SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
23/1/2014

Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah

Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya
Ri’ayah
January 22nd, 2014 by kafi

[Al-Islam edisi 690, 22 Rabiul Awal 1435 H – 24 Januari 2014 M]
Rentetan musibah bencana alam melanda sejumlah wilayah di tanah air. Di DKI Jakarta, 50
kelurahan terendam banjir. Di Subang ribuan rumah di 12 kecamatan dilanda banjir. Banjir juga
melanda daerah-daerah lain seperti di Bekasi, Indramayu, Pamanukan, Pekalongan,
Pemalang, Batang, Kendal, Semarang, Pati, Kudus, Jepara, dll. Akibat banjir-banjir, puluhan
ribu orang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Banjir juga melanda daerah di luar Pulau Jawa seperti di sejumlah daerah di Sumatera Barat,
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, porak
poranda akibat banjir, 18 warganya meninggal. Sejumlah kendaraan bahkan rumah ikut hanyut
tersapu banjir.
Di samping itu, erupsi gunung Sinabung di Sumatera Utara menjadi bencana bagi warga.
Sekitar 28 ribu jiwa dari 34 desa harus mengungsi. Kerugian yang ada mencapai ratusan miliar
rupiah.

Qadha’ Allah
Musibah adalah bagian dari ketetapan (qadha’) Allah SWT., termasuk banjir dan erupsi gunung.
Ini harus diimani.
َ‫ﻗل ﻟ ُ َﺎﱠَ َ ا َﻧﺎ َ ﻣوﻻﻧ َﻠ ﱠ َﺗﱠل ُ ؤﻣﻧ‬
ْ
‫ُﱠنَِِﻻ ﻣﺎَبﱠَُوَْﺎ وَﻰ َِِْْﻣ ُون‬
‫ﻓﻠﯾ‬
‫ﻛ‬
ِ ‫ﯾﺻﯾﺑﻧ إ َﺗ ُ ﻟ ھ ََ َ ﻋ ا ََوﻛ اﻟ‬
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang
beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).

Atas dorongan iman, musibah harus kita sikapi dengan lapang dada, ridha, bersabar,
bertawakal kepada-Nya dan mengembalikan semuanya kepada Allah yang Mahakuasa (QS alBaqarah: 155-157).
Dengan sikap itu, musibah yang datang akan menjadi kebaikan, diantaranya akan mendapat
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/

1/5
23/1/2014

Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah

apa yang disabdakan oleh Rasul saw:
« ً‫» ﻣﺎِ ُْﻣؤﻣنَوﻛَﻣﺎ َﮭﺎﱠَُ ا ِﮭَرﺟَو ﱠ ِْﮭﺎ ﺧط‬
‫َُﺻﯾب اﻟَْ ٌَْ َِْ ََﮫ َُ ﺎَ ًْ ﺣط ََُ َﺔ‬
‫ُِ ﺷَﺔ ﻓ َوﻗ إﻻ رﻓﻌ ﱠ ﺑ دَ ﺔ أ َ َﻧﮫ ﺑ ِ ﯾﺋ‬
‫ﻋ‬
‫ﻓ‬
‫ﯾ‬
Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali
dengannya Allah tinggikan dia satu derajat atau Allah hapuskan darinya satu
kesalahan. (HR Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad)

Lebih dari itu, melalui bencana, Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya kepada manusia.
Dengannya Allah juga mengingatkan bahwa manusia itu lemah, akalnya terbatas dan
membutuhkan bantuan Allah. Sehingga tidak sepantasnya sombong di hadapan kekuasaan
Allah, atau menyangka telah sanggup menguasai dan mengatur dunia seraya meninggalkan
petunjuk dari Allah yang Maha Bijaksana.

Faktor Manusia
Meski musibah merupakan qadha’ Allah, namun proses terjadinya bencana dan besarnya
dampak bencana banyak dipengaruhi atau akibat ulah manusia. Allah SWT berfirman:
‫َﺛ‬
‫ﻛ‬
‫َ َ ﺎﺑ ِ ﱡ ﯾﺑَﺑ َﺑتِ ﯾﻛَ ﯾﻌ‬
‫ﺳ أ‬
‫ﻓ‬
]‫[وﻣَﺻُم ﻣن َِﺔِﻣَ ُْْم وُوَنِﯾر‬
َ
ٍ ‫َ ﺎ أ َﻛّ ﻣﺻٍ َ ﺎ ﻛَ َﯾدْ ْﻔ ﻋ‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahankesalahanmu).” (TQS. asy-Syura [42]: 30).

Banjir terjadi ketika neraca air permukaan positif. Neraca air ditentukan empat faktor: curah
hujan; air limpahan dari wilayah sekitar; air yang diserap tanah dan ditampung oleh penampung
air; dan air yang dapat dibuang atau dilimpahkan keluar. Dari semua itu, hanya curah hujan
yang tidak bisa kendalikan oleh manusia.
Jumlah air yang terserap tanah tergantung jenis tanah dan keberadaan tumbuhan di atasnya.
Limpahan air dari wilayah sekitar sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang terserap tanah
wilayah sekitar itu. Makin banyak vegetasi, makin tinggi daya serapnya. Makin luas wilayah
resapan dan terbuka hijau, dan makin banyak wilayah penampung air, akan makin besar jumlah
air yang tertampung dan terserap tanah. Penggundulan hutan, pengeringan dan penimbunan
rawa dan situ atau mengubah fungsinya secara drastis, dan makin luasnya permukaan tanah
yang tertutup bangunan dan aspal, semua itu akan memicu bencana banjir. Itulah yang terjadi di
Jakarta dan sekitarnya.
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/

2/5
23/1/2014

Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah

Pembangunan selama ini dilakukan serampangan, mengabaikan kelestarian lingkungan dan
tidak harmonis dengan alam. Semakin banyaknya daerah resapan air yang hilang.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010, Jakarta
kehilangan 476 hek​ (ha) ruang terbuka hijau dan 3.384 ha areal resapan air. Jika
tare
diakumulasikan, luasnya mencapai angka 4 ribu ha (RMOL.com, 18/10/2010).
Pada tahun 2009, Walhi mencatat akibat pembangunan yang mengabaikan kepentingan
lingkungan ada sekitar 56 situ di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor
hilang (tempo.co, 28/3/2009). Sementara itu 80 persen situ yang ada mengalami kerusakan.
Hilangnya beberapa situ akibat ditimbun dan di atasnya dibangun pemukiman dan kawasan
bisnis. Sementara daerah resapan, di Jakarta tak sampai 10% sangat jauh dari angka minimal
30% yang disyaratkan, semuanya tergusur oleh pembangunan menjadi tertutup beton dan
aspal. Sedangkan di Puncak, kehilangan fungsi resapan itu hingga 50 persen jika
dibandingkan kondisi 15 tahun lalu. (lihat, Tempo.co.id, 18/1/2013)

Buruknya Ri’ayah
Kerusakan ini menunjukkan buruknya ri’ayah atau pengelolaan urusan masyarakat oleh negara.
Negara lebih mengedepankan unsur bisnis ketimbang melayani hajat rakyat. Sudah lazim
diketahui bahwa pemerintah daerah maupun pusat kerap tunduk pada kepentingan para
pengusaha kuat. Termasuk mengalihfungsikan lahan yang semestinya menjadi kawasan
resapan air dan pencegah longsor menjadi kawasan bisnis atau pertambangan.
Manajer Penanganan Bencana WALHI Nasional, Mukri Friatna, mengatakan sejumlah
perusahaan pertambangan seperti Sinar Mas, Newmont di Lombok Barat, Exxon Mobil di
Aceh, dan yang paling punya kontribusi (merusak) adalah Freeport sebagai penyebab bencana
(waspada.co.id, 19/1).
Di sisi lain tidak bisa dipungkiri, banyak warga berperilaku buruk, seperti kebiasaan
membuang sampah di sungai atau membangun pemukiman di bantaran kali, yang kebanyakan
dilakukan oleh rakyat kecil. Namun harus diingat, itu hanya sebagian dari faktor penyebab
banjir. Ada faktor lain, yang mungkin lebih besar, yaitu faktor kerakusan pemilik modal dan
orang kaya serta pejabat. Penimbunan situ; hilangnya daerah resapan oleh pembangunan mall,
gedung, pemukiman; pembangunan vila sembarangan, penambangan, dsb, hanyalah sebagian
kecil dari wujud kerakusan itu.
Semua itu, bisa terjadi juga diakibatkan kelalaian penguasa dalam menegakkan aturan dan
melayani kepentingan masyarakat, dan buruknya ri’ayah atau pengaturan masyarakat. Itu bisa
jadi merupakan faktor paling signifikan terjadinya bencana banjir, banjir bandang dan tanah
longsor, dan lainnya.
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/

3/5
23/1/2014

Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah

Semua itu masih diperparah dengan buruknya ri’ayah dalam menangani dan mengatasi
bencana. Kompas (21/1) menulis, “meski rutin menghadapi banjir atau tanah longsor,
penanganan bencana hidrometeorologis di berbagai daerah tetap kedodoran. Keterlambatan
evakuasi korban dan kurang terurusnya pengungsi masih terjadi. Lemahnya koordinasi
antarlembaga dan rendahnya kesadaran masyarakat memperburuk keadaan.”
Banjir, banjir bandang dan tanah longsor sebenarnya bisa dicegah. Potensi bencana yang
mengancam bisa dikurangi. Namun data bencana yang ada belum dimanfaatkan optimal. Peta
kerawanan bencana, data curah hujan, peringatan pergerakan tanah, peringatan cuaca
ekstrem, dan pengalaman bencana sebelumnya tidak dijadikan pembelajaran untuk
mengantisipasi bencana. Saat bencana melanda, politisi dan penguasa mencari kambing
hitam, menyalahkan penguasa sebelumnya, bahkan menyalahkan hujan, lempar tanggung
jawab dan manajemen penanganan bencana tidak terpadu. Kepemimpinan pun tidak tampak
dalam mengantisipasi, menangani dan mengatasi bencana. Lemahnya koordinasi antar
lembaga dan antar daerah menjadi bukti. Pemerintahlah yang bisa memobilisasi,
mengkoordinasi dan memenej semua sumberdaya termasuk swasta dan masyarakat untuk
mencegah, mengantisipasi, menangani dan mengatasi bencana, sayangnya hal itu belum
terlihat. Masyarakat yang jadi korban bencana harus menjadi korban lagi atas lemah dan tidak
efektifnya penanganan bencana.
Saat bencana usai, masyarakat dan pemerintah khususnya, mengalami amnesia bencana; lupa
melakukan perbaikan, tidak bertindak sigap dan cepat meluruskan yang salah, gagap
melakukan apa yang semestinya dilakukan dan terus mengulangi kesalahan-kesalahan
sebelumnya.

Menyempurnakan Perbaikan dan Taubat
Masalah terjadinya bencana alam, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan dampaknya bukan
hanya masalah teknis tetapi juga merupakan masalah sistemis ideologis. Sebab masalahnya
juga menyangkut tata ruang yang tidak dipatuhi, kemiskinan yang mendorong orang menempati
bantaran sungai, keserakahan yang membuat daerah hulu digunduli, daerah resapan ditanami
gedung dan mall demi pendapatan daerah dan memuaskan nafsu kapitalis, sistem anggaran
yang tidak adaptable untuk atasi bencana, pejabat dan petugas yang tidak kompeten dan abai
mengadakan dan mengawasi infrastruktur, penguasa dan politisi yang lalai mengurusi dan
menjamin kemaslahatan rakyat, dsb. Semuanya itu saling terkait dan berhulu pada paham
politik kapitalisema, ide mendasar bahwa semua itu diserahkan kepada mekanisme pasar dan
proses demokratis, dan ideologi sekuler kapitalisme.
Semua itu merupakan kerusakan (fasad) yang harus diperbaiki dan kemaksiatan yang harus
ditaubati. Perbaikan dan taubat yang harus dilakukan tidak cukup pada tingkat individu dan
kelompok, tetapi juga pada tingkat masyarakat dan sistem ideologis. Perbaikan, ikhtiar dan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/

4/5
23/1/2014

Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah

taubat harus disempurnakan dengan meninggalkan sistem ideologi kapitalisme demokrasi dan
menggantinya dengan sistem ideologi Islam. Dan itu hanya bisa wujudkan melalui penerapan
syariah secara menyeluruh di bawah naungan Khilafah. Inilah perbaikan, ikhtiar dan taubatan
nashuha yang ahrus segera dilakukan dan diwujudkan. Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []

Komentar Al-Islam:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran pemerintahan untuk bergerak
cepat membantu para korban bencana alam di wilayahnya masing-masing. Presiden meminta
mereka tidak perlu takut mengucurkan anggaran untuk korban bencana. (Kompas.com, 21/1)
Yang harus ditunjukkan adalah bukti nyata bukan hanya pernyataan. Penanganan
bencana butuh kerja sama antarlembaga dan antardaerah, sayangnya saat ini hal itu
kedodoran. Lalu kepemimpinan presiden di mana?

Baca juga :
1. Banjir Jakarta: Bukan Bencana Alam Tapi Bencana Keserakahan Penguasa dan
Pengusaha
2. Memetik Hikmah Dari Musibah
3. Bencana Alam: Akibat Maksiat dan Sistem yang Batil
4. Bencana Alam di Berbagai Tempat di Indonesia
5. Urbanisasi dan Buruknya Ri’ayah Oleh Negara

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/

5/5

More Related Content

What's hot

Manusia dan bencana
Manusia dan bencanaManusia dan bencana
Manusia dan bencanaswirawan
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)Muhammad Taqwan
 
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaTrend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaMuhammad Bagus Setyawan
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencanasigid_raja
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMNesha Mutiara
 
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaKebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaEva Susanti
 
Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013Mart Widarto
 
Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana AlamUsaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana AlamDhea Firsty
 
Manajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad PaluManajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad PaluRizal Djaelangkara
 
Permasalahan dalam penanggulangan bencana
Permasalahan dalam penanggulangan bencanaPermasalahan dalam penanggulangan bencana
Permasalahan dalam penanggulangan bencanaFebrianto
 
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencanaBuku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencanaEra Wibowo
 
Pengelolaan Krisis Pariwisata
Pengelolaan Krisis PariwisataPengelolaan Krisis Pariwisata
Pengelolaan Krisis PariwisataLestari Moerdijat
 
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirYudhi Al' Basier
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Manusia dan bencana
Manusia dan bencanaManusia dan bencana
Manusia dan bencana
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaTrend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
 
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan BencanaPengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaKebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
 
Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013
 
Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana AlamUsaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
 
Mengenal bencana
Mengenal bencanaMengenal bencana
Mengenal bencana
 
Manajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad PaluManajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad Palu
 
Permasalahan dalam penanggulangan bencana
Permasalahan dalam penanggulangan bencanaPermasalahan dalam penanggulangan bencana
Permasalahan dalam penanggulangan bencana
 
Makalah tentang banjir di ibu kota jakarta
Makalah tentang banjir di ibu kota jakartaMakalah tentang banjir di ibu kota jakarta
Makalah tentang banjir di ibu kota jakarta
 
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencanaBuku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
 
Buku mitigasi bencana
Buku mitigasi bencanaBuku mitigasi bencana
Buku mitigasi bencana
 
Matrik sda 03
Matrik sda 03Matrik sda 03
Matrik sda 03
 
Pengelolaan Krisis Pariwisata
Pengelolaan Krisis PariwisataPengelolaan Krisis Pariwisata
Pengelolaan Krisis Pariwisata
 
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 

Similar to MENGENAL HIKMAH BENCANA

Konsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdfKonsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdf3guna
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1awakmila
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaMuhammad Arafat
 
peristiwa alam.pptx
peristiwa alam.pptxperistiwa alam.pptx
peristiwa alam.pptxMeisBetteng
 
Mitigasi_bencana_Banjir.pptx
Mitigasi_bencana_Banjir.pptxMitigasi_bencana_Banjir.pptx
Mitigasi_bencana_Banjir.pptxHeriGeologist
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxNenoSUPRIADI2
 
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar DinginArtikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar DinginLybie Odjajian
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxmuhamadanggi9
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix yJopiWildani1
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganN Kurniawaty
 
Dampak masalah kependudukan dan lingkungan hidup
Dampak masalah kependudukan dan lingkungan hidupDampak masalah kependudukan dan lingkungan hidup
Dampak masalah kependudukan dan lingkungan hidupsintiadjafar
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirRosminar
 
Musibah membangkitkan energi perbaikan dan ketaatan
Musibah  membangkitkan energi perbaikan dan ketaatanMusibah  membangkitkan energi perbaikan dan ketaatan
Musibah membangkitkan energi perbaikan dan ketaatanRizky Faisal
 

Similar to MENGENAL HIKMAH BENCANA (20)

Konsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdfKonsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdf
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan Bencana
 
Teks ekplanasi
Teks ekplanasiTeks ekplanasi
Teks ekplanasi
 
peristiwa alam.pptx
peristiwa alam.pptxperistiwa alam.pptx
peristiwa alam.pptx
 
Mitigasi_bencana_Banjir.pptx
Mitigasi_bencana_Banjir.pptxMitigasi_bencana_Banjir.pptx
Mitigasi_bencana_Banjir.pptx
 
Bencana banjir
Bencana banjirBencana banjir
Bencana banjir
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
 
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar DinginArtikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
 
Mklah bnjir
Mklah bnjirMklah bnjir
Mklah bnjir
 
Dampak masalah kependudukan dan lingkungan hidup
Dampak masalah kependudukan dan lingkungan hidupDampak masalah kependudukan dan lingkungan hidup
Dampak masalah kependudukan dan lingkungan hidup
 
Mitigasi Bencana..pptx
Mitigasi Bencana..pptxMitigasi Bencana..pptx
Mitigasi Bencana..pptx
 
Laporan Mitigasi bancana
 Laporan Mitigasi bancana Laporan Mitigasi bancana
Laporan Mitigasi bancana
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang Banjir
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
Musibah membangkitkan energi perbaikan dan ketaatan
Musibah  membangkitkan energi perbaikan dan ketaatanMusibah  membangkitkan energi perbaikan dan ketaatan
Musibah membangkitkan energi perbaikan dan ketaatan
 

More from Rizky Faisal

Celana pendek sampah
Celana pendek sampahCelana pendek sampah
Celana pendek sampahRizky Faisal
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagalRizky Faisal
 
Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi Rizky Faisal
 
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjsPro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjsRizky Faisal
 
Skema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upiSkema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upiRizky Faisal
 
Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?Rizky Faisal
 
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatIndonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatRizky Faisal
 
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...Rizky Faisal
 
Jangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahanJangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahanRizky Faisal
 
‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajah‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajahRizky Faisal
 
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPIIdentitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPIRizky Faisal
 
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-kuCatatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-kuRizky Faisal
 
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatanMemoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatanRizky Faisal
 
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)Rizky Faisal
 
Bagaimana media massa menggiring opini publik (1)
Bagaimana media massa menggiring opini publik  (1)Bagaimana media massa menggiring opini publik  (1)
Bagaimana media massa menggiring opini publik (1)Rizky Faisal
 
Mahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresMahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresRizky Faisal
 
Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014Rizky Faisal
 
Doa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakitDoa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakitRizky Faisal
 

More from Rizky Faisal (20)

Celana pendek sampah
Celana pendek sampahCelana pendek sampah
Celana pendek sampah
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagal
 
Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi
 
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjsPro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
 
Target kalam 2014
Target kalam 2014Target kalam 2014
Target kalam 2014
 
Skema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upiSkema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upi
 
Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?
 
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatIndonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
 
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
 
Jangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahanJangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahan
 
‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajah‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajah
 
Fanatik!
Fanatik!Fanatik!
Fanatik!
 
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPIIdentitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
 
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-kuCatatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
 
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatanMemoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatan
 
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)
 
Bagaimana media massa menggiring opini publik (1)
Bagaimana media massa menggiring opini publik  (1)Bagaimana media massa menggiring opini publik  (1)
Bagaimana media massa menggiring opini publik (1)
 
Mahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresMahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capres
 
Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014
 
Doa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakitDoa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakit
 

MENGENAL HIKMAH BENCANA

  • 1. 23/1/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah January 22nd, 2014 by kafi [Al-Islam edisi 690, 22 Rabiul Awal 1435 H – 24 Januari 2014 M] Rentetan musibah bencana alam melanda sejumlah wilayah di tanah air. Di DKI Jakarta, 50 kelurahan terendam banjir. Di Subang ribuan rumah di 12 kecamatan dilanda banjir. Banjir juga melanda daerah-daerah lain seperti di Bekasi, Indramayu, Pamanukan, Pekalongan, Pemalang, Batang, Kendal, Semarang, Pati, Kudus, Jepara, dll. Akibat banjir-banjir, puluhan ribu orang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka. Banjir juga melanda daerah di luar Pulau Jawa seperti di sejumlah daerah di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, porak poranda akibat banjir, 18 warganya meninggal. Sejumlah kendaraan bahkan rumah ikut hanyut tersapu banjir. Di samping itu, erupsi gunung Sinabung di Sumatera Utara menjadi bencana bagi warga. Sekitar 28 ribu jiwa dari 34 desa harus mengungsi. Kerugian yang ada mencapai ratusan miliar rupiah. Qadha’ Allah Musibah adalah bagian dari ketetapan (qadha’) Allah SWT., termasuk banjir dan erupsi gunung. Ini harus diimani. َ‫ﻗل ﻟ ُ َﺎﱠَ َ ا َﻧﺎ َ ﻣوﻻﻧ َﻠ ﱠ َﺗﱠل ُ ؤﻣﻧ‬ ْ ‫ُﱠنَِِﻻ ﻣﺎَبﱠَُوَْﺎ وَﻰ َِِْْﻣ ُون‬ ‫ﻓﻠﯾ‬ ‫ﻛ‬ ِ ‫ﯾﺻﯾﺑﻧ إ َﺗ ُ ﻟ ھ ََ َ ﻋ ا ََوﻛ اﻟ‬ “Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51). Atas dorongan iman, musibah harus kita sikapi dengan lapang dada, ridha, bersabar, bertawakal kepada-Nya dan mengembalikan semuanya kepada Allah yang Mahakuasa (QS alBaqarah: 155-157). Dengan sikap itu, musibah yang datang akan menjadi kebaikan, diantaranya akan mendapat http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/ 1/5
  • 2. 23/1/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah apa yang disabdakan oleh Rasul saw: « ً‫» ﻣﺎِ ُْﻣؤﻣنَوﻛَﻣﺎ َﮭﺎﱠَُ ا ِﮭَرﺟَو ﱠ ِْﮭﺎ ﺧط‬ ‫َُﺻﯾب اﻟَْ ٌَْ َِْ ََﮫ َُ ﺎَ ًْ ﺣط ََُ َﺔ‬ ‫ُِ ﺷَﺔ ﻓ َوﻗ إﻻ رﻓﻌ ﱠ ﺑ دَ ﺔ أ َ َﻧﮫ ﺑ ِ ﯾﺋ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﯾ‬ Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah tinggikan dia satu derajat atau Allah hapuskan darinya satu kesalahan. (HR Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad) Lebih dari itu, melalui bencana, Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya kepada manusia. Dengannya Allah juga mengingatkan bahwa manusia itu lemah, akalnya terbatas dan membutuhkan bantuan Allah. Sehingga tidak sepantasnya sombong di hadapan kekuasaan Allah, atau menyangka telah sanggup menguasai dan mengatur dunia seraya meninggalkan petunjuk dari Allah yang Maha Bijaksana. Faktor Manusia Meski musibah merupakan qadha’ Allah, namun proses terjadinya bencana dan besarnya dampak bencana banyak dipengaruhi atau akibat ulah manusia. Allah SWT berfirman: ‫َﺛ‬ ‫ﻛ‬ ‫َ َ ﺎﺑ ِ ﱡ ﯾﺑَﺑ َﺑتِ ﯾﻛَ ﯾﻌ‬ ‫ﺳ أ‬ ‫ﻓ‬ ]‫[وﻣَﺻُم ﻣن َِﺔِﻣَ ُْْم وُوَنِﯾر‬ َ ٍ ‫َ ﺎ أ َﻛّ ﻣﺻٍ َ ﺎ ﻛَ َﯾدْ ْﻔ ﻋ‬ “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahankesalahanmu).” (TQS. asy-Syura [42]: 30). Banjir terjadi ketika neraca air permukaan positif. Neraca air ditentukan empat faktor: curah hujan; air limpahan dari wilayah sekitar; air yang diserap tanah dan ditampung oleh penampung air; dan air yang dapat dibuang atau dilimpahkan keluar. Dari semua itu, hanya curah hujan yang tidak bisa kendalikan oleh manusia. Jumlah air yang terserap tanah tergantung jenis tanah dan keberadaan tumbuhan di atasnya. Limpahan air dari wilayah sekitar sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang terserap tanah wilayah sekitar itu. Makin banyak vegetasi, makin tinggi daya serapnya. Makin luas wilayah resapan dan terbuka hijau, dan makin banyak wilayah penampung air, akan makin besar jumlah air yang tertampung dan terserap tanah. Penggundulan hutan, pengeringan dan penimbunan rawa dan situ atau mengubah fungsinya secara drastis, dan makin luasnya permukaan tanah yang tertutup bangunan dan aspal, semua itu akan memicu bencana banjir. Itulah yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/ 2/5
  • 3. 23/1/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah Pembangunan selama ini dilakukan serampangan, mengabaikan kelestarian lingkungan dan tidak harmonis dengan alam. Semakin banyaknya daerah resapan air yang hilang. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010, Jakarta kehilangan 476 hek​ (ha) ruang terbuka hijau dan 3.384 ha areal resapan air. Jika tare diakumulasikan, luasnya mencapai angka 4 ribu ha (RMOL.com, 18/10/2010). Pada tahun 2009, Walhi mencatat akibat pembangunan yang mengabaikan kepentingan lingkungan ada sekitar 56 situ di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor hilang (tempo.co, 28/3/2009). Sementara itu 80 persen situ yang ada mengalami kerusakan. Hilangnya beberapa situ akibat ditimbun dan di atasnya dibangun pemukiman dan kawasan bisnis. Sementara daerah resapan, di Jakarta tak sampai 10% sangat jauh dari angka minimal 30% yang disyaratkan, semuanya tergusur oleh pembangunan menjadi tertutup beton dan aspal. Sedangkan di Puncak, kehilangan fungsi resapan itu hingga 50 persen jika dibandingkan kondisi 15 tahun lalu. (lihat, Tempo.co.id, 18/1/2013) Buruknya Ri’ayah Kerusakan ini menunjukkan buruknya ri’ayah atau pengelolaan urusan masyarakat oleh negara. Negara lebih mengedepankan unsur bisnis ketimbang melayani hajat rakyat. Sudah lazim diketahui bahwa pemerintah daerah maupun pusat kerap tunduk pada kepentingan para pengusaha kuat. Termasuk mengalihfungsikan lahan yang semestinya menjadi kawasan resapan air dan pencegah longsor menjadi kawasan bisnis atau pertambangan. Manajer Penanganan Bencana WALHI Nasional, Mukri Friatna, mengatakan sejumlah perusahaan pertambangan seperti Sinar Mas, Newmont di Lombok Barat, Exxon Mobil di Aceh, dan yang paling punya kontribusi (merusak) adalah Freeport sebagai penyebab bencana (waspada.co.id, 19/1). Di sisi lain tidak bisa dipungkiri, banyak warga berperilaku buruk, seperti kebiasaan membuang sampah di sungai atau membangun pemukiman di bantaran kali, yang kebanyakan dilakukan oleh rakyat kecil. Namun harus diingat, itu hanya sebagian dari faktor penyebab banjir. Ada faktor lain, yang mungkin lebih besar, yaitu faktor kerakusan pemilik modal dan orang kaya serta pejabat. Penimbunan situ; hilangnya daerah resapan oleh pembangunan mall, gedung, pemukiman; pembangunan vila sembarangan, penambangan, dsb, hanyalah sebagian kecil dari wujud kerakusan itu. Semua itu, bisa terjadi juga diakibatkan kelalaian penguasa dalam menegakkan aturan dan melayani kepentingan masyarakat, dan buruknya ri’ayah atau pengaturan masyarakat. Itu bisa jadi merupakan faktor paling signifikan terjadinya bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor, dan lainnya. http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/ 3/5
  • 4. 23/1/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah Semua itu masih diperparah dengan buruknya ri’ayah dalam menangani dan mengatasi bencana. Kompas (21/1) menulis, “meski rutin menghadapi banjir atau tanah longsor, penanganan bencana hidrometeorologis di berbagai daerah tetap kedodoran. Keterlambatan evakuasi korban dan kurang terurusnya pengungsi masih terjadi. Lemahnya koordinasi antarlembaga dan rendahnya kesadaran masyarakat memperburuk keadaan.” Banjir, banjir bandang dan tanah longsor sebenarnya bisa dicegah. Potensi bencana yang mengancam bisa dikurangi. Namun data bencana yang ada belum dimanfaatkan optimal. Peta kerawanan bencana, data curah hujan, peringatan pergerakan tanah, peringatan cuaca ekstrem, dan pengalaman bencana sebelumnya tidak dijadikan pembelajaran untuk mengantisipasi bencana. Saat bencana melanda, politisi dan penguasa mencari kambing hitam, menyalahkan penguasa sebelumnya, bahkan menyalahkan hujan, lempar tanggung jawab dan manajemen penanganan bencana tidak terpadu. Kepemimpinan pun tidak tampak dalam mengantisipasi, menangani dan mengatasi bencana. Lemahnya koordinasi antar lembaga dan antar daerah menjadi bukti. Pemerintahlah yang bisa memobilisasi, mengkoordinasi dan memenej semua sumberdaya termasuk swasta dan masyarakat untuk mencegah, mengantisipasi, menangani dan mengatasi bencana, sayangnya hal itu belum terlihat. Masyarakat yang jadi korban bencana harus menjadi korban lagi atas lemah dan tidak efektifnya penanganan bencana. Saat bencana usai, masyarakat dan pemerintah khususnya, mengalami amnesia bencana; lupa melakukan perbaikan, tidak bertindak sigap dan cepat meluruskan yang salah, gagap melakukan apa yang semestinya dilakukan dan terus mengulangi kesalahan-kesalahan sebelumnya. Menyempurnakan Perbaikan dan Taubat Masalah terjadinya bencana alam, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan dampaknya bukan hanya masalah teknis tetapi juga merupakan masalah sistemis ideologis. Sebab masalahnya juga menyangkut tata ruang yang tidak dipatuhi, kemiskinan yang mendorong orang menempati bantaran sungai, keserakahan yang membuat daerah hulu digunduli, daerah resapan ditanami gedung dan mall demi pendapatan daerah dan memuaskan nafsu kapitalis, sistem anggaran yang tidak adaptable untuk atasi bencana, pejabat dan petugas yang tidak kompeten dan abai mengadakan dan mengawasi infrastruktur, penguasa dan politisi yang lalai mengurusi dan menjamin kemaslahatan rakyat, dsb. Semuanya itu saling terkait dan berhulu pada paham politik kapitalisema, ide mendasar bahwa semua itu diserahkan kepada mekanisme pasar dan proses demokratis, dan ideologi sekuler kapitalisme. Semua itu merupakan kerusakan (fasad) yang harus diperbaiki dan kemaksiatan yang harus ditaubati. Perbaikan dan taubat yang harus dilakukan tidak cukup pada tingkat individu dan kelompok, tetapi juga pada tingkat masyarakat dan sistem ideologis. Perbaikan, ikhtiar dan http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/ 4/5
  • 5. 23/1/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Hikmah Bencana Alam: Antara Musibah dan Buruknya Ri’ayah taubat harus disempurnakan dengan meninggalkan sistem ideologi kapitalisme demokrasi dan menggantinya dengan sistem ideologi Islam. Dan itu hanya bisa wujudkan melalui penerapan syariah secara menyeluruh di bawah naungan Khilafah. Inilah perbaikan, ikhtiar dan taubatan nashuha yang ahrus segera dilakukan dan diwujudkan. Wallâh a’lam bi ash-shawâb. [] Komentar Al-Islam: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran pemerintahan untuk bergerak cepat membantu para korban bencana alam di wilayahnya masing-masing. Presiden meminta mereka tidak perlu takut mengucurkan anggaran untuk korban bencana. (Kompas.com, 21/1) Yang harus ditunjukkan adalah bukti nyata bukan hanya pernyataan. Penanganan bencana butuh kerja sama antarlembaga dan antardaerah, sayangnya saat ini hal itu kedodoran. Lalu kepemimpinan presiden di mana? Baca juga : 1. Banjir Jakarta: Bukan Bencana Alam Tapi Bencana Keserakahan Penguasa dan Pengusaha 2. Memetik Hikmah Dari Musibah 3. Bencana Alam: Akibat Maksiat dan Sistem yang Batil 4. Bencana Alam di Berbagai Tempat di Indonesia 5. Urbanisasi dan Buruknya Ri’ayah Oleh Negara http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/22/hikmah-bencana-alam-antara-musibah-dan-buruknya-riayah/ 5/5