1. 1
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I
PASAR MODAL
A. SEJARAH PASAR MODAL
Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad
XIX. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan
cabang bursa di Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah
Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor de
Effectenhandel, memperjualbelikan saham dan obligasi perusahaan/perkebunan
Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah (propinsi
dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan
oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya
(Rusdin, Pasar Modal, Bandung; Alfabeta,2006,hal4).
Minat masyarakat terhadap pasar modal mendorong didirikannya bursa di
kota Surabaya (11 Juni 1925) dan Semarang (1 Agustus 1925). Perkembangan
pasar modal pada saat itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar, pun
demikian perkembangan pasar modal ini mengalami penyurutan akibat Perang
Dunia II. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijakan untuk
memusatkan perdagangan efeknya di Batavia dan menutup bursa efek di Semarang
dan Surabaya. Pada tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan
perdagangan efek ditutup.
Di masa kemerdekaan, pada tahun 1950, pemerintah mengeluarkan obligasi
Republik Indonesia, yang menandakan mulai aktifnya Pasar Modal Indonesia. Pada
tanggal 31 Juni 1952, Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali. Penyelenggaraan
tersebut kemudian diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efeknya
(PPUE). Namun pada tahun 1958, terjadi kelesuan dan kemunduran
perdagangan di Bursa, akibat konfrontasi pemerintah dengan Belanda. Pemerintah
di masa Orde Baru, berusaha untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap
nilai mata uang Rupiah. Pemerintah melakukan persiapan khusus untuk membentuk
2. pasar modal. Pada tahun 1976, pemerintah membentuk Bapepam (Badan Pembina
Pasar Modal) dan PT Danareksa.
Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membentuk Pasar
Uang dan Pasar Modal. Pada tanggal 10 Agustus 1977, berdasarkan Keppres RI No
52/ 1976, pasar modal diaktifkan kembali. Perkembangan pasar modal selama tahun
1977–1987, mengalami kelesuan. Pada tahun 1987-1988, pemerintah menerbitkan
paket-paket deregulasi. Paket deregulasi ini adalah: Paket Desember 1987 (Pakdes
87), Paket Desember 1988 (Pakto 88), dan Paket Desember 1988 (Pakdes 88).
Penerbitan paket deregulasi ini menandai liberalisasi ekonomi Indonesia. Dampak
dari adanya ketiga kebijakan tersebut, pasar modal Indonesia menjadi aktif hingga
sekarang.
2
B. RUANG LINGKUP PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
meningkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.
Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga
sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam
menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan
menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula
permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun organisasi /
perusahaan.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi,
3. waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures,
dan lain-lain.
Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan
yang menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak
sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan untuk
memperdagangkan efek di antara mereka.
Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya perangkat
hukum sehingga pasar lebih teratur, adil, dan sebagainya. Jadi hukum pasar modal
mengatur segala segi yang berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat
UU Pasar Modal yaitu Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
3
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:
1. Badan Pengawas Pasar Modal
2. Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek JakartaBursa Efek Surabaya namun sejak
akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga menjadi
Bursa Efek Indonesia dan
3. Perusahaan efek
4. 4
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (PT. KPEI)
5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)
C. BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat
Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Republik
Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan
pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi
teknis di bidang lembaga keuangan. Kepala Bapepam-LK saat ini adalah A. Fuad
Rahmany.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
I. Fungsi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Fungsi Bapepam-LK ialah sebagi berikut :
1. Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan
sekunder
2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal; Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan
Perusahaan Publik;
4. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
5. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
6. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
7. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
8. Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan;
9. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
10. Pelaksanaan tata usaha Badan.
5. 5
II. Struktur Organisasi Bapepam
Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan
membawahi 1 Sekretariat dan 12 Biro Teknis, dimana lingkup pembinaan dan
pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan
dan usaha jasa pembiayaan serta modal ventura.
Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:
1. Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum
2. Biro Riset dan Teknologi Informasi
3. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
4. Biro Pengelolaan Investasi
5. Biro Transaksi dan Lembaga Efek
6. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
7. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
8. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
9. Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan
10. Biro Perasuransian
11. Biro Dana Pensiun
12. Biro Kepatuhan Internal
D. BURSA EFEK
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan
dengan pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan obligasi
pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan
sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya
terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini
semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern
kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan
dan biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh
seorang anggota, sang pialang saham. Serta
6. 6
E. INVESTASI DAN PELAKU PASAR MODAL
Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam pengambilan keputusan
tentang usul investasi yang berada dalam suatu portofolio, dimana proyek baru
yang diusulkan itu dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu
perusahaan. Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang tidak independent
Awat.
Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang dari
harapan keuntungan surat berharga yang diperbandingkan dalam portofolio
tersebut. Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang
yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut
1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi,
para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
Perluasan usaha modal yang diperoleh dari para investor akan
digunakan untuk meluaskan bidang usaha.
Perluasan pasar atau kapasitas produksi.
Memperbaiki struktur modal,
Menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
Mengadakan pengalihan pemegang saham.
Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham
baru.
2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli
surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian
dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain:
Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
7. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya
adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari
jual beli sahamnya.
3. Lembaga Penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta
mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik
emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pasar modal.
7
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam
mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut :
Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya
saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh
dana yang diinginkan emiten.
Perantara perdagangan efek (broker / pialang). Perantaraan dalam
jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si
pembeli (investor).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliput
- Memberikan informasi tentang emiten
- Melakukan penjualan efek kepada investor
4.. Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai : Pedagang dalam jual beli
efek Sebagai perantara dalam jual beli efek
5. .Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si pemberi
kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya
oleh investor sebelum menanamkan dananya.
6.. Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si
pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
1) Menilai kekayaan emiten
2) Menganalisis kemampuan emiten
3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan
8. 8
emiten
5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6) Bertindak sebagai agen pembayaran
7. Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam
perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan
perusahaan surat berharga antara lain :
1) Sebagai pedagang efek
2) Penjamin emisi
3) Perantara perdagangan efek
4) Pengelola dana
8. Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat
berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor,
terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
9. Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para emiten maupun
investor dalam rangka memperlancar administrasinya.
- Membantu emiten dalam rangka emisi
- Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham
para investor
- Membantu menyusun daftar pemegang saham
- Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
- Membuat laporan-laporan yang diperlukan
F. JENIS DAN FUNGSI PASAR MODAL
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder
Pasar Perdana ( Primary Market ) Pasar Perdana adalah penawaran saham
pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh
pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar
sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga
saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
9. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.
Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat
juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha.
Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi
dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui
agen penjualan.
Pasar Sekunder ( Secondary Market ) Pasar sekunder adalah tempat
terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa
penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari
setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual
efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna
sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak
yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan
pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak
terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
Bursa reguler Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek
Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) Bursa paralel Bursa paralel atau
over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar
bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan
oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina
oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli
tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker
atau dealer.
9
G. Fungsi Pasar Modal
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak
yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal
10. mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi , pasar
modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan
atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana
dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu
dana dari hasil operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara
menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil
10
H. MANFAAT PASAR MODAL
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan
potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara.
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.
I. INSTRUMEN PASAR MODAL
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi,
waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures,
dan lain-lain.Dalam makalah ini instrumen yang akan dibahas lebih lanjut yaitu
mengenai saham dan obligasi.
1. MENGENAL SAHAM
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang
paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain,
saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor
karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
11. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim
atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada dasarnya, ada dua
keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:
11
a. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen
diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal
tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif
lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode
dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan
dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai
dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham – atau dapat pula berupa
dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang
pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham
tersebut.
b. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per
saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham
yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500
untuk setiap saham yang dijualnya.
12. Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari -hari,
harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun
penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan
dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham
terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan
demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya
spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana
perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti
tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti
kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
12
2. MENGENAL OBLIGASI
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah
tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak
Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1) Dilihat dari sisi penerbit :
a. Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha
swasta.
b. Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan
publik (public utility).
2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
a. Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran
bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus
pada saat jatuh tempo.
13. b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
13
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan
dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan
(benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata
tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan
swasta.
3) Dilihat dari hak penukaran / opsi :
a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah
saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam
sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut.
d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga
tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam
kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
b. Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga
14. Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau
asset tetap.
Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek
yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham
14
anak perusahaan yang dimilikinya.
c. Unsecured Bonds :
obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu
tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5) Dilihat dari segi nilai nominal
a. Konvensional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai
nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal
dua macam obligasi syariah, yaitu:
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan
yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah
mengetahui pendapatan emiten.
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah)
bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi
diterbitkan
Karakteristik Obligasi :
Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang
akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh
tempo.
Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah
15. setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
prosentase.
Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi
yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365
hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo
dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga
memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang
memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum,
semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon /
bunga nya.
Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi
Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat
melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu
(disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
Indonesia.
15
Harga Obligasi :
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang,
harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai
nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka
nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai
nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan
harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai
nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan
harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49
juta.
16. 16
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN II
PASAR UANG
DAN PASAR VALUTA ASING
A. PASAR UANG
Sejarah Pasar Uang
Karena dunia mengalami krisis moneter secara global maka munculah sebuah ide di
dunia perekonomian yaitu diadakannya system simpan pinjam,kredit baik jangka
panjang maupun jangka pendek seperti : SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement,
yang akan bisa membantu perekonomian di saat krisis moneter.
Pengertian Pasar Uang
Pasar keuangan dapat berarti :
1. Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk
dan turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi
perdagangan saham, obligasi dan waran .
2. Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk
keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara
langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter) .
Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akan menggunakan
kedua makna tersebut namun mahasiswa ekonomi hanya menggunakan makna
yang kedua.
Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek,
yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai
sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non
keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk
menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan demand dan
supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk
membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri.
Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:20), pasar uang adalah suatu tempat
pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan
kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun
melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah
dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan
waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar
uang.
17. Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan pengusaha
untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera
dipenuhi. Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk
17
membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
2. memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan
dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU); dan
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
Ciri-ciri Pasar Uang
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang
mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Sedangkan Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19)
mempunyai ciri : jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu,
pada umumnya supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu
guarantor underwriter
Pelaku Pasar Uang
Bank
Yayasan
Dana Pensiun
Perusahaan Asuransi
Perusahaan-perusahaan besar
Lembaga Pemerintah
Lembaga Keuangan lain
Individu Masyarakat
Jenis Pasar Uang
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
1. Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi
lagi menjadi :
1. pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan
saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.
2. Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui
penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
2. Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
3. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek
dan investasi.
4. Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk
mengelola risiko keuangan.
18. 1. Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi
kontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal
dimasa mendatang .
18
2. Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
3. pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing.
Manfaat Pasar Uang
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami
kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman
kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini,
dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk
ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang
berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam
bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar
keuangan dan peminjam serta pemberi pinjaman :
Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman
Pemberi
Perantara
pinjaman
keuangan
Pasar keuangan Peminjam
Individu
Perusahaan
Banks
Perusahaan
Asuransi
Dana
Pensiun
Reksadana
Antarbank
Bursa efek
Pasar uang
Pasar obligasi
Valuta asing
Individu
Perusahaan
Pemerintah pusat
Pemerinmtah
daerah
Perusahaan publik
Pemberi Pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti
misalnya:
Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;
Menjadi peserta program dana pensiun;
Membayar premi asuransi ;
Investasi dalam obligasi pemerintah; atau
investasi dalam saham perusahaan.
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila
perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka
waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman
jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki
struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi
pemberi pijmanan dibanding meminjam uang.
19. 19
Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek
maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih
besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini
dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan
badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik
lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya
dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri
nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik
negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Instrumen Pasar Uang di Indonesia
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang
jenisnya cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh
badan-badan usaha swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia menurut Dahlan Siamat (2001:208)
adalah sebagai berikut :
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk
dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal
yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun
atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan
dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito
adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri
pokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka terletak pada sifat
yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuli
temponya melalui lembaga – lembaga keuangan lainnya.
20. 20
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar
uang.
5.. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
6.. Repurchase Agreement
Transaksi jual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual
akan membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal
dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
7.. Banker’s Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada
eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli
valuta asing.
Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
2. Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam danadalam bentuk rupiah.
3. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
4. Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk
rupiah.
5. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
6. Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam danadalam bentuk US $.
7. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
8. Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
9. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
10. Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
11. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
12. Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya
dalam bentuk Rupiah
13. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
21. 14. Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya
21
dalam bentuk US $.
15. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
16. Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya.
17. Suku bunga kredit
18. Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya
kepada para kreditor
19. Inflasi
20. Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus
suatu waktu tertentu
21. Indeks Harga Konsumen (IHK)
22. Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus
dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
23. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
24. Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko
B. PASAR VALUTA ASING
Pengertian Pasar Valas
Valuta Asing adalah pasar mata uang yang merupakan pasar derifatif
terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada tahun 1971 berdasarkan perjanjian
Bretton Woods yang menetapkan perubahan nilai mata uang suatu negara dari kurs
tetap menjadi kurs mengambang yang nilainya ditentukan oleh pasar.
Menurut Madura pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran
valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan
internasional. Kuncoro transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah
pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.
Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan
trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama dalam pasar
valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang
berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang
sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut
dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia.
22. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran
(consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas
kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari
cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt
dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$.
Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank
tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau
valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
22
Pelaku utama dan fungsi pokok Pasar Valas
Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
1. Individu
2. Institusi
3. Perbankan
4. Bank Sentral
5. Spekulan dan Arbitraser
6. Pialang Pasar Valas
Fungsi pokok Pasar Valas
Nopirin menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam
membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:
1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu
negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat
dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank
serta pedagang.
2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera
diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta
asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak
jual beli dengan kredit.
3. Memungkinkan dilakukannya hedging. SEOrang pedagang melakukan
hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta
23. asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat
perubahan kurs.
23
Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Kemudian
yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi
nilai tukar berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai
dengan penyerahan segera. Disebut juga actual market atau physical market.
Menurut Kuncoro transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya
selesai dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga
jenis transaksi:
a. Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang
lain diselesaikan dalam hari yang sama
b. Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan
pada hari berikutnya
c. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah
perjanjian.
2. Pasar Forward
Menurut Madura Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan
valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank.
Kemudian yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Menurut Kuncoro
transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang
dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi
forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya
kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi
dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya
satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila
eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas
24. harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa mendatang.
24
3. Pasar Currency Futures
Menurut Madura pasar Currency Futures merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency
Futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang
akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di
masa depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge
hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures untuk mengunci
harga suatu valuta di masa depan.
4. Pasar Currency Options
Menurut Madura menjelaskan pasar Currency Options merupakan
pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak
currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency
call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan
harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau exercise price)
dalam suatu periode waktu tertentu. currency call options digunakan untuk
meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan.
currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing
dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put
options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan
diterima di masa depan.
Dalam dunia pertukaran mata uang asing atau currency exchange
umumnya dipakai kode atau simbol tertentu untuk mewakili setiap mata uang
agar lebih mudah untuk identifikasi dan proses karena hanya menggunakan 3
digit karakter huruf untuk tiap-tiap mata uang yang ada
25. 25
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN III
SEWA GUNA (LEASING)
Pengertian Leasing
Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan
perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran
secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut
untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.
Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan
jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur
setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang-barang
modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Hal ini sungguh berbeda jika kita
mengajukan kredit kepada bank yang memerlukan persyaratan serta jaminan yang
besar. Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan melakukan
perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan roda
kegiatannya. Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang
modal yang bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal
tertentu dalam suatu proses produksi secara tibatiba, tetapi tidak mempunyai dana
tunai yang cukup, dapat mengadakan perjanjian leasing untuk mengatasinya.
Dengan melakukan leasing akan lebih menghemat biaya dalam hal pengeluaran
dana dibanding dengan membeli secara tunai.
Pihak - pihak yang Terlibat Dalam Leasing
Dalam leasing ada beberapa pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemilik /
penyedia aktiva dan pemakai aktiva, di antaranya :
1. Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang memberikan jasa
pembiayaan kepada pihak Lessee dalam bentuk penyediaan barang modal
26. 2. Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
26
bentuk barang modal dari pihak Lessor
3. Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau menyediakan barang
untuk dijual kepada Lessee dengan pembayara secara tunai oleh Lessor
4. Kreditur, Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna biasanya adalah bank
yang memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor.
Kreditur atau pihak bank juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier
untuk pembelian barang-barang modal yang kemudian akan di jual sebagai
objek sewa guna kepada Lessee atau Lessor.
Jenis – jenis Transaksi Leasing (Sewa Guna)
1. Finance Lease
Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri -ciri sebagai
berikut :
a. Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki lessor dapat berupa
benda bergerak ataupun benda tidak bergerak yang memiliki umur
maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut.
b. Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada lessor secara
berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang telah di setujui.
c. Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan kontrak atau mengakhiri
masa kontrak dalam jangka waktu perjanjian yang telah disetujui.
d. Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi beli untuk membeli
objek sewa guna sesuai dengan nilai sisa atau residual value.
Finace leasse sendiri terbagi kedalam beberapa bentuk transaksi. Dua bentuk
finance lease yang umumnya di jumpai adalah :
a. Direct Financial Lease
Merupakan suatu bentuk transaksi sewa guna di mana lessor membeli
suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewakan
barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan. Tujuan utama pihak
lessee dari transaksi ini adalah untuk mendapatkan pembiayaan dengan
cara sewa guna dalam bentuk perolehan barang modal yang dapat
digunakan dalam proses produksi.
27. 27
b. Sale and Lease Back
Dalam transaksi sale and lease back pihak lessee sengaja menjual
barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan konrtak sewa
guna atas barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini
merupakan pihak yang mejual barang untuk digunakan selama sewa
guna yang disetujui kedua belah pihak.
2. Operating Lease
Operating lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-ciri yaitu :
a. Objek sewa guna digunkan oleh lessee dalam masa kontrak dengan
jangka waktu relatif pendek dari pada umur ekonomisnya
b. Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang dilakukan oleh
lessee kepada lessor tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang modal berikut dengan harganya, karena pihak
lessor justru mengharapkan keuntungan dari penjualan barang setelah
berakhirnya masa kontrak .
c. Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal yang mejadi
objek sewa guna ditanggung oleh pihak lessor.
d. Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus dikembalikan oleh
pihak lessee kepada pihak lessor pada akhir masa kontrak atau dapat
dikatakan bahwa pihak lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli
objek sewa guna.
e. Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secare sepihak membatalkan
perjanjian kontrak sewa guna sewaktu-waktu.
Prosedur Mekanisme Leasing (Sewa Guna)
Dalam melakukan perjanjian leasing terhadap prosedur dan mekanisme yang
harus di jalankan yang secara garis besar dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan,
mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan yang
memuaskan.
2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee, maka dikirimkan
kepada lessor disertai dokumen lengkap.
28. 3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk
memberikan fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui
lessee (lama kontrak pembayaran sewa lesse), setelah ini maka kontrak
lessee dapat di tandatangani.
4. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi
untuk peralatan yang dilease dengan perusahan asuransi yang disetujui
lessor, seperti yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan
perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.
5. Supplier dapat mengirimkan peralat yang dilease ke lokasi lessee. Untuk
mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier
akan menandatangani perjanjian purna jual.
6. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan
28
kepada supplier.
7. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee), bukti
dan pemindahan pemilikan kepada lessor.
8. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.
9. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal
pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak lease.
Keunggulan Leasing (Sewa Guna)
Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan dengan melakukan
sewa guna dalam operasi usahanya, antara lain :
1. Transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa harus adanya uang muka, hal ini
dapat membantu aliran kas bagi perusahaan-perusahaan lessee yang baru
berdiri dan belum memiliki kondisi finansial yang solid.
2. Dibandingkan pembiayaan melalui kredit perbankan, pembiayaan sewa guna
lebih fleksibel kerena lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan
pihak lessee.
3. Sewa guna merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang bersifat off
balance sheet, yang berarti bahwa transaksi sewa guna tidak tercantum
sebagai komponen utang pada neraca perusahaan lessee, sehingga
berdampak positif pada rasio keuangan perusahaan tersebut.
29. 4. Salah satu jenis transaksi sewa guna, yaitu operating lease yang berjangka
waktu singkat, dapat mengatasi resiko keuangan yang dihadapi pihak lessee.
5. Pembayaran sewa secara periodik dengan jumlah tetap memberikan
29
kemudahan bagi pihak lessee dalam penyusunan anggaran tahunan.
Metode Pembayaran Leasing (sewa guna)
Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh pihak lessee terdiri atas unsur
bunga dan cicilan pokok yang jumlahnya selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga
tersebut semakin kecil sejalan dengan penurunan saldo pokok. Besarnya
pembayaran sewa setiap periodenya ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Nilai modal yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna. Nilai barang
modal merupakan penjumlahan harga barang modal dengan nilai sisanya
pada akhir masa kontrak.
2. Simpanan jaminan atau security deposit. Simpanan jaminan merupakan
semacam uang muka pihak lessee atas suatu kontrak sewa guna yang
besarnya bergantung pada kesepakatan antara lessor dengan lessee.
3. Nilai sisa (residual value). Nilai sisa adalah perkiraan wajar atas nilai suatu
barang modal yang dilease pada masa akhir kontrak.
4. Jangka waktu. Jangka waktu kontrak sewa guna berkait erat dengan jangka
waktu kegunaan ekonomis atau manfaat suatu barang modal yang
dileasekan. Umumnya kontrak sewa guna di Indonesia berkisar 2 s.d 5
tahun. Semakin lama waktu sewa guna semakin rendah pula pembayaran
sewa
5. Tingkat bunga. Tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan
pembayarna sewa guna adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh
lessor.
Dalam melakukan pembayaran biaya leasing ini dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
30. 30
푆 =
Dimana :
[(b − r)(1 + i) 푡−1]
(1 + i) 1 − 1
S = besarnya sewa
I = tingkat bunga
b = nilai barang modal
t = jumlah periode
r = nilai sisa
Sebagai contoh :
Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara pembayaran di muka dapat dilihat
pada akun dibawah ini:
- Nilai barang modal : Rp 400 juta
- Nilai sisa : Rp 40 juta
- Simpanan jaminan (10% dari nilai barang) : Rp 40 juta
- Tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%)
- Jangka waktu : 12 bulan
- Masa kontrak : 1 Januari 2000 s.d 31 Desember 2000
Dengan menggunakan formula diatas, dapat dihitung besarnya sewa per bulan
sebagai berikut :
S =
[(400.000.000−40 .000)(1+0.02) 12−1] 0,02
(1+0,02) 12 −1
=
[(360 .000 .000)(1,02) 11 ]0,02
(1,02) 12 −1
= 33.373.978
Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran sewa sebesar Rp33.373.978.
31. 31
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IV
ANJAK PIUTANG
A. Pengertian
Anjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi
keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan)
dengan memberikan suatu diskon. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan
pinjaman bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang,
bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu
pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank
melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
Menurut Kasmir dalam “Bank dan Lembaga Keuangan lainnya”
menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring
adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau
pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).
Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri
Keuangan Nomor NO.172/KMK.06/2002 adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam dan luar negeri.
Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan
pihak yang membiayai (factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang
(biasanya untuk layanan yang diberikan atau barang yang dijual) dari pihak
kedua, debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih tagihannya dengan
potongan atau diskon ke pihak ketiga, suatu lembaga keuangan khusus untuk
mendapatkan uang dalam bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke
perusahaan pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan.
Agar dapat lebih memahami tentang perjanjian anjak piutang ini maka
dapat dilihat dari tiga serangkai hukum yaitu :
Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau saja adalah Penjual,
Pembeli dan Perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah
disesuaikan dengan hakekat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang atau
32. dikenal sebagai factor adalah badan usaha yang menawarkan anjak piutang
lihat pengertian di atas. Klien adalah pihak yang menggunakan jasa dari
anjak piutang (mudahnya adalah pihak yang menjual piutang kepada factor).
Penjual atau supplier masuk dalam pengeritan klien. Sementara nasabah
atau konsumen merupakan pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
Obyek Hukum. Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas adalah piutang itu
32
sendiri. Baik itu dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain.
Peristiwa hukum atau hubungan hukumnya adalah perjanjian anjak piutang,
yaitu perjanjian antara perusahaan anjak piutang dengan klien.
B. Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi
Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai
masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut
pada prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya
sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan
tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha
peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk
penjualan secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
Kelemahan dibidang manajemen/ pengelolaan piutang menyebabkan
semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas
usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh
sumber pembiayaan dari lembaga keuangan.
Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam
rangka mengatasi masalah dunia usaha adalah sebagai berikut:
Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya
penjualan.
Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk
pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan
Crediet standing perusahaan .
Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing
perusahaan klien karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan
secara bebas baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan
internasional.
33. Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui peningkatan
33
perputaran modal kerja.
Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko
kredit macet ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional.
C. Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak Piutang (Factoring)
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara
perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan
anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui kebutuhannya sejak awal
maka akan lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan:
a. Undisclosed/ Non Notification Factoring
Adakalanya perusahaan ingin performance/ bonafiditasnya tetap
terjaga dimata pelanggan (debitur) walaupun sebetulnya perusahaan sedang
kesulitan dana. Untuk itu pada saat pengalihan piutang maka perusahaan
tidak memberitahu pelanggan (debitur) bahwa piutang sudah dialihkan ke
perusahaan anjak piutang (factoring). Transaksi anjak piutang ini dinamakan
Undisclosed/Non Notification Factoring. Mekanisme transaksi Undisclosed
sebagai berikut :
1. Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
2. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan (klien) dengan
lembaga anjak piutang (factoring) dimana perusahaan menyerahkan kopi
faktur penagihan piutang dan dokumen terkait lainnya sedangkan
dokumen asli tetap dipegang perusahaan.
3. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimal 80% dari nilai
faktur.
4. Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih kepada
debitur/pelanggan.
5. Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana kepada factoring
ditambah dengan biaya anjak piutang (service charge/discount charge).
34. 34
b. Disclosed/ Notification Factoring
Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh pembiayaan dari anjak
piutang tidak ingin direpotkan oleh tugas menagih kepada debitur maka
perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas disclosed factoring yaitu segera
menyerahkan pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak piutang.
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
2. Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan
lembaga anjak piutang dimana perusahaan menyerahkan faktur
penagihan dan dokumen terkait lainnya (dokumen asli).
3. Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan
sudah dialihkan ke lembaga anjak piutang.
4. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum 80% dari
nilai faktur.
5. Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan penagihan
kepada debitur.
6. Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak piutang.
7. Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai faktur) kepada
perusahaan (klien) setelah sebelumnya dikurangi biaya administrasi.
Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa risiko yang mungkin
timbul diantaranya:
1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan (klien) ingkar
janji (wanprestasi) yaitu tidak mengembalikan pinjaman/pembiayaan
kepada factoring walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari
debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian.
2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada
saat jatuh tempo sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak
piutang yang mengalami kerugian.
Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/ perjanjian dibuat
maka perlu ditetapkan pihak yang bertanggung jawab atas penanggungan
resiko. Jika debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang
35. menanggung resiko tersebut perusahaan (klien) maka perjanjiannya
dinamakan with recourse factoring sedangkan jika lembaga anjak piutang
yang menanggung risiko kerugiaannya maka perjanjiannya dinamakan
without recourse factoring.
Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan lembaga anjak piutang,
ternyata usaha anjak piutang lebih dominan kepada pemberian jasa
pembiayaan (financing service) atas pengalihan piutang dari klien
(perusahaan). Namun demikian lembaga anjak piutang juga memberikan jasa
dibidang non pembiayaan (non financing service). Jasa non pembiayaan ini
pada dasarnya untuk melayani pengelolaan piutang (kredit) perusahaan klien.
Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya :
1. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit yaitu lembaga
anjak piutang membantu perusahaan untuk menilai calon
customer/debitur.
2. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales ledger
35
administration/sales accounting).
3. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien termasuk
menetapkan prosedur penagihan.
4. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan terhadap
risiko piutang terutama jika transaksi perdagangan secara internasional
(export financing) yang rentan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs
valuta asing.
Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perusahaan (klien)
tidak perlu membentuk bagian kredit tersendiri dalam organisasi. Lembaga
anjak piutang sudah secara otomatis telah melaksanakan fungsi bagian
crediet (credit departement) dimana lembaga anjak piutang akan memberikan
laporan hasil kerjanya secara periodik kepada perusahaan (klien)
Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu kewajiban bagi
perusahaan (klien) yaitu membayar biaya anjak piutang. Biaya ini terdiri dari:
Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien menggunakan
jasa untuk pengelolaan/ pembukuan penjualan (sales ledger) dari
transaksi penjualan yang dilakukan klien. Besarnya biaya berkisar antara
0,5% – 2,5% tergantung kesepakatan antara anjak piutang dan klien.
36. Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien memperoleh
pembiayaan (dana tunai) dari lembaga anjak piutang. Besarnya biaya
discount charge antara 2% – 3%. Biaya ini juga ditetapkan berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak.
36
D. Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang
Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana
tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) yang bisa digunakan
untuk modal kerja perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar
karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai jatuh
tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat
dialihkan ke lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu mengelola
administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection
service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama dengan
lembaga anjak piutang (credit insurance).
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat
dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini tidak
merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya
(custome
37. 37
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN V
MODAL VENTURA DAN REKSA DANA
MODAL VENTURA
Modal ventura yaitu suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada suatu
perusahaan pasangan usahanya yang prinsip pembiayaanya adalah penyertaan
modal. Perusahaan yang menerima penyertaan modal disebut Perusahaan
Pasangan Usaha atau Investee Company, dan perusahaan yang melakukan
penyertaan modal disebut Perusahaan Modal Ventura. Bentuk pembiayaannya bisa
berupa obligasi atau bahkan pinjaman, namun obligasi atau pinjaman tidak sama
dengan obligasi atau pinjaman biasa, karena mempunyai sifat khusus yang pada
intinya mempunyai syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.
Disamping pengertian di atas, modal ventura oleh beberapa pihak diberi batasan
sebagai berikut :
Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan
penerima bantuan jangka waktu tertentu (Keppres no. 61 tahun 1988)
Modal ventura adalah usaha penyediaan pembiayaan untuk memungkinkan
pembentukan dan pengembangan usaha-usaha baru di berbagai bidang
(Robert White)
Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian
modal yang mengandung resiko, dimana penyedia dana, terutama
mengharapkan capital gain disamping pendapatan bunga atau deviden(Tony
Lorenz)
Modal ventura adalah dana yang diinvestasikan pada perusahaan atau
individu yang memiliki resiko tinggi (Clinton Richardson).
Sejarah modal ventura di Indonesia
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
yang sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia
(17,8%).
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan" nusantara.
Ketika pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura
(BAV), agresif melebarkan usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan
Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah (UKM) untuk
dibiayai.
38. 38
Konsep Kelembagaan dan Mekanisme Modal Ventura
Karakteristik yang paling menonjol dalam usaha modal ventura adalah berkaitan
dengan resiko. Modal ventura lebih cenderung membiayai usaha yang menjanjikan
keuntungan yang lebih besar, misalnya usaha usaha baru dibidang pengembangan
teknologi.
Ciri-ciri utama modal ventura adalah pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
saham dengan jangka waktu tertentu. Didalam perkembangannya peyertaan modal
tersebut lebih lanjut dapat dimodifikasi menjadi semi equity financing.
Mekanisme modal ventura pada prinsipnya merupakan suatu proses yang
menggambarkan arus investasi. Oleh karena itu dalam mekanisme modal ventura
terdapat tiga unsur yang terlibat secara langsung.
Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang
dimlikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor tersebut dapat dihimpun
dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu atau
venture capital funds.
Profesional yang memiliki keahlian dalam mengelola investasi dan mencari
jenis investasi potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut
perusahaan manajemen.
Perusahaan yang membutuhkan untuk pengembangan usahannya.
Perusahaan yang dibiayai ini disebut perusahaan pasangan usaha (PPU).
Mekanisme modal ventura yang diterapkan dibedakan dalam dua bentuk.
Pertama, membentuk modal ventura yang langsung dikelola oleh manajemen
perusahaan modal ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura sejenis ini
juga disebut modal ventura konvensional atau single tier approach.
Mekanisme modal Ventura Konvensional
Kedua, membentuk modal ventura kemudian pengelolaanya diserahkan
kepada perusahaan manajemen investasi yang memang memilki keahlian
dibidang modal ventura. Pendekatan kedua ini disebut dengan two tier
approach.
Mekanisme modal Ventura dengan konsep
Di Indonesia mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara venture
capital fund dengan management venture capital company tidak dikenal dalam
peraturan perundangan modal ventura.
39. 39
Tujuan dan Manfaat Modal Ventura
Pembiayaan modal ventura bertujuan untuk:
Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.
Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana
dalam pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.
Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk atau
pada tahap mengalami kemunduran.
Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi suatu produk jadi
yang siap dipasarkan.
Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.
Mendorong perkembangan proyek research dan development.
Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya alih
teknologi.
Membantu dan memperlancar penglihan kepemilikan suatu perusahaan.
Masuknya modal ventura sebagai sumber pembiayaan pada perusahaan akan
memberi manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan antara lain sebagai berikut
Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar.
Meningkatkan efisiensi pendistribusian produk.
Meningkatkan Bankabilitas.
Meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan.
Meningkatkan likuiditas.
Karakteristik Modal Ventura
Karakteristik modal ventura tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity.
2. Modal Ventura Merupakan Investasi Dengan Perspektif Jangka Panjang.
3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan Yang Bersifat Risk Capital.
4. Modal Ventura Bersifat Sementara.
5. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Deviden.
6. Rate Of Return yang tinggi.
40. 40
Sumber Dana Modal Ventura
Sumber dana dan modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Investor Perseorangan
2. Investor Institusi
3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
4. Perbankan
5. Lembaga Keuangan Internasional
REKSA DANA
Pengertian Reksa Dana menurut pada Undang-Undang Pasar Modal nomor 8
Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): "Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi."
Terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
Dengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnya memungkinkan
pemodal-pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut andil
berinvestasi dalam bentuk efek.
2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah
terdiversifikasi
Yang dimaksud dengan efek adalah surat berharga, seperti suratpengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
turunan dari Efek, baik Efek yang bersifat utang maupun yang bersifat
ekuitas, seperti opsi dan waran. Portofolio efek yang dikelola oleh
reksa danadapat berupa kumpulan dari beberapa jenis efek (tidak hanya
sejenis).
3. Manager Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat
investor
Manager investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun,
dan bank yangmelakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Manager investasi bertanggung jawab
mengelola dana yang terkumpul dalam reksadana dan bertanggung
jawab terhadap setiap kegiatan investasi.
41. 41
Jenis Reksadana
Reksadana ada 4 jenis jika dikelompokan berdasarkan portofolionya:
Reksadana Pendapatan tetap
Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat hutang.
Reksadana Saham Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya
80% dari dana yang dikelolanya diinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas.
Reksadana Pasar Uang Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek
bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.
Reksadana Campuran Reksa dana yang mempunyai perbandingan target
aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam ketiga reksa dana lainnya
Sejarah Reksa Dana di Indonesia
Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT.
Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT. Danareksa menerbitkan reksa
dana yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah
mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan
mengenai reksa dana melalui UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Adanya
UU tersebut menjadi momentum munculnya reksa dana di Indonesia yang diawali
dengan diterbitkannya reksa dana tertutup oleh PT. BDNI Reksa Dana.
42. 42
MATERI PERKULIAHAN PETERMUAN VI
PERUSAHAAN ASURANSI
A. PENGERTIAN
Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, dimana
secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang
lainnya. Hal ini bisa dimaklumi, karena mereka dalam mendefinisikannya
disesuaikan dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam memandang
asuransi, dimana sesuai dengan uraian diatas bahwa asuransi dapat dipandang
dari beberapa sudut.
Definsi-definisi tersebut antara lain :
1. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada
tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tak tertentu" Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung
4 unsur, yaitu :
a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi
kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah
uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara
berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak
tertentu.
c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui
sebelumnya).
d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena
peristiwa yang tak tertentu.
2. Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : "Asuransi merupakan
suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan
unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar
43. kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat
diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".
3. Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi adalah suatu
lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan
mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup
besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat
diramalkan dalam batas-batas tertentu".
4. Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang
mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a. "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang
43
dilakukan oleh seorang penanggung".
b. “.Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang
atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian
finansial".
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi
asuransi yang dapat mencakup semua sudut pandang : "Asuransi adalah suatu
alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara
manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir
sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat
diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara
proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu".
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum adalah: "Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak
tertanggung mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi -premi
Asuransi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung karena
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan. "
44. 44
B. PRINSIP - PRINSIP POKOK ASURANSI
Ada beberapa prinsip-prinsip pokok Asuransi yang sangat penting yang harus di
penuhi baik oleh tertanggung maupun penanggung agar kontrak/perjanjian
Asuransi berlaku (tidak batal). Adapun prinsip2 pokok Asuransi tersebut sbb:
a. Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)
b. Prinsip kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insurable Interest)
c. Prinsip Ganti Rugi (Indemnity)
d. Prinsip Subrogasi (Subrogation)
e. Prinsip Kontribusi (Contribution)
f. Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause)
C. PRODUK ASURANSI
a. Asuransi Kerugian
Menutup pertanggungan untuk kerugian karena kerusakan atau kemusnahan
harta benda yang dipertanggungkan karena sebab - sebab atau kejadian
yang dipertanggungkan (sebab - sebab atau bahaya - bahaya yang disebut
dalam kontrak atau polis asuransi). Dalam asuransi kerugian, penanggung
menerima premi dari tertanggung dan apabila terjadi kerusakan atau
kemusnahan atas harta benda yang dipertanggungkan maka ganti kerugian
akan dibayarkan kepada tertanggung.
b. Asuransi Jiwa
Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah santunan karena
meninggal atau tetap hidupnya seseorang dalam jangka waktu
pertanggungan.
Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari tertanggung dan
apabila tertanggung meninggal, maka santunan (uang pertanggungan)
dibayarkan kepada ahli waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis
sebagai penerima santunan.
c. Produk Asuransi Kerugian
Asuransi Kebakaran
Asuransi Angkutan Laut
Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi Kerangka Kapal
Construction All Risk (CAR)
45. 45
Property / Industrial All Risk
Asuransi Customs Bond
Asuransi Surety Bond
Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Kesehatan
dan lain lain
d. Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)
Asuransi Jiwa Berjangka Panjang
Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)
e. Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial
Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa Raharja
Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang dikeluarkan oleh PT
JAMSOSTEK
f. Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial
Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan
ABRI yang diselenggarakan oleh PT. TASPEN dan PT ASABRI
g. Pengertian Tarif
Tarif Asuransi adalah:
Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu, untuk obyek
pertanggungan tertentu, terhadap resiko tertentu, dan di gunakan untuk
masa depan tertentu pula.
Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of risk), yang berkisar
dan tergantung kepada mutunya, makin besar kemungkinan rugi, makin
besar pula tarifnya.
h. Obyek Pertanggungan
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di pertanggungkan
aturannya karena kemungkinan akan mengalami suatu resiko yang dapat
menimbulkan kerugian di tinjau dari segi keuangan. Contoh:
Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll
Mobil, kapal, pesawat, dll
Jiwa manusia, kesehatan, dll
Proyek pembangunan dan pemasangan mesin
46. 46
Pengangkutan barang
dll
i. SPPA (Surat Permintaan Penutupan Asuransi)
SPPA adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon tertanggung dalam
rangka penutupan Asuransi yang akan di gunakan oleh penanggung untuk
mengevaluasi tingkat resiko dari obyek pertanggungan tersebut. Adapun data
yang diisi dalam SPPA adalah seputar obyek pertanggungan, kondisi sekitar
obyek pertanggungan, data tertanggung, perincian obyek tertanggung, tingkat
bahaya, dan lain-lain.
D. FUNGSI ASURANSI :
1. Transfer Resiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat
memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke
perusahaan asuransi
2. Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai
dana untuk membayar resiko yang terjadi
Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi mempunyai tujuan dan teknik
pemecahan yang bermacam-macam, antara lain:
1. Dari segi Ekonomi, maka :
Tujuannya
Mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang
atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.
Tekniknya
Dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak lain
mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga dapat
diperkirakan dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadinya kerugian.
2. Dari segi Hukum, maka :
Tujuannya
Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau suatu kegiatan
bisnis kepada pihak lain.
47. Tekniknya
Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada penanggung dalam
kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka risiko beralih kepada penanggung.
47
3. Dari segi Tata Niaga, maka :
Tujuannya
Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi.
Tekniknya
Memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke lembaga keuangan yang
bergerak dalam pengelolaan risiko (perusahaan asuransi), yang akan
membagi risiko kepada seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.
4. Dari segi Kemasyarakatan, maka :
Tujuannya
Menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta program
asuransi.
Tekniknya
Semua anggota kelompok (kelompok anggota) program asuransi memberikan
kontribusinya (berupa premi )untuk menyantuni kerugian yang diderita oleh
seorang / beberapa orang anggotanya.
5. Dari segi Matematis, maka :
Tujuannya
Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil ramalan itu
dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta (sekelompok
peserta) program asuransi.
Tekniknya
Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan
("Probability Theory"), yang dilakukan oleh aktuaris maupun oleh underwriter.
48. 48
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN VII
DANA PENSIUN
A. Pengertian
Menurut UU No. 11 tahun 1992 Dana Pensiun ialah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Menurut
Abdul Kadir Muhammad dan Rita Murniati (2000) : Dana Pensiun adalah yang secara
khusus dihimpun dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika
mencapai usia pensiun, mengalami cacat, atau meninggal dunia. Program dana
pensiun adalah dana yang dibentuk untuk pembayaran karyawan setelah tidak
bekerja lagi karena memasuki masa pensiun. Dengan adanya dana pensiun karyawan
peserta kelak akan tetap memperoleh jumlah penghasilan tertentu, sekalipun sudah
tidak bekerja lagi.
B. Tujuan dan Funsi Dana Pensiun
Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan pemberi kerja,
karyawan dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemberi Kerja Kewajiban Moral
Dimana perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman
kepada karyawan terhadap masa yang akan datang karena tetap memiliki
penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun. Loyalitas, karyawan
diharapkan mempunyai loyalitas terhadap perusahaan serta meningkatkan motivasi
karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kompetisi pasar tenaga kerja,
dimana perusahaan akan memiliki daya saing dalam usaha mendapatkan karyawan
yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja. Memberikan penghargaan
kepada karyawannya yang telah mengabdi terhadap perusahaan. Agar di usia
pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah
bekerja di perusahaannya. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan
pemerintan.
49. 2. Karyawan
Rasa aman bagi karyawan terhadap masa yang akan datang karena tetap memiliki
penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun. Kompensasi yang lebih baik
yaitu karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati
pada saat mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja
3. Penyelenggara Dana Pensiun
Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan, Turut membantu dan
mendukung program pemerintah., Sebagi bakti sosial terhadap karyawan.
Adapun fungsi program dana pensiun antara lain: Asuransi, yaitu peserta yang
meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang
pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. tabungan, yaitu himpunan
iuran peserta dan iuaran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama
pesertanya sendiri. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran
pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat
pensiun sejak bulan pertama, sejak mencapai usia pensiun, selama seumur hidup
peserta, dan janda/duda peserta pengolahan dana pensiun dapat dilakukan oleh
pemberi kerja (DPPK) atau lembaga keuangan (DPLK). Dana Pensiun Pemberi
Kerja (DPPK) Dana pensiun pemberi kerja adalah unit organisasi dalam suatu
perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi pegawai perusahaan
tersebut.[5] DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan,
untuk menyelenggarakan program pensiun. Pendirian dan penyelenggaraan
program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan
tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program dana pensiun
kepada para karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi
kerja untuk mendirikan dana pensiun. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Menurut UU No. 11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa Dana Pensiun
Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh Bank atau perusahaan
asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi
perorangan, baik karyawan, maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana
pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi yang
bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah
bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Dana pensiun lembaga keuangan hanya
dapat menjalankan program pensiun iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan
49
50. bagi para pekerja mandiri atau perorang, misalnya dokter, pengacara, pengusaha
yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain. Biasanya mereka
memiliki penghasilan yang berasal dari pemberi kerja tetapi dari usahanya.
Jenis Program Dana Pensiun Program pensiun yang umumnya digunakan
diperusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi karyawan
pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit Plan) Program pensiun manfaat
pasti adalah program pension yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang
akan diterima peserta saat mencapai usia pensiun. Program manfaat pasti
merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang akan diterima oleh
peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan terlebih dahulu. Penetapan ini
didasarkan pada formula tertentu yang ditetapkan pada peraturan dana pensiun.
Dalam program ini, jangka waktu pada saat seorang karyawan mulai bekerja sampai
dimulainya program pensiun menjadi masa kerja yang diakui. Pengakuan masa
kerja yang lalu dari karyawan oleh pemberi kerja ini dihitung berdasarkan rumus
aktuaria tertentu dan menjadi kewajiban dari pemberi kerja (past service
liability).Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun manfaat pasti akan lebih
menarik sebab manfaat pensuin yang diterimanya akan mendekati jumlah
penerimaan (gaji) terakhir yang ia peroleh. Manfaat yang diperoleh pada saat
pensiun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari sudut pandang
pemberi kerja yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Plan), Program Pensiun Iuran
Pasti yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan
perusahaan (pemberi kerja). Sementara itu, manfaat yang akan diterima karyawan
dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau
investasinya. Program dan pensiun pada dasarnya dilakukan dengan cara peseta
pensiun menyetor sejumlah uang kedalam dana pensiun dan iuran beserta hasil
pengembangannya (akumulasi dana), yang dibukukan dalam rekening peserta yang
bersangkutan, dan akan digunakan sebagai manfaat pensiun apabila peserta
tersebut telah mencapai usia tertentu.
Besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu, tetapi hasilnya atau
manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum dapat diketaui sebab hal tersebut
50
51. akan sangat bergantung kepada lamanya seseorang menyetor dari hasil
pengembangan iuran tersebut. Disamping itu manfaat pensiun yang diterimanya
juga bergantung pada tingkat kenaikan gaji karyawan. Sistem pembayaran hak
pensiun Untuk dapat memahami peran dana pensiun perlu dilihat pada konsideran
UU No. 11/1992 sebagai berikut :
Bahwa sejalan dengan hakikat pembangunan nasional diperlukan
penghimpunan dan pengelolaan dana guna memilahara keseimbangan
penghasilan pada hari tua dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Bahwa dana pensiun merupakan sarana penghimpunan dana guna
meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan pembangunan
nasional yang meningkat dan berkelanjutan.
Bahwa adanya dana pensiun dapat meningkatkan motivasi dan ketenangan
51
kerja untuk meningkatkan produktifitas.
Berperan secara aktif dalam pembiayaan pembangunan sebagai salah satu
lembaga keuangan penghimpun dana sekaligus membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja dan memperbesar
produksi nasional.
Dana pensiun sebagai suatu organisasi yang memiliki struktur organisasi yang
formal dan di lengkapi dengan uraian tugas masing-masing organ yang terdapat di
dalam struktur tersebut.
1. Pengurus
Pengurus dana pensiun merupakan organ pelaksana atas organ eksekutif dari
dana pensiun. Pengurus dana pensiun bertanggung jawab atas pelaksanaan
peraturan
dana pensiun, pengelolaan dana pensiun dan melakukan tindakan hukum untuk dan
atas nama dana pensiun serta mewkili dana di dalam dan di luar pengadilan.
Pengurus menjalankan tugas dan kewajibannya menurut ketentuan yang telah
ditetepkan dalam UU dana pensiun. Beberapa kewajiban pengurus dana pensiun
yang dibebankan kepadanya oleh undang-undang antara lain:
1.mengelola dana pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta dan pihak
lain yang berhak atas manfaat pensiun;
52. 2.memelihara buku, catatan, dan dokumen yang diperlukan dalam rangka
pengelolaan dana pensiun;
3. bertindak teliti,terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung
jawabnya mengelola dana pensiun.
Beberapa persyaratan khusus bagi pengurus dana pensiun yang diatur dalam
keputusan menteri keuangan sebagai berikut:
a. Pengurus atau pelaksanaan tugas pengurus harus warga negara indonesia,
mempunyai akhlak dari moral yang baik; tidak pernah melakukan tindakan
tercela dibidang perekonomian; dan atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang perekonomian; pernah menduduki jabatan
manajemen yang menangani bidang keuangan dan atau personalia pada
suatu badan huku sekurang-kurangnya tiga tahun; serta mempunyai
pengetahuan di bidang dana pensiun.
b. Pengurus dan pelaksana tugas pengurus tidak dapat merangkap jabatan
sebagai pengurus di dana pensiun lain atau anggota direksi atau jabatan
eksekutif pada badan usaha lain. Penyampain Laporan Berkala Kepada
Menteri Keuangan Peraturan perundang-undangan di bidang dana pensiun
mewajibkan pengurus untuk menyampaikan laporan berkala kepada menteri
keuangan. Laporan berkala yang harus disampaikan adalah laporan
keuangan, laporan investasi, laporan aktuaris (khusus bagi DPPK dengna
program manfaat pasti), dan laporan teknis. Laporan keuangan dan laporan
invesasi disampaikan secara semesteran maupun tahunan (untuk yang
diaudit) laporan aktuaris di sampaikan sekurang-kurangnya tiga tahun sekali
dan laporan teknis disampaikan setahun sekali.
52
2. Dewan Pengawas
Dewan pengawas bertugas mengawasi pengelolaan dana pensiun oleh
pengurus. Adanya lembaga dewan pengawas ini dimaksudkan agar dalam pengurus
melakukan kegiatan pengurusan dana pensiun sebaik mungkin. Disamping itu
dengan adanya pengawasan ini paling tidak diharapkan hal-hal yang merugikan yang
mungkin terjadi dapat direduksi. Dewan pengawas hanya berkewajiban melaporkan
kegiatan pengawasannya kepada pendiri.
53. 53
3. Peserta
Peserta merupakan setiap orang yang telah memenuhi persyaratan sebagai
peserta dana pensiun.
A. Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja
Pada perinsipnya dana pensiun pemberi kerja dapat di kelompokkan menjadi
dua, yaitu:
1. Karyawan
Pada dasarnya setiap karyawan dari pemberi kerja atau pendiri dana
pensiun yang telah berusia delapan belas tahun atau telah kawin dan memiliki
masa kerja minimal satu tahun serta memiliki persyaratan yang dietapkan
dalam peraturan dana pensiun.
2. Pensiunan
Pensiunan adalah karyawan yang telah menjadi anggota dana pensiun dan
telah memasuki usia pensiun. Pensiun dengan demikian telah mendapat
manfaat pensiun dari kekayaan yang terhimpun dalam dana pensiun.
Kepesertaan dana pensiun lembaga keuangan terbuka bagi perorangan, baik
karyawan, maupun pekerja mandiri. Kepesertaan dana pensiun ditentukan
oleh peraturan dana pensiun yang bersangkutan. Peserta berkewajiban untuk
menyetor ke dalam dana pensiun. Besarnya iuran maksimum peserta yang di
perbolehkan di tetapkan oleh menteri keungan. Peserta berhak atas iurannya
yang dilakukan ke dalam dana pensiun beserta hasil pengembangannya.
B. Kelebihan dan Keuntungan Penggunaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Syariah Dibandingakan Dengan Lembaga Keuangan Konvensional Sampai
sekarang, baru beberapa perusahaan yang mengelola dana pensiun syariahdi
antaranya; Bank Muamalat Indonesia (BMI), Manulife (Principal Indonesia)
Perkembangan dana pensiun syariah relatif tertinggal bila dibandingkan dengan
industri keuangan syariah yang lain.
Hal ini terjadi di antaranya disebabkan minimnya dukungan strategi dan regulasi.
Hal ini dapat terlihat dalam beberapa hal:
Pertama, dalam konteks strategi pengembangan industri. Ketika perbankan,
asuransi dan pasar modal syariah sudah memiliki dan masuk dalam road map
strategi pengembangan masing-masing industri, dana pensiun syariah belum
54. disentuh sedikitpun dalam Kebijakan dan Strategi Pengembangan Industri Dana
Pensiun Tahun 2007-20112.
Kedua, dalam konteks regulasi.Jika perbankan, asuransi, obligasi dan reksadana
syariah sudah banyak memiliki peraturan dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, maka
dana pensiun syariah belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung.
Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun syariah hanya
mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum dan fatwa MUI yang juga
umum, tidak bersifat khusus.
Ketiga, ketentuan investasi langsung dalam UU No.11/1992 tentang Dana Pensiun.
Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) syariah mengeluhkan tentang
produk investasi terikat (mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang
berpotensi besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah. Produk mudharabah
mukayyadah merupakan produk bank syariah berupa investasi di bidang properti
atau infrastruktur dengan nilai proyek sangat besar.
Dana pensiun syariah tersebut tetap perlu diperkuat lebih jauh lagi sehingga
memungkinkan untuk terus berekspansi secara cepat dan penerimaan masyarakat
juga semakin meningkat. Dalam konteks pengembangan Dana Pensiun Syariah,
dibutuhkan tindakan±tindakan penting yang harus diambil untuk memperkuat
kelembagaanya.
Tindakan yang paling mendasar adalah menegakkan Good Islamic Pension Fund
Governance (GIPFG). Tanpa GIPFG yang efektif, kecil kemungkinan untuk
memperkuat dana pesiun syariah dan memungkinkan mereka untuk berekspansi
secara cepat serta menjalankan perannya secara efektif.
Peserta dana pensiun telah berinvestasi dan mengambil bagian dalam
untung atau rugi pada sistem syariah, sehingga kepentingan mereka harus
dilindungi. Para pegawai juga memiliki kepentingan. Kontribusi mereka terhadap
kinerja dana pensiun syariah yang efisien dan imbalan mereka keduanya ditentukan
oleh struktur insentif perusahaan.
Dalam rangka menyongsong ketentuan Bapepam-LK bagai dana pensiun untuk
menyusun sekaligus menerapkan Pedoman dan Tata Kelola Dana Pensiun sejak 1
Januari 2008, maka industri dana pensiun syariah perlu segera mempersiapkan diri.
Untuk membangun sistem tata kelola yang efektif bagi dana pensiun syariah dalam
54