SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
HUMAN COMMUNICATION :
 PRINCIPLES AND CONTEXTS
      Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss




             Chapter 5
             Listening


    Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara Jakarta
               2007
                                       1
LISTENING
   MENDENGARKAN
   Bila saya mendengarkan, saya memperoleh
    manfaat; bila saya berbicara, orang lainlah yang
    akan memperoleh manfaatnya. Peribahasa Arab
    (Acuff, 1993 : 96)
   Menurut Ted Koppel: mendengarkan adalah
    salah satu alasan yang konon menyebabkan
    hasil pemilihan yang kacau pada tahun 1992.



                                        2
LISTENING
   Presiden terdahulu, Bush, dipandang oleh
    sejumlah besar pemilih sebagai tidak
    mampu menangani masalah ekonomi
    negara
   Sedangkan Presiden Clinton, setelah
    berkampanye setiap dua tahun sejak
    tahun 1974, dipandang oleh sejumlah
    besar pemilih (konstituen) sebagai lebih
    “mendengarkan” suara para pemilih.

                                  3
WHY LISTENING
   MENGAPA MENDENGARKAN?
   Komunikasi antara pria dan wanita merupakan
    suatu alasan penting, mengapa belajar
    mendengarkan secara lebih efektif merupakan
    keterampilan yang berharga untuk dipelajari
    dalam kehidupan.
   Kenyataannya, kita lebih banyak menghabiskan
    waktu untuk mendengarkan daripada untuk
    melakukan metode komunikasi lainnya.

                                     4
WHY LISTENING
   Sebuah penelitian menunjukkan bahwa di antara
    keempat perilaku komunikasi
    -berbicara, menulis, mendengarkan, dan
    membaca.
   Mendengarkan merupakan aktivitas yang lebih
    membangkitkan (arousing) dibandingkan
    dengan membaca.
   Berbicara merupakan yang paling
    membangkitkan di antara keempat perilaku
    tersebut, kemudian menulis, lalu mendengarkan
    dan terakhir membaca (Crane et al., 1970)
                                     5
IMPORTANCE OF LISTENING
   PENTINGNYA MENDENGARKAN
   Meskipun tidak dapat disangkal bahwa
    mendengarkan itu penting, kita akan
    memperoleh manfaat bila kita mencatat
    beberapa cara mendengarkan yang dapat
    membantu kita.
   Artinya mendengarkan sambil mencatat
    adalah lebih baik

                               6
IMPORTANCE OF LISTENING
   Floyd (1985) menyebutkan tiga bidang yang
    amat memerlukan mendengarkan: keberhasilan
    tugas, perlindungan diri, dan penegasan-
    penegasan lainnya (tindakan mendengarkan
    seseorang merupakan penegasan yang kuat).
   Perilaku mendengarkan dapat pula menentukan
    keberhasilan sosial dan profesi kita. Lihat
    bagaimana orang yang mengungkapkan
    pendapat, tetapi sebenarnya mengutip
    pendapat orang lain.

                                    7
WHAT IS MEANT BY LISTENING
    APA YANG DIMAKSUD DENGAN
     MENDENGARKAN
    Suatu penyebab kesalahpahaman tentang
     “mendengarkan” (listening) tumbuh dari ketidakjelasan
     istilahnya.
    Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit,
     yang melibatkan empat unsur:
1.   mendengar (hearing),
2.   memperhatikan,
3.   memahami,
4.   mengingat. Jadi, definisi mendengarkan yang sesuai
     adalah “proses selektif untuk memperhatikan,
     mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol
     pendengaran”.
                                            8
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   MENDENGAR ( HEARING) ,
   Unsur pertama dalam proses mendengarkan
    adalah mendengar yang merupakan proses
    fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
    pendengaran (aural stimuli).
   Kedua, kita tempatkan bunyi-bunyi ini dalam
    urutan atau susunan yang bermakna, sehingga
    membentuk kata-kata.
   Ketiga, kita mengenal kata-kata dalam suatu
    pola yang membentuk suatu bahasa, yang dapat
    membantu menghasilkan pesan dari
    komunikator kepada kita.
                                    9
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   Faktor ke empat, dalam mendengar adalah
    kecepatan pembicara. Kecepatan rata-rata
    pembicara adalah antara 100 sampai 150 kata
    per menit.
   Meskipun demikian, penelitian dalam
    pembicaraan yang dipadatkan menunjukkkan
    bahwa kebanyakan orang mampu menangkap
    pesan yang kecepatannya 400 sampai 500 kata
    per menit (Goss, 1982,hlm.91)


                                    10
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   PERHATIAN ( ATTENTION)
   Memperhatikan rangsangan di lingkungan
    kita berarti memusatkan kesadaran kita
    pada rangsangan khusus tertentu.
   Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
    biasanya orang cenderung memusatkan
    perhatian pada satu suara saja, daripada
    memecah-mecah perhatian dari satu
    suara ke suara lainnya (Broadbent, 1958)

                                  11
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   MEMAHAMI ( UNDERSTANDING)
   Unsur ketiga dan yang paling rumit dalam
    mendengarkan adalah memahami.
   Memahami biasanya diartikan sebagai proses
    pemberian makna pada kata yang kita dengar, yang
    sesuai dengan makna yang dimaksudkan oleh
    sipengirim pesan.
   Karena proses memahami berdasarkan definisi
    mensyaratkan kita untuk menghubungkan pesan dengan
    pengalaman kita yang lalu, kita juga cenderung
    menerima atau menolak (dengan kata lain menilai)
    pesan pada saat kita mencoba memahaminya.

                                         12
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   Menafsirkan suatu pesan adalah memberi
    makna secara harfiah pada pesan itu.
   Ini berdasarkan pada (paling sedikit)
    pemahaman atas gramatika bahasa,
    pengenalan dan pemahaman atas
    maksud sumber (sinis, bergurau, serius)




                                 13
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   Pemahaman atas implikasi situasi
    (mencakup lingkungan fisik,
    hubungan dengan orang-orang yang
    lainnya, dan iklim perjumpaan dan
    pemilikan asumsi bersama tentang
    dunia dan bagaimana bekerjanya
    (apa yang realistik dan apa yang tidak
    realistik).
                                14
WHAT IS MEANT BY LISTENING
   MENGINGAT (REMEMBERING)

   Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.
   Bila seseorang menunjukkkan kepada anda arah ke suatu tempat
    tertentu dan anda memahaminya tetapi melupakan arah itu sebelum
    anda sempat mencatatnya, maka anda mendengarkan tidak
    sebagaiman yang seharusnya.

   Ada dua jenis memori-memori jangka pendek (MJPe) dan memori
    jangka panjang (MJPa).
   Memori jangka pendek adalah sesuatu yang memungkinkan kita
    mengingat suatu nomor telepon yang cukup panjang untuk diputar,
    tetapi tidak mampu untuk mengingatnya kembali hanya lima menit
    kemudian.



                                                    15
TYPES OF LISTENING
    BEBERAPA MACAM MENDENGARKAN
1.   Mendengarkan yang menyenangkan ( Pleasurable
     Listening)
•    Anak-anak sering bertanya-tanya mengapa orang-orang
     dewasa dapat mengobrol dengan sesamanya selama
     berjam-jam pada suatu pertemuan social.
•    Dengan berlalunya masa kanak-kanak kita, kita lebih
     diarahkan untuk memandang berbicara sebagai alat
     bersosialisasi dan kurang diarahkan untuk memandang
     bertindak (misalnya melakukan permainan) sebagai alat
     bersosialisasi.


                                            16
TYPES OF LISTENING
2.   Mendengarkan Secara Diskriminatif
     ( Discrimnative Listening)
    Merupakan jenis mendengarkan yang lebih serius dan
     terutama digunakan untuk memahami dan mengingat
     (seperti dibahas dalam bagian terdahulu).
    Mendengarkan diskriminatif mencakup situasi
     mendengarkan yang paling serius dan kita hadir di
     dalamnya; misalnya dalam kelas, mendengarkan di
     tempat bekerja, mendengarkan intruksi, dan banyak lagi
     yang lainnya.
    Sebagai aturan umum, makin penting situasinya
     (misalnya mendengarkan pengarahan bagaimana
     bertindak dalam suatu keadaan darurat), makin penting
     untuk mampu melakukan cara mendengarkan ini.

                                             17
TYPES OF LISTENING
3.   Mendengarkan Secara Kritis
    Mendengarkan secara kritis biasanya
     dibutuhkan bila kita mencurigai bahwa mungkin
     kita mendengarkan suatu sumber informasi
     yang berat sebelah).
    Alat untuk mengembangkan tujuan seringkali
     disebut metode pendukung atau materi
     pendukung.
    Paling sedikit ada empat metode pendukung
     khusus dalam mendengarkan secara kritis, yaitu
     (1) analogi, (2) contoh, (3) statistic, (4)
     kesaksian atau kutipan.
                                       18
TYPES OF LISTENING
a.   Analogi
    Suatu analogi mungkin merupakan cara yang
     paling singkat dan paling jelas untuk
     memperoleh suatu gagasan yang rumit atau
     suatu jalan pintas.
    Suatu analogi menggambarkan dua hal atau
     keadaan yang sejajar, tapi sebagaimana kita
     amati, ini merupakan suatu perbandingan
     parsial dan dalam beberapa hal bias gagal.

                                      19
TYPES OF LISTENING
b.   Contoh
    Metode pendukung gagasan yang kedua
     adalah menggunakan contoh.
    Kita menggunakan contoh-contoh di
     seluruh buku ini untuk melukiskan
     sejumlah besar konsep yang kita buat.
    Contoh-contoh dapat merupakan suatu
     permisalan spesifik yang amat singkat,
     atau dapat pula panjang lebar.

                                  20
TYPES OF LISTENING
c.   Statistik (Statistics)
    Statistik adalah metode numeric
     penggambaran peristiwa atau gagasan.
    Kadang-kadang statistik agak sulit
     dipahami oleh pendengar, tapi bila
     digunakan bersama dengan metode
     pendukung lainnya, statistik dapat
     membantu memperjelas maksud
     pembicara.

                                 21
TYPES OF LISTENING
d.   Kesaksian dan Kutipan (Testimony or
     Quotations)
    Metode pendukung gagasan yang keempat
     adalah melalui penggunaan kesaksian atau
     kutipan.
    Suatu gagasan seringkali dapat lebih diterima
     oleh para pendengar bila mereka piker
     gagasan itu elah diterima oleh orang lain,
     terutama bila orang lain itu adalah mereka
     yang terpandang atau para ahli.

                                       22
TYPES OF LISTENING
4.   Mendengarkan dengan Empati
    Sesuai dengan istilahnya, pendengar mencoba
     menunjukkan empati kepada pembicara. Kita
     semua cenderung merasa bahwa orang
     menjadi simpatik dalam masa-masa sulit.
    Mendengarkan dengan empati dapat juga
     dijelaskan sebagai mendengar “yang tersirat”.
     Bila kita mendengarkan yang tersirat, kita
     meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan
     antarpersona kita terhadap seluruh pesan yang
     dicoba dikomunikasikan oleh seseorang.
                                      23
TYPES OF LISTENING
    Pada tingkat yang paling umum, kita dapat
     menggambarkan respons reflektif dari orang
     yang mendengarkan secara kritis dengan
     beberapa ciri yang sederhana:
1)   Penekanan yang lebih besar pada
     mendengarkan daripada berbicara.
2)   Lebih menanggapi hal-hal yang pribadi
     daripada yang abstrak.
3)   Lebih mengikuti orang lain dalam
     penelusurannya daripada membimbingnya ke
     wilayah masalah yang menurut kita harus
     ditelusurinya.
                                     24
TYPES OF LISTENING
4)   Lebih banyak menjelaskan apa yang telah
     dikatakan orang lain mengenai piran dan
     perasaannya daripada mengajukan pertanyaan
     atau mengatakan kepadanya apa menurut kita
     yang harus dipikirkannya, dilihatnya, atau
     dirasakannya.
5)   Lebih menanggapi perasaan secara implicit
     mengenai apa yang dikatakan orang lain
     daripada asumsi atau “isi” pesan yang
     dipercakapkannya.

                                    25
TYPES OF LISTENING
6)   Cenderung mencoba memasuki kerangka
     acuan berpikir orang lain daripada
     mendengarkan dan menanggapinya dari
     kerangka acuan kita sendiri.
7)   Lebih menanggapi dengan pemahaman yang
     berempati dan bersifat menerima daripada
     dengan ketidakpedulian, dengan objektivitas
     yang tidak memihak, atau identifikasi yang
     berlebihan (misalnya menginternalisasikan
     masalahnya sehingga menjadi masalah kita
     sendiri).

                                      26
HOW TO IMPROVE LISTENING
   BAGAIMANA MEMPERBAIKI CARA
    MENDENGARKAN

   Langkah pertama untuk menjadi seorang
    pendengar yang lebih baik adalah dengan
    mengembangkan pengetahuan mengenai
    masalahnya.
   Langkah kedua untuk penyempurnaan adalah
    mengembangkan keinginan atau motivasi untuk
    bersikap berbeda.
   Langka ketiga adalah untuk mengubah, atau
    mengaktifkan perilaku baru.
                                    27
HOW TO IMPROVE LISTENING
    Mendengarkan Secara Efektif.
    Untuk mendengar secara efektif, harus diketahui pula
     mendengarkan secara tidak efektif. Bentuk – bentuknya
     :

a)   Masalah mendengar
    adalah istilah umum yang meliputi setiap masalah yang
     dapat mengurangi atau menghilangkan rentang suara
     yang dapat didengar.
    Hal ini amat penting bila kita berpendapat bahwa
     mendengar merupakan langkah pertama dalam proses
     mendengarkan.
    Tanpa mendengar dengan baik, bagaimananpun juga
     tidak terjadi proses mendengarkan.
                                            28
HOW TO IMPROVE LISTENING
b)   Kelebihan beban
    adalah masalah yang diasosiasikan
     dengan terlalu banyak mendengar,
     menerima stimuli terlalu banyak.
    Hasilnya dapat berupa stress, menarik
     diri, atau tidak dapat memusatkan
     perhatian.


                                  29
HOW TO IMPROVE LISTENING
c)   Berfikir cepat
    Terjadi bersama-sama dengan “gunakanlah
     waktu luang anda”. Masalahnya adalah bahwa
     waktu “dihamburkan” ketika pikiran pendengar
     mengembara ke mana-mana.
d)   Gangguan (noise)
    adalah istilah umum untuk menggambarkan
     segala sesuatu yang mengganggu proses
     komunikasi

                                     30
HOW TO IMPROVE LISTENING
e)   Pendekatan mendengarkan yang
     tidak tepat
    adalah kategori umum untuk perilaku
     mendengarkan yang tidak tepat. Yang
     paling tidak tepat adalah “mendengarkan
     untuk menyerang (ambush listening)”.
    Ini adalah mendengarkan sebagian kecil
     informasi yang dapat digunakan sebagai
     dasar untuk menyerang si pembicara.

                                  31
HOW TO IMPROVE LISTENING
   Mendengarkan tanpa kepekaan adalah menerima kata-
    kata pembicara hanya kulitnya saja dan tidak
    memperhatikan semua hal yang mempengaruhi
    maknanya.
   Mendengarkan gaya dan Akroyd adalah mendengarkan
    fakta-fakta saja.
   “Mendengarkan dengan perasaan” adalah
    mendengarkan hal-hal yang berhubungan dengan emosi
    saja.
   Mendengarkan semu adalah berpura-pura
    mendengarkan (seperti yang diperkirakan oleh
    kebanyakan orang-bersikap sopan dan berlaku seakan-
    akan kita memperhatikan padahal sebenarnya tidak
    demikian).

                                          32
HOW TO IMPROVE LISTENING
    Ashenbrenner dan Snalling (1988) mengidentifikasi
     beberapa hambatan lainnya terhadap mendengarkan
     secara efektif:
a)   Penilaian: kecenderungan untuk menilai apa yang kita
     dengar seringkali sebelum kita mendengar
     selengkapnya.
b)   Keasyikan: Perhatian kita menjadi lebih penting daripada
     mendengarkan orang lain. Kita meyakini bahwa apa
     yang kita pikirkan lebih penting daripada apa yang
     dikatakan oleh orang lain.
c)   Mendengarkan semu: kita berpura-pura mendengarkan.
     Seluruh bahasa tubuh kita mengatakan bahwa kita
     memperhatikan, tetapi pikiran kita mengembara entah
     ke mana.

                                              33
HOW TO IMPROVE LISTENING
d)   Semantic: Makna-makna yang unik dalam
     suatu bidang tertentu menciptakan
     kesalahpahaman bila dipakai dalam
     masalah yang tidak relevan.
e)    Berbicara terlalu banyak. Orang lebih
     suka bicara daripada mendengarkan
     orang lain.
f)   Takut : kadang – kadang berdiam diri
     karena takut

                                 34
HOW TO IMPROVE LISTENING
   Memperhatikan (Pay Attention)
   Sebelum kita dapat bereaksi secara layak
    terhadap apa yang dikatakan seseorang,
    kita harus memperhatikannya.
   Sayang, kebanyakan orang cenderung
    berpikir bahwa mereka lebih baik dalam
    hal ini daripada yang sebenarnya.


                                  35
HOW TO IMPROVE LISTENING
   Mendengarkan Maksud Utama atau
    Gagasan Pembicara (Listen for
    main points or Ideas)
   Stategi lain untuk memperbaiki cara kita
    mendengarkan adalah mempertahankan
    motivasi untuk memperhatikan dengan
    mendengarkan gagasan spesifik dalam
    suatu pesan.

                                  36
HOW TO IMPROVE LISTENING
   Menggunakan Waktu Luang Anda (Use Your
    Spare Time)
   Beberapa ahli dalam bidang mendengarkan berpendapat
    bahwa “waktu luang” yang kita miliki ini (selagi pikiran
    kita bekerja lebih cepat daripada kecepatan bicara si
    pembicara) dapat digunakan untuk memikirkan apa
    maksud pembicaraan pembicara itu.
   Hal ini agak rumit dan tampaknya lebih sesuai untuk
    seorang pendengar dalam khalayak atau di tengah-
    tengah sekelompok orang daripada untuk seorang
    peserta dalam percakapan dua orang.



                                             37
HOW TO IMPROVE LISTENING
    Nisbet (1988) menawarkan beberapa petunjuk untuk
     mendengarkan secara lebih baik:
1.   Bersabar. Cegahlah sikap yang mendesak pembicara.
     Selain itu, karena kecepatan bicara 120 kata per menit
     dan mendengarkan tiga sampai empat kali lebih cepat,
     janganlah sekali-kali menyatakan makna yang
     dimaksudkan pembicara sebelum pembicara
     menyelesaikan pembicaraannya.
2.   Menyediakan waktu. Jika anda tidak mempunyai waktu
     untuk mendengarkan, lebih baik anda berterus terang
     mengatakan hal ini, daripada anda mendengarkan
     dengan separuh hati atau memaksa pembicara
     mempercepat bicaranya.

                                             38
HOW TO IMPROVE LISTENING
3.   Memperhatikan dengan baik. Pusatkan pikiran
     pada subjek dan pembicaranya. Berikanlah
     umpan balik dan dengarkan secara aktif.
4.   Bersiaplah untuk mendengarkan. Janganlah
     mendengarkan dengan sejumlah gagasan atau
     dengan keengganan untuk berubah. Bukalah
     diri anda untuk menerima pendapat orang lain.
5.   Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan.
     Tahanlah perasaan anda. Dengarkanlah
     seluruh pesan dan makna yang disampaikan
     pembicara.
                                      39
HOW TO IMPROVE LISTENING
6.   Jangan bereaksi berlebihan terhadap
     pembicara. Fokuskan pada isi pesan bila
     pembicara membosankan anda.
7.   Jangan berpura-pura. Jangan berpura-
     pura mendengarkan.
8.   Jangan keasyikan oleh pikiran anda
     sendiri. Abaikan dulu masalah lain,
     pusatkan pikiran anda pada pembicara
     dan pesannya.

                                 40

More Related Content

What's hot

Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Rezka Judittya
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Negosiasi dan mediasi
Negosiasi dan mediasi Negosiasi dan mediasi
Negosiasi dan mediasi Frans Dione
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasionalmankoma2013
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokKentos2069
 
Tahapan persepsi
Tahapan persepsiTahapan persepsi
Tahapan persepsiRatih Aini
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitianpycnat
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasiWarnet Raha
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflikdhipan
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
konseptualisasi penelitian
konseptualisasi penelitiankonseptualisasi penelitian
konseptualisasi penelitianSMTI Pontianak
 
Kelebihan dan kekurangan bauran pemasaran
Kelebihan dan kekurangan bauran pemasaranKelebihan dan kekurangan bauran pemasaran
Kelebihan dan kekurangan bauran pemasaranYusufSyah
 

What's hot (20)

Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASITUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Negosiasi dan mediasi
Negosiasi dan mediasi Negosiasi dan mediasi
Negosiasi dan mediasi
 
Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Kampanye
KampanyeKampanye
Kampanye
 
Tahapan persepsi
Tahapan persepsiTahapan persepsi
Tahapan persepsi
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflik
 
Kampanye PR
Kampanye PRKampanye PR
Kampanye PR
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
konseptualisasi penelitian
konseptualisasi penelitiankonseptualisasi penelitian
konseptualisasi penelitian
 
Kelebihan dan kekurangan bauran pemasaran
Kelebihan dan kekurangan bauran pemasaranKelebihan dan kekurangan bauran pemasaran
Kelebihan dan kekurangan bauran pemasaran
 

Similar to Human comm 5-(listening)

Tugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandiany
Tugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandianyTugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandiany
Tugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandianySherylEsfandianyPutr
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimakPak Bos
 
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Mitha Ye Es
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasiiimand
 
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill bListening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill bIndriaYohana
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaNando A-stlye
 
Listening shabrina putri ramadhani 4520210024
Listening shabrina putri ramadhani 4520210024Listening shabrina putri ramadhani 4520210024
Listening shabrina putri ramadhani 4520210024ShabrinaPutriRamadha
 
Indah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndahPermata52
 
Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072
Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072
Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072Universitas Pancasila
 
Tugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTegarFikri
 
Shela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal Skill
Shela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal SkillShela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal Skill
Shela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal SkillShelaPratiwi1
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxMuhamadLutfifahkrezi1
 
99026 2-822368437995 (1)
99026 2-822368437995 (1)99026 2-822368437995 (1)
99026 2-822368437995 (1)Ivana Winandi
 
Listening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal BListening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal BNISBALDANULLAH
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptTEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptAinunShodiq
 
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiListening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiTasyailmelia
 

Similar to Human comm 5-(listening) (20)

Tugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandiany
Tugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandianyTugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandiany
Tugas 5 listening 4520210054 sheryl esfandiany
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
3. isi
3. isi3. isi
3. isi
 
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
 
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill bListening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Listening shabrina putri ramadhani 4520210024
Listening shabrina putri ramadhani 4520210024Listening shabrina putri ramadhani 4520210024
Listening shabrina putri ramadhani 4520210024
 
Indah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listening
 
Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072
Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072
Listening_Tugas 5_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Abdi_4520210072
 
Tugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill b
 
Shela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal Skill
Shela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal SkillShela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal Skill
Shela Pratiwi_Listening_4520210066_Interpersonal Skill
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
 
99026 2-822368437995 (1)
99026 2-822368437995 (1)99026 2-822368437995 (1)
99026 2-822368437995 (1)
 
Listening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal BListening material of Interpesonal B
Listening material of Interpesonal B
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptTEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
 
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiListening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
 

More from Fahmi Fathurrohman M. Ec

4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev al kepret3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret
1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret
1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret
1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret
1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 

More from Fahmi Fathurrohman M. Ec (20)

4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev al kepret
 
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian al kepret
 
3.1.2 panduan tugas telaah rpp al kepret
3.1.2 panduan tugas telaah rpp al kepret3.1.2 panduan tugas telaah rpp al kepret
3.1.2 panduan tugas telaah rpp al kepret
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik al kepret
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev al kepret3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev al kepret
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev al kepret
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
 
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev al kepret
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev al kepret
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
2.2.2 problem based learning al kepret
2.2.2 problem based learning al kepret2.2.2 problem based learning al kepret
2.2.2 problem based learning al kepret
 
2.2.1 project based learning al kepret
2.2.1 project based learning al kepret2.2.1 project based learning al kepret
2.2.1 project based learning al kepret
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret
1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret
1.4 strategi implementasi kurikulum rev al kepret
 
1.3 skl ki kd rev al kepret
1.3 skl ki kd rev al kepret1.3 skl ki kd rev al kepret
1.3 skl ki kd rev al kepret
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret
1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret
1.2 elemen perubahan kurikulum rev al kepret
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev al kepret
1.1 rasional kurikulum 2013 rev al kepret1.1 rasional kurikulum 2013 rev al kepret
1.1 rasional kurikulum 2013 rev al kepret
 
0.1 perubahan mindset al kepret
0.1 perubahan mindset al kepret0.1 perubahan mindset al kepret
0.1 perubahan mindset al kepret
 
0.1 perubahan mindset al kepret 1
0.1 perubahan mindset al kepret 10.1 perubahan mindset al kepret 1
0.1 perubahan mindset al kepret 1
 
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching al kepret
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev al kepret
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Human comm 5-(listening)

  • 1. HUMAN COMMUNICATION : PRINCIPLES AND CONTEXTS Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss Chapter 5 Listening Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta 2007 1
  • 2. LISTENING  MENDENGARKAN  Bila saya mendengarkan, saya memperoleh manfaat; bila saya berbicara, orang lainlah yang akan memperoleh manfaatnya. Peribahasa Arab (Acuff, 1993 : 96)  Menurut Ted Koppel: mendengarkan adalah salah satu alasan yang konon menyebabkan hasil pemilihan yang kacau pada tahun 1992. 2
  • 3. LISTENING  Presiden terdahulu, Bush, dipandang oleh sejumlah besar pemilih sebagai tidak mampu menangani masalah ekonomi negara  Sedangkan Presiden Clinton, setelah berkampanye setiap dua tahun sejak tahun 1974, dipandang oleh sejumlah besar pemilih (konstituen) sebagai lebih “mendengarkan” suara para pemilih. 3
  • 4. WHY LISTENING  MENGAPA MENDENGARKAN?  Komunikasi antara pria dan wanita merupakan suatu alasan penting, mengapa belajar mendengarkan secara lebih efektif merupakan keterampilan yang berharga untuk dipelajari dalam kehidupan.  Kenyataannya, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunikasi lainnya. 4
  • 5. WHY LISTENING  Sebuah penelitian menunjukkan bahwa di antara keempat perilaku komunikasi -berbicara, menulis, mendengarkan, dan membaca.  Mendengarkan merupakan aktivitas yang lebih membangkitkan (arousing) dibandingkan dengan membaca.  Berbicara merupakan yang paling membangkitkan di antara keempat perilaku tersebut, kemudian menulis, lalu mendengarkan dan terakhir membaca (Crane et al., 1970) 5
  • 6. IMPORTANCE OF LISTENING  PENTINGNYA MENDENGARKAN  Meskipun tidak dapat disangkal bahwa mendengarkan itu penting, kita akan memperoleh manfaat bila kita mencatat beberapa cara mendengarkan yang dapat membantu kita.  Artinya mendengarkan sambil mencatat adalah lebih baik 6
  • 7. IMPORTANCE OF LISTENING  Floyd (1985) menyebutkan tiga bidang yang amat memerlukan mendengarkan: keberhasilan tugas, perlindungan diri, dan penegasan- penegasan lainnya (tindakan mendengarkan seseorang merupakan penegasan yang kuat).  Perilaku mendengarkan dapat pula menentukan keberhasilan sosial dan profesi kita. Lihat bagaimana orang yang mengungkapkan pendapat, tetapi sebenarnya mengutip pendapat orang lain. 7
  • 8. WHAT IS MEANT BY LISTENING  APA YANG DIMAKSUD DENGAN MENDENGARKAN  Suatu penyebab kesalahpahaman tentang “mendengarkan” (listening) tumbuh dari ketidakjelasan istilahnya.  Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit, yang melibatkan empat unsur: 1. mendengar (hearing), 2. memperhatikan, 3. memahami, 4. mengingat. Jadi, definisi mendengarkan yang sesuai adalah “proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol pendengaran”. 8
  • 9. WHAT IS MEANT BY LISTENING  MENDENGAR ( HEARING) ,  Unsur pertama dalam proses mendengarkan adalah mendengar yang merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran (aural stimuli).  Kedua, kita tempatkan bunyi-bunyi ini dalam urutan atau susunan yang bermakna, sehingga membentuk kata-kata.  Ketiga, kita mengenal kata-kata dalam suatu pola yang membentuk suatu bahasa, yang dapat membantu menghasilkan pesan dari komunikator kepada kita. 9
  • 10. WHAT IS MEANT BY LISTENING  Faktor ke empat, dalam mendengar adalah kecepatan pembicara. Kecepatan rata-rata pembicara adalah antara 100 sampai 150 kata per menit.  Meskipun demikian, penelitian dalam pembicaraan yang dipadatkan menunjukkkan bahwa kebanyakan orang mampu menangkap pesan yang kecepatannya 400 sampai 500 kata per menit (Goss, 1982,hlm.91) 10
  • 11. WHAT IS MEANT BY LISTENING  PERHATIAN ( ATTENTION)  Memperhatikan rangsangan di lingkungan kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.  Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa biasanya orang cenderung memusatkan perhatian pada satu suara saja, daripada memecah-mecah perhatian dari satu suara ke suara lainnya (Broadbent, 1958) 11
  • 12. WHAT IS MEANT BY LISTENING  MEMAHAMI ( UNDERSTANDING)  Unsur ketiga dan yang paling rumit dalam mendengarkan adalah memahami.  Memahami biasanya diartikan sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar, yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan oleh sipengirim pesan.  Karena proses memahami berdasarkan definisi mensyaratkan kita untuk menghubungkan pesan dengan pengalaman kita yang lalu, kita juga cenderung menerima atau menolak (dengan kata lain menilai) pesan pada saat kita mencoba memahaminya. 12
  • 13. WHAT IS MEANT BY LISTENING  Menafsirkan suatu pesan adalah memberi makna secara harfiah pada pesan itu.  Ini berdasarkan pada (paling sedikit) pemahaman atas gramatika bahasa, pengenalan dan pemahaman atas maksud sumber (sinis, bergurau, serius) 13
  • 14. WHAT IS MEANT BY LISTENING  Pemahaman atas implikasi situasi (mencakup lingkungan fisik, hubungan dengan orang-orang yang lainnya, dan iklim perjumpaan dan pemilikan asumsi bersama tentang dunia dan bagaimana bekerjanya (apa yang realistik dan apa yang tidak realistik). 14
  • 15. WHAT IS MEANT BY LISTENING  MENGINGAT (REMEMBERING)  Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.  Bila seseorang menunjukkkan kepada anda arah ke suatu tempat tertentu dan anda memahaminya tetapi melupakan arah itu sebelum anda sempat mencatatnya, maka anda mendengarkan tidak sebagaiman yang seharusnya.  Ada dua jenis memori-memori jangka pendek (MJPe) dan memori jangka panjang (MJPa).  Memori jangka pendek adalah sesuatu yang memungkinkan kita mengingat suatu nomor telepon yang cukup panjang untuk diputar, tetapi tidak mampu untuk mengingatnya kembali hanya lima menit kemudian. 15
  • 16. TYPES OF LISTENING  BEBERAPA MACAM MENDENGARKAN 1. Mendengarkan yang menyenangkan ( Pleasurable Listening) • Anak-anak sering bertanya-tanya mengapa orang-orang dewasa dapat mengobrol dengan sesamanya selama berjam-jam pada suatu pertemuan social. • Dengan berlalunya masa kanak-kanak kita, kita lebih diarahkan untuk memandang berbicara sebagai alat bersosialisasi dan kurang diarahkan untuk memandang bertindak (misalnya melakukan permainan) sebagai alat bersosialisasi. 16
  • 17. TYPES OF LISTENING 2. Mendengarkan Secara Diskriminatif ( Discrimnative Listening)  Merupakan jenis mendengarkan yang lebih serius dan terutama digunakan untuk memahami dan mengingat (seperti dibahas dalam bagian terdahulu).  Mendengarkan diskriminatif mencakup situasi mendengarkan yang paling serius dan kita hadir di dalamnya; misalnya dalam kelas, mendengarkan di tempat bekerja, mendengarkan intruksi, dan banyak lagi yang lainnya.  Sebagai aturan umum, makin penting situasinya (misalnya mendengarkan pengarahan bagaimana bertindak dalam suatu keadaan darurat), makin penting untuk mampu melakukan cara mendengarkan ini. 17
  • 18. TYPES OF LISTENING 3. Mendengarkan Secara Kritis  Mendengarkan secara kritis biasanya dibutuhkan bila kita mencurigai bahwa mungkin kita mendengarkan suatu sumber informasi yang berat sebelah).  Alat untuk mengembangkan tujuan seringkali disebut metode pendukung atau materi pendukung.  Paling sedikit ada empat metode pendukung khusus dalam mendengarkan secara kritis, yaitu (1) analogi, (2) contoh, (3) statistic, (4) kesaksian atau kutipan. 18
  • 19. TYPES OF LISTENING a. Analogi  Suatu analogi mungkin merupakan cara yang paling singkat dan paling jelas untuk memperoleh suatu gagasan yang rumit atau suatu jalan pintas.  Suatu analogi menggambarkan dua hal atau keadaan yang sejajar, tapi sebagaimana kita amati, ini merupakan suatu perbandingan parsial dan dalam beberapa hal bias gagal. 19
  • 20. TYPES OF LISTENING b. Contoh  Metode pendukung gagasan yang kedua adalah menggunakan contoh.  Kita menggunakan contoh-contoh di seluruh buku ini untuk melukiskan sejumlah besar konsep yang kita buat.  Contoh-contoh dapat merupakan suatu permisalan spesifik yang amat singkat, atau dapat pula panjang lebar. 20
  • 21. TYPES OF LISTENING c. Statistik (Statistics)  Statistik adalah metode numeric penggambaran peristiwa atau gagasan.  Kadang-kadang statistik agak sulit dipahami oleh pendengar, tapi bila digunakan bersama dengan metode pendukung lainnya, statistik dapat membantu memperjelas maksud pembicara. 21
  • 22. TYPES OF LISTENING d. Kesaksian dan Kutipan (Testimony or Quotations)  Metode pendukung gagasan yang keempat adalah melalui penggunaan kesaksian atau kutipan.  Suatu gagasan seringkali dapat lebih diterima oleh para pendengar bila mereka piker gagasan itu elah diterima oleh orang lain, terutama bila orang lain itu adalah mereka yang terpandang atau para ahli. 22
  • 23. TYPES OF LISTENING 4. Mendengarkan dengan Empati  Sesuai dengan istilahnya, pendengar mencoba menunjukkan empati kepada pembicara. Kita semua cenderung merasa bahwa orang menjadi simpatik dalam masa-masa sulit.  Mendengarkan dengan empati dapat juga dijelaskan sebagai mendengar “yang tersirat”. Bila kita mendengarkan yang tersirat, kita meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan antarpersona kita terhadap seluruh pesan yang dicoba dikomunikasikan oleh seseorang. 23
  • 24. TYPES OF LISTENING  Pada tingkat yang paling umum, kita dapat menggambarkan respons reflektif dari orang yang mendengarkan secara kritis dengan beberapa ciri yang sederhana: 1) Penekanan yang lebih besar pada mendengarkan daripada berbicara. 2) Lebih menanggapi hal-hal yang pribadi daripada yang abstrak. 3) Lebih mengikuti orang lain dalam penelusurannya daripada membimbingnya ke wilayah masalah yang menurut kita harus ditelusurinya. 24
  • 25. TYPES OF LISTENING 4) Lebih banyak menjelaskan apa yang telah dikatakan orang lain mengenai piran dan perasaannya daripada mengajukan pertanyaan atau mengatakan kepadanya apa menurut kita yang harus dipikirkannya, dilihatnya, atau dirasakannya. 5) Lebih menanggapi perasaan secara implicit mengenai apa yang dikatakan orang lain daripada asumsi atau “isi” pesan yang dipercakapkannya. 25
  • 26. TYPES OF LISTENING 6) Cenderung mencoba memasuki kerangka acuan berpikir orang lain daripada mendengarkan dan menanggapinya dari kerangka acuan kita sendiri. 7) Lebih menanggapi dengan pemahaman yang berempati dan bersifat menerima daripada dengan ketidakpedulian, dengan objektivitas yang tidak memihak, atau identifikasi yang berlebihan (misalnya menginternalisasikan masalahnya sehingga menjadi masalah kita sendiri). 26
  • 27. HOW TO IMPROVE LISTENING  BAGAIMANA MEMPERBAIKI CARA MENDENGARKAN  Langkah pertama untuk menjadi seorang pendengar yang lebih baik adalah dengan mengembangkan pengetahuan mengenai masalahnya.  Langkah kedua untuk penyempurnaan adalah mengembangkan keinginan atau motivasi untuk bersikap berbeda.  Langka ketiga adalah untuk mengubah, atau mengaktifkan perilaku baru. 27
  • 28. HOW TO IMPROVE LISTENING  Mendengarkan Secara Efektif.  Untuk mendengar secara efektif, harus diketahui pula mendengarkan secara tidak efektif. Bentuk – bentuknya : a) Masalah mendengar  adalah istilah umum yang meliputi setiap masalah yang dapat mengurangi atau menghilangkan rentang suara yang dapat didengar.  Hal ini amat penting bila kita berpendapat bahwa mendengar merupakan langkah pertama dalam proses mendengarkan.  Tanpa mendengar dengan baik, bagaimananpun juga tidak terjadi proses mendengarkan. 28
  • 29. HOW TO IMPROVE LISTENING b) Kelebihan beban  adalah masalah yang diasosiasikan dengan terlalu banyak mendengar, menerima stimuli terlalu banyak.  Hasilnya dapat berupa stress, menarik diri, atau tidak dapat memusatkan perhatian. 29
  • 30. HOW TO IMPROVE LISTENING c) Berfikir cepat  Terjadi bersama-sama dengan “gunakanlah waktu luang anda”. Masalahnya adalah bahwa waktu “dihamburkan” ketika pikiran pendengar mengembara ke mana-mana. d) Gangguan (noise)  adalah istilah umum untuk menggambarkan segala sesuatu yang mengganggu proses komunikasi 30
  • 31. HOW TO IMPROVE LISTENING e) Pendekatan mendengarkan yang tidak tepat  adalah kategori umum untuk perilaku mendengarkan yang tidak tepat. Yang paling tidak tepat adalah “mendengarkan untuk menyerang (ambush listening)”.  Ini adalah mendengarkan sebagian kecil informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menyerang si pembicara. 31
  • 32. HOW TO IMPROVE LISTENING  Mendengarkan tanpa kepekaan adalah menerima kata- kata pembicara hanya kulitnya saja dan tidak memperhatikan semua hal yang mempengaruhi maknanya.  Mendengarkan gaya dan Akroyd adalah mendengarkan fakta-fakta saja.  “Mendengarkan dengan perasaan” adalah mendengarkan hal-hal yang berhubungan dengan emosi saja.  Mendengarkan semu adalah berpura-pura mendengarkan (seperti yang diperkirakan oleh kebanyakan orang-bersikap sopan dan berlaku seakan- akan kita memperhatikan padahal sebenarnya tidak demikian). 32
  • 33. HOW TO IMPROVE LISTENING  Ashenbrenner dan Snalling (1988) mengidentifikasi beberapa hambatan lainnya terhadap mendengarkan secara efektif: a) Penilaian: kecenderungan untuk menilai apa yang kita dengar seringkali sebelum kita mendengar selengkapnya. b) Keasyikan: Perhatian kita menjadi lebih penting daripada mendengarkan orang lain. Kita meyakini bahwa apa yang kita pikirkan lebih penting daripada apa yang dikatakan oleh orang lain. c) Mendengarkan semu: kita berpura-pura mendengarkan. Seluruh bahasa tubuh kita mengatakan bahwa kita memperhatikan, tetapi pikiran kita mengembara entah ke mana. 33
  • 34. HOW TO IMPROVE LISTENING d) Semantic: Makna-makna yang unik dalam suatu bidang tertentu menciptakan kesalahpahaman bila dipakai dalam masalah yang tidak relevan. e) Berbicara terlalu banyak. Orang lebih suka bicara daripada mendengarkan orang lain. f) Takut : kadang – kadang berdiam diri karena takut 34
  • 35. HOW TO IMPROVE LISTENING  Memperhatikan (Pay Attention)  Sebelum kita dapat bereaksi secara layak terhadap apa yang dikatakan seseorang, kita harus memperhatikannya.  Sayang, kebanyakan orang cenderung berpikir bahwa mereka lebih baik dalam hal ini daripada yang sebenarnya. 35
  • 36. HOW TO IMPROVE LISTENING  Mendengarkan Maksud Utama atau Gagasan Pembicara (Listen for main points or Ideas)  Stategi lain untuk memperbaiki cara kita mendengarkan adalah mempertahankan motivasi untuk memperhatikan dengan mendengarkan gagasan spesifik dalam suatu pesan. 36
  • 37. HOW TO IMPROVE LISTENING  Menggunakan Waktu Luang Anda (Use Your Spare Time)  Beberapa ahli dalam bidang mendengarkan berpendapat bahwa “waktu luang” yang kita miliki ini (selagi pikiran kita bekerja lebih cepat daripada kecepatan bicara si pembicara) dapat digunakan untuk memikirkan apa maksud pembicaraan pembicara itu.  Hal ini agak rumit dan tampaknya lebih sesuai untuk seorang pendengar dalam khalayak atau di tengah- tengah sekelompok orang daripada untuk seorang peserta dalam percakapan dua orang. 37
  • 38. HOW TO IMPROVE LISTENING  Nisbet (1988) menawarkan beberapa petunjuk untuk mendengarkan secara lebih baik: 1. Bersabar. Cegahlah sikap yang mendesak pembicara. Selain itu, karena kecepatan bicara 120 kata per menit dan mendengarkan tiga sampai empat kali lebih cepat, janganlah sekali-kali menyatakan makna yang dimaksudkan pembicara sebelum pembicara menyelesaikan pembicaraannya. 2. Menyediakan waktu. Jika anda tidak mempunyai waktu untuk mendengarkan, lebih baik anda berterus terang mengatakan hal ini, daripada anda mendengarkan dengan separuh hati atau memaksa pembicara mempercepat bicaranya. 38
  • 39. HOW TO IMPROVE LISTENING 3. Memperhatikan dengan baik. Pusatkan pikiran pada subjek dan pembicaranya. Berikanlah umpan balik dan dengarkan secara aktif. 4. Bersiaplah untuk mendengarkan. Janganlah mendengarkan dengan sejumlah gagasan atau dengan keengganan untuk berubah. Bukalah diri anda untuk menerima pendapat orang lain. 5. Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan. Tahanlah perasaan anda. Dengarkanlah seluruh pesan dan makna yang disampaikan pembicara. 39
  • 40. HOW TO IMPROVE LISTENING 6. Jangan bereaksi berlebihan terhadap pembicara. Fokuskan pada isi pesan bila pembicara membosankan anda. 7. Jangan berpura-pura. Jangan berpura- pura mendengarkan. 8. Jangan keasyikan oleh pikiran anda sendiri. Abaikan dulu masalah lain, pusatkan pikiran anda pada pembicara dan pesannya. 40