SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Teori Pemecahan Masalah


       I.     Teori Pemecahan Masalah Menurut Polya


       A. Pemecahan Masalah Menurut Polya
       Polya (1985) mengartikan pemecahan masalah sebagai satu usaha mencari jalan keluar
dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan yang tidak begitu mudah segera untuk dicapai,
sedangkan menurut utari (1994) dalam (hamsah 2003) mengatakan bahwa pemecahan masalah
dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan didalam
pembelajaran matematika, selain pemecahan masalah mempunyai arti khusus, istilah tersebut
mempunyai interpretasi yang berbeda, misalnya menyelesaikan soal cerita yang tidak rutin dan
mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
       Polya(1985) mengajukan empat langkah fase penyelesaian masalah yaitu memahami
masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekan
kembali semua langkah yang telah dikerjakan.
       Fase memahami masalah tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan,
siswa tidak mungkin menyelesaikan masalah tersebut dengan benar, selanjutnya para siswa harus
mampu menyusun rencana atau strategi. Penyelesaian masalah, dalam fase ini sangat tergantung
pada pengalaman siswa lebih kreatif dalam menyusun penyelesaian suatu masalah, jika rencana
penyelesaian satu masalah telah dibuat baik tertulis maupuntidak. Langkah selanjutnya adalah
siswa mampu menyelesaikan masalah,sesuai dengan rencana yang telah disusun dan dianggap
tepat. Dan langkahterakhir dari proses penyelesaian masalah menurut polya adalah melakukan
pengecekan atas apa yang dilakukan. Mulai dari fase pertama hingga hingga fase ketiga. Dengan
model seperti ini maka kesalahan yang tidak perlu terjadidapat dikoreksi kembali sehingga siswa
dapat menemukan jawaban yang benar-benar sesuai dengan masalah yang diberikan.
       Tingkat kesulitan soal pemecahan masalah harus di sesuaikan dengantingkat kemampuan
siswa. Hasil penelitian Driscol (1982). Pada anak usia sekolah dasar kemampuan pemecahan
masalah erat sekali hubungannya dengan pemecahan masalah. Disadari atau tidak setiap hari kita
diperhadapkan dengan berbagai masalah yang dalam penyelesaiannya, sering kita diperhadapkan
dengan masalah–masalah yang pelik dan tidak bias diselesaikan dengan segera. Dengan
demikian, tugas guru adalah membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dengan spektrum
yang luas yakni membantu siswa dalam memehami masalah, sehingga kemampuan dalam
memahami konteks masalah bisa terus berkembang menggunakan kemampuan inguiri dalam
menganalisa alasan mengapa masalah itu muncul. Dalam matematika hal seperti itu biasanya
berupa pemecahan masalah yang didalamnya termuat soal cerita untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah hal yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan
menyangkut berbagai hal teknik dan strategi pemecah masalah,pengetahuan, keterampilan dan
pemahaman merupakan elemen–elemen penting dalam belajar matematika terkadang guru
menghadapi kesulitan dalam mengajarkan cara menyelesaikan masalah dengan baik. Sementara
dipihak lain siswa mengalami kesulitan bagaimana menyelesaikan masalah yang diberikan guru,
kesulitan ini muncul, karena mencari jawaban dipandang sebagai satu-satunya tujuan yang ingin
dicapai, karena hanya terfokus pada jawaban.




B. Langkah-langkah Penerapan strategi penyelesaian masalah menurut
Polya.


         Berbicara pemecahan masalah, kita tidak bisa terlepas dari tokoh utamanya
yaitu Polya. Menurut polya dalam pemecahan masalah. Ada empat langkah yang
harus dilakukan, Keempat tahapan ini lebih dikenal dengan See (memahami problem), Plan
(menyusun rencana), Do (melaksanakan rencana) dan Check (menguji jawaban), sudah menjadi
jargon sehari-hari dalam penyelesaian problem sehingga Polya layak disebut dengan “Bapak
problem solving.”


         Gambaran umum dari Kerangka kerja Polya:


1. Pemahaman pada masalah (Identifikasi dari tujuan)
         Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda
memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan pertanyaan :
o Apa yang tidak diketahui?
o Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
o Kondisinya bagaimana?
o Apakah ada kekecualian?
       Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk membuat diagranmnya dan
mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang diketahui dan dibutuhkan pada diagram tersebut.
Biasanya dibutuhkan membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V=volume, m=massa dsb ).


2. Membuat Rencana Pemecahan Masalah
       Kedua: Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui
yang memungkinkan anda untuk memghitung variabel yang tidak diketahui. Akan sangat
berguna untuk membuat pertanyaan: “Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang diketahui
untuk mencari hal yang tidak diketahui? “. Jika anda tak melihat hubungan secara langsung,
gagasan berikut ini mungkin akan menolong dalam membagi masalah ke sub masalah
o Membuat sub masalah
o Pada masalah yang komplek, akan sangat berguna untuk membantu jika anda membaginya
kedalam beberapa sub masalah, sehingga anda dapat membangunya untuk menyelesaikan
masalah.
o Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali.
o Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah dikenali. Lihatlah pada hal
yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat masalah yang mirip atau memiliki prinsip
yang sama.
o Cobalah untuk mengenali polanya.
o Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya.Pola tersebut dapat
berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika andamelihat keteraturan atau pengulangan dalam
soal, anda dapat menduga apa yang selanjutnya akan terjadi dari pola tersbut dan
membuktikannya.
o Cobalah untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu, masalah yang mirip, masalah
yang berhubungan, yang lebih sederhana sehingga memberikan anda petunjuk yang dibutuhkan
dalam memecahkan masalah yang lebih sulit. Contoh, jika masalahnya ada pada ruang tiga
dimensi, cobalah untuk melihat masalah sejenis dalam bidang dua dimensi. Atau jika masalah
terlalu umum, anda dapat mencobanya pada kasus khusus
o Masukan sesuatu yang baru
o Mungkin suatu saat perlu untuk memasukan sesuatu yang baru, peralatan tambahan, untuk
membuat hubunganantara data dengan hal yang tidak diketahui.Contoh, diagram sangat
bermanfaat dalam membuat suatu garis bantu.
o Buatlah kasus
o Kadang-kadang kita harus memecah sebuah masalah kedalam beberapa kasus dan pecahkan
setiap kasus terbut.
o Mulailah dari akhir (Asumsikan Jawabannya) Sangat berguna jika kita membuat pemisalan
solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke data yang diberikan
3. Malaksanakan Rencana
       Ketiga. Menyelesaikan rencana anda.Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada
langkah kedua, kita harus memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara
detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar. Sebuah persamaan tidaklah cukup.


4. Lihatlah kembali
       Keempat. Ujilah solusi yang telah didapatkan.Kritisi hasilnya. lihatlah kelemahan dari
solusi yang didapatkan (seperti: ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak
benar ) .Pada saat guru menggunakan strategi ini, sebaiknya ditekankan bahwa penggunaan
objek yang dicontohkan dapat diganti dengan satu model yang lebih sederhana, misalnya :


1. Membuat gambar atau diagram.
       Penekanan ini perlu dilakukan bahwa gambar atau diagram yang dibuat tidak perlu
sempurna, terlalu bagus atau terlalu aktual, yang penting bagian-bagian terpenting dari gambar
itu dapat memperjelas masalah.
2. Menemukan pola
       Kegiatan matematika yang berkaitan dengan proses menemukan suatu poladari sejumlah
data yang diberikan, dapat mulai dilakukan melalui sekumpulan gambar atau bilangan. Kegiatan
yang mungkin dilakukan antara lain dengan mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh
kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia. Sebagai suatu strategi untuk pemecahan masalah,
pencarian pola yang pada awalnya hanya dilakukan secara pasif melalui permasalahan yang
dikeluarkan oleh guru, pada suatu saat keterampilan itu akan terbentuk dengan sendirinya
sehingga pada saat menghadapi permasalahan tertentu, salah satu pertanyaan yang mungkin
muncul pada benak seseorang antara lain adalah :”Adakah pola atau keteraturan tertentu yang
mengaitkan tiap data yang diberikan?”. Tanpa melalui latihan sangat sulit bagi seseorang untuk
menyadari bahwa dalam permasalahan yang dihadapinya terdapat pola yang bisa diungkap.
3. Membuat tabel
       Mengorganisasi data ke dalam sebuah tabel dapat membantu kita dalam mengungkapkan
suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap. Penggunaan tabel
merupakan langkah yang sangat efisien untuk melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah
besar data sehingga apabila muncul pertanyaan baru berkenaan dengan data tersebut, maka kita
akan dengan mudah menggunakan data tersebut, sehingga jawaban pertanyaan tadi dapat
diselesaikan dengan baik.


4. Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik
       Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan
menggambar tabel. Dalam menggunakan strategi ini, kita tidak perlu memperhatikan
keseluruhan kemungkinan yang bisa terjadi.Yang kita perhatikan adalah semua kemungkinan
yang diperoleh dengan cara sistematik. Yang dimaksud sistematik disini misalnya dengan
mengorganisasikan data berdasarkan kategori tertentu. Namun demikian, untuk masalah-masalah
tertentu, mungkin kita harus memperhatikan semua kemungkinan yang bisa terjadi.


5. Tebak dan periksa ( Guess and Check )
       Strategi menebak yang dimaksudkan disini adalah menebak yang didasarkan pada alasan
tertentu serta kehati-hatian. Selain itu, untuk dapat melakukan tebakan dengan baik seseorang
perlu memiliki pengalaman cukup yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
II. TEORI BELAJAR KOHLER DAN KOFFKA

       . Pemecahan masalah secara analogi ini juga memiliki kesamaan dengan proses belajar
yang diciptakan oleh Kohler dan Koffka dalam teori gestaltnya yaitu insight learning. Oleh
karena itu dalam pembahasan berikutnya penulis akan membahas bagaimana proses pendekatan
analogi dalam problem solving di tinjau dari teori belajar Kohler dan Koffka.

       Analisis Teori Pengalaman sehari-hari dalam pemecahan masalah adakalanya dalam
beberapa waktu lamanya kita tidak berhasil dalam memecahkannya, yang kadang dengan tiba-
tiba nampaklah titik terang pemecahannya, kita mengetahui bagaimana dapat keluar dari
kesukaran yang kita hadapi.

       Setelah itu penyelesaian yang pernah kita temukan tersebut dapat mudah kita ulang
kembali walaupun situasinya agak berbeda dengan situasi terdahulu.

       Pada dasarnya ada beberapa tata cara atau prosedur yang dapat digunakan dalam proses
pemecahan masalah diantaranya yaitu: Algoritmik, Heuristik, Analogi, dan Simulasi komputer.
Analogi merupakan cara yang sering digunakan orang, analogi ini dilakukan dengan cara
membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah
dialami baik oleh orang yang bersangkutan maupun yang pernah dialami oleh orang lain. Jadi
tidak dapat disangkal bahwa atas dasar hasil belajar yang telah dicapai melalui proses belajar
yang terdahulu tentu seringkali masih dapat diterapkan pada proses belajar yang baru.

       Sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan Kohler dan Koffka pada simpanse yang
diberinya nama Sultan, mereka menemukan tumbuhnya insight pada Sultan dengan
menghadapkannya pada masalah bagaimana memperoleh pisang yang terletak di luar kurungan.
Pada tahap awal Sultan memecahkan masalahnya melalui metode algoritmik dalam problem
solving yaitu trial and error secara buta. Dari proses coba dan salah itu kemudian Sultan
menemukan suatu pemecahan masalah yang disebut aha-erlibnis untuk mendapatkan pisang yang
ada di luar kurungan yaitu dengan menggabungkan dua buah tongkat yang memang telah
dikondisikan oleh peneliti. Setelah memperoleh insight ini Sultan bisa dengan langsung dapat
mengambil pisang yang ada di luar kurungan sesuai pengalaman yang telah diperoleh
sebelumnya. Penelitian-penelitian mereka menumbuhkan psikologi gestalt yang menekankan
bahasan pada masalah konfigurasi, struktur dan pemetaan dalam pengalaman, yaitu pengalaman
berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan (gestalt). Jadi salah satu ciri-ciri penemuan
penyelesaian masalah melalui insight learning dalam penelitian Kohler dan Koffka adalah bila
penyesuaian itu telah ditemukan, maka simpanse itu dengan mudah dapat mengulanginya, juga
bila situasinya tidak persis seperti yang sebelumnya. Hal ini juga memiliki kesamaan cara
pemecahan masalah berdasarkan pendekatan analogi yaitu cara membandingkan pola masalah
yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah dialami.

        Kesimpulan Menurut gestalt, belajar adalah gejala kognitif pada organisme untuk
mendapatkan penyelesaian problema yang dihadapi. Dalam proses belajar sesuai dengan teori
insight learning yang diajukan oleh Kohler dan Koffka, langkah pertama untuk memcahkan
masalah adalah melalui proses coba-coba dan salah, setelah menemukan suatu cara dalam
pemecahan masalah tersebut, seseorang akan dengan mudah untuk mengulang cara yang sama
sesuai pengalaman yang lalu meskipun masalahnya agak berbeda. Hal ini memiliki kesamaan
cara pemecahan masalah melalui teori kognitif yaitu algoritmik dan analogi. Yang mana dengan
cara algoritmik kita memecahkan masalah itu melalui trial and error, sedangkan dengan cara
analogi kita memecahkan masalah berdasarkan pada pengalaman yang pernah dialaminya.

More Related Content

What's hot

Media pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ictMedia pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ictHeri Cahyono
 
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxGeometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxHelvyEffendi
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8silviarahayu6
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...Agung Wee-Idya
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
Contoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategiContoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategiumanbudi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaNailul Hasibuan
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 

What's hot (20)

Media pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ictMedia pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ict
 
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxGeometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahan
 
Contoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategiContoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategi
 
Macam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematikaMacam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematika
 
Rpp fungsi linear
Rpp fungsi linearRpp fungsi linear
Rpp fungsi linear
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving Matematika
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKAPENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 

Viewers also liked

MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Operasional bentuk aljabar
Operasional bentuk aljabarOperasional bentuk aljabar
Operasional bentuk aljabarMuhammad Yuswani
 
Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.
Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.
Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.Nurul Hikmah Sitorus
 
Landasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi PendidikanLandasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi PendidikanSri Handayani
 
Landasan Sosial Budaya
Landasan Sosial BudayaLandasan Sosial Budaya
Landasan Sosial Budayawindarti aja
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Tree Myutz
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
 
M03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
M03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hariM03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
M03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-haririanika safitri
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
06 s3.2-pengurusan kokurikulum
06 s3.2-pengurusan kokurikulum06 s3.2-pengurusan kokurikulum
06 s3.2-pengurusan kokurikulumjasmi jaafar
 
05 s3.1-pengurusan kurikulum
05 s3.1-pengurusan kurikulum05 s3.1-pengurusan kurikulum
05 s3.1-pengurusan kurikulumjasmi jaafar
 
03 s1-kepemimpinan
03 s1-kepemimpinan03 s1-kepemimpinan
03 s1-kepemimpinanjasmi jaafar
 
04 s2-pengurusan organisasi
04 s2-pengurusan organisasi04 s2-pengurusan organisasi
04 s2-pengurusan organisasijasmi jaafar
 

Viewers also liked (20)

MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
 
Operasional bentuk aljabar
Operasional bentuk aljabarOperasional bentuk aljabar
Operasional bentuk aljabar
 
Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.
Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.
Landasan Sosial Budaya - Nurul Hikmah S.
 
Landasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi PendidikanLandasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi Pendidikan
 
Landasan Sosial Budaya
Landasan Sosial BudayaLandasan Sosial Budaya
Landasan Sosial Budaya
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
 
M03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
M03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hariM03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
M03 aplikasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
 
Analisis Skripsi
Analisis SkripsiAnalisis Skripsi
Analisis Skripsi
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
06 s3.2-pengurusan kokurikulum
06 s3.2-pengurusan kokurikulum06 s3.2-pengurusan kokurikulum
06 s3.2-pengurusan kokurikulum
 
05 s3.1-pengurusan kurikulum
05 s3.1-pengurusan kurikulum05 s3.1-pengurusan kurikulum
05 s3.1-pengurusan kurikulum
 
03 s1-kepemimpinan
03 s1-kepemimpinan03 s1-kepemimpinan
03 s1-kepemimpinan
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
04 s2-pengurusan organisasi
04 s2-pengurusan organisasi04 s2-pengurusan organisasi
04 s2-pengurusan organisasi
 

Similar to TEORI PEMBELAJARAN MASALAH

Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaTree Myutz
 
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematikasintia 67
 
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematikasintia 67
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingAchmad Abror
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika PutriMutiarasari1
 
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxPTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxDania613605
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaRizki Novaldi
 
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10ShandaAnggelika1
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikawww.didiarsandi.com
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaRizki Novaldi
 
pemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.ppt
pemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.pptpemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.ppt
pemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.pptYosepinBetssy
 
PPT strategi memecahkan tujuan (1).pptx
PPT strategi memecahkan tujuan (1).pptxPPT strategi memecahkan tujuan (1).pptx
PPT strategi memecahkan tujuan (1).pptxZulmiRoestikarini
 
Pemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam MatematikaPemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam MatematikaNoraCantika
 
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Maysy Maysy
 
KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012marshiza
 
problem solving 1
problem solving 1problem solving 1
problem solving 1chryst tina
 
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v222 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2Diandra Devikha
 

Similar to TEORI PEMBELAJARAN MASALAH (20)

Topik 1 penyelesaian masalah
Topik 1 penyelesaian masalahTopik 1 penyelesaian masalah
Topik 1 penyelesaian masalah
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
 
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kel8 pemecahan masalah dalam matematika
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxPTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 
pemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.ppt
pemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.pptpemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.ppt
pemecahan-masalah-dalam-pembelajaran-matematika.ppt
 
PPT strategi memecahkan tujuan (1).pptx
PPT strategi memecahkan tujuan (1).pptxPPT strategi memecahkan tujuan (1).pptx
PPT strategi memecahkan tujuan (1).pptx
 
Pemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam MatematikaPemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam Matematika
 
Masalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran MatematikaMasalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran Matematika
 
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
 
KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012
 
Artikel14
Artikel14Artikel14
Artikel14
 
problem solving 1
problem solving 1problem solving 1
problem solving 1
 
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v222 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
 

More from nadiahbsa

Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunannadiahbsa
 
Perbandingan kesebangunan
Perbandingan kesebangunanPerbandingan kesebangunan
Perbandingan kesebangunannadiahbsa
 
Latihan ulumsmt2kelas7
Latihan ulumsmt2kelas7Latihan ulumsmt2kelas7
Latihan ulumsmt2kelas7nadiahbsa
 
Prismadan limas
Prismadan limasPrismadan limas
Prismadan limasnadiahbsa
 
Kubusdan balok
Kubusdan balokKubusdan balok
Kubusdan baloknadiahbsa
 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunannadiahbsa
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme gurunadiahbsa
 
Prokep profesional guru
Prokep profesional guruProkep profesional guru
Prokep profesional gurunadiahbsa
 
Tugas pmri(7b)
Tugas pmri(7b)Tugas pmri(7b)
Tugas pmri(7b)nadiahbsa
 
Problemsolving
ProblemsolvingProblemsolving
Problemsolvingnadiahbsa
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunannadiahbsa
 
Soal trigonometri kelas-xi_ipa
Soal trigonometri kelas-xi_ipaSoal trigonometri kelas-xi_ipa
Soal trigonometri kelas-xi_ipanadiahbsa
 
Sma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudin
Sma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudinSma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudin
Sma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudinnadiahbsa
 
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaSmp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyanadiahbsa
 
Kompetisimatematikakexxvi kls.9
Kompetisimatematikakexxvi kls.9Kompetisimatematikakexxvi kls.9
Kompetisimatematikakexxvi kls.9nadiahbsa
 
Bab1 statistik
Bab1 statistikBab1 statistik
Bab1 statistiknadiahbsa
 
Contoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-sma
Contoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-smaContoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-sma
Contoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-smanadiahbsa
 
3 okt-2012-matematika
3 okt-2012-matematika3 okt-2012-matematika
3 okt-2012-matematikanadiahbsa
 

More from nadiahbsa (20)

Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunan
 
Perbandingan kesebangunan
Perbandingan kesebangunanPerbandingan kesebangunan
Perbandingan kesebangunan
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Latihan ulumsmt2kelas7
Latihan ulumsmt2kelas7Latihan ulumsmt2kelas7
Latihan ulumsmt2kelas7
 
Prismadan limas
Prismadan limasPrismadan limas
Prismadan limas
 
Kubusdan balok
Kubusdan balokKubusdan balok
Kubusdan balok
 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme guru
 
Soal snmptn
Soal snmptnSoal snmptn
Soal snmptn
 
Prokep profesional guru
Prokep profesional guruProkep profesional guru
Prokep profesional guru
 
Tugas pmri(7b)
Tugas pmri(7b)Tugas pmri(7b)
Tugas pmri(7b)
 
Problemsolving
ProblemsolvingProblemsolving
Problemsolving
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunan
 
Soal trigonometri kelas-xi_ipa
Soal trigonometri kelas-xi_ipaSoal trigonometri kelas-xi_ipa
Soal trigonometri kelas-xi_ipa
 
Sma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudin
Sma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudinSma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudin
Sma11mat mahir mengembangkankemampuanmatprogipa wahyudin
 
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaSmp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
 
Kompetisimatematikakexxvi kls.9
Kompetisimatematikakexxvi kls.9Kompetisimatematikakexxvi kls.9
Kompetisimatematikakexxvi kls.9
 
Bab1 statistik
Bab1 statistikBab1 statistik
Bab1 statistik
 
Contoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-sma
Contoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-smaContoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-sma
Contoh contoh-soal-dan-pembahasan-trigonometri-untuk-sma
 
3 okt-2012-matematika
3 okt-2012-matematika3 okt-2012-matematika
3 okt-2012-matematika
 

TEORI PEMBELAJARAN MASALAH

  • 1. Teori Pemecahan Masalah I. Teori Pemecahan Masalah Menurut Polya A. Pemecahan Masalah Menurut Polya Polya (1985) mengartikan pemecahan masalah sebagai satu usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan yang tidak begitu mudah segera untuk dicapai, sedangkan menurut utari (1994) dalam (hamsah 2003) mengatakan bahwa pemecahan masalah dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan didalam pembelajaran matematika, selain pemecahan masalah mempunyai arti khusus, istilah tersebut mempunyai interpretasi yang berbeda, misalnya menyelesaikan soal cerita yang tidak rutin dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Polya(1985) mengajukan empat langkah fase penyelesaian masalah yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekan kembali semua langkah yang telah dikerjakan. Fase memahami masalah tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin menyelesaikan masalah tersebut dengan benar, selanjutnya para siswa harus mampu menyusun rencana atau strategi. Penyelesaian masalah, dalam fase ini sangat tergantung pada pengalaman siswa lebih kreatif dalam menyusun penyelesaian suatu masalah, jika rencana penyelesaian satu masalah telah dibuat baik tertulis maupuntidak. Langkah selanjutnya adalah siswa mampu menyelesaikan masalah,sesuai dengan rencana yang telah disusun dan dianggap tepat. Dan langkahterakhir dari proses penyelesaian masalah menurut polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang dilakukan. Mulai dari fase pertama hingga hingga fase ketiga. Dengan model seperti ini maka kesalahan yang tidak perlu terjadidapat dikoreksi kembali sehingga siswa dapat menemukan jawaban yang benar-benar sesuai dengan masalah yang diberikan. Tingkat kesulitan soal pemecahan masalah harus di sesuaikan dengantingkat kemampuan siswa. Hasil penelitian Driscol (1982). Pada anak usia sekolah dasar kemampuan pemecahan masalah erat sekali hubungannya dengan pemecahan masalah. Disadari atau tidak setiap hari kita diperhadapkan dengan berbagai masalah yang dalam penyelesaiannya, sering kita diperhadapkan dengan masalah–masalah yang pelik dan tidak bias diselesaikan dengan segera. Dengan
  • 2. demikian, tugas guru adalah membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dengan spektrum yang luas yakni membantu siswa dalam memehami masalah, sehingga kemampuan dalam memahami konteks masalah bisa terus berkembang menggunakan kemampuan inguiri dalam menganalisa alasan mengapa masalah itu muncul. Dalam matematika hal seperti itu biasanya berupa pemecahan masalah yang didalamnya termuat soal cerita untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah hal yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan menyangkut berbagai hal teknik dan strategi pemecah masalah,pengetahuan, keterampilan dan pemahaman merupakan elemen–elemen penting dalam belajar matematika terkadang guru menghadapi kesulitan dalam mengajarkan cara menyelesaikan masalah dengan baik. Sementara dipihak lain siswa mengalami kesulitan bagaimana menyelesaikan masalah yang diberikan guru, kesulitan ini muncul, karena mencari jawaban dipandang sebagai satu-satunya tujuan yang ingin dicapai, karena hanya terfokus pada jawaban. B. Langkah-langkah Penerapan strategi penyelesaian masalah menurut Polya. Berbicara pemecahan masalah, kita tidak bisa terlepas dari tokoh utamanya yaitu Polya. Menurut polya dalam pemecahan masalah. Ada empat langkah yang harus dilakukan, Keempat tahapan ini lebih dikenal dengan See (memahami problem), Plan (menyusun rencana), Do (melaksanakan rencana) dan Check (menguji jawaban), sudah menjadi jargon sehari-hari dalam penyelesaian problem sehingga Polya layak disebut dengan “Bapak problem solving.” Gambaran umum dari Kerangka kerja Polya: 1. Pemahaman pada masalah (Identifikasi dari tujuan) Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan pertanyaan : o Apa yang tidak diketahui? o Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
  • 3. o Kondisinya bagaimana? o Apakah ada kekecualian? Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk membuat diagranmnya dan mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang diketahui dan dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanya dibutuhkan membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V=volume, m=massa dsb ). 2. Membuat Rencana Pemecahan Masalah Kedua: Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang memungkinkan anda untuk memghitung variabel yang tidak diketahui. Akan sangat berguna untuk membuat pertanyaan: “Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang diketahui untuk mencari hal yang tidak diketahui? “. Jika anda tak melihat hubungan secara langsung, gagasan berikut ini mungkin akan menolong dalam membagi masalah ke sub masalah o Membuat sub masalah o Pada masalah yang komplek, akan sangat berguna untuk membantu jika anda membaginya kedalam beberapa sub masalah, sehingga anda dapat membangunya untuk menyelesaikan masalah. o Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali. o Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah dikenali. Lihatlah pada hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat masalah yang mirip atau memiliki prinsip yang sama. o Cobalah untuk mengenali polanya. o Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya.Pola tersebut dapat berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika andamelihat keteraturan atau pengulangan dalam soal, anda dapat menduga apa yang selanjutnya akan terjadi dari pola tersbut dan membuktikannya. o Cobalah untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu, masalah yang mirip, masalah yang berhubungan, yang lebih sederhana sehingga memberikan anda petunjuk yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah yang lebih sulit. Contoh, jika masalahnya ada pada ruang tiga dimensi, cobalah untuk melihat masalah sejenis dalam bidang dua dimensi. Atau jika masalah terlalu umum, anda dapat mencobanya pada kasus khusus o Masukan sesuatu yang baru
  • 4. o Mungkin suatu saat perlu untuk memasukan sesuatu yang baru, peralatan tambahan, untuk membuat hubunganantara data dengan hal yang tidak diketahui.Contoh, diagram sangat bermanfaat dalam membuat suatu garis bantu. o Buatlah kasus o Kadang-kadang kita harus memecah sebuah masalah kedalam beberapa kasus dan pecahkan setiap kasus terbut. o Mulailah dari akhir (Asumsikan Jawabannya) Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke data yang diberikan 3. Malaksanakan Rencana Ketiga. Menyelesaikan rencana anda.Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua, kita harus memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar. Sebuah persamaan tidaklah cukup. 4. Lihatlah kembali Keempat. Ujilah solusi yang telah didapatkan.Kritisi hasilnya. lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan (seperti: ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar ) .Pada saat guru menggunakan strategi ini, sebaiknya ditekankan bahwa penggunaan objek yang dicontohkan dapat diganti dengan satu model yang lebih sederhana, misalnya : 1. Membuat gambar atau diagram. Penekanan ini perlu dilakukan bahwa gambar atau diagram yang dibuat tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu aktual, yang penting bagian-bagian terpenting dari gambar itu dapat memperjelas masalah. 2. Menemukan pola Kegiatan matematika yang berkaitan dengan proses menemukan suatu poladari sejumlah data yang diberikan, dapat mulai dilakukan melalui sekumpulan gambar atau bilangan. Kegiatan yang mungkin dilakukan antara lain dengan mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia. Sebagai suatu strategi untuk pemecahan masalah, pencarian pola yang pada awalnya hanya dilakukan secara pasif melalui permasalahan yang dikeluarkan oleh guru, pada suatu saat keterampilan itu akan terbentuk dengan sendirinya
  • 5. sehingga pada saat menghadapi permasalahan tertentu, salah satu pertanyaan yang mungkin muncul pada benak seseorang antara lain adalah :”Adakah pola atau keteraturan tertentu yang mengaitkan tiap data yang diberikan?”. Tanpa melalui latihan sangat sulit bagi seseorang untuk menyadari bahwa dalam permasalahan yang dihadapinya terdapat pola yang bisa diungkap. 3. Membuat tabel Mengorganisasi data ke dalam sebuah tabel dapat membantu kita dalam mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap. Penggunaan tabel merupakan langkah yang sangat efisien untuk melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah besar data sehingga apabila muncul pertanyaan baru berkenaan dengan data tersebut, maka kita akan dengan mudah menggunakan data tersebut, sehingga jawaban pertanyaan tadi dapat diselesaikan dengan baik. 4. Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan menggambar tabel. Dalam menggunakan strategi ini, kita tidak perlu memperhatikan keseluruhan kemungkinan yang bisa terjadi.Yang kita perhatikan adalah semua kemungkinan yang diperoleh dengan cara sistematik. Yang dimaksud sistematik disini misalnya dengan mengorganisasikan data berdasarkan kategori tertentu. Namun demikian, untuk masalah-masalah tertentu, mungkin kita harus memperhatikan semua kemungkinan yang bisa terjadi. 5. Tebak dan periksa ( Guess and Check ) Strategi menebak yang dimaksudkan disini adalah menebak yang didasarkan pada alasan tertentu serta kehati-hatian. Selain itu, untuk dapat melakukan tebakan dengan baik seseorang perlu memiliki pengalaman cukup yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
  • 6. II. TEORI BELAJAR KOHLER DAN KOFFKA . Pemecahan masalah secara analogi ini juga memiliki kesamaan dengan proses belajar yang diciptakan oleh Kohler dan Koffka dalam teori gestaltnya yaitu insight learning. Oleh karena itu dalam pembahasan berikutnya penulis akan membahas bagaimana proses pendekatan analogi dalam problem solving di tinjau dari teori belajar Kohler dan Koffka. Analisis Teori Pengalaman sehari-hari dalam pemecahan masalah adakalanya dalam beberapa waktu lamanya kita tidak berhasil dalam memecahkannya, yang kadang dengan tiba- tiba nampaklah titik terang pemecahannya, kita mengetahui bagaimana dapat keluar dari kesukaran yang kita hadapi. Setelah itu penyelesaian yang pernah kita temukan tersebut dapat mudah kita ulang kembali walaupun situasinya agak berbeda dengan situasi terdahulu. Pada dasarnya ada beberapa tata cara atau prosedur yang dapat digunakan dalam proses pemecahan masalah diantaranya yaitu: Algoritmik, Heuristik, Analogi, dan Simulasi komputer. Analogi merupakan cara yang sering digunakan orang, analogi ini dilakukan dengan cara membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah dialami baik oleh orang yang bersangkutan maupun yang pernah dialami oleh orang lain. Jadi tidak dapat disangkal bahwa atas dasar hasil belajar yang telah dicapai melalui proses belajar yang terdahulu tentu seringkali masih dapat diterapkan pada proses belajar yang baru. Sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan Kohler dan Koffka pada simpanse yang diberinya nama Sultan, mereka menemukan tumbuhnya insight pada Sultan dengan menghadapkannya pada masalah bagaimana memperoleh pisang yang terletak di luar kurungan. Pada tahap awal Sultan memecahkan masalahnya melalui metode algoritmik dalam problem solving yaitu trial and error secara buta. Dari proses coba dan salah itu kemudian Sultan menemukan suatu pemecahan masalah yang disebut aha-erlibnis untuk mendapatkan pisang yang ada di luar kurungan yaitu dengan menggabungkan dua buah tongkat yang memang telah dikondisikan oleh peneliti. Setelah memperoleh insight ini Sultan bisa dengan langsung dapat mengambil pisang yang ada di luar kurungan sesuai pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya. Penelitian-penelitian mereka menumbuhkan psikologi gestalt yang menekankan bahasan pada masalah konfigurasi, struktur dan pemetaan dalam pengalaman, yaitu pengalaman berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan (gestalt). Jadi salah satu ciri-ciri penemuan
  • 7. penyelesaian masalah melalui insight learning dalam penelitian Kohler dan Koffka adalah bila penyesuaian itu telah ditemukan, maka simpanse itu dengan mudah dapat mengulanginya, juga bila situasinya tidak persis seperti yang sebelumnya. Hal ini juga memiliki kesamaan cara pemecahan masalah berdasarkan pendekatan analogi yaitu cara membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah dialami. Kesimpulan Menurut gestalt, belajar adalah gejala kognitif pada organisme untuk mendapatkan penyelesaian problema yang dihadapi. Dalam proses belajar sesuai dengan teori insight learning yang diajukan oleh Kohler dan Koffka, langkah pertama untuk memcahkan masalah adalah melalui proses coba-coba dan salah, setelah menemukan suatu cara dalam pemecahan masalah tersebut, seseorang akan dengan mudah untuk mengulang cara yang sama sesuai pengalaman yang lalu meskipun masalahnya agak berbeda. Hal ini memiliki kesamaan cara pemecahan masalah melalui teori kognitif yaitu algoritmik dan analogi. Yang mana dengan cara algoritmik kita memecahkan masalah itu melalui trial and error, sedangkan dengan cara analogi kita memecahkan masalah berdasarkan pada pengalaman yang pernah dialaminya.