SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
GULA

By: Gunantara Soetanto
DEFINISI
 Gula adalah suatu karbohidrat

sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan
utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal
sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis
keadaan makanan atau minuman.
ASAL-MUASAL
 Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu,

bit gula, atau aren. Meskipun demikian,
terdapat sumber-sumber gula minor lainnya,
seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain,
seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga
menghasilkan semacam gula/pemanis namun
bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk
menghasilkan gula mencakup tahap ekstraksi
(pemerasan) diikuti dengan pemurnian
melalui distilasi (penyulingan).
JENIS-JENIS GULA

 Berdasarkan warnanya,gula

dibedakan menjadi :
 A.Gula Putih (White Sugar)
 B.Gula Coklat (Brown Sugar)
GULA PUTIH
Terdiri dari :
A.Granulated Sugar
Gula ini dihasilkan dari pengkristalan sirup secara
langsung,maka bentuk butirannya agak kasar.gula ini
disebut juga “table sugar” dan merupakan jenis gula yang
paling banyak digunakan.
B. Sugar Cube
Gula yang berbentuk kubus,biasanya berukuran ¾ sendok
teh,untuk pelengkap kopi atau teh
C.Lump Sugar (gula batu)
gula yang berbentuk seperti batu (bening/putih, mirip
dengan es batu). Proses pembuatannya hampir sama
dengan gula pasir, namun suhu yang diperlukan untuk
memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir.
GRANULATED SUGAR
 Jenis ini dibedakan lagi menjadi :
 a. Caster Sugar (superfine sugar/fine sugar)

sering disebut sebagai gula pasir halus
 diperoleh dengan cara penghancuran untuk

menghasilkan butiran yang lebih kecil
 b. Icing Sugar (confectioners/powdered su
gar)

diperoleh dari penggilingan gula granulated
menjadi bubuk yang halus dan dicampur dengan

sedikit pati atau maizena supaya tidak lengket
ICING SUGAR
 Digunakan untuk “icing”,”frosting”, dekorasi
kue
 Tingkat kehalusan dinyatakan dalam bentuk

kode X,semakin banyak X ,semakin halus
butirannya
 Bentuk lainnya adalah “snow sugar” yang
lebih tahan leleh,digunakan untuk
mempertahankan struktur kue yang
membutuhkan pendinginan.
Brown Sugar
 Disebut juga gula merah/gula jawa
 Gula ini merupakan salah satu jenis gula pasir.

Butirannya agak besar dan warnanya cokelat
muda. Merupakan gula pasir yang dalam
proses pembuatannya ditambahkan molases
sehingga agak kecokelatan warnanya.
Aromanya lebih wangi dari gula putih. Karena
itu sangat cocok untuk membuat aneka cake
dan kue.
 Dibuat dari pohon aren atau siwalan
SIFAT GULA



a. Hidrolisis
Gula majemuk seperti sukrosa dipecah menjadi bagian-bagian gula oleh
enzim yang khas atau asam. Maltose dan sukrose dicairkan berturutturut oleh enzim maltose dan invertase. Kedua enzim ini terdapat dalam
ragi roti. Enzim-enzim ini bekerja di dalam adonan sebelum gula dapat
meragi. Sukrosa diubah mejadi dua macam gula sederhana, yaitu
fruktose dan dextrose. Perubahan ini begitu cepat sehingga dapat
terjadi dalam beberapa menit setelah mixing pencairan seluruhnya dan
demikian sempurna sehingga praktis tidak ada sukrosa yang terlihat
dalam roti. Hal yang sebaliknya terjadi pada laktose. Hampir seluruh
laktose tetap tinggal dalam roti sebab ragi tidak memiliki enzim yang
dapat mencairkan laktose.
 b. Ragi Fermentation
 Glukose, fruktose, sukrosa dan maltose dapat diragikan oleh ragi roti
sehingga menghasilkan karbon dioksida dan alkohol yang merupakan
hasil akhir yang utama. Laktose tidak dapat meragi sebab ragi roti tidak
mengandung enzim yang sanggup memecahkan kelompok gula ini.












c. Rate of Fermentation
Dengan menambahkan sedikit gula pada ragi maka akan dapat
mempercepat peragian adonan. Namun demikian setelah melewati
batas tertentu, penambahan gula justru dapat memperlambat peragian.
Gula berfungsi seperti pupuk pada tanaman. Ragi dapat berfermentasi
dengan adanya gula namun apabila gula berlebihan maka ragi justru
akan mati. Pada tanaman pun, apabila pemberian pupuk berlebihan,
hasilnya justru sebalilknya. Tumbuhan itu pasti akan mati.
Saat mana gula justru mulai menghambat kegiatan ragi tergantung
pada tepung yang digunakan dan prosedur pengolahannya, baik pada
pembuatan secara langsung (straight dough) atau secara sponge
(sponge dough).
d. Residual Sugar
Kurang lebih 2 % gula yang dibubuhkan dalam adonan akan dihabiskan
selama proses peragian. Sisanya yang 98% akan disebut sebagai
residual sugar. Jadi semakin tinggi persentase gula yang dipergunakan,
semakin tinggi pula sisa gulanya.
e. Sweetness dan Flavour
Karena tidak ada tes alam atau kimiawi untuk menentukan rasa manis,
maka hal itu hanya diukur dengan indra pengecap, yaitu lidah.
 f. Hydroscopicity
 Hydroscopycity adalah kemampuan untuk menyerap zat

cair dan menahan cairan. Ada jenis gula yang memiliki
kemampuan higroskopis yang melebih jenis gula yang lain.
 g. Heat Susceptibility
 Bila gula dipanaskan maka molekul-molekul gula akan
bersatu membentuk bahan berwarna yang disebut karamel
(caramel) atau gulali.
 Gula memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap
panas, sehingga berbeda pula suhu dimana larutan gula
akan mulai membentuk karamel. Fruktose, maltose,
dekstrose lebih sensitif, sedangkan laktose dan sukrosa
kurang peka terhadap panas. Dengan menurunkan pH
larutan gula, fruktose dan dekstrose akan berkurang
kepekaannya terhadap panas.








h. Browning Reaction
Gula yang dilumeri bila dipanaskan bersama protein akan bereaksi
membentu gumpalan-gumpalan berwarna gelap yang disebut
melanoidin.
Pada tahap permulaan, melanoidin menyerupai karamel dalam hal
warna, bau dan rasa. Bila terus dipanaskan maka gumpalangumpalan itu
akan berubah menjadi hitam dan tidak dapat larut.
Sukrosa tidak akan bereaksi dengan protein. Pada umumnya fruktose
dan dekstrose paling aktif dalam reaksi browning. Pada semua jenis
gula, kecuali sukrosa, reaksi browning dapat dipercepat dengan
meningkatkan pH. Pengulalian dan browning memiliki peranan penting
dalam penentuan warna hasil produksi, terutama pada kulitnya (crust).
i. Softening
Pemberian gula akan mengempukkan hasil produksi karena gula akan
mengubah susunan, volume, dan simetri pada produk yang dihasilkan.
FUNGSI GULA
 a.memberikan rasa manis pada makanan

atau minuman
 B.sebagai pengawet
 berhubungan dengan sifat gula yang adalah
higroskopis atau menyerap air sehingga selsel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya
mati.jika larutan gula atau garam mempunyai
kekepekatan yang tinggi atau sekitar 25%.
Kebanyakan bakteri atau jamur tidak mampu
bertahan hidup pada larutan gula atau garam
yang pekat,
 C.membantu fermentasi
 dengan menambahkan sedikit gula pada ragi maka

akan dapat mempercepat peragian adonan. Namun
demikian setelah melewati batas tertentu,
penambahan gula justru dapat memperlambat
peragian. Gula berfungsi seperti pupuk pada
tanaman. Ragi dapat berfermentasi dengan adanya
gula namun apabila gula berlebihan maka ragi justru
akan mati. Pada tanaman pun, apabila pemberian
pupuk berlebihan, hasilnya justru sebalilknya.
Tumbuhan itu pasti akan mati. Saat mana gula justru
mulai menghambat kegiatan ragi tergantung pada
tepung yang digunakan dan prosedur
pengolahannya, baik pada pembuatan secara
langsung (straight dough) atau secara sponge
(sponge dough).gula juga berhubungan erat dengan
mikroba yang berperan dalam fermentasi.
 d.membantu dalam pembentukan warna
 Gula yang dilumeri bila dipanaskan bersama protein akan bereaksi

membentu gumpalan-gumpalan berwarna gelap yang
disebut melanoidin. Pada tahap permulaan, melanoidin menyerupai
karamel dalam hal warna, bau dan rasa. Bila terus dipanaskan maka
gumpalan gumpalan itu akan berubah menjadi hitam dan tidak
dapat larut. Sukrosa tidak akan bereaksi dengan protein. Pada
umumnya fructose dan dekstrose paling aktif dalam reaksi
browning. Pada semua jenis gula, kecuali sukrosa, reaksi browning
dapat dipercepat dengan meningkatkan pH. Pengulalian dan
browning memiliki peranan penting dalam penentuan warna hasil
produksi, terutama pada kulitnya (crust).
 e. Menambahkan nilai mutu produk
 Pemberian gula akan mengempukkan hasil produksi karena gula
akan mengubah susunan, volume, dan simetri pada produk




More Related Content

What's hot (20)

Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan giziPengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolon
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
 
Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2
 
Umbi umbian
Umbi umbianUmbi umbian
Umbi umbian
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Kasus obes anak
Kasus obes anakKasus obes anak
Kasus obes anak
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
 

Similar to Gula

Gula aren semut
Gula aren semutGula aren semut
Gula aren semuthomemade
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birسوجي النحلة
 
Kimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan pptKimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan pptRizky Mashitoh
 
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosaHidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosaLaili Azkiyah
 
materi power point pembelajaran tentang bakery
materi power point  pembelajaran tentang bakerymateri power point  pembelajaran tentang bakery
materi power point pembelajaran tentang bakeryCindyRahayu12
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Pemanis sintetik
Pemanis sintetikPemanis sintetik
Pemanis sintetikAnang Rizki
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptxTrisnawati62
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananForza Angg
 
KARBOHIDRAT IGD.ppt
KARBOHIDRAT IGD.pptKARBOHIDRAT IGD.ppt
KARBOHIDRAT IGD.pptSieningsih
 
Power Point about cake and tools for All of Us
Power Point about cake and tools for All of UsPower Point about cake and tools for All of Us
Power Point about cake and tools for All of UsWahyuTri41
 
Acara i karbohidrat
Acara i karbohidratAcara i karbohidrat
Acara i karbohidratUfi Ufy
 

Similar to Gula (20)

Gula aren semut
Gula aren semutGula aren semut
Gula aren semut
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
 
Kimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan pptKimia bahan pangan ppt
Kimia bahan pangan ppt
 
Kristalisasi gula
Kristalisasi gulaKristalisasi gula
Kristalisasi gula
 
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosaHidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
 
materi power point pembelajaran tentang bakery
materi power point  pembelajaran tentang bakerymateri power point  pembelajaran tentang bakery
materi power point pembelajaran tentang bakery
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
 
Pemanis sintetik
Pemanis sintetikPemanis sintetik
Pemanis sintetik
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
 
PPT Pastry
PPT PastryPPT Pastry
PPT Pastry
 
karbohidrat
karbohidratkarbohidrat
karbohidrat
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
KARBOHIDRAT
KARBOHIDRATKARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan Makanan
 
KARBOHIDRAT IGD.ppt
KARBOHIDRAT IGD.pptKARBOHIDRAT IGD.ppt
KARBOHIDRAT IGD.ppt
 
Power Point about cake and tools for All of Us
Power Point about cake and tools for All of UsPower Point about cake and tools for All of Us
Power Point about cake and tools for All of Us
 
Acara i karbohidrat
Acara i karbohidratAcara i karbohidrat
Acara i karbohidrat
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Gula

  • 2. DEFINISI  Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis keadaan makanan atau minuman.
  • 3. ASAL-MUASAL  Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstraksi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
  • 4. JENIS-JENIS GULA  Berdasarkan warnanya,gula dibedakan menjadi :  A.Gula Putih (White Sugar)  B.Gula Coklat (Brown Sugar)
  • 5. GULA PUTIH Terdiri dari : A.Granulated Sugar Gula ini dihasilkan dari pengkristalan sirup secara langsung,maka bentuk butirannya agak kasar.gula ini disebut juga “table sugar” dan merupakan jenis gula yang paling banyak digunakan. B. Sugar Cube Gula yang berbentuk kubus,biasanya berukuran ¾ sendok teh,untuk pelengkap kopi atau teh C.Lump Sugar (gula batu) gula yang berbentuk seperti batu (bening/putih, mirip dengan es batu). Proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir, namun suhu yang diperlukan untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir.
  • 6. GRANULATED SUGAR  Jenis ini dibedakan lagi menjadi :  a. Caster Sugar (superfine sugar/fine sugar)  sering disebut sebagai gula pasir halus  diperoleh dengan cara penghancuran untuk  menghasilkan butiran yang lebih kecil  b. Icing Sugar (confectioners/powdered su gar)  diperoleh dari penggilingan gula granulated menjadi bubuk yang halus dan dicampur dengan sedikit pati atau maizena supaya tidak lengket
  • 7. ICING SUGAR  Digunakan untuk “icing”,”frosting”, dekorasi kue  Tingkat kehalusan dinyatakan dalam bentuk kode X,semakin banyak X ,semakin halus butirannya  Bentuk lainnya adalah “snow sugar” yang lebih tahan leleh,digunakan untuk mempertahankan struktur kue yang membutuhkan pendinginan.
  • 8. Brown Sugar  Disebut juga gula merah/gula jawa  Gula ini merupakan salah satu jenis gula pasir. Butirannya agak besar dan warnanya cokelat muda. Merupakan gula pasir yang dalam proses pembuatannya ditambahkan molases sehingga agak kecokelatan warnanya. Aromanya lebih wangi dari gula putih. Karena itu sangat cocok untuk membuat aneka cake dan kue.  Dibuat dari pohon aren atau siwalan
  • 9. SIFAT GULA   a. Hidrolisis Gula majemuk seperti sukrosa dipecah menjadi bagian-bagian gula oleh enzim yang khas atau asam. Maltose dan sukrose dicairkan berturutturut oleh enzim maltose dan invertase. Kedua enzim ini terdapat dalam ragi roti. Enzim-enzim ini bekerja di dalam adonan sebelum gula dapat meragi. Sukrosa diubah mejadi dua macam gula sederhana, yaitu fruktose dan dextrose. Perubahan ini begitu cepat sehingga dapat terjadi dalam beberapa menit setelah mixing pencairan seluruhnya dan demikian sempurna sehingga praktis tidak ada sukrosa yang terlihat dalam roti. Hal yang sebaliknya terjadi pada laktose. Hampir seluruh laktose tetap tinggal dalam roti sebab ragi tidak memiliki enzim yang dapat mencairkan laktose.  b. Ragi Fermentation  Glukose, fruktose, sukrosa dan maltose dapat diragikan oleh ragi roti sehingga menghasilkan karbon dioksida dan alkohol yang merupakan hasil akhir yang utama. Laktose tidak dapat meragi sebab ragi roti tidak mengandung enzim yang sanggup memecahkan kelompok gula ini.
  • 10.         c. Rate of Fermentation Dengan menambahkan sedikit gula pada ragi maka akan dapat mempercepat peragian adonan. Namun demikian setelah melewati batas tertentu, penambahan gula justru dapat memperlambat peragian. Gula berfungsi seperti pupuk pada tanaman. Ragi dapat berfermentasi dengan adanya gula namun apabila gula berlebihan maka ragi justru akan mati. Pada tanaman pun, apabila pemberian pupuk berlebihan, hasilnya justru sebalilknya. Tumbuhan itu pasti akan mati. Saat mana gula justru mulai menghambat kegiatan ragi tergantung pada tepung yang digunakan dan prosedur pengolahannya, baik pada pembuatan secara langsung (straight dough) atau secara sponge (sponge dough). d. Residual Sugar Kurang lebih 2 % gula yang dibubuhkan dalam adonan akan dihabiskan selama proses peragian. Sisanya yang 98% akan disebut sebagai residual sugar. Jadi semakin tinggi persentase gula yang dipergunakan, semakin tinggi pula sisa gulanya. e. Sweetness dan Flavour Karena tidak ada tes alam atau kimiawi untuk menentukan rasa manis, maka hal itu hanya diukur dengan indra pengecap, yaitu lidah.
  • 11.  f. Hydroscopicity  Hydroscopycity adalah kemampuan untuk menyerap zat cair dan menahan cairan. Ada jenis gula yang memiliki kemampuan higroskopis yang melebih jenis gula yang lain.  g. Heat Susceptibility  Bila gula dipanaskan maka molekul-molekul gula akan bersatu membentuk bahan berwarna yang disebut karamel (caramel) atau gulali.  Gula memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap panas, sehingga berbeda pula suhu dimana larutan gula akan mulai membentuk karamel. Fruktose, maltose, dekstrose lebih sensitif, sedangkan laktose dan sukrosa kurang peka terhadap panas. Dengan menurunkan pH larutan gula, fruktose dan dekstrose akan berkurang kepekaannya terhadap panas.
  • 12.       h. Browning Reaction Gula yang dilumeri bila dipanaskan bersama protein akan bereaksi membentu gumpalan-gumpalan berwarna gelap yang disebut melanoidin. Pada tahap permulaan, melanoidin menyerupai karamel dalam hal warna, bau dan rasa. Bila terus dipanaskan maka gumpalangumpalan itu akan berubah menjadi hitam dan tidak dapat larut. Sukrosa tidak akan bereaksi dengan protein. Pada umumnya fruktose dan dekstrose paling aktif dalam reaksi browning. Pada semua jenis gula, kecuali sukrosa, reaksi browning dapat dipercepat dengan meningkatkan pH. Pengulalian dan browning memiliki peranan penting dalam penentuan warna hasil produksi, terutama pada kulitnya (crust). i. Softening Pemberian gula akan mengempukkan hasil produksi karena gula akan mengubah susunan, volume, dan simetri pada produk yang dihasilkan.
  • 13. FUNGSI GULA  a.memberikan rasa manis pada makanan atau minuman  B.sebagai pengawet  berhubungan dengan sifat gula yang adalah higroskopis atau menyerap air sehingga selsel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.jika larutan gula atau garam mempunyai kekepekatan yang tinggi atau sekitar 25%. Kebanyakan bakteri atau jamur tidak mampu bertahan hidup pada larutan gula atau garam yang pekat,
  • 14.  C.membantu fermentasi  dengan menambahkan sedikit gula pada ragi maka akan dapat mempercepat peragian adonan. Namun demikian setelah melewati batas tertentu, penambahan gula justru dapat memperlambat peragian. Gula berfungsi seperti pupuk pada tanaman. Ragi dapat berfermentasi dengan adanya gula namun apabila gula berlebihan maka ragi justru akan mati. Pada tanaman pun, apabila pemberian pupuk berlebihan, hasilnya justru sebalilknya. Tumbuhan itu pasti akan mati. Saat mana gula justru mulai menghambat kegiatan ragi tergantung pada tepung yang digunakan dan prosedur pengolahannya, baik pada pembuatan secara langsung (straight dough) atau secara sponge (sponge dough).gula juga berhubungan erat dengan mikroba yang berperan dalam fermentasi.
  • 15.  d.membantu dalam pembentukan warna  Gula yang dilumeri bila dipanaskan bersama protein akan bereaksi membentu gumpalan-gumpalan berwarna gelap yang disebut melanoidin. Pada tahap permulaan, melanoidin menyerupai karamel dalam hal warna, bau dan rasa. Bila terus dipanaskan maka gumpalan gumpalan itu akan berubah menjadi hitam dan tidak dapat larut. Sukrosa tidak akan bereaksi dengan protein. Pada umumnya fructose dan dekstrose paling aktif dalam reaksi browning. Pada semua jenis gula, kecuali sukrosa, reaksi browning dapat dipercepat dengan meningkatkan pH. Pengulalian dan browning memiliki peranan penting dalam penentuan warna hasil produksi, terutama pada kulitnya (crust).  e. Menambahkan nilai mutu produk  Pemberian gula akan mengempukkan hasil produksi karena gula akan mengubah susunan, volume, dan simetri pada produk  