Dokumen tersebut membahas tentang psikologi pendidikan khususnya mengenai belajar. Dokumen tersebut mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya, serta menjelaskan proses dan fase-fase belajar menurut beberapa pakar seperti Bruner dan Wittig. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh belajar pada anak-anak."
2. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang dialami sisiwa,
baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan
rumah atau keluargnaya sendiri.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-
mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang
tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang
yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa
bangga ketika ana-anaknya telah mampu menyebutkan
kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang
terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
3. Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern,
Ddictionary of psychology membatasi belajar dengan dua
macam definisi. Pertama, belajar adalah the process of
acquiring knowledge, yakni proses memperoleh
pengetahuan. Kedua, belajar adalah A relatively permanent
change in respons potentiality which occurs as a result of
reinforced practice, yaitu suatu perubahan kemampuan
bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang
diperkuat. Dalam definisi ini terdapat dalam empat macam
istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami
proses belajar.
Relatively permanent, yang secara umum menetap.
Response potentiality, kemampuan bereaksi.
Rainforcel, yang diperkuat.
Practice, praktik atau latihan.
4. BEBERAPA PAKAR PENDIDIKAN YANG
MENDEFINISIKAN BELAJAR SEBAGAI BERIKUT
Gagne
Belajar adalah perubahan dispisisi atau kemampuan yang dicapai seseorang
melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari
proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
Cronbach
Learning is shown by a change in behavior as result of experience. (belajar adalah
perubahan perilaku dari pengalaman)
Harold Spears
Learning is to opserve, to read, to imitate, to try something them selves, to listen,
to follow derection. ( dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati,
membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu ).
Geoch
Learning is change in performance as a result of practice. ( belajar adalah
perubahan performance sebagai hasil pelatihan ).
Morgan
Learning is anyrelatively permanent change in behavior that is a pressure of past
experience. (belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai
hasil dari pengalaman).
5. LANJUTAN,,,,,,,
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidepnya. Santrock dan
Yussen (1994) mendifinisikan belajar sebagai perubahan
yang relative permanen karena adanya pengalaman. Dari
berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan
kemampuan bereaksi yang relative permanenatau
menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya.
6. ILUSTRASI/CONTOH BELAJAR
“Si Fulan masuk sekolah TK tingkat A, belum bisa membaca. Di
TK, ia bersama teman-temannya dikenalkan berbagai abjad oleh
ibu Rina, sang Guru. Dengan menggunakan alat peraga bu Rina
menunjukkan kepada sisiwa-siwanya huruf A sampai dengan
huruf Z. sambil menunjuk huruf-huruf itu, bu Rina minta kepada
siswa-siswanya untuk menirukan apa yang dikatakannya. Bu
Rina melafalkan huruf “A”, serentak siswa-siswa mengucapakan
“A”. seiring dengan waktu, di akhir tahun ajaran si Fulan beserta
temannya di TK tingkat A dapat menulis dan membaca.
“Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari
ayahnya. Lalu ia mencoba mainan ini dengan cara memutar
kuncinya dan meletakkannya pada suatu permukaan atau
dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakkan ”tersebut
merupakan respon atsu reaksi atas rangsangan yang timbul/ada
pada mainan itu (misalnya, kunci dan roda mobil-mobilan
tersebut).
7. LANJUTAN,,,,,,
Pada tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus
yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau
setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan
pengalaman berulang-ulang, lambat laun ia menguasai
dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik
dan sempurna. Sehubungan dengan contoh ini, belajar
dapat kita pahami belajar sebagai proses yang dengan
proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki
melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan
yang ada.
8. PROSES DAN FASE BELAJAR
Definisi Proses Belajar
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin
“processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini
mempunyai urutan konotasi urutan langkah atau kemajuan
yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan.
Dalam psikologi, belajar proses berarti cara-cara atau
langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa
perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil
tertentu. Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif
dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju daripada
keadaan sebelumnya.
9. LANJUTAN,,,,,,,
Fase-fase Dalam Proses Belajar
Menurut Jarome S. Bruner, salah seorang penentang teori
S-R Bond, dalam proses pembelajaran siswa menempuh
tiga episode atau fase.
Fase Iformasi (tahap penerimaan materi).
Fase Transformasi (tahap pengubahan materi).
Fase Evaluasi (tahap penilaian materi).
Dalam fase informasi, seorang siswa yang sedang
belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai
materi yang sedang dipelajari.
Dalam fase transformasi, informasi yang telah
diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan
menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya
kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal
yang lebih luas.
10. Dalam fase evaluasi, seorang siswa akan menilai sendiri
sampai sejauh manakah pengetahuan (informasi yang
telah diinformasikan tadi) dapat dimanfaatkan untuk
memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah
yang dihadapi.
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of
learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam
tiga tahapan.
Acquasition (tahap perolehan / penerimaan informasi).
Storage (tahap penyimpanan inforamasi).
Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi).
Pada tingkatan Acquasition seorang siswa mulai
menerima informasi sebagai stimulus dan dan melakukan
respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman
dan perilkau baru
11. Pada tingkatan Storage seorang siswa secara otomatis
akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan
perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses
Acquasition. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi
short term dan long term memori.
Pada tingkatan Retrieval seorang siswa akan mengaktifkan
kembali fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.
12. DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Sugihartono DKK. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit UNY Press.
Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu
Pendekatan Baru. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.