SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
29/1/2014

Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (1) - Islampos

ISLAM MEDIA

Bagaimana Media Massa Menggiring Opini
Publik? (1)
Kamis 21 Rabiulawal 1435 / 23 Januari 2014 12:30

Oleh: Jonru Ginting, Direktur www.dapurbuku.com
BERITA VS PERISTIWA
Sebagai pengantar, saya coba jelaskan sedikit mengenai perbedaan antara “berita” dan “peristiwa”.
Peristiwa adalah sesuatu yang sifatnya sangat objektif. Misalnya “ada orang yang ditabrak mobil di jalan raya.”
Itulah peristiwa. Apa adanya. Seratus persen objektif.
Berita adalah “peristiwa yang disampaikan”.
Tapi mohon maaf, yang saya tulis ini bukan definisi. ya. Soal definisi, sampai hari ini belum ada orang yang
berhasil membuat definisi yang pas untuk berita. Jadi “peristiwa yang disampaikan” hanya sebuah frase untuk
menjelaskan seperti apa kira2 berita itu. Itu bukan definisi.
Karena berita adalah “peristiwa” yang disampaikan”, maka peristiwa yang aslinya 100% objektif, berubah jadi
subjektif. Sebab di dalam penyampaian tersebut pasti banyak unsur subjektivitas dari si PENYAMPAI PERISTIWA
yang terlibat.

http://www.islampos.com/bagaimana-media-massa-menggiring-opini-publik-1-95016/

1/2
29/1/2014

Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (1) - Islampos

Unsur subjektivitas ini bisa macam2 jenisnya, mulai dari yang berkadar paling ringan, hingga yang kadar paling
tinggi.
Contoh subjektivitas:
1. Cara dan gaya menyampaikan yang berbeda:
- Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya.
- Di jalan raya barusan saja, ada lho… orang yang tertabrak mobil.
2. Persepsi terhadap peristiwa tersebut:
- Tadi ada orang nyeberang kurang hati-hati, jadi dia ditabrak mobil. Makanya, hati2 dong kalau nyeberang!
- Tadi ada pengemudi mobil yang ceroboh banget. Orang lagi nyeberang pun ditabrak sama dia. Kurang ajar
benget tuh sopir!
3. Pendapat, sikap atau opini terhadap peristiwa
- Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. Kasihan deh.
- Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. Rasain lu!
4. Pendapat yang sudah mengarah ke kepentingan golongan dst:
- Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. Kayaknya dia dari parpol A. Biarin aja. Benci gue sama
parpol A.
***
Nah, seperti itulah beda peristiwa dengan berita.
Intinya, semua berita yang dimuat di media manapun TANPA KECUALI, pasti subjektif. Entah itu subjektivitas
yang paling rendah (seperti gaya dan teknik penulisan), hingga subjektivitas yang paling tinggi.
Walau suatu berita dimuat di media yang sejalan dengan ideloogi, pemikiran, agama, atau parpol pilihan kita
misalnya, pasti subjektivitas itu tetap ada.
Karena itu, salah satu sikap terbaik kita dalam menyikapi media adalah tidak langsung percaya 100%. Cek dan
ricek ke sumber-sumbe rlain akan menjadi langkah yang sangat bijaksana.
BERSAMBUNG
Sharing:

Facebook 172

Twitter 38

Google

Print

Redaktur: Saad
Saefullah

Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (2) »
« Mewaspadai Jargon Politikus Jelang Musim Kampanye 2014

http://www.islampos.com/bagaimana-media-massa-menggiring-opini-publik-1-95016/

2/2

More Related Content

More from Rizky Faisal

Celana pendek sampah
Celana pendek sampahCelana pendek sampah
Celana pendek sampahRizky Faisal
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagalRizky Faisal
 
Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi Rizky Faisal
 
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjsPro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjsRizky Faisal
 
Skema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upiSkema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upiRizky Faisal
 
Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?Rizky Faisal
 
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatIndonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatRizky Faisal
 
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...Rizky Faisal
 
Jangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahanJangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahanRizky Faisal
 
‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajah‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajahRizky Faisal
 
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPIIdentitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPIRizky Faisal
 
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-kuCatatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-kuRizky Faisal
 
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatanMemoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatanRizky Faisal
 
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)Rizky Faisal
 
Mahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresMahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresRizky Faisal
 
Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014Rizky Faisal
 
Doa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakitDoa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakitRizky Faisal
 
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88Rizky Faisal
 

More from Rizky Faisal (20)

Celana pendek sampah
Celana pendek sampahCelana pendek sampah
Celana pendek sampah
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagal
 
Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi Apa yang kita dapat dari demokrasi
Apa yang kita dapat dari demokrasi
 
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjsPro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
Pro kontra kebijakan jkn oleh bpjs
 
Target kalam 2014
Target kalam 2014Target kalam 2014
Target kalam 2014
 
Skema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upiSkema jalur aktivitas kalam upi
Skema jalur aktivitas kalam upi
 
Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?Hatta rajasa antek kapitalis?
Hatta rajasa antek kapitalis?
 
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatIndonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
 
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha al...
 
Jangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahanJangan permainkan pernikahan
Jangan permainkan pernikahan
 
‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajah‘Political games’ penjajah
‘Political games’ penjajah
 
Fanatik!
Fanatik!Fanatik!
Fanatik!
 
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPIIdentitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
Identitas Pemuda yang Hilang - KALAM UPI
 
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-kuCatatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
Catatan Haura_ Sepotong Cerita tentang Hijrah-ku
 
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatanMemoar dari penjara dan indahnya persahabatan
Memoar dari penjara dan indahnya persahabatan
 
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)Bagaimana media massa menggiring opini publik  (2)
Bagaimana media massa menggiring opini publik (2)
 
Mahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresMahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capres
 
Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014Trend dunia tahun 2014
Trend dunia tahun 2014
 
Doa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakitDoa untuk orang yang sakit
Doa untuk orang yang sakit
 
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88
 

Bagaimana media massa menggiring opini publik (1)

  • 1. 29/1/2014 Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (1) - Islampos ISLAM MEDIA Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (1) Kamis 21 Rabiulawal 1435 / 23 Januari 2014 12:30 Oleh: Jonru Ginting, Direktur www.dapurbuku.com BERITA VS PERISTIWA Sebagai pengantar, saya coba jelaskan sedikit mengenai perbedaan antara “berita” dan “peristiwa”. Peristiwa adalah sesuatu yang sifatnya sangat objektif. Misalnya “ada orang yang ditabrak mobil di jalan raya.” Itulah peristiwa. Apa adanya. Seratus persen objektif. Berita adalah “peristiwa yang disampaikan”. Tapi mohon maaf, yang saya tulis ini bukan definisi. ya. Soal definisi, sampai hari ini belum ada orang yang berhasil membuat definisi yang pas untuk berita. Jadi “peristiwa yang disampaikan” hanya sebuah frase untuk menjelaskan seperti apa kira2 berita itu. Itu bukan definisi. Karena berita adalah “peristiwa” yang disampaikan”, maka peristiwa yang aslinya 100% objektif, berubah jadi subjektif. Sebab di dalam penyampaian tersebut pasti banyak unsur subjektivitas dari si PENYAMPAI PERISTIWA yang terlibat. http://www.islampos.com/bagaimana-media-massa-menggiring-opini-publik-1-95016/ 1/2
  • 2. 29/1/2014 Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (1) - Islampos Unsur subjektivitas ini bisa macam2 jenisnya, mulai dari yang berkadar paling ringan, hingga yang kadar paling tinggi. Contoh subjektivitas: 1. Cara dan gaya menyampaikan yang berbeda: - Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. - Di jalan raya barusan saja, ada lho… orang yang tertabrak mobil. 2. Persepsi terhadap peristiwa tersebut: - Tadi ada orang nyeberang kurang hati-hati, jadi dia ditabrak mobil. Makanya, hati2 dong kalau nyeberang! - Tadi ada pengemudi mobil yang ceroboh banget. Orang lagi nyeberang pun ditabrak sama dia. Kurang ajar benget tuh sopir! 3. Pendapat, sikap atau opini terhadap peristiwa - Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. Kasihan deh. - Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. Rasain lu! 4. Pendapat yang sudah mengarah ke kepentingan golongan dst: - Tadi ada orang yang tertabrak mobil di jalan raya. Kayaknya dia dari parpol A. Biarin aja. Benci gue sama parpol A. *** Nah, seperti itulah beda peristiwa dengan berita. Intinya, semua berita yang dimuat di media manapun TANPA KECUALI, pasti subjektif. Entah itu subjektivitas yang paling rendah (seperti gaya dan teknik penulisan), hingga subjektivitas yang paling tinggi. Walau suatu berita dimuat di media yang sejalan dengan ideloogi, pemikiran, agama, atau parpol pilihan kita misalnya, pasti subjektivitas itu tetap ada. Karena itu, salah satu sikap terbaik kita dalam menyikapi media adalah tidak langsung percaya 100%. Cek dan ricek ke sumber-sumbe rlain akan menjadi langkah yang sangat bijaksana. BERSAMBUNG Sharing: Facebook 172 Twitter 38 Google Print Redaktur: Saad Saefullah Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (2) » « Mewaspadai Jargon Politikus Jelang Musim Kampanye 2014 http://www.islampos.com/bagaimana-media-massa-menggiring-opini-publik-1-95016/ 2/2