwawasan Global dan
Berakhlakul Karimah.
b. Misi
a. Menumbuhkan Budaya Unggul dan Kompetitif Kepada
Seluruh Warga Sekolah.
b. Mengembangkan Pendidikan dan Pelatihan Secara
Profesional
c. Meningkatkan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan
Industri (Du/Di) dan Institusi Lain yang Berskala
Nasional dan Internasional
Bimbingan Konseling
23
d. Mengamankan Ajaran Islam dan Budaya Bangsa Sebagai
Sumber Kearifan dalam Bertindak.
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK MA’ARIF NU 1
AJIBARANG
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan
bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju
pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab.
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
yang memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan
pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran,
wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan
pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling.
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau
konselor melalui kegiatan pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi
berdasarkan asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang
dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan
Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need
Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat
digunakan untuk mengetahui kebutuhan siswa, antara lain
Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP),
Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan
(ATP), dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari
berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
24
E. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi:
(1) layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan
individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen.
1) Layanan Dasar
Layanan dasar merupakan proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap
dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar
kompetensi kemandirian). Berbagai kegiatan layanan dasar yang
dapat dilakukan di antaranya:
a. Bimbingan klasikal (class room group guidance)
b. Bimbingan dalam skala besar (large group guidance)
c. Bimbingan kelompok
d. Parenting skills workshop
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada
semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam
bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan
dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan
eksplorasi karier.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli
adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah
papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan
konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru
bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap
peserta didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang
Bimbingan Konseling
25
memerlukan bantuan dengan segera. Isi layanan responsif ini
antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah
belajar, pribadi, sosial, dan karier. Tujuan layanan ini ialah
memberikan;
 Layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang
mengalami krisis. Peserta didik/konseli yang telah membuat
pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang
membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang
kelemahan yang spesifik dan
 Layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada
di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana.
Bentuk kegiatan layanan responsif adalah:
a. Konseling individual
Konseling individual dilakukan antara konselor dan konseli
untuk menyelesaikan masalah tertentu. Sebelumnya
konseling individual dilakukan secara tatap muka. Namun
dengan berkembangnya teknologi, konseling ini dapat juga
dilakukan secara virtual dengan media gmeet/zoom, video call
ataupun melalui konseling elektronik email.
b. Konseling kelompok
Konseling kelompok dilakukan oleh konselor dengan beberapa
konseli yang memiliki permasalahan yang sama. Umumnya
konseling kelompok dilakukan antara 2-8 konseli dengan
durasi pertemuan antara 45-60 menit persesi. Jumlah sesi
yang dilaksanakan tergantung pada tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang matang dari
konselor pada masing-masing sesinya.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
26
Bimbingan Konseling
27
c. Konsultasi
Konsultasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru Bimbingan
dan Konseling untuk dua fungsi yaitu:
1) Sebagai konsultan, guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor memberi masukan, saran, berbagi akses bagi peserta
Widi Tri Estuti, S.Pd.
28
didik yang berperan sebagai peer konselor, guru mata
pelajaran, orangtua, pimpinan satuan pendidikan atau pihak
lain yang berkepentingan untuk membangun pemahaman dan
kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan dukungan
terhadap penyelesaian masalah peserta didik/konseli. Contoh
aktivitas memberikan konsultasi: melayani orangtua
mendiskusikan pilihan lanjutan studi bagi putra/putrinya,
melayani guru yang mengkonsultasikan perilaku salah satu
peserta didiknya, melayani siswa yang mengkonsultasikan
teman dengan masalah minat belajar rendah.
2) Sebagai konsulti, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan kebutuhan dukungan dalam memperlancar
pelaksanaan program layanan Bimbingan dan Konseling
kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah,
pimpinan satuan pendidikan, personal ahli/profesi lain yang
memiliki kapasitas memberi masukan dalam membantu
pengembangan potensi atau pengentasan masalah peserta
didik. Contoh: konselor berkonsultasi kepada pimpinan
sekolah untuk menyusun program, menetapkan lembaga yang
akan bekerja sama dalam memberikan layanan psikotes untuk
mendukung kebutuhan data pada layanan peminatan.
d. Kolaborasi
Kolaborasi adalah suatu kegiatan menjalin kerja sama antara
profesional atau orang yang kompeten, terutama antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan profesional lain
(guru mata pelajaran, psikolog) atau antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan orang atau lembaga lain yang
kompeten (orang tua, lembaga industri) yang dapat memberikan
sumbangan pemikiran, dukungan dan atau tenaga dalam
melaksanakan program bimbingan dan konseling secara efektif di
SMK. Kolaborasi harus didasarkan atas kesetaraan, komitmen
tentang perwujudan tujuan pendidikan, kesetaraan sebagai tenaga
profesional yang dilakukan dengan komunikasi serta berbagi
pemikiran secara terbuka, atau bekerja bersama-sama secara
berkesinambungan. Dalam pelaksanaan kolaborasi, guru
Bimbingan Konseling
29
bimbingan dan konseling atau konselor perlu menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan kolaborasi.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
30
Bimbingan Konseling
31
e. Konferensi kasus
Konferensi kasus adalah suatu pertemuan untuk memahami dan
membahas suatu kasus secara komprehensif guna menemukan
penyelesaian terbaik atas masalah yang dihadapi peserta
didik/konseli berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak yang
dapat memberikan keterangan, kemudahan dan batuan yang
diperlukan. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup
(rahasia), setiap pembicaraan yang terjadi hanya untuk diketahui
oleh para peserta konferensi. Secara umum konferensi kasus
dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik yang mengalami
permasalahan cukup berat dan membutuhkan koordinasi dari
berbagai pihak seperti wali kelas, orangtua, guru mata pelajaran,
ketua program keahlian bahkan kepala sekolah. Konferensi kasus
dilaksanakan setelah guru Bimbingan dan Konseling bersama
dengan wali kelas melaksanakan pembimbingan dan pembinaan
kepada peserta didik. Ketika pembinaan sudah berjalan dan
peserta didik belum menunjukan perkembangan ataupun selama
berjalannya pembimbingan ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan
dengan berbagai pihak maka perlu dilaksanakan konferensi kasus.
Sebelum melaksanakan konferensi kasus, guru Bimbingan dan
konseling perlu menyiapkan data-data yang lengkap berkenaan
dengan permasalahan peserta didik.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
32
f. Advokasi
Advokasi adalah pendampingan kepada peserta didik/konseli yang
mengalami perlakuan tidak mendidik, salah, diskriminatif,
malpraktik, kekerasan, pelecehan, dan tindak kriminal dengan
cara mempengaruhi cara berpikir, berperasaan dan bertindak
untuk mendukung pencapaian perkembangan optimal peserta
didik.
g. Referral, rujukan atau alih tangan.
Alih tangan kasus adalah suatu tindakan mengalihkan
penanganan masalah peserta didik/konseli dari satu pihak kepada
pihak lain yang lebih berwenang dan memiliki keahlian. Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor melakukan alih tangan
kasus kepihak lain karena keahlian dan kewenangannya baik di
sekolah (guru mata pelajaran) maupun di luar sekolah (psikolog,
dokter, psikiater). Sebaliknya guru Bimbingan dan Konseling atau
Bimbingan Konseling
33
konselor menerima alih tangan kasus peserta didik dari wali kelas,
guru mata pelajaran, dan pimpinan sekolah.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
34
Komponen Layanan Responsif dalam Bimbingan dan Konseling
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam
membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar,
dan karier. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial,
belajar, dan karier. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di
sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah.
Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
Bimbingan Konseling
35
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik,
misalnya dalam bentuk grafik.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan
bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi.
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam
membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar,
dan karier. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta
didik/konseli belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut. Kegiatan yang dapat dilaksanakan di
antaranya adalah bimbingan klasikal, konseling individual, konseling
kelompok, bimbingan lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi
dan kolaborasi dengan tema-tema seperti dibawah ini:
a. Penyaluran peserta didik pada kegiatan ekstrakurikuler.
b. Membantu peserta didik dalam membuat keputusan karier apakah
akan berwirausaha, bekerja, dan atau kuliah.
c. Penguatan motivasi dan bimbingan belajar bagi peserta
didik/konseli yang ingin melanjutkan kuliah di PTN sejak kelas X
d. Memilih hobi yang positif sesuai dengan minatnya.
e. Pemantapan jurusan yang telah dipilih sehingga sukses hingga akhir
kelulusan.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan
untuk mendukung dan meningkatkan; (a) staf bimbingan dalam
melaksanakan layanan dasar, layanan responsif, dan layanan
peminatan dan perencanaan individual, dan (b) staf personalia sekolah
yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan di
sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas aktivitas manajemen
yang menetapkan, memelihara, dan meningkatkan program Bimbingan
dan Konseling secara keseluruhan.
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan
Widi Tri Estuti, S.Pd.
36
keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang
dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan
dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan
dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat
dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara
tatap muka dan daring. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Tindak lanjut asesmen
Pada pembuatan program ataupun saat melaksanakan kegiatan
layanan seringkali guru Bimbingan dan Konseling melakukan
asesmen terhadap peserta didik. Asesmen yang telah dilaksanakan
perlu diolah untuk mendapatkan hasil yakni berbagai kebutuhan
yang dapat membantu peserta didik mencapai tugas
perkembangannya. Berdasarkan hasil asesmen itulah maka perlu
ada tindak lanjut dari guru Bimbingan dan Konseling, seperti
melaksanakan hasil asesmen dalam bentuk layanan dasar, responsif
ataupun peminatan dan perencanaan individual. Dengan demikian
asesmen tidak sekadar disebar kepada peserta didik tapi juga
memberikan dampak positif kepada mereka.
2. Kunjungan Rumah (home visit)
Kunjungan rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam rangka melengkapi
data, klarifikasi, konsultasi dan kolaborasi melalui pertemuan tatap
muka dengan orangtua/wali peserta didik/konseli di tempat tinggal
yang bersangkutan. Melalui kunjungan rumah guru Bimbingan dan
Konseling bisa mendapatkan berbagai informasi seperti hubungan
Bimbingan Konseling
37
antara peserta didik dengan orangtua, kondisi perekonomian,
fasilitas belajar yang dimiliki serta berbagai kesulitan yang mungkin
dialami ketika akan berangkat ke sekolah.
3. Penyusunan dan pelaporan program Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling perlu disusun
secara sistematis dan terstruktur sehingga memudahkan guru
Bimbingan dan Konseling dalam menjalankan layanan. Program
yang sudah dibuat juga sebagai bukti otentik unjuk kerja guru
Bimbingan dan Konseling kepada pihak lain. Dengan demikian
pekerjaan guru Bimbingan dan Konseling memiliki dasar dan acuan
yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Setelah melaksanakan program Bimbingan dan Konseling maka
guru bimbingan perlu melakukan evaluasi program. Melalui evaluasi
ini maka ada gambaran mengenai layanan yang telah diberikan,
apakah sudah sesuai kebutuhan peserta didik dalam artian peserta
didik merasa puas atas layanan yang diberikan ataukah perlu ada
peningkatan dan pembaharuan program menjadi lebih baik.
5. Pelaksanaan administrasi dan mekanisme Bimbingan dan Konseling
Selama melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling diperlukan
administrasi secara terstrukur dalam upaya himpunan data yang
memudahkan dokumentasi. Berbagai pengadministrasian yang
perlu dilakukan di antaranya adalah:
1) Penyusunan angket dan penyimpanan hasil asesmen secara
baik
2) Penyusunan program Bimbingan dan Konseling
3) Pembuatan laporan kegiatan seperti catatan konseling,
bimbingan/konseling kelompok, rekapitulasi kasus yang
dihadapi, kegiatan konsultasi
4) Penyusunan laporan dan evaluasi Bimbingan dan Konseling
6. Kegiatan tambahan guru Bimbingan dan Konseling
Secara umum guru Bimbingan dan Konseling akan merangkap
jabatan selama menjalankan fungsinya di sekolah, seperti staf
kesiswaan, wali kelas, pengurus BKK bahkan masuk dalam
manajemen sekolah. ini merupakan tantangan bagi guru Bimbingan
dan Konseling bagaimana jabatan lain yang diembannya menjadi
pendorong untuk makin mengoptimalkan fungsi Bimbingan dan
Widi Tri Estuti, S.Pd.
38
Konseling di sekolah sehingga dapat meningkatkan kolaborasi positif
dengan setiap personil sekolah.
7. Pengembangan profesional
Guru Bimbingan dan Konseling harus selalu meningkatkan kualitas
diri sebagai pribadi dan juga secara profesional sehingga kinerja di
sekolah makin berkembang. Berbagai upaya dalam pengembangan
profesional yang dapat dilakukan di antaranya:
1) Meningkatkan pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan
Konseling
2) Aktif dalam organisasi profesi (MGBK, ABKIN, IBKS)
3) Aktif dalam kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop
(lokakarya)
4) Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi
F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup
empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier yang merupakan
satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu
peserta didik/konseli.
Terkait dengan pengembangan aspek-aspek perkembangan peserta
didik, program Bimbingan dan Konseling mencakup empat bidang,
yaitu:
1. Bimbingan dan Konseling Belajar. Proses pemberian bantuan
kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar
secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Tema-tema
yang bisa diberikan di antaranya:
 pengembangan kecakapan belajar yang efektif,
 penguatan motivasi belajar,
 pengembangan sikap belajar sepanjang hayat (life long
learning),
 pengembangan kebiasaan belajar yang positif,
Bimbingan Konseling
39
 pengembangan kecakapan mengatasi masalah belajar.
2. Bimbingan dan Konseling Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Tema-tema
yang bisa diberikan di antaranya:
 pengembangan kesadaran beragama;
 pengembangan pemahaman potensi diri, dan kemampuan
mengaktualisasikannya;
 pengembangan sikap positif atau respek terhadap diri sendiri;
 pengembangan sikap optimis (positive thinking);
 pengembangan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, dan
kritis;
 pengembangan kemampuan mengelola gaya hidup yang sehat;
 pengembangan kemampuan mengelola stress.
3. Bimbingan dan Konseling Sosial.
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat
melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi
sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian
hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai
kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya. Tema-tema
yang bisa diberikan di antaranya:
 pengembangan sikap-sikap positif (empati, altruis, toleran,
peduli dan kerjasama atau gotong royong);
 pengembangan kemampuan berinteraksi sosial secara positif
dan konstruktif dengan orang lain (orangtua, pimpinan
sekolah, guru, teman, dan staf sekolah).
 Pengembangan kemampuan menyelesaikan konflik secara
positif.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
40
4. Bimbingan dan Konseling Karier
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidupnya secara
rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Tema-tema yang bisa
diberikan di antaranya:
 Pengenalan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan jurusan
yang dipilihnya;
 Pengenalan bidang pekerjaan sesuai dengan jurusan yang
dipilihnya;
 Penguatan softskill yang mendukung pekerjaan sesuai dengan
jurusan yang dipilihnya;
 Penguatan mental berwirausaha.
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan layanan yang
diupayakan untuk memberikan pemahaman diri kepada peserta didik
sehingga mereka bisa mencapai tugas perkembangan secara optimal.
Pada perjalanannya, layanan Bimbingan dan Konseling perlu
mengikuti perkembangan teknologi informasi, tidak hanya untuk
memudahkan pekerjaan administrasi guru Bimbingan dan Konseling
tapi juga sebagai usaha memberikan layanan yang terbaik dan
terbaru kepada peserta didik. Selain itu, layanan Bimbingan dan
Konseling berbasis teknologi informasi menjadi salah satu solusi bagi
guru yang tidak memiliki jadwal klasikal terstruktur di kelas. Dengan
demikiam, guru Bimbingan dan Konseling dapat tetap memberikan
layanan yang bermanfaat bagi peserta didik. Berbagai kegiatan
layanan Bimbingan dan Konseling berbasis teknologi informasi di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Asesmen kebutuhan
Sebelum merancang program layanan Bimbingan dan Konseling
tentunya dilaksanakan asesmen kebutuhan kepada peserta didik.
Asesmen ini merupakan salah satu kegiatan administrasi yang
Bimbingan Konseling
41
cukup merepotkan karena biasanya berhubungan dengan banyak
peserta didik dan proses penginputan data yang memakan waktu.
Melalui teknologi proses ini menjadi lebih cepat dan dapat
menghasilkan data yang dibutuhkan dengan lebih terstruktur.
Asesmen yang dibuat oleh guru BK seperti DCM (Daftar Cek
Masalah), AUM (Alat Ungkap Masalah) ataupun berbagai angket
yang dibuat oleh guru Bimbingan dan Konseling menjadi lebih
mudah dengan bantuan google formulir ataupun formulir Zoho.
Adanya bantuan teknologi tersebut juga dapat membantu guru
Bimbingan dan Konseling dalam membuat kesimpulan dan juga
persentase dari berbagai program yang telah dilaksanakan.
2. Instagram Bimbingan dan Konseling
Melalui media sosial kita dapat lebih fleksibel memberikan
layanan informasi kepada peserta didik karena tidak dibatasi oleh
waktu dan bisa diakses oleh mereka kapan saja. Selain itu, saat
ini banyak waktu remaja didominasi dengan mengakses media
sosialnya di waktu luang. Oleh karena itu, kita sebagai guru
Bimbingan dan Konseling perlu mengambil peluang tersebut
dengan mencoba menarik perhatian mereka kepada media sosial
yang banyak mereka perhatikan. Instagram menjadi salah satu
media sosial favorit karena mudah digunakan, dapat
menampilkan aktivitas teman bahkan artis favoritnya dan
tentunya dapat menunjukan eksistensi mereka di dunia maya.
Untuk itu, guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat akun
khusus untuk membuat berbagai layanan berbasis media
Instagram. Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan
melalui media sosial ini adalah:
a) Layanan informasi di beranda Instagram
Guru Bimbingan dan Konseling bisa menampilkan berbagai
informasi melalui beranda Instagram. Berbagai informasi bisa
berupa jadwal layanan konseling, pengumuman lomba di
sekolah, prestasi yang dimiliki sekolah, pengumaman peserta
didik yang mendapatkan beasiswa ataupun kalimat motivasi.
Setelah membuat berbagai informasi, guru Bimbingan dan
Konseling bisa mengirimkan link/alamatnya kepada grup kelas
sehingga informasi yang sudah diunggah bisa dinikmati oleh
peserta didik.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
42
b) Layanan informasi pada pembaharuan status
Remaja senang untuk melihat kabar dari teman yang ada di
lingkaran media sosialnya. Untuk itu, kita juga perlu
menunjukan eksistensi layanan bimbinan konseling dengan
terus memperbaharui status akun yang ada. Bentuk
pembaharuan status tidak selalu berbentuk materi, bisa saja
berupa link informasi dari akun lain, berita terkini yang sedang
viral, ataupun berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menarik minat peserta didik.
c) Talkshow berbasis siaran langsung
Salah satu fitur yang dimiliki oleh Instagram adalah siaran
langsung. Fitur ini bisa digunakan untuk melakukan layanan
informasi seperti talkshow dengan berbagai materi yang sudah
dipersiapkan sebelumnya. Sebelum melakukan kegiatan, guru
Bimbingan dan Konseling bisa membuat poster online yang
berisi tema dan jadwal kegiatan dan disebarkan melalui grup
kelas. Kita juga bisa meminta bantuan pengurus osis untuk
menjadi pendamping kita dalam melaksanakan kegiatan.
Berbagai tema yang bisa diangkat di antaranya:
 Kisah sukses alumni (guru Bimbingan dan Konseling bisa
mengundang alumni sebagai pembicara)
 Pilihan karier setelah lulus SMK
 Self Love
 Kiat sukses wirausaha muda berdamai dengan orangtua
3. Channel Youtube
Youtube menjadi salah satu media sosial yang merajai aktivitas
waktu luang peserta didik. Semakin hari banyak peserta didik kita
yang bercita-cita menjadi youtuber karena adanya popularitas
dan juga iming-iming rupiah yang cukup banyak. Guru
Bimbingan dan Konseling juga dapat menggunakan media sosial
ini untuk menampilkan berbagai video yang memiliki durasi
cukup panjang. Guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat
chanel Youtube secara personal dengan nama akun Bimbingan
dan Konseling di sekolahnya. Melalui media sosial ini, guru
Bimbingan dan Konseling juga dapat mendokumentasikan media
belajar yang dimiliki sehingga dapat digunakan berkali-kali pada
kelas yang berbeda.
Bimbingan Konseling
43
4. Website Bimbingan dan Konseling
Website menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh
guru Bimbingan dan Konseling untuk membuat layanan
Bimbingan dan Konseling terstruktur secara online. Saat ini
sudah banyak ditemui banyak penyedia website secara gratis dan
tutorialnya banyak ditemui di mesin pencari online. Berbagai
informasi mengenai layanan Bimbingan dan Konseling, bentuk
layanan yang diberikan kepada peserta didik hingga materi
layanan bisa dituangkan dalam website.
5. Papan bimbingan berbasis padlet
Salah satu layanan berbasis teknologi yang cukup mudah
digunakan adalah padlet. Media ini memungkinkan kita untuk
mengetik, merekam suara, tambahkan hyperlink, menambahkan
foto, menambahkan dokumen dengan tampilan yang bisa kita
atur sesuai kebutuhan.
6. Bimbingan dan Konseling kelompok berbasis Google Meet/Zoom
Adanya pandemi yang melanda dunia ini menyadarkan kita akan
pentingnya komunikasi dan juga teknologi informasi. Hal ini
tentunya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh guru Bimbingan
dan Konseling. Selama belum melaksanakan tatap muka, layanan
Bimbingan dan Konseling kelompok bisa diupayakan melalui
google meet ataupun aplikasi zoom. Kedepannya, aplikasi ini
sangat memungkinkan digunakan oleh guru Bimbingan dan
Konseling untuk melakukan tatap muka secara virtual dengan
orangtua peserta didik yang terkendala datang ke sekolah.
7. Konseling individu berbasis video call
Konseling individual menjadi salah satu layanan yang penting
bagi peserta didik. Selama pandemi, konseling berbasis video call
menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan guru Bimbingan
dan Konseling untuk memahami permasalahan peserta didik.
tidak menutup kemungkinan, layanan berbasis teknologi ini akan
dilakukan ketika peserta didik mengalami permasalahan untuk
bertemu langsung dengan guru Bimbingan dan Konseling.
G. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling
merupaan rencan yang menguraikan tindakan-tindakan yang
Widi Tri Estuti, S.Pd.
44
diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen
terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri
dari beberapa komponen, yaitu:
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling.
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil
asesmen, tugas perkembangan atau standar kompetensi
kemandirian siswa.
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan
responsif, (3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan
sistem.
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk
komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan.
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling.
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk
mencapai tujuan.
(g) Metode
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuan layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada
Bimbingan Konseling
45
Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
46
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)
BIDA
NG
LAYA
NAN
TU
JUA
N
LAY
ANA
N
KOMPONE
N
LAYANAN
STRAT
EGI
LAYAN
AN
KEL
AS
MATERI METOD
E
MEDIA EVALUA
SI
EKUIVAL
ENSI
PRIBA
DI
Peserta
didik/konse
li mampu
meningkatk
an ibadah
kepada
Tuhan YME
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X
Stop
Mengeluh,
Selalu
Bersyukur
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik/kons
eli mampu
menerapka
n pola
hidup
bersih dan
sehat
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X Pola
Perilaku
Hidup
Bersih
dan Sehat
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Bimbingan Konseling
47
Peserta
didik/kons
eli dapat
menjelaska
n hikmah
di balik
belajar
daring
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X Hikmah
Dibalik
Belajar
Daring
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik/kons
eli mampu
menganalisi
s Beberapa
kegiatan
yang efektif
dalam
mengisi
waktu
luang
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X Mengisi
Waktu
Luang
Dengan
Kegiatan
Positif
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik
dapat
menganal
isis
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X
Tetap
Bahagia
Di Tengah
Pandemi
Covid-19
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Widi Tri Estuti, S.Pd.
48
berbagai
macam
kegiatan
yang
bermanfa
at bagi
kebahagi
aan diri
nt
Peserta
didik
dapat
merumus
kan
sebab
munculny
a bullying
dan
dampak
negatif
bullying
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X Stop
Bullying
Cyber
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Bimbingan Konseling
49
BIDANG
LAYANA
N
TUJUAN
LAYANAN
KOMP
ONEN
LAYAN
AN
STRATEG
I
LAYANAN
KEL
AS
MATERI MET
ODE
ME
DIA
EVAL
UASI
EKUIVALE
NSI
BELAJA
R
Peserta
didik/kons
eli mampu
meningkat
kan
semangat
belajar
dari
rumah
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X
Meningkat
kan
semangat
belajar
dari
rumah
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik/kons
eli mampu
mengatasi
kejenuhan
dalam
belajar
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X
Strategi
Belajar
Baru
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Widi Tri Estuti, S.Pd.
50
Peserta
didik/kons
eli mampu
meningkat
kan
efektifitas
belajar
menyenan
gkan dari
rumah
Dasar
Bimbinga
n Klasikal X
Tips
belajar
asyik dan
menyenan
gkan
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik
dapat
memahami
keefektifan
belajar
online
Dasar
Bimbinga
n Klasikal X
Menyikapi
Belajar
Online di
Era
Pandemi
Darin
g
Vid
eo
Proses
dan
Hasil
30 Menit
SOSIAL Peserta
didik/kons
eli
mampu
mengguna
kan media
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X Medsosmu
,
Harimaum
u
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Bimbingan Konseling
51
sosial
dengan
bijak
Peserta
didik/kons
eli mampu
memprakti
kan
komunika
si yang
baik
dengan
guru
Dasar Klasikal X Etika
Menghubu
ngi Guru
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik/kons
eli mampu
memperer
at
persahaba
tan
dengan
memperha
Dasar Klasikal X Etika
Bergaul
Dengan
Teman
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Widi Tri Estuti, S.Pd.
52
tikan
norma
yang
berlaku
Peserta
didik/kons
eli dapat
menentuk
an cara
penyesuai
an diri
Dasar Klasikal X Penyesuai
an Diri Di
Sekolah
Baru Pada
Masa
Pandemi
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
KARIER
Peserta
didik/kons
eli mampu
memahami
dan
mengambil
keputusan
untuk
meraih
kesuksesa
n
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X
Raih
Suksesmu
, Atasi
Gagalmu
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Bimbingan Konseling
53
Peserta
didik/kons
eli mampu
merencana
kan karier
setelah
lulus SMK
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X Tangkap
Peluangm
u, Raih
Kariermu
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Widi Tri Estuti, S.Pd.
54
H. RENCANA EVALUASI PELAPORAN DAN TINDAK
LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi Bimbingan dan Konseling merupakan proses
pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai
efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan program
Bimbingan dan Konseling berdasar pada ukuran (standar)
tertentu. Aktivitas evaluasi terdiri atas menentukan standar
efisiensi dan keefektifan program Bimbingan dan Konseling,
mengumpulkan data dan menganalisis data pelaksanaan dan
hasil program, menginterpretasi melalui membandingkan
temuan dengan standar yang telah direncanakan, membuat
simpulan dan rekomendasi.
Tujuan evaluasi Bimbingan dan Konseling adalah
untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan layanan
Bimbingan dan Konseling dan mengetahui tingkat
ketercapaian tujuan program Bimbingan dan Konseling yang
telah ditetapkan yang hasilnya berupa keputusan apakah
suatu program dilanjutkan, direvisi sebelum dilanjutkan,
atau dihentikan.
Dalam evaluasi program Bimbingan dan Konseling
terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
1. Evaluasi proses
Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling berlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan
kegiatan Bimbingan dan Konseling. Dalam evaluasi ini,
guru Bimbingan dan Konseling atau konselor juga
membandingkan keberhasilan pelaksanaan program
dengan standar- standar program yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2. Evaluasi hasil
Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan
Bimbingan dan Konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling ditujukan pada
hasil yang dicapai oleh peserta didik/konseli yang
Bimbingan Konseling
55
menjalani pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Pencapaian ini diorientasikan pada tingkat pengentasan
masalah dan perkembangan aspek-aspek kepribadian
peserta didik/konseli, oleh karena itu fokus penilaian dapat
diarahkan pada berkembangnya:
a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh
berkaitan dengan materi/topik/masalah yang dibahas.
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau
materi/topik/masalah yang dibahas.
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca
layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengentasan masalah.
2. PELAPORAN
Laporan ini disusun berdasarkan periodisasi kalender
akademik, yaitu laporan semesteran dan tahunan. Tujuan
yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program
Bimbingan dan Konseling ini secara umum adalah:
a. Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika
permasalahan dan keunggulan, serta capaian akhir
program Bimbingan dan Konseling kepada seluruh pihak
yang terlibat dan berkepentingan.
b. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang
terlibat dan berkepentingan terhadap program Bimbingan
dan Konseling dalam rangka modifikasi dan
pengembangan.
c. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa
program Bimbingan dan Konseling yang telah dilaksanakan
dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program yang
efektif, efisien, dan berkualitas.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan laporan yaitu:
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya
memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasan yang
telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan:
Widi Tri Estuti, S.Pd.
56
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi
yang telah dilakukan, yang realisasinya dapat berupa
pengembangan atau perbaikan program. Berdasarkan
evaluasi yang telah dilakukan, guru Bimbingan dan Konseling
dapat memiliki gambaran mengenai program yang telah
dilaksanakan. Bila hasil evaluasinya menunjukkan program
telah dilaksanakan dengan baik, maka dapat dilakukan
pengembangan program baik, secara media, materi yang akan
diberikan ataupun teknik pemberian layanan. Jika hasil
evaluasi terdapat hal-hal yang kurang dari program yang telah
dilaksanakan maka tim Bimbingan dan Konseling dapat
melakukan perbaikan pada poin/bagian program yang
memiliki penilaian kurang positif.
I. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN
KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan
dan konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya
diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik yang berkunjung
merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat
digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan
bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan sarana dan prasarana berisi fasilitas dan
perlengkapan yang mendukung terhadap keterlaksanaan program
bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi:
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu:
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik/Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMK
Bimbingan Konseling
57
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data
yaitu:
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis, yaitu:
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi: Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi: Buku Saku, Poster
d. Perlengkapan administrasi, yaitu:
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan: Ruang bimbingan
dan konseling terdiri atas: ruang tamu, ruang kerja, ruang
bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi.
Widi Tri Estuti, S.Pd.
58
PROGRAM SEMESTER
PROGRAM SEMESTER GANJIL-GENAP BIMBINGAN DAN
KONSELING
SMK MA'ARIF NU 1 AJIBARANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
N
o
.
Jenis
Kegiatan/Lay
anan
Bidang
Bimbingan
Fung
si BK
Tujuan
Sas
ara
n
Wa
ktu
P S B K
A
.
PERSIAPAN
1
Pembagian
tugas guru
bimbingan
dan
konseling/k
onselor
Tercapainya
efektivitas
layanan
bimbingan
dan
konseling
X Juli
2
Assesmen
kebutuhan
(Angket
Masalah
Siswa)
Terungkapn
ya
kebutuhan
peserta
didik/konse
li
X Juli
3
Menyusun
program
bimbingan
dan
konseling
Layanan
bimbingan
dan
konseling
lebih
terarah dan
tetap
sasaran
X Juli
4
Konsultasi
program
bimbingan
dan
konseling
Mendapat
dukungan
dari Kepala
dan Komite
Sekolah
X Juli
5
Pengadaan
sarana /
Terpenuhin
ya
X Juli
Bimbingan Konseling
59
prasarana
BK
kebutuhan
sarana yang
menunjang
keberhasila
n layanan
BK
B
. LAYANAN BK
1
.
LAYANAN
DASAR
a.
Bimbingan
Klasikal
Pola
Perilaku
Hidup
Bersih dan
Sehat
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li
menciptaka
n perilaku
pola hidup
bersih dan
sehat
X
Ags
t
Hikmah
Di balik
Pandemi
Covid 19
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
menjelaska
n hikmah di
balik
pandemi
Covid-19
X
Sep
t
Mengisi
Waktu
Luang
Dengan
Kegiatan
Positif
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
menganalisi
s beberapa
kegiatan
yang efektif
dalam
mengisi
waktu
luang
X Okt
Widi Tri Estuti, S.Pd.
60
Tetap
Bahagia di
Tengah
Pandemi
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
menganalisi
s berbagai
macam
kegiatan
yang
bermanfaat
bagi
kebahagiaa
n diri
X Nov
Stop
Mengeluh,
Selalu
Bersyukur
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
dapat
memahami
sebab-
sebab
kurang
bersyukur
X Des
Semang
at Belajar
Dari Rumah
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
mengenal
dan
memahami
tipe-tipe
kepribadian
manusia
serta dapat
tumbuh
menjadi
pribadi
yang
matang
X Jan
Mengata
si
Kejenuhan
Dalam
Belajar
V
Pema
hama
n dan
Pence
gahan
Peserta
didik/konse
li mampu
mengatasi
kejenuhan
belajar
X Feb
Bimbingan Konseling
61
Motivasi
Berprestasi
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
mendesain
cara
menumbuh
kan
motivasi
X Mar
Menggu
nakan
Medsos
Dengan
Bijak
(Medsosmu,
Harimaumu)
V
Pema
hama
n dan
Pence
gahan
Peserta
didik/konse
li dapat
mengklasifi
kasi
perilaku
bijak dalam
penggunaan
media sosial
X
Apr
il
Etika
Berkomunik
asi Dengan
Guru
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
mempraktik
an
komunikasi
yang baik
dengan
guru lewat
media sosial
X Mei
Etika
Bergaul
Dengan
Teman
Sebaya
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
mengimple
mentasikan
Etika
Bergaul
dengan
Teman
Sebaya
X Jun
Penyesu
aian diri
remaja di
sekolah
baru
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
menentuka
n cara
penyesuaia
X Agt
Widi Tri Estuti, S.Pd.
62
n diri di
sekolah
Raih
Suksesmu
Atasi
Gagalmu
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
memiliki
pemahaman
dan
mengambil
keputusan
untuk
meraih
sukses
X
Sep
t
Perenca
naan Karier
V
Peserta
didik/konse
li
dapatmema
hami
alternatif
karier
sebagai
bekal
perencanaa
n karier
X Des
b.
Bimb.Kelas
besar
Ins
d
c.
Bimbingan
Kelompok
Ins
d
d. Papan
Bimbingan
Tips dan
Trik Sukses
dalam
Pengembang
an diri
V V V V
Pema
hama
n dan
pence
gahan
Peserta
didik/konse
li
memperoleh
informasi
melalui
media tulis
X
Ins
d
Bimbingan Konseling
63
e.
Pengemban
gan Media
BK
V V V V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li
memperoleh
informasi
yang
bermanfaat
bagi dirinya
X
Ins
d
f. Leafleat V V V V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li
memperoleh
informasi
melalui
media sosial
X
Ins
d
2
.
LAYANAN
RESPONSI
F
1.
Konseling
Individual
Penge
ntasa
n
Terbantu
nya peserta
didik dalam
mengatasi
hambatan/
memecahka
n masalah
yang
dialaminya
X
Jul
-
Jun
2.
Konseling
Kelompok
Penge
ntasa
n
Terbantu
nya
memecahka
n masalah
peserta
didik
melalui
kelompok
X
Jul
-
Jun
3.
Konsultasi
Pema
hama
n dan
penge
ntasa
n
Terbantu
nya
memberika
n informasi
yang
dibutuhkan
oleh peserta
didik
X
Jul
-
Jun
Widi Tri Estuti, S.Pd.
64
4.
Konferensi
Kasus
Penge
ntasa
n
Diperoleh
nya
kesepakata
n bersama
mengenai
masalah
peserta
didik
X
Jul
-
Jun
5. Advokasi
Penge
ntasa
n
Terentask
annya
masalah
konseli
yang terkait
dengan
pihak lain
agar hak-
hak konseli
tetap
terlindungi
X
Jul
-
Jun
6.
Konseling
elektronik
Penge
ntasa
n
Terseleng
garanya
layanan
Bimbingan
dan
Konseling
yang lebih
efektif
X
Jul
-
Jun
7. Kotak
masalah
Pema
hama
n dan
penge
ntasa
n
Tertampu
ngnya
masalah
peserta
didik/konse
li yang
introvert
X
Jul
-
Jun
3
.
PEMINATA
N DAN
Pema
hama
n dan
penge
ntasa
n
Terentask
annya
masalah
konseli
yang terkait
dengan
pemilihan
jurusan dan
rencana
X
Jul
-
Jun
PERENCA
AN
INVIDIVUA
L
Bimbingan Konseling
65
karier masa
depan
4
.
DUKUNGA
N SISTEM
a.
Melaksanak
an dan
menindakla
njuti
assesmen
Pengump
ulan data
dan
kebutuhan
peserta
didik
b.
Kunjungan
rumah
Mengetah
ui langsung
kondisi
peserta
didik di
lingkungan
rumah
c.
Menyusun
dan
melaporkan
program
bimbingan
dan
konseling
Pertanggu
ngjawaban
kinerja
kepada
kepala
sekolah
d.
Membuat
evaluasi
Penilaian
ketercapaia
n program
layanan
bimbingan
dan
konseling
e.
Melaksanak
an
administrasi
bimbingan
dan
konsleing
Bukti fisik
pelaksanaa
n
bimbingan
dan
konseling
f.
Pengembang
an
Pengemba
ngan diri /
profesi
Widi Tri Estuti, S.Pd.
66
keprofesian
konselor
Bimbingan Konseling
67
Bidang layanan
Pribadi
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BK
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Pola Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan
peserta didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI
a) Mulai Diri:
Siswa menyampaikan pemahaman
awal terkait dengan materi layanan
(apersepsi)
b) Eksplorasi Konsep:
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
c) Ruang Kolaborasi:
Siswa berdiskusi tentang Pola
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
d) Demontrasi Konstektual:
 Masing-masing siswa
menuliskan hasil diskusi pada
kertas
 Perwakilan siswa membacakan
hasil diskusinya
 Masing-masing menuliskan
bagaimana cara menjaga
lingkungan dan menciptakan
Pola Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam menjaga perilaku sehat
Tujuan Layanan:
1. Peserta didik dapat menyimpulkan
pengertian pola hidup bersih dan sehat
2. Peserta didik dapat membentuk perilaku
pola hidup bersih dan sehat
3. Peserta didik dapat menciptakan
perilaku pola hidup bersih dan sehat
Widi Tri Estuti, S.Pd.
68
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
Bimbingan Konseling
69
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Hikmah di Balik
Pandemi Covid-19
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi dalam bentuk
video dalam group Wa atau Google
Classroom
 PD membuka link dan menyaksikan
video sesuai waktu yang ditentukan
 Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi dalam tayangan video
 PD yang kurang faham akan diberi
kesempatan bertanya dengan cara
memunculkan emoji tangan
 Menampilkan beberapa flyer yang ada
hubungannya dengan materi layanan
 Memberi kesempatan kepada 2-3 anak
untuk berkomentar dengan
microphone whatsApp dan dikirim di
group
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memahami hikmah dibalik
pandemi
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi pola perilaku saat
adanya pandemi Covid-19
2. Menjelaskan hikmah di balik pandemi
Covid-19
3. Mengklasifikasi berbagai macam
perilaku baru saat pandemi
4. Menganalisis perilaku-perilaku yang
dapat dijadikan acuan untuk
mencegah tertularnya virus Corona
Widi Tri Estuti, S.Pd.
70
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan
melalui Google Form
Bimbingan Konseling
71
KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan
keragaman sumber norma dan
aspek etis dalam kehidupan
sehari-hari.
Materi/Tema:
Mengisi Waktu Luang
Dengan Kegiatan
Positif
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan
berdoa di grup whatsApp
kelas
 Membina hubungan baik
dengan peserta didik di dalam
grup
 Menyampaikan tujuan
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT
https://bit.ly/3kbW7Wa di
google classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
 Peserta didik yang kurang paham
akan diberi kesempatan bertanya
 Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
 Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi Berbagai macam
kegiatan yang positif di waktu
luang
2. Menjelaskan apa saja yang
termasuk kegiatan yang positif
3. Mengklasifikasi berbagai macam
kegiatan positif
4. Menganalisis beberapa kegiatan
yang efektif dalam mengisi waktu
luang
Widi Tri Estuti, S.Pd.
72
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan.
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang
meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang
akan dilakukan melalui Google Form.
Bimbingan Konseling
73
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Tetap Bahagia di
Tengah Pandemi
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa di grup
whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan sehubungan
dengan materi yang akan disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT
https://bit.ly/3mkZRXi di google
classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google
classroom
 Peserta didik yang kurang paham
akan diberi kesempatan bertanya
 Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
 Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi berbagai macam
kegiatan di tengah pandemi Covid-19
2. Menjelaskan kriteria kegiatan yang
bisa membuat hati bahagia
3. Mengklasifikasi kegiatan yang
bermanfaat di tengah pandemi
Covid-19
4. Menganalisis berbagai macam
kegiatan yang bermanfaat bagi
kebahagiaan diri
Widi Tri Estuti, S.Pd.
74
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
Bimbingan Konseling
75
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Religius
Capaian Layanan:
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku
Materi/Tema:
Stop Mengeluh,
Selalu Bersyukur
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT atau
video youtube di google
classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
 Peserta didik yang kurang
paham akan diberi kesempatan
bertanya
 Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
 Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam menyampaikan rasa syukur
Tujuan Layanan:
1. Peserta Didik dapat memahami
menfaat bersyukur
2. Peserta didik dapat memahami
akibat dan ancaman jika tidak
mau bersyukur
3. Peserta didik dapat memahami
sebab-sebab kurang bersyukur
Widi Tri Estuti, S.Pd.
76
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan.
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang
meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang
akan dilakukan melalui Google Form.
Bimbingan Konseling
77
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang
Layanan
Aspek:
Kematangan
Emosi
Capaian Layanan:
Mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas dan
terbuka tanpa menimbulkan konflik
sehari hari.
Materi/Tema:
Semangat Belajar
Dari Rumah
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT atau
video youtube di google
classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
 Peserta didik yang kurang paham
akan diberi kesempatan
bertanya
 Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
 Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam menyampaikan rasa semangat
belajar dari rumah
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi berbagai macam
kegiatan belajar dari rumah
2. Menjelaskan kriteria semangat
dalam belajar
3. Mengklasifikasi perilaku belajar aktif
yang dilakukan daari rumah
4. Menganalisis keberhasilan siswa
dengan belajar dari rumah
Widi Tri Estuti, S.Pd.
78
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
Bimbingan Konseling
79
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Belajar
Aspek:
Kematangan
Emosi
Capaian Layanan:
Mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik sehari hari.
Materi/Tema:
Mengatasi
Kejenuhan Dalam
Belajar
Metode: Daring
Waktu : 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di Google
Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa
di grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan
peserta didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang
akan disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada
peserta didik dalam mengikuti
layanan daring
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT atau
video youtube di google
classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
 Peserta didik yang kurang
paham akan diberi kesempatan
bertanya
 Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
 Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam mengatasi kejenuhan dalam
belajar
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi Berbagai macam
penyebab kejenuhan dalam belajar
2. Menjelaskan bagaimana cara
mengatasi kejenuhan dalam belajar
3. Mengklasifikasi berbagai macam
perilaku yang menunjukkan sikap
jenuh dalam belajar
4. Menganalisis teknik yang sesuai
untuk mengatasi kejenuhan dalam
belajar
Widi Tri Estuti, S.Pd.
80
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan
melalui Google Form
Bimbingan Konseling
81
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Belajar
Aspek:
Kematangan
Intelektual
Capaian Layanan :
Mengembangkan ragam alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
Materi/Tema:
Motivasi
Berprestasi
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan berdoa
di grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik dengan
peserta didik di dalam grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT atau video
youtube di google classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google classroom
dengan rasa ingin tahu
 Peserta didik mendiskusikan cara-
cara menumbuhkan motivasi
(berpikir kritis)
 Peserta didik diminta
mempertimbangkan hal-hal yang
dapat mndukung dirinya supaya
dapat menumbuhkan motivasi
berprestasi
 Secara mandiri peserta didik
merancang cara memotivasi diri
untuk mencapai prestasi
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memotivasi diri untuk
mencapai prestasi belajar
Tujuan Layanan:
1. Konseli dapat menjelaskan motivasi
berprestasi
2. Konseli dapat menelaah pengaruh
motivasi
3. Konseli dapat mengualifikasikan jenis
tingkatan motivasi
4. Konseli dapat mendesain cara
menumbuhkan motivasi
Widi Tri Estuti, S.Pd.
82
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan
melalui Google Form
Bimbingan Konseling
83
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Sosial
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan
keragaman sumber norma
dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Menggunakan
Medsos Dengan
Bijak (Medsosmu,
Harimaumu)
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan
berdoa di grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik
dengan peserta didik di dalam
grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT atau video
youtube di google classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google classroom
dengan rasa ingin tahu
 Peserta didik mendiskusikan macam
perilaku yang menyimpang di media
sosial (berpikir kritis)
 Peserta didik diminta Menjelaskan
cara penggunaan media sosial dengan
bijak
 Secara mandiri peserta didik
menganilisis kegiatan yang
dikategorikan positif dalam bermedia
sosial
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memotivasi diri untuk mencapai
prestasi belajar
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi berbagai macam perilaku
yang menyimpang dalam bermedia sosial
2. Menjelaskan cara penggunaan media
sosial dengan bijak
3. Mengklasifikasi perilaku bijak dalam
penggunaan media social
4. Menganalisis kegiatan yang dikategorikan
positif dalam penggunaan media sosial
Widi Tri Estuti, S.Pd.
84
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
Bimbingan Konseling
85
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Sosial
Aspek:
Kesadaran
Tanggung Jawab
Sosial
Capaian Layanan:
Berinteraksi secara harmonis
dengan orang lain sesuai hak
dan kewajiban
Materi/Tema:
Etika
Berkomunikasi
Dengan Guru
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
 Membuka dengan salam dan
berdoa di grup whatsApp kelas
 Membina hubungan baik
dengan peserta didik di dalam
grup
 Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi
KEGIATAN INTI
 Menampilkan materi PPT atau video
youtube di google classroom
 Peserta didik mencermati PPT
tersebut
 Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google classroom
dengan rasa ingin tahu
 Peserta didik mendiskusikan etika
yang baik dalam berkomunikasi
(berpikir kritis)
 Peserta didik diminta menyusun
komunikasi yang tepat untuk
berkomunikasi dengan guru
 Secara mandiri peserta didik
Mempraktikan komunikasi yang baik
dengan guru lewat media sosial sosial
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memotivasi diri untuk mencapai
prestasi belajar
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi etika yang baik
dalam berkomunikasi
2. Menyusun komunikasi yang
tepat untuk berkomunikasi
dengan guru
3. Mempraktikan komunikasi yang
baik dengan guru lewat media
sosial
Widi Tri Estuti, S.Pd.
86
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf
modul ajar bk.pdf

More Related Content

Similar to modul ajar bk.pdf

Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Sherly Jewinly
 
Deskripsi diri mulyati final
Deskripsi diri mulyati finalDeskripsi diri mulyati final
Deskripsi diri mulyati finalMulyati Rahman
 
Keg_kesiswaan.docx
Keg_kesiswaan.docxKeg_kesiswaan.docx
Keg_kesiswaan.docxAsepHR1
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Muliono8
 
01. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev201. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev2herusetiawan161
 
Mengapa Kurikulum Berubah.pdf
Mengapa Kurikulum Berubah.pdfMengapa Kurikulum Berubah.pdf
Mengapa Kurikulum Berubah.pdfIshakIshak42
 
Buku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiBuku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiToni Amrizal
 
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdfAksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdfUnick4
 
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 20122. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012totok aris
 
buku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkb
buku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkbbuku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkb
buku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkbTaufik Noor
 
Laporan ojl penguatan ok ok
Laporan ojl penguatan ok okLaporan ojl penguatan ok ok
Laporan ojl penguatan ok okhasdar_okay
 
Buku I Kurikulum 2013
Buku I   Kurikulum 2013Buku I   Kurikulum 2013
Buku I Kurikulum 2013Ayah Irawan
 
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...Mulyadi907578
 
PROPOSAL PTK MULYADI
PROPOSAL PTK MULYADIPROPOSAL PTK MULYADI
PROPOSAL PTK MULYADIMulyadi907578
 

Similar to modul ajar bk.pdf (20)

Program bk 1617
Program bk 1617Program bk 1617
Program bk 1617
 
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
 
Deskripsi diri mulyati final
Deskripsi diri mulyati finalDeskripsi diri mulyati final
Deskripsi diri mulyati final
 
Keg_kesiswaan.docx
Keg_kesiswaan.docxKeg_kesiswaan.docx
Keg_kesiswaan.docx
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13
 
Buku 1 rev22
Buku 1 rev22Buku 1 rev22
Buku 1 rev22
 
01. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev201. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev2
 
Mengapa Kurikulum Berubah.pdf
Mengapa Kurikulum Berubah.pdfMengapa Kurikulum Berubah.pdf
Mengapa Kurikulum Berubah.pdf
 
Buku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiBuku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 pai
 
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdfAksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
 
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 20122. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
 
buku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkb
buku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkbbuku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkb
buku 1 rev2 pedoman pengelolaan pkb
 
Laporan ojl penguatan ok ok
Laporan ojl penguatan ok okLaporan ojl penguatan ok ok
Laporan ojl penguatan ok ok
 
Buku I Kurikulum 2013
Buku I   Kurikulum 2013Buku I   Kurikulum 2013
Buku I Kurikulum 2013
 
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
 
01 model ktsp sd
01 model ktsp sd01 model ktsp sd
01 model ktsp sd
 
Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru
 
PROPOSAL PTK MULYADI
PROPOSAL PTK MULYADIPROPOSAL PTK MULYADI
PROPOSAL PTK MULYADI
 
Tugas 3 tik
Tugas 3 tikTugas 3 tik
Tugas 3 tik
 
Tugas 3 makalah_yuliana[1]
Tugas 3 makalah_yuliana[1]Tugas 3 makalah_yuliana[1]
Tugas 3 makalah_yuliana[1]
 

Recently uploaded

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 

Recently uploaded (20)

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 

modul ajar bk.pdf

  • 1. Modul Ajar SMK BIMBINGANKONSELING KELAS X Widi Tri Estuti, S.Pd. Referensi Karangklesem Purwokerto Selatan www.rumahkreatifwadaskelir.com penerbitrumahkreatifwadaskelir wadaskelirpublisher@yahoo.com 0895379041613 CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir Jl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 Karangklesem Layanan sms : 0895379041613 Email : wadaskelirpublisher@yahoo.com Modul Ajar SMK BIMBINGANKONSELING BIMBINGAN KONSELING Widi Tri Estuti, S.Pd. SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul- betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK Hebat”. Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum, sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi. Ketua Umum Pengurus YPP Ma'arif NU Ajibarang Drs. H. Rohim, M.Pd. ISBN 978-623-6308-08-0
  • 3. Widi Tri Estuti, S.Pd. ii BIMBINGAN KONSELING Penulis: Widi Tri Estuti, S.Pd. Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2022 Hak Cipta ada pada Penulis ISBN: 978-623-6308-08-0 Editor: Titi Anisatul Laely Perancang Sampul: Rafli Adi Nugroho Layout: Mukhamad Hamid Samiaji Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com Layanan sms/wa: 081227791977 Cetakan 1, Februari 2022 Penerbit CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com © Hak cipta dilindungi undang-undang All Rights Reserved Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa seizin dari Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir
  • 4. Bimbingan Konseling iii Kata Pengantar Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat pada kita semua. Khususnya nikmat sehat yang seringkali kita lupakan. SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan yang didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan senantiasa mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh masyarakat. Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa, secara perlahan telah berkembang menjadi sekolah yang bermutu dan mampu mewarnai dunia pendidikan. Pada tahun 2019, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang diberi kepercayaan oleh Kemendikbud mendapatkan fasilitas bantuan SMK Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020, kembali dipercaya mendapatkan fasilitasi bantuan SMK CoE (center of excelence). Dan pada tahun 2021 masih dipercaya dengan mendapatkan fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat keunggulan). Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan sebuah proses yang menuntut sekolah untuk melakukan perubahan di semua lini. Baik kurikulum, SDM, sarpras maupun pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu sisi, SDM guru harus melakukan perubahan-perubahan. Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu poin yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan diterbitkanya buku ini, guru diharapkan mampu menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara terstruktur. Sehingga mampu untuk menularkan kepada para siswa. Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak kekurangan dari berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk
  • 5. Widi Tri Estuti, S.Pd. iv kemajuan pada penyusunan buku berikutnya, sangat kami harapkan. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat untuk dunia pendidikan. Ajibarang, Desember 2021 Kepala Sekolah SMK Ma’arif NU1 Ajibarang Zaenudin, S.Pd., M.Si.
  • 6. Bimbingan Konseling v Sekapur Sirih Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah R.A “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun orang Majusi.” Hadis di atas memberikan arahan kepada kita bahwa setiap anak tentunya memiliki fitrah (potensi) yang diberikan Tuhan padanya. Kemudian kewajiban orang tuanyalah yang nantinya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak agar betul-betul menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat bagi seluruh alam. Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem, maka lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Peran orang tua di sekolah dalam hal ini adalah guru. Guru sangat berperan penting atas pengondisian lingkungan yang diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai dengan fase perkembangannya. Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan karakteristik, bakat, dan potensi yang dimiliki anak. Kurikulum MERDEKA berusaha untuk mengarahkan pendidikan agar terwujud lulusan-lulusan SMK yang kompeten, mempunyai soft skill yang bagus, dan tentunya hardskill yang mumpuni. Di mana titik tekan lulusan SMK Pusat Keunggulan adalah “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA”, bukan “INI IJAZAHKU”. Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang bagus dan skenario pembelajaran yang nantinya diharapkan siswa bisa sesuai dengan harapan di atas. Maka dari itu, guru-guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang membuat MODUL AJAR sebagai pedoman
  • 7. Widi Tri Estuti, S.Pd. vi dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Kurikulum MERDEKA SMK PK. Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik yang merupakan implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru- guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk bisa menjadi manusia pembelajar yang nantinya betul-betul kompeten dan menjadi manusia yang bermanfaat. Ajibarang, Desember 2021 Ketua Komite Pembelajaran Isnandar. Z. F., S.Pd.
  • 8. Bimbingan Konseling vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................ ii KATA PENGANTAR .............................................................. iii SEKAPUR SIRIH ....................................................................v DAFTAR ISI .........................................................................vii CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING FASE E (KELAS X) ......................................................................................... 1 RUMUSAN TUJUAN LAYANAN PESERTA DIDIK .................... 3 BIMBINGAN KONSELING...................................................... 3 PROGRAM TAHUNAN.......................................................... 18 PROGRAM SEMESTER ....................................................... 58 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK ............................. 67 SEMESTER GANJIL............................................................ 67 FORMAT ASESMENT BIODATA PESERTA DIDIK................. 95 FORMAT ASESMENT PERHATIAN ORANG TUA/WALI......... 98 FORMAT ASESMENT PEMINATAN KARIER ....................... 100 EVALUASI PROSES DAN HASIL........................................ 102 FORMAT PELAKSANAAN KONFERENSI KASUS................ 106 FORMAT PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU.............. 107 FORMAT PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK........... 109 FORMAT LAPORAN REFERAL........................................... 111 TENTANG PENULIS .......................................................... 133
  • 9. Widi Tri Estuti, S.Pd. viii
  • 10. Bimbingan Konseling 1 CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING FASE E (KELAS X) Aspek Capaian Layanan Landasan Hidup Religius Menerapkan pengetahuan keberagamaan atas dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan perilaku sehari hari. Landasan Perilaku Etis Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. Kematangan Emosi Mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik Kematangan Intelektual Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar Kesadaran Tanggung jawab Berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban Kesadaran Gender Menunjukkan kolaborasi secara harmonis dengan lain jenis sesuai peran sosial. Pengembangan Pribadi Berperilaku secara tepat sesuai dengan kemampuan dan keunikan diri dalam lingkungan sosial yang lebih luas.
  • 11. Widi Tri Estuti, S.Pd. 2 Perilaku Kewirausahaan/ Kemandirian Perilaku Ekonomis Membiasakan diri berperilaku hemat, ulet, kompetitif dan kolaboratif untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan Wawasan Kesiapan Karier Melatih diri menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi atau berwirausaha. Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya Menunjukkan jalinan persahabatan dengan teman sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama Mencapai kematangan dan kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga Mengeksplorasi norma-norma dan kesiapan yang dibutuhkan dalam pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan)
  • 12. Bimbingan Konseling 3 RUMUSAN TUJUAN LAYANAN PESERTA DIDIK BIMBINGAN KONSELING A. RASIONAL DAN KONTEKS Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya. Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan Capaian Layanan Tujuan Layanan Pribadi Memiliki Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian pola hidup bersih dan sehat ● Peserta didik dapat membentuk perilaku pola hidup bersih dan sehat ● Peserta didik dapat menciptakan perilaku pola hidup bersih dan sehat Memahami Hikmah Di balik Pandemi Covid 19 Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman ● Mengidentifikasi pola perilaku saat adanya pandemi Covid-19
  • 13. Widi Tri Estuti, S.Pd. 4 sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Menjelaskan hikmah di balik pandemi Covid-19 ● Mengklasifikasi berbagai macam perilaku baru saat pandemi ● Menganalisis perilaku- perilaku yang dapat dijadikan acuan untuk mencegah tertularnya virus Corona Memanfaatkan Waktu Luang Dengan Kegiatan Positif Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Mengidentifikasi Berbagai macam kegiatan yang positif di waktu luang ● Menjelaskan apa saja yang termasuk kegiatan yang positif ● Mengklasifikasi berbagai macam kegitan positif ● Menganalisis beberapa kegiatan yang efektif dalam mengisi waktu luang Memiliki Perasaan Bahagia Di Tengah Pandemi Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan di tengah pandemi Covid-19
  • 14. Bimbingan Konseling 5 ● Menjelaskan kriteria kegiatan yang bisa membuat hati bahagia ● Mengklasifikasi kegiatan yang bermanfaat di tengah pandemic Covid-19 ● Menganalisis berbagai macam kegiatan yang bermanfaat bagi kebahagiaan diri Memiliki Kesadaran untuk beriman dan bertakwa pada Tuhan YME Pada akhir fase E, peserta didik Menerapkan pengetahuan keberagamaan atas dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan perilaku ● Peserta Didik dapat memahami menfaat bersyukur ● Peserta didik dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur ● Peserta didik dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur Belajar Mampu memiliki semangat belajar dari rumah Pada akhir fase E, peserta didik mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik sehari hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan belajar dari rumah ● Menjelaskan kriteria semangat dalam belajar
  • 15. Widi Tri Estuti, S.Pd. 6 ● Mengklasifikasi perilaku belajar aktif yang dilakukan dari rumah ● Menganalisis keberhasilan siswa dengan belajar dari rumah Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar Pada akhir fase E, peserta didik mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik sehari hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam penyebab kejenuhan dalam belajar ● Menjelaskan bagaimana cara mengatasi kejenuhan dalam belajar ● Mengklasifikasi berbagai macam perilaku yang menunjukkan sikap jenuh dalam belajar ● Menganalisis teknik yang sesuai untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar Memiliki motivasi untuk berprestasi Pada akhir fase E, peserta didik Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif ● Konseli dapat menjelaskan motivasi berprestasi ● Konseli dapat menelaah pengaruh motivasi
  • 16. Bimbingan Konseling 7 menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar ● Konseli dapat mengualifikasikan jenis tingkatan motivasi ● Konseli dapat mendesain cara menumbuhkan motivasi Sosial Memiliki pemahaman tentang dampak dari media sosial Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam perilaku yang menyimpang dalam bermedia sosial ● Menjelaskan cara penggunaan media sosial dengan bijak ● Mengklasifikasi perilaku bijak dalam penggunaan media sosial ● Menganalisis kegiatan yang dikategorikan positif dalam penggunaan media sosial Memiliki etika berkomunikasi dengan guru melalui media sosial Pada akhir fase E, peserta didik berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban ● Mengidentifikasi etika yang baik dalam berkomunikasi ● Menyusun komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan guru
  • 17. Widi Tri Estuti, S.Pd. 8 ● Mempraktikan komunikasi yang baik dengan guru lewat media sosial Memiliki etika bergaul dengan teman sebaya Pada akhir fase E, peserta didik menunjukkan jalinan persahabatan dengan teman sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma- norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama ● Mempelajari cara-cara membina kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan teman sebaya ● Peserta didik mampu mematuhi norma/etika dalam pergaulan ● Peserta didik mampu mengimplementasikan Etika Bergaul dengan Teman Sebaya Mengenal lingkungan sekolah baru Pada akhir fase E, peserta didik ● Peserta didik mampu menyimpulkan pengertian dan proses penyesuaian diri ● Peserta didik mampu mengkualifikasikan karakteristik penyesuaian diri ● Peserta didik mampu menentukan cara penyesuaian diri
  • 18. Bimbingan Konseling 9 Karier Memiliki wawasan kesiapan karier Pada akhir fase E, peserta didik melatih diri menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi atau berwirausaha. ● Peserta didik mampu menganalisis kesuksesan dan kegagalan ● Peserta didik mampu meningkatkan kesuksesan dalam semua bidang ● Peserta didik mampu membiasakan optimis meraih kesuksesan dimasa depan ● Peserta didik mampu memahami dan mengambil keputusan untuk meraih sukses Memiliki perencanaan karier yang baik Pada akhir fase E, peserta didik melatih diri menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi atau berwirausaha. ● Peserta didik mampu menganalisis arti dan pentingnya perencanaan karier ● Peserta didik mampu menjelaskan ragam alternative karier ● Peserta didik mampu memahami langkah-langkah dalam perencanaan karier
  • 19. Widi Tri Estuti, S.Pd. 10 ● Peserta didik mampu memahami alternatif karier sebagai bekal perencanaan karier B. PENGEMBANGAN TOPIK/TEMA Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan Capaian Layanan Tujuan Layanan Tema/Topik Pribadi Memiliki Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian pola hidup bersih dan sehat ● Peserta didik dapat membentuk perilaku pola hidup bersih dan sehat ● Peserta didik dapat menciptakan perilaku pola hidup bersih dan sehat Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Memahami Hikmah di balik Pandemi Covid- 19 Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber ● Mengidentifikasi pola perilaku saat adanya pandemi Covid-19 Hikmah Di balik Pandemi Covid- 19
  • 20. Bimbingan Konseling 11 norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Menjelaskan hikmah di balik pandemi Covid-19 ● Mengklasifikasi berbagai macam perilaku baru saat pandemi ● Menganalisis perilaku- perilaku yang dapat dijadikan acuan untuk mencegah tertularnya virus Corona Memanfaatkan Waktu Luang dengan Kegiatan Positif Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan yang positif di waktu luang ● Menjelaskan apa saja yang termasuk kegiatan yang positif ● Mengklasifikasi berbagai macam kegiatan positif ● Menganalisis beberapa kegiatan yang efektif dalam mengisi waktu luang Mengisi Waktu Luang dengan Kegiatan Positif
  • 21. Widi Tri Estuti, S.Pd. 12 Memiliki Perasaan Bahagia di Tengah Pandemi Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan di tengah pandemi Covid-19 ● Menjelaskan kriteria kegiatan yang bisa membuat hati bahagia ● Mengklasifikasi kegiatan yang bermanfaat di tengah pandemi Covid-19 ● Menganalisis berbagai macam kegiatan yang bermanfaat bagi kebahagiaan diri Tetap Bahagia di Tengah Pandemi Memiliki Kesadaran untuk beriman dan bertakwa pada Tuhan YME Pada akhir fase E, peserta didik menerapkan pengetahuan keberagamaan atas dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan perilaku ● Peserta didik dapat memahami manfaat bersyukur ● Peserta didik dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur ● Peserta didik dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur Stop Mengeluh, Selalu Bersyukur
  • 22. Bimbingan Konseling 13 Belajar Mampu memiliki semangat belajar dari rumah Pada akhir fase E, peserta didik mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik sehari-hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan belajar dari rumah ● Menjelaskan kriteria semangat dalam belajar ● Mengklasifikasi perilaku belajar aktif yang dilakukan dari rumah ● Menganalisis keberhasilan siswa dengan belajar dari rumah Semangat Belajar Dari Rumah Mengatasi Kejenuhan dalam Belajar Pada akhir fase E, peserta didik mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik sehari hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam penyebab kejenuhan dalam belajar ● Menjelaskan bagaimana cara mengatasi kejenuhan dalam belajar ● Mengklasifikasi berbagai macam perilaku yang menunjukkan sikap jenuh dalam belajar Mengatasi Kejenuhan dalam Belajar
  • 23. Widi Tri Estuti, S.Pd. 14 ● Menganalisis teknik yang sesuai untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar Memiliki motivasi untuk berprestasi Pada akhir fase E, peserta didik Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar. ● Konseli dapat menjelaskan motivasi berprestasi ● Konseli dapat menelaah pengaruh motivasi ● Konseli dapat mengualifikasikan jenis tingkatan motivasi ● Konseli dapat mendesain cara menumbuhkan motivasi Motivasi Berprestasi Sosial Memiliki pemahaman tentang dampak dari media sosial Pada akhir fase E, peserta didik berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. ● Mengidentifikasi berbagai macam perilaku yang menyimpang dalam bermedia sosial ● Menjelaskan cara penggunaan media sosial dengan bijak ● Mengklasifikasi perilaku bijak dalam penggunaan media sosial Medsosmu, Harimaumu
  • 24. Bimbingan Konseling 15 ● Menganalisis kegiatan yang dikategorikan positif dalam penggunaan media sosial Memiliki etika berkomunikasi dengan guru melalui media sosial Pada akhir fase E, peserta didik berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban ● Mengidentifikasi etika yang baik dalam berkomunikasi ● Menyusun komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan guru ● Mempraktikan komunikasi yang baik dengan guru lewat media sosial Etika Berkomunikasi dengan Guru Memiliki etika bergaul dengan teman sebaya Pada akhir fase E, peserta didik menunjukkan jalinan persahabatan dengan teman sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma- norma dan nilai-nilai ● Mempelajari cara-cara membina kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan teman sebaya ● Peserta didik mampu mematuhi norma/etika dalam pergaulan Etika Bergaul dengan Teman Sebaya
  • 25. Widi Tri Estuti, S.Pd. 16 yang dijunjung tinggi bersama. ● Peserta didik mampu mengimplementasikan Etika Bergaul dengan Teman Sebaya Mengenal lingkungan sekolah baru Pada akhir fase E, peserta didik berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban ● Peserta didik mampu menyimpulkan pengertian dan proses penyesuaian diri ● Peserta didik mampu mengkualifikasikan karakteristik penyesuaian diri ● Peserta didik mampu menentukan cara penyesuaian diri Penyesuaian diri remaja di sekolah baru Karier Memiliki wawasan kesiapan karier Pada akhir fase E, peserta didik melatih diri menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, ● Peserta didik mampu menganalisis kesuksesan dan kegagalan ● Peserta didik mampu meningkatkan kesuksesan dalam semua bidang ● Peserta didik mampu membiasakan optimis Raih Suksesmu Atasi Gagalmu
  • 26. Bimbingan Konseling 17 melanjutkan studi atau berwirausaha. meraih kesuksesan dimasa depan ● Peserta didik mampu memahami dan mengambil keputusan untuk meraih sukses Memiliki perencanaan karier yang baik Pada akhir fase E, peserta didik melatih diri menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi atau berwirausaha. ● Peserta didik mampu menganalisis arti dan pentingnya perencanaan karier ● Peserta didik mampu menjelaskan ragam alternative karier ● Peserta didik mampu memahami langkah- langkah dalam perencanaan karier ● Peserta didik mampu memahami alternatif karier sebagai bekal perencanaan karier Perencanaan Karier
  • 27. Widi Tri Estuti, S.Pd. 18 PROGRAM TAHUNAN A. RASIONAL Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal. Semasa SMK, peserta didik dituntut untuk mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseli. Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan upaya bantuan secara sistematis, objektif, logis, berkelanjutan dan terprogram yang dilaksanakan melalui interaksi konselor (guru Bimbingan dan Konseling)-konseli secara langsung maupun tidak langsung. Bimbingan dan Konseling bertujuan membantu konseli agar mampu memahami dan menerima dirinya, lingkungannya, mengembangkan potensi, merencanakan masa depan, menyelesaikan permasalahan, untuk mencapai kemandirian dan kemaslahatan dirinya dan juga orang lain. Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki lima sifat meliputi: (1) pencegahan (preventive); (2) pengembangan (developmental); (3) perbaikan (corrective); (4) penyembuhan (curative); dan (5) pemeliharaan (preservative). Dalam konteks era 4.0 ini, layanan Bimbingan dan Konseling tidak hanya mengarah pada dukungan aspek akademik dan keterampilan teknis (hardskill) namun juga pada penguatan softskill atau karakter yang harus dimiliki oleh para lulusan SMK. Karakter yang dimaksud adalah sifat-sifat yang melekat pada pribadi peserta didik yang oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) disebut Profil Pelajar Pancasila, yaitu: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global (3) bergotong- royong (4) kreatif (5) bernalar kritis dan (6) mandiri serta nilai-nilai karakter budaya kerja.
  • 28. Bimbingan Konseling 19 Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa di antaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karier, dan lain-lainnya. Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan masif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya. Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing- masing. Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
  • 29. Widi Tri Estuti, S.Pd. 20 B. DASAR HUKUM 1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. 2. “Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”. 3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah. 4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
  • 30. Bimbingan Konseling 21 perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan. 5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
  • 31. Widi Tri Estuti, S.Pd. 22 Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidang layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karier. 9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi guru BK/ Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling. 10.Penguatan karakter peserta didik melalui layanan Bimbingan dan Konseling ini diharapkan mampu merespon kebutuhan dan masalah peserta didik agar berkembang optimal. Harapan ini diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan koordinasi lintas sektoral dalam upaya pelindungan anak (yang di dalamnya masuk pula usia remaja). Saat ini anak dan remaja Indonesia sedang rentan menghadapi problem kesehatan mental. Problem tersebut tentu harus segera direspon dan ditindaklanjuti oleh sekolah. C. VISI DAN MISI 1. Visi dan Misi SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG a. Visi Unggul dalam Prestasi, Berwawasan Global dan Berakhlakul Karimah. b. Misi a. Menumbuhkan Budaya Unggul dan Kompetitif Kepada Seluruh Warga Sekolah. b. Mengembangkan Pendidikan dan Pelatihan Secara Profesional c. Meningkatkan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri (Du/Di) dan Institusi Lain yang Berskala Nasional dan Internasional
  • 32. Bimbingan Konseling 23 d. Mengamankan Ajaran Islam dan Budaya Bangsa Sebagai Sumber Kearifan dalam Bertindak. 2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG a. Visi Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab. b. Misi 1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur. 2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. 3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. D. DESKRIPSI KEBUTUHAN Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa. Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
  • 33. Widi Tri Estuti, S.Pd. 24 E. KOMPONEN PROGRAM Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi: (1) layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen. 1) Layanan Dasar Layanan dasar merupakan proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian). Berbagai kegiatan layanan dasar yang dapat dilakukan di antaranya: a. Bimbingan klasikal (class room group guidance) b. Bimbingan dalam skala besar (large group guidance) c. Bimbingan kelompok d. Parenting skills workshop Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karier. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik. 2) Layanan Responsif Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang
  • 34. Bimbingan Konseling 25 memerlukan bantuan dengan segera. Isi layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar, pribadi, sosial, dan karier. Tujuan layanan ini ialah memberikan;  Layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang mengalami krisis. Peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan  Layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Bentuk kegiatan layanan responsif adalah: a. Konseling individual Konseling individual dilakukan antara konselor dan konseli untuk menyelesaikan masalah tertentu. Sebelumnya konseling individual dilakukan secara tatap muka. Namun dengan berkembangnya teknologi, konseling ini dapat juga dilakukan secara virtual dengan media gmeet/zoom, video call ataupun melalui konseling elektronik email. b. Konseling kelompok Konseling kelompok dilakukan oleh konselor dengan beberapa konseli yang memiliki permasalahan yang sama. Umumnya konseling kelompok dilakukan antara 2-8 konseli dengan durasi pertemuan antara 45-60 menit persesi. Jumlah sesi yang dilaksanakan tergantung pada tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang matang dari konselor pada masing-masing sesinya.
  • 35. Widi Tri Estuti, S.Pd. 26
  • 36. Bimbingan Konseling 27 c. Konsultasi Konsultasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling untuk dua fungsi yaitu: 1) Sebagai konsultan, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberi masukan, saran, berbagi akses bagi peserta
  • 37. Widi Tri Estuti, S.Pd. 28 didik yang berperan sebagai peer konselor, guru mata pelajaran, orangtua, pimpinan satuan pendidikan atau pihak lain yang berkepentingan untuk membangun pemahaman dan kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan dukungan terhadap penyelesaian masalah peserta didik/konseli. Contoh aktivitas memberikan konsultasi: melayani orangtua mendiskusikan pilihan lanjutan studi bagi putra/putrinya, melayani guru yang mengkonsultasikan perilaku salah satu peserta didiknya, melayani siswa yang mengkonsultasikan teman dengan masalah minat belajar rendah. 2) Sebagai konsulti, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan kebutuhan dukungan dalam memperlancar pelaksanaan program layanan Bimbingan dan Konseling kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, pimpinan satuan pendidikan, personal ahli/profesi lain yang memiliki kapasitas memberi masukan dalam membantu pengembangan potensi atau pengentasan masalah peserta didik. Contoh: konselor berkonsultasi kepada pimpinan sekolah untuk menyusun program, menetapkan lembaga yang akan bekerja sama dalam memberikan layanan psikotes untuk mendukung kebutuhan data pada layanan peminatan. d. Kolaborasi Kolaborasi adalah suatu kegiatan menjalin kerja sama antara profesional atau orang yang kompeten, terutama antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan profesional lain (guru mata pelajaran, psikolog) atau antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan orang atau lembaga lain yang kompeten (orang tua, lembaga industri) yang dapat memberikan sumbangan pemikiran, dukungan dan atau tenaga dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling secara efektif di SMK. Kolaborasi harus didasarkan atas kesetaraan, komitmen tentang perwujudan tujuan pendidikan, kesetaraan sebagai tenaga profesional yang dilakukan dengan komunikasi serta berbagi pemikiran secara terbuka, atau bekerja bersama-sama secara berkesinambungan. Dalam pelaksanaan kolaborasi, guru
  • 38. Bimbingan Konseling 29 bimbingan dan konseling atau konselor perlu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kolaborasi.
  • 39. Widi Tri Estuti, S.Pd. 30
  • 40. Bimbingan Konseling 31 e. Konferensi kasus Konferensi kasus adalah suatu pertemuan untuk memahami dan membahas suatu kasus secara komprehensif guna menemukan penyelesaian terbaik atas masalah yang dihadapi peserta didik/konseli berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan batuan yang diperlukan. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup (rahasia), setiap pembicaraan yang terjadi hanya untuk diketahui oleh para peserta konferensi. Secara umum konferensi kasus dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik yang mengalami permasalahan cukup berat dan membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak seperti wali kelas, orangtua, guru mata pelajaran, ketua program keahlian bahkan kepala sekolah. Konferensi kasus dilaksanakan setelah guru Bimbingan dan Konseling bersama dengan wali kelas melaksanakan pembimbingan dan pembinaan kepada peserta didik. Ketika pembinaan sudah berjalan dan peserta didik belum menunjukan perkembangan ataupun selama berjalannya pembimbingan ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan dengan berbagai pihak maka perlu dilaksanakan konferensi kasus. Sebelum melaksanakan konferensi kasus, guru Bimbingan dan konseling perlu menyiapkan data-data yang lengkap berkenaan dengan permasalahan peserta didik.
  • 41. Widi Tri Estuti, S.Pd. 32 f. Advokasi Advokasi adalah pendampingan kepada peserta didik/konseli yang mengalami perlakuan tidak mendidik, salah, diskriminatif, malpraktik, kekerasan, pelecehan, dan tindak kriminal dengan cara mempengaruhi cara berpikir, berperasaan dan bertindak untuk mendukung pencapaian perkembangan optimal peserta didik. g. Referral, rujukan atau alih tangan. Alih tangan kasus adalah suatu tindakan mengalihkan penanganan masalah peserta didik/konseli dari satu pihak kepada pihak lain yang lebih berwenang dan memiliki keahlian. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor melakukan alih tangan kasus kepihak lain karena keahlian dan kewenangannya baik di sekolah (guru mata pelajaran) maupun di luar sekolah (psikolog, dokter, psikiater). Sebaliknya guru Bimbingan dan Konseling atau
  • 42. Bimbingan Konseling 33 konselor menerima alih tangan kasus peserta didik dari wali kelas, guru mata pelajaran, dan pimpinan sekolah.
  • 43. Widi Tri Estuti, S.Pd. 34 Komponen Layanan Responsif dalam Bimbingan dan Konseling 3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karier. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
  • 44. Bimbingan Konseling 35 secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karier. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Kegiatan yang dapat dilaksanakan di antaranya adalah bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi dengan tema-tema seperti dibawah ini: a. Penyaluran peserta didik pada kegiatan ekstrakurikuler. b. Membantu peserta didik dalam membuat keputusan karier apakah akan berwirausaha, bekerja, dan atau kuliah. c. Penguatan motivasi dan bimbingan belajar bagi peserta didik/konseli yang ingin melanjutkan kuliah di PTN sejak kelas X d. Memilih hobi yang positif sesuai dengan minatnya. e. Pemantapan jurusan yang telah dipilih sehingga sukses hingga akhir kelulusan. 4) Dukungan Sistem Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan untuk mendukung dan meningkatkan; (a) staf bimbingan dalam melaksanakan layanan dasar, layanan responsif, dan layanan peminatan dan perencanaan individual, dan (b) staf personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan di sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas aktivitas manajemen yang menetapkan, memelihara, dan meningkatkan program Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan. Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan
  • 45. Widi Tri Estuti, S.Pd. 36 keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut: 1. Tindak lanjut asesmen Pada pembuatan program ataupun saat melaksanakan kegiatan layanan seringkali guru Bimbingan dan Konseling melakukan asesmen terhadap peserta didik. Asesmen yang telah dilaksanakan perlu diolah untuk mendapatkan hasil yakni berbagai kebutuhan yang dapat membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Berdasarkan hasil asesmen itulah maka perlu ada tindak lanjut dari guru Bimbingan dan Konseling, seperti melaksanakan hasil asesmen dalam bentuk layanan dasar, responsif ataupun peminatan dan perencanaan individual. Dengan demikian asesmen tidak sekadar disebar kepada peserta didik tapi juga memberikan dampak positif kepada mereka. 2. Kunjungan Rumah (home visit) Kunjungan rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam rangka melengkapi data, klarifikasi, konsultasi dan kolaborasi melalui pertemuan tatap muka dengan orangtua/wali peserta didik/konseli di tempat tinggal yang bersangkutan. Melalui kunjungan rumah guru Bimbingan dan Konseling bisa mendapatkan berbagai informasi seperti hubungan
  • 46. Bimbingan Konseling 37 antara peserta didik dengan orangtua, kondisi perekonomian, fasilitas belajar yang dimiliki serta berbagai kesulitan yang mungkin dialami ketika akan berangkat ke sekolah. 3. Penyusunan dan pelaporan program Bimbingan dan Konseling Pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling perlu disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga memudahkan guru Bimbingan dan Konseling dalam menjalankan layanan. Program yang sudah dibuat juga sebagai bukti otentik unjuk kerja guru Bimbingan dan Konseling kepada pihak lain. Dengan demikian pekerjaan guru Bimbingan dan Konseling memiliki dasar dan acuan yang dapat dipertanggungjawabkan 4. Evaluasi Bimbingan dan Konseling Setelah melaksanakan program Bimbingan dan Konseling maka guru bimbingan perlu melakukan evaluasi program. Melalui evaluasi ini maka ada gambaran mengenai layanan yang telah diberikan, apakah sudah sesuai kebutuhan peserta didik dalam artian peserta didik merasa puas atas layanan yang diberikan ataukah perlu ada peningkatan dan pembaharuan program menjadi lebih baik. 5. Pelaksanaan administrasi dan mekanisme Bimbingan dan Konseling Selama melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling diperlukan administrasi secara terstrukur dalam upaya himpunan data yang memudahkan dokumentasi. Berbagai pengadministrasian yang perlu dilakukan di antaranya adalah: 1) Penyusunan angket dan penyimpanan hasil asesmen secara baik 2) Penyusunan program Bimbingan dan Konseling 3) Pembuatan laporan kegiatan seperti catatan konseling, bimbingan/konseling kelompok, rekapitulasi kasus yang dihadapi, kegiatan konsultasi 4) Penyusunan laporan dan evaluasi Bimbingan dan Konseling 6. Kegiatan tambahan guru Bimbingan dan Konseling Secara umum guru Bimbingan dan Konseling akan merangkap jabatan selama menjalankan fungsinya di sekolah, seperti staf kesiswaan, wali kelas, pengurus BKK bahkan masuk dalam manajemen sekolah. ini merupakan tantangan bagi guru Bimbingan dan Konseling bagaimana jabatan lain yang diembannya menjadi pendorong untuk makin mengoptimalkan fungsi Bimbingan dan
  • 47. Widi Tri Estuti, S.Pd. 38 Konseling di sekolah sehingga dapat meningkatkan kolaborasi positif dengan setiap personil sekolah. 7. Pengembangan profesional Guru Bimbingan dan Konseling harus selalu meningkatkan kualitas diri sebagai pribadi dan juga secara profesional sehingga kinerja di sekolah makin berkembang. Berbagai upaya dalam pengembangan profesional yang dapat dilakukan di antaranya: 1) Meningkatkan pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan Konseling 2) Aktif dalam organisasi profesi (MGBK, ABKIN, IBKS) 3) Aktif dalam kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop (lokakarya) 4) Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi F. BIDANG LAYANAN Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Terkait dengan pengembangan aspek-aspek perkembangan peserta didik, program Bimbingan dan Konseling mencakup empat bidang, yaitu: 1. Bimbingan dan Konseling Belajar. Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Tema-tema yang bisa diberikan di antaranya:  pengembangan kecakapan belajar yang efektif,  penguatan motivasi belajar,  pengembangan sikap belajar sepanjang hayat (life long learning),  pengembangan kebiasaan belajar yang positif,
  • 48. Bimbingan Konseling 39  pengembangan kecakapan mengatasi masalah belajar. 2. Bimbingan dan Konseling Pribadi Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Tema-tema yang bisa diberikan di antaranya:  pengembangan kesadaran beragama;  pengembangan pemahaman potensi diri, dan kemampuan mengaktualisasikannya;  pengembangan sikap positif atau respek terhadap diri sendiri;  pengembangan sikap optimis (positive thinking);  pengembangan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, dan kritis;  pengembangan kemampuan mengelola gaya hidup yang sehat;  pengembangan kemampuan mengelola stress. 3. Bimbingan dan Konseling Sosial. Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya. Tema-tema yang bisa diberikan di antaranya:  pengembangan sikap-sikap positif (empati, altruis, toleran, peduli dan kerjasama atau gotong royong);  pengembangan kemampuan berinteraksi sosial secara positif dan konstruktif dengan orang lain (orangtua, pimpinan sekolah, guru, teman, dan staf sekolah).  Pengembangan kemampuan menyelesaikan konflik secara positif.
  • 49. Widi Tri Estuti, S.Pd. 40 4. Bimbingan dan Konseling Karier Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Tema-tema yang bisa diberikan di antaranya:  Pengenalan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan jurusan yang dipilihnya;  Pengenalan bidang pekerjaan sesuai dengan jurusan yang dipilihnya;  Penguatan softskill yang mendukung pekerjaan sesuai dengan jurusan yang dipilihnya;  Penguatan mental berwirausaha. Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan layanan yang diupayakan untuk memberikan pemahaman diri kepada peserta didik sehingga mereka bisa mencapai tugas perkembangan secara optimal. Pada perjalanannya, layanan Bimbingan dan Konseling perlu mengikuti perkembangan teknologi informasi, tidak hanya untuk memudahkan pekerjaan administrasi guru Bimbingan dan Konseling tapi juga sebagai usaha memberikan layanan yang terbaik dan terbaru kepada peserta didik. Selain itu, layanan Bimbingan dan Konseling berbasis teknologi informasi menjadi salah satu solusi bagi guru yang tidak memiliki jadwal klasikal terstruktur di kelas. Dengan demikiam, guru Bimbingan dan Konseling dapat tetap memberikan layanan yang bermanfaat bagi peserta didik. Berbagai kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling berbasis teknologi informasi di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Asesmen kebutuhan Sebelum merancang program layanan Bimbingan dan Konseling tentunya dilaksanakan asesmen kebutuhan kepada peserta didik. Asesmen ini merupakan salah satu kegiatan administrasi yang
  • 50. Bimbingan Konseling 41 cukup merepotkan karena biasanya berhubungan dengan banyak peserta didik dan proses penginputan data yang memakan waktu. Melalui teknologi proses ini menjadi lebih cepat dan dapat menghasilkan data yang dibutuhkan dengan lebih terstruktur. Asesmen yang dibuat oleh guru BK seperti DCM (Daftar Cek Masalah), AUM (Alat Ungkap Masalah) ataupun berbagai angket yang dibuat oleh guru Bimbingan dan Konseling menjadi lebih mudah dengan bantuan google formulir ataupun formulir Zoho. Adanya bantuan teknologi tersebut juga dapat membantu guru Bimbingan dan Konseling dalam membuat kesimpulan dan juga persentase dari berbagai program yang telah dilaksanakan. 2. Instagram Bimbingan dan Konseling Melalui media sosial kita dapat lebih fleksibel memberikan layanan informasi kepada peserta didik karena tidak dibatasi oleh waktu dan bisa diakses oleh mereka kapan saja. Selain itu, saat ini banyak waktu remaja didominasi dengan mengakses media sosialnya di waktu luang. Oleh karena itu, kita sebagai guru Bimbingan dan Konseling perlu mengambil peluang tersebut dengan mencoba menarik perhatian mereka kepada media sosial yang banyak mereka perhatikan. Instagram menjadi salah satu media sosial favorit karena mudah digunakan, dapat menampilkan aktivitas teman bahkan artis favoritnya dan tentunya dapat menunjukan eksistensi mereka di dunia maya. Untuk itu, guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat akun khusus untuk membuat berbagai layanan berbasis media Instagram. Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan melalui media sosial ini adalah: a) Layanan informasi di beranda Instagram Guru Bimbingan dan Konseling bisa menampilkan berbagai informasi melalui beranda Instagram. Berbagai informasi bisa berupa jadwal layanan konseling, pengumuman lomba di sekolah, prestasi yang dimiliki sekolah, pengumaman peserta didik yang mendapatkan beasiswa ataupun kalimat motivasi. Setelah membuat berbagai informasi, guru Bimbingan dan Konseling bisa mengirimkan link/alamatnya kepada grup kelas sehingga informasi yang sudah diunggah bisa dinikmati oleh peserta didik.
  • 51. Widi Tri Estuti, S.Pd. 42 b) Layanan informasi pada pembaharuan status Remaja senang untuk melihat kabar dari teman yang ada di lingkaran media sosialnya. Untuk itu, kita juga perlu menunjukan eksistensi layanan bimbinan konseling dengan terus memperbaharui status akun yang ada. Bentuk pembaharuan status tidak selalu berbentuk materi, bisa saja berupa link informasi dari akun lain, berita terkini yang sedang viral, ataupun berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang dapat menarik minat peserta didik. c) Talkshow berbasis siaran langsung Salah satu fitur yang dimiliki oleh Instagram adalah siaran langsung. Fitur ini bisa digunakan untuk melakukan layanan informasi seperti talkshow dengan berbagai materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sebelum melakukan kegiatan, guru Bimbingan dan Konseling bisa membuat poster online yang berisi tema dan jadwal kegiatan dan disebarkan melalui grup kelas. Kita juga bisa meminta bantuan pengurus osis untuk menjadi pendamping kita dalam melaksanakan kegiatan. Berbagai tema yang bisa diangkat di antaranya:  Kisah sukses alumni (guru Bimbingan dan Konseling bisa mengundang alumni sebagai pembicara)  Pilihan karier setelah lulus SMK  Self Love  Kiat sukses wirausaha muda berdamai dengan orangtua 3. Channel Youtube Youtube menjadi salah satu media sosial yang merajai aktivitas waktu luang peserta didik. Semakin hari banyak peserta didik kita yang bercita-cita menjadi youtuber karena adanya popularitas dan juga iming-iming rupiah yang cukup banyak. Guru Bimbingan dan Konseling juga dapat menggunakan media sosial ini untuk menampilkan berbagai video yang memiliki durasi cukup panjang. Guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat chanel Youtube secara personal dengan nama akun Bimbingan dan Konseling di sekolahnya. Melalui media sosial ini, guru Bimbingan dan Konseling juga dapat mendokumentasikan media belajar yang dimiliki sehingga dapat digunakan berkali-kali pada kelas yang berbeda.
  • 52. Bimbingan Konseling 43 4. Website Bimbingan dan Konseling Website menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk membuat layanan Bimbingan dan Konseling terstruktur secara online. Saat ini sudah banyak ditemui banyak penyedia website secara gratis dan tutorialnya banyak ditemui di mesin pencari online. Berbagai informasi mengenai layanan Bimbingan dan Konseling, bentuk layanan yang diberikan kepada peserta didik hingga materi layanan bisa dituangkan dalam website. 5. Papan bimbingan berbasis padlet Salah satu layanan berbasis teknologi yang cukup mudah digunakan adalah padlet. Media ini memungkinkan kita untuk mengetik, merekam suara, tambahkan hyperlink, menambahkan foto, menambahkan dokumen dengan tampilan yang bisa kita atur sesuai kebutuhan. 6. Bimbingan dan Konseling kelompok berbasis Google Meet/Zoom Adanya pandemi yang melanda dunia ini menyadarkan kita akan pentingnya komunikasi dan juga teknologi informasi. Hal ini tentunya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh guru Bimbingan dan Konseling. Selama belum melaksanakan tatap muka, layanan Bimbingan dan Konseling kelompok bisa diupayakan melalui google meet ataupun aplikasi zoom. Kedepannya, aplikasi ini sangat memungkinkan digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk melakukan tatap muka secara virtual dengan orangtua peserta didik yang terkendala datang ke sekolah. 7. Konseling individu berbasis video call Konseling individual menjadi salah satu layanan yang penting bagi peserta didik. Selama pandemi, konseling berbasis video call menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan guru Bimbingan dan Konseling untuk memahami permasalahan peserta didik. tidak menutup kemungkinan, layanan berbasis teknologi ini akan dilakukan ketika peserta didik mengalami permasalahan untuk bertemu langsung dengan guru Bimbingan dan Konseling. G. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN) Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang menguraikan tindakan-tindakan yang
  • 53. Widi Tri Estuti, S.Pd. 44 diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu: (a) Bidang layanan Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling. (b) Tujuan Layanan Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa. (c) Komponen layanan Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan sistem. (d) Strategi layanan Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan. (e) Kelas Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling. (f) Materi, Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan. (g) Metode Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan. (h) Alat/media, Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja dan sebagainya. (i) Evaluasi, Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan layanan. (j) Ekuivalensi, Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada
  • 54. Bimbingan Konseling 45 Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
  • 55. Widi Tri Estuti, S.Pd. 46 RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIDA NG LAYA NAN TU JUA N LAY ANA N KOMPONE N LAYANAN STRAT EGI LAYAN AN KEL AS MATERI METOD E MEDIA EVALUA SI EKUIVAL ENSI PRIBA DI Peserta didik/konse li mampu meningkatk an ibadah kepada Tuhan YME Dasar Bimbi ngan Klasi kal X Stop Mengeluh, Selalu Bersyukur Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit Peserta didik/kons eli mampu menerapka n pola hidup bersih dan sehat Dasar Bimbi ngan Klasi kal X Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 56. Bimbingan Konseling 47 Peserta didik/kons eli dapat menjelaska n hikmah di balik belajar daring Dasar Bimbi ngan Klasi kal X Hikmah Dibalik Belajar Daring Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit Peserta didik/kons eli mampu menganalisi s Beberapa kegiatan yang efektif dalam mengisi waktu luang Dasar Bimbi ngan Klasi kal X Mengisi Waktu Luang Dengan Kegiatan Positif Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit Peserta didik dapat menganal isis Dasar Bimbi ngan Klasi kal X Tetap Bahagia Di Tengah Pandemi Covid-19 Darin g Slid e Pow er Poi Proses dan Hasil 30 Menit
  • 57. Widi Tri Estuti, S.Pd. 48 berbagai macam kegiatan yang bermanfa at bagi kebahagi aan diri nt Peserta didik dapat merumus kan sebab munculny a bullying dan dampak negatif bullying Dasar Bimbinga n Klasikal X Stop Bullying Cyber Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 58. Bimbingan Konseling 49 BIDANG LAYANA N TUJUAN LAYANAN KOMP ONEN LAYAN AN STRATEG I LAYANAN KEL AS MATERI MET ODE ME DIA EVAL UASI EKUIVALE NSI BELAJA R Peserta didik/kons eli mampu meningkat kan semangat belajar dari rumah Dasar Bimbinga n Klasikal X Meningkat kan semangat belajar dari rumah Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit Peserta didik/kons eli mampu mengatasi kejenuhan dalam belajar Dasar Bimbinga n Klasikal X Strategi Belajar Baru Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 59. Widi Tri Estuti, S.Pd. 50 Peserta didik/kons eli mampu meningkat kan efektifitas belajar menyenan gkan dari rumah Dasar Bimbinga n Klasikal X Tips belajar asyik dan menyenan gkan Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit Peserta didik dapat memahami keefektifan belajar online Dasar Bimbinga n Klasikal X Menyikapi Belajar Online di Era Pandemi Darin g Vid eo Proses dan Hasil 30 Menit SOSIAL Peserta didik/kons eli mampu mengguna kan media Dasar Bimbinga n Klasikal X Medsosmu , Harimaum u Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 60. Bimbingan Konseling 51 sosial dengan bijak Peserta didik/kons eli mampu memprakti kan komunika si yang baik dengan guru Dasar Klasikal X Etika Menghubu ngi Guru Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit Peserta didik/kons eli mampu memperer at persahaba tan dengan memperha Dasar Klasikal X Etika Bergaul Dengan Teman Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 61. Widi Tri Estuti, S.Pd. 52 tikan norma yang berlaku Peserta didik/kons eli dapat menentuk an cara penyesuai an diri Dasar Klasikal X Penyesuai an Diri Di Sekolah Baru Pada Masa Pandemi Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit KARIER Peserta didik/kons eli mampu memahami dan mengambil keputusan untuk meraih kesuksesa n Dasar Bimbinga n Klasikal X Raih Suksesmu , Atasi Gagalmu Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 62. Bimbingan Konseling 53 Peserta didik/kons eli mampu merencana kan karier setelah lulus SMK Dasar Bimbinga n Klasikal X Tangkap Peluangm u, Raih Kariermu Darin g Slid e Pow er Poi nt Proses dan Hasil 30 Menit
  • 63. Widi Tri Estuti, S.Pd. 54 H. RENCANA EVALUASI PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT 1. EVALUASI Evaluasi Bimbingan dan Konseling merupakan proses pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan program Bimbingan dan Konseling berdasar pada ukuran (standar) tertentu. Aktivitas evaluasi terdiri atas menentukan standar efisiensi dan keefektifan program Bimbingan dan Konseling, mengumpulkan data dan menganalisis data pelaksanaan dan hasil program, menginterpretasi melalui membandingkan temuan dengan standar yang telah direncanakan, membuat simpulan dan rekomendasi. Tujuan evaluasi Bimbingan dan Konseling adalah untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling dan mengetahui tingkat ketercapaian tujuan program Bimbingan dan Konseling yang telah ditetapkan yang hasilnya berupa keputusan apakah suatu program dilanjutkan, direvisi sebelum dilanjutkan, atau dihentikan. Dalam evaluasi program Bimbingan dan Konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. 1. Evaluasi proses Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Dalam evaluasi ini, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor juga membandingkan keberhasilan pelaksanaan program dengan standar- standar program yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Evaluasi hasil Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan Bimbingan dan Konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling ditujukan pada hasil yang dicapai oleh peserta didik/konseli yang
  • 64. Bimbingan Konseling 55 menjalani pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pencapaian ini diorientasikan pada tingkat pengentasan masalah dan perkembangan aspek-aspek kepribadian peserta didik/konseli, oleh karena itu fokus penilaian dapat diarahkan pada berkembangnya: a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah yang dibahas. b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau materi/topik/masalah yang dibahas. c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengentasan masalah. 2. PELAPORAN Laporan ini disusun berdasarkan periodisasi kalender akademik, yaitu laporan semesteran dan tahunan. Tujuan yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling ini secara umum adalah: a. Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan keunggulan, serta capaian akhir program Bimbingan dan Konseling kepada seluruh pihak yang terlibat dan berkepentingan. b. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat dan berkepentingan terhadap program Bimbingan dan Konseling dalam rangka modifikasi dan pengembangan. c. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program Bimbingan dan Konseling yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program yang efektif, efisien, dan berkualitas. Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yaitu: a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu. Langkah-langkah dalam penyusunan laporan:
  • 65. Widi Tri Estuti, S.Pd. 56 a. Tahap persiapan b. Pengumpulan dan penyajian data c. Penulisan laporan d. Sistematika laporan 3. TINDAK LANJUT Tindak lanjut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, yang realisasinya dapat berupa pengembangan atau perbaikan program. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, guru Bimbingan dan Konseling dapat memiliki gambaran mengenai program yang telah dilaksanakan. Bila hasil evaluasinya menunjukkan program telah dilaksanakan dengan baik, maka dapat dilakukan pengembangan program baik, secara media, materi yang akan diberikan ataupun teknik pemberian layanan. Jika hasil evaluasi terdapat hal-hal yang kurang dari program yang telah dilaksanakan maka tim Bimbingan dan Konseling dapat melakukan perbaikan pada poin/bagian program yang memiliki penilaian kurang positif. I. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling. Sedangkan sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi: a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu: 1) Angket Kebutuhan Peserta Didik/Aplikasi AKPD 2) Sosiometri 3) Alat Ungkap Pemahaman Diri 4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMK
  • 66. Bimbingan Konseling 57 5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL 6) Inventori Tugas Perkembangan 7) _______________________ 8) _______________________ 9) Catatan Anekdot b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu: 1) Cummulative Record 2) Basis Data Prestasi Akademik 3) Daftar Peserta Didik Asuh c. Kelengkapan penunjang teknis, yaitu: 1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik 2) Paket bimbingan meliputi: Paket Materi Klasikal 3) Alat bantu bimbingan meliputi: Buku Saku, Poster d. Perlengkapan administrasi, yaitu: 1) Alat tulis 2) Format rencana kegiatan 3) Blanko laporan kegiatan Sedangkan prasarana penunjang layanan: Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas: ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi.
  • 67. Widi Tri Estuti, S.Pd. 58 PROGRAM SEMESTER PROGRAM SEMESTER GANJIL-GENAP BIMBINGAN DAN KONSELING SMK MA'ARIF NU 1 AJIBARANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022 N o . Jenis Kegiatan/Lay anan Bidang Bimbingan Fung si BK Tujuan Sas ara n Wa ktu P S B K A . PERSIAPAN 1 Pembagian tugas guru bimbingan dan konseling/k onselor Tercapainya efektivitas layanan bimbingan dan konseling X Juli 2 Assesmen kebutuhan (Angket Masalah Siswa) Terungkapn ya kebutuhan peserta didik/konse li X Juli 3 Menyusun program bimbingan dan konseling Layanan bimbingan dan konseling lebih terarah dan tetap sasaran X Juli 4 Konsultasi program bimbingan dan konseling Mendapat dukungan dari Kepala dan Komite Sekolah X Juli 5 Pengadaan sarana / Terpenuhin ya X Juli
  • 68. Bimbingan Konseling 59 prasarana BK kebutuhan sarana yang menunjang keberhasila n layanan BK B . LAYANAN BK 1 . LAYANAN DASAR a. Bimbingan Klasikal Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat V Pema hama n Peserta didik/konse li menciptaka n perilaku pola hidup bersih dan sehat X Ags t Hikmah Di balik Pandemi Covid 19 V Pema hama n Peserta didik/konse li mampu menjelaska n hikmah di balik pandemi Covid-19 X Sep t Mengisi Waktu Luang Dengan Kegiatan Positif V Pema hama n Peserta didik/konse li mampu menganalisi s beberapa kegiatan yang efektif dalam mengisi waktu luang X Okt
  • 69. Widi Tri Estuti, S.Pd. 60 Tetap Bahagia di Tengah Pandemi V Pema hama n Peserta didik/konse li dapat menganalisi s berbagai macam kegiatan yang bermanfaat bagi kebahagiaa n diri X Nov Stop Mengeluh, Selalu Bersyukur V Pema hama n Peserta didik/konse li dapat dapat memahami sebab- sebab kurang bersyukur X Des Semang at Belajar Dari Rumah V Pema hama n Peserta didik/konse li dapat mengenal dan memahami tipe-tipe kepribadian manusia serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang matang X Jan Mengata si Kejenuhan Dalam Belajar V Pema hama n dan Pence gahan Peserta didik/konse li mampu mengatasi kejenuhan belajar X Feb
  • 70. Bimbingan Konseling 61 Motivasi Berprestasi V Pema hama n Peserta didik/konse li dapat mendesain cara menumbuh kan motivasi X Mar Menggu nakan Medsos Dengan Bijak (Medsosmu, Harimaumu) V Pema hama n dan Pence gahan Peserta didik/konse li dapat mengklasifi kasi perilaku bijak dalam penggunaan media sosial X Apr il Etika Berkomunik asi Dengan Guru V Pema hama n Peserta didik/konse li dapat mempraktik an komunikasi yang baik dengan guru lewat media sosial X Mei Etika Bergaul Dengan Teman Sebaya V Pema hama n Peserta didik/konse li mampu mengimple mentasikan Etika Bergaul dengan Teman Sebaya X Jun Penyesu aian diri remaja di sekolah baru V Pema hama n Peserta didik/konse li mampu menentuka n cara penyesuaia X Agt
  • 71. Widi Tri Estuti, S.Pd. 62 n diri di sekolah Raih Suksesmu Atasi Gagalmu V Pema hama n Peserta didik/konse li dapat memiliki pemahaman dan mengambil keputusan untuk meraih sukses X Sep t Perenca naan Karier V Peserta didik/konse li dapatmema hami alternatif karier sebagai bekal perencanaa n karier X Des b. Bimb.Kelas besar Ins d c. Bimbingan Kelompok Ins d d. Papan Bimbingan Tips dan Trik Sukses dalam Pengembang an diri V V V V Pema hama n dan pence gahan Peserta didik/konse li memperoleh informasi melalui media tulis X Ins d
  • 72. Bimbingan Konseling 63 e. Pengemban gan Media BK V V V V Pema hama n Peserta didik/konse li memperoleh informasi yang bermanfaat bagi dirinya X Ins d f. Leafleat V V V V Pema hama n Peserta didik/konse li memperoleh informasi melalui media sosial X Ins d 2 . LAYANAN RESPONSI F 1. Konseling Individual Penge ntasa n Terbantu nya peserta didik dalam mengatasi hambatan/ memecahka n masalah yang dialaminya X Jul - Jun 2. Konseling Kelompok Penge ntasa n Terbantu nya memecahka n masalah peserta didik melalui kelompok X Jul - Jun 3. Konsultasi Pema hama n dan penge ntasa n Terbantu nya memberika n informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik X Jul - Jun
  • 73. Widi Tri Estuti, S.Pd. 64 4. Konferensi Kasus Penge ntasa n Diperoleh nya kesepakata n bersama mengenai masalah peserta didik X Jul - Jun 5. Advokasi Penge ntasa n Terentask annya masalah konseli yang terkait dengan pihak lain agar hak- hak konseli tetap terlindungi X Jul - Jun 6. Konseling elektronik Penge ntasa n Terseleng garanya layanan Bimbingan dan Konseling yang lebih efektif X Jul - Jun 7. Kotak masalah Pema hama n dan penge ntasa n Tertampu ngnya masalah peserta didik/konse li yang introvert X Jul - Jun 3 . PEMINATA N DAN Pema hama n dan penge ntasa n Terentask annya masalah konseli yang terkait dengan pemilihan jurusan dan rencana X Jul - Jun PERENCA AN INVIDIVUA L
  • 74. Bimbingan Konseling 65 karier masa depan 4 . DUKUNGA N SISTEM a. Melaksanak an dan menindakla njuti assesmen Pengump ulan data dan kebutuhan peserta didik b. Kunjungan rumah Mengetah ui langsung kondisi peserta didik di lingkungan rumah c. Menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling Pertanggu ngjawaban kinerja kepada kepala sekolah d. Membuat evaluasi Penilaian ketercapaia n program layanan bimbingan dan konseling e. Melaksanak an administrasi bimbingan dan konsleing Bukti fisik pelaksanaa n bimbingan dan konseling f. Pengembang an Pengemba ngan diri / profesi
  • 75. Widi Tri Estuti, S.Pd. 66 keprofesian konselor
  • 76. Bimbingan Konseling 67 Bidang layanan Pribadi RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK Komponen Layanan Layanan Dasar Aspek: Landasan Perilaku Etis Capaian Layanan: Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. Materi/Tema: Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI a) Mulai Diri: Siswa menyampaikan pemahaman awal terkait dengan materi layanan (apersepsi) b) Eksplorasi Konsep: Peserta didik mencermati PPT tersebut c) Ruang Kolaborasi: Siswa berdiskusi tentang Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat d) Demontrasi Konstektual:  Masing-masing siswa menuliskan hasil diskusi pada kertas  Perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya  Masing-masing menuliskan bagaimana cara menjaga lingkungan dan menciptakan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam menjaga perilaku sehat Tujuan Layanan: 1. Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian pola hidup bersih dan sehat 2. Peserta didik dapat membentuk perilaku pola hidup bersih dan sehat 3. Peserta didik dapat menciptakan perilaku pola hidup bersih dan sehat
  • 77. Widi Tri Estuti, S.Pd. 68 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 78. Bimbingan Konseling 69 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Pribadi Aspek: Landasan Perilaku Etis Capaian Layanan: Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. Materi/Tema: Hikmah di Balik Pandemi Covid-19 Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI  Menampilkan materi dalam bentuk video dalam group Wa atau Google Classroom  PD membuka link dan menyaksikan video sesuai waktu yang ditentukan  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi dalam tayangan video  PD yang kurang faham akan diberi kesempatan bertanya dengan cara memunculkan emoji tangan  Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungannya dengan materi layanan  Memberi kesempatan kepada 2-3 anak untuk berkomentar dengan microphone whatsApp dan dikirim di group PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam memahami hikmah dibalik pandemi Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi pola perilaku saat adanya pandemi Covid-19 2. Menjelaskan hikmah di balik pandemi Covid-19 3. Mengklasifikasi berbagai macam perilaku baru saat pandemi 4. Menganalisis perilaku-perilaku yang dapat dijadikan acuan untuk mencegah tertularnya virus Corona
  • 79. Widi Tri Estuti, S.Pd. 70 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 80. Bimbingan Konseling 71 KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Pribadi Aspek: Landasan Perilaku Etis Capaian Layanan: Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. Materi/Tema: Mengisi Waktu Luang Dengan Kegiatan Positif Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT https://bit.ly/3kbW7Wa di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom  Peserta didik yang kurang paham akan diberi kesempatan bertanya  Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungan dengan materi layanan  Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan atau refleksi diri PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam mengisi waktu luang dengan kegiatan positif Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi Berbagai macam kegiatan yang positif di waktu luang 2. Menjelaskan apa saja yang termasuk kegiatan yang positif 3. Mengklasifikasi berbagai macam kegiatan positif 4. Menganalisis beberapa kegiatan yang efektif dalam mengisi waktu luang
  • 81. Widi Tri Estuti, S.Pd. 72 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan. Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form.
  • 82. Bimbingan Konseling 73 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Pribadi Aspek: Landasan Perilaku Etis Capaian Layanan: Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. Materi/Tema: Tetap Bahagia di Tengah Pandemi Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT https://bit.ly/3mkZRXi di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom  Peserta didik yang kurang paham akan diberi kesempatan bertanya  Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungan dengan materi layanan  Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan atau refleksi diri PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam mengisi waktu luang dengan kegiatan positif Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan di tengah pandemi Covid-19 2. Menjelaskan kriteria kegiatan yang bisa membuat hati bahagia 3. Mengklasifikasi kegiatan yang bermanfaat di tengah pandemi Covid-19 4. Menganalisis berbagai macam kegiatan yang bermanfaat bagi kebahagiaan diri
  • 83. Widi Tri Estuti, S.Pd. 74 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 84. Bimbingan Konseling 75 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Pribadi Aspek: Landasan Perilaku Religius Capaian Layanan: Menerapkan pengetahuan keberagamaan atas dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan perilaku Materi/Tema: Stop Mengeluh, Selalu Bersyukur Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT atau video youtube di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom  Peserta didik yang kurang paham akan diberi kesempatan bertanya  Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungan dengan materi layanan  Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan atau refleksi diri PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam menyampaikan rasa syukur Tujuan Layanan: 1. Peserta Didik dapat memahami menfaat bersyukur 2. Peserta didik dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur 3. Peserta didik dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
  • 85. Widi Tri Estuti, S.Pd. 76 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan. Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form.
  • 86. Bimbingan Konseling 77 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Aspek: Kematangan Emosi Capaian Layanan: Mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik sehari hari. Materi/Tema: Semangat Belajar Dari Rumah Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT atau video youtube di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom  Peserta didik yang kurang paham akan diberi kesempatan bertanya  Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungan dengan materi layanan  Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan atau refleksi diri PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam menyampaikan rasa semangat belajar dari rumah Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi berbagai macam kegiatan belajar dari rumah 2. Menjelaskan kriteria semangat dalam belajar 3. Mengklasifikasi perilaku belajar aktif yang dilakukan daari rumah 4. Menganalisis keberhasilan siswa dengan belajar dari rumah
  • 87. Widi Tri Estuti, S.Pd. 78 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 88. Bimbingan Konseling 79 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Belajar Aspek: Kematangan Emosi Capaian Layanan: Mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik sehari hari. Materi/Tema: Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar Metode: Daring Waktu : 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT atau video youtube di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom  Peserta didik yang kurang paham akan diberi kesempatan bertanya  Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungan dengan materi layanan  Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan atau refleksi diri PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam mengatasi kejenuhan dalam belajar Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi Berbagai macam penyebab kejenuhan dalam belajar 2. Menjelaskan bagaimana cara mengatasi kejenuhan dalam belajar 3. Mengklasifikasi berbagai macam perilaku yang menunjukkan sikap jenuh dalam belajar 4. Menganalisis teknik yang sesuai untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar
  • 89. Widi Tri Estuti, S.Pd. 80 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp Group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 90. Bimbingan Konseling 81 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Belajar Aspek: Kematangan Intelektual Capaian Layanan : Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar Materi/Tema: Motivasi Berprestasi Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan  Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT atau video youtube di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom dengan rasa ingin tahu  Peserta didik mendiskusikan cara- cara menumbuhkan motivasi (berpikir kritis)  Peserta didik diminta mempertimbangkan hal-hal yang dapat mndukung dirinya supaya dapat menumbuhkan motivasi berprestasi  Secara mandiri peserta didik merancang cara memotivasi diri untuk mencapai prestasi PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam memotivasi diri untuk mencapai prestasi belajar Tujuan Layanan: 1. Konseli dapat menjelaskan motivasi berprestasi 2. Konseli dapat menelaah pengaruh motivasi 3. Konseli dapat mengualifikasikan jenis tingkatan motivasi 4. Konseli dapat mendesain cara menumbuhkan motivasi
  • 91. Widi Tri Estuti, S.Pd. 82 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 92. Bimbingan Konseling 83 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Sosial Aspek: Landasan Perilaku Etis Capaian Layanan: Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari. Materi/Tema: Menggunakan Medsos Dengan Bijak (Medsosmu, Harimaumu) Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT atau video youtube di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom dengan rasa ingin tahu  Peserta didik mendiskusikan macam perilaku yang menyimpang di media sosial (berpikir kritis)  Peserta didik diminta Menjelaskan cara penggunaan media sosial dengan bijak  Secara mandiri peserta didik menganilisis kegiatan yang dikategorikan positif dalam bermedia sosial PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam memotivasi diri untuk mencapai prestasi belajar Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi berbagai macam perilaku yang menyimpang dalam bermedia sosial 2. Menjelaskan cara penggunaan media sosial dengan bijak 3. Mengklasifikasi perilaku bijak dalam penggunaan media social 4. Menganalisis kegiatan yang dikategorikan positif dalam penggunaan media sosial
  • 93. Widi Tri Estuti, S.Pd. 84 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form
  • 94. Bimbingan Konseling 85 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Komponen Layanan Layanan Dasar Bidang Layanan Sosial Aspek: Kesadaran Tanggung Jawab Sosial Capaian Layanan: Berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban Materi/Tema: Etika Berkomunikasi Dengan Guru Metode: Daring Waktu: 1 x 30 menit Kelas/Fase: X/E Media: HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di Google Classroom, Medsos WhatsApp KEGIATAN PENDAHULUAN  Membuka dengan salam dan berdoa di grup whatsApp kelas  Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam grup  Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi KEGIATAN INTI  Menampilkan materi PPT atau video youtube di google classroom  Peserta didik mencermati PPT tersebut  Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi di google classroom dengan rasa ingin tahu  Peserta didik mendiskusikan etika yang baik dalam berkomunikasi (berpikir kritis)  Peserta didik diminta menyusun komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan guru  Secara mandiri peserta didik Mempraktikan komunikasi yang baik dengan guru lewat media sosial sosial PENUTUP a. Elaborasi Pemahaman: Menyimpulkan materi layanan b. Refleksi Terbimbing: Merefleksi kegiatan layanan dan memberi penguatan c. Koneksi antar materi: Siswa menjawab evaluasi hasil d. Menutup kegiatan layanan dengan berdoa dan salam e. Aksi Nyata: Siswa menyampaikan tindak lanjut dalam memotivasi diri untuk mencapai prestasi belajar Tujuan Layanan: 1. Mengidentifikasi etika yang baik dalam berkomunikasi 2. Menyusun komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan guru 3. Mempraktikan komunikasi yang baik dengan guru lewat media sosial
  • 95. Widi Tri Estuti, S.Pd. 86 EVALUASI Proses: Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan Hasil: Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan melalui Google Form