Modul ini membahas tentang capaian layanan bimbingan konseling untuk peserta didik kelas X yang mencakup aspek-aspek kehidupan religius, perilaku etis, kematangan emosi, kematangan intelektual, tanggung jawab, kesadaran gender, pengembangan pribadi, perilaku kewirausahaan, wawasan karier, hubungan sosial, dan kesiapan pernikahan. Modul ini juga menjelaskan rumusan tujuan layanan yang ingin dicapai
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
modul ajar bk.pdf
1. Modul Ajar SMK
BIMBINGANKONSELING
KELAS
X
Widi Tri Estuti, S.Pd.
Referensi
Karangklesem Purwokerto Selatan
www.rumahkreatifwadaskelir.com
penerbitrumahkreatifwadaskelir
wadaskelirpublisher@yahoo.com
0895379041613
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Jl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 Karangklesem
Layanan sms : 0895379041613
Email : wadaskelirpublisher@yahoo.com
Modul Ajar SMK
BIMBINGANKONSELING
BIMBINGAN
KONSELING
Widi
Tri
Estuti,
S.Pd.
SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini
sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul-
betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard
skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK
“AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi
peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK
Hebat”.
Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA
memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum,
sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih
berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat
ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini
harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu
internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga
dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi.
Ketua Umum Pengurus
YPP Ma'arif NU Ajibarang
Drs. H. Rohim, M.Pd.
ISBN 978-623-6308-08-0
4. Bimbingan Konseling
iii
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat pada
kita semua. Khususnya nikmat sehat yang seringkali kita
lupakan.
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan
yang didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah
berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas,
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan senantiasa
mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh masyarakat.
Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa, secara
perlahan telah berkembang menjadi sekolah yang bermutu dan
mampu mewarnai dunia pendidikan.
Pada tahun 2019, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang diberi
kepercayaan oleh Kemendikbud mendapatkan fasilitas
bantuan SMK Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020,
kembali dipercaya mendapatkan fasilitasi bantuan SMK CoE
(center of excelence). Dan pada tahun 2021 masih dipercaya
dengan mendapatkan fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat
keunggulan).
Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan
sebuah proses yang menuntut sekolah untuk melakukan
perubahan di semua lini. Baik kurikulum, SDM, sarpras
maupun pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu sisi, SDM
guru harus melakukan perubahan-perubahan.
Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu
poin yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan
diterbitkanya buku ini, guru diharapkan mampu
menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara terstruktur.
Sehingga mampu untuk menularkan kepada para siswa.
Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak
kekurangan dari berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk
5. Widi Tri Estuti, S.Pd.
iv
kemajuan pada penyusunan buku berikutnya, sangat kami
harapkan.
Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat
memberikan manfaat untuk dunia pendidikan.
Ajibarang, Desember 2021
Kepala Sekolah
SMK Ma’arif NU1 Ajibarang
Zaenudin, S.Pd., M.Si.
6. Bimbingan Konseling
v
Sekapur Sirih
Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi
Hurairah R.A “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu
dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah
yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani
ataupun orang Majusi.”
Hadis di atas memberikan arahan kepada kita bahwa
setiap anak tentunya memiliki fitrah (potensi) yang diberikan
Tuhan padanya. Kemudian kewajiban orang tuanyalah yang
nantinya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak
agar betul-betul menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat
bagi seluruh alam.
Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem,
maka lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam
membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
Peran orang tua di sekolah dalam hal ini adalah guru. Guru
sangat berperan penting atas pengondisian lingkungan yang
diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai
dengan fase perkembangannya.
Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan
dengan Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan
karakteristik, bakat, dan potensi yang dimiliki anak.
Kurikulum MERDEKA berusaha untuk mengarahkan
pendidikan agar terwujud lulusan-lulusan SMK yang
kompeten, mempunyai soft skill yang bagus, dan tentunya
hardskill yang mumpuni. Di mana titik tekan lulusan SMK
Pusat Keunggulan adalah “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU
APA”, bukan “INI IJAZAHKU”.
Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang bagus dan skenario
pembelajaran yang nantinya diharapkan siswa bisa sesuai
dengan harapan di atas. Maka dari itu, guru-guru SMK Ma’arif
NU 1 Ajibarang membuat MODUL AJAR sebagai pedoman
7. Widi Tri Estuti, S.Pd.
vi
dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Kurikulum
MERDEKA SMK PK.
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media,
metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara
sistematis dan menarik yang merupakan implementasi dari
alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian
pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
Disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan
tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka
panjang.
Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru-
guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan
dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk
bisa menjadi manusia pembelajar yang nantinya betul-betul
kompeten dan menjadi manusia yang bermanfaat.
Ajibarang, Desember 2021
Ketua Komite Pembelajaran
Isnandar. Z. F., S.Pd.
8. Bimbingan Konseling
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................. iii
SEKAPUR SIRIH ....................................................................v
DAFTAR ISI .........................................................................vii
CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING FASE E (KELAS
X) ......................................................................................... 1
RUMUSAN TUJUAN LAYANAN PESERTA DIDIK .................... 3
BIMBINGAN KONSELING...................................................... 3
PROGRAM TAHUNAN.......................................................... 18
PROGRAM SEMESTER ....................................................... 58
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK ............................. 67
SEMESTER GANJIL............................................................ 67
FORMAT ASESMENT BIODATA PESERTA DIDIK................. 95
FORMAT ASESMENT PERHATIAN ORANG TUA/WALI......... 98
FORMAT ASESMENT PEMINATAN KARIER ....................... 100
EVALUASI PROSES DAN HASIL........................................ 102
FORMAT PELAKSANAAN KONFERENSI KASUS................ 106
FORMAT PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU.............. 107
FORMAT PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK........... 109
FORMAT LAPORAN REFERAL........................................... 111
TENTANG PENULIS .......................................................... 133
10. Bimbingan Konseling
1
CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING FASE E (KELAS X)
Aspek Capaian Layanan
Landasan
Hidup
Religius
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku sehari hari.
Landasan Perilaku
Etis
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Kematangan Emosi
Mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara
bebas dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik
Kematangan
Intelektual
Mengembangkan ragam alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
Kesadaran
Tanggung
jawab
Berinteraksi secara harmonis dengan
orang lain sesuai hak dan kewajiban
Kesadaran Gender
Menunjukkan kolaborasi secara
harmonis dengan lain jenis
sesuai peran sosial.
Pengembangan
Pribadi
Berperilaku secara tepat sesuai dengan
kemampuan dan
keunikan diri dalam lingkungan sosial
yang lebih luas.
11. Widi Tri Estuti, S.Pd.
2
Perilaku
Kewirausahaan/
Kemandirian
Perilaku
Ekonomis
Membiasakan diri berperilaku hemat,
ulet, kompetitif dan kolaboratif untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan
Wawasan
Kesiapan
Karier
Melatih diri menerapkan budaya kerja
di lingkungan keluarga, sekolah dan
teman sebaya sebagai landasan
kesiapan karier antara bekerja,
melanjutkan studi atau berwirausaha.
Kematangan
Hubungan
dengan Teman
Sebaya
Menunjukkan jalinan persahabatan
dengan teman sebaya antar budaya
dengan memperhatikan norma-norma
dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
bersama
Mencapai
kematangan dan
kesiapan diri
untuk menikah
dan
berkeluarga
Mengeksplorasi norma-norma dan
kesiapan yang dibutuhkan dalam
pernikahan dan berkeluarga (agama,
fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu
pengetahuan)
12. Bimbingan Konseling
3
RUMUSAN TUJUAN LAYANAN PESERTA DIDIK
BIMBINGAN KONSELING
A. RASIONAL DAN KONTEKS
Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta
didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya.
Bidang
Layanan
Rumusan
Kebutuhan
Capaian Layanan
Tujuan Layanan
Pribadi Memiliki Pola
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Peserta didik dapat
menyimpulkan pengertian
pola hidup bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
membentuk perilaku pola
hidup bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
menciptakan perilaku pola
hidup bersih dan sehat
Memahami Hikmah
Di balik Pandemi
Covid 19
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
● Mengidentifikasi pola perilaku
saat adanya pandemi Covid-19
13. Widi Tri Estuti, S.Pd.
4
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Menjelaskan hikmah di balik
pandemi Covid-19
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku baru saat
pandemi
● Menganalisis perilaku-
perilaku yang dapat dijadikan
acuan untuk mencegah
tertularnya virus Corona
Memanfaatkan
Waktu Luang
Dengan Kegiatan
Positif
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengidentifikasi Berbagai
macam kegiatan yang positif
di waktu luang
● Menjelaskan apa saja yang
termasuk kegiatan yang positif
● Mengklasifikasi berbagai
macam kegitan positif
● Menganalisis beberapa
kegiatan yang efektif dalam
mengisi waktu luang
Memiliki Perasaan
Bahagia Di Tengah
Pandemi
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan di tengah
pandemi Covid-19
14. Bimbingan Konseling
5
● Menjelaskan kriteria kegiatan
yang bisa membuat hati
bahagia
● Mengklasifikasi kegiatan yang
bermanfaat di tengah
pandemic Covid-19
● Menganalisis berbagai macam
kegiatan yang bermanfaat bagi
kebahagiaan diri
Memiliki Kesadaran
untuk beriman dan
bertakwa pada
Tuhan YME
Pada akhir fase E, peserta didik
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara konsisten
melalui sikap dan perilaku
● Peserta Didik dapat
memahami menfaat bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami akibat dan
ancaman jika tidak mau
bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami sebab-sebab
kurang bersyukur
Belajar Mampu memiliki
semangat belajar
dari rumah
Pada akhir fase E, peserta didik
mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik sehari hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan belajar dari
rumah
● Menjelaskan kriteria semangat
dalam belajar
15. Widi Tri Estuti, S.Pd.
6
● Mengklasifikasi perilaku
belajar aktif yang dilakukan
dari rumah
● Menganalisis keberhasilan
siswa dengan belajar dari
rumah
Mengatasi
Kejenuhan Dalam
Belajar
Pada akhir fase E, peserta didik
mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik sehari hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam penyebab kejenuhan
dalam belajar
● Menjelaskan bagaimana cara
mengatasi kejenuhan dalam
belajar
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku yang
menunjukkan sikap jenuh
dalam belajar
● Menganalisis teknik yang
sesuai untuk mengatasi
kejenuhan dalam belajar
Memiliki motivasi
untuk berprestasi
Pada akhir fase E, peserta didik
Mengembangkan ragam alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif
● Konseli dapat menjelaskan
motivasi berprestasi
● Konseli dapat menelaah
pengaruh motivasi
16. Bimbingan Konseling
7
menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
● Konseli dapat
mengualifikasikan jenis
tingkatan motivasi
● Konseli dapat mendesain cara
menumbuhkan motivasi
Sosial Memiliki
pemahaman
tentang dampak
dari media sosial
Pada akhir fase E, peserta didik
berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam perilaku yang
menyimpang dalam bermedia
sosial
● Menjelaskan cara penggunaan
media sosial dengan bijak
● Mengklasifikasi perilaku bijak
dalam penggunaan media
sosial
● Menganalisis kegiatan yang
dikategorikan positif dalam
penggunaan media sosial
Memiliki etika
berkomunikasi
dengan guru
melalui media sosial
Pada akhir fase E, peserta didik
berinteraksi secara harmonis
dengan orang lain sesuai hak dan
kewajiban
● Mengidentifikasi etika yang
baik dalam berkomunikasi
● Menyusun komunikasi yang
tepat untuk berkomunikasi
dengan guru
17. Widi Tri Estuti, S.Pd.
8
● Mempraktikan komunikasi
yang baik dengan guru lewat
media sosial
Memiliki etika
bergaul dengan
teman sebaya
Pada akhir fase E, peserta didik
menunjukkan jalinan persahabatan
dengan teman sebaya antar budaya
dengan memperhatikan norma-
norma dan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi bersama
● Mempelajari cara-cara
membina kerjasama dan
toleransi dalam pergaulan
dengan teman sebaya
● Peserta didik mampu
mematuhi norma/etika dalam
pergaulan
● Peserta didik mampu
mengimplementasikan Etika
Bergaul dengan Teman Sebaya
Mengenal
lingkungan sekolah
baru
Pada akhir fase E, peserta didik ● Peserta didik mampu
menyimpulkan pengertian dan
proses penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
mengkualifikasikan
karakteristik penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
menentukan cara penyesuaian
diri
18. Bimbingan Konseling
9
Karier Memiliki wawasan
kesiapan karier
Pada akhir fase E, peserta didik
melatih diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan keluarga,
sekolah dan teman sebaya sebagai
landasan kesiapan karier antara
bekerja, melanjutkan studi atau
berwirausaha.
● Peserta didik mampu
menganalisis kesuksesan dan
kegagalan
● Peserta didik mampu
meningkatkan kesuksesan
dalam semua bidang
● Peserta didik mampu
membiasakan optimis meraih
kesuksesan dimasa depan
● Peserta didik mampu
memahami dan mengambil
keputusan untuk meraih
sukses
Memiliki
perencanaan karier
yang baik
Pada akhir fase E, peserta didik
melatih diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan keluarga,
sekolah dan teman sebaya sebagai
landasan kesiapan karier antara
bekerja, melanjutkan studi atau
berwirausaha.
● Peserta didik mampu
menganalisis arti dan
pentingnya perencanaan
karier
● Peserta didik mampu
menjelaskan ragam alternative
karier
● Peserta didik mampu
memahami langkah-langkah
dalam perencanaan karier
19. Widi Tri Estuti, S.Pd.
10
● Peserta didik mampu
memahami alternatif karier
sebagai bekal perencanaan
karier
B. PENGEMBANGAN TOPIK/TEMA
Bidang
Layanan
Rumusan
Kebutuhan
Capaian Layanan
Tujuan Layanan Tema/Topik
Pribadi Memiliki Pola
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Peserta didik dapat
menyimpulkan
pengertian pola hidup
bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
membentuk perilaku pola
hidup bersih dan sehat
● Peserta didik dapat
menciptakan perilaku
pola hidup bersih dan
sehat
Pola Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
Memahami
Hikmah di balik
Pandemi Covid-
19
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
● Mengidentifikasi pola
perilaku saat adanya
pandemi Covid-19
Hikmah Di balik
Pandemi Covid-
19
20. Bimbingan Konseling
11
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Menjelaskan hikmah di
balik pandemi Covid-19
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku baru
saat pandemi
● Menganalisis perilaku-
perilaku yang dapat
dijadikan acuan untuk
mencegah tertularnya
virus Corona
Memanfaatkan
Waktu Luang
dengan Kegiatan
Positif
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan yang
positif di waktu luang
● Menjelaskan apa saja
yang termasuk kegiatan
yang positif
● Mengklasifikasi berbagai
macam kegiatan positif
● Menganalisis beberapa
kegiatan yang efektif
dalam mengisi waktu
luang
Mengisi Waktu
Luang dengan
Kegiatan Positif
21. Widi Tri Estuti, S.Pd.
12
Memiliki
Perasaan
Bahagia di
Tengah Pandemi
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan di
tengah pandemi Covid-19
● Menjelaskan kriteria
kegiatan yang bisa
membuat hati bahagia
● Mengklasifikasi kegiatan
yang bermanfaat di
tengah pandemi Covid-19
● Menganalisis berbagai
macam kegiatan yang
bermanfaat bagi
kebahagiaan diri
Tetap Bahagia
di Tengah
Pandemi
Memiliki
Kesadaran
untuk beriman
dan bertakwa
pada Tuhan
YME
Pada akhir fase E,
peserta didik
menerapkan
pengetahuan
keberagamaan atas
dasar keyakinan yang
dimiliki secara
konsisten melalui sikap
dan perilaku
● Peserta didik dapat
memahami manfaat
bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami akibat dan
ancaman jika tidak mau
bersyukur
● Peserta didik dapat
memahami sebab-sebab
kurang bersyukur
Stop Mengeluh,
Selalu
Bersyukur
22. Bimbingan Konseling
13
Belajar Mampu memiliki
semangat belajar
dari rumah
Pada akhir fase E,
peserta didik
mengembangkan ragam
ekspresi perasaan diri
sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam kegiatan belajar
dari rumah
● Menjelaskan kriteria
semangat dalam belajar
● Mengklasifikasi perilaku
belajar aktif yang
dilakukan dari rumah
● Menganalisis
keberhasilan siswa
dengan belajar dari
rumah
Semangat
Belajar Dari
Rumah
Mengatasi
Kejenuhan
dalam Belajar
Pada akhir fase E,
peserta didik
mengembangkan ragam
ekspresi perasaan diri
sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik
sehari hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam penyebab
kejenuhan dalam belajar
● Menjelaskan bagaimana
cara mengatasi
kejenuhan dalam belajar
● Mengklasifikasi berbagai
macam perilaku yang
menunjukkan sikap
jenuh dalam belajar
Mengatasi
Kejenuhan
dalam Belajar
23. Widi Tri Estuti, S.Pd.
14
● Menganalisis teknik yang
sesuai untuk mengatasi
kejenuhan dalam belajar
Memiliki
motivasi untuk
berprestasi
Pada akhir fase E,
peserta didik
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
keputusan dan
pengentasan masalah
secara objektif
menggunakan konsep
ilmu pengetahuan dan
perilaku belajar.
● Konseli dapat
menjelaskan motivasi
berprestasi
● Konseli dapat menelaah
pengaruh motivasi
● Konseli dapat
mengualifikasikan jenis
tingkatan motivasi
● Konseli dapat mendesain
cara menumbuhkan
motivasi
Motivasi
Berprestasi
Sosial Memiliki
pemahaman
tentang dampak
dari media sosial
Pada akhir fase E,
peserta didik
berperilaku berdasarkan
keragaman sumber
norma dan aspek etis
dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mengidentifikasi berbagai
macam perilaku yang
menyimpang dalam
bermedia sosial
● Menjelaskan cara
penggunaan media sosial
dengan bijak
● Mengklasifikasi perilaku
bijak dalam penggunaan
media sosial
Medsosmu,
Harimaumu
24. Bimbingan Konseling
15
● Menganalisis kegiatan
yang dikategorikan
positif dalam
penggunaan media sosial
Memiliki etika
berkomunikasi
dengan guru
melalui media
sosial
Pada akhir fase E,
peserta didik
berinteraksi secara
harmonis dengan orang
lain sesuai hak dan
kewajiban
● Mengidentifikasi etika
yang baik dalam
berkomunikasi
● Menyusun komunikasi
yang tepat untuk
berkomunikasi dengan
guru
● Mempraktikan
komunikasi yang baik
dengan guru lewat media
sosial
Etika
Berkomunikasi
dengan Guru
Memiliki etika
bergaul dengan
teman sebaya
Pada akhir fase E,
peserta didik
menunjukkan jalinan
persahabatan dengan
teman sebaya antar
budaya dengan
memperhatikan norma-
norma dan nilai-nilai
● Mempelajari cara-cara
membina kerjasama dan
toleransi dalam
pergaulan dengan teman
sebaya
● Peserta didik mampu
mematuhi norma/etika
dalam pergaulan
Etika Bergaul
dengan Teman
Sebaya
25. Widi Tri Estuti, S.Pd.
16
yang dijunjung tinggi
bersama.
● Peserta didik mampu
mengimplementasikan
Etika Bergaul dengan
Teman Sebaya
Mengenal
lingkungan
sekolah baru
Pada akhir fase E,
peserta didik
berinteraksi secara
harmonis dengan orang
lain sesuai hak dan
kewajiban
● Peserta didik mampu
menyimpulkan
pengertian dan proses
penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
mengkualifikasikan
karakteristik
penyesuaian diri
● Peserta didik mampu
menentukan cara
penyesuaian diri
Penyesuaian
diri remaja di
sekolah baru
Karier Memiliki
wawasan
kesiapan karier
Pada akhir fase E,
peserta didik melatih
diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan
keluarga, sekolah dan
teman sebaya sebagai
landasan kesiapan
karier antara bekerja,
● Peserta didik mampu
menganalisis kesuksesan
dan kegagalan
● Peserta didik mampu
meningkatkan
kesuksesan dalam semua
bidang
● Peserta didik mampu
membiasakan optimis
Raih Suksesmu
Atasi Gagalmu
26. Bimbingan Konseling
17
melanjutkan studi atau
berwirausaha.
meraih kesuksesan
dimasa depan
● Peserta didik mampu
memahami dan
mengambil keputusan
untuk meraih sukses
Memiliki
perencanaan
karier yang baik
Pada akhir fase E,
peserta didik melatih
diri menerapkan budaya
kerja di lingkungan
keluarga, sekolah dan
teman sebaya sebagai
landasan kesiapan
karier antara bekerja,
melanjutkan studi atau
berwirausaha.
● Peserta didik mampu
menganalisis arti dan
pentingnya perencanaan
karier
● Peserta didik mampu
menjelaskan ragam
alternative karier
● Peserta didik mampu
memahami langkah-
langkah dalam
perencanaan karier
● Peserta didik mampu
memahami alternatif
karier sebagai bekal
perencanaan karier
Perencanaan
Karier
27. Widi Tri Estuti, S.Pd.
18
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal.
Semasa SMK, peserta didik dituntut untuk mampu mengambil
pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta
memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang
dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat
dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan
kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan
penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseli.
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan upaya
bantuan secara sistematis, objektif, logis, berkelanjutan dan
terprogram yang dilaksanakan melalui interaksi konselor (guru
Bimbingan dan Konseling)-konseli secara langsung maupun tidak
langsung. Bimbingan dan Konseling bertujuan membantu konseli
agar mampu memahami dan menerima dirinya, lingkungannya,
mengembangkan potensi, merencanakan masa depan,
menyelesaikan permasalahan, untuk mencapai kemandirian dan
kemaslahatan dirinya dan juga orang lain. Layanan Bimbingan
dan Konseling memiliki lima sifat meliputi: (1) pencegahan
(preventive); (2) pengembangan (developmental); (3) perbaikan
(corrective); (4) penyembuhan (curative); dan (5) pemeliharaan
(preservative).
Dalam konteks era 4.0 ini, layanan Bimbingan dan
Konseling tidak hanya mengarah pada dukungan aspek akademik
dan keterampilan teknis (hardskill) namun juga pada penguatan
softskill atau karakter yang harus dimiliki oleh para lulusan SMK.
Karakter yang dimaksud adalah sifat-sifat yang melekat pada
pribadi peserta didik yang oleh Kementerian Pendidikan Nasional
dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) disebut Profil
Pelajar Pancasila, yaitu: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global (3) bergotong-
royong (4) kreatif (5) bernalar kritis dan (6) mandiri serta nilai-nilai
karakter budaya kerja.
28. Bimbingan Konseling
19
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan oleh SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG memiliki
banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari
sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar
peserta didik bersifat kompleks. Beberapa di antaranya adalah
problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian
diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan
orientasi pilihan karier, dan lain-lainnya. Dari sisi eksternal,
peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan
perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan masif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan
pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak
terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan
dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem
lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup
yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang
besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta
didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan
olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di
samping itu, daya dukung yang tersedia di SMK MA’ARIF NU 1
AJIBARANG dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh
fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki
profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-
masing. Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam
mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG memiliki
kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan
bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan
intra maupun ekstrakurikuler.
29. Widi Tri Estuti, S.Pd.
20
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu
layanan pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik
telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. “Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka
6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan
pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi
dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik
per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih
lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah
pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan
pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
30. Bimbingan Konseling
21
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri
Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan
dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus
lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima
puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi
akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana
pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17
kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA,
dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat
mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun
2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan
dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
31. Widi Tri Estuti, S.Pd.
22
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan
pribadi, (b) bidang layanan belajar, (c) bidang layanan sosial,
(d) bidang layanan karier.
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan
Konseling SMK, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
(GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi guru BK/
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,
melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan
konseling.
10.Penguatan karakter peserta didik melalui layanan Bimbingan
dan Konseling ini diharapkan mampu merespon kebutuhan
dan masalah peserta didik agar berkembang optimal. Harapan
ini diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan koordinasi
lintas sektoral dalam upaya pelindungan anak (yang di
dalamnya masuk pula usia remaja). Saat ini anak dan remaja
Indonesia sedang rentan menghadapi problem kesehatan
mental. Problem tersebut tentu harus segera direspon dan
ditindaklanjuti oleh sekolah.
C. VISI DAN MISI
1. Visi dan Misi SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
a. Visi
Unggul dalam Prestasi, Berwawasan Global dan
Berakhlakul Karimah.
b. Misi
a. Menumbuhkan Budaya Unggul dan Kompetitif Kepada
Seluruh Warga Sekolah.
b. Mengembangkan Pendidikan dan Pelatihan Secara
Profesional
c. Meningkatkan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan
Industri (Du/Di) dan Institusi Lain yang Berskala
Nasional dan Internasional
32. Bimbingan Konseling
23
d. Mengamankan Ajaran Islam dan Budaya Bangsa Sebagai
Sumber Kearifan dalam Bertindak.
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK MA’ARIF NU 1
AJIBARANG
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan
bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju
pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab.
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
yang memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan
pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran,
wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan
pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling.
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau
konselor melalui kegiatan pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi
berdasarkan asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang
dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan
Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need
Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat
digunakan untuk mengetahui kebutuhan siswa, antara lain
Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP),
Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan
(ATP), dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari
berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan konseli.
33. Widi Tri Estuti, S.Pd.
24
E. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi:
(1) layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan
individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen.
1) Layanan Dasar
Layanan dasar merupakan proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap
dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar
kompetensi kemandirian). Berbagai kegiatan layanan dasar yang
dapat dilakukan di antaranya:
a. Bimbingan klasikal (class room group guidance)
b. Bimbingan dalam skala besar (large group guidance)
c. Bimbingan kelompok
d. Parenting skills workshop
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada
semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam
bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan
dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan
eksplorasi karier.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli
adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah
papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan
konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru
bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap
peserta didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang
34. Bimbingan Konseling
25
memerlukan bantuan dengan segera. Isi layanan responsif ini
antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah
belajar, pribadi, sosial, dan karier. Tujuan layanan ini ialah
memberikan;
Layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang
mengalami krisis. Peserta didik/konseli yang telah membuat
pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang
membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang
kelemahan yang spesifik dan
Layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada
di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana.
Bentuk kegiatan layanan responsif adalah:
a. Konseling individual
Konseling individual dilakukan antara konselor dan konseli
untuk menyelesaikan masalah tertentu. Sebelumnya
konseling individual dilakukan secara tatap muka. Namun
dengan berkembangnya teknologi, konseling ini dapat juga
dilakukan secara virtual dengan media gmeet/zoom, video call
ataupun melalui konseling elektronik email.
b. Konseling kelompok
Konseling kelompok dilakukan oleh konselor dengan beberapa
konseli yang memiliki permasalahan yang sama. Umumnya
konseling kelompok dilakukan antara 2-8 konseli dengan
durasi pertemuan antara 45-60 menit persesi. Jumlah sesi
yang dilaksanakan tergantung pada tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang matang dari
konselor pada masing-masing sesinya.
36. Bimbingan Konseling
27
c. Konsultasi
Konsultasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru Bimbingan
dan Konseling untuk dua fungsi yaitu:
1) Sebagai konsultan, guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor memberi masukan, saran, berbagi akses bagi peserta
37. Widi Tri Estuti, S.Pd.
28
didik yang berperan sebagai peer konselor, guru mata
pelajaran, orangtua, pimpinan satuan pendidikan atau pihak
lain yang berkepentingan untuk membangun pemahaman dan
kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan dukungan
terhadap penyelesaian masalah peserta didik/konseli. Contoh
aktivitas memberikan konsultasi: melayani orangtua
mendiskusikan pilihan lanjutan studi bagi putra/putrinya,
melayani guru yang mengkonsultasikan perilaku salah satu
peserta didiknya, melayani siswa yang mengkonsultasikan
teman dengan masalah minat belajar rendah.
2) Sebagai konsulti, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan kebutuhan dukungan dalam memperlancar
pelaksanaan program layanan Bimbingan dan Konseling
kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah,
pimpinan satuan pendidikan, personal ahli/profesi lain yang
memiliki kapasitas memberi masukan dalam membantu
pengembangan potensi atau pengentasan masalah peserta
didik. Contoh: konselor berkonsultasi kepada pimpinan
sekolah untuk menyusun program, menetapkan lembaga yang
akan bekerja sama dalam memberikan layanan psikotes untuk
mendukung kebutuhan data pada layanan peminatan.
d. Kolaborasi
Kolaborasi adalah suatu kegiatan menjalin kerja sama antara
profesional atau orang yang kompeten, terutama antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan profesional lain
(guru mata pelajaran, psikolog) atau antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan orang atau lembaga lain yang
kompeten (orang tua, lembaga industri) yang dapat memberikan
sumbangan pemikiran, dukungan dan atau tenaga dalam
melaksanakan program bimbingan dan konseling secara efektif di
SMK. Kolaborasi harus didasarkan atas kesetaraan, komitmen
tentang perwujudan tujuan pendidikan, kesetaraan sebagai tenaga
profesional yang dilakukan dengan komunikasi serta berbagi
pemikiran secara terbuka, atau bekerja bersama-sama secara
berkesinambungan. Dalam pelaksanaan kolaborasi, guru
40. Bimbingan Konseling
31
e. Konferensi kasus
Konferensi kasus adalah suatu pertemuan untuk memahami dan
membahas suatu kasus secara komprehensif guna menemukan
penyelesaian terbaik atas masalah yang dihadapi peserta
didik/konseli berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak yang
dapat memberikan keterangan, kemudahan dan batuan yang
diperlukan. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup
(rahasia), setiap pembicaraan yang terjadi hanya untuk diketahui
oleh para peserta konferensi. Secara umum konferensi kasus
dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik yang mengalami
permasalahan cukup berat dan membutuhkan koordinasi dari
berbagai pihak seperti wali kelas, orangtua, guru mata pelajaran,
ketua program keahlian bahkan kepala sekolah. Konferensi kasus
dilaksanakan setelah guru Bimbingan dan Konseling bersama
dengan wali kelas melaksanakan pembimbingan dan pembinaan
kepada peserta didik. Ketika pembinaan sudah berjalan dan
peserta didik belum menunjukan perkembangan ataupun selama
berjalannya pembimbingan ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan
dengan berbagai pihak maka perlu dilaksanakan konferensi kasus.
Sebelum melaksanakan konferensi kasus, guru Bimbingan dan
konseling perlu menyiapkan data-data yang lengkap berkenaan
dengan permasalahan peserta didik.
41. Widi Tri Estuti, S.Pd.
32
f. Advokasi
Advokasi adalah pendampingan kepada peserta didik/konseli yang
mengalami perlakuan tidak mendidik, salah, diskriminatif,
malpraktik, kekerasan, pelecehan, dan tindak kriminal dengan
cara mempengaruhi cara berpikir, berperasaan dan bertindak
untuk mendukung pencapaian perkembangan optimal peserta
didik.
g. Referral, rujukan atau alih tangan.
Alih tangan kasus adalah suatu tindakan mengalihkan
penanganan masalah peserta didik/konseli dari satu pihak kepada
pihak lain yang lebih berwenang dan memiliki keahlian. Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor melakukan alih tangan
kasus kepihak lain karena keahlian dan kewenangannya baik di
sekolah (guru mata pelajaran) maupun di luar sekolah (psikolog,
dokter, psikiater). Sebaliknya guru Bimbingan dan Konseling atau
43. Widi Tri Estuti, S.Pd.
34
Komponen Layanan Responsif dalam Bimbingan dan Konseling
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam
membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar,
dan karier. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial,
belajar, dan karier. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di
sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah.
Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
44. Bimbingan Konseling
35
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik,
misalnya dalam bentuk grafik.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan
bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi.
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam
membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar,
dan karier. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta
didik/konseli belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut. Kegiatan yang dapat dilaksanakan di
antaranya adalah bimbingan klasikal, konseling individual, konseling
kelompok, bimbingan lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi
dan kolaborasi dengan tema-tema seperti dibawah ini:
a. Penyaluran peserta didik pada kegiatan ekstrakurikuler.
b. Membantu peserta didik dalam membuat keputusan karier apakah
akan berwirausaha, bekerja, dan atau kuliah.
c. Penguatan motivasi dan bimbingan belajar bagi peserta
didik/konseli yang ingin melanjutkan kuliah di PTN sejak kelas X
d. Memilih hobi yang positif sesuai dengan minatnya.
e. Pemantapan jurusan yang telah dipilih sehingga sukses hingga akhir
kelulusan.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan
untuk mendukung dan meningkatkan; (a) staf bimbingan dalam
melaksanakan layanan dasar, layanan responsif, dan layanan
peminatan dan perencanaan individual, dan (b) staf personalia sekolah
yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan di
sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas aktivitas manajemen
yang menetapkan, memelihara, dan meningkatkan program Bimbingan
dan Konseling secara keseluruhan.
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan
45. Widi Tri Estuti, S.Pd.
36
keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang
dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan
dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan
dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat
dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara
tatap muka dan daring. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Tindak lanjut asesmen
Pada pembuatan program ataupun saat melaksanakan kegiatan
layanan seringkali guru Bimbingan dan Konseling melakukan
asesmen terhadap peserta didik. Asesmen yang telah dilaksanakan
perlu diolah untuk mendapatkan hasil yakni berbagai kebutuhan
yang dapat membantu peserta didik mencapai tugas
perkembangannya. Berdasarkan hasil asesmen itulah maka perlu
ada tindak lanjut dari guru Bimbingan dan Konseling, seperti
melaksanakan hasil asesmen dalam bentuk layanan dasar, responsif
ataupun peminatan dan perencanaan individual. Dengan demikian
asesmen tidak sekadar disebar kepada peserta didik tapi juga
memberikan dampak positif kepada mereka.
2. Kunjungan Rumah (home visit)
Kunjungan rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam rangka melengkapi
data, klarifikasi, konsultasi dan kolaborasi melalui pertemuan tatap
muka dengan orangtua/wali peserta didik/konseli di tempat tinggal
yang bersangkutan. Melalui kunjungan rumah guru Bimbingan dan
Konseling bisa mendapatkan berbagai informasi seperti hubungan
46. Bimbingan Konseling
37
antara peserta didik dengan orangtua, kondisi perekonomian,
fasilitas belajar yang dimiliki serta berbagai kesulitan yang mungkin
dialami ketika akan berangkat ke sekolah.
3. Penyusunan dan pelaporan program Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling perlu disusun
secara sistematis dan terstruktur sehingga memudahkan guru
Bimbingan dan Konseling dalam menjalankan layanan. Program
yang sudah dibuat juga sebagai bukti otentik unjuk kerja guru
Bimbingan dan Konseling kepada pihak lain. Dengan demikian
pekerjaan guru Bimbingan dan Konseling memiliki dasar dan acuan
yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Setelah melaksanakan program Bimbingan dan Konseling maka
guru bimbingan perlu melakukan evaluasi program. Melalui evaluasi
ini maka ada gambaran mengenai layanan yang telah diberikan,
apakah sudah sesuai kebutuhan peserta didik dalam artian peserta
didik merasa puas atas layanan yang diberikan ataukah perlu ada
peningkatan dan pembaharuan program menjadi lebih baik.
5. Pelaksanaan administrasi dan mekanisme Bimbingan dan Konseling
Selama melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling diperlukan
administrasi secara terstrukur dalam upaya himpunan data yang
memudahkan dokumentasi. Berbagai pengadministrasian yang
perlu dilakukan di antaranya adalah:
1) Penyusunan angket dan penyimpanan hasil asesmen secara
baik
2) Penyusunan program Bimbingan dan Konseling
3) Pembuatan laporan kegiatan seperti catatan konseling,
bimbingan/konseling kelompok, rekapitulasi kasus yang
dihadapi, kegiatan konsultasi
4) Penyusunan laporan dan evaluasi Bimbingan dan Konseling
6. Kegiatan tambahan guru Bimbingan dan Konseling
Secara umum guru Bimbingan dan Konseling akan merangkap
jabatan selama menjalankan fungsinya di sekolah, seperti staf
kesiswaan, wali kelas, pengurus BKK bahkan masuk dalam
manajemen sekolah. ini merupakan tantangan bagi guru Bimbingan
dan Konseling bagaimana jabatan lain yang diembannya menjadi
pendorong untuk makin mengoptimalkan fungsi Bimbingan dan
47. Widi Tri Estuti, S.Pd.
38
Konseling di sekolah sehingga dapat meningkatkan kolaborasi positif
dengan setiap personil sekolah.
7. Pengembangan profesional
Guru Bimbingan dan Konseling harus selalu meningkatkan kualitas
diri sebagai pribadi dan juga secara profesional sehingga kinerja di
sekolah makin berkembang. Berbagai upaya dalam pengembangan
profesional yang dapat dilakukan di antaranya:
1) Meningkatkan pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan
Konseling
2) Aktif dalam organisasi profesi (MGBK, ABKIN, IBKS)
3) Aktif dalam kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop
(lokakarya)
4) Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi
F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup
empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier yang merupakan
satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu
peserta didik/konseli.
Terkait dengan pengembangan aspek-aspek perkembangan peserta
didik, program Bimbingan dan Konseling mencakup empat bidang,
yaitu:
1. Bimbingan dan Konseling Belajar. Proses pemberian bantuan
kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar
secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Tema-tema
yang bisa diberikan di antaranya:
pengembangan kecakapan belajar yang efektif,
penguatan motivasi belajar,
pengembangan sikap belajar sepanjang hayat (life long
learning),
pengembangan kebiasaan belajar yang positif,
48. Bimbingan Konseling
39
pengembangan kecakapan mengatasi masalah belajar.
2. Bimbingan dan Konseling Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Tema-tema
yang bisa diberikan di antaranya:
pengembangan kesadaran beragama;
pengembangan pemahaman potensi diri, dan kemampuan
mengaktualisasikannya;
pengembangan sikap positif atau respek terhadap diri sendiri;
pengembangan sikap optimis (positive thinking);
pengembangan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, dan
kritis;
pengembangan kemampuan mengelola gaya hidup yang sehat;
pengembangan kemampuan mengelola stress.
3. Bimbingan dan Konseling Sosial.
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat
melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi
sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian
hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai
kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya. Tema-tema
yang bisa diberikan di antaranya:
pengembangan sikap-sikap positif (empati, altruis, toleran,
peduli dan kerjasama atau gotong royong);
pengembangan kemampuan berinteraksi sosial secara positif
dan konstruktif dengan orang lain (orangtua, pimpinan
sekolah, guru, teman, dan staf sekolah).
Pengembangan kemampuan menyelesaikan konflik secara
positif.
49. Widi Tri Estuti, S.Pd.
40
4. Bimbingan dan Konseling Karier
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidupnya secara
rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Tema-tema yang bisa
diberikan di antaranya:
Pengenalan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan jurusan
yang dipilihnya;
Pengenalan bidang pekerjaan sesuai dengan jurusan yang
dipilihnya;
Penguatan softskill yang mendukung pekerjaan sesuai dengan
jurusan yang dipilihnya;
Penguatan mental berwirausaha.
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan layanan yang
diupayakan untuk memberikan pemahaman diri kepada peserta didik
sehingga mereka bisa mencapai tugas perkembangan secara optimal.
Pada perjalanannya, layanan Bimbingan dan Konseling perlu
mengikuti perkembangan teknologi informasi, tidak hanya untuk
memudahkan pekerjaan administrasi guru Bimbingan dan Konseling
tapi juga sebagai usaha memberikan layanan yang terbaik dan
terbaru kepada peserta didik. Selain itu, layanan Bimbingan dan
Konseling berbasis teknologi informasi menjadi salah satu solusi bagi
guru yang tidak memiliki jadwal klasikal terstruktur di kelas. Dengan
demikiam, guru Bimbingan dan Konseling dapat tetap memberikan
layanan yang bermanfaat bagi peserta didik. Berbagai kegiatan
layanan Bimbingan dan Konseling berbasis teknologi informasi di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Asesmen kebutuhan
Sebelum merancang program layanan Bimbingan dan Konseling
tentunya dilaksanakan asesmen kebutuhan kepada peserta didik.
Asesmen ini merupakan salah satu kegiatan administrasi yang
50. Bimbingan Konseling
41
cukup merepotkan karena biasanya berhubungan dengan banyak
peserta didik dan proses penginputan data yang memakan waktu.
Melalui teknologi proses ini menjadi lebih cepat dan dapat
menghasilkan data yang dibutuhkan dengan lebih terstruktur.
Asesmen yang dibuat oleh guru BK seperti DCM (Daftar Cek
Masalah), AUM (Alat Ungkap Masalah) ataupun berbagai angket
yang dibuat oleh guru Bimbingan dan Konseling menjadi lebih
mudah dengan bantuan google formulir ataupun formulir Zoho.
Adanya bantuan teknologi tersebut juga dapat membantu guru
Bimbingan dan Konseling dalam membuat kesimpulan dan juga
persentase dari berbagai program yang telah dilaksanakan.
2. Instagram Bimbingan dan Konseling
Melalui media sosial kita dapat lebih fleksibel memberikan
layanan informasi kepada peserta didik karena tidak dibatasi oleh
waktu dan bisa diakses oleh mereka kapan saja. Selain itu, saat
ini banyak waktu remaja didominasi dengan mengakses media
sosialnya di waktu luang. Oleh karena itu, kita sebagai guru
Bimbingan dan Konseling perlu mengambil peluang tersebut
dengan mencoba menarik perhatian mereka kepada media sosial
yang banyak mereka perhatikan. Instagram menjadi salah satu
media sosial favorit karena mudah digunakan, dapat
menampilkan aktivitas teman bahkan artis favoritnya dan
tentunya dapat menunjukan eksistensi mereka di dunia maya.
Untuk itu, guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat akun
khusus untuk membuat berbagai layanan berbasis media
Instagram. Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan
melalui media sosial ini adalah:
a) Layanan informasi di beranda Instagram
Guru Bimbingan dan Konseling bisa menampilkan berbagai
informasi melalui beranda Instagram. Berbagai informasi bisa
berupa jadwal layanan konseling, pengumuman lomba di
sekolah, prestasi yang dimiliki sekolah, pengumaman peserta
didik yang mendapatkan beasiswa ataupun kalimat motivasi.
Setelah membuat berbagai informasi, guru Bimbingan dan
Konseling bisa mengirimkan link/alamatnya kepada grup kelas
sehingga informasi yang sudah diunggah bisa dinikmati oleh
peserta didik.
51. Widi Tri Estuti, S.Pd.
42
b) Layanan informasi pada pembaharuan status
Remaja senang untuk melihat kabar dari teman yang ada di
lingkaran media sosialnya. Untuk itu, kita juga perlu
menunjukan eksistensi layanan bimbinan konseling dengan
terus memperbaharui status akun yang ada. Bentuk
pembaharuan status tidak selalu berbentuk materi, bisa saja
berupa link informasi dari akun lain, berita terkini yang sedang
viral, ataupun berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menarik minat peserta didik.
c) Talkshow berbasis siaran langsung
Salah satu fitur yang dimiliki oleh Instagram adalah siaran
langsung. Fitur ini bisa digunakan untuk melakukan layanan
informasi seperti talkshow dengan berbagai materi yang sudah
dipersiapkan sebelumnya. Sebelum melakukan kegiatan, guru
Bimbingan dan Konseling bisa membuat poster online yang
berisi tema dan jadwal kegiatan dan disebarkan melalui grup
kelas. Kita juga bisa meminta bantuan pengurus osis untuk
menjadi pendamping kita dalam melaksanakan kegiatan.
Berbagai tema yang bisa diangkat di antaranya:
Kisah sukses alumni (guru Bimbingan dan Konseling bisa
mengundang alumni sebagai pembicara)
Pilihan karier setelah lulus SMK
Self Love
Kiat sukses wirausaha muda berdamai dengan orangtua
3. Channel Youtube
Youtube menjadi salah satu media sosial yang merajai aktivitas
waktu luang peserta didik. Semakin hari banyak peserta didik kita
yang bercita-cita menjadi youtuber karena adanya popularitas
dan juga iming-iming rupiah yang cukup banyak. Guru
Bimbingan dan Konseling juga dapat menggunakan media sosial
ini untuk menampilkan berbagai video yang memiliki durasi
cukup panjang. Guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat
chanel Youtube secara personal dengan nama akun Bimbingan
dan Konseling di sekolahnya. Melalui media sosial ini, guru
Bimbingan dan Konseling juga dapat mendokumentasikan media
belajar yang dimiliki sehingga dapat digunakan berkali-kali pada
kelas yang berbeda.
52. Bimbingan Konseling
43
4. Website Bimbingan dan Konseling
Website menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh
guru Bimbingan dan Konseling untuk membuat layanan
Bimbingan dan Konseling terstruktur secara online. Saat ini
sudah banyak ditemui banyak penyedia website secara gratis dan
tutorialnya banyak ditemui di mesin pencari online. Berbagai
informasi mengenai layanan Bimbingan dan Konseling, bentuk
layanan yang diberikan kepada peserta didik hingga materi
layanan bisa dituangkan dalam website.
5. Papan bimbingan berbasis padlet
Salah satu layanan berbasis teknologi yang cukup mudah
digunakan adalah padlet. Media ini memungkinkan kita untuk
mengetik, merekam suara, tambahkan hyperlink, menambahkan
foto, menambahkan dokumen dengan tampilan yang bisa kita
atur sesuai kebutuhan.
6. Bimbingan dan Konseling kelompok berbasis Google Meet/Zoom
Adanya pandemi yang melanda dunia ini menyadarkan kita akan
pentingnya komunikasi dan juga teknologi informasi. Hal ini
tentunya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh guru Bimbingan
dan Konseling. Selama belum melaksanakan tatap muka, layanan
Bimbingan dan Konseling kelompok bisa diupayakan melalui
google meet ataupun aplikasi zoom. Kedepannya, aplikasi ini
sangat memungkinkan digunakan oleh guru Bimbingan dan
Konseling untuk melakukan tatap muka secara virtual dengan
orangtua peserta didik yang terkendala datang ke sekolah.
7. Konseling individu berbasis video call
Konseling individual menjadi salah satu layanan yang penting
bagi peserta didik. Selama pandemi, konseling berbasis video call
menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan guru Bimbingan
dan Konseling untuk memahami permasalahan peserta didik.
tidak menutup kemungkinan, layanan berbasis teknologi ini akan
dilakukan ketika peserta didik mengalami permasalahan untuk
bertemu langsung dengan guru Bimbingan dan Konseling.
G. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling
merupaan rencan yang menguraikan tindakan-tindakan yang
53. Widi Tri Estuti, S.Pd.
44
diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen
terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri
dari beberapa komponen, yaitu:
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling.
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil
asesmen, tugas perkembangan atau standar kompetensi
kemandirian siswa.
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan
responsif, (3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan
sistem.
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk
komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan.
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling.
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk
mencapai tujuan.
(g) Metode
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuan layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada
55. Widi Tri Estuti, S.Pd.
46
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)
BIDA
NG
LAYA
NAN
TU
JUA
N
LAY
ANA
N
KOMPONE
N
LAYANAN
STRAT
EGI
LAYAN
AN
KEL
AS
MATERI METOD
E
MEDIA EVALUA
SI
EKUIVAL
ENSI
PRIBA
DI
Peserta
didik/konse
li mampu
meningkatk
an ibadah
kepada
Tuhan YME
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X
Stop
Mengeluh,
Selalu
Bersyukur
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik/kons
eli mampu
menerapka
n pola
hidup
bersih dan
sehat
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X Pola
Perilaku
Hidup
Bersih
dan Sehat
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
56. Bimbingan Konseling
47
Peserta
didik/kons
eli dapat
menjelaska
n hikmah
di balik
belajar
daring
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X Hikmah
Dibalik
Belajar
Daring
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik/kons
eli mampu
menganalisi
s Beberapa
kegiatan
yang efektif
dalam
mengisi
waktu
luang
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X Mengisi
Waktu
Luang
Dengan
Kegiatan
Positif
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik
dapat
menganal
isis
Dasar Bimbi
ngan
Klasi
kal
X
Tetap
Bahagia
Di Tengah
Pandemi
Covid-19
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
Proses
dan
Hasil
30 Menit
57. Widi Tri Estuti, S.Pd.
48
berbagai
macam
kegiatan
yang
bermanfa
at bagi
kebahagi
aan diri
nt
Peserta
didik
dapat
merumus
kan
sebab
munculny
a bullying
dan
dampak
negatif
bullying
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X Stop
Bullying
Cyber
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
59. Widi Tri Estuti, S.Pd.
50
Peserta
didik/kons
eli mampu
meningkat
kan
efektifitas
belajar
menyenan
gkan dari
rumah
Dasar
Bimbinga
n Klasikal X
Tips
belajar
asyik dan
menyenan
gkan
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
Peserta
didik
dapat
memahami
keefektifan
belajar
online
Dasar
Bimbinga
n Klasikal X
Menyikapi
Belajar
Online di
Era
Pandemi
Darin
g
Vid
eo
Proses
dan
Hasil
30 Menit
SOSIAL Peserta
didik/kons
eli
mampu
mengguna
kan media
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X Medsosmu
,
Harimaum
u
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
61. Widi Tri Estuti, S.Pd.
52
tikan
norma
yang
berlaku
Peserta
didik/kons
eli dapat
menentuk
an cara
penyesuai
an diri
Dasar Klasikal X Penyesuai
an Diri Di
Sekolah
Baru Pada
Masa
Pandemi
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
KARIER
Peserta
didik/kons
eli mampu
memahami
dan
mengambil
keputusan
untuk
meraih
kesuksesa
n
Dasar Bimbinga
n Klasikal
X
Raih
Suksesmu
, Atasi
Gagalmu
Darin
g
Slid
e
Pow
er
Poi
nt
Proses
dan
Hasil
30 Menit
63. Widi Tri Estuti, S.Pd.
54
H. RENCANA EVALUASI PELAPORAN DAN TINDAK
LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi Bimbingan dan Konseling merupakan proses
pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai
efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan program
Bimbingan dan Konseling berdasar pada ukuran (standar)
tertentu. Aktivitas evaluasi terdiri atas menentukan standar
efisiensi dan keefektifan program Bimbingan dan Konseling,
mengumpulkan data dan menganalisis data pelaksanaan dan
hasil program, menginterpretasi melalui membandingkan
temuan dengan standar yang telah direncanakan, membuat
simpulan dan rekomendasi.
Tujuan evaluasi Bimbingan dan Konseling adalah
untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan layanan
Bimbingan dan Konseling dan mengetahui tingkat
ketercapaian tujuan program Bimbingan dan Konseling yang
telah ditetapkan yang hasilnya berupa keputusan apakah
suatu program dilanjutkan, direvisi sebelum dilanjutkan,
atau dihentikan.
Dalam evaluasi program Bimbingan dan Konseling
terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
1. Evaluasi proses
Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling berlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan
kegiatan Bimbingan dan Konseling. Dalam evaluasi ini,
guru Bimbingan dan Konseling atau konselor juga
membandingkan keberhasilan pelaksanaan program
dengan standar- standar program yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2. Evaluasi hasil
Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan
Bimbingan dan Konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling ditujukan pada
hasil yang dicapai oleh peserta didik/konseli yang
64. Bimbingan Konseling
55
menjalani pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Pencapaian ini diorientasikan pada tingkat pengentasan
masalah dan perkembangan aspek-aspek kepribadian
peserta didik/konseli, oleh karena itu fokus penilaian dapat
diarahkan pada berkembangnya:
a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh
berkaitan dengan materi/topik/masalah yang dibahas.
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau
materi/topik/masalah yang dibahas.
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca
layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengentasan masalah.
2. PELAPORAN
Laporan ini disusun berdasarkan periodisasi kalender
akademik, yaitu laporan semesteran dan tahunan. Tujuan
yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program
Bimbingan dan Konseling ini secara umum adalah:
a. Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika
permasalahan dan keunggulan, serta capaian akhir
program Bimbingan dan Konseling kepada seluruh pihak
yang terlibat dan berkepentingan.
b. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang
terlibat dan berkepentingan terhadap program Bimbingan
dan Konseling dalam rangka modifikasi dan
pengembangan.
c. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa
program Bimbingan dan Konseling yang telah dilaksanakan
dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program yang
efektif, efisien, dan berkualitas.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan laporan yaitu:
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya
memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasan yang
telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan:
65. Widi Tri Estuti, S.Pd.
56
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi
yang telah dilakukan, yang realisasinya dapat berupa
pengembangan atau perbaikan program. Berdasarkan
evaluasi yang telah dilakukan, guru Bimbingan dan Konseling
dapat memiliki gambaran mengenai program yang telah
dilaksanakan. Bila hasil evaluasinya menunjukkan program
telah dilaksanakan dengan baik, maka dapat dilakukan
pengembangan program baik, secara media, materi yang akan
diberikan ataupun teknik pemberian layanan. Jika hasil
evaluasi terdapat hal-hal yang kurang dari program yang telah
dilaksanakan maka tim Bimbingan dan Konseling dapat
melakukan perbaikan pada poin/bagian program yang
memiliki penilaian kurang positif.
I. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN
KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan
dan konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya
diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik yang berkunjung
merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat
digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan
bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan sarana dan prasarana berisi fasilitas dan
perlengkapan yang mendukung terhadap keterlaksanaan program
bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi:
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu:
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik/Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMK
66. Bimbingan Konseling
57
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data
yaitu:
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis, yaitu:
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi: Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi: Buku Saku, Poster
d. Perlengkapan administrasi, yaitu:
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan: Ruang bimbingan
dan konseling terdiri atas: ruang tamu, ruang kerja, ruang
bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi.
67. Widi Tri Estuti, S.Pd.
58
PROGRAM SEMESTER
PROGRAM SEMESTER GANJIL-GENAP BIMBINGAN DAN
KONSELING
SMK MA'ARIF NU 1 AJIBARANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
N
o
.
Jenis
Kegiatan/Lay
anan
Bidang
Bimbingan
Fung
si BK
Tujuan
Sas
ara
n
Wa
ktu
P S B K
A
.
PERSIAPAN
1
Pembagian
tugas guru
bimbingan
dan
konseling/k
onselor
Tercapainya
efektivitas
layanan
bimbingan
dan
konseling
X Juli
2
Assesmen
kebutuhan
(Angket
Masalah
Siswa)
Terungkapn
ya
kebutuhan
peserta
didik/konse
li
X Juli
3
Menyusun
program
bimbingan
dan
konseling
Layanan
bimbingan
dan
konseling
lebih
terarah dan
tetap
sasaran
X Juli
4
Konsultasi
program
bimbingan
dan
konseling
Mendapat
dukungan
dari Kepala
dan Komite
Sekolah
X Juli
5
Pengadaan
sarana /
Terpenuhin
ya
X Juli
68. Bimbingan Konseling
59
prasarana
BK
kebutuhan
sarana yang
menunjang
keberhasila
n layanan
BK
B
. LAYANAN BK
1
.
LAYANAN
DASAR
a.
Bimbingan
Klasikal
Pola
Perilaku
Hidup
Bersih dan
Sehat
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li
menciptaka
n perilaku
pola hidup
bersih dan
sehat
X
Ags
t
Hikmah
Di balik
Pandemi
Covid 19
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
menjelaska
n hikmah di
balik
pandemi
Covid-19
X
Sep
t
Mengisi
Waktu
Luang
Dengan
Kegiatan
Positif
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
menganalisi
s beberapa
kegiatan
yang efektif
dalam
mengisi
waktu
luang
X Okt
69. Widi Tri Estuti, S.Pd.
60
Tetap
Bahagia di
Tengah
Pandemi
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
menganalisi
s berbagai
macam
kegiatan
yang
bermanfaat
bagi
kebahagiaa
n diri
X Nov
Stop
Mengeluh,
Selalu
Bersyukur
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
dapat
memahami
sebab-
sebab
kurang
bersyukur
X Des
Semang
at Belajar
Dari Rumah
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
mengenal
dan
memahami
tipe-tipe
kepribadian
manusia
serta dapat
tumbuh
menjadi
pribadi
yang
matang
X Jan
Mengata
si
Kejenuhan
Dalam
Belajar
V
Pema
hama
n dan
Pence
gahan
Peserta
didik/konse
li mampu
mengatasi
kejenuhan
belajar
X Feb
70. Bimbingan Konseling
61
Motivasi
Berprestasi
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
mendesain
cara
menumbuh
kan
motivasi
X Mar
Menggu
nakan
Medsos
Dengan
Bijak
(Medsosmu,
Harimaumu)
V
Pema
hama
n dan
Pence
gahan
Peserta
didik/konse
li dapat
mengklasifi
kasi
perilaku
bijak dalam
penggunaan
media sosial
X
Apr
il
Etika
Berkomunik
asi Dengan
Guru
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
mempraktik
an
komunikasi
yang baik
dengan
guru lewat
media sosial
X Mei
Etika
Bergaul
Dengan
Teman
Sebaya
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
mengimple
mentasikan
Etika
Bergaul
dengan
Teman
Sebaya
X Jun
Penyesu
aian diri
remaja di
sekolah
baru
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li mampu
menentuka
n cara
penyesuaia
X Agt
71. Widi Tri Estuti, S.Pd.
62
n diri di
sekolah
Raih
Suksesmu
Atasi
Gagalmu
V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li dapat
memiliki
pemahaman
dan
mengambil
keputusan
untuk
meraih
sukses
X
Sep
t
Perenca
naan Karier
V
Peserta
didik/konse
li
dapatmema
hami
alternatif
karier
sebagai
bekal
perencanaa
n karier
X Des
b.
Bimb.Kelas
besar
Ins
d
c.
Bimbingan
Kelompok
Ins
d
d. Papan
Bimbingan
Tips dan
Trik Sukses
dalam
Pengembang
an diri
V V V V
Pema
hama
n dan
pence
gahan
Peserta
didik/konse
li
memperoleh
informasi
melalui
media tulis
X
Ins
d
72. Bimbingan Konseling
63
e.
Pengemban
gan Media
BK
V V V V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li
memperoleh
informasi
yang
bermanfaat
bagi dirinya
X
Ins
d
f. Leafleat V V V V
Pema
hama
n
Peserta
didik/konse
li
memperoleh
informasi
melalui
media sosial
X
Ins
d
2
.
LAYANAN
RESPONSI
F
1.
Konseling
Individual
Penge
ntasa
n
Terbantu
nya peserta
didik dalam
mengatasi
hambatan/
memecahka
n masalah
yang
dialaminya
X
Jul
-
Jun
2.
Konseling
Kelompok
Penge
ntasa
n
Terbantu
nya
memecahka
n masalah
peserta
didik
melalui
kelompok
X
Jul
-
Jun
3.
Konsultasi
Pema
hama
n dan
penge
ntasa
n
Terbantu
nya
memberika
n informasi
yang
dibutuhkan
oleh peserta
didik
X
Jul
-
Jun
73. Widi Tri Estuti, S.Pd.
64
4.
Konferensi
Kasus
Penge
ntasa
n
Diperoleh
nya
kesepakata
n bersama
mengenai
masalah
peserta
didik
X
Jul
-
Jun
5. Advokasi
Penge
ntasa
n
Terentask
annya
masalah
konseli
yang terkait
dengan
pihak lain
agar hak-
hak konseli
tetap
terlindungi
X
Jul
-
Jun
6.
Konseling
elektronik
Penge
ntasa
n
Terseleng
garanya
layanan
Bimbingan
dan
Konseling
yang lebih
efektif
X
Jul
-
Jun
7. Kotak
masalah
Pema
hama
n dan
penge
ntasa
n
Tertampu
ngnya
masalah
peserta
didik/konse
li yang
introvert
X
Jul
-
Jun
3
.
PEMINATA
N DAN
Pema
hama
n dan
penge
ntasa
n
Terentask
annya
masalah
konseli
yang terkait
dengan
pemilihan
jurusan dan
rencana
X
Jul
-
Jun
PERENCA
AN
INVIDIVUA
L
74. Bimbingan Konseling
65
karier masa
depan
4
.
DUKUNGA
N SISTEM
a.
Melaksanak
an dan
menindakla
njuti
assesmen
Pengump
ulan data
dan
kebutuhan
peserta
didik
b.
Kunjungan
rumah
Mengetah
ui langsung
kondisi
peserta
didik di
lingkungan
rumah
c.
Menyusun
dan
melaporkan
program
bimbingan
dan
konseling
Pertanggu
ngjawaban
kinerja
kepada
kepala
sekolah
d.
Membuat
evaluasi
Penilaian
ketercapaia
n program
layanan
bimbingan
dan
konseling
e.
Melaksanak
an
administrasi
bimbingan
dan
konsleing
Bukti fisik
pelaksanaa
n
bimbingan
dan
konseling
f.
Pengembang
an
Pengemba
ngan diri /
profesi
76. Bimbingan Konseling
67
Bidang layanan
Pribadi
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BK
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Pola Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan
peserta didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring KEGIATAN INTI
a) Mulai Diri:
Siswa menyampaikan pemahaman
awal terkait dengan materi layanan
(apersepsi)
b) Eksplorasi Konsep:
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
c) Ruang Kolaborasi:
Siswa berdiskusi tentang Pola
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
d) Demontrasi Konstektual:
Masing-masing siswa
menuliskan hasil diskusi pada
kertas
Perwakilan siswa membacakan
hasil diskusinya
Masing-masing menuliskan
bagaimana cara menjaga
lingkungan dan menciptakan
Pola Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam menjaga perilaku sehat
Tujuan Layanan:
1. Peserta didik dapat menyimpulkan
pengertian pola hidup bersih dan sehat
2. Peserta didik dapat membentuk perilaku
pola hidup bersih dan sehat
3. Peserta didik dapat menciptakan
perilaku pola hidup bersih dan sehat
77. Widi Tri Estuti, S.Pd.
68
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
78. Bimbingan Konseling
69
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Hikmah di Balik
Pandemi Covid-19
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi dalam bentuk
video dalam group Wa atau Google
Classroom
PD membuka link dan menyaksikan
video sesuai waktu yang ditentukan
Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi dalam tayangan video
PD yang kurang faham akan diberi
kesempatan bertanya dengan cara
memunculkan emoji tangan
Menampilkan beberapa flyer yang ada
hubungannya dengan materi layanan
Memberi kesempatan kepada 2-3 anak
untuk berkomentar dengan
microphone whatsApp dan dikirim di
group
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memahami hikmah dibalik
pandemi
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi pola perilaku saat
adanya pandemi Covid-19
2. Menjelaskan hikmah di balik pandemi
Covid-19
3. Mengklasifikasi berbagai macam
perilaku baru saat pandemi
4. Menganalisis perilaku-perilaku yang
dapat dijadikan acuan untuk
mencegah tertularnya virus Corona
79. Widi Tri Estuti, S.Pd.
70
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan
melalui Google Form
80. Bimbingan Konseling
71
KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan
keragaman sumber norma dan
aspek etis dalam kehidupan
sehari-hari.
Materi/Tema:
Mengisi Waktu Luang
Dengan Kegiatan
Positif
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan
berdoa di grup whatsApp
kelas
Membina hubungan baik
dengan peserta didik di dalam
grup
Menyampaikan tujuan
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT
https://bit.ly/3kbW7Wa di
google classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
Peserta didik yang kurang paham
akan diberi kesempatan bertanya
Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi Berbagai macam
kegiatan yang positif di waktu
luang
2. Menjelaskan apa saja yang
termasuk kegiatan yang positif
3. Mengklasifikasi berbagai macam
kegiatan positif
4. Menganalisis beberapa kegiatan
yang efektif dalam mengisi waktu
luang
81. Widi Tri Estuti, S.Pd.
72
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan.
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang
meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang
akan dilakukan melalui Google Form.
82. Bimbingan Konseling
73
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan keragaman
sumber norma dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Tetap Bahagia di
Tengah Pandemi
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa di grup
whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan sehubungan
dengan materi yang akan disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT
https://bit.ly/3mkZRXi di google
classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google
classroom
Peserta didik yang kurang paham
akan diberi kesempatan bertanya
Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi berbagai macam
kegiatan di tengah pandemi Covid-19
2. Menjelaskan kriteria kegiatan yang
bisa membuat hati bahagia
3. Mengklasifikasi kegiatan yang
bermanfaat di tengah pandemi
Covid-19
4. Menganalisis berbagai macam
kegiatan yang bermanfaat bagi
kebahagiaan diri
83. Widi Tri Estuti, S.Pd.
74
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
84. Bimbingan Konseling
75
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Pribadi
Aspek:
Landasan
Perilaku Religius
Capaian Layanan:
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku
Materi/Tema:
Stop Mengeluh,
Selalu Bersyukur
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT atau
video youtube di google
classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
Peserta didik yang kurang
paham akan diberi kesempatan
bertanya
Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam menyampaikan rasa syukur
Tujuan Layanan:
1. Peserta Didik dapat memahami
menfaat bersyukur
2. Peserta didik dapat memahami
akibat dan ancaman jika tidak
mau bersyukur
3. Peserta didik dapat memahami
sebab-sebab kurang bersyukur
85. Widi Tri Estuti, S.Pd.
76
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan.
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang
meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang
akan dilakukan melalui Google Form.
86. Bimbingan Konseling
77
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang
Layanan
Aspek:
Kematangan
Emosi
Capaian Layanan:
Mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas dan
terbuka tanpa menimbulkan konflik
sehari hari.
Materi/Tema:
Semangat Belajar
Dari Rumah
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa di
grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan peserta
didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT atau
video youtube di google
classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
Peserta didik yang kurang paham
akan diberi kesempatan
bertanya
Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam menyampaikan rasa semangat
belajar dari rumah
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi berbagai macam
kegiatan belajar dari rumah
2. Menjelaskan kriteria semangat
dalam belajar
3. Mengklasifikasi perilaku belajar aktif
yang dilakukan daari rumah
4. Menganalisis keberhasilan siswa
dengan belajar dari rumah
87. Widi Tri Estuti, S.Pd.
78
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
88. Bimbingan Konseling
79
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Belajar
Aspek:
Kematangan
Emosi
Capaian Layanan:
Mengembangkan ragam ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik sehari hari.
Materi/Tema:
Mengatasi
Kejenuhan Dalam
Belajar
Metode: Daring
Waktu : 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di Google
Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa
di grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan
peserta didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang
akan disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada
peserta didik dalam mengikuti
layanan daring
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT atau
video youtube di google
classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya
jawab sekitar materi di google
classroom
Peserta didik yang kurang
paham akan diberi kesempatan
bertanya
Menampilkan beberapa flyer
yang ada hubungan dengan
materi layanan
Memberikan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
disampaikan atau refleksi diri
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam mengatasi kejenuhan dalam
belajar
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi Berbagai macam
penyebab kejenuhan dalam belajar
2. Menjelaskan bagaimana cara
mengatasi kejenuhan dalam belajar
3. Mengklasifikasi berbagai macam
perilaku yang menunjukkan sikap
jenuh dalam belajar
4. Menganalisis teknik yang sesuai
untuk mengatasi kejenuhan dalam
belajar
89. Widi Tri Estuti, S.Pd.
80
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan
melalui Google Form
90. Bimbingan Konseling
81
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Belajar
Aspek:
Kematangan
Intelektual
Capaian Layanan :
Mengembangkan ragam alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
Materi/Tema:
Motivasi
Berprestasi
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan berdoa
di grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik dengan
peserta didik di dalam grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik dalam mengikuti layanan daring
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT atau video
youtube di google classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google classroom
dengan rasa ingin tahu
Peserta didik mendiskusikan cara-
cara menumbuhkan motivasi
(berpikir kritis)
Peserta didik diminta
mempertimbangkan hal-hal yang
dapat mndukung dirinya supaya
dapat menumbuhkan motivasi
berprestasi
Secara mandiri peserta didik
merancang cara memotivasi diri
untuk mencapai prestasi
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memotivasi diri untuk
mencapai prestasi belajar
Tujuan Layanan:
1. Konseli dapat menjelaskan motivasi
berprestasi
2. Konseli dapat menelaah pengaruh
motivasi
3. Konseli dapat mengualifikasikan jenis
tingkatan motivasi
4. Konseli dapat mendesain cara
menumbuhkan motivasi
91. Widi Tri Estuti, S.Pd.
82
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan dilakukan
melalui Google Form
92. Bimbingan Konseling
83
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Sosial
Aspek:
Landasan
Perilaku Etis
Capaian Layanan:
Berperilaku berdasarkan
keragaman sumber norma
dan aspek etis dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Tema:
Menggunakan
Medsos Dengan
Bijak (Medsosmu,
Harimaumu)
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan
berdoa di grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik
dengan peserta didik di dalam
grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT atau video
youtube di google classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google classroom
dengan rasa ingin tahu
Peserta didik mendiskusikan macam
perilaku yang menyimpang di media
sosial (berpikir kritis)
Peserta didik diminta Menjelaskan
cara penggunaan media sosial dengan
bijak
Secara mandiri peserta didik
menganilisis kegiatan yang
dikategorikan positif dalam bermedia
sosial
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memotivasi diri untuk mencapai
prestasi belajar
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi berbagai macam perilaku
yang menyimpang dalam bermedia sosial
2. Menjelaskan cara penggunaan media
sosial dengan bijak
3. Mengklasifikasi perilaku bijak dalam
penggunaan media social
4. Menganalisis kegiatan yang dikategorikan
positif dalam penggunaan media sosial
93. Widi Tri Estuti, S.Pd.
84
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form
94. Bimbingan Konseling
85
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen Layanan
Layanan Dasar
Bidang Layanan
Sosial
Aspek:
Kesadaran
Tanggung Jawab
Sosial
Capaian Layanan:
Berinteraksi secara harmonis
dengan orang lain sesuai hak
dan kewajiban
Materi/Tema:
Etika
Berkomunikasi
Dengan Guru
Metode: Daring
Waktu: 1 x 30 menit
Kelas/Fase: X/E
Media:
HP/Komputer yang terkoneksi dengan
internet, Materi PPT yang diupload di
Google Classroom, Medsos WhatsApp
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Membuka dengan salam dan
berdoa di grup whatsApp kelas
Membina hubungan baik
dengan peserta didik di dalam
grup
Menyampaikan tujuan layanan
sehubungan dengan materi
KEGIATAN INTI
Menampilkan materi PPT atau video
youtube di google classroom
Peserta didik mencermati PPT
tersebut
Curah pendapat dan Tanya jawab
sekitar materi di google classroom
dengan rasa ingin tahu
Peserta didik mendiskusikan etika
yang baik dalam berkomunikasi
(berpikir kritis)
Peserta didik diminta menyusun
komunikasi yang tepat untuk
berkomunikasi dengan guru
Secara mandiri peserta didik
Mempraktikan komunikasi yang baik
dengan guru lewat media sosial sosial
PENUTUP
a. Elaborasi Pemahaman:
Menyimpulkan materi layanan
b. Refleksi Terbimbing:
Merefleksi kegiatan layanan dan
memberi penguatan
c. Koneksi antar materi:
Siswa menjawab evaluasi hasil
d. Menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan salam
e. Aksi Nyata:
Siswa menyampaikan tindak lanjut
dalam memotivasi diri untuk mencapai
prestasi belajar
Tujuan Layanan:
1. Mengidentifikasi etika yang baik
dalam berkomunikasi
2. Menyusun komunikasi yang
tepat untuk berkomunikasi
dengan guru
3. Mempraktikan komunikasi yang
baik dengan guru lewat media
sosial
95. Widi Tri Estuti, S.Pd.
86
EVALUASI
Proses:
Menyimak proses jalannya layanan via WhatsApp Group tentang sikap dan
keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan
Hasil:
Penilaian yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan melalui Google Form