Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Surat sanggup adalah surat berharga yang menyatakan kesanggupan untuk membayar utang pada tanggal jatuh tempo. Ada dua jenis surat sanggup yaitu kepada pengganti dan kepada pembawa. Syarat-syarat surat sanggup diatur dalam KUHD dan harus memuat nama penerima, jumlah utang, tempat dan waktu pembayaran, serta tanda tangan penerbit. Pemegang surat sang
1. SURAT SANGGUP
KELOMPOK 2
NAMA:
-GODFRIED HEATUBUN (202121289)
-MUKARAM SELLA (202121327)
-MUHAMAD NURLETTE (202121331)
-MAULUDY SIAUTA ( 202121342)
-REZA AHMAD SANJAYA RETTOB (202121299)
2. PENGERTIAN SURAT SANGGUP
• Surat sanggup atau promes adalah salah satu dari jenis-jenis surat berharga yang
berlaku di Indonesia. Surat sanggup dalam Bahasa Inggris juga dikenal dengan
istilah promissory accept, promesse aan order.
• Surat sanggup sendiri dapat diketahui sebagai surat berharga di mana penerbit
atau yang membuat surat tersebut menyatakan kesanggupannya untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut dalam surat tersebut
adapun, kewajiban ini bisa dikarenakan adanya utang piutang antara pihak-pihak
yang terlibat. Surat sanggup ini punya jatuh tempo paling lama satu tahun.
3. LANJUTAN
Ada dua jenis surat sanggup yang berlaku, yaitu:surat sanggup kepada pengganti
(surat sanggup), dan surat sanggup kepada pembawa (surat promes).
4. KUHD SURAT SANGGUP
Dalam praktiknya, pengaturan surat sanggup diatur dalam pasal 174-177 Kitab
Undang-Undang Hukum dagang (KUHD). Dalam pasal tersebut, dikatakan kalau
surat sanggup adalah “penyanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada tanggal jatuh tempo dan tempat pembayaran yang ditentukan”.
5. ISI SURAT SANGGUP
Menurut pasal 174 KUHD surat sanggup itu harus berisikan”:
1. Klausul “kepada-pengganti” atau istilah “surat sanggup” atau “surat promes kepada-
pengganti” yang harus ditulis dalam naskah dengan bahasa sebagai yang dipergunakan
dalam naskah.
2. Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
3. Penetapan hari bayarnya.
4. Penetapan tempat, dimana pembayaran harus dilakukan
5. Nama orang atau penggantinya, kepada siapa pembayaran harus dilakukan.
6. Tanggal dan tempat, dimana surat sanggup itu ditandatangani7.
7. Tandatangan orang yang menerbitkan surat sanggup Itu
6. SYARAT-SYARAT DALAM SURAT SANGGUP
SYARAT-SYARAT DALAM SURAT SANGGUP MENURUT PASAL 174 KUHD1
1. Memuat sebutan nama “surat sanggup” atau “promes" atas pengganti
2. Janji yang tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
3. Penunjukan jatuh tempo
4 Penunjukan tempat pembayaran dilakukan
5. Nama orang, kepada siapa atau ke pada penggantinya pembayaran itu harus
dilakukan.
6. Penyebutan hari dan tanggal dan tempat surat sanggup itu ditandatangani
7. Tanda-tangan orang yang mengeluarkan surat itu.
7. LANJUTAN
Beberapa pengecualian yang terkait dengan penetapan persyaratan atas surat
sanggup sebagai berikut:
1. Tempat pembayaran tidak disebutkan secara tegas
2. Hari pembayaran tidak disebutkan secara tegas.
3. Tempat dan tanggal penandatanganan tidak di sebutkan secara tegas dan
4. Hari bayar tidak ditetapkan
5. Syarat formal tidak terpenuhi.
8. PERBEDAAN SURAT WESEL DAN SURAT SANGGUP
1. pada pasal 100 KUHD adalah penyebutan klausula wesel. Sedangkan pada pasal
174 KUHD, penyebutan klausula “sanggup”
2. Tidak ada syarat “perintah membayar” melainkan “janji membayar atau
kesanggupan membayar”.
3. Pada pasal 174 KUHD, syarat penyebutan nama tersangkut tidak ada,
sedangkan untuk wesel dalam pasal 100 KUHD ada.
9. RESIKO DARI SURAT SANGGUP
Banyak resiko yang dihadapi pemegang surat sanggup,
yaitu:
1. tingkat bunga
2. resiko daya beli
3. resiko tidak mampu bayar