Buku ini berisi penjelasan tentang dasar-dasar ilmu nahwu dan shorof dalam bahasa Arab beserta contoh-contoh soal latihan. Materi yang dibahas meliputi pengertian kalimat, jenis-jenis kalamat, huruf hijaiyah, dan istilah-istilah dasar lainnya."
2. i Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Judul Buku : Rumus Pintar Baca Kitab Kuning
dan Terjemah Bahasa Arab
Penyusun : Sahrul Anam
(Tutor Channel Ngaji Online)
Kata Pengantar : KH. Burhanuddin Harahap
(Rais Syuriyah PCNU Kab. Berau)
Editor : Abah Nada
Setting, Lay Out
Dan Design Cover : Nasihun Amin
Cetakan Pertama : Maret 2020
Penerbit : Pustaka MUBA
Kritik & Saran
Bisa Melalui : Email : ngajionline123@gmail.com
Fb : Ngaji Online
Ig : ngajionline123
YT : www.youtobe.com/c/NgajiOnline
3. ii Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
KATA PENGANTAR :
KH. BURHANUDDIN HARAHAP
Rais Syuriyah PCNU Kab. Berau
علي السالمكالل ورمحة موبركاته
واجلملة الكلمة مقاصد يعرف وهبما والصرف النحو بعلم كتابه انزل الذي لل احلمد
ومواضعها
وعلماء اصحابه تلهم مقاالته وسلم عليه الل صلى حممد الكرمي النيب على والسالم والصالة
االس قالئد ببديعة ومجالهتم كلماهتم يزينوا بأن العصرنانآليل واصحابه اله وعلىسالسل
احلني
Puji syukur kepada Allah yang telah meurunkan kitab-Nya (Al-
Qur’an) syarat dengan muatan Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof, dengan kedua
ilmu tersebut akan dapat diketahui maksud setiap kata dan susunannnya.
Shalawat dan salam semoga disanjungkan keharibaan nabi yang
mulia shallallahu alaihi wa sallam, dimana sabda-sabdanya mengilhami
para sahabat dan ulama setiap masa, menghiasi kata-kata dan kalimat-
kalimat mereka dengan keindahan bahasa yang tersusun rapi bagaikan
untaian kalung-kalung mutiara.
Mempelajari ilmu nahwu dan shorof merupakan sebuah keharusan
bagi orang yang menginginkan memahami Syari’at Islam dari sumbernya
yaitu Al-Qur’an dan Hadits secara baik. Begitu juga bagi para praktisi
hukum Islam, memahami kedua ilmu tersebut merupakan syarat mutlak
dan paling mendasar agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang
menyebabkan gagal paham dalam memahami sumber-sumber hukum
Islam tersebut.
Ketika saya disodori buku ini, tentunya saya menyambut dengan
baik dan saya apresiasi atas terbitnya buku ini, yang notabene memuat
dasar-dasar dari ilmu alat (Nahwu dan Shorof) yang dikemas dengan
4. iii Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
metode rumusan, sehingga para pemula lebih terarah dalam
mempelajarinya, lebih mengetahui langkah-langkah yang hendaknya
dipelajari dan dipahami dalam mempelajari dasar-dasar Ilmu Nahwu dan
Ilmu Shorof, sehingga bukan hanya mudah dipahami tapi juga lebih efesien.
Akhirnya saya hanya bisa berdo’a semoga buku yang praktis ini
benar-benar bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang hendak mempelajari
dasar-dasar ilmu yang berhubungan dengan bahasa Arab, baik cara
membaca bahasa Arab (kitab kuning) atau menterjemahkannya.
الطريق اقوم اىل املوفق والل
علي والسالمكوبر الل ورمحة مكاته
5. iv Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
SEKAPUR SIRIH PENYUSUN :
SAHRUL ANAM
Tutor Channel Ngaji Online
الرحيم الرمحن الل بسم
وقابل ،الكافية نعمه خالصة بتواتر حنوه حنا من على ّلضتف من يا ّمَّهلال حنمدك
أ عن ّقصريتال داء بإحسانهوالسالم والصالة .ّافيةشال مننه أنواع بترادف شكره داء
على،والسماء األرض ميآلن وسالما صالة ، والبلغاء الفصحاء إمام حممد سيدنا
األنقياء النجباء وصحبه آله عن تعاىل الل ورضى
Puji syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah
SWT. yang telah memberikan taufiq dan nikmat-Nya kepada kita semua.
Untaian Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Kita, Muhammad Ibni Abdillah SAW., keluarga dan para sahabat-
sahabatnya.
Berawal dari sebuah ketertarikan terhadap teknologi informasi dan
penggunaan media pembelajaran yang berbasis IT. Teknologi yang
dimaksudkan adalah sebuah peralatan (seperti komputer, laptop, dan
piranti lain), aplikasi software dan rangkaian lainnya (sebagai contoh
internet, wify, infra struktur jaringan setempat/local networking
infrastructure dan teleconverence)
Mengenal, apalagi sampai tertarik terhadap perkembangan IT
adalah suatu kebetulan (namun itu adalah takdir) mengingat latar belakang
pendidikan saya yang asli produk pesantren yang sekolahnya selama
kurang lebih 10 tahun sarungan, manun setelah berkecimpung di dunia
pendidikan yang bersifat formal, mulai saat itulah saya dikenalkan dengan
media-media pembelajaran yang berbasis IT, dan mulai saat itulah saya
6. v Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
mulai tertarik walau sedikit tidak nyambung dengan larat belakang
pendidikan saya.
Tahun 2017 saya mencoba membuat sebuah slide yang berisi
materi pembelajaran Nahwu, Shorof, kemudian secara iseng di-upload ke
platform Youtube dengan nama channel Ngaji Online dengan semboyan
Mengkaji dan Berbagi, karena memang sesuai tujuan awal bukan ingin
mengajari tetapi hanya sekedar berbagi dan ingin berkampanye betapa
pentingnya belajar dasar-dasar Bahasa Arab yaitu ilmu Nahwu dan Shorof
untuk memahami Al-Qur’an, Hadits dan kitab-kitab Turats (kitab gundul).
Seiring dengan banyaknya permintaan dari para subscriber dan
teman-teman yang bergabung dikomunitas Ngaji Online untuk
dibuatkannya materi dasar yang mempermudah mempelajari dasar-dasar
Bahasa Arab (Baca Kitab Kuning), maka saya mencoba menyusun dan
menghadirkan buku sederhana ini yang mana isinya adalah materi-materi
dasar dari ilmu Nahwu dan Shorof sebagai materi pendamping, kenapa saya
katakan pendamping, karena untuk yang benar-benar pemula alangkah
lebih baiknya untuk belajar secara offline terlebih dahulu kepada
guru/ustadz-ustadz di Madrasah atau Pesantren terdekat, namun jika tidak
memungkinkan apa boleh dikata, maka sebagaimana dikatakan:
ُهُّلُك ُكَرْدُيَالَامُهُّلُك ُكَرُتيَال
Artinya: Jika tidak didapati seluruhnya, jangan tinggalkan seluruhnya (yang
mampu dikerjakan.
Buku “Rumus Pintar Baca Kitab Kuning dan Terjemah Bahasa Arab”
yang ada dihadapan para pembaca sekalian, adalah sebuah buku yang
berisi tentang dasar-dasar ilmu nahwu yang disisipi rumusan-rumusan
singkat seputar dasar ilmu nahwu dan shorof.
7. vi Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Melalui buku ini, saya mencoba mengurai tentang langkah-langkah dan
tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mempelajari dasar-dasar kedua
ilmu tersebut dan agar lebih mudah untuk mengukur sejauh mana
pengusaan materi, maka di sini saya juga melengkapi dengan file-file
latihan yang berbentuk slide.
Maka dari itu saya berharap, semoga buku ini dapat menjadi buku
pegangan bagi sahabat-sahabat yang baru mempelajari dasar-dasar ilmu
nahwu dan shorof dan dapat menjadi bekal untuk praktik baca kitab
kuning.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. saya meminta tolong dan senantiasa
mengharap Ridho-Nya dan semoga kita semua selalu diberi kemudahan
dalam mempelajari Bahasa Arab yang tidak lain tujuannya adalah untuk
Likhidmatil Qur’an. Amin Ya Rabbal Alamin.
ا املستعان واللسبيل ىلالرمحن
Berau, 18 Februari 2020
8. vii Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
SEKAPUR SIRIH PENYUSUN.................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I
• Petunjuk Pembelajaran ................................................................................
• Pengertian Kalimat .........................................................................................
• Macam-Macam Kalimat dan Tandanya ..................................................
• Pembagian Kalimat Fi’il ......................................... ......................................
• Bentuk Fi’il Madhi dari Pola Susunan Hurufnya...................................
• Model Harakat Terakhir Fi’il Madhi ..........................................................
• Model Harakat Terakhir Fi’il Amar ............................................................
• Macam-macam Fi’il Mudhori’ ....................................................................
• Model Fi’il Mudhori’ Mu’rob dan Tandanya ........................................
BAB II
• Petunjuk Pembelajaran ......................................... ......................................
• Akhir Kalimat Ditinjau dari Segi Berubah dan Tidaknya .............
• Macam-macam Model Kalimat Isim .......................................................
• Pengertian Isim Ghairu Munshorif .........................................................
• Skema Kalimat Mu’rob .................................................................................
• Macam-macam Isim Mabni ........................................................................
• Isim Mabni ........................................................................................................
• Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat ................................................................
BAB III
• Petunjuk Pembelajaran ..............................................................................
• Mar’fuatil Asma’ (Isim-Isim yang Dibaca Rofa’) ..............................
• Fa’il ......................................................................................................................
• Naibul Fa’il .......................................................................................................
• Mubtada’ ...........................................................................................................
• Khobar ......................................... .....................................................................
9. viii Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
• Amil Nawasikh ...............................................................................................
BAB III
• Petunjuk Pembelajaran ......................................... .....................................
• Manshubatil Asma’ (Isim-isim yang dibaca nashob) .....................
• Maf’ul Bih ......................................... ................................................................
• Maf’ul Muthlaq ......................................... ......................................................
• Dhorof ......................................... .......................................................................
• Maf’ul Lahu ......................................... .............................................................
• Maf’ul Ma’ah ......................................... ......................................... .................
• Hal ......................................... ..............................................................................
• Tamyiz ................................................................................................................
• Ististna’ ...............................................................................................................
• Munada ......................................... ......................................... ...........................
• La Nafi Jenis ......................................................................................................
BAB III
• Petunjuk Pembelajaran ..................................................................................
• Mahfudhotil Asma’ (Isim-isim yang Dibaca Jar) ..................................
• Jar Majrur ..............................................................................................................
• Mudhof Ilaih..........................................................................................................
BAB IV
• Petunjuk Pembelajaran ...............................................................................
• Na’at dan Macam-macamnya ....................................................................
• Athof ....................................................................................................................
• Taukid .................................................................................................................
• Badal ....................................................................................................................
• Ringkasan Kalimat Huruf ............................................................................
• Rusum Pasti, Mengenal Kalimat yang I’robnya Sudah Pasti .........
BAB V
• Istilah-istilah dalam Ilmu Shorof ...........................................................
• Mengenal Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid ..............................................
10. ix Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
• Kalimat Fi’il dan Macam-macamnya .......................................................
• Fi’il Mudhori’ .....................................................................................................
• Fi’il Amar .............................................................................................................
• Macam-macam Fi’il Dilihat dari Maknanya ..........................................
• Bentuk-bentuk Kalimat Isim (Jamid dan Musytaq) ..........................
• Isim Dzat ..............................................................................................................
• Masdar ..................................................................................................................
• Isim Fa’il ...............................................................................................................
• Isim Maf’ul ..........................................................................................................
• Isim Zaman Isim Makan ...............................................................................
• Isim Alat ..............................................................................................................
• Sifat Musyabbahah .........................................................................................
• Wazan-Wazan Fi’il Madhi dan Mudhori’ ..............................................
• Faidah Wazan ...................................................................................................
BAB VI
• Ringkasan Kaidah I’lal ..................................................................................
• Wazan-Wazan Tashrif dan Contohnya .................................................
11. 10 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
BAB I
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Pada bab ini kita akan mempelajari dasar-dasar Ilmu Nahwu mulai
pengertian kalimat, macam-macam kalimat dan cara mengenal masing-
masing kalimat. Dasar-dasar ini harus dikuasai sebelum lebih lanjut
mempelajari cara menentukan i’robnya (perubahan akhir sebuah kalimat).
Pada bab ini pula kita mulai dikenalkan dengan beberapa Fi’il yang
akhirannya bersifat tetap (Mabni) yaitu Fi’il Madhi dan Fi’il Amar sekaligus
cara mengenali berbagai tanda akhir dari setiap kalimatnya. Karena
keduanya merupakan Fi’il yang akhirannya bersifat tetap (Mabni) sehingga
lebih mudah untuk dipelajari, maka kedua jenis Fi’il ini sengaja
didahulukan sebelum mempelajari kalimat lainnya seperti Fi’il Mudhori’
yaitu Fi’il yang akhirannya mengalami perubahan (Mu’rob), dan Kalimat
Isim.
Fi’il Mudhori’ sendiri akan dibahas di pertemuan akhir. Dengan demikian
pembahasan mengenai seluruh Kalimat Fi’il selesai di bab pertama ini.
Sedangkan model-model Kalimat Isim beserta tanda i’robnya akan dibahas
pada bab selanjutnya.
Materi bab pertama ini berisi lima sesi (pertemuan) yang disusun secara
sistematis sehingga diharapkan kita akan memahami dasar-dasar Ilmu
Nahwu serta mengenal seluruh Kalimat Fi’il.
12. 11 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-1
Pada pertemuan ini kita akan mempelajari istilah-istilah penting dalam
kaidah dasar ilmu nahwu, antara lain :
• Apa yang dinamakan Kalimat ?
• Ada berapa pembagian Kalimat ?
• Apa yang dinamakan Kalimat Fi’il ?
• Apa saja tanda-tandanya ?
• Apa yang dinamakan Kalimat Isim?
• Apa saja tanda-tandanya ?
• Apa yang dinamakan Kalimat Huruf ?
• Apa saja tanda-tandanya ?
PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat : Ialah lafadz yang mufid dan mufrod.
Contoh : َحَتَف (membuka) ْيَزٌد (Zaid) َبَابْلا (pintu)
Ketiga contoh tersebut dinamakan kalimat karena terdiri
dari :
Lafadz : Karena diambil dari rangkaian huruf hijaiyah.
Mufid : Karena dimengerti dan dipakai oleh orang Arab.
Mufrod: Karena belum disususun menjadi rangkaian
ucapan.
MACAM-MACAM KALIMAT DAN TANDANYA
Kalimat ada tiga macam :
1. Kalimat Isim : Kalimat yang mempunyai arti sendiri serta tidak
mempunyai waktu (zaman). Contoh: ٌءَام(air) ٌةَرَجَش (pohon).
13. 12 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Tanda-Tanda Kalimat Isim ada 4:
1. Bisa dimasuki Al (ْلَا). Contoh : ُةَّنَجْلَا
2. Bisa dimasuki Tanwin (تنوين). Contoh ٌمْيِلَأ ٌبَاذَع:
3. Dijarkan. Contoh هللا ُلْوُسَر:
4. Dimasuki Huruf Jar. Contoh ٍةَسَرْدَم ِيف:
2. Kalimat Fi’il : Kalimat yang mempunyai arti sendiri dan mempunyai
waktu (zaman). Contoh: َلَسَغ (mandi) َقاَل (berkata)
Tanda-Tanda Kalimat Fi’il ada 8 (Bisa dimasuki) :
1. ْدَق contoh : ْمُكَل َنَاك ْدَق
2. ْنيِس contoh : ُلُوقَيَسَاءهَفُّسال
3. َفْوَس contoh : َنْوُمَلْعَت َفْوَس
4. ْثِينْأَت ْءَات contoh : ْتَلَاق ْذِا
5. َتْلِعَاف ْءا contoh : ُتْلُق
6. ْدِيكْوَت ْنُون contoh : ْمُكَّنَدْيِزَأَل
7. ْةَوْسِن ْعَمَج ْنُون contoh : َنْعََّطقَو
8. ْةَبَطَاخُم ْثَّنَؤُم ْدَرْفُم ْءَاي contoh : ْيِدُجْسُا
3. Kalimat Huruf: Kalimat yang tidak mempunyai arti apabila tidak
digabung dengan kalimat lain. Contoh: ْنِم (dari) ِيف (di)
Tanda Kalimat Huruf : Tidak bisa menerima tanda Kalimat Isim dan
Kalimat Fi’il.
Kesimpulan : Dari materi pertemuan pertama ini, yang perlu dipahami
dan dikuasai adalah pengertian serta tanda dari masing-masing kalimat
14. 13 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
karena antara pengertian dan tanda-tanda masing-masing kalimat akan
saling melengkapi untuk mengenal kalimat itu sendiri agar kita dapat
membedakan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, sehingga
berikutnya kita akan mudah menentukan harakat terakhir dari masing-
masing kalimat
PERTEMUAN KE-2
Pada pertemuan ini, fokus pembahasanya adalah bagaimana mengenal
pembagian masing-masing Kalimat Fi’il agar kita mampu memahami
pengertian/definisi dan cara mengenali Kalimat Fi’il satu persatu beserta
contoh-contohnya.
Maka dalam pertemuan ini kita diharapkan akan bisa menjawab:
• Ada berapa pembagian Kalimat Fi’il ?
• Apa yang dinamakan Fi’il Madhi ?
• Apa yang dinamakan Fi’il Mudhori’ ?
• Apa yang dinamakan Fi’il Amar ?
PEMBAGIAN KALIMAT FI’IL
Kalimat Fi’il ada tiga macam, yaitu :
1. Fi’il Madli : Kalimat yang menunjukkan pekerjaan yang telah dikerjakan
(lampau). Contoh: َلَاق (telah berkata)
2. Fi’il Mudhori’: Kalimat yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau
akan dikerjakan (sekarang atau akan datang). Contoh: ُلُكْأَي
(sedang/akan makan)
3. Fi’il Amar: Kalimat yang menunjukkan arti perintah. Contoh: ْأْرقِا
(bacalah)
15. 14 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Sesuai pengertiannya bahwa Kalimat Fi’il adalah kalimat yang mempunyai
arti sendiri dan mempunyai waktu (zaman), dapat disimpulkan
berdasarkan pembagian di atas bahwa waktu (zaman) dalam Kalimat Fi’il
terbagi menjadi 3 keadaan, sebagaimana berikut:
1. Zaman Madli : Masuk pada Fi’il Madli (telah lewat)
2. Zaman Hal : Masuk pada Fi’il Mudhori’(sedang)
3. Zaman Istiqbal : Masuk pada Fi’il Mudhori’ dan Fi’il Amar (akan)
BENTUK FI’IL DILIHAT DARI (POLA) SUSUNAN HURUFNYA
Fi’il Madli:
َلَعَف-َلِعَف-َلُعَف
َلَعْفَا–َلَّعَف–َلَعَاف-َلَلْعَف
ََّلعْفِا–َلَّعَفَت–َلَعَافَت–َلَعَفْنِا-َلَعَتْفِا-َلَلْعَفَت
َلَعْفَتْسِا–َلَعْوَعْفِا-َلَّوَعْفِا-َىلْنَعْفِا-َلَلْنَعْفِا-ََّالعْفِا-ََّللَعْفِا-َلَلْنَعْفِا
Fi’il Mudhari’:
ُلُعْفَي-ُلِعْفَي-ُلَعْفَي
ُلِعْفُي–ُلِِّعَفُي–ُلِعَافُي-ُلِلْعَفُي
ُّلَعْفَي–ُلَّعَفَتَي–ُلَعَافَتَي–ُلِعَفْنَي–ُلِعَتْفَي-ُلَلْعَفَتَي
ُلِعْفَتْسَي–ُلِعْوَعْفَي–ُلِّوَعْفَي-ِىلْنَعْفَي-ُلِلْنَعْفَي-ُّلَاعْفَي-ْفَيُّلِلَع-ُلِلْنَعْفَي
Fi’il Amar:
ْلُعْفُا-ْلِعْفِا-ْلَعْفِا
ْلِعْفَا-ْلِّعَف–ْلِعَاف-ْلِلْعَف
16. 15 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
ََّلعْفِا–ْلَّعَفَت–ْلَعَافَت–ْلِعَفْنِا–ْلِعَتْفِا-ْلَلْعَفَت
ْلِعْفَتْسِا–ْلِعْوَعْفِا–ْلِّوَعْفِا–ِلْنَعْفِا–ْلِلْنَعْفِا-ِاََّالعْف-َِّللَعْفِا–ْلِلْنَعْفِا
Catatan : Untuk mengenal dan membedakan masing-masing Fi’il dapat
dilihat dari masing-masing (pola) wazannya, namun hal ini tidak wajib
dihafal karena mengenal wazan adalah tugas dari Ilmu Shorof.
PERTEMUAN KE-3
Dalam pertemuan ini kita akan mulai mengenali dan menentukan:
1. Harakat terakhir masing-masing Kalimat Fi’il. Diharapkan kita sudah
mengusai dasar-dasar dari Kalimat Fi’il sebagaimana telah dijelaskan
dalam pertemuan sebelumnya.
2. Fi’il apa saja yang Mabni dan Fi’il apa saja yang Mu’rob.
3. Model harakat terakhir dari Fi’il Madhi. Adapun Fi’il Mudhori’ dan Fi’il
Amar akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Diharapkan kita akan mampu menjawab dan menjelaskan pertanyaan
berikut:
• Ada berapa Mabninya Fi’il Madhi ?
• Kapankah Fi’il Madhi Mabni Fathah ?
• Kapan Fi’il Madhi Mabni Dhommah ?
• Kapan Fi’il Madhi Mabni Sukun ?
17. 16 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
MODEL HARAKAT TERAKHIR FI’IL MADHI
o Mabni Fathah, apabila tidak bertemu dengan Dhomir Rofa’ Mutaharrik
atau Wawu Jamak. Contoh: َحَتَف
o Mabni Dhommah, apabila bertemu dengan Wawu Jamak. Contoh : ْاوُحَتَف
o Mabni Sukun, apabila bertemu dengan Dhomir Rofa’ Mutaharrik. Contoh:
َنْحَتَف-َتْحَتَف-َامُتْحَتَف–ْمُتْحَتَف–ِتْحَتَف–َّنُتْحَتَف–ُتْحَتَف-َانْحَتَف
PERTEMUAN KE-4
Setelah mengenal model Mabninya Fi’il Madhi, berikutnya kita akan
mengenal mabninya Fi’il Amar. Sebagaimana Fi’il Madhi, mabninya Fi’il
Amar juga terbatas pada 3 model, yaitu Mabni Sukun, Mabni Membuang
Huruf Illat dan Mabni membuang Huruf Nun. Maka di pertemuan ini kita
akan mempelajari 3 model Mabni dari Fi’il Amar tersebut sekaligus
mengetahui alasan-alasannya:
• Ada berapa Mabninya Fi’il Amar?
• Kapan Fi’il Amar Mabni Sukun?
• Kapan Fi’il Amar Mabni Membuang Huruf Illat?
• Kapan Fi’il Amar Mabni Membuang Huruf Nun?
MODEL HARAKAT TERAKHIR FI’IL AMAR
Mabni Fi’il Amar ada 3:
o Mabni Sukun, jika terdiri dari shohih akhir dan tidak bertemu dengan
Alif Tasniyah, Wawu Jamak dan Ya’ Mufrod Muannas Mukhotobah.
Contoh: ْبِرْضِا
o Mabni dengan membuang Huruf Illat, jika terdiri dari Mu’tal Akhir.
Contoh: ُعْدُا-ِمْرِا-َشْخِا asalnya adalah ُواعْدُا-ْيِمْرِا-َىشْخِا
18. 17 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
o Mabni dengan membuang Huruf Nun, jika Fi’il Amar bertemu dengan
Alif Tatsniyah, Wawu Jama’ atau Ya’ Muannats Mukhatabah. Contoh:
َابِرْضِا-ْاوُبِرْضِا-ْيِبِرْضِا asalnya adalah ِنَابِرْضِا-َنْوُبِرْضِا-َنْيِبِرْضِا
PERTEMUAN KE-5
Pertemuan ke-5 ini merupakan pembahasan terakhir Bab I. Di pertemuan
kali ini kita akan menuntaskan pengenalan model harakat akhir dari
macam-macam Kalimat Fi’il.
Jika di beberapa pertemuan sebelumnya kita telah membahas model
harakat yang tidak mengalami perubahan (Mabni) dari Fi’il Madhi dan Fi’il
Amar, maka pada pertemuan ini kita akan dikenalkan dengan model
harakat terakhir dari Fi’il Mudhori’ yang sedikit berbeda dengan dua
Kalimat Fi’il sebelumnya disebabkan harakat akhir Fi’il Mudhari’ secara
umum terbagi kepada dua macam yaitu yang berubah (Mu’rob), dan yang
tidak mengalami perubahan (Mabni).
Secara umum ada berapakah model akhir dari Fi’il Mudhori’ :
• Kapan Fi’il Mudhori’ Mabni ?
• Ada berapa mabninya Fi’il Mudhori’ ?
• Kapan Fi’il Mudhori’ Mabni Fathah ?
• Kapan Fi’il Mudhori’ Mabni Sukun ?
• Kapan Fi’il Mudhori’ Mu’rob ?
• Ada berapa I’rob yang masuk pada Fi’il Mudhori’ ?
• Kapan Fi’il Mudhori’ Rofa’ ?
• Kapan Fi’il Mudhori’ Nashob dan apa saja Amil Nawashibnya ?
• Kapan Fi’il Mudhori’ Jazam dan apa saja Amil Jawazimnya ?
• Ada berapa model Fi’il Mudhori’ yang Mu’rob ?
• Bagaimana tanda I’robnya Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir ?
• Bagaimana tanda I’robnya Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir ?
• Bagaimana tanda I’robnya Fi’il Mudhori’ yang berupa Af’alul Khomsah ?
19. 18 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
MACAM-MACAM HARAKAT TERAKHIR FI’IL MUDHORI’
Mabni: Apabila bertemu dengan Nun Taukid atau Nun Jamak Niswah.
Contoh : َّنَبِرْضَي-َنْبِرْضَي
Mabninya Mudhori’ ada 2 macam:
• Mabni Fathah: Apabila bertemu dengan Nun Taukid, baik Nun
Taukid Khofifah maupun Nun Taukid Tsaqilah. Contoh: ْنَبِرْضَي-
َّنَبِرْضَي
• Mabni Sukun: Apabila bertemu dengan Nun Jamak Niswah. Contoh:
َنْبِرْضَي
Mu’rob: Apabila tidak bertemu dengan Nun Taukid atau Nun Jamak Niswah.
Contoh: َيْكُتُب
I’ROB YANG MASUK PADA FI’IL MUDHORI’
I’rob yang masuk pada Fi’il Mudhori’ ada 3:
o I’rob Rofa’ : Apabila tidak dimasuki Amil Nawasib atau Amil Jawazim.
Contoh: ُبِرْضَي-ُحَتْفَي
o I’rob Nashob: Apabila dimasuki Amil Nawasib.
Contoh: َبِرْضَي ْنَا-َاْنَحَتْفَي
o I’rob Jazam: Apabila dimasuki Amil Jawazim.
Contoh: ْبِرْضَي ْمَل-ْحَتْفَي ْمَل
20. 19 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Amil Nawasib. Yaitu Amil yang menashobkan Fi’il Mudhori’, ada 10 macam:
ْءَاف ،ُوَاو ،ْوَا ،َّىتَح ،ْدُحُج ْمَال ،ْيَك ْمَال ،ْنَذِا ،ْيَك ،ْنَل ،ْنَا
َكَاذَْنذِاُص ْنِاَو ْتَرِّدَْيكُْمَال َيْهَو ٍرْشَعِب ْبِصْنَافَْْناَوَْنلَوَْيك
َاوُْْوَاولْاَوْلَافَق ٍبَاوَج ِيفْاوَنَع ْد َوُْمَالُْجْحٍدَكَوَاذَْحَّىتَوَْوأ
Amil Jawazim. Yaitu Amil yang menjazamkan Fi’il Mudhori’, ada 16 macam:
َّمَل ،ْمَلا،،ْيِهَن َال،َامَفْيَك ،َامُثْيَح ،َامْهَم ،َنْيَا ،َنَّايَا ،َىتَم ،ٌَّيا ،َامْذِإ ،َام ،ْنَم ،ْنِا ،ْرَمَا ْمَال
َّىنَا
ْبَلَّالط َىلَع َاتََّلد ٍمَالَو َالَو ْبَجَو ْدَق َّامَلَو ْمَلِب ُهُمْزَجَو
ٌَّياَمَىتَّيَاــَناَنْيَاَمْهَام َكَكَاذْنِاَوَمْنَوَمـاِاَوَامْذ
ُقَي ْنِإَكُق ٌورْمَعَو ٌدْيَز ْمَانْم َوَحْيَامُثَوَكْيَفَامَوَّىنَا
Catatan : Untuk (cepat) mengetahui apakah Fi’il Mudhori’ tersebut Rofa’,
Nashob atau Jazam, maka yang perlu diperhatikan adalah kalimat yang
terdapat sebelum Fi’il Mudhori’ apakah terdapat Amil atau tidak. maka
untuk mempermudah, hafalkanlah Amil-amil Nawashib dan Jawazim
melalui bait-bait nadzam di atas.
21. 20 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
MODEL FI’IL MUDHORI’ MU’ROB DAN TANDA I’ROBNYA
Tanda I’rob Fi’il Mudhori’ pada asalnya adalah Rofa’ menggunakan
Dhommah, Nashob menggunakan Fathah dan Jazam menggunakan Sukun,
dengan catatan apabila akhir Fi’il Mudhori’ tidak bertemu dengan Nun
Taukid, Nun Jamak Niswah, Alif Tasniyah, Wawu Jamak, dan Ya’ Mufrod
Muannats Mukhotobah.
Fi’il Mudhori’ + Nun Taukid = Mabni Fathah (ْنَبِرْضَي/َّنَبِرْضَي)
Fi’il Mudhori’ + Nun Jama’ Niswah = Mabni Sukun (َنْبِرْضَت/َنْبِرْضَي)
Fi’il Mudhori’ + Alif Tasniyah, Wawu Jamak, Ya’ Mufrod Muannats
Mukhotobah = Af’alul Khomsah (akan dijelaskan pada pertemuan ini)
Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir (akhirnya tidak terdiri dari Huruf Illat: ،الف ،واو
ياء)
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhommah Dzohir ُبُتْكَي
Nashob Fathah Dzohir ْنَاَبُتْكَي
Jazam Sukun ْمَلْبُتْكَي
Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir (Akhirannya terdiri dari huruf illat)
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhommah Muqoddar ْخَيَىش،ُعْدَيو،َيِيمْر
Nashob Fathah Dhahir
(Kecuali Mu’tal Alif)
ْنَاْخَيَىش،ْنَاُعْدَيَو،ْنَاَيَيِمْر
Jazam Membuang Huruf Illat ْمَلَشْخَيْمَل ،ُعْدَيْمَل ،ِمْرَي
22. 21 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Af’alul Khomsah. Adalah setiap Fi’il Mudhori’ yang bertemu dengan Alif
Tasniyah, Wawu Jamak atau Ya’ Mufrod Muannats Mukhotobah.
Contoh: ،َنْوُلَعْفَت ،َنْوُلَعْفَي ،ِنَالَعْفَت ،ِنَالَعْفَيَنْيِلَعْفَت
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Menetapkan Nun ِنَالَعْفَي
Nashob Membuang Nun َالَعْفَي ْنَا
Jazam Membuang Nun َالَعْفَي ْمَل
23. 22 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
BAB II
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari model-model Kalimat Fi’il dan cara bacanya
sebagaimana dijelaskan pada BAB I, berikutnya kita akan mempelajari
kalimat yang kedua yaitu Kalimat Isim. Ada berapa pembagiannya dan
bagaimana cara membaca harakat terakhirnya. Namun sebelum
mengetahui dan menentukan harakat terakhir dari Kalimat Isim, yang
wajib kita lakukan terlebih dahulu adalah mengetahui pembagian Kalimat
Isim dilihat dari segi berubah (mu’rob) atau tidaknya (mabni) pada harakat
terakhirnya.
Apabila harakat terakhir Kalimat Isim itu berubah (mu’rob) maka
tugas kita adalah mempelajari model-model Kalimat Isim karena
perbedaan pada setiap model akan mempengaruhi terhadap tanda i’rob
kalimat tersebut. Adapun kalimat-kalimat isim yang mabni, maka cukup
dihafalkan karena harakat terakhirnya tidak akan mengalami perubahan.
Selain itu, pada pertemuan terakhir di bab ini kita jug akan
mempelajari Kalimat Isim ditinjau dari segi keumuman dan kekhususannya
atau yang dikenal dengan Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Dengan demikian
pada BAB II ini kita akan bahas tuntas hal-hal yang berhubungan dengan
Kalimat Isim.
24. 23 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-1
Pada pertemuan ke-1 ini, kita mulai menegenal akhir Kalimat Isim secara
umum yaitu ada yang mu’rob (berubah) dan ada yang mabni (tidak
berubah). Kemudian melanjutkan mempelajari model-model kalimat isim
dilihat dari lafadz dan maknanya sekaligus menentukan tanda i’robnya.
Maka rumusan dari pertemuan pertama di bab II ini adalah sebagai
berikut:
• Ada berapakah model akhir dari Kalimat Isim ditinjau dari segi
berubah dan tidaknya?
• Apa saja i’rob yang masuk pada Kalimat Isim?
• Apa saja macam-macam Kalimat Isim?
• Apa yang dinamakan Isim Mufrod dan apa saja tanda i’robnya?
• Apa yang dinamakan Isim Tasniyah dan apa saja tanda i’robnya?
• Apa yang dimanakan Jamak Taksir dan apa saja tanda i’robnya?
• Apa yang dinamakan Jamak Muannats Salim dan seperti apa saja tanda
i’robnya?
• Apa yang dinamakan jamak Mudzakkar Salim dan apa saja tanda
i’robnya?
• Apa yang dinamakan Asma’ul Khomsah dan apa saja tanda i’robnya?
• Apa yang dinamakan Isim Maqsur dan apa saja tanda i’robnya?
• Apa yang dinamakan Isim Manqus dan apa saja tanda i’robnya?
AKHIR KALIMAT DITINJAU DARI SEGI BERUBAH DAN TIDAKNYA
Akhir Kalimat Isim ada 2 Macam:
Mu’rob: Kalimat yang akhirnya bisa berubah sebab dimasuki
amil. Contoh: ِةَالَِّصال َنِم ،َةَالَّصال َِّنا ،ُةَالَّصَلا َنَاك
Mabni : Kalimat yang akhirnya tidak bisa berubah meski
dimasuki amil. Contoh: َاذَه ْنِم ،َاذَه َِّنا ،َاذَه َناَك
25. 24 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Penjelasan : Amil adalah suatu sesuatu yang dapat mempengaruhi i’rob
sebuah kalimat baik amil tersebut terlihat atau tidak. Contoh: ِضْوُرُف ِيف
هءْوُضُوْلا (terlihat yaitu يف ) هءْوُضُوْلا ُضْوُرُف (tidak terlihat)
I’rob yang masuk pada Kalimat Isim ada 3 Macam:
• Rofa’ - Contoh : ْءوُضُوْلا
• Nashob - Contoh : َءْوُضُوْلا
• Jar - Contoh : هءْوُضُوْلا
Catatan : Dari ketiga contoh di atas, maka jelas bahwa kalimat isim tidak
bisa dibaca jazam ( ُضُوْلاْوْء )
MACAM-MACAM MODEL KALIMAT ISIM
• Mufrod
• Tatsniyah
• Jamak Mudzakkar Salim
• Jamak Muannats Salim
• Jamak Taksir
• Asma’ul Khomsah (Isim yang lima)
• Isim Maqsur
• Isim Manqus
• Isim Ghairu Munshorif
26. 25 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Isim Mufrod : Isim yang bermakna tunggal dan bukan Asma’ul Khomsah.
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhommah ٌمِلْسُم َءَاج
Nashob Fathah ًامِلْسُم ُتْيَأَر
Jar Kasroh ٍمِلْسُمِب ُتْرَرَم
Isim Tatsniyah : Isim yang menunjukkan arti dua dengan menambah
Alif dan Nun ketika rofa’ dan menambah Ya’ dan Nun ketika nashob dan
jar.
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Alif َرِنَاتَعْك
Nashob Ya’ َرِنْيَتَعْك
Jar Ya’ َرِنْيَتَعْك
Jamak Mudzakkar Salim : Jamak untuk laki-laki dengan menambah
Wawu dan Nun ketika rofa’ dan menambah Ya’ dan Nun ketika nashob
dan jar.
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Wawu َنْوُمِلْسُم
Nashob Ya’ َنْيِمِلْسُم
Jar Ya’ َنْيِمِلْسُم
27. 26 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Keterangan : Perbedaan Jamak Mudzakkar Salim dengan Isim Tasniyah
ketika nashob dan jar adalah:
Isim Tatsniyah : Sebelum Ya’ berharakat fathah dan sesudah Ya’
berharakat kasroh.
Jamak Mudzakkar Salim : Sebelum Ya’ berharakat kasroh dan sesudah
Ya’ berharakat fathah.
Jamak Taksir : Jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya.
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhommah ٌنَاكْرَا
Nashob Fathah َكْرَاانا
Jar Kasroh ٍنَاكْرَا
Jamak Muannas Salim : Jamak untuk perempuan dengan menambah
Alif dan Ta’.
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhommah ٌتَانِمْؤُم
Nashob Kasroh ٍتَانِمْؤُم
Jar Kasroh ٍتَانِمْؤُم
Asmaul Khomsah : Isim yang jika rofa’ menggunakan tanda Wawu.
Nashob dengan tanda alif dan Jar dengan menggunakan tanda Ya’. Dan
bentuk contohnya ada 5 yaitu: ْوُذ ،ْوُف ،ٌمَح ،ٌخَا ،ٌبَا
28. 27 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Wawu َكْوُبَا
Nashob Alif َكَابَا
Jar Ya’ َكْيِبَا
Isim Maqsur: Isim yang diakhiri dengan Alif Lazimah. (sebelum akhir
fathah)
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhomah Muqoddar َىتَفال
Nashob Fathah Muqoddar َىتَفال
Jar Kasroh Muqoddar َىتَفال
Isim Manqus: Isim yang diakhiri dengan Ya’ Lazimah (Sebelum akhir
kasroh)
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhomah Muqoddar ِيضَاقال
Nashob Fathah Dhohir َيِضَاقال
Jar Kasroh Muqoddar ِيضَاقال
29. 28 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-2
Sebelumnya kita sudah mengenal model-model dari Kalimat Isim
yaitu ada 9 macam yang telah kita pelajari. Maka pada pertemuan ke-02 ini
kita akan melanjutkan satu lagi model Kalimat Isim yang sengaja akan
dibahas secara tersendiri yaitu Isim Ghairu Munshorif. Isim ini butuh pada
pembahasan tersendiri dikarenkan Isim Ghairu Munshorif beda dengan
Isim-isim yang lainnya.
Perbedaan antara Isim Ghairu Munshorif dan isim-isim lainnya
terletak pada tanda I’rob jarnya yaitu menggunakan harakat fathah. Selain
itu Isim Ghairu Munshorif termasuk isim yang unik, karena pada
pembelajaran awal kita tahu bahwa ciri khas dari kalimat isim adalah
tanwin, namun ternyata isim ghairu munshorif di sini adalah isim yang tidak
boleh ditanwinkan dan ini tentunya sangatlah bertolak belakang dengan
prinsip Kalimat Isim pada umumnya yang wajib ditanwinkan. Maka
tentunya sebelum mengenal apa itu Isim Ghairu Munshorif, maka terlebih
dahulu di sini kita akan mempelajari penyebab-penyebab isim tidak boleh
ditanwinkan.
• Apa saja penyebab Kalimat Isim tidak boleh ditanwinkan ?
• Apa yang dinamakan Isim Ghairu Munshorif dan apa saja tanda
i’robnya ?
• Ada berapa Illat Isim Ghairu Munshorif ?
• Apa yang dinamakan Sighat Muntahal Jumuk ?
• Apa yang dinamakan Wazan Fi’il ?
• Apa yang dinamakan ‘Udul ?
• Apa yang dinamakan Ta’nits, dan apa saja macam-macam Ta’nits ?
• Apa yang dinamakan Tarkib Mazji ?
• Apa yang dinamakan Ziyadah Alif Nun ?
• Apa yang dinamakan Ajami ?
30. 29 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Macam-Macam Kalimat Isim Yang Tidak Boleh Tanwin
Pada dasarnya semua kalimat isim yang mu’rob harus ditanwinkan karena
sebagaimana yang telah disebut di depan, bahwa salah satu ciri dari
kalimat isim adalah tanwin. Namun ada beberapa isim yang tidak boleh
ditanwinkan antara lain:
1. Isim yang dimasuki alif lam (ال) Contoh: ُذَاتْسُالا ،ُبَالُّطال ،ُبَاتِكال
2. Isim yang disandarkan pada kalimat lain (Isim Mudhof).
Contoh: َي ِكِلَامِنْيِّدال ِمْو
3. Isim Ghairu Munshorif (sebagaimana akan menjadi fokus pembahasan
pada pertemuan ini)
PENGERTIAN ISIM GHAIRU MUNSHORIF
Isim Ghairuh Munshorif:
Isim yang tidak bisa menerima tanwin karena ada 2 illat atau 1 illat yang
sama dengan 2 illat.
I’rob Tanda I’rob Contoh
Rofa’ Dhomah Tanpa Tanwin ُدَمْحَا
Nashob Fathah Tanpa Tanwin ْحَاَدَم
Jar Fathah dengan syarat tidak
dimudhofkan dan dimasuki Al (ْلَا)
َدَمْحَا
31. 30 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
ILLAT ISIM GHAIRU MUNSHORIF
llat Isim Ghoiruh Munshorif ada : 9
َم ،ْثْيِنْأَت ،ْلُدُع ،ْلِعِف ْنَزَو ،ْعُومُجْلا َىهَتْنُم ْةَغْيِصْرَت ،ْيِمَلَع/ْةَفِرْعْبِيكْزَمَةدَايِز ،ْيِجْفِلَا
،ْنُونَةفِص ،ْيِمَجَع
Untuk mempermudah maka bisa dihafal melalui bait berikut:
َالُمَك ْدَق ُفْصَوْلَاف ًةَمْجُع ْدِزَو ْبِّكَر ْجِاَمَع ْنِزَو ْعِِّنَا ًالِداِب ْثَمْعَفِرٍة
Sighat Muntahal Jumu’: Adalah setiap isim yang bermakna jamak
dengan mengikuti pola wazan ُلْيِعَافَم – ُلِعَافَم atau yang menyerupainya
yaitu setiap isim yang terdiri dari 5-6 huruf yang pertama fathah dan
yang ketiga berupa alif didahului fathah.
Contoh:
ِجَاسَم()ُدَاصَم()ُحْيب)ُمِهَارَد()ُرْيِنَانَد()ُلِضَاف(أَسَأ(ْيِلا)ُب)ُبِرَاجَت(ْيِمَارَت(ُد))ُرِصَاوَن(
)ُنْيِحَاوََـط()ُقِرَايَص()ُرْيِسَايَد()ُدِمَاحَي()ُمْيِمَاحَي(
Wazan Fi’il : Adalah setiap Kalimat Isim baik berupa alami (nama) atau
sifat yang bentuknya menyerupai pada wazan-wazan yang dipakai oleh
Kalimat Fi’il, baik berupa Fi’il Madhi, Fi’il Mudhori’ atau Fi’il Amar.
Contoh wazan fi’il berupa nama : ْدِمْثِا ،ُرُكْشَي ،َدَمْحَا
Contoh wazan fi’il berupa sifat : ،َلَضْفَا ،َدَوْسَاَدَوْجَا
Udul : Adalah setiap kalimat isim yang keluar dari bentuk aslinya tanpa
merubah maknanya. Udul bisa dikatakan Isim Ghairu Munshorif apabila
maknanya berupa alami atau sifat.
32. 31 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Contoh Udul berupa nama : ُلَحُز،ُرَفُز ُرَمُع،
Contoh Udul berupa sifat : ُدَاحُا،ُدَحْوَم،َاءنُثَىنْثَم،ُثَالُث،ُثَلْثَم
Ta’nits : Adalah setiap kalimat yang mengandung arti perempuan, baik
berupa jenisnya, sifatnya atau lafadznya saja.
Dengan demikian Ta’nits dibagi menjadi 3:
1. Ta’nits Ma’nawi : Setiap kalimat yang mengandung arti perempuan
baik asli maupun majazi dengan syarat lebih dari 3 huruf. Contoh:
ُبَنْيَز
2. Ta’nits Lafdzi : Setiap kalimat yang diakhiri dengan huruf ta’
marbuthoh, baik berupa nama perempuan atau laki-laki. Contoh :
ُةَحْلَط ُةَمِطَاف،
3. Ta’nits Menggunakan Alif : Setiap kalimat yang diakhiri dengan alif
ta’nits mamdudah atau maqsuroh.
Alif Ta’nist Mamdudah : Muannast yang setelah Alif ada Hamzah.
Contoh : َاءرْحَص
Alif Ta’nist Maqsuroh : Muannast yang diakhiri Alif Layyinah.
Contoh: ْبُحَىل
Tarkib Mazji : Setiap kalimat yang terdiri dari gabungan dua nama yang
disingkat menjadi satu nama. Contoh : َبْعَتْوَم َرَضَح ،َّكَبَل
Ziyadah Alif dan Nun : Setiap kalimat yang terdiri dari tambahan alif
dan nun dan tidak mempunyai arti tatsniyah (arti dua), hal ini bisa
berupa alami atau sifat.
33. 32 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Contoh Ziyadah Alif Nun berupa nama : ،ُنَاضَمَرُنَابْعَش َمْثُعُنا،
Contoh Ziyadah Alif Nun berupa sifat : ُنَاشْطَع ،ُنَالْسَك ،ُنَارْكَس
Ajami : Kalimat yang bukan berupa Bahasa Arab. Contoh : ْيِعَامْسِاُل
،ُمْيِهَارْبِا
Catatan : Setiap nama Nabi dan nama Malaikat tidak boleh ditanwinkan
(Ghairu Munshorif) kecuali berikut ini:
ِرْضَوٌناَمِلاٌكَنِكْيٌرُمْنَكٌر ُهْوٌدُشَعْيٌبَصِلاٌحُمَحَّمٌد
Kesimpulan :
Yang Satu Illat : Ini maksudnya dengan melihat lafadznya sudah
memenuhi syarat untuk tidak ditanwinkan. Yaitu ada 3:
1. Sighat Muntahal Jumk. Contoh : َافَمِتُح
2. Alif Ta’nist Mamdudah. Contoh : َاءرْحَص
3. Alif Ta’nist Maqsuroh. Contoh : َىلْبُح
Yang Dua Illat ada: Harus melihat lafadz dan maknanya (apakah alami
atau sifat)
Alami bersamaan dengan :
1. Wazan Fi’il. Contoh : َمْحَاَد
2. Ta’nits. Contoh : َفِطاُةَم
3. Ziyadah Alif dan Nun. Contoh : َنَامْثُع
4. ‘Udul. Contoh : ُرَمُع
34. 33 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
5. Tarkib. Contoh : َتْوَم َرَضَح
6. Ajami. Contoh : َلْيِعَامْسِا
Sifat bersamaan dengan:
1. Ziyadah Alif dan Nun. Contoh : َنَارْكَس
2. Wazan Fi’il. Contoh : َوْسَاَد
3. ‘Udul. Contoh : ُثَلَثا
36. 35 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-3
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari secara tuntas tentang
isim yang mu’rob sekaligus tanda-tanda i’robnya, maka kali ini kita mulai
mengenal macam-macam isim yang mabni. Dalam mempelajari isim yang
mabni tentunya tidaklah sesulit mempelajari isim yang mu’rob, sebab selain
jumlahnya yang terbatas, isim yang mabni tidak menggunakan tanda i’rob,
maka cara membaca harakat terakhirnya ialah disesuaikan dengan apa
adanya. Hanya saja kita harus tahu apa saja isim-isim yang mabni agar
tidak tertukar dengan isim yang mu’rob. Maka dalam pertemuan ke-3
inilah kita akan tahu apa saja isim-isim yang mabni tersebut.
• Apa yang dinamakan mabni ?
• Apa saja kalimat yang mabni ?
• Apa saja isim yang mabni ?
• Apa yang dinamakan Isim Mashul ?
• Apa yang dinamakan Shilah ?
• Ada berapa macam-macam Shilah ?
• Apa yang dinamakan Aid ?
• Seperti apa saja bentuk-bentuk Isim Maushul ?
• Apa yang dinamakan Isim Isyaroh ?
• Seperti apa saja bentuk-bentuk Isim Isyaroh ?
• Apa yang dinamakan Isim Dhomir ?
• Ada berapa model Isim Dhomir ?
• Seperti apa saja bentuk-bentuk Isim Dhomir ?
• Apa yang dinamakan Isim Syarat ?
• Seperti apa saja bentuk-bentuk Isim Isyaroh ?
• Apa yang dinamakan Isim Istifham ?
• Seperti apa saja bentuk-bentuk Isim Istifham ?
• Apa yang dinamakan Isim Fi’il ?
• Seperti apa saja bentuk-bentuk Isim Fi’il ?
37. 36 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
BABNI
Mabni : Adalah kalimat yang akhirannya tidak berubah
Kalimat yang Mabni meliputi:
1. Semua Kalimat Huruf (Huruf Jar, Amil Nawasib dll)
2. Kalimat Fi’il meliputi:
Semua Fi’il Madhi:
▪ Mabni Fathah, apabila tidak bertemu dengan Dhomir Rofa’
Mutaharrik dan Wawu Jamak. Contoh: َحَتَف
▪ Mabni Dhommah, apabila bertemu dengan Wawu Jamak.
Contoh: ْاوُدَجَس
▪ Mabni sukun, apabila bertemu dengan Dhomir Rofa’
Mutaharrik. Contoh: َنْحَتَف-َتْحَتَف-َامُتْحَتَف-ْمُتْحَتَف-ِتْحَتَف-َّنُتْحَتَف-
ُتْحَتَف-َانْحَتَف
Fi’il Mudhori’ yang bertemu dengan:
▪ Nun Taukid, hukumnya Mabni Fathah. Contoh: ْنَبِرْضَي-َّنَبِرْضَي
▪ Nun Niswah, hukumnya Mabni Sukun. Contoh: َنْبِرْضَي
Semua Fi’il Amar :
▪ Mabni sukun, jika tidak terdiri dari Mu’tal akhir dan Af’alul
Khomsah. Contoh : ْبِرْضِا
▪ Mabni dengan membuang huruf illat, jika terdiri dari Mu’tal
Akhir. Contoh : ُعْدُا-ِمْرِا-َشْخِا asalnya adalah ُواعْدُا-ْيِمْرِا-َىشْخِا
38. 37 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Mabni dengan membuang huruf Nun, jika terdiri dari Af’alul
Khomsah. Contoh : َابِرْضِا-ْاوُبِرْضِا-ْيِبِرْضِا asalnya adalah ِنَابِرْضِا-
َنْوُبِرْضِا-َنْيِبِرْضِا
3. Sebagian Kalimat Isim. Meliputi:
1) Isim Maushul (Kata sambung)
2) Isim Isyaroh (Kata petunjuk)
3) Isim Syarat (Kata yang butuh jawab)
4) Isim Dhomir (Kata ganti)
5) Isim Fi’il (Pengganti Fi’il)
6) Isim Istifham (Kata yang mengandung pertanyaan)
❖ Isim Maushul : Isim yang membutuhkan pada Silah dan A’id.
Silah : Jumlah atau Syibhul Jumlah yang terletak sesudah Isim
Maushul. Contoh: ْمُكَقَلَخ ْيِذََّلا
A’id : Dhomir yang kembali kepada isim maushul. Contoh :
ُتْبَرَض ْيِذَّال َءَاجُهَابَا
Isim Maushul meliputi :
1. Tunggal Pria : ْيِذََّلا 5. Dua Wanita : ِنَاتََّللا
2. Dua Pria : ِنَاذََّللا 6. Jamak Wanita : َاْيِتَّآلل
3. Jamak Pria : َنْيِذََّللا 7. Berakal : ْنَم
4. Tunggal wanita: ْيِتََّلا 8. Tidak berakal : َام
❖ Isim Isyaroh : Isim yang menunjukan pada Musyar Ilaih (اليه مشار)
Isim Isyaroh meliputi:
1. Tunggal pria : َاذَه 4. Tunggal wanita : ِهِذِه
39. 38 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
2. Dua pria : ِنَاذَه 5. Dua wanita : ِنَاتَاه
3. Jamak pria dan wanita : هءُآلؤَه 6. Tempat : َانُه
❖ Isim Dhomir : Isim yang menunjukkan arti Ghaib (Dia), Mukhothob
(Kamu) atau Mutakallim (Saya/Kami). Contoh: َعَت ُتْمََّلعَت ،َتْمََّلعَت ،َمََّلعَتَانْمَّل
Keterangan : Lawan kata dari Isim Dhomir adalah Isim Dzohir, yaitu
Isim yang tidak menunjukkan arti Ghaib, Mukhotob atau Mutakallim.
Contoh: َمََّلعَتٌْْدَّمَحُم
Isim Dhomir ada 2 macam:
1. Muttashil : Dhomir yang tidak bisa dijadikan permulaan dan
tidak bisa terletak setelah lafadz ِاَّال
2. Munfasil : Dhomir yang bisa dijadikan pemulaan dan bisa
terletak setalah lafadz ِاَّال
40. 39 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
DHOMIR
Makna
Munfasil Muttasil
Marfu’ Mansub Marfu’ Mansub Majrur
Dia (1 lk) َْوُهْ ُْهَّاِياْ ُْبِرَضي*ْ َْبَرَض*ْ َْضُْهَبَر ِْهِب
Dia (2 lk) ْاَمُه ْاَمُهَّاِيا ِْنَابِرَضيْ ْاَبَرَض ْاَمُهَبَرَض ْاَمِهِب
Mereka (lk) ُْهْم ُْمهَّاِيا َْنُوبِرَضيْ ْاُوبَرَض ُْمهَبَرَض ِْمهِب
Dia (1 pr) َْيِه ْاَهَّاِيا ُْبِربَضت*ْ َْتبَرَض* ْاَهَبَرَض ْاَهِب
Dia (2 pr) ْاَمُه َْمُهَّاِياْا َْبِرَضتِْنا ْاَتَبَرَض ْاَمُهَبَرَض ْاَمِهِب
Mereka (pr) َُّْنه َُّْنهَّاِيا َْنِبرَضي َْنَبرَض َْرَضُْهَبَّْن َِّْنهِب
Kamu (1 lk) َْتَناْ َْكَّاِيا ِْبرِضا**ْ ُْبِرَضت**ْ َْتَبرَضْ َْكَبَرَض َْكِب
Kamu (2 lk) ْاَمُتَناْ ْاَمُكَّاِيا ْاَبِرِضاْ ِْنَابِرَضتْ ُْتَبرَضْاَمْ َْبَرَضْاَمُك ْاَمُكِب
Kalian (lk) ُْمتَنا ُْمكَّاِيا ْاُوبِرِضاْ َْنُوبِرَضتْ ُْمتَبرَضْ ُْكَبَرَضْم ِْبُْكْم
Kamu (1 pr) ِْتَناْ ِْكَّاِيا ِْيبِرِضاْ َْنِيبِرَضتْ ِْتَبرَضْ ِْكَبَرَض ِْكِب
Kamu (2 pr) ْاَمُتَناْ ْاَمُكَّاِيا ْاَبِرِضاْ ِْنَابِرَضتْ ْاَمُتَبرَضْ َْمُكَبَرَضْا ْاَمُكِب
Kalian (pr) َُّْنتَنا َُّْنكَّاِيا َْنِبرِضاْ َْنِبرَضتْ َُّْنتَبرَضْ َُّْنكَبَرَض ُْكِبَّْن
Saya ْاَنَاْ َْيَّاِيا ُْبِرَضأ** ُْتَبرَض ِْينَبَرَض ِْيب
Kita ُْنَحنْ ْاَنَّاِيا ُْبِرَضن** ْاَنَبرَض ْاَنَبَرَض ْاَنِب
▪ Tanda Dhomir Munfasil:
bisa berdiri sendiri/tidak
bersamaan dengan
Kalimat lain
▪ Dhomir Munfasil Yang
Marfu’, kedudukannya
biasanya menjadi
Mubtada’
▪ Dhomir Munfasil Mansub,
kedudukannya biasanya
menjadi Maf’ul Bihi
▪ Dhomir Muttasil harus bersamaan
dengan kalimat lain
▪ Dhomir Muttasil yang marfu’, biasanya
kedudukannya menjadi Fa’il, Naibul Fa’il.
Adapun Fi’ilnya bisa berupa Fi’il Madli,
Mudhori’ atau Fi’il Amar.
• Yang bertanda bintang (*/**) dlomirnya
disimpan.
• * = Boleh disimpan/Mustatir Jawaz)
▪ ** = Wajib disimpan/Mustatir Wujub)
41. 40 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-4
Pada pertemuan ini kita akan belajar mengenal tentang Isim Nakiroh dan
Isim Ma’rifat. Tentunya ini sangatlah penting untuk kita pelajari karena
istilah Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat ini akan kita temukan pada
pembahasan berikutnya dan bahkan menjadi syarat penting dalam
rangkaian sebuah kalimat.
Adapun yang menjadi fokus dari kedua isim ini sebenarnya bukanlah
lafdznya melainkan makna yang dikandung. Dan Adapun yang akan kita
pelajari antara lain :
• Apa yang dinamakan Isim Nakiroh ?
• Apa yang dinamakan Isim Ma’rifat ?
• Apa fungsi dari kedua Isim tersebut ?
• Apa saja macam-macam Isim Ma’rifat ?
Isim Nakiroh : Isim yang menunjukkan arti umum. Tandanya ialah setiap
isim yang bisa menerima ْلَا (yang dapat mema’rifatkannya)
Isim Ma’rifat : Isim yang menunjukkan arti khusus.
Jumlah Isim Ma’rifat ada 6 : yaitu Isim Dhomir, Isim Alam, Isim Isyaroh,
Isim Maushul, Isim yang dimasuki (ْلَا) dan isim yang dimudhofkan pada
salah satu isim ma’rifat.
42. 41 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
BAB III
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Setelah kita menguasai dasar-dasar dari kalimat isim sebagaimana pada
bab I dan II, berikutnya kita akan memulai latihan untuk menentukan
i’robnya. Sebelum lebih lanjut, disini perlu kita ingat kembali bahwa i’rob
yang masuk pada kalimat isim hanya ada tiga, yaitu rofa’, nashob dan jar.
Maka dari itu, pada bab ke-III ini kita akan menjawab kapan isim itu dibaca
rofa’ dan pada bab ke IV kita akan menjawab dan menentukan kapan isim
dibaca nashob dan pada bab ke V kita juga akan menjawab kapan kalimat
isim dibaca jar.
Dan perlu kita ketahui bahwa isim yang dibaca rofa’ hanya ada 7 macam.
Dari 7 macam tersebut akan kita pelajari secara terpisah sebagai berikut:
• Pertemuan pertama akan mempelajari Fa’il dan Naibul Fa’il
• Pertemuan kedua mubtada’ dan khobar
• Pertemuan ketiga isimnya َنَاك dan khobarnya َِّنإ
Adapun isim yang dibaca rofa’ yang terakhir yaitu tawabi’ dan tidak akan
dibahas pada bab ini, melainkan akan dibahas pada bab tersendiri yaitu
pada bab VI. Hal itu dikarenakan isim yang dibaca rofa’ yang terakhir
(tawabi’) rofa’nya berupa aridhi (bukan asli). Sehingga tawabi’ bukan
hanya ditemukan pada isim yang dibaca rofa’ saja melainkan juga akan
ditemukan pada isim yang dibaca nashob dan yang dibaca jar.
43. 42 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-1
Maka pada pertemuan yang ke-1 ini, pertama kita akan mengenal apa saja
7 macam isim yang dibaca rofa’ dan mampu menghafal nama-namanya.
Kemudian kita akan mempelajari dua macam isim yang dibaca rofa’ yaitu
fa’il dan naibul fa’il. Kedua isim yang dibaca rofa’ ini sangat penting untuk
dipelajari karena rangkaian kalimat yang terdiri dari keduanya sangatlah
banyak ditemukan ketika membaca kalimat yang bertuliskan bahasa arab
khususnya kitab kuning. Selain itu pada pertemuan pertama ini kita juga
akan mengenal istilah fi’il mabni ma’lum dan mabni majhul karena istilah
keduanya merupakan sesuatu yang sangat erat dengan fa’il dan na’ibul fa’il.
MARFU’ATUL ASMA’
Isim-isim yang yang dibaca rofa’ ada 7:
1. Fa’il
2. Naibul fai’il
3. Mubtada’
4. Khobar
5. Isimnya َنَاك dan saudaranya
6. Khobarnya َّنِإ dan saudaranya
7. Tabi’ Lil Marfu’ (Kalimat yang ikut pada kalimat yang Rofa’)
Berikut ini penjelasan isim-isim yang dibaca Rofa’
FA’IL
Pengertian Fa’il : Isim yang dibaca rofa’ yang terletak setelah fi’ilnya.
(Menjadi Pelaku Pekerjaan)
Macam-Macam Fai’il: Fa’il ada 2 macam:
44. 43 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
1. Fa’il Isim Dzohir : Fa’il yang maknanya bukan berupa kata ganti
melainkan berupa orangnya langsung. Contoh: ٌدْيَز َءَاج (Zaid Datang)
2. Fai’il Isim Dhomir : Fa’il yang maknanya berupa kata ganti (Isim
Dhomir). Contoh: ُتْئِج Saya datang.
Catatan: Fa’il Isim Domir yang terdapat pada fi’il madhi dan fi’il mudhori’
terdapat pada 14 tempat sebagaimana dalam bab isim dhomir. Adapun
yang terdapat pada f’il amar hanya 6 tempat.
NAIBUL FA’IL
Pengertian Naibul Fa’il : Isim yang dibaca rofa’ yang menggantikan
kedudukan Fai’l yang dibuang. (Menjadi sasaran pekerjaan dari pelaku
yang tidak diketahui)
Macam-Macam Fai’il : ada 2 macam:
1. Naibul Fa’il isim dhohir : ٌورْمَع َبِرُض (Amar Dipukul)
2. Naibul Fai’il isim dhomir : ُتْبِرُض (Saya Dipukul)
Fi’il dilihat dari pelakunya ada 2:
1. Fi’il Mabni Ma’lum (pelakunya diketahui)
2. Fi’il Mabni Majhul (pelakunya tidak diketahui)
45. 44 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Cara membuat Fi’il Mabni Majhul:
ْممعلو ْفْعْالْمضْعر ْضفعلْما
َبَرَضُبِرْضَي ُبَرْضُي َبِرُض
Terdiri
3 huruf
Dhommah Huruf
Pertamanya dan
Fathah Sebelum Akhir
Dhommah Huruf
Pertamanya dan Kasroh
sebelum Akhir
ُمََّلسَتَي َمََّلسَت ُمََّلسَتُي َمِّلُسُت
Apabila terdiri dari
fi’il yang diawali Ta’
muthowa’ah
Dhommah Huruf
Pertamanya dan
Fathah Sebelum Akhir
Ta’ muthowa’ah dan
huruf yang kedua dibaca
dlommah sedangkan
sebelum akhir dibaca
kasroh
ُرِفْغَتْسَي َرَفْغَتْسِا ُرَفْغَتْسُي َرِفْغُتْسُا
Apabila terdiri dari
fi’il yang diawali
Hamzah Washol
Dhommah Huruf
Pertamanya dan
Fathah Sebelum Akhir
Hamzah washol dan
huruf yang ketiga dibaca
dlommah sedangkan
yang terakhir dibaca
kasroh
ُلْوُقَي َلَاق ُلَاقُي َلْيِق
Terdiri dari Bina’
Ajwaf
Huruf Illat Wawu
Diganti Alif
Huruf Illat Alif Diganti Ya’
46. 45 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-2
Pada pertemuan ke-2 ini kita akan melanjutkan mempelajari isim yang
dibaca rofa’ yang ke 3 dan ke 4 yaitu mubtada’ dan khobar.
Sebagaimana fa’il dan na’ibul fa’il, mubtada’ dan khobar juga sangat banyak
ditemukan dalam rangkaian kalimat berbahasa arab. Maka tentunya
diharap pada pertemuan ini kita meperhatikan contoh-contoh yang ada
dan memperbanyak latihan menebak kalimat baik yang ada harokatmya
maupun kitab yang kosongan (gundul).
Dalam pembahasan ini poin penting yang perlu dikuasai antara lain :
• Apa yang dinamakan mubtada’ ?
• Apa saja macam-macam mubtada’ ?
• Apa yang dinamakan khobar ?
• Apa saja macam-macam khobar ?
• Apa yang dinamakan jumlah ?
• Ada berapa macam-macam jumlah ?
• Apa yang dinamakan syibhul jumlah ?
• Ada berapa macam-macam syibhul jumlah ?
MUBTADA’
Mubtada’ : Isim yang dibaca rofa’ yang sepi dari amil lafdzi
Yang merofa’kan Mubtada’ ialah amil ma’nawi ibtida’
Amil ada 2 :
1) Amil Lafdzi : Amil yang dapat dilihat oleh mata, bisa diucapkan oleh
lisan dan bisa dirasa oleh hati.
2) Amil Maknawi : Amil yang tidak dapat dilihat oleh mata, diucapkan
oleh lisan akan tetapi dirasa oleh hati.
47. 46 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
Amil ma’nawi ada 2 :
1) Amil Ma’nawi Ibtida’ (masuk pada Mubtada’) Contoh : ٌمِئَاق ٌدْيَز
2) Amil Ma’nawi Tajarrud (masuk pada Fi’il Mudhori’) Contoh : ُبِرْضَي
Mubtada’ dibagi menjadi 2 :
1) Mubtada’ Isim Dzohir .
2) Mubtada’ Isim Dhomir.
KHOBAR
Khobar : Isim yang dibaca rofa’ yang menjadi penyempurna mubtada’.
Khobar dibagi 2 :
1) Khobar Mufrod : Khobar yang tidak terdiri dari jumlah atau Syibhul
Jumlah (menyerupai jumlah). Contoh : ٌمِلَاع ٌدْيَز
2) Khobar Gairu Mufrod : Khobar yang terdiri dari jumlah atau yang
menyerupai jumlah. Contoh : َزٌدْيْنِعَدَك،َزٌدْيِرَّادال ِيفَمَاق ٌدْيَز ،ٌمِئَاق ُهْوُخَا ٌدْيَز ،
Jumlah ada 2 :
1) Jumlah Ismiyah : Jumlah yang terdiri dari susunan Mubtada’ dan
Khobar. Contoh : ٌمِئَاق ُهْوُخَا ٌدْيَز
2) Jumlah Fi’liyah : Jumlah yang terdiri dari susunan Fi’il dan Fa’il.
Contoh : ُهْوُبَا َمَاق ٌدْيَز
Syibhul Jumlah (yang menyerupai jumlah) ada 2 :
1) Dzorof Contoh : َدْنِعَك ْيَزٌد
2) Jar Majrur Contoh : ِرَّادال ِيف ْيَزٌد
48. 47 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-3
Setelah mengenal isim yang dibaca rofa’ yang berupa mubtada’ dan khobar,
maka selanjutnya kita akan mempelajari isim yang dibaca rofa’ bagian ke-5
dan ke-6 yaitu isimnya َنَاك dan khobar َِّنا
Namun tentunya sebelum mengenal lebih lanjut kedua isim ini, maka
tentunya kita harus mengenal apa itu َنَاك dan َِّنا yang mana keduanya
dikenal dengan istilah amil nawasikh.
Amil nawasikh adalah amil yang masuk pada rangkaian mubtada’ dan
khobar dan merusak hukum keduanya, maka dari itu sangatlah penting
untuk memahami mubtada’ dan khobar terlebih dahulu sebelum
mempelajari amil nawasikh. Untuk mengetahui apa itu amil nawasikh
sebenarnya cukuplah mudah, karena bentuk-bentuknya sudah tentu,
tinggal dihafalkan.
Namun perlu diketahui bahwa amil nawasikh terbagi menjadi 3 kelompok
yaitu:
• َنَاك dan saudaranya
• َِّنا dan saudaraya
• َّنَظ dan saudaranya
Adapun poin-poin yang akan diurai pada pembahasan ini antara lain :
• Apa yang dinamakan amil nawasikh ?
• Apa saja saudaranya َنَاك?
• Bagaimana amalmya kana dan saudara-saudaranya?
• Apa saja saudara َِّنا ?
• Bagaimana amalnya َِّنا dan saudara-saudanya?
49. 48 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
AMIL NAWASIKH
Amil Nawasikh : Ialah amil yang merusak hukum Mubtada’ dan Khobar.
Amil Nawasikh ada 3 : َاهُتَاوَخَاَو َّنَظ ،َاهُتَاوَخَاَو َِّنإ ،َاهُتَاوَخَاَو َنَاك
1. ْاَهُتَاوَخَاَوَْنَاك
Amalnya merofa’kan Mubtada’ dijadikan isimnya, dan menashobkan
Khobar dijadikan Khobarnya. Contoh : ًامْيِلَع الل َنَاكَو
Macam-macam Saudaranya َنَاك ada 12 :
َىحْضَا-َّلَظ–َتَاب-َىسْمَا-َحَبْصَا–َرَاص-َسْيَل-َئِتَف-َّكَفْنِا–َلَاز–َبِرَح-َمَاد
Catatan : Lafadz yang ditasrif dari َنَاك dan saudaranya, juga beramal
seperti amalnya َنَاك Contoh : ًالِهَاج ْنُكَت َالَو ًامِلَاع ْنُك
2. َاهُتَاوَخَاَوَّْنِإ
Amalnya menashobkan Mubtada’ dijadikan isimnya, dan merofa’kan
Khobar dijadikan Khobarnya . Contoh : ٌمْيِلَع َللا َِّنإ
Saudaranya َِّنإ ada 5 : ََّلعَل ،َّنِكَل ،َّنَأَك ،َتْيَل ،َّنَأ
3. َاهُتَاوَخَاَوََّْنظ
Amalnya menashobkan pada Mubtada’ dan Khobar dan keduanya
dijadikan Maf’ulnya. Contoh : ًامِلَاع ًادْيَز ُتْنَنَظ
Saudaranya َّنَظ ada 8 :
ُتْذْخَّتِا ،ُتْلَعَج ،ُتْمِلَع ،ُتْدَجَو ،ُتْيَأَر ،ُتْمَعَز ،ُتْبهسَح ،ُتْلِخ
50. 49 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
BAB IV
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Sebagaimana pentingnya mempelajari isim yang dibaca rofa’, maka penting
juga mempelajari isim yang dibaca nashob. Dengan mempelajari isim yang
dibaca nashob, maka berarti kita akan belajar menentukan kalimat-kalimat
kapan dibaca nashob atau setidaknya kita bisa menebak kedudukan isim
yang sudah diketahui harokatnya (hal ini jika latihan menggunakan kalimat
yang sudah berharokat)
Adapun jumlah dari isim yang dibaca nashob ini lebih banyak daripada isim
yang dibaca rofa’ yaitu sebanyak 13 macam. Sehingga penting sekali untuk
bisa mengenali dan membedakan dari masing-masing isim yang dibaca
nashob tersebut dengan cara memperbanyak latihan-latihan dan praktik.
PERTEMUAN KE-1
Pada petemuan ke-1 ini kita akan mulai mengenal macam-macam isim yang
dibaca nashob yaitu sebanyak 13 macam, hanya saja pada pertemuan ini
kita hanya akan mempelajari sebanyak 3 macam saja, yaitu mulai dari
maf’ul bihi, maf’ul mutlaqh dan terakhir maf’ul fihi atau yang lebih dikenal
dengan dzorof. Adapun hal-hal yang harus kita kuasai di pertemuan ini
sebagai berikut :
• Ada berapa isim yang dibaca nashob ?
• Apa yang dinamakan maf’ul bih ?
• Ada berapa macam-macam maf’ul bih ?
• Apa yang dinamakan maf’ul mutlaq ?
• Apa saja fungsi maf’ul mutlaq ?
• Apa saja macam-macam dzorof ?
51. 50 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
MANSHUBATUL ASMA’
Isim-isim yang dibaca Nashob ada 13 :
1 Maf’ul Bih/به مفعول 8 Istisna’ استثناء/
2 Maf’ul Mutlaq مصدر/ 9 Munada منادى/
3 Maf’ul Fih/ظرف 10 Isimnya Laa Nafi Jinis اسمال/
4 Maf’ul Min Ajlih/ له مفعول 11 Khobarnya (َناك َاهُتَاوَخَاَو)
5 Maf’ul Ma’ah/ مفعولمعه 12 Isimnya (َاهُتَاوَخَاَو َِّنإ)
6 Hal حال/ 13 Kedua Maf’ulnya (َاهُتَاوَخَاَو َّنَظ)
7 Tamyiz متييز/
1. Maf’ul Bih/ ْهمفعولْب:
Ialah isim yang dibaca nashob yang menjadi sasaran pekerjaan.
Contoh: َدَمْحَا ٌدْيَز َبَرَض
Ma’ul Bih ada 2 macam:
1. Maf’ul Bih Isim Dhohir : Maf’ul Bih yang maknanya bukan berupa kata
ganti melainkan berupa orangnya langsung.
Contoh : َدَمْحَا ٌدْيَز َبَرَض (Zaid Memukul Ahmad)
2. Maf’ul Bih Isim Dhomir : yang maknanya berupa kata ganti (Saya, Dia,
Kamu). Contoh : َكَّايِا ٌدْيَز َبَرَض (Zaid Memukulmu)
Maf’ul Bih Isim Dhomir ada 2:
1. Maf’ul Bih Isim Dhomir Muttashil. Contoh : ِنَبَرَضْي
2. Maf’ul Bih Isim Dhomir munfashil. Contoh : ُتْبَرَضَكَّايِا
52. 51 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
2. Maf’ul Mutlaq
Ialah isim yang dibaca nashob yang berbentuk masdar sebagai penguat
fi’il, atau menjelaskan bilangan fi’ilnya atau menjelaskan jenis fi’ilnya.
Contoh yang menguatkan fi’ilnya : َوًامْيِلْكَت َىسْوُم الل َمََّلك
Contoh yang menjelaskan bilangan fi’ilnya : ِنْيَتَبْرَض ُتْبَرَض
Contoh yang menjelaskan jenis fi’ilnya : ٍدْيَز َةَسْلَج ُتْسَلَج
3. Maf’ul Fih/ْفظر
Ialah nama waktu/tempat yang dibaca nashob yang menyimpan makna ْيِف
Dzorof ada 2 :
1. Dzorof Zaman : Dzorof yang menunjukkan waktu.
Contoh : ْسيِمَخْلا َمْوَي ُتْمََّلعَت
Contoh Lafadz Dzorof Zaman :
اَنْيِح ْوَأ ًةَعْمُج ْوَأ ًةَّدُم ْوَأ َانْيِنِس ْوَأ اًمْوَي ْوَأ ًةَلْيَل ْوَأ
ْرَفَّسال َىلِإ ًةَرْكُب ْوَأ ًةَوْدُغ ْوَأ ْرَحَس ْوَأ َاءسَم ْوَأ ًاحَابَص ْمُق ْوَأ
ْدَبَأْلا ِوَأ ًادَمْرَس ْوَأ ًادَغ ْمُص ْوَأ َلْوَأْيْثِاْلا َةَلَنَي ْوَأ ِنْيَحَاْلا َمْوــْد
2. Dzorof Makan : Dzorof yang menunjukkan tempat. Contoh :
ِدِجْسَمْلا َمَامَا ُتْمََّلعَت
Contoh Lafadz Dzorof Makan :
ْهَمَّادُق ُهَءَارَو ُهَفْلَخْوَأ ْهَمَامَأ ْرِس ُوْحَن ِنَاكَمْلا ُمْسَاو
ُهَءَازِإ ُهَتْحَتْوَأ ُهَقْوَفْوَأ ُهَءاَقْلِت ُهَلاَمِش ُهَنْيِميَـ
ُهَدْعَب ْوَأ ُهَلْبَق ْوَأ ُهَنْوُدْوَأ ُهَدْنِعْوَأ ُهَءآَذِح ْوَا ُهْعَمْوَأ
ًادْيِعَس ًافِقْوَم ْفِق َانُهَاهَو ًادْيِرَب ًاخَسْرَف َّمُث َكاَنُه
53. 52 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
PERTEMUAN KE-2
Pada pertemuan ke-2 ini kita akan melanjutkan mempelajari isim yang
dibaca nashob bagian ke-2, yaitu maf’ul liajlih dan maf’ul ma’ah. Dan untuk
mengenali keduanya tentunya kita harus memperhatikan definisi dan
tujuan dari masing-masing isim tersebut, sekaligus mampu menebak
contohnya masing-masing. Dan yang perlu dikuasai dalam pembahasan ini
diantaranya :
• Apa yang dinamakan maf’ul liajlih?
• Seperti apa ciri-cirinya?
• Apa yang dinamakan maf’ul ma’ah?
• Seperti apa ciri-cirinya?
4. Maf’ul Min Ajlih/ْهمفعولْل
Ialah isim yang dibaca nashob untuk menjelaskan sebab terjadinya
pekerjaan. Contoh : ُهَل ًابْيِدْعَت َدَمْحَا ُذَاتْسُأْلا َبَرَض
5. Maf’ul Ma’ah/ْهمفعولْمع
Ialah isim yang dibaca nashob yang terletak setelah Wawu Ma’iyah untuk
menunjukkan kebersamaan. Contoh : َلْيَّنَالو ُتْرِس
PERTEMUAN KE-3
Di pertemuan ini kita akan melanjutkan lagi isim yang dibaca nashab bagian
ke-3, yaitu ada 2 macam, yaitu hal, dan tamyiz. Isim yang dibaca nashob
pada bagian ini juga sangat penting untuk dipelajari dan dipahami mulai
dari pengertian, syarat-syarat, serta ciri-ciri termasuk contoh-contohnya,
sebab kelima isim ini sering muncul dalam susunan Bahasa Arab atau
54. 53 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
dalam kitab kuning. Maka yang harus kita kuasai antara lain sebagai
berikut:
• Apa yang dinamakan hal ?
• Bagaimana ciri-ciri hal ?
• Apa yang dinamakan Tamyiz ?
• Ada berapakah macam-macam tamyiz ?
6. Hal/ْلحا
Ialah isim yang dibaca nashob yang menjelaskan keadaan yang samar.
Contoh : ًابِكَار ٌدْيَز َءَاج
Ciri-ciri Hal
▪ Hal harus terdiri dari isim nakiroh dan berupa isim musytaq.
▪ Shohibul Hal harus terdiri dari isim ma’rifat.
7. Tamyiz/متييز
Ialah isim yang dibaca nashob yang mengandung makna min yang
menjelaskan Dzat atau Nisbat yang samar.
Contoh : ًاقَرَع ٌدْيَز َبَّبَصَت-ُتْيَرَتْشِاِعَبْرَاَنْيًابَاتِك
Tamyiz ada 2 macam :
1. Tamyiz Dzat : Tamyiz yang digunakan untuk menjelaskan lafadz-
lafadz yang samar yang, berupa :
Jumlah bilangan. Contoh : ًابَكْوَك َرَشَع َدَحَا ُتْيَأَر ْيِّنِا
Ukuran jarak. Contoh : ًاخَسْرَف َرَشَع َةَتَّتِس ُتْرَفَاس
Ukuran takaran. Contoh : ًاحْمُق ًابَدْرِا ُتْيَرَتْشِا
Ukuran berat. Contoh : ْطِر ُتْيَرَتْشِاًالًانِمَس
55. 54 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
2. Tamyiz Nisbat : Tamyiz yang digunakan untuk menghilangkan
kesamaran makna umum dari penisbatan dua lafadz di dalam tarkib
jumlah. Contoh: ًانْوُيُع َضْرَالا َانْرَّجَفَو
PERTEMUAN KE-4
Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang istitsna’ (pengecualian).
Rangakain kalimat yang terdiri dari ististna’ sangat banyak kita temui
dalam kitab-kitab kuning atau susunan Bahasa Arab, sehingga sangatlah
penting untuk mengenal istilah-istilah yang terdapat dalam pembahasan
ististna’ ini, mulai dari alat-alat yang digunakan untuk mengecualikan (الة
االستثناء) kalimat yang dikeculaikan dan lain sebagainya. Namun sebenarnya
cukup sedikit mudah dalam mepelajari tentang ististna’ ini, sebab fokus
pembahasan pada ististna’ ini hanyalah tentang bagimana cara baca (مستثىن)
(isim yang dikecualikan). Adapun mengenai alat-alat yang digunakan untuk
mengecualikan, lafadz-lafadznya sudah ditentukan sehinga cukup
dihafalkan saja. Maka yang akan kita pelajari pada pertemuan ini antara
lain sebagai berikut :
• Apa yang dinamakan ististna’ ?
• Apa saja lafadz-lafadz istitsna’ ?
• Apa yang dinamakan mustastna ?
• Apa yang dinamakan mustastna minhu ?
• Apa yang dimaksud kalam tam ?
• Apa yang dimaksud kalam naqish ?
• Apa yang dimaksud kalam mujab ?
• Apa yang dimaksud kalam manfi ?
• Bagaimana cara baca musta’na dengan اال ?
• Bagaimana cara baca musta’na selain dengan اال ?
56. 55 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
8. Istisna’/ َْاءنِثتِسا
Ialah mengecualikan sesuatu dari hukum sebelumnya dengan
mengunakan lafadz-lafadz istisna’. Contoh : ًادْيَز َِّالا ُمْوَقْلا َمَاق
❖ Lafadz-lafadz istisna’ ada 8 : َِّالا،ْيَغَر،ًىوِس،ًىوُس،ٌءَاوَس،َالَخ،َادَع،َاشَاح
❖ Perangkat Istisna’ : ًادْيَز َِّالا ُمْوَقْلا َمَاق
▪ Mutstasna’ (yg dikecualikan) : isim yang terletak setelah lafadz-
lafadz Istisna’. (ًادْيَز)
▪ Mustasna’ minhu (pengecualian Mustasna’) : isim yang terletak
sebelum lafadz-lafadz istisna’.(ُمْوَقْلا)
❖ Istilah-Istilah dalam Istisna’
▪ Kalam Tam : Ialah kalam yang Mustasna dan Mustasna’ Minhunya
disebut. Contoh : ًادْيَز َِّالا ُمْوَقْلا َمَاق
▪ Kalam Naqis : Ialah kalam yang Mustasna Minhunya tidak disebut.
Contoh : ٌدْيَز َِّالا َمَاقَام
▪ Kalam Mujab : Ialah kalam yang tidak disisipi Nafi, Nahi atau
Istifham. Contoh : ًادْيَز َِّالا ُمْوَقْلا َمَاق
▪ Kalam Manfi : Ialah kalam yang disisipi Nafi, Nahi atau Istifham.
Contoh : ًادْيَز َِّالا ُمْوَقْلا َمَاقَام
❖ Hukum Mustasna َِّالإِب (Lafadz setelah َِّالا)
▪ Nashob apabila terdiri dari Kalam Tam Mujab.
Contoh : ًادْيَز َِّالا ُمْوَقْلا َمَاق
▪ Boleh dengan 2 cara apabila terdiri dari Kalam Tam Manfi.
1. Nashob menjadi Mustasna.contoh : َِّالا ُمْوَقْلا َمَاقَامًادَيز
57. 56 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
2. Menjadi Badal. Contoh : َِّالا ُمْوَقْلا َمَاقَامْدَيز
▪ Tergantung dari amil sebelumnya. Apabila terdiri dari Kalam
Naqis. Contoh: َمَق اَماِاَّلاَزْيٌد-َمَراَأْيُتِاَّلَز اْيًدا–َمَماَرْرُتِاَّلِباَزْيٍد
❖ Hukum Mustasna dengan selain َِّالا adalah Jar
Catatan : Cara baca lafadz غري sama dengan cara baca mustastna
dengan اال namun ada pendapat yang mengatakan cara baca غري ialah
dijadikan na’at dari kalimat sebelumnya.
PERTEMUAN KE-5
Pada pertemuan ke-5 ini kita akan melanjutkan pembahasan isim yang
dibaca nashob yang ke sembilan yaitu munada. Munada sendiri secara
Bahasa adalah yang dipanggil dan adapun yang dimaksud disini adalah isim
yang dibaca nashob yang terletak setelah alat-alat nida’ (alat -alat yang
digunakan untuk memanggil). Maka tentunya dalam menentukan munada,
cukuplah mudah tinggal menghapal lafadz-lafadz yang digunakan untuk
memanggil, hanya saja tidak semua munada harus dibaca nashob
melainkan ada beberapa munada yang hukumnya mabni, maka di sini kita
dituntut untuk mengenal macam-macam munada, sebab lain munada, lain
pula hukum bacaannya.
Untuk mempermudah didalam mempelajari mudana, terdapat beberapa
poin yang perlu di kuasai pada materi kali ini, yang diantaranya :
• Apa yang dinamakan munada?
• Apa saja alat-alat nida’?
• Ada berapakah macam-macam munada?
• Ada berapakah hukum munada?
58. 57 Rumus Pintar Baca Kitab Kuning & Terjemah Bahasa Arab
9. Munada/ْىمناد
Ialah isim yang dibaca nashob yang terletak setelah Alat-alat Nida’.
Contoh : هللا َلْوُسَر َاي
Alat Munada ada 7 macam
1 أ (Hai) 5 َياأ (Hai)
2 ْىَأ (Hai) 6 َياه (Hai)
3 يا (Hai) 7 َاهو (Aduh)
4 آه (Aduh)
Macam-Macam Munada ada 5:
Mufrod Alam : Berupa Isim Alam yang tidak terdiri dari Mudhof atau
Syibhul Mudhof. Contoh : ُدْيَز َاي
Nakiroh Maksudah : Terdiri dari Isim Nakiroh namun ditujukan pada
satu orang. Contoh : ْيِدَيِب ْذُخ ُلُجَر َاي
Nakiroh Ghairu Maksudah : Terdiri dari Isim Nakiroh dan tidak
ditujukan pada satu orang. Contoh : ًالُجَر َاي
Mudhof : Munada yang terdiri dari Mudlof : هللا َدْبَع َاي
Syibhul Mudhof : Munada yang terdiri dari Syibhul Mudhof. Contoh :
ًالَبَج ًاعِلَاط َاي