1. DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
1. FAISAL FAKHRI - 21122006
2. RONNIE SAPUTRA – 21122019
3. FAISAL SULISTYAWAN – 21122005
4. MARSA ELINA – 21122008
5. STEVEN SAYLENT - 21122011
DIPERIKSA OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
YOANITA EKA RAHAYU, S.ST, M.T
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
PROSES PEMBUATAN BAHAN MATERIAL (SEMEN) BESERTA
FUNGSI DAN KEGUNAANNYA
2. EN
TAHAPAN PROSES PRODUKSI SEMEN (SAMPLING) EX. SEMEN
BATURAJA
KESIMPULAN
INFORMASI UMUM TENTANG SEMEN
JENIS HASIL PRODUKSI SAMPLING EX. SEMEN BATURAJA
Flow Chart Proses Pembuatan Bahan Material Semen
FUNGSI MACAM – MACAM SEMEN BERIKUT KEGUNAANYA
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
INFORMASI PABRIK SEMEN DI INDONESIA BERIKUT
WILAYAHNYA
4. Pengertian
Semen
• Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku: batu kapur
(gamping) sebagai bahan utama dan lempung (tanah liat) atau bahan
pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk
(bulk), tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau
membatu pada pencampuran dengan air.
• Fungsi Semen (Cement) adalah mengikat material lain (contoh: batu, pasir,
kerikil / Batu Split) sehingga menjadikanya satu kesatuan.
Bahan Baku Pembuatan semen
• Batu kapur (gamping) adalah bahan alam yang mengandung senyawa
kalsium oksida (CaO).
• Lempung (tanah liat) adalah bahan alam yang mengandung senyawa seperti
silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida (Fe2O3) dan
magnesium oksida (MgO).
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
5. Sifat Fisika dan Kimia Semen Portland
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
Gambar 3. Ilustrasi emisi CO dalam produksi semen Portland
2
(sumber : http://www.co2crc.com.au)
Sifat Fisika dan Kimia Semen Portland
Semen Portland Pozzolan (Portland Pozzoland Cement—PPC) dan Semen Portland Komposit (Portland Composite
Cement—PCC) adalah varian semen hidrolik yang tersusun atas campuran semen Portland biasa (OPC) dengan bahan lain
yang berpartisipasi dalam reaksi hidrasi sehingga memberi kontribusi substansial terhadap hasil hidrasi semen (Taylor,
1997). Semen OPCdihasilkan dari klinker dan kalsium sulfat saja, sedang semen PCCdiberi bahan-bahan tambah lain seperti
abu terbang batubara, butir terak tanur-tinggi (granulated blast-furnace slag), mikrosilika (silica fume), batu kapur
(limestone), pozzolana alami atau bahan lain yang dapat memengaruhi proses hidrasi semen. Secara lebih spesifik
semen PPChanya mengijinkan penambahan bahan pozolan (fly ash atau pozolan alam) ke dalam campurannya. Bahan-bahan
tambah ini digiling bersama (intergrinding) atau digiling terpisah lalu dicampur (blending) dengan klinker dan kalsium
sulfat sehingga dihasilkan semen campuran yang homogen. Semen PPCdan PCCjuga disebut sebagai semen gabungan
hidrolik (blended hydraulic cements).
6. Syarat kimia untuk semen portland komposit: SO3 maksimum 4,0 %
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
No. Uraian Satuan Persyaratan
1. Kehalusan dengan alat blaine m2/kg min. 280
2. Kekekalan bentuk dengan autoclave :
- pemuaian
- penyusutan
%
%
maks. 0,80
maks. 0,20
3. Waktu pengikatan dengan alat vicat :
- pengikatan awal
- pengikatan akhir
menit
menit
min. 45
maks. 375
4. Kuat tekan :
- umur 3 hari
- umur 7 hari
- umur 28 hari
kg/cm2
kg/cm2
kg/cm2
min. 125
min. 200
min. 250
5. Pengikatan semu :
- penetrasi akhir % min. 50
6. Kandungan udara dalam mortar % volume maks. 12
8. Klasifikasi Semen
Semen Hidrolik
• Semen hidrolik adalah material yang menetap dan mengeras setelah
dikombinasikan dengan air, sebagai hasil dari reaksi kimia dari pencampuran
dengan air, dan setelah pembekuan, mempertahankan kekuatan dan
stabilitas bahkan dalam air.
Semen Non Hidrolik
• Semen non-hidrolik meliputi material seperti batu kapur dan gipsum yang
harus tetap kering supaya bertambah kuat dan mempunyai komponen cair.
Contohnya adukan semen kapur yang ditetapkan hanya dengan
pengeringan, dan bertambah kuat secara lambat dengan menyerap karbon
dioksida dari atmosfer untuk membentuk kembali kalsium karbonat.
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
10. EN
Informasi Pabrik Semen Di Indonesia
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
Pabrik Semen di Indonesia
Penggunaan semen Portland di Indonesia sudah dimulai sejak lama, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia
diproklamirkan dengan beroperasinya pabrik semen pertama yaitu Pabrik Semen Padang di Sumatera Barat.
Berikut ini adalah daftar pabrik Semen di Indonesia dan menjadi anggota Asosiasi Semen Indonesia (ASI) serta tipe semen yang
diproduksinya.
1. PT. Semen Andalas Indonesia (PCC)
2. PT. Semen Padang (PCCdan PPC)
3. PT. Semen Baturaja (PCC)
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa (PCC)
5. PT. Holcim Indonesia (PCC)
6. PT. Semen Gresik (PPC)
7. PT. Semen Tonasa (PCC)
8. PT. Semen Bosowa (PCC)
9. PT. Semen Kupang (PCC)
Pabrik semen portland tersebar diberbagai pulau di Indonesia tidak hanya di pulau Jawa.
Beberapa produsen semen memiliki plant yang lebih dari satu seperti PT. Semen Cibinong yang memiliki 3 plant, 1 plant di
Kalimantan Sela- tan dan 2 plant di Jawa Barat. Lokasi Plant menentukan tipe semen yang dapat diproduksi oleh pabrik
tersebut. PT. Semen Gresik misalnya yang terletak di Jawa Timur dimana pozolan alam sangat melimpah pasti akan lebih
memilih untuk memproduksi semen Portland pozolan.
Informasi Pabrik Semen Di indonesia Berikut Wilayahnya
11. EN
Peta Lokasi Plant Produsen Semen Di Indonesia (Sumber : ASI 2010)
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
Informasi Pabrik Semen Di Indonesi Berikut Wilayahnya
14. KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
1. QUARRY
Pembuatan semen menggunakan bahan baku utama Batu Kapur dan
Tanah Liat yang diambil dari proses penambangan di Quarry milik
Perseroan. Penambangan Batu Kapur dilakukan dengan cara peledakan
dan Surface Minner, sedangkan untuk memperoleh Tanah Liat dilakukan
dengan cara pengerukan. Selanjutnya Batu Kapur dan Tanah Liat
diangkut ke Crusher dengan Dump Truck.
2. CRUSHER
Batu Kapur dan Tanah Liat dikecilkan ukurannya sampai 8 cm
di Crusher untuk kemudian disimpan di Stock Pile (storage).
15. KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
3. STORAGE
Bahan baku yang didapat dari proses penambangan (Batu Kapur dan
Tanah Liat) akan ditampung di dalam storage untuk selanjutnya dilakukan
proses prehomogenisasi yang disebut reclaimer. Proses prehomogenisasi
di reclaimer adalah proses yang sangat penting untuk menjamin kualitas
dari produk yang dihasilkan baik dari raw meal hingga produk akhir, yaitu
semen.
4. RAW MILL
Dari Stock Pile dimasukkan ke Raw Mill ditambahkan Pasir Besi dan
Pasir Silika untuk digiling dan dikeringkan menjadi Raw Meal. Raw
Meal atau tepung baku adalah bahan baku untuk pembuatan terak
(Clinker). Raw Meal berbentuk seperti powder yang mempunyai
kehalusan tertentu. Raw Meal mempunyai sifat fisika dan sifat kimia
tertentu yang digunakan sebagai kontrol kualitas produk. Sifat kimia
digunakan sebagai pengatur proporsi bahan-bahan yang akan
diumpankan ke dalam proses. Raw Meal dihasilkan dari sebuah sistem
peralatan yaitu Raw Mill Plant yang terdiri dari alat-alat utama, sistem
transport dan alat-alat separasi untuk kemudian disimpan di Raw Meal
16. KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
5. PEMANASAN DAN PEMBAKARAN (KILN)
Raw Meal yang disimpan dalam CF Silo digunakan sebagai Umpan Kiln (Kiln
Feed) akan mengalami beberapa tahap proses sebelum akhirnya
menjadi klinker kemudian melalui sistem pendinginan dan melalui alat transport
untuk disimpan di Klinker Silo. Proses pembakaran menggunakan bahan bakar
Batu Bara yang telah digiling dan dikeringkan melalui Coal Mill. Klinker sebagian
digunakan ke cement mill Baturaja, Cement Mill di Palembang dengan angkutan
Kereta Api dan Truk sedangkan Cement Mill di Panjang dengan angkutan Truk
untuk diproses menjadi Semen Curah.
6. PENGGILINGAN CLINKER (CEMENT MILL)
Klinker yang ditranspor dari Klinker Silo Baturaja digiling di Cement Mill dengan
menambahkan Gypsum dan bahan ke-3. Proses penggilingan semen ini
merupakan tahapan dimana kita akan mendapatkan semen seperti yang di pasar.
Material ini bersama-sama diumpankan ke semen mill kemudian mengalami
proses penggilingan dan produknya berupa semen OPC Tipe I dan PCC. Setelah
didapat semen yang berkualitas maka semen tersebut disimpan melalui semen silo
kemudian ditranspor ke bin semen melalui air slide, belt conveyor, dan vibrating
screen. Keluaran dari semen silo berupa semen curah sebagian dijual dalam
bentuk Semen Curah dengan alat transpor berupa mobil kapsul dan gerbong
kereta kapsul ke Palembang, Baturaja, dan Lampung dan sebagian dikirim
ke Packing Plant Baturaja.
17. KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
6. PENGANTONGAN SEMEN (PACKING PLANT)
Packing plant adalah sebuah kombinasi mesin dari alat transpor sampai
ke packer. Packer berfungsi untuk melakukan pembungkusan atau
pengepakan semen bungkus atau zak dan timbangan berat yang
ditetapkan. Packer merupakan unit terakhir dari proses produksi dari
suatu pabrik semen dimana produk packer yang telah dikemas berupa
semen zak, 50 kg, big bag 1 ton untuk dipasarkan di Sumatera Selatan,
Lampung, Bengkulu, dan Jambi.
19. Jenis Hasil Produk Ex. Semen Baturaja
Portland Composite Cement
(PCC) Portland Composite Cement (PCC) merupakan salah satu jenis produk Semen
Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 7064 : 2014 dan dapat direkomendasikan
untuk keperluan bangunan konstruksi pada umumnya. PCC mempunyai
keunggulan karena memiliki panas hidrasi lebih rendah sehingga akan lebih
mudah dalam proses pengerjaan dan dapat menghasilkan permukaan beton
serta plester yang lebih rapat dan halus. PCC juga memiliki daya rekat yang
kuat, kedap air dan kekuatan tekan yang baik. PCC tersedia dalam kemasan
zak 50 kilogram, bigbag 1000 kilogram dan curah. PCC biasanya diaplikasikan
pada bangunan konstruksi pada umumnya seperti bangunan perumahan,
gedung bertingkat, jembatan, batako, paving block.
Ordinary Portland Cement (OPC)
Tipe I Portland Composite Cement (PCC) merupakan salah satu jenis produk Semen
Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 7064 : 2014 dan dapat direkomendasikan
untuk keperluan bangunan konstruksi pada umumnya. PCC mempunyai
keunggulan karena memiliki panas hidrasi lebih rendah sehingga akan lebih
mudah dalam proses pengerjaan dan dapat menghasilkan permukaan beton
serta plester yang lebih rapat dan halus. PCC juga memiliki daya rekat yang
kuat, kedap air dan kekuatan tekan yang baik. PCC tersedia dalam kemasan
zak 50 kilogram, bigbag 1000 kilogram dan curah. PCC biasanya diaplikasikan
pada bangunan konstruksi pada umumnya seperti bangunan perumahan,
gedung bertingkat, jembatan, batako, paving block.
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
20. Jenis Hasil Produk Ex. Semen Baturaja
Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe II merupakan salah satu jenis produk
Semen Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 2049 : 2015 dan dapat
direkomendasikan untuk keperluan bangunan konstruksi yang memerlukan
ketahanan terhadap kandungan asam sulfat sedang (0.10 – 0.20%) & panas
hidrasi bersifat sedang “Medium Resistance”. OPC Tipe II tersedia dalam
kemasan bigbag 1000 kilogram dan curah. OPC Tipe II biasanya diaplikasikan
pada bangunan yang letaknya di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi dan bendungan.
Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe
II
Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V merupakan salah satu jenis produk
Semen Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 2049 : 2015 dan dapat
direkomendasikan untuk keperluan bangunan konstruksi yang memerlukan
ketahanan terhadap kandungan asam sulfat tinggi (lebih dari 0.20%) & panas
hidrasi bersifat tinggi “Ultra Resistance”. OPC Tipe V tersedia dalam kemasan
bigbag 1000 kilogram dan curah. OPC Tipe V biasanya diaplikasikan pada
bangunan konstruksi di bawah air, pelabuhan, terowongan, kawasan tambang,
bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan project geothermal.
Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe
V
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
21. Jenis Hasil Produk Ex. Semen Baturaja
Semen Mortar atau yang lebih dikenal dengan Baturaja
Mortar merupakan jenis produk semen
instan milik Perseroan yang diformulasikan dengan fungsi
dan kegunaan spesifik. Penggunaan Baturaja Mortar
sangat mudah karena penggunaannya tidak perlu
penambahan material lain, tapi dapat langsung
diaplikasikan hanya dengan menambahkan air
secukupnya. Semen instan ini dapat menjadi bahan
bangunan alternatif pengganti adukan semen-pasir
konvensional. Kelebihan dari penggunaan mortar yaitu
aplikasi lebih tipis, sehingga lebih hemat pemakaian, serta
menggunakan aditif khusus untuk meningkatkan kualitas.
Baturaja Mortar memiliki banyak keunggulan karena lebih
praktis, berkualitas dan efisien. Produk ini terdiri dari 5
(lima) varian: perekat keramik, pasangan bata dan
plesteran, pasangan bata ringan, acian abu-abu dan acian
putih yang tersedia dalam kemasan zak 40 kilogram dan
25 kilogram.
Batu Raja Mortar
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
23. Fungsi Macam – Macam Semen Yang sering Digunakan Pada
Dunia Kontruksi di indonesia
Portland Composite Cement
(PCC)
PEK. PASANGAN
BATAKO / BATA MERAH
PEK. PASANGAN KERAMIK
LANTAI DAN DINDING
PEK. PLESTER + ACIAN
DINDING
PEK. BETON READY MIX PEK. BETON SITE MIX
24. Fungsi Macam – Macam Semen Yang sering Digunakan Pada
Dunia Kontruksi di indonesia
Portland Composite Cement
(PCC)
PEK. PASANGAN BATA
RINGAN / HEBEL
PEK. PLESTER DINDING PEK. ACIAN DINDING
25. Fungsi Macam – Macam Semen Yang sering Digunakan Pada
Dunia Kontruksi di indonesia
Portland Composite Cement
(PCC)
PEK. PENGISI
SAMBUNGAN BETON
(PRECAST)
PEK. PENGISI CELAH
LUBANG BETON
PEK. SAMBUNGAN
BETON LAMA DENGAN
BARU
27. Kesimpulan Dan Saran
Kebutuhan Semen Portland Untuk kebutuhan Insfrastuktur akan Semakin
Meningkat dari tahun ke tahun. Semen Portland Tipe I semakin lama
semakin sedikit produksinya dan digantikan dengan semen Portland
komposit dan Semen Portland Pozzolan. Semen Portland Komposit (PCC)
dan semen Portland pozzolan (PPC) dengan rancangan campuran yang
tepat dapat menghasilkan kekuatan beton yang setara dengan beton yang
diproduksi menggunakan semen tipe I. Penggunaan Semen Portland Harus
tepat sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
Kesimpulan
KIMIA
TEKNIK
-
MALAM
Saran
Peggunaan Semen Portland Komposit dan Semen Portland Pozzolan Perlu
didukung oleh semua pihak dalam industri kontruksi, karena sejalan dengan
tujuan mengurangi pemanasan global. Pembuatan rencana campuran harus
dilaksanakan pada setiap pekerjaan yang menggunakan semen untuk
mendapatkan sifat – sifat workabilitas dan kekuatan yang dibutuhkan
berdasarkan tipe semen yang digunakan.