SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
doddy al jambary 0818 884 844 jambary67@gmail.com
NAWAWI KECIL
Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-
Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun
631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang
sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayah beliau yang
terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib
(tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum
menginjak usia baligh
IMAM AN NAWAWI
Imam Nawawi dijuluki dengan Al-imam Al-hafizh al-auhad (satu-
satunya) al-qudwah (tauladan) Syaikhul Islam (syaikh islam) ilmu awliya
(pemimpin para wali) Muhyiddin ( pemberi kehidupan agama) Abu
Zakariya (Bapaknya Zakaria) Yahya bin Syaraf bin Muri Al-Khuzami Al-
Hawaribi As-Syafi’i. Beliau lahir pada bulan Muharram tahun 631 H
PEMBELAJAR SEJATI
Pada tahun 649, atau pada umur 10 tahun beliau berkelana menuju kota Damaskus dan
tinggal di sana untuk menuntut ilmu, menghafal kitab at-tanbiih dalam kurun waktu 4,5
bulan, menghafal kitab al-muhadzdzab dalam kurun setengah tahun di hadapan gurunya Al-
Kamal bin Ahmad, kemudian menunaikan ibadah haji bersama orang tuanya dan tinggal di
kota Madinah selama satu setengah bulan, dan menuntut ilmu di sana. Dikisahkan oleh
Syeikh Abul Hasan bin Al-Atthar bahwa imam Nawawi setiap belajar 12 mata pelajaran dan
menghafalnya di hadapan guru-gurunya dengan syarah yang begitu gamblang dan benar;
dua pelajaran pada kitab al-wasith, satu pelajaran kitab al-muhadzab, satu pelajaran pada
kitab al-jam’u baina as-shahihain, satu pelajaran pada kitab shahih Muslim, satu pelajaran
pada kitab al-Luma’ karangan Ibnu Jana, satu pelajaran pada kitab ishlahul mantiq, satu
pelajaran pada kitab tashrif, satu pelajaran pada kitab ushul fiqh, satu pelajaran pada kitab
“Asmaur rijal”, satu pelajaran pada kitab ushuluddin.
PARA GURU
Imam Nawawi berguru pada syaikh Ar-Ridha bin al-Burhan, Syaikh
Abdul Aziz bin Muhammad Al-Anshari, Zainuddin bin Abdul Daim,
Imaduddin Abdul Karim Al-Khurasani, Zainuddin Khalaf bin Yusuf,
Taqiyyuddin bin Abil Yasar, Jamaluddin bin As-Shayarfi, Syamsuddin bin
Abi Umar dan ulama-ulama lainnya yang sederajat.
Beliau banyak belajar kitab-kitab hadits seperti kutub sittah, al-Musnad,
al-Muwattha, Syarah Sunnah karangan Al-Baghwi, Sunan Ad-
Daruquthni, dan kitab-kitab lainnya.
MURIDNYA
Adapun murid-murid Imam Nawawi yang menjadi ulama terkenal
setelah beliau adalah Al-Khatib Shadr Sulaiman Al-Ja’fari, Syihabuddin
Ahmad bin Ja’wan, Syihabuddin Al-Arbadi, Alauddin bin Al-Atthar, Ibnu
Abi Al-Fath dan Al-Mazi serta Ibnu Al-Atthar.
MUALIF PRODUKTIF
Dikisahkan oleh syeikh Ibnu Al-Atthar: Bahwa Imam Nawawi bercerita
kepadanya, beliau tidak pernah sedikit pun meninggalkan waktu
terbuang sia-sia baik malam ataupun siang hari bahkan saat berada
dijalan. Beliau melakukan mulazamah selama 6 tahun lalu menulis kitab,
memberikan nasihat dan menyampaikan kebenaran.
KARYA AGUNG
Di antara kitab karangan Imam Nawawi adalah sebagai berikut: Syarah
Shahih Muslim, Riyadlus shalihin, Al-Adzkar, Al-Arbain, Al-
Irsyad Fi ulumil hadits, At-Taqrib, Al-Mubhamat, Tahrirul Al-
Alfazh littanbih, Al-Idhah fil Manasik, At-Tibyan fi Adabi
Hamalatil Quran, Al-Fatawa, Ar-Raudlatu Arbaati Asfar,
Syarah Al-Muhadzab ila bab al-mirah (4 jilid) Syarah sebagian
kitab Al-Bukhari, Syarah kitab al-Wasith dan banyak lagi kitab
lainnya dalam bidang hukum, bahasa, adab dan ilmu-ilmu fiqh.
WARA DAN ZUHUD
Imam Nawawi adalah seorang ulama yang wara’ dan zuhud, beliau sama
sekali tidak menerima imbalan apapun dalam mengajar ilmu, beliau
pernah menerima hadiah lampu templok dari seorang fakir. Imam
Burhanuddin al-Iskandarani pernah mengajaknya buka puasa
bersamanya, beliau berkata, “Bawalah makananmu kemari dan kita
berbuka bersama di sini, lalu beliau makan hanya dua jenis makanan,
selain itu ditinggalkan”.
ILMU - ZUHUD - AMNH
Imam Nawawi selalu berhadapan dengan raja dan kezhaliman, mengingkari
dan mengingatkan mereka dalam bentuk tulisan dan peringatan akan azab
Allah. Di antara contoh surat beliau adalah sebagai berikut:
“Dari Abdullah bin Yahya An-Nawawi, Salamullah alaikum warahmatuhu
wabarakatuh atas raja yang baik, raja para umara Badruddin, semoga Allah
mengekalkan baginya kebaikan dan membimbingnya dengan kebenaran dan
menyampaikannya menuju kebaikan dunia dan akhirat pada segala cita-cita
dan urusannya, serta memberikan keberkahan dalam setiap perbuatannya.
Amin.
“KEMBALI”
Setelah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis dan kembali ke kota
Nawa, Imam Nawawi menderita sakit di samping orang tuanya, lalu
meninggal pada tanggal 24 Rajab tahun 676 H. dan dikubur di kota
Yazar. Rahimahullah al-imam An-Nawawi.
doddy al jambary 0818 884 844 jambary67@gmail.com
ْ‫ن‬َ‫ع‬ِْ‫ر‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫أ‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬‫ئو‬ُ‫م‬‫ال‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ْ‫ص‬‫ف‬َ‫ح‬َْ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ِْ‫ن‬‫ب‬ِْ‫ب‬‫ا‬َّ‫ط‬َ‫خ‬‫ال‬َْ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ُْ َّ‫اّلل‬ُْ‫ه‬‫ن‬َ‫ع‬َْ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : ُْ‫ت‬‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬َْ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ِْ َّ‫اّلل‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُْ َّ‫اّلل‬ِْ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َْ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ُْ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ : ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ُْ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ِْ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫الن‬ِ‫ب‬،‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ِْ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ئ‬ ِ‫ر‬‫ام‬‫ا‬َ‫م‬‫وى‬َ‫ن‬،ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬َْ‫ك‬ْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ِ‫ه‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِْ َّ‫اّلل‬ِْ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ِْ‫ه‬َ‫ف‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِْ َّ‫اّلل‬ِْ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬،ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ي‬‫ُن‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ص‬ُ‫ي‬ْ‫ام‬ِ‫و‬َ‫أ‬ْ‫ة‬َ‫أ‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ح‬ِ‫ك‬‫ن‬َ‫ي‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ِ‫ه‬َ‫ف‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫ر‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫ه‬ِْ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al-Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, ‘Saya mendengar
Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya setiap perbuatan[1] tergantung niatnya[2]. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya[3] karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena
menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”
Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti
ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata: “Dalam hadits
tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa
perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan,
sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.”
Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata, “Hadits ini mencakup
tujuh puluh bab dalam fiqh.” Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata,
“Hadits ini merupakan sepertiga Islam.”
KANDUNGAN HADITS
Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan
amal ibadah tidak akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat
(karena Allah Ta’ala).
Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah Ta’ala dituntut
pada semua amal shaleh dan ibadah.
Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat
karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah. Yang
membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman
karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman
Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan
dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Khotimah
Do your best, Be the best,
Allah will take care of the rest
Doddy Al Jambary 0816 884 844
jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
jambary.com
َْ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬‫ب‬ُ‫س‬َّْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬َْ‫ك‬ِ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ َ‫و‬
ُْ‫د‬َ‫ه‬‫ش‬َ‫أ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َْ‫ل‬َْ‫ه‬‫ل‬ِ‫إ‬َّْ‫ل‬ِ‫إ‬َْ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬
َْ‫ك‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫غ‬َ‫ت‬‫س‬َ‫أ‬َْ‫أ‬ َ‫و‬ُْ‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬َْ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬

More Related Content

What's hot

Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuErwin Wahyu
 
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiMenyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiAnas Wibowo
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatErwin Wahyu
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiAnas Wibowo
 
Menuju muslimkaffah
Menuju muslimkaffahMenuju muslimkaffah
Menuju muslimkaffahtarwanjaya
 
Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Aziz Abdul
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Peristiwa Fathu Makkah
Peristiwa Fathu MakkahPeristiwa Fathu Makkah
Peristiwa Fathu MakkahEeLly Lunjani
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwahel-hafiy
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"Nur Rohim
 
Isra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawIsra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawlaode_07
 
Ppt Macam macam sujud
Ppt Macam macam sujudPpt Macam macam sujud
Ppt Macam macam sujudadifalsafi
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 

What's hot (20)

Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'iku
 
Jalan menuju iman
Jalan menuju iman Jalan menuju iman
Jalan menuju iman
 
Fathu Makkah
Fathu MakkahFathu Makkah
Fathu Makkah
 
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiMenyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Menuju muslimkaffah
Menuju muslimkaffahMenuju muslimkaffah
Menuju muslimkaffah
 
Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Peristiwa Fathu Makkah
Peristiwa Fathu MakkahPeristiwa Fathu Makkah
Peristiwa Fathu Makkah
 
Nuzulul Qur’An
Nuzulul Qur’AnNuzulul Qur’An
Nuzulul Qur’An
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Isra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawIsra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad saw
 
Ppt Macam macam sujud
Ppt Macam macam sujudPpt Macam macam sujud
Ppt Macam macam sujud
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
 
Al qur'an kalamullah
Al qur'an kalamullahAl qur'an kalamullah
Al qur'an kalamullah
 

Similar to Arbain An Nawawi 1

Biografi imam al baghawi
Biografi imam al baghawiBiografi imam al baghawi
Biografi imam al baghawiSidqi Maulana
 
Siapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodirSiapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodirAji Barata
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 
imam syafie
imam syafieimam syafie
imam syafieMH BS
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxJoni172593
 
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdfTokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdfRizkiRioChandrawinta
 
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH
 KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAHannisa arsya wardani
 
laporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdflaporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdfshafirahmalek
 
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan HambaliBiografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan HambaliAbdul Fauzan
 
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum IslamImam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islamkarina_auliaa
 
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALNurul Husna
 
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxKEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxInezAuliana
 
Buku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabhusayn12
 
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu DawudStudi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu DawudIntan El-Durroty
 
Pengantar metodologi tafsir thabari
Pengantar metodologi tafsir thabariPengantar metodologi tafsir thabari
Pengantar metodologi tafsir thabariqyud2001
 
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusMakalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusKira Distinct
 
Biografi ibn majah
Biografi ibn majahBiografi ibn majah
Biografi ibn majahWan Rubiah
 

Similar to Arbain An Nawawi 1 (20)

Abdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelaniAbdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelani
 
Biografi imam al baghawi
Biografi imam al baghawiBiografi imam al baghawi
Biografi imam al baghawi
 
Siapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodirSiapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodir
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 
imam syafie
imam syafieimam syafie
imam syafie
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptx
 
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdfTokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
 
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH
 KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH
 
laporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdflaporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdf
 
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan HambaliBiografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali
 
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum IslamImam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
 
Makalah bersama
Makalah bersamaMakalah bersama
Makalah bersama
 
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
 
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxKEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
 
Buku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhab
 
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu DawudStudi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
 
Pengantar metodologi tafsir thabari
Pengantar metodologi tafsir thabariPengantar metodologi tafsir thabari
Pengantar metodologi tafsir thabari
 
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusMakalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
 
Biografi ibn majah
Biografi ibn majahBiografi ibn majah
Biografi ibn majah
 

More from Doddy Elzha Al Jambary (20)

Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0
 
Life begin at 40
Life begin at 40Life begin at 40
Life begin at 40
 
Melebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah SeriesMelebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah Series
 
Qona'ah
Qona'ahQona'ah
Qona'ah
 
Bahaya kikir
Bahaya kikirBahaya kikir
Bahaya kikir
 
An 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim IdamanAn 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim Idaman
 
Istiqomah
IstiqomahIstiqomah
Istiqomah
 
Prahara zina
Prahara zinaPrahara zina
Prahara zina
 
Back to life
Back to lifeBack to life
Back to life
 
Ke Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan CintaKe Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan Cinta
 
Allah's Family
Allah's FamilyAllah's Family
Allah's Family
 
Istijmar & Istinja
Istijmar & IstinjaIstijmar & Istinja
Istijmar & Istinja
 
Buaian Dosa
Buaian DosaBuaian Dosa
Buaian Dosa
 
The power of pray
The power of prayThe power of pray
The power of pray
 
Optimalisasi Ramadhan
Optimalisasi RamadhanOptimalisasi Ramadhan
Optimalisasi Ramadhan
 
Mulia dengan musholla
Mulia dengan mushollaMulia dengan musholla
Mulia dengan musholla
 
Mengurai takdir
Mengurai takdirMengurai takdir
Mengurai takdir
 
International idol
International idolInternational idol
International idol
 
Ain, jangan main main
Ain, jangan main mainAin, jangan main main
Ain, jangan main main
 
Manasik Haji
Manasik HajiManasik Haji
Manasik Haji
 

Arbain An Nawawi 1

  • 1. doddy al jambary 0818 884 844 jambary67@gmail.com
  • 2. NAWAWI KECIL Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad- Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayah beliau yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh
  • 3. IMAM AN NAWAWI Imam Nawawi dijuluki dengan Al-imam Al-hafizh al-auhad (satu- satunya) al-qudwah (tauladan) Syaikhul Islam (syaikh islam) ilmu awliya (pemimpin para wali) Muhyiddin ( pemberi kehidupan agama) Abu Zakariya (Bapaknya Zakaria) Yahya bin Syaraf bin Muri Al-Khuzami Al- Hawaribi As-Syafi’i. Beliau lahir pada bulan Muharram tahun 631 H
  • 4. PEMBELAJAR SEJATI Pada tahun 649, atau pada umur 10 tahun beliau berkelana menuju kota Damaskus dan tinggal di sana untuk menuntut ilmu, menghafal kitab at-tanbiih dalam kurun waktu 4,5 bulan, menghafal kitab al-muhadzdzab dalam kurun setengah tahun di hadapan gurunya Al- Kamal bin Ahmad, kemudian menunaikan ibadah haji bersama orang tuanya dan tinggal di kota Madinah selama satu setengah bulan, dan menuntut ilmu di sana. Dikisahkan oleh Syeikh Abul Hasan bin Al-Atthar bahwa imam Nawawi setiap belajar 12 mata pelajaran dan menghafalnya di hadapan guru-gurunya dengan syarah yang begitu gamblang dan benar; dua pelajaran pada kitab al-wasith, satu pelajaran kitab al-muhadzab, satu pelajaran pada kitab al-jam’u baina as-shahihain, satu pelajaran pada kitab shahih Muslim, satu pelajaran pada kitab al-Luma’ karangan Ibnu Jana, satu pelajaran pada kitab ishlahul mantiq, satu pelajaran pada kitab tashrif, satu pelajaran pada kitab ushul fiqh, satu pelajaran pada kitab “Asmaur rijal”, satu pelajaran pada kitab ushuluddin.
  • 5. PARA GURU Imam Nawawi berguru pada syaikh Ar-Ridha bin al-Burhan, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad Al-Anshari, Zainuddin bin Abdul Daim, Imaduddin Abdul Karim Al-Khurasani, Zainuddin Khalaf bin Yusuf, Taqiyyuddin bin Abil Yasar, Jamaluddin bin As-Shayarfi, Syamsuddin bin Abi Umar dan ulama-ulama lainnya yang sederajat. Beliau banyak belajar kitab-kitab hadits seperti kutub sittah, al-Musnad, al-Muwattha, Syarah Sunnah karangan Al-Baghwi, Sunan Ad- Daruquthni, dan kitab-kitab lainnya.
  • 6. MURIDNYA Adapun murid-murid Imam Nawawi yang menjadi ulama terkenal setelah beliau adalah Al-Khatib Shadr Sulaiman Al-Ja’fari, Syihabuddin Ahmad bin Ja’wan, Syihabuddin Al-Arbadi, Alauddin bin Al-Atthar, Ibnu Abi Al-Fath dan Al-Mazi serta Ibnu Al-Atthar.
  • 7. MUALIF PRODUKTIF Dikisahkan oleh syeikh Ibnu Al-Atthar: Bahwa Imam Nawawi bercerita kepadanya, beliau tidak pernah sedikit pun meninggalkan waktu terbuang sia-sia baik malam ataupun siang hari bahkan saat berada dijalan. Beliau melakukan mulazamah selama 6 tahun lalu menulis kitab, memberikan nasihat dan menyampaikan kebenaran.
  • 8. KARYA AGUNG Di antara kitab karangan Imam Nawawi adalah sebagai berikut: Syarah Shahih Muslim, Riyadlus shalihin, Al-Adzkar, Al-Arbain, Al- Irsyad Fi ulumil hadits, At-Taqrib, Al-Mubhamat, Tahrirul Al- Alfazh littanbih, Al-Idhah fil Manasik, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran, Al-Fatawa, Ar-Raudlatu Arbaati Asfar, Syarah Al-Muhadzab ila bab al-mirah (4 jilid) Syarah sebagian kitab Al-Bukhari, Syarah kitab al-Wasith dan banyak lagi kitab lainnya dalam bidang hukum, bahasa, adab dan ilmu-ilmu fiqh.
  • 9. WARA DAN ZUHUD Imam Nawawi adalah seorang ulama yang wara’ dan zuhud, beliau sama sekali tidak menerima imbalan apapun dalam mengajar ilmu, beliau pernah menerima hadiah lampu templok dari seorang fakir. Imam Burhanuddin al-Iskandarani pernah mengajaknya buka puasa bersamanya, beliau berkata, “Bawalah makananmu kemari dan kita berbuka bersama di sini, lalu beliau makan hanya dua jenis makanan, selain itu ditinggalkan”.
  • 10. ILMU - ZUHUD - AMNH Imam Nawawi selalu berhadapan dengan raja dan kezhaliman, mengingkari dan mengingatkan mereka dalam bentuk tulisan dan peringatan akan azab Allah. Di antara contoh surat beliau adalah sebagai berikut: “Dari Abdullah bin Yahya An-Nawawi, Salamullah alaikum warahmatuhu wabarakatuh atas raja yang baik, raja para umara Badruddin, semoga Allah mengekalkan baginya kebaikan dan membimbingnya dengan kebenaran dan menyampaikannya menuju kebaikan dunia dan akhirat pada segala cita-cita dan urusannya, serta memberikan keberkahan dalam setiap perbuatannya. Amin.
  • 11. “KEMBALI” Setelah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis dan kembali ke kota Nawa, Imam Nawawi menderita sakit di samping orang tuanya, lalu meninggal pada tanggal 24 Rajab tahun 676 H. dan dikubur di kota Yazar. Rahimahullah al-imam An-Nawawi.
  • 12. doddy al jambary 0818 884 844 jambary67@gmail.com
  • 13. ْ‫ن‬َ‫ع‬ِْ‫ر‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫أ‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬‫ئو‬ُ‫م‬‫ال‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ْ‫ص‬‫ف‬َ‫ح‬َْ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ِْ‫ن‬‫ب‬ِْ‫ب‬‫ا‬َّ‫ط‬َ‫خ‬‫ال‬َْ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ُْ َّ‫اّلل‬ُْ‫ه‬‫ن‬َ‫ع‬َْ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : ُْ‫ت‬‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬َْ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ِْ َّ‫اّلل‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُْ َّ‫اّلل‬ِْ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َْ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ُْ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ : ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ُْ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ِْ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫الن‬ِ‫ب‬،‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ِْ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ئ‬ ِ‫ر‬‫ام‬‫ا‬َ‫م‬‫وى‬َ‫ن‬،ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬َْ‫ك‬ْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ِ‫ه‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِْ َّ‫اّلل‬ِْ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ِْ‫ه‬َ‫ف‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِْ َّ‫اّلل‬ِْ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬،ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ي‬‫ُن‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ص‬ُ‫ي‬ْ‫ام‬ِ‫و‬َ‫أ‬ْ‫ة‬َ‫أ‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ح‬ِ‫ك‬‫ن‬َ‫ي‬ُْ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ر‬‫ج‬ِ‫ه‬َ‫ف‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫ر‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫ه‬ِْ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al-Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setiap perbuatan[1] tergantung niatnya[2]. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya[3] karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”
  • 14. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata: “Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.” Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata, “Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh.” Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata, “Hadits ini merupakan sepertiga Islam.”
  • 15. KANDUNGAN HADITS Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah Ta’ala). Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah Ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
  • 16. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
  • 17. Khotimah Do your best, Be the best, Allah will take care of the rest Doddy Al Jambary 0816 884 844 jambary67@gmail.com slideshare.net/Aljambary jambary.com َْ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬‫ب‬ُ‫س‬َّْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬َْ‫ك‬ِ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ُْ‫د‬َ‫ه‬‫ش‬َ‫أ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َْ‫ل‬َْ‫ه‬‫ل‬ِ‫إ‬َّْ‫ل‬ِ‫إ‬َْ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َْ‫ك‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫غ‬َ‫ت‬‫س‬َ‫أ‬َْ‫أ‬ َ‫و‬ُْ‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬َْ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬

Editor's Notes

  1. Lihat biografi beliau di Tadzkiratul Huffazh 4/1470, Thabaqat Asy-Syafi’iyyah Al-Kubra 8/395, dan Syadzaratudz Dzahab 5/354
  2. An-Nawawi tinggal di Nawa hingga berusia 18 tahun. Kemudian pada tahun 649 H ia memulai rihlah thalabul ilmi-nya ke Dimasyq dengan menghadiri halaqah-halaqah ilmiah yang diadakan oleh para ulama kota tersebut. Ia tinggal di madrasah Ar-rawahiyyah di dekat Al-Jami’ Al-Umawiy. Jadilah thalabul ilmi sebagai kesibukannya yang utama. Disebutkan bahwa ia menghadiri dua belas halaqah dalam sehari. Ia rajin sekali dan menghafal banyak hal. Ia pun mengungguli teman-temannya yang lain. Ia berkata: “Dan aku menulis segala yang berhubungan dengannya, baik penjelasan kalimat yang sulit maupun pemberian harakat pada kata-kata. Dan Allah telah memberikan barakah dalam waktuku.” [Syadzaratudz Dzahab 5/355].
  3. Imam Nawawi berkata, “Saya berusaha melekatkan diri dalam menjelaskan sesuatu yang sulit dipahami, menjelaskan ungkapan yang samar dan menertibkan tata bahasa, dan Alhamdulillah Allah memberkahi waktu yang aku miliki, namun suatu ketika terbetik dalam hati ingin bergelut dalam ilmu kedokteran sehingga aku pun sibuk dengan ilmu perundang-undangan, sehingga aku merasa telah menzhalimi diri sendiri dan hari-hari selanjutnya aku tidak mampu melakukan tugas; akhirnya aku pun rindu pada ilmu yang sebelumnya telah aku pelajari, aku jual kitab perundang-undangan sehingga hatiku kembali bersinar.
  4. Sebagaimana beliau juga belajar kitab al-Kamal karangan al-Hafizh Abdul Ghani Alauddin , Syarah Hadits-hadits shahih bersama para muhaditsin seperti Ibnu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi. Belajar kitab Ushul dengan ustadz Al-Qadhi At-tafalisi. Kitab Al-Kamal dengan ustadz ishaq al-Mu’arri, Syamsuddin Abdurrahman bin Nuh, Izzuddin Umar bin Sa’ad Al-Arbali dan Al-Kamal Salar Al-Arbali. Belajar kitab tentang bahasa bersama ustadz Ahmad Al-Masri dan ustadz lainnya. Lalu setelah itu beliau konsen dalam mengajarkan dan menyebarkan ilmu, beribadah, berdzikir, berpuasa, bersabar dengan kehidupan yang sederhana, baik makan maupun pakaian.
  5. Imam Nawawi memiliki semangat yang tinggi dalam beribadah dan beramal, teliti, wara’, hati-hati, jiwa yang bersih dari dosa dan noda, jauh dari kepentingan pribadi, banyak menghafal hadits, memahami seni dalam ilmu hadits, perawi hadits, shahih dan cacat hadits, serta menjadi pemuka dalam mengenal madzhab. Syeikh Imam Rasyid bin Al-Mu’allim berkata, “Syeikh imam Nawawi adalah sosok yang tidak terlalu banyak masuk ke dalam kamar mandi, menyia-nyiakan waktu dalam makan dan berpakaian serta urusan-urusan lainnya, beliau sangat takut terkena penyakit sehingga menjadikan dirinya lengah dalam bekerja”. Beliau juga tidak mau makan buah-buahan dan mentimun, beliau berkata, “Saya khawatir membuat diri saya lemas dan menjadi suka tidur”
  6. Diceritakan oleh Imam Quthbuddin Al-Yunini bahwa Imam Nawawi adalah satu-satunya seorang ulama yang luas ilmunya, wara’, ahli ibadah, sederhana dan tidak bermewah-mewah dalam kehidupannya.
  7. Sebagaimana diketahui bahwa penduduk Syam sedang mengalami kesempitan dan kekeringan karena sudah lama tidak turun hujan… beliau menjelaskan secara detail dan panjang dalam surat tersebut kepada sang raja, namun sang raja menjawabnya dengan lebih keras dan menyakitkan, sehingga menambah runcing keadaan dan kekhawatiran para jamaah”. Imam Syeikh Ibnu Farh mengisahkan perjalanan hidup beliau yang penuh dengan kenangan, beliau berkata, “Syeikh Muhyiddin An-Nawawi memiliki tiga tingkatan yang jika setiap orang mengetahui akan setiap tingkatannya maka akan segera pergi kepadanya, “Ilmu, zuhud dan al-amru bil ma’ruf dan an-nahyu anil mungkar”. Imam An-Nawawi adalah seorang yang zuhud, wara’ dan bertaqwa. Beliau sederhana, qana’ah dan berwibawa. Beliau menggunakan banyak waktu beliau dalam ketaatan. Sering tidak tidur malam untuk ibadah atau menulis. Beliau juga menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, termasuk kepada para penguasa, dengan cara yang telah digariskan Islam. Beliau menulis surat berisi nasehat untuk pemerintah dengan bahasa yang halus sekali. Suatu ketika beliau dipanggil oleh raja Azh-Zhahir Bebris untuk menandatangani sebuah fatwa. Datanglah beliau yang bertubuh kurus dan berpakaian sangat sederhana. Raja pun meremehkannya dan berkata: “Tandatanganilah fatwa ini!!” Beliau membacanya dan menolak untuk membubuhkan tanda tangan. Raja marah dan berkata: “Kenapa !?” Beliau menjawab: “Karena berisi kedhaliman yang nyata.” Raja semakin marah dan berkata: “Pecat ia dari semua jabatannya!” Para pembantu raja berkata: “Ia tidak punya jabatan sama sekali.” Raja ingin membunuhnya tapi Allah menghalanginya. Raja ditanya: “Kenapa tidak engkau bunuh dia padahal sudah bersikap demikian kepada Tuan?” Rajapun menjawab: “Demi Allah, aku sangat segan padanya.”
  8. Lihat biografi beliau di Tadzkiratul Huffazh 4/1470, Thabaqat Asy-Syafi’iyyah Al-Kubra 8/395, dan Syadzaratudz Dzahab 5/354
  9. عَنْ أَمِيْرِ الْمُئوْمِنِيْنَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِامْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al-Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setiap perbuatan[1] tergantung niatnya[2]. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya[3] karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abu Al-Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang). Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
  10. Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).