2. Surat berharga sebagai surat yang oleh
penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai
pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang
berupa uang, tetapi pembayaran tersebut tidak
dilakukan dengan menggunakan mata uang
melainkan dengan menggunakan alat bayar lain.
Alat bayar tersebut berupa surat yang di
dalamnya mengandung perintah kepada pihak
ketiga atau pernyataan sanggup untuk
membayar sejumlah uang kepada pemegang
surat tersebut.
(Abdul Kadir Muhammad)
3. Peran surat berharga adalah sebagai pengganti uang, maka ia diperlakukan seperti uang.
Syaratnya adalah dapat dipindahtangankan secara bebas, dapat diuangkan setiap saat oleh
pemegangnya, baik menurut undang-undang maupun menurut kebiasaan di kalangan pedagang.
Namun, menurut H.M.N Purwosutjipto, mengartikan surat berharga tidak sebatas hanya sebagai alat
pembayaran, tetapi lebih luas dari pada itu. Suatu surat dapat disebut sebagai surat berharga jika
memenuhi unsur-unsur berikut:
1. Surat bukti tuntutan utang;
2. Pembawa hak;
3. Dapat dengan mudah diperjualbelikan.
4. UNSUR-UNSUR SURAT BERHARGA
(H.M.N.PURWOSUTJIPTO)
1. Surat bukti tuntutan utang; maksudnya adalah akta.Akta adalah surat yang
ditandatangani, sengaja dibuat untuk dipergunakan sebagai alat bukti.Akta sebagai tanda
bukti adanya perikatan (utang) dari para pihak yang menandatangani.
2. Pembawa hak; maksudnya hak untuk menuntut sesuatu kepada debitor
3. Dapat dengan mudah diperjualbelikan: maksudnya memuat klausul yang
memungkinkan dapat dengan mudah untuk dialihkan kepada orang lain. Surat tersebut
harus berklausul atas pengganti atau atas pembawa.
5. FUNGSI SURAT BERHARGA
1. Alat pembayaran (alat ukur uang);
2. Alat untuk memindahkan hak tagih (diperjualbelikan dengan mudah dan sederhana);
3. Surat bukti hak tagih (surat legitimasi)
6. PENGGOLONGAN SURAT BERHARGA
• Kebendaan
à Surat yang bersifat hukum kebendaan.
à Isi dari perikatannya bertujuan untuk penyerahan barang.
à Contoh: Konosemen (Bill of Lading)
• Keanggotaan
à berupa saham-saham dari PT/Persekutuan lainnya yang memakai sistem saham. Perikatan diwujudkan/terdapat dalam surat seperti
ini berupa perikatan antara persekutuan tsb dg para pemegang saham (berdasarkan perikatan itu, pemegang saham dapat memakai
haknya utk memberikan suara).
à Contoh : Surat Saham.
• Surat tagihan hutang
à semua surat atas unjuk / atas pengganti yang mewujudkan suatu perikatan.
à Contoh :Wesel, Cek, Surat Sanggup.
7. SYARAT UMUM SURAT BERHARGA
• Nama surat
• Perintah atau janji tanpa syarat
• Nama orang yang harus membayar
• Hari gugur
• Tempat pembayaran
• Nama orang kepada siapa atau kepada penggantinya pembayaran harus dilakukan
• Tanggal, tempat surat diterbitkan
• Tanda tangan penerbit
8. SURAT BERHARGA DALAM KUHD
1. Cek
2. Bilyet Giro
3. Wesel
4. Surat sanggup
5. Promes atas tunjuk
6. Kuitansi atas tunjuk
7. Konosemen (Bill of Lading atau B/L)
9. 1. CEK
• Dasar hukum dari cek adalah Pasal 178-229d KUHD.
• Cek adalah surat perintah dari nasabah, dalam hal ini pemilik dana pada rekening giro
(current account), kepada tertarik, dalam hal ini bank, untuk membayar tanpa syarat
sejumlah dana kepada pemegang pada saat diunjukkan, yang berfungsi sebagai alat
pembayaran tunai.
10. 2. BILYET GIRO
• Adalah surat perintah nasabah yang telah distandardkan /dibakukanbentuknya kepada bank penyimpan dana
untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebut
namanya pada bank yang sama atau berlainan.
• Terdapat syarat formal dari bilyet giro yang harus diperhatikan. Bilyet giro harus berisikan:16
1. Nama dan nomor Bilyet Giro;
2. Nama bank tertarik;
3. Perintah bayar tanpa syarat;
4. Nama dan nomor rekening pemegang /penerima;
5. Nama dan alamat bank penerima;
6. Jumlah dana dalam angka dan huruf;
11. 3.WESEL
• Wesel adalah terjemahan atau berasal dari istilah Belanda wissel. Surat
• Wesel adalah surat yang memuat kata wesel, yang diterbitkan pada tempat tertentu, di
mana penerbit memerintahkan tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada pemegang atau penggantinya, pada tanggal dan tempat tertentu.
12. 4. SURAT SANGGUP
• Adalah surat tanda atau setuju membayar sejumlah uang kepada pemegang atau
penggantinya pada hari tertentu. Surat sanggup juga disebut surat aksep yang berarti
setuju.
• Kedudukan si penanda tangan surat sanggup adalah sama seperti kedudukan akseptan
pada surat wesel, artinya suatu janji sanggup atau setuju membayar. Hal ini dapat diketahui
dari ketentuan Pasal 177 ayat 1 KUHD yang menyatakan bahwa penanda tangan suatu
surat aksep sama terikatnya seperti akseptan suatu surat wesel.
13. 5. PROMES ATAS TUNJUK
• Promes ini bersifat atas tunjuk, artinya siapa saja yang memegang surat itu dan setiap saat
ia memperlihatkan kepada yang bertanda tangan ia akan memperoleh pembayaran.
• Perbedaan antara promes atas tunjuk dan surat sanggup adalah pada promes atas tunjuk
nama pemegangnya tidak dalam surat itu.Adapun pada surat sanggup nama pemegangnya
dicantumkan dalam teksnya.
14. 6 KUITANSI ATAS TUNJUK
• Tanda terima atau tanda bayar atau pembebasan.
• Orang yang namanya tercantum dalam surat dan kemudian menguasainya, dianggap telah
memenuhi oembayaran yang diperintahkan oleh penanda tangan.
• Akan tetapi, perintah pembayaran dalam kuitansi bukanlah perintah pembayaran dalam arti
sebenarnya, melainkan hanya merupakan bentuk perintah tidak langsung dengan menggunakan
kata terima, artinya pemegang kuitansi telah menerima perintah pembayaran tidak langsung
dari penanda tangan jika pemegang kuitansi itu memperlihatkan kepadanya uang yang
disebutkan namanya dalam surat itu mengakui dan bersedia membayar, ia bebas dari utangnya
jika ia membayar dan surat itu dikuasaianya.
15. 7. KONOSEMEN (BILL OF LADING ATAU B/L)
• Berdasarkan pasal 506 KUHD, konosemen adalah suatu surat bertanggal yang dibuat oleh
pengangkut (dalam hal ini perusahaan pelayaran), yang menerangkan bahwa ia telah
menerima barang-barang (dari pengirim) untuk diangkut ke suatu tempat tertentu dan
selanjutnya menyerahkannya kepada orang tertentu (penerima), surat mana di dalamnya
juga menerangkan mengenai syarat-syarat penyerahan barang-barang dimaksud.
17. SAHAM
• surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai suatu investasi modal yang
akan memberikan hak atas dividen perusahaan yang bersangkutan.
• Karakteristik saham sebagai bentuk penyertaan modal ke dalam perusahaan adalah:
1.Hak atas keuntungan perusahaan.
2.Hak atas harta perusahaan.
3.Hak atas suara dalam RUPS
18. OBLIGASI
• Adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah
dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala,
dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak
pembeli obligasi tersebut.
• Karakteristik Obligasi:
(1) nilai penerbitan obligasi, (2) jangka waktu obligasi, (3) tingkat suku bunga, (4) jadwal
Pembayaran suku bunga, dan (5) jaminan.