SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Analisis Biaya Manfaat Penggunaan Sumberdaya Alam
EKONOMI PARIWISATA
DR. RITA PARMAWATI, S.P., M.E
bab 3
kelompok 2
Dhavid Steven Stone Mande / 1
Alexandra Ursula Arifin / 4
Muhammad Iqbal Putra Zawa / 8
Agneth Fezya Rivella Setyadi / 19
Galuh Triwahyu Ramadhani / 26
Valentino Albani / 32
Ngurah Arya Rama Yudanthara / 36
Analisis Biaya
Manfaat
Penggunaan
Sumberdaya
Alam
sub bab
- Deskripsi analisis biaya dan manfaat
- Identifikasi biaya dan manfaat
- Metode analisis manfaat dan biaya
- Persoalan dalam analisis
Deskripsi Analisis Biaya Dan
Manfaat
Analisis biaya yang digunakan dan manfaat yang
dihasilkan akan membantu dalam proses evaluasi dari
penggunaan sumber-sumber ekonomi yang tergolong
jarang dapat digunakan masyarakat secara lebih
tepat guna.
Analisis biaya dan manfaat membantu pemerintah
untuk menentukan program yang akan dilakukan
berdasarkan sumber-sumber ekonomi yang memenuhinya
karena model analisis ini mempertimbangkan
kesejahteraan secara luas.
Penggunaan analisis ini hanya dapat memberikan pilihan program
dari segi efiesiensi,tetapi digunakan atau tidaknya bergantung
pada pemegang kekuasaan eksekutif yang mempertimbangkan faktor
lainnya.
Efisiensi faktor-faktor produksi tanpa mempertimbangkan faktor
lainnya adalah fokus dari analisis biaya dan manfaat.
Contohnya,jika terdapat suatu program yang dinilai efektif melalui
analisis ini maka belum tentu digunakan karena nantinya akan
menyebabkan persebaran pendapatan yang melebar.Berbeda dengan
program yang menyebabkan persebaran pendapatan yang makin baik
akan digunakan oleh badan eksekutif walaupun dinilai kurang
efektif berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
DALAM EVALUASI PEMBUATAN PROGRAM UNTUK KEPENTINGAN UMUM
PENGGUNAAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT ADALAH HAL YANG
FUNDAMENTAL SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN HASIL EVALUASI
TERBAIK PADA PROGRAM SEPERTI MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM
DAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF.
Menurut Field (1994)
ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020
AMDAL juga terintegrasi dengan analisis biaya dan manfaat yang
menyebabkan analisis ini sering disebut analisis manfaat dan biaya
sosial karena tidak hanya melihat biaya dan manfaat secara perseorangan
namun secara menyeluruh
Identifikasi biaya
dan manfaat
klasifikasi
Menurut Mangkoesoebroto (1998), Musgrave (1989)
yaitu perlunya melihat dari segi sosial dan tidak
hanya dari perseorangan menjadi syarat dalam
menentukan manfaat dan biaya suatu program atau
proyek. Sehingga pengelompokkan dari segi manfaat
dan biaya dapat dilakukan.
Pengelompokkan manfaat dan biaya salah satunya
dengan menggunakan kelompok riil dan semu
MANFAAT RIIL
MANFAAT PRIMER DAN SEKUNDER
1.
PRIMER -> BERKAITAN LANGSUNG DENGAN TUJUAN
UTAMA DARI PROGRAM ATAU PROYEK.
SEKUNDER -> MANFAAT SAMPINGAN DARI PROYEK.
2. MANFAAT BERWUJUD (TANGIBLE) DAN TIDAK
BERWUJUD (INTANGIBLE)
BERWUJUD -> SESUATU YANG MEMILIKI NILAI DI PASAR
TIDAK BERWUJUD -> SESUATU YANG TIDAK DAPAT
DIPASARKAN
3. MANFAAT INTERNAL DAN EKSTERNAL
INTERNAL -> PROYEK YANG HANYA MAMPU MEMBERIKAN
MANFAAT DAN BIAYA UNTUK DAERAH DI MANA
PROYEK TERSEBUT DILAKUKAN.
EKSTERNAL -> PROYEK YANG DILAKUKAN BERDAMPAK KE
DAERAH LAIN(TIDAK HANYA 1 DAERAH SAJA)
dibagi menjadi 3 jenis
a. manfaat
Pengukuran langsung menjadi salah satu metode yang
tepat untuk mengukur manfaat tidak terwujud ini.
Walaupun secara teori hal ini mudah dilakukan, namun
masih banyak ditemukan kendala dalam pelaksanaannya.
Sehingga untuk mengatasi kendala ini nilai manfaat
harus diperkirakan menggunakan konsep willingness to
pay atau kesediaan orang untuk membayar. Terdapat
beberapa pendekatan pada konsep ini, yaitu :
- Nilai Kesehatan
- Nilai Kehidupan
- Biaya Perjalanan
- Contingen Valuation
MEMPERKIRAKAN NILAI TAK TERWUJUD
Manfaat dan biaya tidak terwujud yang tidak dapat memasuki pasar
dan dipasarkan tergolong sulit untuk dihitung, maka muncul beberapa
pendekatan untuku bisa mengukur manfaat dan biaya yang tidak
terwujud ini berdasarkan pada pendapat ahli (Field, 1994,
Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro, 1997 ; Whiting, 2000)
B. biaya
Pengukuran biaya adalah hal yang sangat penting
tetapi hal ini sering diabaikan saat melakukan
analisis manfaat dan biaya. Hasil dari analisis
yang mengabaikan keakuratan biaya yang digunakan
akan menjadikurang terpercaya, karena
kemungkinan dalam perhitungan perkiraan biaya
yang digunakan akan menjadi kurang terpercaya,
karena kemungkinan dalam perhitungan perkiraan
biaya yang digunakan adalah yang paling besar
dengan manfaat yang kecil atau sedikit.
METODE
ANALISIS
MANFAAT DAN
BIAYA
Perbedaan dalam pemberian biaya dikarenakan
ada faktor ketidakpastian dan faktor diskonto
yang hampir sama dengan suku bunga walaupun
tidak semuanya. Sehingga sulit untuk
menentukan manfaat dan biaya kedepannya.
Faktor ketidakpastian muncul karena
keterbatasan manusia untuk memprediksi
keadaan masa depan dan faktor diskonto
dapat dijabarkan melalui konsep nilai uang
masa depan dan sekarang.
konsep nilai uang
konsep
nilai mata
uang yang
akan
datang
Pt = P0 (1+i)t
Pt = nilai uang di masa datang
P0 = nilai uang sekarang
i = tingkat diskonto
t = tahun
konsep
nilai mata
uang
sekarang
P0 = Pt/(1+i)t
Pt = nilai uang di masa datang
P0 = nilai uang sekarang
i = tingkat diskonto
t = tahun
METODE
analisis
LANGKAH-LANGKAH
MENGANALISIS EFISIENSI
SUATU PROYEK:
MANFAAT DAN BIAYA PROYEK
YANG DIRENCANAKAN HARUS
SUDAH DITENTUKAN
NILAI UANG DIDAPATKAN
DARI MENGHITUNG MANFAAT
DAN BIAYA
PERLU MENGHITUNG MANFAAT
DAN BIAYA DENGAN NILAI
UANG SAAT INI SECARA
INDEPENDEN
analisis manfaat
dan biaya


3 metode dalam
NILAI BERSIH PROYEK
ADALAH SELUIRUH NILAI
DARI MANFAAT YANG
DIKURANGI DENGAN BIAYA
PROYEK YANG DIKERJAKAN
PADA WAKTU YANG SAMA
YANG KEMUDIAN DILAKUKAN
DISKONTO DENGAN TINGKAT
YANG SESUAI
ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020
METODE NPB (NET PRESENT BENEFIT)
NPB =
Mt - Bt
T
t=0
(l + i)
t
NPB = NILAI BERSIH SEKARANG
I = TINGKAT DISKONTO
T = UMUR PROYEK
T = TAHUN = 0,1,2,... T
M=MANFAAT
B= BIAYA
TIDAK MEMPERHATIKAN RASIO
DALAM BERINVESTASI DAPAT
MENYEBABKAN KEKELIRUAN
DALAM HAL PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PROYEK YANG AKAN
DILAKSANAKAN
DAPAT MENGELUARKAN HASIL
YANG KURANG MEMUASKAN
KARENA APABILA PROYEK YANG
DIKERJAKAN AKAN LEBIH DARI
DUA TAHUN MAKA NILAI DARI
IRR AKAN MENJADI DUA DAN
DAPAT MEMBINGUNGKAN
INVESTOR.
KELEMAHAN METODE IRR:
ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020
METODE IRR (INTERNAL RATE TO
TETURN)
METODE IRR ADALAH METODE
YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENCARI TINGKAT DISKONTO
SEHINGGA NILAI PROYEK YANG
DILAKUKAN SAAT INI ADALAH
NOL.
Mt - Bt
T
t=0
(l + IRR)
t
= 0
KELEMAHAN METODE BCR, APABILA
HARUS MEMBANDINGKAN DUA PROYEK
KARENA TIDAK ADA DASAR YANG
JELAS TENTANG PENENTUAN HAL YANG
AKAN DIMASUKKAN DALAM
PERHITUNGAN BIAYA DAN MANFAAT.
SEHINGGA MANFAAT AKAN
DIKATEGORIKAN SEBAGAI BIAYA YANG
BERNILAI NEGATIF , BEGITUPULA
SEBALIKNYA.
OLEH KARENA ITU, NILAI BCR DAPAT
DIMANIPULASI AGAR MENGHASILKAN
NILAI YANG LEBIH TINGGI DENGAN
MEMASUKKAN BIAYA SEBAGAI MANFAAT
YANG BERNILAI NEGATIF.
METODE BCR (BENEFIT-COST RATIO)
METODE PERBANDINGAN MANFAAT DAN
BIAYA AKAN MENGHASILKAN NILAI
PERBANDINGAN LEBIH DARI SATU
AGAR PROYEK TERSEBUT TERLAKSANA.
HASIL DARI METODE INI DAPAT
MENENTUKAN APAKAH PROYEK AKAN
DILAKUKAN ATAU TIDAK
Mt
T
t=0 (l + i) t
BCR=
T
t=0
Bt
(l + i) t
PerbANDINGAN
METODE
ANALISIS
Persoalan dalam analisis:
pemilihan tingkat diskonto
Tingkat Diskonto yang digunakan harus mencerminkan biaya
peluang untuk penggunaan dana karena penting dalam perhitungan
nilai bersih sekarang
Tingkat Diskonto berpengaruh terhadap tingkat prioritas dari
proyek yang akan dilaksanakan.
Pemilihan
tingkat diskonto
NILAI TINGKAT DISKONTO TINGGI
YANG BERDAMPAK PADA HASIL NPB
RENDAH UNTUK PROYEK DENGAN
HASIL YANG BARU BISA DINIKMATI
SETELAH BEBERAPA WAKTU,
SEHINGGA TINGKAT PRIORITASNYA
AKAN MENURUN.
PENENTUAN TINGKAT DISKONTO
SANGAT PENTING KARENA
BERPENGARUH TERHADAP
KELANGSUNGAN PROGRAM ATAU
PROYEK YANG DIAJUKAN
tingkat
diskonto
Deposito
Suku bunga dari tabungan di bank pemerintah
Suku bunga resmi
Pinjaman bank
TINGKAT DISKONTO PADA SEKTOR SWASTA BIASANYA
SAMA DENGAN TINGKAT BUNGA YANG SUDAH ADA
TINGKAT DISKONTO SOSIAL
Tingkat diskonto sosial adalah perkiraan dari hasil menimbang
antara tingkat inflasi dan resiko pajak
Salah satu tingkat diskonto sosial yang memiliki tingkat bunga lebih
rendah di Indonesia berasal dari gabungan tingkat suku bunga Bank
Indonesia dengan investor maupun pinjaman dari Bank Dunia
Keuntungan dan kelemahan
Terdapat keuntungan dan kelemahan dalam
penggunaan analisis manfaat dan biaya.
Keuntungan dari penggunaan analisis ini
adalah penggunaan sumber ekonomi akan lebih
efisien dan terjamin, karena akan
memperhitungkan kondisi perekonomian negara
secara keseluruhan.Sehingga faktor-faktor
produksi dan kesejahteraan masyarakat akan
meningkat.
Keuntungan
Kelemahan dari model analisis ini adalah perhitungan manfaat
yang kuantitatif. Hal ini menimbulkan kekeliruan dalam
pemilihan proyek untuk masyarakat. Seperti proyek dengan
manfaat yang besar untuk masyarkat tidak akan dilakukan, dan
justru melakukan proyek yang kurang menguntungkan untuk
masyarakat dengan nilai finansial yang lebih tinggi.
Kelemahan lain dari model analisis seperti ini adalah tidak
fleksibel karena aspirasi masyarakat tidak diperhitungkan lagi
dalam penentuan proyek apabila pemerintah terlalu
menggantungkan pada hasil analisis manfaat dan biaya saja.
Pelaksanaan dari analisis manfaat dan biaya dalam pengambilan
keputusan sudah lebih dari teori yang dibahas, karena manfaat
dan biaya nilainya dapat berubah-ubah seiring waktu. Perubahan
ini dapat terjadi pada proyek yang nilai ekonomisnya
membutuhkan waktu lama dan memiliki aspek risiko didalamnya.
Sehingga perlu adanya keakuratan dalam penentuan faktor
diskonto dan gambaran faktor risiko yang mungkin terjadi
kelemahan
SUMBER MATERI
terimakasih

More Related Content

What's hot

Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Kebijakan Umum Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Umum Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Umum Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Umum Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pertanian konvensional
Pertanian konvensionalPertanian konvensional
Pertanian konvensionalDedi Kuswandi
 
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptx
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptxLANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptx
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptxzerusyahrizal2
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Dadang Solihin
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranZakkyKee
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
FORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptx
FORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptxFORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptx
FORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptxWidiYaWidi1
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review TesisInstrumen Review Tesis
Instrumen Review TesisT. Astari
 
3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.BPPMDDTT Makassar
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanFahrul Azmi
 
Penetapan kawasan strategis wilayah kota
Penetapan kawasan strategis wilayah kotaPenetapan kawasan strategis wilayah kota
Penetapan kawasan strategis wilayah kotaBie BenJamin
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenYuca Siahaan
 

What's hot (20)

Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Kebijakan Umum Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Umum Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Umum Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Umum Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pertanian konvensional
Pertanian konvensionalPertanian konvensional
Pertanian konvensional
 
MASALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
MASALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHMASALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
MASALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptx
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptxLANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptx
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
FORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptx
FORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptxFORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptx
FORECASTING DAN PRESCRIPTION DALAM ANALISIS KEBIJAKAN.pptx
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review TesisInstrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
 
3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
 
Penetapan kawasan strategis wilayah kota
Penetapan kawasan strategis wilayah kotaPenetapan kawasan strategis wilayah kota
Penetapan kawasan strategis wilayah kota
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
 

Similar to MANFAAT

ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAMANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAMAnggitaHajarAinaya
 
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysispuput075
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2Futurum2
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxAskariB1
 
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptxAgusSurawan2
 
Cost_Benefit_Analysis_wu.pptx
Cost_Benefit_Analysis_wu.pptxCost_Benefit_Analysis_wu.pptx
Cost_Benefit_Analysis_wu.pptxrhmwt rhmwt
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik M Satrio
 
Kemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdf
Kemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdfKemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdf
Kemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdfAbdurrahmanAR4
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Futurum2
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publikZola Zulventus
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1Futurum2
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfAnthonBudyana
 
PPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptx
PPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptxPPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptx
PPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptxbelajarenglish500
 

Similar to MANFAAT (20)

ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAMANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
 
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
 
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
 
Cost_Benefit_Analysis_wu.pptx
Cost_Benefit_Analysis_wu.pptxCost_Benefit_Analysis_wu.pptx
Cost_Benefit_Analysis_wu.pptx
 
Analisis-Manfaat-Biaya.ppt
Analisis-Manfaat-Biaya.pptAnalisis-Manfaat-Biaya.ppt
Analisis-Manfaat-Biaya.ppt
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik
 
Kemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdf
Kemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdfKemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdf
Kemenkeu x Jagoan Indonesia_presentasi.pdf
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publik
 
Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
 
Softskillekonomi2014_part1
Softskillekonomi2014_part1Softskillekonomi2014_part1
Softskillekonomi2014_part1
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
 
PPT IBAL.pptx
PPT IBAL.pptxPPT IBAL.pptx
PPT IBAL.pptx
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdf
 
PPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptx
PPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptxPPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptx
PPT- Kewajaran tugas kuliah anti korupsi..pptx
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

MANFAAT

  • 1. Analisis Biaya Manfaat Penggunaan Sumberdaya Alam EKONOMI PARIWISATA DR. RITA PARMAWATI, S.P., M.E bab 3 kelompok 2 Dhavid Steven Stone Mande / 1 Alexandra Ursula Arifin / 4 Muhammad Iqbal Putra Zawa / 8 Agneth Fezya Rivella Setyadi / 19 Galuh Triwahyu Ramadhani / 26 Valentino Albani / 32 Ngurah Arya Rama Yudanthara / 36
  • 2. Analisis Biaya Manfaat Penggunaan Sumberdaya Alam sub bab - Deskripsi analisis biaya dan manfaat - Identifikasi biaya dan manfaat - Metode analisis manfaat dan biaya - Persoalan dalam analisis
  • 3. Deskripsi Analisis Biaya Dan Manfaat Analisis biaya yang digunakan dan manfaat yang dihasilkan akan membantu dalam proses evaluasi dari penggunaan sumber-sumber ekonomi yang tergolong jarang dapat digunakan masyarakat secara lebih tepat guna. Analisis biaya dan manfaat membantu pemerintah untuk menentukan program yang akan dilakukan berdasarkan sumber-sumber ekonomi yang memenuhinya karena model analisis ini mempertimbangkan kesejahteraan secara luas.
  • 4. Penggunaan analisis ini hanya dapat memberikan pilihan program dari segi efiesiensi,tetapi digunakan atau tidaknya bergantung pada pemegang kekuasaan eksekutif yang mempertimbangkan faktor lainnya. Efisiensi faktor-faktor produksi tanpa mempertimbangkan faktor lainnya adalah fokus dari analisis biaya dan manfaat. Contohnya,jika terdapat suatu program yang dinilai efektif melalui analisis ini maka belum tentu digunakan karena nantinya akan menyebabkan persebaran pendapatan yang melebar.Berbeda dengan program yang menyebabkan persebaran pendapatan yang makin baik akan digunakan oleh badan eksekutif walaupun dinilai kurang efektif berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
  • 5. DALAM EVALUASI PEMBUATAN PROGRAM UNTUK KEPENTINGAN UMUM PENGGUNAAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT ADALAH HAL YANG FUNDAMENTAL SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN HASIL EVALUASI TERBAIK PADA PROGRAM SEPERTI MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM DAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF. Menurut Field (1994) ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020 AMDAL juga terintegrasi dengan analisis biaya dan manfaat yang menyebabkan analisis ini sering disebut analisis manfaat dan biaya sosial karena tidak hanya melihat biaya dan manfaat secara perseorangan namun secara menyeluruh
  • 6. Identifikasi biaya dan manfaat klasifikasi Menurut Mangkoesoebroto (1998), Musgrave (1989) yaitu perlunya melihat dari segi sosial dan tidak hanya dari perseorangan menjadi syarat dalam menentukan manfaat dan biaya suatu program atau proyek. Sehingga pengelompokkan dari segi manfaat dan biaya dapat dilakukan. Pengelompokkan manfaat dan biaya salah satunya dengan menggunakan kelompok riil dan semu
  • 7. MANFAAT RIIL MANFAAT PRIMER DAN SEKUNDER 1. PRIMER -> BERKAITAN LANGSUNG DENGAN TUJUAN UTAMA DARI PROGRAM ATAU PROYEK. SEKUNDER -> MANFAAT SAMPINGAN DARI PROYEK. 2. MANFAAT BERWUJUD (TANGIBLE) DAN TIDAK BERWUJUD (INTANGIBLE) BERWUJUD -> SESUATU YANG MEMILIKI NILAI DI PASAR TIDAK BERWUJUD -> SESUATU YANG TIDAK DAPAT DIPASARKAN 3. MANFAAT INTERNAL DAN EKSTERNAL INTERNAL -> PROYEK YANG HANYA MAMPU MEMBERIKAN MANFAAT DAN BIAYA UNTUK DAERAH DI MANA PROYEK TERSEBUT DILAKUKAN. EKSTERNAL -> PROYEK YANG DILAKUKAN BERDAMPAK KE DAERAH LAIN(TIDAK HANYA 1 DAERAH SAJA) dibagi menjadi 3 jenis
  • 8. a. manfaat Pengukuran langsung menjadi salah satu metode yang tepat untuk mengukur manfaat tidak terwujud ini. Walaupun secara teori hal ini mudah dilakukan, namun masih banyak ditemukan kendala dalam pelaksanaannya. Sehingga untuk mengatasi kendala ini nilai manfaat harus diperkirakan menggunakan konsep willingness to pay atau kesediaan orang untuk membayar. Terdapat beberapa pendekatan pada konsep ini, yaitu : - Nilai Kesehatan - Nilai Kehidupan - Biaya Perjalanan - Contingen Valuation MEMPERKIRAKAN NILAI TAK TERWUJUD Manfaat dan biaya tidak terwujud yang tidak dapat memasuki pasar dan dipasarkan tergolong sulit untuk dihitung, maka muncul beberapa pendekatan untuku bisa mengukur manfaat dan biaya yang tidak terwujud ini berdasarkan pada pendapat ahli (Field, 1994, Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro, 1997 ; Whiting, 2000)
  • 9. B. biaya Pengukuran biaya adalah hal yang sangat penting tetapi hal ini sering diabaikan saat melakukan analisis manfaat dan biaya. Hasil dari analisis yang mengabaikan keakuratan biaya yang digunakan akan menjadikurang terpercaya, karena kemungkinan dalam perhitungan perkiraan biaya yang digunakan akan menjadi kurang terpercaya, karena kemungkinan dalam perhitungan perkiraan biaya yang digunakan adalah yang paling besar dengan manfaat yang kecil atau sedikit.
  • 10. METODE ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA Perbedaan dalam pemberian biaya dikarenakan ada faktor ketidakpastian dan faktor diskonto yang hampir sama dengan suku bunga walaupun tidak semuanya. Sehingga sulit untuk menentukan manfaat dan biaya kedepannya. Faktor ketidakpastian muncul karena keterbatasan manusia untuk memprediksi keadaan masa depan dan faktor diskonto dapat dijabarkan melalui konsep nilai uang masa depan dan sekarang. konsep nilai uang
  • 11. konsep nilai mata uang yang akan datang Pt = P0 (1+i)t Pt = nilai uang di masa datang P0 = nilai uang sekarang i = tingkat diskonto t = tahun
  • 12. konsep nilai mata uang sekarang P0 = Pt/(1+i)t Pt = nilai uang di masa datang P0 = nilai uang sekarang i = tingkat diskonto t = tahun
  • 13. METODE analisis LANGKAH-LANGKAH MENGANALISIS EFISIENSI SUATU PROYEK: MANFAAT DAN BIAYA PROYEK YANG DIRENCANAKAN HARUS SUDAH DITENTUKAN NILAI UANG DIDAPATKAN DARI MENGHITUNG MANFAAT DAN BIAYA PERLU MENGHITUNG MANFAAT DAN BIAYA DENGAN NILAI UANG SAAT INI SECARA INDEPENDEN
  • 15. NILAI BERSIH PROYEK ADALAH SELUIRUH NILAI DARI MANFAAT YANG DIKURANGI DENGAN BIAYA PROYEK YANG DIKERJAKAN PADA WAKTU YANG SAMA YANG KEMUDIAN DILAKUKAN DISKONTO DENGAN TINGKAT YANG SESUAI ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020 METODE NPB (NET PRESENT BENEFIT) NPB = Mt - Bt T t=0 (l + i) t NPB = NILAI BERSIH SEKARANG I = TINGKAT DISKONTO T = UMUR PROYEK T = TAHUN = 0,1,2,... T M=MANFAAT B= BIAYA
  • 16. TIDAK MEMPERHATIKAN RASIO DALAM BERINVESTASI DAPAT MENYEBABKAN KEKELIRUAN DALAM HAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PROYEK YANG AKAN DILAKSANAKAN DAPAT MENGELUARKAN HASIL YANG KURANG MEMUASKAN KARENA APABILA PROYEK YANG DIKERJAKAN AKAN LEBIH DARI DUA TAHUN MAKA NILAI DARI IRR AKAN MENJADI DUA DAN DAPAT MEMBINGUNGKAN INVESTOR. KELEMAHAN METODE IRR: ZimCore Hubs • Apr. 30, 2020 METODE IRR (INTERNAL RATE TO TETURN) METODE IRR ADALAH METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENCARI TINGKAT DISKONTO SEHINGGA NILAI PROYEK YANG DILAKUKAN SAAT INI ADALAH NOL. Mt - Bt T t=0 (l + IRR) t = 0
  • 17. KELEMAHAN METODE BCR, APABILA HARUS MEMBANDINGKAN DUA PROYEK KARENA TIDAK ADA DASAR YANG JELAS TENTANG PENENTUAN HAL YANG AKAN DIMASUKKAN DALAM PERHITUNGAN BIAYA DAN MANFAAT. SEHINGGA MANFAAT AKAN DIKATEGORIKAN SEBAGAI BIAYA YANG BERNILAI NEGATIF , BEGITUPULA SEBALIKNYA. OLEH KARENA ITU, NILAI BCR DAPAT DIMANIPULASI AGAR MENGHASILKAN NILAI YANG LEBIH TINGGI DENGAN MEMASUKKAN BIAYA SEBAGAI MANFAAT YANG BERNILAI NEGATIF. METODE BCR (BENEFIT-COST RATIO) METODE PERBANDINGAN MANFAAT DAN BIAYA AKAN MENGHASILKAN NILAI PERBANDINGAN LEBIH DARI SATU AGAR PROYEK TERSEBUT TERLAKSANA. HASIL DARI METODE INI DAPAT MENENTUKAN APAKAH PROYEK AKAN DILAKUKAN ATAU TIDAK Mt T t=0 (l + i) t BCR= T t=0 Bt (l + i) t
  • 19. Persoalan dalam analisis: pemilihan tingkat diskonto Tingkat Diskonto yang digunakan harus mencerminkan biaya peluang untuk penggunaan dana karena penting dalam perhitungan nilai bersih sekarang Tingkat Diskonto berpengaruh terhadap tingkat prioritas dari proyek yang akan dilaksanakan.
  • 20. Pemilihan tingkat diskonto NILAI TINGKAT DISKONTO TINGGI YANG BERDAMPAK PADA HASIL NPB RENDAH UNTUK PROYEK DENGAN HASIL YANG BARU BISA DINIKMATI SETELAH BEBERAPA WAKTU, SEHINGGA TINGKAT PRIORITASNYA AKAN MENURUN. PENENTUAN TINGKAT DISKONTO SANGAT PENTING KARENA BERPENGARUH TERHADAP KELANGSUNGAN PROGRAM ATAU PROYEK YANG DIAJUKAN
  • 21. tingkat diskonto Deposito Suku bunga dari tabungan di bank pemerintah Suku bunga resmi Pinjaman bank TINGKAT DISKONTO PADA SEKTOR SWASTA BIASANYA SAMA DENGAN TINGKAT BUNGA YANG SUDAH ADA
  • 22. TINGKAT DISKONTO SOSIAL Tingkat diskonto sosial adalah perkiraan dari hasil menimbang antara tingkat inflasi dan resiko pajak Salah satu tingkat diskonto sosial yang memiliki tingkat bunga lebih rendah di Indonesia berasal dari gabungan tingkat suku bunga Bank Indonesia dengan investor maupun pinjaman dari Bank Dunia
  • 24. Terdapat keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan analisis manfaat dan biaya. Keuntungan dari penggunaan analisis ini adalah penggunaan sumber ekonomi akan lebih efisien dan terjamin, karena akan memperhitungkan kondisi perekonomian negara secara keseluruhan.Sehingga faktor-faktor produksi dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Keuntungan
  • 25. Kelemahan dari model analisis ini adalah perhitungan manfaat yang kuantitatif. Hal ini menimbulkan kekeliruan dalam pemilihan proyek untuk masyarakat. Seperti proyek dengan manfaat yang besar untuk masyarkat tidak akan dilakukan, dan justru melakukan proyek yang kurang menguntungkan untuk masyarakat dengan nilai finansial yang lebih tinggi. Kelemahan lain dari model analisis seperti ini adalah tidak fleksibel karena aspirasi masyarakat tidak diperhitungkan lagi dalam penentuan proyek apabila pemerintah terlalu menggantungkan pada hasil analisis manfaat dan biaya saja. Pelaksanaan dari analisis manfaat dan biaya dalam pengambilan keputusan sudah lebih dari teori yang dibahas, karena manfaat dan biaya nilainya dapat berubah-ubah seiring waktu. Perubahan ini dapat terjadi pada proyek yang nilai ekonomisnya membutuhkan waktu lama dan memiliki aspek risiko didalamnya. Sehingga perlu adanya keakuratan dalam penentuan faktor diskonto dan gambaran faktor risiko yang mungkin terjadi kelemahan