Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Analisis biaya dan manfaat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber daya alam secara lebih efisien
2. Terdapat berbagai metode analisis seperti NPV, IRR, BCR untuk mengukur manfaat dan biaya proyek
3. Pemilihan tingkat diskonto yang tepat sangat penting karena mempengaruhi hasil analisis
3. Deskripsi Analisis Biaya Dan
Manfaat
Analisis biaya yang digunakan dan manfaat yang
dihasilkan akan membantu dalam proses evaluasi dari
penggunaan sumber-sumber ekonomi yang tergolong
jarang dapat digunakan masyarakat secara lebih
tepat guna.
Analisis biaya dan manfaat membantu pemerintah
untuk menentukan program yang akan dilakukan
berdasarkan sumber-sumber ekonomi yang memenuhinya
karena model analisis ini mempertimbangkan
kesejahteraan secara luas.
4. Penggunaan analisis ini hanya dapat memberikan pilihan program
dari segi efiesiensi,tetapi digunakan atau tidaknya bergantung
pada pemegang kekuasaan eksekutif yang mempertimbangkan faktor
lainnya.
Efisiensi faktor-faktor produksi tanpa mempertimbangkan faktor
lainnya adalah fokus dari analisis biaya dan manfaat.
Contohnya,jika terdapat suatu program yang dinilai efektif melalui
analisis ini maka belum tentu digunakan karena nantinya akan
menyebabkan persebaran pendapatan yang melebar.Berbeda dengan
program yang menyebabkan persebaran pendapatan yang makin baik
akan digunakan oleh badan eksekutif walaupun dinilai kurang
efektif berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
5. DALAM EVALUASI PEMBUATAN PROGRAM UNTUK KEPENTINGAN UMUM
PENGGUNAAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT ADALAH HAL YANG
FUNDAMENTAL SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN HASIL EVALUASI
TERBAIK PADA PROGRAM SEPERTI MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM
DAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF.
Menurut Field (1994)
ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020
AMDAL juga terintegrasi dengan analisis biaya dan manfaat yang
menyebabkan analisis ini sering disebut analisis manfaat dan biaya
sosial karena tidak hanya melihat biaya dan manfaat secara perseorangan
namun secara menyeluruh
6. Identifikasi biaya
dan manfaat
klasifikasi
Menurut Mangkoesoebroto (1998), Musgrave (1989)
yaitu perlunya melihat dari segi sosial dan tidak
hanya dari perseorangan menjadi syarat dalam
menentukan manfaat dan biaya suatu program atau
proyek. Sehingga pengelompokkan dari segi manfaat
dan biaya dapat dilakukan.
Pengelompokkan manfaat dan biaya salah satunya
dengan menggunakan kelompok riil dan semu
7. MANFAAT RIIL
MANFAAT PRIMER DAN SEKUNDER
1.
PRIMER -> BERKAITAN LANGSUNG DENGAN TUJUAN
UTAMA DARI PROGRAM ATAU PROYEK.
SEKUNDER -> MANFAAT SAMPINGAN DARI PROYEK.
2. MANFAAT BERWUJUD (TANGIBLE) DAN TIDAK
BERWUJUD (INTANGIBLE)
BERWUJUD -> SESUATU YANG MEMILIKI NILAI DI PASAR
TIDAK BERWUJUD -> SESUATU YANG TIDAK DAPAT
DIPASARKAN
3. MANFAAT INTERNAL DAN EKSTERNAL
INTERNAL -> PROYEK YANG HANYA MAMPU MEMBERIKAN
MANFAAT DAN BIAYA UNTUK DAERAH DI MANA
PROYEK TERSEBUT DILAKUKAN.
EKSTERNAL -> PROYEK YANG DILAKUKAN BERDAMPAK KE
DAERAH LAIN(TIDAK HANYA 1 DAERAH SAJA)
dibagi menjadi 3 jenis
8. a. manfaat
Pengukuran langsung menjadi salah satu metode yang
tepat untuk mengukur manfaat tidak terwujud ini.
Walaupun secara teori hal ini mudah dilakukan, namun
masih banyak ditemukan kendala dalam pelaksanaannya.
Sehingga untuk mengatasi kendala ini nilai manfaat
harus diperkirakan menggunakan konsep willingness to
pay atau kesediaan orang untuk membayar. Terdapat
beberapa pendekatan pada konsep ini, yaitu :
- Nilai Kesehatan
- Nilai Kehidupan
- Biaya Perjalanan
- Contingen Valuation
MEMPERKIRAKAN NILAI TAK TERWUJUD
Manfaat dan biaya tidak terwujud yang tidak dapat memasuki pasar
dan dipasarkan tergolong sulit untuk dihitung, maka muncul beberapa
pendekatan untuku bisa mengukur manfaat dan biaya yang tidak
terwujud ini berdasarkan pada pendapat ahli (Field, 1994,
Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro, 1997 ; Whiting, 2000)
9. B. biaya
Pengukuran biaya adalah hal yang sangat penting
tetapi hal ini sering diabaikan saat melakukan
analisis manfaat dan biaya. Hasil dari analisis
yang mengabaikan keakuratan biaya yang digunakan
akan menjadikurang terpercaya, karena
kemungkinan dalam perhitungan perkiraan biaya
yang digunakan akan menjadi kurang terpercaya,
karena kemungkinan dalam perhitungan perkiraan
biaya yang digunakan adalah yang paling besar
dengan manfaat yang kecil atau sedikit.
10. METODE
ANALISIS
MANFAAT DAN
BIAYA
Perbedaan dalam pemberian biaya dikarenakan
ada faktor ketidakpastian dan faktor diskonto
yang hampir sama dengan suku bunga walaupun
tidak semuanya. Sehingga sulit untuk
menentukan manfaat dan biaya kedepannya.
Faktor ketidakpastian muncul karena
keterbatasan manusia untuk memprediksi
keadaan masa depan dan faktor diskonto
dapat dijabarkan melalui konsep nilai uang
masa depan dan sekarang.
konsep nilai uang
15. NILAI BERSIH PROYEK
ADALAH SELUIRUH NILAI
DARI MANFAAT YANG
DIKURANGI DENGAN BIAYA
PROYEK YANG DIKERJAKAN
PADA WAKTU YANG SAMA
YANG KEMUDIAN DILAKUKAN
DISKONTO DENGAN TINGKAT
YANG SESUAI
ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020
METODE NPB (NET PRESENT BENEFIT)
NPB =
Mt - Bt
T
t=0
(l + i)
t
NPB = NILAI BERSIH SEKARANG
I = TINGKAT DISKONTO
T = UMUR PROYEK
T = TAHUN = 0,1,2,... T
M=MANFAAT
B= BIAYA
16. TIDAK MEMPERHATIKAN RASIO
DALAM BERINVESTASI DAPAT
MENYEBABKAN KEKELIRUAN
DALAM HAL PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PROYEK YANG AKAN
DILAKSANAKAN
DAPAT MENGELUARKAN HASIL
YANG KURANG MEMUASKAN
KARENA APABILA PROYEK YANG
DIKERJAKAN AKAN LEBIH DARI
DUA TAHUN MAKA NILAI DARI
IRR AKAN MENJADI DUA DAN
DAPAT MEMBINGUNGKAN
INVESTOR.
KELEMAHAN METODE IRR:
ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020
METODE IRR (INTERNAL RATE TO
TETURN)
METODE IRR ADALAH METODE
YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENCARI TINGKAT DISKONTO
SEHINGGA NILAI PROYEK YANG
DILAKUKAN SAAT INI ADALAH
NOL.
Mt - Bt
T
t=0
(l + IRR)
t
= 0
17. KELEMAHAN METODE BCR, APABILA
HARUS MEMBANDINGKAN DUA PROYEK
KARENA TIDAK ADA DASAR YANG
JELAS TENTANG PENENTUAN HAL YANG
AKAN DIMASUKKAN DALAM
PERHITUNGAN BIAYA DAN MANFAAT.
SEHINGGA MANFAAT AKAN
DIKATEGORIKAN SEBAGAI BIAYA YANG
BERNILAI NEGATIF , BEGITUPULA
SEBALIKNYA.
OLEH KARENA ITU, NILAI BCR DAPAT
DIMANIPULASI AGAR MENGHASILKAN
NILAI YANG LEBIH TINGGI DENGAN
MEMASUKKAN BIAYA SEBAGAI MANFAAT
YANG BERNILAI NEGATIF.
METODE BCR (BENEFIT-COST RATIO)
METODE PERBANDINGAN MANFAAT DAN
BIAYA AKAN MENGHASILKAN NILAI
PERBANDINGAN LEBIH DARI SATU
AGAR PROYEK TERSEBUT TERLAKSANA.
HASIL DARI METODE INI DAPAT
MENENTUKAN APAKAH PROYEK AKAN
DILAKUKAN ATAU TIDAK
Mt
T
t=0 (l + i) t
BCR=
T
t=0
Bt
(l + i) t
19. Persoalan dalam analisis:
pemilihan tingkat diskonto
Tingkat Diskonto yang digunakan harus mencerminkan biaya
peluang untuk penggunaan dana karena penting dalam perhitungan
nilai bersih sekarang
Tingkat Diskonto berpengaruh terhadap tingkat prioritas dari
proyek yang akan dilaksanakan.
20. Pemilihan
tingkat diskonto
NILAI TINGKAT DISKONTO TINGGI
YANG BERDAMPAK PADA HASIL NPB
RENDAH UNTUK PROYEK DENGAN
HASIL YANG BARU BISA DINIKMATI
SETELAH BEBERAPA WAKTU,
SEHINGGA TINGKAT PRIORITASNYA
AKAN MENURUN.
PENENTUAN TINGKAT DISKONTO
SANGAT PENTING KARENA
BERPENGARUH TERHADAP
KELANGSUNGAN PROGRAM ATAU
PROYEK YANG DIAJUKAN
21. tingkat
diskonto
Deposito
Suku bunga dari tabungan di bank pemerintah
Suku bunga resmi
Pinjaman bank
TINGKAT DISKONTO PADA SEKTOR SWASTA BIASANYA
SAMA DENGAN TINGKAT BUNGA YANG SUDAH ADA
22. TINGKAT DISKONTO SOSIAL
Tingkat diskonto sosial adalah perkiraan dari hasil menimbang
antara tingkat inflasi dan resiko pajak
Salah satu tingkat diskonto sosial yang memiliki tingkat bunga lebih
rendah di Indonesia berasal dari gabungan tingkat suku bunga Bank
Indonesia dengan investor maupun pinjaman dari Bank Dunia
24. Terdapat keuntungan dan kelemahan dalam
penggunaan analisis manfaat dan biaya.
Keuntungan dari penggunaan analisis ini
adalah penggunaan sumber ekonomi akan lebih
efisien dan terjamin, karena akan
memperhitungkan kondisi perekonomian negara
secara keseluruhan.Sehingga faktor-faktor
produksi dan kesejahteraan masyarakat akan
meningkat.
Keuntungan
25. Kelemahan dari model analisis ini adalah perhitungan manfaat
yang kuantitatif. Hal ini menimbulkan kekeliruan dalam
pemilihan proyek untuk masyarakat. Seperti proyek dengan
manfaat yang besar untuk masyarkat tidak akan dilakukan, dan
justru melakukan proyek yang kurang menguntungkan untuk
masyarakat dengan nilai finansial yang lebih tinggi.
Kelemahan lain dari model analisis seperti ini adalah tidak
fleksibel karena aspirasi masyarakat tidak diperhitungkan lagi
dalam penentuan proyek apabila pemerintah terlalu
menggantungkan pada hasil analisis manfaat dan biaya saja.
Pelaksanaan dari analisis manfaat dan biaya dalam pengambilan
keputusan sudah lebih dari teori yang dibahas, karena manfaat
dan biaya nilainya dapat berubah-ubah seiring waktu. Perubahan
ini dapat terjadi pada proyek yang nilai ekonomisnya
membutuhkan waktu lama dan memiliki aspek risiko didalamnya.
Sehingga perlu adanya keakuratan dalam penentuan faktor
diskonto dan gambaran faktor risiko yang mungkin terjadi
kelemahan