Dokumen tersebut membahas tentang pengertian psikologi, pendidikan, guru, dan perkembangan emosi. Psikologi adalah ilmu jiwa yang mempelajari gejala kejiwaan, sedangkan pendidikan adalah proses perubahan sikap melalui pengajaran dan pelatihan. Guru membutuhkan keahlian khusus, sementara emosi adalah kecenderungan memiliki perasaan tertentu terhadap objek lingkungan. Penting bagi guru mempelaj
1. BAB II
P E M B A H A S A N
A. Pengertian Psikologi
Secara etimologis, istilah psikologi berasal dari Yunani, yaitu dari kata
psyche yang berarti “jiwa” dan logos yangberarti “ilmu”. Jadi psikologi adalah
ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari gejala – gejala kejiwaan.
“Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mind (pikiran), namun
dalam perkembangannya, kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku),
sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah
laku.” (Paul Mussen dan Mark R. Rosenzwieg)
B. Pengertian Pendidikan
Kata “ pendidikan” menurut etimologi berasal dari kata didik, apabila di
beri awalan “Me”, menjadi “ Mendidik” berarti memelihara dan memberi
latihan (ajaran). Sedangkan bila berbentuka kata benda, maka pengertiannya
pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku atau kelompok
orang dalam usaha mencerdaskan manusia melalui usaha pengajaran dan
pelatihan.
Pendidikan, bagi sebagian orang dipahami sebagai pengajaran karena
pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran. mengajar pada
umumnya diartikan secara sempit dam formal, sebagai kegiatan
menyampaikan materi pelajaran bagi siswa agar mereka menerima dan
menguasai materi pelajaran.
C. Pengertian Guru
Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus.
Pengertian dan definisi guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem
pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu
dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.
3
2. D. Perkembangan Emosi
“Emosi adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila
berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.” (Willian James)
Disaat anak baru lahir, saraf yang menghubungkan otak baru dengan otak
lama belum berkembang secara penuh. Karena itu, respons emosional anak
tersebut tidak terkendalikan.
Jadi, pada anak-anak yang relatif kecil, cara ia menyatakan emosinya
mula-mula agak bersifat tidak menentu serta belum begitu jelas. Setelah
bertambah umurnya, barulah ia bisa memperlihatkan emosinya dengan cara –
cara yang lebih jelas. Namun, semenjak permulaan masa kanak – kanak, ia
telah mendapat tekanan untuk juga menutupi serta menyembunyikan segala
pernyataan emosinya.
Semakin besar anak itu, semakin besar pula kemampuannya untuk belajar,
sehingga perkembangan emosinya kian rumit.
E. Pentingnya Seorang Guru Memahami Emosi Peserta Didik
Seorang guru sebagai tenaga pengajar yang menyalurkan ilmunya pada
peserta didik, harus bisa memahami emosi peserta didiknya dan juga
mengendalikan emosinya sendiri.
Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi dan emosi yang
berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siwa satu dengan siswa yang
lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara
siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat
pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing
potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap
siswanya, maka bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien
serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Dengan mempelajari psikologi seorang guru akan dapat mengendalikan
emosinya sendiri terhadap peserta didik dan juga memahami karakter peserta
didiknya. Pentingnya sebuah ilmu Psikologi pendidikan sebagai cabang dari
ilmu sosial untuk menghadapi beberapak karakter anak didik sehingga tidak
4
3. terjadinya distorsi dalam pengajaran dan mengurangi terjadinya kekerasan
dalam siswa yang dilakukan seorang guru.
Seorang guru harus bisa mengajar tanpa emosi agar terciptanya suasana
belajar yang kondusif dan menyenangkan, peserta didik tidak merasa tegang
dan justru peserta didik akan merasa senang dalam metode pembelajaran yang
berbasis kasih sayang.
Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga
diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan
bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik
mendapatkan permasalahan akademik. Dengan berperan sebagai seorang
pembimbing seorang pendidik juga lebih bisa melakukan pendekatan secara
emosional terhadap peserta didiknya. Jika sudah tercipta hubungan emosional
yang positif antara pendidik dan peserta didiknya, maka proses pembelajaran
juga akan tercipta secara menyenangkan.
Emosi setiap anak berbeda-beda dan cara penanganannya pun berbeda-beda.
Menghadapi emosi yang negatif bukanlah dengan emosi, tetapi dengan
pikiran tenang dan kasih sayang. Terlebih pada siswa sekolah dasar yang
memang belum memahami karakternya sendiri dan karakter teman-temannya.
Emosi pada seorang anak masih labil maka dari itu diperlukan seorang guru
yang memahami ilmu psikologi untuk memahami permasalahan-permasalahan
yang mungkin terjadi diantara peserta didiknya.
5
4. BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Secara etimologis, istilah psikologi berasal dari Yunani, yaitu dari kata
psyche yang berarti “jiwa” dan logos yangberarti “ilmu”. Jadi psikologi adalah
ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari gejala – gejala kejiwaan.
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku atau kelompok
orang dalam usaha mencerdaskan manusia melalui usaha pengajaran dan
pelatihan.
Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus.
Emosi adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila
berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.
Dengan mempelajari psikologi seorang guru akan dapat mengendalikan
emosinya sendiri terhadap peserta didik dan juga memahami karakter peserta
didiknya.
B. Saran
Pentingnya sebuah ilmu Psikologi pendidikan sebagai cabang dari ilmu
sosial untuk menghadapi beberapak karakter anak didik sehingga tidak
terjadinya distorsi dalam pengajaran dan mengurangi terjadinya kekerasan
dalam siswa yang dilakukan seorang guru.
Emosi pada seorang anak masih labil maka dari itu diperlukan seorang
guru yang memahami ilmu psikologi untuk memahami permasalahan-permasalahan
yang mungkin terjadi diantara peserta didiknya.
6