2. 1. AGAMA
definisi agama begitu bermacam-macam,, dari yang sederhana
seperti animisme (mempercayai bahwa setiap benda di bumi
mempunyai jiwa ) dan dinamisme ( pemujaan terhadap roh nenek
moyang yang sudah meninggal)sampai ke yang sangat kompleks (
suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian) ada beberapa
definisi dari beberapa ahli yaitu:
Paul tillich memdefinisikan sebagai sesuatu sistem kepercayaan dan
praktik yang diarahkan kepada yang akhir atau mutlak.
Erik Erikson agama adalah suatu dorongan dan visi yang tertinggi
dari seorang individu.
3. 2. PSIKOLOGI
Psikologi merupakan suatu studi yang sistematis tentang
pribadi-pribadi manusia dalam hubungannya dengan
pengalaman-pengalaman dan hubungannya dengan orang lain.
Tujuan dari psikologi adalah untuk menemukan fakta-fakta,
prinsip-prinsip, dan generalisasi tentang orang atau manusia,
yang akan membawa kita kepada suatu pemahaman yang lebih
baik dari pengalaman manusia secara keseluruhan.
4. 3. PENDIDIKAN
Pendidikan memiliki arti yang kompleks ( suatu kesatuan) dan
bervariasi (berbeda). Oleh karna itu para ahli tidak mempunyai
definisi yang yang seragam tentang apa sesungguhnya yang disebut
pendidikan. Misalnya ada yang mendefinisikan menciptakan,
membangkitkan dan tansmisi yang sengaja dan dan sadar dari
pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan nilai-nilai.
Dan definisi lan adalah bahwa pendidikan adalah usaha yang
sadar, sistematis, dan berkesinambunggan untuk memperoleh
membangkitkan baik itu pengetahuan, sikap, nilai-nilai, kepekaan
serta hasil-hasil lain darinya dari usaha resebut. Definisi-definisi
tersebut mempunyai unsur-unsur pokok misalnya unsur kesengajaan,
sistematis dan berkesinambungan.
5. Ini berarti bahwa dalam usaha pendidikan ada suatu rancangan
yang sadar dengan mempertimbangkan tingkat tingkat
perkembangan manusia dari berbagai sudut. Oleh karna itu harus
disusun secara sistematis, tetapi juga berkesinambungan (terus
menerus) karena manusia itu makluk yang terus berkembang dan
bertumbuh dan dalam proses menjadi yang terbaik. Unsur pokok
yang kedua aalah soal tujuan yakin bahwa pendidikan ditujukan
kepada manusia seutuhnya yang menyangkut pengetahuan sikap
dan nilai-nilai moral, kepekaan serta tindakan dan ketrampilan,
sikap. Pendidikan dapat brsifat formal seperti yang terjadi dalam
sekolah, namun juga bersifat nonformal seperti yang terjadi dalam
masyarakat dan keluarga.
6. 4. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Berdasarkan pengertian pada konsep-konsep diatas, maka kini kitadapat
tiba pada pengertian yang pokok tentang pendidikan agana kristen.
Pendidikan agama kristen merupakan bagian dari pendidikan secara
umum, karna itu juga memiliki sifat-sifat pendidikan secara umum
misalnya aspek kesengajaan, sistematika dan kesinambungan. Karna
ini merupakan pendidikan agama maka ia memusatkan perhatiannya
manusia yakni bagaimana hubungan dengan dasar keberadaan yang
mutlak serta ekspresi (salah satu bentuk) yang dapat dikembangkan
dan ditumbuhkan.
7. Oleh karna ini merupakan pendidikan agama kristen, maka
keberadaan yang mutlak serta ekspresinya adalah dari
prespektif (sudut pandang manusia) kristen. Hubungan dengan
dasar keberadaan yang mutlak harus dipahami secara utuh dan
menyeluruh, karna itu mencakup pengetahuan efeksi ( kasih
sayang) dan tindakan. Iman kristen dalam dimensi kongnitif (
kemampuan berfikir) mencakup pengetahuan dan pengertian
kita akan TUHAN dan kehendak-Nya seperti dinyatakan
dalam firman-Nyatetapi juga sebagaimana dirumuskan dalam
berbagai doktrin (ajaran) dan ajaran gereja yang sudah
diakumulatif (yang terkumpul).
8. Hubungan PAK Dengan psikologi
Ada begitu banyak kemungkinan pola hubungan antara psikologi
dan PAK. Pola hubungan itu antara lain teori belajar dan teori
perkembangan. Bagaimana pun pendidikan adalah usaha untuk
membuat peserta didik belajar dan belajar adalah mengalami
perubahanperubahan bisa terjadi pada aspek pengetahuan, sikap
maupun ketrampilan dan tindakan.jelaslah bahwa PAK sebagai usaha
pendidikan tentu saia mengharapkan peserta didik dapat belajar untuk
kemudian mengalami perubahan atau perkembangan dalam imanya
baik dalam arti pengetahuanya,sikap dan tindakan serta
ketrampilanya.teori belajar menolong untuk mendapat pengetahuan
bagaimana menolong peserta didik belajar secara efektif baik itu
menyangkut pendekatan dan lingkungan belajar serta proses yang
efektif.
9. Bidang yang kedua hubungan PAK dan psikologi
berhubungan erat adalah dalam bidang tori-teori
perkembangan manusia. Disebut teori-teori perkembangan,
oleh karna tidak hanya ada satu teori perkembangan tentang
perkembangan manusia PAK. Bagaimana pun menaruh
perhatian pada perkembangan manusia baik itu perkembangan
didalam bidang kongnitif (kemampuan berfikir), dalam
bidang perkembangan pemikiran moral, dalam bidang
pemikiran religius ( bersifat keagamaan), dalam bidang
perkembangan iman manusia,pengetahuannya,sikap dan nilai-
nilainya serta tindakanya.teori-teori perkembangan diatas
sangat menolong para pendidik dalam berbagai hal misalnya
misalnya saja dalam menentukan pendekatan ketika
merancang kurikulum PAK yang sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan peserta didik
10. Pandangan beberapa ahli psikologi dan implikasi perkembangan
Sebelum kita menyalidiki pandangan beberapa ahli psikologi
khususnya yang meniliti beberapa aspek perkembangan manusia, ada
baiknya kita melihat pandangan yang kemukakan oleh
Homrighousen mengenai sumbangan ilmu jiwa untuk PAK.
Homrighausen mengatakan bahwa seorang guru PAK dilapangan
perlu mengetahui dan mempergunakan hukum-hukum ilmu jiwa
mengenai pelajaran . hukum-hukum yang terpenting yang dimaksud
adalah
11. 1. Pelajaran menuntut minat yang sungguh-sungguh.
Seorang tidak dapat belajar kalau ia belum siap belajar.
Kesiapan belajar ditentukan oleh minat akan materi pelaran itu
.minat terhadap materi terjadi ketika materi itu dirasakan sebagai
sesuatu yang dibutuhkan. Dalam PAK,tugas guru adalah untuk
menimbulkan minat belajar antara lain dengan menunjukan
pentinnya bahan yang diajarkan dan dipelajari sebagai sesuatu
yang dibutuhkan oleh si pelajar contohnya adalah guru
memberitahukan materi-materi pelajaran yang akan mereka
pelajari (dalam proses belajar mengajar).
2. Pelajar menuntut latihan praktis
Berbagai eksperimen (untuk membuktikan kebenaran) dalam
ilmu jiwa atau
teori belajar memperlihatkan bahwa pelajaran lebih dimengerti
apabila pelajar itu disertai dengsn latihan praktis.pengajaran lebih
besar hasilnya bila tidak hanya berupa teori,tetapi juga dapat
dipakai dalam praktik. Misalnya disamping belajar tentang hal
berdoa, pelajar juga diminta untuk mempraktikan doa itu.
12. 3. Perlu memperhatikan watak dan usia peserta didik
Para ahli telah menunjukan bahwa manusia manusia dalam
berbagai aspeknya dari tingkat yang rendah ke tingkat lebih tinggi
mempengaruhi baik kemampuanya, minat, masalah dan kebutuhanya.
Oleh karna itu guru tidak bisa menyamaratakan kemampuan peserta
didik begitu pula dalam penggunaan bahan atau metode pengajaran
perlu disesuaikan dengan tingkat kemampuan berpikir dari kelompok
usia tertentu.
4.
13. Pelajaran sangat dipengaruhi oleh emosi
Faktor perasaan cukup berpengaruhi dalam proses belajar-
mengajar. Misalnya kalau peserta didik menyukai gurunya, maka
ia akan belajar dengan rajin dan baik. Sebaliknya jika anak didik
tidak menyukai gurunya maka pelajaran juga dikorbankan.oleh
karna itu, ada baiknya selalu memperhatikan faktor-faktor yang
yang mempengaruhi perasaan atau emosi baik pendidik maupun
peserta didik seperti misalnya:keadaan tubuh, keadaan rumah
tangga, suara guru, segenap pribadi dan sikapnya, hubungan guru
dan murid, cara menyusun dan menyajikan bahan pelajaran,
suasana umum serta ruang belajar.hal-hal itulah yang yang perlu
dibenahi agar proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan
hasilnya lebih menguntungkan.
14. 5. Pelajaran ada segi sosialnya
Ilmu jiwa belajar bahwa belajar dalam kelompok akan menimbulkan
minat belajar yang berpengaruh pada hasilnya. Selain itu belajar dalam
kelompok lebih disukai oleh peserta didik dari pada belajar secara
individual.
6. Pelajaran menuntut daya pendorong yang baik
Ada bermacam-macam alasan yang mendorang peserta didik
berpasitipasi dalam suatu proses PAK, misalnya pada tingkat usia tertentu
bisa saja daya pendorong itu berkaitan dengan hadiah secara material.
Sehingga ada guru yang menggunakan pendekatan hadiah untuk menarik
minat peserta didik .nsmun gaya pendorong seperti itu barangkali kurang
efektif dalam jangka watu lama dan juga bisa salah. itulah sebabnya
homrighausen lebih setuju kalau daya pendorong yang seharusnya adalah
membangun minat sejati peserta didik tehadap isi pelajaran itu sendiri.
7. Proses belajar mengajar harus dilakukan dengan berbagai metode dan
pendekatan.
Hal ini sudah jelas dengan sendirinya dan sudah disingging dalam bab-
bab terdahulu.
15. 8. Belajar lebih penting daripada mengajar
Yang dimaksut adalah bahwa mengajar sesunggunya harus
membuat peserta didik belajar. Jadi dengan menyajikan bahan
pelajaran belum menjamin bahwa peserta didik itu akan belajar.
Padahal tujuan guru dalam mengajar seharusnya adalah untuk
membuat para peserta didik mengalami perubahan bsaik dalam
sikap,sifat dan tingkah laku hal ini berlaku dalam PAK.
Demikianlah beberapa hal yang disampaikan oleh homrighousen.
16. 1. PIAGET
Thomas H. Groome dalam rangka memperkenalkan
pandangannya tentang tentang pendekatan shared praksis
mencoba mengambil pemandangan-pemandangan piaget
khususnya tingkat-tingkat perkembangan kognitif untuk
diterapkan dalam PAK.
Dalam kaitan denagan tingkat-tinkat perkembangan
kognitif maka beberpa hal yang akaan kita pelajari bersama
yaitu:
1. perkembangan kognitif dari seseorang melewati tingkat-
tingkat tertentu suatu “tingkat” adalah perangkat operasi
mental yang terintegrasi dan umumnya struktur yang stabil
dalam memberi ciri khas kepada setiap fase perkembangan
kognitif.
2.
17. setiap tingkat dicirikan oleh suatu struktur pertumbuhan
menyeluruh dalam pola tingkah laku.
3. dengan susunan tingkat-tingkat itu bersifat tetap, yang
bererti setiap individu harus melewati tingkat-tingkat itu
dengan susunan yang sama, dan tidk ada orang lain yang
bisa melewati suatu tingkat tertentu.
Berikut Ini kita akan melihat tingkat-tingkat
perkembangan yang di maksudkan oleh Piaget kemudian
relevasinya untuk PAK yaitu:
18. A. TINGKAT SENSORIMOTOR
Yang di maksud dengan sensorimotor adalah: sejak bayi lahir
sampai berumur 2 tahun bentuk pengetahuan yang berasal dari
sensori kusus (yang masuknya lewat indera yang khusus). Dan sejak
hari pertama kehidupanya, setiap tindakan adalah respons insting
(mendengar) terhadap kebutuhan. Jadi anak belajar berhubungan
dengan dunia (lingkungan). Tanpa intervensi atau camapur tangan
representasi (wakil) maupun pikiran tidak hadir karena sang anak
tidak mampu memahami fungsi simbolis dengan kata lain iya tidak
mempunyai waki-wakil dengan mana iya membayangkan orang atau
peristiwa dalam ketidak hadirannya.
B. STRUKTUR PRAOPERASIONAL
Yang dimaksud dengan praoperasional adalah: saat transisi bayi
berkembang dari (2-4 tahun), dan dari transisi kepada kemampuan
untuk bernalar secara konkret yang mulai sejak 7 tahun.
19. C. TINGKAT OPERASI KONKRET.
Yang dimaksud tingkat operasi konkret ini adalah: usia
anak (7-11 atau 12 tahun), muncul ketika seseorang berpindah
melampaui tinggkat yang lebih dahulu, menjadi mampu untuk
operasi, mental, yakni proses bernalar.
Yang di maksud dengan operasi mental adalah
kemampuan yang bertambah untuk mengiterkasikan tindakan
ke dalam proses berpikir, cara untuk melakukan sesuatu dan
bukan saja simbol-simbol yang tidak terlihat (terisolasi).
20. Ada beberapa ciri khas dari tinggkat ini, yang perlu diberi perhatian
khusus, yang memang mempunyai tujuan dengan PAK yaitu:
1. membalik/konversi
Yang di maksud dengan konversi/ atau membalik adalah salah satu
kriteria utama dari berpikir yang operasi konkrit. Ini bererti bahwa sekarang
seorang dapat membalikan proses berpikirnya, yakni bergerak kedepan atau
mundur dan melihat bagian-bagian yang menjelaskan keseluruhan.
2. memory
Seorang bayi mempunyai kemampuan memory yakni kemampuan
untuk mengenal obyek yang di jumpai terlebih dahulu.
3. proyeksi dan antisipasi
Yang di hadapi sang anak adalah sesuatu konkret maka iya memnadang
ke depan, mengantisipasi hasil-hasilnya, dan mampu mampu menduga
hasilnya.
4. kerja sama
Seorang anak mempunyai kapisitas yang baru untuk tidak berpusat
pada diri sendiri.
21. 5. dialog
Dalam suatu kegiatn belajar anak yangb sesunguhnya bisa terjadi
pada saat anak menunjukan pemahamannya kepada orang lain dan
mencari bukti menunjukan akan pembenaran dalam hubungan dengan
peryataan sendiri.
Penalaran moral.
Menurut piaget, anak pada tinggkat praoperasional berada pada
tingkat “realisme moral”. Tetapi anak pada tingkat operasial
konkretmampu untuk membuat keputusan moral atas dasar saling
menghargai dan saling menerima
d. pikiran operasional formal.
Tingkat operasi-operasi formal di mulai kira-kira umur 11 atau
dua belas tahun, dan menurut penelitian piaget akan selesai pada usia
15 tahun.
Menurut piaget, tujuan utama dari pendidikan adalah untuk
menciptakan manusia yang mampu mengerjakan hal-hal baru.
22. 2. Ronal Goldman.
Goldman menghasilkan dua dua buku utama dimana yang pertama berjudul:
Religious thinking from Childoop to Adolescence. Yang lebih memuat deskripsi
hasil penelitiannya. Sedangkan buku yang kedua merupakan aplikasi teori dalam
PAK, yang berjudul Readiness for religion. Hal ini di rancang untuk memenuhi
minat dan kebutuhan yang alamiah dari sang anak.
Pelajar
Menurut Goldman, kebutuhan dan minat anak seharusnyamenjadi perhatian
utama dari pada pendidikan dalam PAK dan bukan kebutuhan dari gereja maupun
orang tua.
Tujuan PAK
Bagi, Goldman, tujuan utama ntuk mengajarkan Agama seharusnya adapat
memenuhi kebutuhan yang dalam, karena tanpanya hidup manusia dipermiskin.
Kurikulum PAK
Berdasarkan pendekatan yang di usulkan terhadap PAK maka kurikulum
seharusnya di rancangkan berdasarkan kebutuhan dan pengalaman ana. Dengan
demikian maka diusulkan live themes (berbagai tema kehidupan) sebagai dasar
untuk membangun kurikulum.
23. Tujuan PAK
Bagi, Goldman, tujuan utama ntuk mengajarkan
Agama seharusnya adapat memenuhi kebutuhan
yang dalam, karena tanpanya hidup manusia
dipermiskin.
Kurikulum PAK
Berdasarkan pendekatan yang di usulkan
terhadap PAK maka kurikulum seharusnya di
rancangkan berdasarkan kebutuhan dan pengalaman
ana. Dengan demikian maka diusulkan live themes
(berbagai tema kehidupan) sebagai dasar untuk
membangun kurikulum.
24. a. Pengertian Sosiologi
Sosiologi adalah suatu kajian ilmiah tentang kehidupan
manusia. Sosiologi hanya tertarik pada pikiran dan tindakan yang
ditunjukkan seseorang sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
b. Hubungan PAK dengan Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu sosial karena hal yang dipelajari adalah
gejala-gejala kemasyarakatan. PAK akan membentuk suatu
pembelajaran dan pembelajaran itu merupakan perubahan perlaku ke
arah positif dalam konteks kekristenan. PAK dapat memengaruhi
perkembangan pribadi di segala aspek moral hidup dalam masyarakat
untuk menciptakan suasana yang diharapkan. PAK harus bisa
disalurkan dalam kehidupan sosial untuk membangun masyarakat
yang bermoral. Dengan demikian bukan kondisi luar yang
mempengaruhi peserta didik, tetapi PAK lah yang akan
mempengaruhi kehidupan sosial mereka sehingga menjadi bermoral.