SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Latar Belakang :
o Fungsi Pendidikan sebagai bekal persiapan;
o Fungsi Pendidikan sebagai peradaban
o Model Pendidikan yang sesuai dengan tuntunan jaman
o Relevansi Pendidikan sebagai Individual Interest dan
Common Values
Landasan Filosofis MBS
1. Kesenjangan pendidikan dengan Iptek
2. Relevansi pendidikan dengan nilai-nilai di masyarakat
3. Rendahnya partisipasi masyarakat
4. Penerapan pendekatan sistem secara parsial
Mengapa MBS Perlu di Kenalkan ?
 Kondisi yang menghendaki adanya desentralisasi,
transparansi, demokratisasi, akuntabilitas, serta
peningkatan peran serta masyarakat pada kebijakan
publik
 Peluang untuk melakukan efisiensi manajemen
pendidikan dan upaya peningkatan mutu
Landasan Yuridis
1. UU No.20 Thn 2003 pasal 51 ayat 1
2. UU No.22 Thn 1999 Tentang Pemerintah Daerah
3. PP No.19 Tahun 2005 tentang SNP pasal 49 ayat 1
4. PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai
Daerah Otonom
5. Permendiknas No.13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah
6. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan
Kebijakan Penyelenggaraan & Pengelolaan
Pendidikan dalam UU Sisdiknas
 Penyelenggara Pendidikan menurut UU Sisdiknas
adalah Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten)
serta dan Masyarakat (dalam bentuk badan hukum)
 Pengelola pendidikan adalah orang/lembaga yang
diserahi tanggung jawab pengelolaan oleh
penyelenggara pendidikan
 Pertimbangan UU Sisdiknas
 Definisi Pendidikan dan Pendidikan Nasional
 Definisi kurikulum
 Dewan Pendidikan dan Komite sekolah
Lanjutan
 Prinsip Penyelenggaran Pendidikan
 Wajib Belajar
 Standar Nasional
 Kurikulum
 Pendanaan Pendidikan
 Pengelolaan Pendidikan
 Peran serta masyarakat
 Evaluasi,Akreditasi, dan sertifikasi
Modul 2
SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Latar Belakang :
o Krisis ekonomi yang mengakibatkan krisis
kepercayaan terhadap kekuasaan Orba;
o Keinginan untuk merubah sistem kekuasaan, dari
yang terpusat kepada satu orang kepada penguatan
lembaga;
o Pemberdayaan masyarakat sipil sebagai alat kontrol
yang dapat menunjang efektivitas mekanisme
pemerintahan;
o Kesenjangan pembangunan di setiap daerah.
Lanjutan
Definisi :
 Secara umum berkaitan dengan pengambilan
keputusan yang terkonsentrasi pada suatu titik di
dalam organisasi.
 Minztberg : Kekuasaan untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi;
 Robbins : Penyebaran kewenangan untuk
pengambilan keputusas yang tidak bersifat geografis
 Rondinelli & Cheema (Duhou:1999) Desentralisasi
adalah pemindahan tanggung jawab untuk
perencanaan, manajemen, peningkatan sumber daya
dan alokasinya kepada unit kerja di lapangan, unit di
bawah, otoritas semi otonom, otoritas wilayah,
organisasi non voluntir (LSM)
Lanjutan
Kerancuan Makna Sentralisasi & Desentralisasi Menurut
Robbins
 Apakah pengambilan keputusan oleh kewenangan formal
yang didahului oleh pertimbangan pengaruh individu
disebut sentralistik ?
 Apakah kebijakan yang diambil oleh otoritas untuk
dijalankan otoritas di bawahnya dapat disebut
desentralisasi ?
 Apa arti pemusatan titik kekuasaan ?
 Apakah kebebasan pengambilan keputusan pada otoritas
di bawah yang dikontrol ketat otoritas di atasnya disebut
desentralisasi ?
 Apakah kontrol informasi oleh bawahan ke atas pada
model sentralistik disebut desentralistik ?
Kelebihan dan Kekurangan Sentralisasi &
Desentralisasi
Alasan-Alasan Penting Mengapa perlu desentralisasi
1. Keterbatasan kemampuan seorang pemimpin untuk
menerima dan mengolah informasi sebagai bahan
pengambilan keputusan;
2. Tuntutan untuk dapat merespon secara cepat & tepat
perubahan lingkungan yang berdampak pd
organisasi;
3. Merangsang motivasi kerja bawahan karena
partisipasi pada pengambilan keputusan dapat
melahirkan komitmen kerja yang tinggi
Tipe-Tipe Desentralisasi
 Dekonsentrasi, Penyerahan sejumlah kewenangan
secara administratif dari pusat kepada daerah;
 Delegasi, Penyerahan tanggung jawab managerial
hanya untuk fungsi-fungsi khusus;
 Devolusi, pewujudan unit mandiri di bawah struktur
organisasi pusat;
 Privatisasi, penyerahan kewenangan dan tanggung
jawan secara mutlak kepada perusahaan swasta atau
LSM
Desentralisasi & Kebijakan Pendidikan
Kewenangan Pusat di Bidang Pendidikan & Kebudayaan
menurut PP No.25 tahun 2000:
 Penetapan standar kompetensi, kurikulum, dan penilaian
hasil belajar.
 Penetapan standar materi pokok;
 Penetapan syarat perolehan gelar akademik;
 Penetapan pedoman pembiayaan pendidikan;
 Penetapan persyaratan mutasi siswa;
 Penetapan cagar budaya
 Pemanfaatan hasil penelitian arkeologi;
 Penetapan kaldik
 Pembinaan & pengembangan Bahasa Indonesia
 Pengaturan dan pengembangan pendidikan jarak jauh
lanjutan
Kewenangan Pemerintah Provinsi:
 Penetapan kebijakan penerimaan siswa & mahasiswa
dari masyarakat terbelakang, minoritas, & tidak
mampu;
 Penyediaan bantuan pengadaan buku untuk segala
jenjang pendidikan;
 Mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi;
 Pertimbangan pembukaan & penutupan perguruan
tinggi;
 Penyelenggaraan SLB/ balai latihan guru;
 Penyelenggaraan museum provinsi
Konsep Dasar & Esensi MBS
Beberapa Definisi:
1. Redistribusi otoritas pengambilan keputusan
(Mallen,dkk)
2. Kewenangan untuk pengembangan pendidikan yg
sesuai kebutuhan anak (Candoli)
3. Strategi peningkatan mutu melalui pengalihan
otoritas (Myers,dkk)
4. Pengoperasian sekolah yg memakai metode
desentralisasi dengan parameter tertentu (Neal)
Lanjutan
1. Sebagai unit dalam pendistribusian kewenangan
untuk mencapai mutu melalui formalisasi
keterlibatan stakeholders (Mallen,Ogawa, &
Kranz)
2. Bentuk otonomi manajemen pendidikan pada
satuan pendidikan (Pasal 51 ayat 1 UU No.20
Tahun 2003)
Kebijakan dan peraturan
perundangan yang berlaku
(bersifat normatif)
Idealisme atau harapan-
harapan stakeholders/Tujuan
yang diharapkan (bersifat
relatif
P
A
R
A
M
E
T
E
R
O
T
O
N
O
M
I
Tujuan MBS
 Mencapai pendidikan bermutu yang relevan dengan
berbagai kebutuhan dan konteksnya
 Menjamin keadilan bagi setiap peserta didik untuk
memperoleh layanan pendidikan yang bermutu
 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sekolah
 Meningkatkan akuntabilitas dan komitmen
Mutu Pendidikan menurut Edward Sallis (TQME):
1. Sesuatu yang ideal, terbaik, terunggul dan
mencapai standar tertinggi (Pengertian absolut);
2. Sesuatu yang dianggap telah memenuhi standar
berupa persyaratan, kriteria, dan spesifikasi
(pengertian relatif);
3. Sesuatu yang dianggap telah memenuhi
kepuasan pengguna layanan (definisi konsumen)
1. Penyelenggara dan pengelola pendidikan perlu
memahami betul visi atau wawasan tentang mutu
pendidikan.
2. Konsep mutu dalam pengertian standar yang benar-
benar teliti sulit diterapkan dalam dunia pendidikan,
apalagi konsep ini diterapkan di dunia bisnis
terutama berkaitan dengan produksi barang.
3. Konsumen ( customer) pendidikan mana yang
dianggap dapat memberikan penilaian (judgement)
atas mutu pendidikan .
Agar MBS sinergi dengan peningkatan mutu
1. Sekolah memiliki komitmen dan kesadaran
bahwa mutu itu penting;
2. Sekolah memiliki inisiatif dan kreatifitas untuk
melakukan upaya peningkatan mutu;
3. Mempunyai kepemimpinan yang kuat
Fungsi Sekolah
a. Fungsi teknis/ekonomi
b. Fungsi manusiawi/sosial
c. Fungsi politik
d. Fungsi budaya
e. Fungsi pendidikan
f. Fungsi spiritual
SEKOLAH EFEKTIF
2. Pendekatan / Kriteria Sekolah Efektif
Menurut Stephen P. Robbins (teori Efektifitas
Organisasi secara umum):
a. Goal-attainment approach atau pendekatan
berdasarkan tujuan
b. System approach atau pendekatan sistem
c. Strategic constituencies approach atau pendekatan
konstituen strategi
d. Competing value approach atau pendekatan
persaingan nilai
Secara khusus, menurut Gauthier dkk:
1. Keteraturan, ketertiban, dan kemanan suasana lingkungan;
2. Misi sekolah yang jelas
3. Kepemimpinan instruksional
4. Ekspektasi yang tinggi
5. Kesempatan anak utk memanfaatkan waktu belajar
6. Sering dilakukan monitor atas kemajuan siswa
Menurut Levine dan Lezotte:
1. Kultur yang produktif
2. Fokus pada ketercapaian kompetensi pokok
3. Monitoring kemajuan siswa
4. Pengembangan staf sekolah yg berorientasi praksis
5. Kepemimpinan yang bagus
6. Keterlibatan orang tua yang menonjol
7. Pengaturan pembelajaran dan pelaksanaannya
8. Harapan yang tinggi terhadap siswa
Menurut Umaedi:
1. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib;
2. Perumusan visi, misi, dan target mutu yang jelas;
3. Kepemimpinan sekolah yang kuat;
4. Harapan prestasi yang tinggi;
5. Pengembangan staff sekolah yang terus menerus;
6. Evaluasi belajar untuk penyempurnaan PBM;
7. Komunikasi dan dukungan orang tua yg efektif;
8. Komitmen warga sekolah thd peningkatan mutu
Hubungan antara MBS dan Studi Sekolah Efektif
a. MBS sebagai pendekatan baru yang secara
fundamental berkaitan dengan penyebaran
kewenangan dari sentralisasi ke desentralisasi.
b. MBS dan model pendidikan efektif memiliki
hubungan yang bersifat komplementer ( saling
mengisi )
c. Hubungan antara model sekolah efektif sebagai
pendidikan komperenship ( menyeluruh) untuk
memperbaiki mutu dengan MBS.

More Related Content

What's hot

Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
Reni H_dika BK
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
rizka_pratiwi
 
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Kuntum Trilestari
 
Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...
Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...
Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...
DankSably1
 
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdfREKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
Ryo Muchsin
 

What's hot (20)

Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
 
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptxTOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
 
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdfNO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
 
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
 
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
 
Modul 2 - Perangkat TIK untuk Pembelajaran .pdf
Modul 2 - Perangkat TIK untuk Pembelajaran .pdfModul 2 - Perangkat TIK untuk Pembelajaran .pdf
Modul 2 - Perangkat TIK untuk Pembelajaran .pdf
 
Susunan acara pkks 2021
Susunan acara pkks 2021Susunan acara pkks 2021
Susunan acara pkks 2021
 
Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...
Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...
Modul Ajar Modul projek - Suara Demokrasi - Mari Berdemokrasi dengan Santun d...
 
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
 
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdfREKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guru
 
Standar Proses
Standar ProsesStandar Proses
Standar Proses
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 

Similar to Manajemen Berbasis Sekolah

Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Heldy Eriston
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
rinanj
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Jerry Makawimbang
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
AgungSutanto1
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakat
asnawidm
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
firdian87
 

Similar to Manajemen Berbasis Sekolah (20)

Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
 
MBS.pptx
MBS.pptxMBS.pptx
MBS.pptx
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesia
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakat
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.pptFILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
 
03 struktur simp rev. 15 09-2014
03 struktur simp rev. 15 09-201403 struktur simp rev. 15 09-2014
03 struktur simp rev. 15 09-2014
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptxPPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
PPT Manajemen Berbasis Masyarakat.pptx
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptxPPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Manajemen Berbasis Sekolah

  • 1. Latar Belakang : o Fungsi Pendidikan sebagai bekal persiapan; o Fungsi Pendidikan sebagai peradaban o Model Pendidikan yang sesuai dengan tuntunan jaman o Relevansi Pendidikan sebagai Individual Interest dan Common Values
  • 2. Landasan Filosofis MBS 1. Kesenjangan pendidikan dengan Iptek 2. Relevansi pendidikan dengan nilai-nilai di masyarakat 3. Rendahnya partisipasi masyarakat 4. Penerapan pendekatan sistem secara parsial
  • 3. Mengapa MBS Perlu di Kenalkan ?  Kondisi yang menghendaki adanya desentralisasi, transparansi, demokratisasi, akuntabilitas, serta peningkatan peran serta masyarakat pada kebijakan publik  Peluang untuk melakukan efisiensi manajemen pendidikan dan upaya peningkatan mutu
  • 4. Landasan Yuridis 1. UU No.20 Thn 2003 pasal 51 ayat 1 2. UU No.22 Thn 1999 Tentang Pemerintah Daerah 3. PP No.19 Tahun 2005 tentang SNP pasal 49 ayat 1 4. PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom 5. Permendiknas No.13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah 6. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
  • 5. Kebijakan Penyelenggaraan & Pengelolaan Pendidikan dalam UU Sisdiknas  Penyelenggara Pendidikan menurut UU Sisdiknas adalah Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten) serta dan Masyarakat (dalam bentuk badan hukum)  Pengelola pendidikan adalah orang/lembaga yang diserahi tanggung jawab pengelolaan oleh penyelenggara pendidikan  Pertimbangan UU Sisdiknas  Definisi Pendidikan dan Pendidikan Nasional  Definisi kurikulum  Dewan Pendidikan dan Komite sekolah
  • 6. Lanjutan  Prinsip Penyelenggaran Pendidikan  Wajib Belajar  Standar Nasional  Kurikulum  Pendanaan Pendidikan  Pengelolaan Pendidikan  Peran serta masyarakat  Evaluasi,Akreditasi, dan sertifikasi
  • 7. Modul 2 SENTRALISASI VS DESENTRALISASI Latar Belakang : o Krisis ekonomi yang mengakibatkan krisis kepercayaan terhadap kekuasaan Orba; o Keinginan untuk merubah sistem kekuasaan, dari yang terpusat kepada satu orang kepada penguatan lembaga; o Pemberdayaan masyarakat sipil sebagai alat kontrol yang dapat menunjang efektivitas mekanisme pemerintahan; o Kesenjangan pembangunan di setiap daerah.
  • 8. Lanjutan Definisi :  Secara umum berkaitan dengan pengambilan keputusan yang terkonsentrasi pada suatu titik di dalam organisasi.  Minztberg : Kekuasaan untuk pengambilan keputusan dalam organisasi;  Robbins : Penyebaran kewenangan untuk pengambilan keputusas yang tidak bersifat geografis  Rondinelli & Cheema (Duhou:1999) Desentralisasi adalah pemindahan tanggung jawab untuk perencanaan, manajemen, peningkatan sumber daya dan alokasinya kepada unit kerja di lapangan, unit di bawah, otoritas semi otonom, otoritas wilayah, organisasi non voluntir (LSM)
  • 9. Lanjutan Kerancuan Makna Sentralisasi & Desentralisasi Menurut Robbins  Apakah pengambilan keputusan oleh kewenangan formal yang didahului oleh pertimbangan pengaruh individu disebut sentralistik ?  Apakah kebijakan yang diambil oleh otoritas untuk dijalankan otoritas di bawahnya dapat disebut desentralisasi ?  Apa arti pemusatan titik kekuasaan ?  Apakah kebebasan pengambilan keputusan pada otoritas di bawah yang dikontrol ketat otoritas di atasnya disebut desentralisasi ?  Apakah kontrol informasi oleh bawahan ke atas pada model sentralistik disebut desentralistik ?
  • 10. Kelebihan dan Kekurangan Sentralisasi & Desentralisasi Alasan-Alasan Penting Mengapa perlu desentralisasi 1. Keterbatasan kemampuan seorang pemimpin untuk menerima dan mengolah informasi sebagai bahan pengambilan keputusan; 2. Tuntutan untuk dapat merespon secara cepat & tepat perubahan lingkungan yang berdampak pd organisasi; 3. Merangsang motivasi kerja bawahan karena partisipasi pada pengambilan keputusan dapat melahirkan komitmen kerja yang tinggi
  • 11. Tipe-Tipe Desentralisasi  Dekonsentrasi, Penyerahan sejumlah kewenangan secara administratif dari pusat kepada daerah;  Delegasi, Penyerahan tanggung jawab managerial hanya untuk fungsi-fungsi khusus;  Devolusi, pewujudan unit mandiri di bawah struktur organisasi pusat;  Privatisasi, penyerahan kewenangan dan tanggung jawan secara mutlak kepada perusahaan swasta atau LSM
  • 12. Desentralisasi & Kebijakan Pendidikan Kewenangan Pusat di Bidang Pendidikan & Kebudayaan menurut PP No.25 tahun 2000:  Penetapan standar kompetensi, kurikulum, dan penilaian hasil belajar.  Penetapan standar materi pokok;  Penetapan syarat perolehan gelar akademik;  Penetapan pedoman pembiayaan pendidikan;  Penetapan persyaratan mutasi siswa;  Penetapan cagar budaya  Pemanfaatan hasil penelitian arkeologi;  Penetapan kaldik  Pembinaan & pengembangan Bahasa Indonesia  Pengaturan dan pengembangan pendidikan jarak jauh
  • 13. lanjutan Kewenangan Pemerintah Provinsi:  Penetapan kebijakan penerimaan siswa & mahasiswa dari masyarakat terbelakang, minoritas, & tidak mampu;  Penyediaan bantuan pengadaan buku untuk segala jenjang pendidikan;  Mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi;  Pertimbangan pembukaan & penutupan perguruan tinggi;  Penyelenggaraan SLB/ balai latihan guru;  Penyelenggaraan museum provinsi
  • 14. Konsep Dasar & Esensi MBS Beberapa Definisi: 1. Redistribusi otoritas pengambilan keputusan (Mallen,dkk) 2. Kewenangan untuk pengembangan pendidikan yg sesuai kebutuhan anak (Candoli) 3. Strategi peningkatan mutu melalui pengalihan otoritas (Myers,dkk) 4. Pengoperasian sekolah yg memakai metode desentralisasi dengan parameter tertentu (Neal)
  • 15. Lanjutan 1. Sebagai unit dalam pendistribusian kewenangan untuk mencapai mutu melalui formalisasi keterlibatan stakeholders (Mallen,Ogawa, & Kranz) 2. Bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan (Pasal 51 ayat 1 UU No.20 Tahun 2003)
  • 16. Kebijakan dan peraturan perundangan yang berlaku (bersifat normatif) Idealisme atau harapan- harapan stakeholders/Tujuan yang diharapkan (bersifat relatif P A R A M E T E R O T O N O M I
  • 17. Tujuan MBS  Mencapai pendidikan bermutu yang relevan dengan berbagai kebutuhan dan konteksnya  Menjamin keadilan bagi setiap peserta didik untuk memperoleh layanan pendidikan yang bermutu  Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sekolah  Meningkatkan akuntabilitas dan komitmen
  • 18. Mutu Pendidikan menurut Edward Sallis (TQME): 1. Sesuatu yang ideal, terbaik, terunggul dan mencapai standar tertinggi (Pengertian absolut); 2. Sesuatu yang dianggap telah memenuhi standar berupa persyaratan, kriteria, dan spesifikasi (pengertian relatif); 3. Sesuatu yang dianggap telah memenuhi kepuasan pengguna layanan (definisi konsumen)
  • 19. 1. Penyelenggara dan pengelola pendidikan perlu memahami betul visi atau wawasan tentang mutu pendidikan. 2. Konsep mutu dalam pengertian standar yang benar- benar teliti sulit diterapkan dalam dunia pendidikan, apalagi konsep ini diterapkan di dunia bisnis terutama berkaitan dengan produksi barang. 3. Konsumen ( customer) pendidikan mana yang dianggap dapat memberikan penilaian (judgement) atas mutu pendidikan .
  • 20. Agar MBS sinergi dengan peningkatan mutu 1. Sekolah memiliki komitmen dan kesadaran bahwa mutu itu penting; 2. Sekolah memiliki inisiatif dan kreatifitas untuk melakukan upaya peningkatan mutu; 3. Mempunyai kepemimpinan yang kuat
  • 21. Fungsi Sekolah a. Fungsi teknis/ekonomi b. Fungsi manusiawi/sosial c. Fungsi politik d. Fungsi budaya e. Fungsi pendidikan f. Fungsi spiritual SEKOLAH EFEKTIF
  • 22. 2. Pendekatan / Kriteria Sekolah Efektif Menurut Stephen P. Robbins (teori Efektifitas Organisasi secara umum): a. Goal-attainment approach atau pendekatan berdasarkan tujuan b. System approach atau pendekatan sistem c. Strategic constituencies approach atau pendekatan konstituen strategi d. Competing value approach atau pendekatan persaingan nilai
  • 23. Secara khusus, menurut Gauthier dkk: 1. Keteraturan, ketertiban, dan kemanan suasana lingkungan; 2. Misi sekolah yang jelas 3. Kepemimpinan instruksional 4. Ekspektasi yang tinggi 5. Kesempatan anak utk memanfaatkan waktu belajar 6. Sering dilakukan monitor atas kemajuan siswa Menurut Levine dan Lezotte: 1. Kultur yang produktif 2. Fokus pada ketercapaian kompetensi pokok 3. Monitoring kemajuan siswa 4. Pengembangan staf sekolah yg berorientasi praksis 5. Kepemimpinan yang bagus 6. Keterlibatan orang tua yang menonjol 7. Pengaturan pembelajaran dan pelaksanaannya 8. Harapan yang tinggi terhadap siswa
  • 24. Menurut Umaedi: 1. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib; 2. Perumusan visi, misi, dan target mutu yang jelas; 3. Kepemimpinan sekolah yang kuat; 4. Harapan prestasi yang tinggi; 5. Pengembangan staff sekolah yang terus menerus; 6. Evaluasi belajar untuk penyempurnaan PBM; 7. Komunikasi dan dukungan orang tua yg efektif; 8. Komitmen warga sekolah thd peningkatan mutu
  • 25. Hubungan antara MBS dan Studi Sekolah Efektif a. MBS sebagai pendekatan baru yang secara fundamental berkaitan dengan penyebaran kewenangan dari sentralisasi ke desentralisasi. b. MBS dan model pendidikan efektif memiliki hubungan yang bersifat komplementer ( saling mengisi ) c. Hubungan antara model sekolah efektif sebagai pendidikan komperenship ( menyeluruh) untuk memperbaiki mutu dengan MBS.