adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
Human comm 5-(listening)
1. HUMAN COMMUNICATION :
PRINCIPLES AND CONTEXTS
Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss
Chapter 5
Listening
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara Jakarta
2007
1
2. LISTENING
MENDENGARKAN
Bila saya mendengarkan, saya memperoleh
manfaat; bila saya berbicara, orang lainlah yang
akan memperoleh manfaatnya. Peribahasa Arab
(Acuff, 1993 : 96)
Menurut Ted Koppel: mendengarkan adalah
salah satu alasan yang konon menyebabkan
hasil pemilihan yang kacau pada tahun 1992.
2
3. LISTENING
Presiden terdahulu, Bush, dipandang oleh
sejumlah besar pemilih sebagai tidak
mampu menangani masalah ekonomi
negara
Sedangkan Presiden Clinton, setelah
berkampanye setiap dua tahun sejak
tahun 1974, dipandang oleh sejumlah
besar pemilih (konstituen) sebagai lebih
“mendengarkan” suara para pemilih.
3
4. WHY LISTENING
MENGAPA MENDENGARKAN?
Komunikasi antara pria dan wanita merupakan
suatu alasan penting, mengapa belajar
mendengarkan secara lebih efektif merupakan
keterampilan yang berharga untuk dipelajari
dalam kehidupan.
Kenyataannya, kita lebih banyak menghabiskan
waktu untuk mendengarkan daripada untuk
melakukan metode komunikasi lainnya.
4
5. WHY LISTENING
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa di antara
keempat perilaku komunikasi
-berbicara, menulis, mendengarkan, dan
membaca.
Mendengarkan merupakan aktivitas yang lebih
membangkitkan (arousing) dibandingkan
dengan membaca.
Berbicara merupakan yang paling
membangkitkan di antara keempat perilaku
tersebut, kemudian menulis, lalu mendengarkan
dan terakhir membaca (Crane et al., 1970)
5
6. IMPORTANCE OF LISTENING
PENTINGNYA MENDENGARKAN
Meskipun tidak dapat disangkal bahwa
mendengarkan itu penting, kita akan
memperoleh manfaat bila kita mencatat
beberapa cara mendengarkan yang dapat
membantu kita.
Artinya mendengarkan sambil mencatat
adalah lebih baik
6
7. IMPORTANCE OF LISTENING
Floyd (1985) menyebutkan tiga bidang yang
amat memerlukan mendengarkan: keberhasilan
tugas, perlindungan diri, dan penegasan-
penegasan lainnya (tindakan mendengarkan
seseorang merupakan penegasan yang kuat).
Perilaku mendengarkan dapat pula menentukan
keberhasilan sosial dan profesi kita. Lihat
bagaimana orang yang mengungkapkan
pendapat, tetapi sebenarnya mengutip
pendapat orang lain.
7
8. WHAT IS MEANT BY LISTENING
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
MENDENGARKAN
Suatu penyebab kesalahpahaman tentang
“mendengarkan” (listening) tumbuh dari ketidakjelasan
istilahnya.
Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit,
yang melibatkan empat unsur:
1. mendengar (hearing),
2. memperhatikan,
3. memahami,
4. mengingat. Jadi, definisi mendengarkan yang sesuai
adalah “proses selektif untuk memperhatikan,
mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol
pendengaran”.
8
9. WHAT IS MEANT BY LISTENING
MENDENGAR ( HEARING) ,
Unsur pertama dalam proses mendengarkan
adalah mendengar yang merupakan proses
fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
pendengaran (aural stimuli).
Kedua, kita tempatkan bunyi-bunyi ini dalam
urutan atau susunan yang bermakna, sehingga
membentuk kata-kata.
Ketiga, kita mengenal kata-kata dalam suatu
pola yang membentuk suatu bahasa, yang dapat
membantu menghasilkan pesan dari
komunikator kepada kita.
9
10. WHAT IS MEANT BY LISTENING
Faktor ke empat, dalam mendengar adalah
kecepatan pembicara. Kecepatan rata-rata
pembicara adalah antara 100 sampai 150 kata
per menit.
Meskipun demikian, penelitian dalam
pembicaraan yang dipadatkan menunjukkkan
bahwa kebanyakan orang mampu menangkap
pesan yang kecepatannya 400 sampai 500 kata
per menit (Goss, 1982,hlm.91)
10
11. WHAT IS MEANT BY LISTENING
PERHATIAN ( ATTENTION)
Memperhatikan rangsangan di lingkungan
kita berarti memusatkan kesadaran kita
pada rangsangan khusus tertentu.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
biasanya orang cenderung memusatkan
perhatian pada satu suara saja, daripada
memecah-mecah perhatian dari satu
suara ke suara lainnya (Broadbent, 1958)
11
12. WHAT IS MEANT BY LISTENING
MEMAHAMI ( UNDERSTANDING)
Unsur ketiga dan yang paling rumit dalam
mendengarkan adalah memahami.
Memahami biasanya diartikan sebagai proses
pemberian makna pada kata yang kita dengar, yang
sesuai dengan makna yang dimaksudkan oleh
sipengirim pesan.
Karena proses memahami berdasarkan definisi
mensyaratkan kita untuk menghubungkan pesan dengan
pengalaman kita yang lalu, kita juga cenderung
menerima atau menolak (dengan kata lain menilai)
pesan pada saat kita mencoba memahaminya.
12
13. WHAT IS MEANT BY LISTENING
Menafsirkan suatu pesan adalah memberi
makna secara harfiah pada pesan itu.
Ini berdasarkan pada (paling sedikit)
pemahaman atas gramatika bahasa,
pengenalan dan pemahaman atas
maksud sumber (sinis, bergurau, serius)
13
14. WHAT IS MEANT BY LISTENING
Pemahaman atas implikasi situasi
(mencakup lingkungan fisik,
hubungan dengan orang-orang yang
lainnya, dan iklim perjumpaan dan
pemilikan asumsi bersama tentang
dunia dan bagaimana bekerjanya
(apa yang realistik dan apa yang tidak
realistik).
14
15. WHAT IS MEANT BY LISTENING
MENGINGAT (REMEMBERING)
Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.
Bila seseorang menunjukkkan kepada anda arah ke suatu tempat
tertentu dan anda memahaminya tetapi melupakan arah itu sebelum
anda sempat mencatatnya, maka anda mendengarkan tidak
sebagaiman yang seharusnya.
Ada dua jenis memori-memori jangka pendek (MJPe) dan memori
jangka panjang (MJPa).
Memori jangka pendek adalah sesuatu yang memungkinkan kita
mengingat suatu nomor telepon yang cukup panjang untuk diputar,
tetapi tidak mampu untuk mengingatnya kembali hanya lima menit
kemudian.
15
16. TYPES OF LISTENING
BEBERAPA MACAM MENDENGARKAN
1. Mendengarkan yang menyenangkan ( Pleasurable
Listening)
• Anak-anak sering bertanya-tanya mengapa orang-orang
dewasa dapat mengobrol dengan sesamanya selama
berjam-jam pada suatu pertemuan social.
• Dengan berlalunya masa kanak-kanak kita, kita lebih
diarahkan untuk memandang berbicara sebagai alat
bersosialisasi dan kurang diarahkan untuk memandang
bertindak (misalnya melakukan permainan) sebagai alat
bersosialisasi.
16
17. TYPES OF LISTENING
2. Mendengarkan Secara Diskriminatif
( Discrimnative Listening)
Merupakan jenis mendengarkan yang lebih serius dan
terutama digunakan untuk memahami dan mengingat
(seperti dibahas dalam bagian terdahulu).
Mendengarkan diskriminatif mencakup situasi
mendengarkan yang paling serius dan kita hadir di
dalamnya; misalnya dalam kelas, mendengarkan di
tempat bekerja, mendengarkan intruksi, dan banyak lagi
yang lainnya.
Sebagai aturan umum, makin penting situasinya
(misalnya mendengarkan pengarahan bagaimana
bertindak dalam suatu keadaan darurat), makin penting
untuk mampu melakukan cara mendengarkan ini.
17
18. TYPES OF LISTENING
3. Mendengarkan Secara Kritis
Mendengarkan secara kritis biasanya
dibutuhkan bila kita mencurigai bahwa mungkin
kita mendengarkan suatu sumber informasi
yang berat sebelah).
Alat untuk mengembangkan tujuan seringkali
disebut metode pendukung atau materi
pendukung.
Paling sedikit ada empat metode pendukung
khusus dalam mendengarkan secara kritis, yaitu
(1) analogi, (2) contoh, (3) statistic, (4)
kesaksian atau kutipan.
18
19. TYPES OF LISTENING
a. Analogi
Suatu analogi mungkin merupakan cara yang
paling singkat dan paling jelas untuk
memperoleh suatu gagasan yang rumit atau
suatu jalan pintas.
Suatu analogi menggambarkan dua hal atau
keadaan yang sejajar, tapi sebagaimana kita
amati, ini merupakan suatu perbandingan
parsial dan dalam beberapa hal bias gagal.
19
20. TYPES OF LISTENING
b. Contoh
Metode pendukung gagasan yang kedua
adalah menggunakan contoh.
Kita menggunakan contoh-contoh di
seluruh buku ini untuk melukiskan
sejumlah besar konsep yang kita buat.
Contoh-contoh dapat merupakan suatu
permisalan spesifik yang amat singkat,
atau dapat pula panjang lebar.
20
21. TYPES OF LISTENING
c. Statistik (Statistics)
Statistik adalah metode numeric
penggambaran peristiwa atau gagasan.
Kadang-kadang statistik agak sulit
dipahami oleh pendengar, tapi bila
digunakan bersama dengan metode
pendukung lainnya, statistik dapat
membantu memperjelas maksud
pembicara.
21
22. TYPES OF LISTENING
d. Kesaksian dan Kutipan (Testimony or
Quotations)
Metode pendukung gagasan yang keempat
adalah melalui penggunaan kesaksian atau
kutipan.
Suatu gagasan seringkali dapat lebih diterima
oleh para pendengar bila mereka piker
gagasan itu elah diterima oleh orang lain,
terutama bila orang lain itu adalah mereka
yang terpandang atau para ahli.
22
23. TYPES OF LISTENING
4. Mendengarkan dengan Empati
Sesuai dengan istilahnya, pendengar mencoba
menunjukkan empati kepada pembicara. Kita
semua cenderung merasa bahwa orang
menjadi simpatik dalam masa-masa sulit.
Mendengarkan dengan empati dapat juga
dijelaskan sebagai mendengar “yang tersirat”.
Bila kita mendengarkan yang tersirat, kita
meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan
antarpersona kita terhadap seluruh pesan yang
dicoba dikomunikasikan oleh seseorang.
23
24. TYPES OF LISTENING
Pada tingkat yang paling umum, kita dapat
menggambarkan respons reflektif dari orang
yang mendengarkan secara kritis dengan
beberapa ciri yang sederhana:
1) Penekanan yang lebih besar pada
mendengarkan daripada berbicara.
2) Lebih menanggapi hal-hal yang pribadi
daripada yang abstrak.
3) Lebih mengikuti orang lain dalam
penelusurannya daripada membimbingnya ke
wilayah masalah yang menurut kita harus
ditelusurinya.
24
25. TYPES OF LISTENING
4) Lebih banyak menjelaskan apa yang telah
dikatakan orang lain mengenai piran dan
perasaannya daripada mengajukan pertanyaan
atau mengatakan kepadanya apa menurut kita
yang harus dipikirkannya, dilihatnya, atau
dirasakannya.
5) Lebih menanggapi perasaan secara implicit
mengenai apa yang dikatakan orang lain
daripada asumsi atau “isi” pesan yang
dipercakapkannya.
25
26. TYPES OF LISTENING
6) Cenderung mencoba memasuki kerangka
acuan berpikir orang lain daripada
mendengarkan dan menanggapinya dari
kerangka acuan kita sendiri.
7) Lebih menanggapi dengan pemahaman yang
berempati dan bersifat menerima daripada
dengan ketidakpedulian, dengan objektivitas
yang tidak memihak, atau identifikasi yang
berlebihan (misalnya menginternalisasikan
masalahnya sehingga menjadi masalah kita
sendiri).
26
27. HOW TO IMPROVE LISTENING
BAGAIMANA MEMPERBAIKI CARA
MENDENGARKAN
Langkah pertama untuk menjadi seorang
pendengar yang lebih baik adalah dengan
mengembangkan pengetahuan mengenai
masalahnya.
Langkah kedua untuk penyempurnaan adalah
mengembangkan keinginan atau motivasi untuk
bersikap berbeda.
Langka ketiga adalah untuk mengubah, atau
mengaktifkan perilaku baru.
27
28. HOW TO IMPROVE LISTENING
Mendengarkan Secara Efektif.
Untuk mendengar secara efektif, harus diketahui pula
mendengarkan secara tidak efektif. Bentuk – bentuknya
:
a) Masalah mendengar
adalah istilah umum yang meliputi setiap masalah yang
dapat mengurangi atau menghilangkan rentang suara
yang dapat didengar.
Hal ini amat penting bila kita berpendapat bahwa
mendengar merupakan langkah pertama dalam proses
mendengarkan.
Tanpa mendengar dengan baik, bagaimananpun juga
tidak terjadi proses mendengarkan.
28
29. HOW TO IMPROVE LISTENING
b) Kelebihan beban
adalah masalah yang diasosiasikan
dengan terlalu banyak mendengar,
menerima stimuli terlalu banyak.
Hasilnya dapat berupa stress, menarik
diri, atau tidak dapat memusatkan
perhatian.
29
30. HOW TO IMPROVE LISTENING
c) Berfikir cepat
Terjadi bersama-sama dengan “gunakanlah
waktu luang anda”. Masalahnya adalah bahwa
waktu “dihamburkan” ketika pikiran pendengar
mengembara ke mana-mana.
d) Gangguan (noise)
adalah istilah umum untuk menggambarkan
segala sesuatu yang mengganggu proses
komunikasi
30
31. HOW TO IMPROVE LISTENING
e) Pendekatan mendengarkan yang
tidak tepat
adalah kategori umum untuk perilaku
mendengarkan yang tidak tepat. Yang
paling tidak tepat adalah “mendengarkan
untuk menyerang (ambush listening)”.
Ini adalah mendengarkan sebagian kecil
informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menyerang si pembicara.
31
32. HOW TO IMPROVE LISTENING
Mendengarkan tanpa kepekaan adalah menerima kata-
kata pembicara hanya kulitnya saja dan tidak
memperhatikan semua hal yang mempengaruhi
maknanya.
Mendengarkan gaya dan Akroyd adalah mendengarkan
fakta-fakta saja.
“Mendengarkan dengan perasaan” adalah
mendengarkan hal-hal yang berhubungan dengan emosi
saja.
Mendengarkan semu adalah berpura-pura
mendengarkan (seperti yang diperkirakan oleh
kebanyakan orang-bersikap sopan dan berlaku seakan-
akan kita memperhatikan padahal sebenarnya tidak
demikian).
32
33. HOW TO IMPROVE LISTENING
Ashenbrenner dan Snalling (1988) mengidentifikasi
beberapa hambatan lainnya terhadap mendengarkan
secara efektif:
a) Penilaian: kecenderungan untuk menilai apa yang kita
dengar seringkali sebelum kita mendengar
selengkapnya.
b) Keasyikan: Perhatian kita menjadi lebih penting daripada
mendengarkan orang lain. Kita meyakini bahwa apa
yang kita pikirkan lebih penting daripada apa yang
dikatakan oleh orang lain.
c) Mendengarkan semu: kita berpura-pura mendengarkan.
Seluruh bahasa tubuh kita mengatakan bahwa kita
memperhatikan, tetapi pikiran kita mengembara entah
ke mana.
33
34. HOW TO IMPROVE LISTENING
d) Semantic: Makna-makna yang unik dalam
suatu bidang tertentu menciptakan
kesalahpahaman bila dipakai dalam
masalah yang tidak relevan.
e) Berbicara terlalu banyak. Orang lebih
suka bicara daripada mendengarkan
orang lain.
f) Takut : kadang – kadang berdiam diri
karena takut
34
35. HOW TO IMPROVE LISTENING
Memperhatikan (Pay Attention)
Sebelum kita dapat bereaksi secara layak
terhadap apa yang dikatakan seseorang,
kita harus memperhatikannya.
Sayang, kebanyakan orang cenderung
berpikir bahwa mereka lebih baik dalam
hal ini daripada yang sebenarnya.
35
36. HOW TO IMPROVE LISTENING
Mendengarkan Maksud Utama atau
Gagasan Pembicara (Listen for
main points or Ideas)
Stategi lain untuk memperbaiki cara kita
mendengarkan adalah mempertahankan
motivasi untuk memperhatikan dengan
mendengarkan gagasan spesifik dalam
suatu pesan.
36
37. HOW TO IMPROVE LISTENING
Menggunakan Waktu Luang Anda (Use Your
Spare Time)
Beberapa ahli dalam bidang mendengarkan berpendapat
bahwa “waktu luang” yang kita miliki ini (selagi pikiran
kita bekerja lebih cepat daripada kecepatan bicara si
pembicara) dapat digunakan untuk memikirkan apa
maksud pembicaraan pembicara itu.
Hal ini agak rumit dan tampaknya lebih sesuai untuk
seorang pendengar dalam khalayak atau di tengah-
tengah sekelompok orang daripada untuk seorang
peserta dalam percakapan dua orang.
37
38. HOW TO IMPROVE LISTENING
Nisbet (1988) menawarkan beberapa petunjuk untuk
mendengarkan secara lebih baik:
1. Bersabar. Cegahlah sikap yang mendesak pembicara.
Selain itu, karena kecepatan bicara 120 kata per menit
dan mendengarkan tiga sampai empat kali lebih cepat,
janganlah sekali-kali menyatakan makna yang
dimaksudkan pembicara sebelum pembicara
menyelesaikan pembicaraannya.
2. Menyediakan waktu. Jika anda tidak mempunyai waktu
untuk mendengarkan, lebih baik anda berterus terang
mengatakan hal ini, daripada anda mendengarkan
dengan separuh hati atau memaksa pembicara
mempercepat bicaranya.
38
39. HOW TO IMPROVE LISTENING
3. Memperhatikan dengan baik. Pusatkan pikiran
pada subjek dan pembicaranya. Berikanlah
umpan balik dan dengarkan secara aktif.
4. Bersiaplah untuk mendengarkan. Janganlah
mendengarkan dengan sejumlah gagasan atau
dengan keengganan untuk berubah. Bukalah
diri anda untuk menerima pendapat orang lain.
5. Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan.
Tahanlah perasaan anda. Dengarkanlah
seluruh pesan dan makna yang disampaikan
pembicara.
39
40. HOW TO IMPROVE LISTENING
6. Jangan bereaksi berlebihan terhadap
pembicara. Fokuskan pada isi pesan bila
pembicara membosankan anda.
7. Jangan berpura-pura. Jangan berpura-
pura mendengarkan.
8. Jangan keasyikan oleh pikiran anda
sendiri. Abaikan dulu masalah lain,
pusatkan pikiran anda pada pembicara
dan pesannya.
40