SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BUKU BESAR & BUKU
PEMBANTU
BAB V
Dokumen
pendukung
Dokumen
sumber

Jurnal

Buku
besar
Buku
pembantu

Laporan
keuangan
BUKU BESAR
(GENERAL LEDGER)
• Kumpulan rekening-rekening yang
digunakan untuk menyortasi dan
meringkas informasi yang telah dicatat
dalam jurnal.
BUKU PEMBANTU
( SUBSIDIARY
LEDGERS )
• Suatu cabang yang berisikan rincian
rekening tertentu yang ada dlm buku
besar
REKENING (Account):

• Judul suatu catatan akuntansi yang
umumnya berbentuk T, yang dibagi 2
bagian, sebelah kiri disebut debet,
sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat
untuk mengklasifikasikan dan mencatat
transaksi berdasarkan prinsip tata buku
berpasangan (double entry bookkeeping).
TAHAP KEGIATAN POSTING DALAM SISTIM
MANUAL.
• Pembuatan rekapitulasi jurnal
• Penyortiran rekening yang akan diisi dengan data
rekapitulasi .
• Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang
bersangkutan.
• Pengembalian rekening kedalam arsip pada urutannya
semula
FORMULIR REKENING BUKU BESAR
Variasi Formulir Buku Besar:
• Rekening dengan debet lebar
• Rekening biasa
• Rekening berkolom saldo di tengah
• Rekening berkolom saldo
• Rekening ganda berkolom saldo
• Rekening dengan saldo lama dan saldo
baru.
PENGERTIAN KODE
•

•

Kode adalah suatu rerangka (Framework) yang menggunakan
angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi
tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat.
Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan
kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan
mengambil data keuangan.
Dalam sistem pengolahan data akuntansi, kode memenuhi berbagai
tujuan berikut ini :
– Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik
– Meringkas data
– Mengklasifikasikan rekening atau transaksi
– Menyampaikan makna tertentu
Dasar Penyusunan Kode
Rekening :
•
•

•
•

Pertama-tama perkiraan-perkiraan dipisahkan antara
perkiraan Neraca dan perkiraan Rugi Laba.
Baik perkiraan Neraca dan perhitungan Rugi/Laba
disusun seperti terdapat dalam Neraca dan Laporan
Rugi/Laba
Tiap kelompok baik Neraca maupun laporan Rugi/laba
disediakan sejumlah Nomer-Nomer Tertentu.
Dalam menyediakan Nomer-nomer tersebut perlu
diperhitungkan kemungkinan timbulnya perkiraan baru
didalam satu kelompok..
Metode Pemberian Kode
Rekening
Ada 5 metode pemberian kode rekening:
• Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or
alphabetical-sequence code)
• Kode Angka Blok (block numerical code)
• Kode Angka Kelompok (group numerical code)
• Kode Angka Desimal (decimal code)
• Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf
(numerical sequence preceded by an alphabetic
reference)
Kode Angka atau Alphabet
Urut
• rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang
berurutan
• Karakteristik kode dengan Kode Angka Urut :
– Rekening diberi kode dengan angka urut
– Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.
– Perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan
mengakibatkan perubahan kode semua rekening
yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang
mengalami perluasan.
Contoh
1. Kas Dan Bank
2. Piutang
3. Cadangan Kerugian Piutang
4. Persediaan Barang Dagang
5. Persekot Biaya
6. Tanah
7. Gedung
8. Akumulasi Depresiasi Gedung
9. Mesin
10. Akumulasi Depresiasi Mesin
11. Aktiva Lain-Lain
12. Utang Dagang

13. Utang Gaji Dan Upah
14. Pendapatan Yang Diterima Dimuka
15. Utang Obligasi
16. Modal Saham
17. Laba Ditahan
18. Pendapatan Penjualan
19. Harga Pokok Penjualan
20. Biaya Administrasi Dan Umum
21. Biaya Pemasaran
22. Penghasilan Di Luar Usaha
23. Biaya Di Luar Usaha
24. Rugi Laba
Kode Angka Blok
• Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar
dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan setiap
golongan disediakan satu blok angka yang berurutan
untuk memberi kodenya.
• Pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
– Rekening diberi kode dengan blok angka yang
berurutan, dari angka kecil ke angka besar
– Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.
– Perluasan klasifikasi pada suatu rekening ditampung
dengan menyediakan angka cadangan dalam setiap
blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan
klasifikasi.
Rincian susunan dan kode rekening dengan
menggunakan Kode Angka Blok
1-12
24-39
40-69
70-79
80-99
100-124
125-129
130-139

Aktiva Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva Lain-lain
Utang Lancar
Utang Jangka Panjang
Modal

1-24Aktiva Lancar
1
2
3
4
10
40-69
40
41
42

Kas dan Bank
Investasi Sementara
Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Produk Jadi
Aktiva Tetap Berwujud
Tanah
Gedung
Akumulasi Depresiasi Gedung

140-169
170-199
200-299
300-349
350-399
400-449
450-499
500
100-124
100
101
102
130-139
130
131

Pendapatan Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Biaya Produksi
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Pemasaran
Penghasilan Di Luar Usaha
Biaya Di Luar Usaha
Rugi-Laba
Utang Lancar
Utang Dagang
Utang Pajak
Utang Gaji dan Upah
Modal
Modal Saham
Laba Ditahan
Kode Angka Kelompok
• Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih
sub-codes yang dikombinasikan menjadi satu kode.
Kode Angka Kelompok ini mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
– Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka
dan huruf
– Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah
tetap
– Posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai
arti tertentu
– Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi
cadangan angka dan/atau huruf ke kanan
Contoh
Nomor
101 s.d 199
201 s.d 299
301 s.d 399
401 s.d 499
501 s.d 599
601 s.d 699
701 s.d 799

Untuk Perkiraan-perkiraan
Aktiva
Kewajiban
Modal Pemilik
Penjualan atau Pendapatan
Harga Pokok Penjualan
Beban Usaha
Pendapatan dan beban lain-lain
Tiap Angka dalam tiap Nomor mempunyai Arti tersendiri
Nomor 101 s.d 199 yang masuk golongan aktiva, dapat
dibagi sebagai berikut :
Nomor
101 s.d 119
121 s.d 129
131 s.d 139
141 s.d 149

Untuk Perkiraan-perkiraan
Aktiva Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aktiva Tetap
Aktiva tidak Berwujud

Nomor 101 s.d 119 sebagai perkiraan-perkiraan Aktiva Lancar dapat
pula dibagi sebagai berikut :
Nomor
101
102
103
104

Untuk Perkiraan-perkiraan
Kas ditangan
Kas diBank
Piutang Usaha
Perlengkapan
dst.
Kode Angka Desimal
•

•

Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal memberi
kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok
menjadi maksimum 10 sub-kelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari
sub-kelompok tersebut.
Pemberian kode dengan Kode Angka Desimal ini memiliki
karakteristik sbb. :
– Rekening diberi kode dengan angka yang berurutan, dari
angka kecil ke angka besar.
– Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Klasifikasi
besar memiliki jumlah angka yang lebih sedikit bila
dibandingkan dengan klasifikasi rinciannya.
– Perluasan klasifikasi pada suatu rekening dilakukan dengan
maksimum pecahan tidak lebih dari 10 Pemberian kode
perluasannya dilakukan dengan menambahkan 1 angka di
sebelah kanannya.
Persediaan Bahan Baku dibagi
maksimum 10 golongan :
1Persediaan
1.1
1.2
1.9

Persediaan Suku Cadang
Persediaan Bahan Penolong
Persediaan Lain-lain

1.3.1Bahan Baku Kayu
1.3.2
Bahan Baku Ampas tebu
1.3.3
Bahan Baku Jerami
1.3.9
Bahan Baku Lain-lain

Persediaan Bahan Baku Kayu dibagi maksimum 10 golongan :

1.3.1.1Bahan Baku Serat Panjang Ex Jepang
1.3.1.2
Bahan Baku Serat Panjang Ex USA
1.3.1.3
Bahan Baku Serat Panjang Ex Brasilia
1.3.1.9
Bahan Baku Serat Kayu Lain-lain
Kode Angka Urut Didahului
dengan Huruf.
• Metode ini menggunakan kode berupa kombinasi angka
dengan huruf. Setiap rekening diberi kode angka yang
dimukanya dicantumkan huruf singkatan kelompok
rekening tersebut. Misalnya :
– AL
101
– ATL
112
– MO
245
• AL merupakan singkatan dari Aktiva Lancar, ATL
singkatan dari Aktiva Tidak Lancar dan MO singkatan
dari Modal.
Hal Yang Perlu Dipertimbangkan
Dalam Merancang Kode Rekening
• Dalam merancang rerangka kode rekening, berbagai
pertimbangan berikut ini perlu diperhitungkan :
– Kerangka harus secara logis memenuhi kebutuhan
pemakai dan metode pengolahan data yang
digunakan.
– Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang
diberi kode.
– Desain kode harus mudah disesuaikan dengan
tuntutan perubahan.
Pertimbangan dalam merancang kode rekening
• Logis memenuhi kebutuhan pemakai dan
metode pengolahan data yang digunakan.
• Setiap kode mewakili secara unik unsur
yang diberi kode.
• Desain kode harus mudah disesuaikan
dengan tuntutan perubahan.
BUKU PEMBANTU (SUBSIDIARY LEDGER)
• Suatu cabang buku besar yang berisi
rincian rekening tertentu yang ada dalam
buku besar.
Rekening Kontrol
(controlling Account):
• Rekening buku besar yang dirinci dalam
buku pembantu.
Rekening pembantu
(subsidiary account):
• Rekening-rekening rincian yang ada
dalam buku pembantu.
POSTING

• Proses sortasi dan pemindahan data ke
dalam buku besar dan buku pembantu.
Empat tahap kegiatan posting:
• Rekapitulasi jurnal.
• Penyortasian rekening yang akan diisi
dengan data rekapitulasi
• Pencatatan data rekapitulasi dalam
rekening ybs
• Pengembalian rekening ke dalam arsip
semula.
Empat metode posting :
• Posting jurnal ke rekening buku besar dan
posting dokumen sumber ke rekening buku
pembantu.
• Posting dokumen sumber ke buku pembantu
yang menghasilkan jurnal sebagai tembusan
posting.
• Posting ke buku pembantu sebagai akibat
pengisian dokumen sumber yang sekaligus
menghasilkan jurnal.
• Pembukuan tanpa buku pembantu.
CARA PENANGANAN DOKUMEN
SUMBER
/MEDIA
Ada dua golongan dokumen sumber :
• Media tunggal ( single media ), dokumen
sumber yg hanya berisi satu rekening yang
didebit atau satu rekening yang dikredit
• Media campuran ( mixed media ) dokumen
sumber yg hanya beris ilebih dari satu rekening
yang didebit atau lebih dari satu rekening yang
dikredit
Tahap –tahap pencatatan dok sumber
ke rekening pembantu
( biasanya diposting secara kelompok
•
•
•
•
•

dlm satu kali

periode posting )
Mengambil media yg akan dicatat
Mencari kartu rekening yg akan didebit atau dikredit
Mengambil dari arsip kartu rekening
Mencatat data yg tercantum dlm media ke kartu rekening
Mengembalikan ketempat semula

More Related Content

Similar to Ppt.sia.5

Buku besar dan buku pembantu ppt
Buku besar dan buku pembantu pptBuku besar dan buku pembantu ppt
Buku besar dan buku pembantu pptDewi Fibonacci
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1shaedzic19
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1shaedzic19
 
Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)
Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)
Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)shaedzic19
 
bukti transaksi ke buku jurnal
bukti transaksi ke buku jurnalbukti transaksi ke buku jurnal
bukti transaksi ke buku jurnalAhmad Maulana
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantuSISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantuIndah Dwi Lestari
 
PERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdf
PERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdfPERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdf
PERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdfYakupmuhammad1
 
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...radityawijaksono
 
Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)
Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)
Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)Fika Nurariffah
 
Modul pemrograman akuntansi
Modul pemrograman akuntansiModul pemrograman akuntansi
Modul pemrograman akuntansiMas Tri Sragen
 
Jurnal dan Posting.pptx
Jurnal dan Posting.pptxJurnal dan Posting.pptx
Jurnal dan Posting.pptxBymadraop
 
Bukubesar 100331003538-phpapp01
Bukubesar 100331003538-phpapp01Bukubesar 100331003538-phpapp01
Bukubesar 100331003538-phpapp01Nui Barlian
 
mengelola buku besar
mengelola buku besarmengelola buku besar
mengelola buku besarYan Chen
 
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 

Similar to Ppt.sia.5 (20)

Buku besar dan buku pembantu ppt
Buku besar dan buku pembantu pptBuku besar dan buku pembantu ppt
Buku besar dan buku pembantu ppt
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
 
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
 
Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)
Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)
Akuntansi perusahaan jasa 1 (1)
 
bukti transaksi ke buku jurnal
bukti transaksi ke buku jurnalbukti transaksi ke buku jurnal
bukti transaksi ke buku jurnal
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantuSISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
 
Myob 18
Myob 18Myob 18
Myob 18
 
PERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdf
PERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdfPERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdf
PERTEMUAN 3 (CHART ACCOUNT).pdf
 
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, buku besar dan siklus pelaporan, Universi...
 
Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)
Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)
Daftar saldo akun buku besar (Neraca Saldo)
 
Modul pemrograman akuntansi
Modul pemrograman akuntansiModul pemrograman akuntansi
Modul pemrograman akuntansi
 
Jurnal dan Posting.pptx
Jurnal dan Posting.pptxJurnal dan Posting.pptx
Jurnal dan Posting.pptx
 
Lks jurnal
Lks jurnalLks jurnal
Lks jurnal
 
Bukubesar 100331003538-phpapp01
Bukubesar 100331003538-phpapp01Bukubesar 100331003538-phpapp01
Bukubesar 100331003538-phpapp01
 
Buku Besar
Buku BesarBuku Besar
Buku Besar
 
Buku Besar
Buku BesarBuku Besar
Buku Besar
 
mengelola buku besar
mengelola buku besarmengelola buku besar
mengelola buku besar
 
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
 
Bab 5 xii ips
Bab 5 xii ipsBab 5 xii ips
Bab 5 xii ips
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 

More from Faiz Faizah (16)

Ppt.sia.at
Ppt.sia.atPpt.sia.at
Ppt.sia.at
 
Ppt.sia.12
Ppt.sia.12Ppt.sia.12
Ppt.sia.12
 
Ppt.sia.11
Ppt.sia.11Ppt.sia.11
Ppt.sia.11
 
Ppt.sia.9
Ppt.sia.9Ppt.sia.9
Ppt.sia.9
 
Ppt.sia.8
Ppt.sia.8Ppt.sia.8
Ppt.sia.8
 
Ppt.sia.7 1
Ppt.sia.7 1Ppt.sia.7 1
Ppt.sia.7 1
 
Ppt.sia.2
Ppt.sia.2Ppt.sia.2
Ppt.sia.2
 
Ppt.sia.1
Ppt.sia.1Ppt.sia.1
Ppt.sia.1
 
Ppt.sia. 15
Ppt.sia. 15Ppt.sia. 15
Ppt.sia. 15
 
Ppt.sia 13
Ppt.sia 13Ppt.sia 13
Ppt.sia 13
 
Ppt.sia.6
Ppt.sia.6Ppt.sia.6
Ppt.sia.6
 
Ppt.sia.5
Ppt.sia.5Ppt.sia.5
Ppt.sia.5
 
Ppt.sia.1
Ppt.sia.1Ppt.sia.1
Ppt.sia.1
 
Ppt.sia. 15
Ppt.sia. 15Ppt.sia. 15
Ppt.sia. 15
 
Ppt.sia 13
Ppt.sia 13Ppt.sia 13
Ppt.sia 13
 
Tugas sia kelompok 5
Tugas sia kelompok 5Tugas sia kelompok 5
Tugas sia kelompok 5
 

Ppt.sia.5

  • 1. BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU BAB V
  • 3. BUKU BESAR (GENERAL LEDGER) • Kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
  • 4. BUKU PEMBANTU ( SUBSIDIARY LEDGERS ) • Suatu cabang yang berisikan rincian rekening tertentu yang ada dlm buku besar
  • 5. REKENING (Account): • Judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi 2 bagian, sebelah kiri disebut debet, sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasarkan prinsip tata buku berpasangan (double entry bookkeeping).
  • 6. TAHAP KEGIATAN POSTING DALAM SISTIM MANUAL. • Pembuatan rekapitulasi jurnal • Penyortiran rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi . • Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan. • Pengembalian rekening kedalam arsip pada urutannya semula
  • 7. FORMULIR REKENING BUKU BESAR Variasi Formulir Buku Besar: • Rekening dengan debet lebar • Rekening biasa • Rekening berkolom saldo di tengah • Rekening berkolom saldo • Rekening ganda berkolom saldo • Rekening dengan saldo lama dan saldo baru.
  • 8. PENGERTIAN KODE • • Kode adalah suatu rerangka (Framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan. Dalam sistem pengolahan data akuntansi, kode memenuhi berbagai tujuan berikut ini : – Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik – Meringkas data – Mengklasifikasikan rekening atau transaksi – Menyampaikan makna tertentu
  • 9. Dasar Penyusunan Kode Rekening : • • • • Pertama-tama perkiraan-perkiraan dipisahkan antara perkiraan Neraca dan perkiraan Rugi Laba. Baik perkiraan Neraca dan perhitungan Rugi/Laba disusun seperti terdapat dalam Neraca dan Laporan Rugi/Laba Tiap kelompok baik Neraca maupun laporan Rugi/laba disediakan sejumlah Nomer-Nomer Tertentu. Dalam menyediakan Nomer-nomer tersebut perlu diperhitungkan kemungkinan timbulnya perkiraan baru didalam satu kelompok..
  • 10. Metode Pemberian Kode Rekening Ada 5 metode pemberian kode rekening: • Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code) • Kode Angka Blok (block numerical code) • Kode Angka Kelompok (group numerical code) • Kode Angka Desimal (decimal code) • Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference)
  • 11. Kode Angka atau Alphabet Urut • rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan • Karakteristik kode dengan Kode Angka Urut : – Rekening diberi kode dengan angka urut – Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. – Perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan mengakibatkan perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan.
  • 12. Contoh 1. Kas Dan Bank 2. Piutang 3. Cadangan Kerugian Piutang 4. Persediaan Barang Dagang 5. Persekot Biaya 6. Tanah 7. Gedung 8. Akumulasi Depresiasi Gedung 9. Mesin 10. Akumulasi Depresiasi Mesin 11. Aktiva Lain-Lain 12. Utang Dagang 13. Utang Gaji Dan Upah 14. Pendapatan Yang Diterima Dimuka 15. Utang Obligasi 16. Modal Saham 17. Laba Ditahan 18. Pendapatan Penjualan 19. Harga Pokok Penjualan 20. Biaya Administrasi Dan Umum 21. Biaya Pemasaran 22. Penghasilan Di Luar Usaha 23. Biaya Di Luar Usaha 24. Rugi Laba
  • 13. Kode Angka Blok • Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya. • Pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut : – Rekening diberi kode dengan blok angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka besar – Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. – Perluasan klasifikasi pada suatu rekening ditampung dengan menyediakan angka cadangan dalam setiap blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan klasifikasi.
  • 14. Rincian susunan dan kode rekening dengan menggunakan Kode Angka Blok 1-12 24-39 40-69 70-79 80-99 100-124 125-129 130-139 Aktiva Lancar Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap Berwujud Aktiva Tidak Berwujud Aktiva Lain-lain Utang Lancar Utang Jangka Panjang Modal 1-24Aktiva Lancar 1 2 3 4 10 40-69 40 41 42 Kas dan Bank Investasi Sementara Piutang Cadangan Kerugian Piutang Persediaan Produk Jadi Aktiva Tetap Berwujud Tanah Gedung Akumulasi Depresiasi Gedung 140-169 170-199 200-299 300-349 350-399 400-449 450-499 500 100-124 100 101 102 130-139 130 131 Pendapatan Penjualan Harga Pokok Penjualan Biaya Produksi Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran Penghasilan Di Luar Usaha Biaya Di Luar Usaha Rugi-Laba Utang Lancar Utang Dagang Utang Pajak Utang Gaji dan Upah Modal Modal Saham Laba Ditahan
  • 15. Kode Angka Kelompok • Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih sub-codes yang dikombinasikan menjadi satu kode. Kode Angka Kelompok ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : – Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf – Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah tetap – Posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu – Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan/atau huruf ke kanan
  • 16. Contoh Nomor 101 s.d 199 201 s.d 299 301 s.d 399 401 s.d 499 501 s.d 599 601 s.d 699 701 s.d 799 Untuk Perkiraan-perkiraan Aktiva Kewajiban Modal Pemilik Penjualan atau Pendapatan Harga Pokok Penjualan Beban Usaha Pendapatan dan beban lain-lain
  • 17. Tiap Angka dalam tiap Nomor mempunyai Arti tersendiri Nomor 101 s.d 199 yang masuk golongan aktiva, dapat dibagi sebagai berikut : Nomor 101 s.d 119 121 s.d 129 131 s.d 139 141 s.d 149 Untuk Perkiraan-perkiraan Aktiva Lancar Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap Aktiva tidak Berwujud Nomor 101 s.d 119 sebagai perkiraan-perkiraan Aktiva Lancar dapat pula dibagi sebagai berikut : Nomor 101 102 103 104 Untuk Perkiraan-perkiraan Kas ditangan Kas diBank Piutang Usaha Perlengkapan dst.
  • 18. Kode Angka Desimal • • Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 sub-kelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari sub-kelompok tersebut. Pemberian kode dengan Kode Angka Desimal ini memiliki karakteristik sbb. : – Rekening diberi kode dengan angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka besar. – Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Klasifikasi besar memiliki jumlah angka yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan klasifikasi rinciannya. – Perluasan klasifikasi pada suatu rekening dilakukan dengan maksimum pecahan tidak lebih dari 10 Pemberian kode perluasannya dilakukan dengan menambahkan 1 angka di sebelah kanannya.
  • 19. Persediaan Bahan Baku dibagi maksimum 10 golongan : 1Persediaan 1.1 1.2 1.9 Persediaan Suku Cadang Persediaan Bahan Penolong Persediaan Lain-lain 1.3.1Bahan Baku Kayu 1.3.2 Bahan Baku Ampas tebu 1.3.3 Bahan Baku Jerami 1.3.9 Bahan Baku Lain-lain Persediaan Bahan Baku Kayu dibagi maksimum 10 golongan : 1.3.1.1Bahan Baku Serat Panjang Ex Jepang 1.3.1.2 Bahan Baku Serat Panjang Ex USA 1.3.1.3 Bahan Baku Serat Panjang Ex Brasilia 1.3.1.9 Bahan Baku Serat Kayu Lain-lain
  • 20. Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf. • Metode ini menggunakan kode berupa kombinasi angka dengan huruf. Setiap rekening diberi kode angka yang dimukanya dicantumkan huruf singkatan kelompok rekening tersebut. Misalnya : – AL 101 – ATL 112 – MO 245 • AL merupakan singkatan dari Aktiva Lancar, ATL singkatan dari Aktiva Tidak Lancar dan MO singkatan dari Modal.
  • 21. Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Merancang Kode Rekening • Dalam merancang rerangka kode rekening, berbagai pertimbangan berikut ini perlu diperhitungkan : – Kerangka harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode pengolahan data yang digunakan. – Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode. – Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
  • 22. Pertimbangan dalam merancang kode rekening • Logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode pengolahan data yang digunakan. • Setiap kode mewakili secara unik unsur yang diberi kode. • Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
  • 23. BUKU PEMBANTU (SUBSIDIARY LEDGER) • Suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar.
  • 24. Rekening Kontrol (controlling Account): • Rekening buku besar yang dirinci dalam buku pembantu.
  • 25. Rekening pembantu (subsidiary account): • Rekening-rekening rincian yang ada dalam buku pembantu.
  • 26. POSTING • Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu.
  • 27. Empat tahap kegiatan posting: • Rekapitulasi jurnal. • Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi • Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening ybs • Pengembalian rekening ke dalam arsip semula.
  • 28. Empat metode posting : • Posting jurnal ke rekening buku besar dan posting dokumen sumber ke rekening buku pembantu. • Posting dokumen sumber ke buku pembantu yang menghasilkan jurnal sebagai tembusan posting. • Posting ke buku pembantu sebagai akibat pengisian dokumen sumber yang sekaligus menghasilkan jurnal. • Pembukuan tanpa buku pembantu.
  • 29. CARA PENANGANAN DOKUMEN SUMBER /MEDIA Ada dua golongan dokumen sumber : • Media tunggal ( single media ), dokumen sumber yg hanya berisi satu rekening yang didebit atau satu rekening yang dikredit • Media campuran ( mixed media ) dokumen sumber yg hanya beris ilebih dari satu rekening yang didebit atau lebih dari satu rekening yang dikredit
  • 30. Tahap –tahap pencatatan dok sumber ke rekening pembantu ( biasanya diposting secara kelompok • • • • • dlm satu kali periode posting ) Mengambil media yg akan dicatat Mencari kartu rekening yg akan didebit atau dikredit Mengambil dari arsip kartu rekening Mencatat data yg tercantum dlm media ke kartu rekening Mengembalikan ketempat semula